Senin, 08 Mei 2017

Rouhani Tuding Garda Revolusi Coba Sabotase Kesepakatan Nuklir


Rouhani Tuding Garda Revolusi Coba Sabotase Kesepakatan Nuklir
Presiden Iran, Hassan Rouhani, menuding Garda Revolusi mencoba menyabotase perjanjian nuklir internasional dengan melakukan uji coba rudal balistik. Foto/Istimewa
 

TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani, menuduh Garda Revolusi mencoba untuk menyabotase kesepakatan nuklirnya dengan pihak barat. Tudingan itu merujuk pada uji coba rudal balistik dengan pesan provokatif anti Israel yang ditulis di atasnya.

Hal itu diungkapkan Rouhani dalam sebuah debat presiden yang disiarkan stasiun televisi Iran. Rouhani mencoba untuk mempertahankan kekuasaanya dalam pemilu yang akan dihelat pada 19 Mei mendatang.

"Kami melihat apa yang mereka lakukan untuk mengganggu Barjam. Mereka menulis pesan di rudal tersebut sehingga kami tidak dapat memetik manfaatnya," kata Rouhani mengacu pada akronim Persia untuk perjanjian nuklir penting tersebut seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (6/5/2017).

Rouhani merujuk pada uji coba dua rudal balistik pada bulan Maret 2016, hanya dua bulan setelah sanksi dicabut. Dalam uji coba itu, rudal balistik tersebut ditulis pesan dalam bahasa Ibrani: "Israel harus lenyap dari halaman sejarah."

Ini adalah kritik langka terhadap tindakan Garda Revolusi di depan umum. Pernyataan ini sekaligus menggarisbawahi sikap frustasi ulama moderat itu terhadap badan-badan Iran yang paralel, badan non pemerintah

Rouhani juga meminta para pesaingnya untuk memberi tahu pemilih apa yang akan mereka lakukan dengan kesepakatan tersebut dan bagaimana mereka akan menghadapi masyarakat internasional.

"Apa yang Anda lakukan di balik layar (saat kami bernegosiasi)," tanya Rouhani. "Beberapa lawan mengatakan banyak omong kosong, mereka mengikuti jejak kaum Wahhabi, Zionis dan orang-orang garis keras Amerika dalam menentang kesepakatan tersebut. Anda menentang kesepakatan sejak awal dan ketika Trump menjabat, Anda bersorak bahwa dia akan merobeknya. Sampai kesepakatan batal."

Rouhani menambahkan: "Jika kita tidak memiliki kesepakatan, ekspor minyak kita sekitar dua juta barel per hari akan berkurang menjadi 200.000 barel per hari. Orang harus tahu apakah Anda akan mengembalikan sanksi dan konfrontasi." 




Credit  sindonews.com



Garda Revolusi Iran Balas Serang Rouhani


Garda Revolusi Iran Balas Serang Rouhani
Gara-gara uji coba rudal balistika, Presiden Iran Hassan Rouhani bersitegang dengan Garda Revolusi. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian


TEHERAN - Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran dan Garda Revolusi Iran, Jenderal Massoud Jazairi, menyerang pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam debat presiden Iran yang lalu. Rouhani menuding Garda Revolusi berniat untuk menghancurkan kesepakatan nuklir internasional dengan melakukan uji coba rudal balistik dan mengancam negara-negara di kawasan Timur Tengah.

"Perkembangan kekuatan rudal Iran datang bersama kerangka kebijakan umum rezim tersebut, dan kehadiran basis rudal di bawah tanah adalah penghalang yang signifikan terhadap ancaman musuh," kata Jaziri seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (7/5/2017).

Dalam acara yang disiarkan stasiun televisi Iran, Rouhani mengkritik uji coba rudal balistik Iran dengan menunjukkan jangkauan rudal balistik dan menulis slogan-slogan untuk menghentikan perjanjian nuklir. Rouhani merujuk pada uji coba rudal dengan jarak 1.400 km yang dilakukan oleh Garda Revolusi pada Maret 2016. Diatas rudal tersebut ditulikan kata-kata Ibrani: "Israel harus dihapus dari sejarah."



Peluncuran rudal balistik dalam manuver itu dihadiri oleh panglima pengawal Revolusi Mohammad Ali Jafari dan beberapa pejabat senior militer Iran yang berulang kali mengancam semua negara di wilayah tersebut.

Program pengembangan rudal Iran menghadapi tentangan dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE). Kedunya menuntut agar Teheran menghentikan "percobaan rudal balistiknya".





