WASHINGTON
- Militer Amerika Serikat (AS) mengirim sebuah kapal perang tipe
perusak ke lepas pantai Rusia, Laut Hitam. Langkah Washington ini
terjadi di saat ketegangan antara Rusia dan Ukraina sedang memanas.
Kapal USS McCampbell (DDG-85) sedang menuju ke perairan di dekat Armada Pasifik Vladiostok. Ini merupakan misi pertama kapal tersebut sejak Perang Dingin berakhir.
Kapal-kapal AS lainnya juga direncanakan segera menyusul ke Laut Hitam.
"USS MCCampbell (DDG-85) menuju ke sekitar Peter the Great Bay untuk menantang klaim maritim berlebihan Rusia dan menjunjung tinggi hak, kebebasan, dan penggunaan sah dari laut yang dinikmati oleh AS dan yang lainnya," kata juru bicara Armada Pasifik AS Letnan Rachel McMarr, dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN, Kamis (6/12/2018).
Angkatan Laut AS menyebut misi kapal perang itu sebagai misi Freedom of Navigation Operation (FONOP). Terakhir kali FONOP dilakukan di wilayah ini pada tahun 1987, yakni pada puncak ketegangan Perang Dingin AS dengan Uni Soviet.
Pada hari Rabu, kapal USS McCampbell yang dilengkapi peluru kendali (rudal) melintas di dekat perairan yang disengketakan antara Moskow dan Tokyo di Laut Jepang. Aksi kapal itu berpotensi membuat Rusia jengkel.
"Operasi-operasi ini menunjukkan Amerika Serikat akan terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," kata McMarr. "Itu benar di Laut Jepang, seperti di tempat lain di seluruh dunia."
CNN melaporkan bahwa Departemen Luar Negeri AS juga telah memberi tahu Turki tentang niat Washington untuk mengirim kapal perang melalui Bosporus dan Dardanelles. Sesuai Konvensi Montreux tahun 1936, negara-negara yang tidak berbatasan dengan Laut Hitam wajib melakukan pemberitahuan 15 hari sebelum kapal perang masuk ke kawasan itu.
Perjanjian tahun 1936 juga membatasi kehadiran kapal dari negara-negara yang tidak berbatasan dengan Laut Hitam hingga maksimal 21 hari. Terakhir kali, kapal AS singgah di wilayah itu pada bulan Oktober.
Kapal USS McCampbell (DDG-85) sedang menuju ke perairan di dekat Armada Pasifik Vladiostok. Ini merupakan misi pertama kapal tersebut sejak Perang Dingin berakhir.
Kapal-kapal AS lainnya juga direncanakan segera menyusul ke Laut Hitam.
"USS MCCampbell (DDG-85) menuju ke sekitar Peter the Great Bay untuk menantang klaim maritim berlebihan Rusia dan menjunjung tinggi hak, kebebasan, dan penggunaan sah dari laut yang dinikmati oleh AS dan yang lainnya," kata juru bicara Armada Pasifik AS Letnan Rachel McMarr, dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN, Kamis (6/12/2018).
Angkatan Laut AS menyebut misi kapal perang itu sebagai misi Freedom of Navigation Operation (FONOP). Terakhir kali FONOP dilakukan di wilayah ini pada tahun 1987, yakni pada puncak ketegangan Perang Dingin AS dengan Uni Soviet.
Pada hari Rabu, kapal USS McCampbell yang dilengkapi peluru kendali (rudal) melintas di dekat perairan yang disengketakan antara Moskow dan Tokyo di Laut Jepang. Aksi kapal itu berpotensi membuat Rusia jengkel.
"Operasi-operasi ini menunjukkan Amerika Serikat akan terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," kata McMarr. "Itu benar di Laut Jepang, seperti di tempat lain di seluruh dunia."
CNN melaporkan bahwa Departemen Luar Negeri AS juga telah memberi tahu Turki tentang niat Washington untuk mengirim kapal perang melalui Bosporus dan Dardanelles. Sesuai Konvensi Montreux tahun 1936, negara-negara yang tidak berbatasan dengan Laut Hitam wajib melakukan pemberitahuan 15 hari sebelum kapal perang masuk ke kawasan itu.
Perjanjian tahun 1936 juga membatasi kehadiran kapal dari negara-negara yang tidak berbatasan dengan Laut Hitam hingga maksimal 21 hari. Terakhir kali, kapal AS singgah di wilayah itu pada bulan Oktober.
Seorang pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim kepada CNN
mengatakan pengiriman kapal perang USS McCampbell sejatinya tanggapan
atas bentrok kapal militer Rusia dan Ukraina di Selat Kerch bulan lalu.
Selat itu menghubungkan Laut Azov ke Laut Hitam.
"Kami secara rutin melakukan operasi untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di seluruh wilayah operasi Armada ke-6 AS untuk memasuki perairan internasional dan ruang udara Laut Hitam," kata juru bicara komandan kapal tersebut, Kyle Raines, kepada CNN.
"Kami secara rutin melakukan operasi untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di seluruh wilayah operasi Armada ke-6 AS untuk memasuki perairan internasional dan ruang udara Laut Hitam," kata juru bicara komandan kapal tersebut, Kyle Raines, kepada CNN.
Credit sindonews.com