Kamis, 27 Oktober 2016
Mengintip Rencana Prioritas Jonan-Arcandra Kelola Energi Hingga Akhir Tahun
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Duet Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar belum genap sebulan memimpin Kementerian ESDM. Keduanya membeberkan beberapa rencana kerja prioritas di sektor energi dan sumber daya mineral, hingga akhir tahun ini.
Salah satunya adalah dengan kewajiban membangun smelter di Indonesia. selain itu duet Jonan dan Arcandra juga akan mempercepat revisi PP Nomor 79 Tahun 2010, tentang biaya operasi yang dikembalikan dan pajak penghasilan di hulu migas.
Dengan selesainya revisi PP tersebut, investor lebih mudah dan murah dalam melakukan eksplorasi migas di Indonesia.
"Pertama itu kami akan meyelesaikan masalah hilirisasi minerba. Kedua itu selesaikan PP revisi 79 Tahun 2010 masalah cost recovery," ujar Jonan, dalam jumpa pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).
Selain itu, beberapa blok migas di Indonesia juga ingin ditingkatkan lagi produktivitasnya. Beberapa di antaranya adalah Blok Mahakam yang akan dikelola Pertamina di 2018 dan pengembangan Blok East Natuna.
"Blok Mahakam selesai dan nanti ada Natuna Timur. Ini prioritas arahan Presiden," kata Jonan.
Amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menetapkan harga BBM satu harga di Indonesia juga akan terus dilakukan. Begitu juga dengan upaya menurunkan harga gas industri di Indonesia, yang masih terbilang tinggi.
"Pengelolaan harga gas sampai di konsumen supaya kompetitif dibandingkan negara ASEAN lainnya, terutama sama negara yang tidak punya gas," tutur Jonan.
Penambahan jumlah kilang minyak di Indonesia juga akan terus dilakukan. Bahkan, Kementerian ESDM dapat menunjuk swasta agar cadangan BBM di dalam negeri aman.
"Kalau Pertamina belum cukup, kita cari swasta juga boleh," ucap Jonan.
Credit detikFinance