Ilustrasi Jenazah. (Istockphoto/Nito100)
Seperti dilansir The Guardian, Senin (3/12), jasad Stearney ditemukan pada Sabtu (1/2) pekan lalu di kediamannya. Angkatan Laut AS menyatakan mereka kehilangan Stearney yang dianggap salah satu perwira tinggi yang cakap.
"Kabar ini sangat menyedihkan bagi keluarga mendiang, seluruh Armada Ke-5, dan Angkatan Laut AS. Scott Stearney adalah perwira pejuang yang berprestasi," demikian pernyataan dari Kepala Staf Angkatan Laut AS, Laksamana John Richardson.
Richardson menyatakan saat ini Badan Penyelidikan Kejahatan Angkatan Laut AS dan Kementerian Dalam Negeri Bahrain menggelar investigasi gabungan. Tim itu dipimpin oleh Wakil Komandan Armada Ke-5, Laksamana Muda Paul Schlise. Meski demikian, mereka menyatakan sementara ini belum menemukan kejanggalan.
"Sampai saat ini kami belum mencurigai apapun," kata Richardson.
Stearney masuk dalam pendidikan Angkatan Laut AS sebagai sarjana ekonomi dari Universitas Notre Dame. Beberapa tahun kemudian dia meraih gelar S-2 daro Universitas Pertahanan Nasional.
Dalam masa dinas, Stearney sempat bergabung dengan skadron tempur Angkatan Laut AS menerbangkan jet FA-18 Hornet di Kabul, Afghanistan. Kemudian dia menjadi kepala staf gabungan Satgas Terpadu 435, yang berubah menjadi Satgas Terpadu Antarlembaga 435.
Selain itu, Stearney juga sempat menjadi pelatih dan perwira di Sekolah Persenjataan dan Tempur Angkatan Laut, dan sempat mencicipi jabatan Direktur Operasi di Komando Pusat AS.
Pada Mei lalu, Stearney dilantik menjadi Komandan Komando Pusat Angkatan Laut AS. Gugus tugasnya mencakup Armada Ke-5 dan Pasukan Laut Gabungan dengan wilayah di Timur Tengah.
Credit cnnindonesia.com