Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (REUTERS/Carlo Allegri)
Sementara itu, sumber yang dekat dengan Gedung Putih mengatakan kepada CNN pada Selasa (11/12), kalau pejabat di kantor presiden meyakini satu-satunya isu yang mungkin menggiring Trump dimakzulkan adalah kasus pelanggaran keuangan yang dilakukan mantan pengacaranya, Michael Cohen.
Cohen diduga telah memberikan uang kepada dua wanita yang diklaim pernah berhubungan gelap dengan Trump ketika ia belum menjabat sebagai presiden. Kedua wanita itu bernama Stormy Daniels, seorang aktris porno, dan Karen McDougal.
Isu pemakzulan Trump kembali santer terdengar belakangan, menyusul dakwaan jaksa federal AS yang menyebut kalau dugaan uang tutup mulut itu diberikan Cohen atas perintah Trump.
Partai Demokrat menganggap Trump telah melakukan pelanggaran yang membuat dia pantas dimakzulkan. Pelanggaran itu juga membuat Trump dinilai berpotensi dipenjara ketika masa jabatannya di Gedung Putih selesai.
Calon Ketua Komite Kehakiman Dewan Perwakilan AS sekaligus politikus Republik, Jerry Nadler, mengatakan jika tudingan terhadap Cohen itu terbukti benar maka akan menjadi pelanggaran yang memiliki konsekuensi pemakzulan.
Senator Demokrat Chris Coons juga berpendapat serupa. Dia menuturkan Trump bisa didakwa akibat kasus ini ketika dia meninggalkan Gedung Putih.
Selain kasus Cohen, isu pemakzulan juga merongrong Trump menyusul dugaan intervensi Rusia dalam pilpres AS 2016 lalu.
Meski begitu, pejabat Gedung Putih hingga saat ini masih tidak pecaya bahwa penyelidikan dugaan intervensi Rusia yang dilakukan penasihat khusus Robert Mueller akan mendekatkan Trump pada pemakzulan.
Para pejabat AS juga meyakini bahwa kasus Cohen tidak cukup mendorong dukungan bipartisan di Kongres untuk memakzulkan Presiden.
Sumber menyatakan kasus Cohen tak cukup signifikan untuk memicu bipartisan mengajukan mosi pemakzulan di Senat.
Credit cnnindonesia.com