MOSKOW
- Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan bahwa dengan
mendeklarasikan darurat militer di sepuluh wilayah negara itu,
pemerintah Ukraina telah membagi negara itu menjadi dua bagian.
"Mereka menyatakan darurat militer di sepuluh wilayah, di mana presiden saat ini tidak memiliki banyak dukungan. Ini berarti bahwa pemerintah Ukraina telah membagi negara menjadi dua bagian, satu yang dapat dipercaya dan satu yang tidak bisa," ucap Putin, seperti dilansir Tass pada Minggu (2/12).
Putin mencatat bahwa Ukraina tidak mengumumkan darurat militer, ketika situasi negara itu jauh lebih mengerikan, dan menyebut keputusan Presiden Ukraina Petro Poroshenko itu terkait dengan pemilihan umum di negara tersebut.
Dia kemudian mengatakan, Kiev sama sekali tidak tertarik untuk menyelesaikan konflik di Donbass, terutama dengan cara damai.
"Analisis peristiwa baru-baru ini terkait dengan insiden ini atau provokasi Laut Hitam, dan apa yang kita lihat di Donbass, menunjukkan bahwa pemerintah Ukraina saat ini tidak tertarik pada pengaturan situasi secara keseluruhan, terutama dengan cara damai. Ini adalah pesta perang, dan sementara mereka tetap berkuasa, semua tragedi semacam ini dan perang akan terus berlanjut," ungkapnya.
"Mereka menyatakan darurat militer di sepuluh wilayah, di mana presiden saat ini tidak memiliki banyak dukungan. Ini berarti bahwa pemerintah Ukraina telah membagi negara menjadi dua bagian, satu yang dapat dipercaya dan satu yang tidak bisa," ucap Putin, seperti dilansir Tass pada Minggu (2/12).
Putin mencatat bahwa Ukraina tidak mengumumkan darurat militer, ketika situasi negara itu jauh lebih mengerikan, dan menyebut keputusan Presiden Ukraina Petro Poroshenko itu terkait dengan pemilihan umum di negara tersebut.
Dia kemudian mengatakan, Kiev sama sekali tidak tertarik untuk menyelesaikan konflik di Donbass, terutama dengan cara damai.
"Analisis peristiwa baru-baru ini terkait dengan insiden ini atau provokasi Laut Hitam, dan apa yang kita lihat di Donbass, menunjukkan bahwa pemerintah Ukraina saat ini tidak tertarik pada pengaturan situasi secara keseluruhan, terutama dengan cara damai. Ini adalah pesta perang, dan sementara mereka tetap berkuasa, semua tragedi semacam ini dan perang akan terus berlanjut," ungkapnya.
Seperti
diketahui, pekan lalu Poroshenko menyetujui penerapan darurat militer
di negaranya, yang menurutunya adalah upaya untuk menghalau agresi
militer yang akan dilakukan oleh Rusia.
Credit sindonews.com