Senin, 24 Oktober 2016

Destroyer Amerika USS Decatur usili China di Laut China Selatan


Destroyer Amerika USS Decatur usili China di Laut China Selatan
USS Decatur (Reuters)
Washington (CB) - Sebuah destroyer Angkatan Laut Amerika Serikat berlayar dekat kepulauan di Laut China Selatan yang diklaim China sehingga memicu kapal perang-kapal perang China untuk mengeluarkan peringatan kepada destroyer itu agar meninggalkan wilayah itu.

Langkah AS ini adalah upaya terbaru Washington dalam melawan upaya Beijing membatasi kebebasan berlajar di perairan strategis itu, kata para pejabat AS seperti dikutip Reuters.

Kementerian Pertahanan China menyebut langkah AS itu ilegal dan provokatif. Dua kapal perang China kemudian memperingatkan destroyer AS itu untuk segera hengkang.

Destroyer berpeluru kendali bernama USS Decatur itu berlayar di dalam perairan yang diklaim China dan dekat garis batas 12 mil laut dari kepulauan itu.

Pentagon menyatakan Decatur melakukan patroli rutin tanpa didampangi kapal lain. Destroyer ini kemudian meninggalkan perairan yang diaku China itu. Dia dibuntuti tiga kapal perang China sampai ke perairan internasional, demikian Reuters.



Credit  ANTARA News


Kapal Perang AS Menentang Klaim China di Laut China Selatan

Kapal Perang AS Menentang Klaim China di Laut China Selatan
Kapal perang USS Decatur. Kapal perang ini patroli di wilayah sengketa di Laut China Selatan yang membuat China marah. Foto/REUTERS
 
WASHINGTON - Sebuah kapal perang perusak Amerika Serikat nekat patroli di dekat pulau-pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan pada hari Jumat. Aksi kapal perang AS USS Decatur itu sebagai aksi menentang klaim China di Laut China Selatan.

Para pejabat AS mengatakan aksi kapal perang USS Decatur itu sebagai tindakan terbaru Washington terhadap China yang membatasi hak kebebasan navigasi di perairan strategis. Patroli berlangsung di dekat Kepulauan Paracel.

Patroli kapal perang USS Decatur itu pertama kali dilaporkan Reuters, Sabtu (22/10/2016). Kapal perang perusak itu sengaja patroli di dekat perairan yang diklaim oleh China, tapi tdak melebihi batas teritorial 12 mil laut dari pulau-pulau yang diklaim China.

Pentagon mengatakan kapal USS Decatur melakukan transit secara rutin tanpa pengawalan kapal dan tanpa insiden.

Gedung Putih juga sudah mengkonfirmasi patroli kapal perang AS itu. ”Operasi ini menunjukkan bahwa negara-negara pantai mungkin tidak sah membatasi hak navigasi, kebebasan dan penggunaan yang sah di laut, bahwa AS dan semua negara berhak untuk latihan di bawah hukum internasional,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, dalam sebuah jumpa pers.

Patroli kapal perang AS terbaru ini merupakan penentangan keempat Washington atas klaim maritim berlebihan oleh China di Laut China Selatan pada tahun lalu.

Sementara itu, Pemerintah China marah dan memprotes patroli kapal perang AS. Kementerian Pertahanan China menyebut patroli kapal perang AS itu sebagai tindakan ilegal dan provokatif.

Dalam sebuah pernyataan di situsnya, kementerian itu mengatakan dua kapal perang China telah memperingatkan kapal perang AS agar meninggalkan lokasi patroli. Militer China bersumpah akan meningkatkan patroli udara dan laut sesuai dengan kebutuhan.

Dua kapal China yang dikerahkan untuk memperingatkan kapal perang AS agar hengkang dari lokasi patroli adalah kapal perang Guangzhou dan Luoyang.

”Ini adalah perilaku ilegal yang serius, dan sengaja berperilaku provokatif. Kementerian Pertahanan China tegas menentang ini dan telah mengajukan pernyataan (protes) serius pada pihak AS,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China.




Credit  Sindonews