WASHINGTON
- Korea Utara (Korut) secara signifikan telah memperluas pangkalan
rudal jarak jauh utamanya. Perluasan ini dilakukan di tengah terhentinya
negosiasi denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS). Demikian laporan
yang diturunkan oleh CNN.
Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian laporan yang menunjukkan bahwa Korut terus mengembangkan program rudalnya yang tidak sesuai dengan rencana yang disepakati dengan AS untuk membongkar mereka.
Menurut laporan CNN, pangkalan yang diidentifikasi dalam laporan oleh Institut Studi Internasional Middlebury berlokasi di Yeongjeo-dong di pedalaman pegunungan negara itu. Ada juga pembangunan di situs yang sebelumnya tidak dilaporkan, 7 mil dari pangkalan Yeongjeo-dong.
"Citra satelit menunjukkan bahwa pangkalan tetap aktif," bunyi laporan itu yang dikutip Yonhap dari CNN, Kamis (6/12/2018).
"Selain itu, pada tahun lalu Korea Utara telah secara signifikan memperluas fasilitas terdekat yang tampaknya menjadi basis rudal lainnya," demikian bunyi laporan itu.
Pembicaraan denuklirisasi antara AS dan Korut berjalan lambat dalam membuat kemajuan yang signifikan. Pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan rekannya dari Korut yang dijadwalkan pada pekan lalu di New York ditunda tanpa diketahui kapan akan dilanjutkan.
Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian laporan yang menunjukkan bahwa Korut terus mengembangkan program rudalnya yang tidak sesuai dengan rencana yang disepakati dengan AS untuk membongkar mereka.
Menurut laporan CNN, pangkalan yang diidentifikasi dalam laporan oleh Institut Studi Internasional Middlebury berlokasi di Yeongjeo-dong di pedalaman pegunungan negara itu. Ada juga pembangunan di situs yang sebelumnya tidak dilaporkan, 7 mil dari pangkalan Yeongjeo-dong.
"Citra satelit menunjukkan bahwa pangkalan tetap aktif," bunyi laporan itu yang dikutip Yonhap dari CNN, Kamis (6/12/2018).
"Selain itu, pada tahun lalu Korea Utara telah secara signifikan memperluas fasilitas terdekat yang tampaknya menjadi basis rudal lainnya," demikian bunyi laporan itu.
Pembicaraan denuklirisasi antara AS dan Korut berjalan lambat dalam membuat kemajuan yang signifikan. Pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan rekannya dari Korut yang dijadwalkan pada pekan lalu di New York ditunda tanpa diketahui kapan akan dilanjutkan.
Namun,
Presiden AS Donald Trump baru-baru ini menyatakan bahwa pertemuan jilid
II dengan Pemimpin Korut, Kim Jong-un, akan dilakukan pada awal tahun
depan. Pertemuan itu untuk menindaklanjuti pertemuan bersejarah bulan
Juni lalu di Singapura saat dia mencoba membujuk rezim tertutup itu
untuk menyerahkan senjata nuklirnya.
Credit sindonews.com