Credit sindonews.com



Korut: CIA Hendak Habisi Kim Jong-un dengan Racun Kimia


Korut: CIA Hendak Habisi Kim Jong-un dengan Racun Kimia
Pemerintah Korea Utara tuduh CIA dan Badan Intelijen Korea Selatan merencanakan pembunuhan terhadap Kim Jong-un dengan racun kimia. Foto/REUTERS/Damir Sagolj


PYONGYANG - Pemerintah Pyongyang menuduh Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat dan Intelligence Services (IS) Korea Selatan merencanakan pembunuhan terhadap pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Diktator muda itu disebut akan dihabisi CIA dengan racun kimia.

Kementerian Keamanan Negara Korut mengatakan, CIA dan IS menggunakan jaringan teroris untuk menjalankan rencananya itu. “Sel teroris tersebut telah menyusup ke Korea Utara,” kata kementerian itu yang dilansir media pemerintah Pyongyang, KCNA, semalam (5/5/2017).

Namun, upaya itu tidak mulus. ”Kementerian Keamanan Negara akan menemukan dan tanpa ampun menghancurkan orang terakhir dari teroris CIA AS,” lanjut kementerian tersebut.

Salah satu orang yang terlibat dalam rencana pembunuhan itu diidentifikasi dengan nama pendek “Kim”, seorang pekerja kayu yang disuap oleh CIA saat bekerja di Rusia pada bulan Juni 2014.

Kim disebut telah menerima lebih dari USD20.000 dari agen Korea Selatan sebanyak dua kali dan dilaporkan berencana untuk menyerang pemimpin Korea Utara di sebuah acara publik di Pyongyang. Sel teroris tersebut diduga berencana menggunakan racun kimia yang tidak diungkap.

”Agen intelijen mengatakan kepadanya bahwa pembunuhan dengan menggunakan zat biokimia termasuk zat radioaktif dan zat beracun nano adalah metode terbaik yang tidak memerlukan akses ke sasaran, hasil mematikan akan muncul setelah enam atau dua belas bulan,” kata kementerian itu dalam laporannya.

Kementerian itu tidak memberikan bukti, terutama soal racun yang akan digunakan untuk membunuh Kim Jong-un.

Pembunuhan terhadap Kim Jong-un dan pejabat senior pemerintah lainnya di Pyongyang, menurut laporan kementerian itu, merupakan bagian dari rencana darurat Seoul untuk konfrontasi besar-besaran antar-kedua Korea.  AS dituding meminjamkan keahliannya untuk menjalankan rencana tersebut.

Tuduhan dari Pyongyang muncul di tengah memanasnya ketegangan Korut dan AS di Semenanjung Korea. Ketegangan belum mereda, terlebih setelah pemerintah Presiden Donald Trump menyiapkan tekanan hebat untuk merespons uji coba rudal balistik terbaru Korea Utara yang berakhir dengan kegagalan beberapa hari lalu.

Baik CIA maupun dinas intelijen Korea Selatan belum berkomentar atas tuduhan Pyongyang ini.




Credit  sindonews.com




Horta Serukan Australia Cabut Klaim Atas Laut Timor


Horta Serukan Australia Cabut Klaim Atas Laut Timor
Jose Ramos Horta desak Australia cabut klaim tidak berdasar atas Laut Timor. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian


SYDNEY - Mantan presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, telah mengatakan kepada pemerintah Australia untuk meninggalkan kasus hukum "tidak berdasar" untuk memperpanjang perbatasannya ke Laut Timor. Menurutnya, kedua negara tengah berusaha untuk menegosiasikan batas maritim permanen di atas ladang minyak yang menguntungkan itu.

Berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Partai Buruh di Sydney, Horta menyebut argumen Australia bahwa perbatasan harus mengikuti batas landas kontinennya "hukum yang tidak dapat dipertahankan" yang berbatasan dengan itikad buruk.

Kedua negara tetangga telah memperjuangkan kepemilikan Celah Timor yang kaya minyak sejak kemerdekaan Timor-Leste pada tahun 2002, termasuk penyataan bahwa Australia menyadap ruang kabinet pemerintah Timur Leste pada tahun 2004 untuk mendapatkan keuntungan komersial.

Horta memperingatkan pemerintah Australia untuk tidak mengambil risiko hubungan yang baru saja diperbaiki dengan mendorong untuk mengendalikan ladang minyak Greater Sunrise yang menguntungkan.

