CB, Jakarta - Proyek infrastruktur masif Cina yaitu Belt and Road Initiative
atau Jalur Sutra Baru telah dianggap sebagai platform untuk
mengembangkan pengaruh dan kekuatan negara Tirai Bambu secara global.
Media New York Times seperti dikutip CNBC melansir Cina menggunakan proyek ini untuk mengembangkan proyek militer di Pakistan.
“Ada proposal untuk membangun zona eknomi khusus yang akan digunakan sebagai lahan untuk memproduksi pesawat tempur dan sistem navigasi serta peralatan keras militer lainnya. Ini akan dibangun bersama di sejumlah pabrik di Pakistan,” begitu dilansir CNBC pada Senin, 24 Desember 2018 waktu setempat.
Dokumen ini menunjukkan Cina menggunakan proyek Jalur Sutra Baru itu untuk mengembangkan kepentingan militernya.
Forum Shanghai Cooperation Organization digelar di Kota Qingdao, Cina timur, dan dihadiri sejumlah negara seperti Rusia, Cina, India, Iran, dan Pakistan. Irna
Soal ini, Deputi Kepala Misi Cina di Islamabad, Pakistan, mengatakan berita itu sebagai propaganda Barat. Dia menekankan kerja sama bilateral kedua negara sebagai murni bisnis.
“Ini melampaui pola pikir Barat yang bersifat unilateral dan zero sum game (menang - kalah),” kata Lijian lewat akun Twitternya @Zlj517.
Ditanya soal ini, peneliti senior di Center for American Progress, Michael Fuchs, mengatakan temuan dokumen itu tidak mengejutkan. Dia mengatakan dokumen temuan New York Times itu menunjukkan Proyek Jalur Sutra Baru dari Cina itu memiliki aplikasi militer juga.
Menurut Fuchs, proyek infrastruktur Cina di Pakistan, Sri Lanka, dan Djibouti, memberikan akses bagi keberdaan militer negara itu di sana.
Seperti diketahui, Cina mulai mengoperasikan basis militer pertamanya di Beijing pada 2017.
Ada dugaan pelabuhan Hambantota di Sri Lanka, yang dikelola perusahaan China Merchants Port Holdings, dan pelabuhan Gwadar di Pakistan, bakal menjadi pangkalan strategis Cina di kedua negara itu.
“Ada proposal untuk membangun zona eknomi khusus yang akan digunakan sebagai lahan untuk memproduksi pesawat tempur dan sistem navigasi serta peralatan keras militer lainnya. Ini akan dibangun bersama di sejumlah pabrik di Pakistan,” begitu dilansir CNBC pada Senin, 24 Desember 2018 waktu setempat.
Forum Shanghai Cooperation Organization digelar di Kota Qingdao, Cina timur, dan dihadiri sejumlah negara seperti Rusia, Cina, India, Iran, dan Pakistan. Irna
Soal ini, Deputi Kepala Misi Cina di Islamabad, Pakistan, mengatakan berita itu sebagai propaganda Barat. Dia menekankan kerja sama bilateral kedua negara sebagai murni bisnis.
Ditanya soal ini, peneliti senior di Center for American Progress, Michael Fuchs, mengatakan temuan dokumen itu tidak mengejutkan. Dia mengatakan dokumen temuan New York Times itu menunjukkan Proyek Jalur Sutra Baru dari Cina itu memiliki aplikasi militer juga.
Menurut Fuchs, proyek infrastruktur Cina di Pakistan, Sri Lanka, dan Djibouti, memberikan akses bagi keberdaan militer negara itu di sana.
Seperti diketahui, Cina mulai mengoperasikan basis militer pertamanya di Beijing pada 2017.
Ada dugaan pelabuhan Hambantota di Sri Lanka, yang dikelola perusahaan China Merchants Port Holdings, dan pelabuhan Gwadar di Pakistan, bakal menjadi pangkalan strategis Cina di kedua negara itu.
Credit tempo.co