CB, MOSUL -- Lima ribu pejuang bergabung dengan
milisi Syiah Irak akan dilibatkan untuk merebut kembali Mosul dari ISIS.
Ribuan pejuang itu disiapkan untuk memotong jalur ISIS yang bersembunyi
di dekat Mosul di Irak Utara.
Juru Bicara milisi Irak seperti dilansir CBC News pada Ahad (30/10) waktu setempat mengatakan sekitar 5.000 pejuang yang telah bergabung itu berupaya mendorong ISIS dengan mengepung sisi barat dari kota terbesar kedua di negara itu dari Mosul.
Kota ini menjadi benteng terakhir militan ISIS di Irak. Salah seorang petinggi milisi Karim Al-Nuri dan jaafar al-Husseini mengatakan total sekitar 15 ribu pejuang yang bergabung dalam pertempuran.
Militer Irak mengonfirmasi angka yang termasuk unit-unit tentara, polisi militer, pasukan khusus dan pejuang Kurdi akan membawa jumlah pasukan anti ISIS lebih dari 40 ribu.
Serangan selama dua pekan ini untuk mendorong ISIS keluar dari Mosul yang telah lama diduduki sejak 2014.
Pasukan kini berkumpul di kota dari segala arah, meskipun sebagian besar pertempuran masih berlangsung di kota-kota dan desa-desa di pinggiran Mosul.
Karim mengatakan mereka tidak akan masuk Mosul sendiri dan sebagai gantinya akan fokus untuk merebut kembali Tal Afar, sebuah kota di sebelah barat yang memiliki mayoritas Syiah sebelum jatuh ke ISIS pada 2014. Mereka mengakui memiliki bantuan dari penasihat militer Iran.
AS memperkirakan ISIS memiliki 3.000 sampai 5.000 milisi di dalam Mosul dan 1500-2.500 personel pasukan di sabuk defensif luar kota.
Juru Bicara milisi Irak seperti dilansir CBC News pada Ahad (30/10) waktu setempat mengatakan sekitar 5.000 pejuang yang telah bergabung itu berupaya mendorong ISIS dengan mengepung sisi barat dari kota terbesar kedua di negara itu dari Mosul.
Kota ini menjadi benteng terakhir militan ISIS di Irak. Salah seorang petinggi milisi Karim Al-Nuri dan jaafar al-Husseini mengatakan total sekitar 15 ribu pejuang yang bergabung dalam pertempuran.
Militer Irak mengonfirmasi angka yang termasuk unit-unit tentara, polisi militer, pasukan khusus dan pejuang Kurdi akan membawa jumlah pasukan anti ISIS lebih dari 40 ribu.
Serangan selama dua pekan ini untuk mendorong ISIS keluar dari Mosul yang telah lama diduduki sejak 2014.
Pasukan kini berkumpul di kota dari segala arah, meskipun sebagian besar pertempuran masih berlangsung di kota-kota dan desa-desa di pinggiran Mosul.
Karim mengatakan mereka tidak akan masuk Mosul sendiri dan sebagai gantinya akan fokus untuk merebut kembali Tal Afar, sebuah kota di sebelah barat yang memiliki mayoritas Syiah sebelum jatuh ke ISIS pada 2014. Mereka mengakui memiliki bantuan dari penasihat militer Iran.
AS memperkirakan ISIS memiliki 3.000 sampai 5.000 milisi di dalam Mosul dan 1500-2.500 personel pasukan di sabuk defensif luar kota.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
300 Tentara Anak ISIS Tewas di Mosul
Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris menginformasikan sedikitnya ada 40 jenazah militan ISIS yang dibawa ke Raqqa dalam 24 jam terakhir. Mereka mengatakan mayoritas jenazah itu adalah tentara anak-anak yang dikenal sebagai "Khilafah Cubs".
Lembaga pengawas hak asasi manusia itu memperkirakan, setidaknya ada 480 militan ISIS yang telah tewas sejak serangan ofensif terhadap Mosul dimulai.
"Ekstremis ISIS yang tewas menjadi 489 orang sejak pertempuran di wilayah Mosul, di antaranya lebih dari 300 tentara anak-anak," kata lembaga itu di situs resminya, dikutip dari The Independent, Senin (31/10).
PBB mengumumkan ada 232 warga sipil yang dibantai ISIS pekan lalu. Seluruhnya dibunuh dengan cara ditembak mati.
"Dari jumlah tersebut ada 190 mantan perwira pasukan keamanan Irak," ungkap juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Sekitar 900 Tentara ISIS Tewas Terbunuh di Mosul
Amerika Serikat dan koalisi tempurnya
mengaku telah membunuh antara 800 hingga 900 tentara ISIS dalam operasi
merebut kota Mosul. (AFP Photo/Safin Hamed)
Votel adalah kepala Komanda Pusat AS yang telah mendampingi tentara Irak dalam pertempuran di Mosul. Sekitar 100 ribu tentara Irak yang dibantu paramiliter memulai operasi merebut Mosul sejak 10 hari lalu. Perlahan namun pasti, desa-desa sekitar Mosul berhasil direbut dan ISIS terkepung.
Pertempuran diperkirakan akan semakin sengit saat tentara Irak kian mendekati posisi ISIS di pusat kota. AS dan koalisi Barat membantu dengan serangan suara. ISIS sendiri mulai kewalahan dan mengerahkan pasukan bunuh diri dari Raqqa di Suriah ke Mosul.
Gempuran di Mosul juga merenggut korban dari kalangan warga sipil. Selain terancam serangan udara, warga Mosul juga menjadi korban pembunuhan ISIS. Sudah ratusan warga Mosul yang dieksekusi mati karena dituduh memberontak atau mencoba kabur.
Credit CNN Indonesia