"Kami hanya meminta hasil yang tepat," kata peraih Nobel 1996 itu seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (7/5/2017).

"Hukum laut yang mengikat konsiliasi wajib ini mengatakan bahwa kita harus bernegosiasi dengan itikad baik. Kita bisa kembali ke titik awal jika negosiator Australia kembali ke argumen landas kontinen yang tidak berkelanjutan," tuturnya.

Menteri Infrastruktur Ketenagakerjaan, Anthony Albanese, yang mengundang Ramos-Horta untuk berbicara, mendorong negosiasi yang produktif antara kedua negara.

"Tetangga yang baik memperlakukan yang kurang kuat dengan cara yang positif. Kami memiliki kewajiban kepada orang Timor Lorosae untuk memperlakukan mereka dengan adil," katanya.

Ramos-Horta berulang kali menolak posisi Australia yang telah lama berkuasa di perbatasan, dengan mengatakan bahwa perbatasan harus diambil sama baiknya antara kedua negara. "Hukum laut sangat mudah, sebuah garis tengah ditarik. Inilah hukum di tahun 1950-an dan hukum sekarang," katanya

"Australia tidak pernah menolak klaim tersebut, yang diajukan oleh mereka yang kurang diplomatis dari saya, bahwa ini adalah penguasaan terhadap sumber daya. Tapi ini mendekati sentimen kita," imbuhnya.

Lahan minyak yang disengketakan tersebut diperkirakan menyimpan sumber minyak bumi dan bahan bakar cair senilai USD 53 miliar. Perundingan rahasia antara kedua negara tersebut dimulai pada bulan Januari di pengadilan arbitrase permanen di Den Haag, yang hasilnya akan selesai pada bulan September.

Negosiasi dimulai setelah Timor-Leste memutuskan untuk menghentikan sebuah perjanjian yang telah ada yang menetapkan batas sementara 50 tahun dan akan membagi pendapatan minyak 50-50.

"Ada konsensus di kalangan ilmuwan bahwa Timor Leste dan Australia adalah bagian dari landas kontinen yang sama, jadi jika Australia bertahan dengan klaim landas kontinen, ia harus mengklaim Timor Leste. Atau sebaliknya, Timor Leste harus mengklaim seluruh Australia," kata Ramos-Horta yang ditertawakan para hadirin. 

"Kami akan meninggalkan Tasmania sendirian. Mereka orang yang sangat baik," tambahnya.

Horta juga mengkritik keputusan pemerintah Australia pada tahun 2002 untuk secara diam-diam menarik diri dari resolusi perselisihan batas maritim PBB yang terdapat dalam konvensi PBB mengenai hukum laut, sehingga bisa lolos dari arbitrase yang mengikat secara hukum.

"Kita bisa bersikap sinis terhadap hukum internasional namun kenyataannya telah mencegah terjadinya perang," katanya.

"Jika masing-masing negara mengundurkan diri dari hukum internasional, maka kita akan berada dalam dunia tanpa hukum dan hanya yang terkuat yang akan menang. Sungguh luar biasa bahwa demokrasi tua yang solid seperti Australia akan menjadi yang pertama memberi contoh yang salah bagi negara-negara berkembang," sindirnya.

"Anda memiliki keraguan kuat tentang posisi hukum Anda, dan dengan pengacara internasional brilian Anda, tahu posisi Anda tidak berkelanjutan. Jadi apa yang kamu lakukan? Menarik," tukasnya.





Credit  sindonews.com


China publikasikan salinan Alquran tulisan tangan tertuanya


China publikasikan salinan Alquran tulisan tangan tertuanya
Alquran. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)



Beijing (CB) - China mempublikasikan salinan Alquran tulisan tangan tertua edisi reproduksi, lapor kantor berita Xinhua, Sabtu.

Kitab suci yang disalin dari tulisan tangan asli tersusun dari 870 halaman dengan berat 12,5 kilogram itu dipublikasikan oleh Ethnic Publishing House.

Namun kitab suci Islam itu hanya untuk tujuan penelitian sehingga masyarakat tidak bisa membelinya.

Bentuk aslinya ditulis dari masa abad ke-11 sebagaimana hasil riset para peneliti dari Universitas Peking.

Nenek moyang Salar, salah satu suku minoritas di China, meninggalkan Asia Tengah ratusan tahun lalu dengan membawa Alquran tulisan tangan dan pada akhirnya menetap di kawasan Sungai Kuning.

