TEMPO/Prima Mulia
Menurut laman resmi BMKG tersebut, lokasi gempa bumi itu tepat berada pada 5,29 Lintang Selatan dan 108 Bujur Timur. Titik gempa berlokasi di 120 kilometer sebelah timur laut Subang. Adapun kedalaman gempa berada pada 654 kilometer di bawah permukaan air laut.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, tidak ada korban luka ataupun meninggal akibat gempa tersebut. "Sampai saat ini, tidak ada korban," katanya saat dihubungi melalui pesan pendek.
Menurut data dari BNPB, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun gempa terasa di beberapa wilayah Jawa Barat. Beberapa daerah yang turut merasakan getaran akibat gempa itu adalah Cikarang, Indramayu, Cirebon, Cianjur, dan lain sebagainya.
Credit TEMPO.CO
Gempa 6,5 SR di Subang Terasa Hingga Jakarta
2space.net
Situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, mencatat pusat gempa tersebut berada di Laut Jawa, tepatnya pada radius 120 kilometer di sebelah timur laut Subang dan pada kedalaman 654 kilometer di bawah permukaan air laut. Sutopo mengatakan, gempa itu tidak menimbulkan terjadinya tsunami.
Sutopo berujar, intensitas gempa yang dirasakan berkisar antara ringan hingga lemah. "Masyarakat di Tangerang, Jakarta, Bekasi, Sumedang, Cikarang, Cirebon, Indramayu, Bogor, Cilegon, dan Sumedang dilaporkan merasakan guncangan lemah. Masyarakat di Jakarta yang tinggal di gedung bertingkat dan apartemen merasakan guncangan yang lebih kuat," katanya.
Menurut Sutopo, belum ada korban jiwa akibat gempa itu. Begitu pula dengan kerusakan bangunan. Dia memperkirakan, gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan bangunan. "Meskipun kekuatan gempa cukup besar, tidak menimbulkan dampak merusak karena pusat gempa sangat dalam. Pusat gempa berada di dalam Lempeng Eurasia, bukan pada subduksi lempeng."
Sutopo menambahkan, gempa yang terjadi pada pukul 07.25 itu cukup aneh karena bukan bersumber pada daerah-daerah sesar atau subduksi. "Tetapi di dalam lempeng Eurasia. Hal ini perlu diantisipasi agar bangunan-bangunan tinggi memiliki konstruksi tahan gempa. Jabodetabek termasuk daerah rawan gempa yang sumbernya dari daerah sekitarnya," ujarnya.
Credit TEMPO.CO