Alquran tulisan tangan yang asli ditempatkan di museum wilayah otonomi Salar Xunhua di barat laut Provinsi Qinghai yang dihuni lebih dari 100 ribu jiwa warga suku Salar.

Alquran tulisan tangan tertua ini menjadi bukti nyata sejarah 800 tahun kehidupan kelompok minoritas etnis Salar yang menganut agama Islam.

"Edisi fotokopi ini bisa menjadi contoh yang bagus untuk melestarikan kitab suci nenek moyang yang sangat berharga di China," kata Deputi Direktur Lembaga Etnik dan Agama Provinsi Qinghai, Ma Wenbiao.

Nenek moyang suku Salar yang merupakan bangsa Samarkand (bekas wilayah Uni Soviet) mendiami wilayah Dunhua pada masa Dinasti Yuan (1271-1368).

Awalnya mereka menggunakan bahasa Altaik, cabang bahasa Turki, sebagai bahasa ibu. Setelah sering berkomunikasi dengan suku Han, suku Hui, dan Tibet, beberapa kata yang diucapkan suku Salar dipengaruhi oleh bahasa Mandarin dan bahasa Tibet.

Saat ini beberapa anak muda suku Salar sudah bisa bahasa Mandarin.

Semua penduduk suku Salar beragama Islam yang taat pada kitab suci, rajin beribadah dan berziarah. Mayoritas suku ini bercocok tanam.




Credit  antaranews.com




Rusia tahan tujuh orang dalam demonstrasi antipemerintah


Rusia tahan tujuh orang dalam demonstrasi antipemerintah
Anggota kepolisian berjaga dalam aksi pendukung oposisi Rusia di Moskow, Rusia, Sabtu (6/5/2017). (REUTERS/Tatyana Makeyeva)



Moskow (CB) - Polisi Rusia menahan tujuh pengunjuk rasa dalam demonstrasi oposisi Sabtu (6/5) untuk memperingati aksi menentang Presiden Vladimir Putin yang diwarnai kekerasan lima tahun lalu.

Ketujuh orang tersebut ditangkap karena menimbulkan "gangguan publik", tetapi empat di antaranya segera dibebaskan tanpa dakwaan menurut kantor berita setempat mengutip Kepolisian Moskow.

Beberapa dari mereka yang ditangkap memegang spanduk untuk mendukung seorang demonstran yang dipenjara menurut OVD-Info, sebuah organisasi yang khusus memantau unjuk rasa.

Di tempat lain, lebih dari 2.000 orang berkumpul untuk memperingati lima tahun demonstrasi antipemerintah yang diwarnai kekerasan.

Sekitar 30 orang ditangkap saat demonstrasi tersebut berlangsung di pusat kota Moskow pada malam upacara pengangkatan Putin.

Beberapa dari mereka yang ditangkap pada 2012 dihukum penjara hingga tiga setengah tahun, yang dikritik keras oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia.

"Hari ini lima tahun lalu, polisi memancing huru-hara di Bolotnaya Square dan beberapa puluh orang ditangkap dengan tuduhan palsu," kata Alexei (37), salah satu pengunjuk rasa, sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Demonstran lainnya, yang mengaku bernama Daria, mengatakan: "Kami 18 tahun dan kami menjalani seluruh hidup kami dengan Vladimir Putin sebagai presiden. Kami lelah dengan situasi ini."





Credit  antaranews.com





Rusia & AS sepakat terapkan perjanjian udara di Suriah


Rusia & AS sepakat terapkan perjanjian udara di Suriah
Jenderal Valery Gerasimov (kiri) dan Jenderal Joseph Dunford (kanan) saat bertemu di Baku, Azerbaijan, 16 Februari 2017. (ITAR TASS)
Keduanya juga setuju untuk terus menjalin kontak secara berkala."

Moskow (ANTARA News) - Pemimpin militer Rusia dan Amerika Serikat (AS) sepakat melanjutkan penerapan secara penuh nota bersama soal aturan menghindarkan insiden di wilayah udara Suriah, demikian keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip kantor berita Rusia, Sabtu (6/5).

Jenderal Valery Gerasimov dari Rusia dan Jenderal Joseph Dunford dari AS berbicara melalui sambungan telepon guna membahas zona penurunan ketegangan di Suriah. Mereka sepakat untuk terus mengupayakan langkah-langkah tambahan guna menghindarkan bentrokan di Suriah.

Nota keselamatan pesawat ditandatangani pada Oktober 2015 setelah Rusia mulai mengebomi target-target di Suriah dalam mendukung pasukan pemerintah Suriah memerangi IS dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya, demikian laporan Reuters.

Di Washington, juru bicara Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) mengatakan bahwa Dunford dan Gerasimov "berbicara soal perjanjian Astana baru-baru ini dan menyatakan komitmen mereka untuk menghindarkan konflik dalam menjalankan operasi di Suriah. Keduanya juga setuju untuk terus menjalin kontak secara berkala."

Sebuah perjanjian telah dicapai pada perundingan perdamaian di Astana, Kazakhstan, yang didukung oleh Rusia, Iran dan Turki.

Perjanjian tersebut memuat desakan agar "zona deeskalasi" di daerah-daerah utama konflik antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak Suriah dibentuk.





Credit  antaranews.com



C919, Pesawat China Saingan Boeing-737


C919, Pesawat China Saingan Boeing-737 China menguji coba pesawat penumpang produksi nasional pertamanya, C919, di Bandara Internasional Pudong, Shanghai, Jumat (5/9). (REUTERS/Andy Wong/Pool)


Jakarta, CB -- China menguji coba pesawat penumpang produksi nasional pertamanya, hari ini, Jumat (5/3). Peluncuran pesawat berjenis C919 itu menjadi tonggak sejarah bagi China yang berambisi bersaing dengan Amerika Serikat dan Perancis dalam urusan produksi pesawat penumpang berkapasitas besar.

Ke depannya, China berharap C919 bisa menyaingi Boeing-737 dan Airbus 320.

C919 adalah buatan Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) yang merupakan badan usaha milik negara. Melansir Reuters, penerbangan perdana C919 ini, sudah dua kali tertunda sejak 2014 akibat problem produksi.

Serupa dengan Boeing-737 dan Airbus-320, C919 punya bodi yang ramping dan bermesin kembar. Pesawat berhias garis biru dan hijau itu untuk pertama kalinya lepas landas dari Bandara Internasional Pudong di Shanghai dan disaksikan oleh ribuan penduduk yang bersorak-sorai.


AFP
melaporkan, pesawat penumpang itu merupakan hasil kerja keras COMAC dan pemerintah China selama sepuluh tahun, guna mengurangi ketergantungan pada pesawat komersial buatan Eropa dan Amerika Serikat, yang selama ini menguasai pasar.

Selain itu, kehadiran C919 juga menjadi bukti kemajuan teknologi China. Selain pesawat penumpang, beberapa waktu lalu, China juga merilis kapal induk buatan domestik pertamanya dan menggabungkan pesawat luar angkasa dengan laboratorium yang mengorbit.

Sebelum lepas landas, stasiun televisi CCTV menyebut pesawat itu akan diuji coba di ketinggian 3000 meter, atau 7000 meter lebih rendah dari perjalanan komersial pada umumnya, dan dengan kecepatan sekitar 300 kilometer per jam.

Pesawat itu lepas landas pada pukul 14.00 waktu setempat dan diharapkan terbang selama satu setengah jam.


China bercita-cita membangun pesawat penumpang nasional sejak 1970an. Mereka memulai dengan membuat pesawat berbodi ramping Y-10, namun kemudian dinilai tidak layak.

Presiden Xi Jinping sendiri sangat mendukung proyek tersebut. Dia terus berkomunikasi intens dengan COMAC sejak menjabat pada 2013 lalu.

Dia berharap, lewat COMAC, China akan “mempercepat pembangunan perusahaan penerbangan top dunia dan terus memberikan kontribusi baru untuk mengembangkan industri penerbangan yang kuat."

China adalah medan pertempuran besar untuk Boeing dan Airbus, dengan pasar perjalanan negara tersebut diperkirakan akan melampaui Amerika Serikat pada 2024, menurut International Air Transport Association.

Meskipun begitu, Boeing dan Airbus memprediksi maskapai China membutuhkan antara 6.000-6.800 pesawat dengan total investasi mencapai US$1 triliun.

Adapun pesawat bermesin kembar C919, yang namanya berarti ‘abadi’ dalam bahasa China, bisa menampung 168 penumpang dalam susunan serupa dengan jet bodi sempit lainnya, yakni tiga kursi di sisi lorong.


Pesawat itu punya jangkauan hingga 5555 kilometer sekali terbang dan telah dipesan hingga 570 kali, mayoritas oleh maskapai dalam negeri.

Tapi, perjalanan C919 menyaingi Boeing-737 dan Airbus-320 masih jauh. Pasalnya, pesawat anyar tersebut harus lulus beberapa ujian lain sebelum mendapatkan sertifikasi dari pemerintah serta regulator penerbangan di Amerika Serikat dan Eropa.

Selain itu, tantangan lain bagi C919 adalah mendapatkan kepercayaan pengusaha.

“Butuh beberapa waktu sampai pengusaha di seluruh dunia merasa nyaman dan aman membeli pesawat China dan itu tidak akan terjadi hingga 10 tahun ke depan,” papar Shukor Yusof, analis perusahaan konsultasi penerbangan asal Malaysia, Endau Analytics.

Sebelumnya, COMAC juga sudah meluncurkan pesawat penumpang berkapasitas 90 orang bernama ARJ21. Namun, pesawat yang dirilis tahun 2016 itu kini hanya terbang di rute domestik karena belum mendapat sertifikasi Federal Aviation Administration (FAA), untuk mengudara di AS.




Credit  CNN Indonesia



Karier Kilat Macron, Kuda Hitam di Pilpres Perancis


Karier Kilat Macron, Kuda Hitam di Pilpres Perancis Emmanuel Macron mendapatkan banyak dukungan dari kaum muda dan warga yang muak dengan sistem perpolitikan Perancis. (REUTERS/Benoit Tessier)


Jakarta, CB -- Tiga tahun lalu, tepatnya 2014, nama Emmanuel Macron tak dikenal sebagian besar publik Perancis. Hari ini, dia menjadi kandidat presiden terkuat Negara di Eropa Barat itu.

Macron, dengan caranya yang tak biasa, ternyata berhasil menarik simpati politisi dan publik hingga bisa membawanya ke putaran kedua pemilu yang akan diselenggarakan hari ini, Minggu (7/5).

Pertama kali terjun ke politik sebagai penasihat ekonomi Presiden Francois Hollande, pria 39 tahun itu masih dianggap sejumlah politikus, tak cukup berpengalaman untuk bersaing menuju Istana Elysee.

Dia bahkan pernah menjadi bahan olok-olok di lingkaran politik negaranya sendiri.

Mantan Perdana Menteri Manuel Valls sempat memandang remeh dan menyebutnya sebagai "populis kelas ringan."

Namun, sejumlah pengamat menuturkan, daya tarik Macron justru terletak di situ: latar belakangnya yang tidak biasa di kalangan politisi, yakni bankir investasi dengan dompet berisi jutaan euro, yang berubah haluan menjadi pejabat publik.

Sebagai kandidat yang belum pernah memegang jabatan lewat pemilu, Macron bisa menawarkan dirinya sebagai "anti-sistem" untuk warga yang muak dengan perpolitikan Perancis.

Menurut survei terbaru, elektabilitas eks menteri ekonomi, industri, dan urusan digital ini, semakin menjauhi rivalnya yang berhaluan ekstrem kanan, Marine Le Pen.

Berdasarkan survei Elabe untuk BFM TV dan L'Express, Jumat (5/5), Macron diprediksi mendapat 62 persen suara di putaran kedua nanti, meningkat tiga poin dari proyeksi terakhir.


Diuntungkan Kontroversi dan Suara Kaum Muda

Capaian ini menjadi kejutan bagi orang-orang yang mengikuti cerita awal perjalanan politik hingga pencalonan Macron bergulir.

Tanpa dukungan parpol mapan, dia berhasil mengalahkan sembilan kandidat lain dalam putaran pertama, termasuk eks perdana menteri Francois Fillon yang sempat difavoritkan sebagai bakal presiden terkuat.

Macron berhasil meraup suara terbanyak sebesar 24 persen pada pemilu 23 April lalu, mengalahkan Le Pen dan Fillon yang hanya mengantongi masing-masing 21 persen dan 20 persen suara.

Sejumlah skandal yang menerpa Fillon dan Le Pen pun dianggap turut mempermudah Macron merangkak naik ke puncak. Fillon mesti menelan pil pahit lantaran skandal dugaan penggelapan dan penyalahgunaan dana publik, terus mengikis popularitasnya hingga tak lolos di putaran pertama.

Emmanuel Macron menjadi kandidat terkuat Presiden Perancis, padahal karir politiknya sangat singkat.Emmanuel Macron menjadi kandidat terkuat Presiden Perancis, padahal karir politiknya sangat singkat. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
Sementara, Le Pen juga tersandung skandal dugaan penyalahgunaan dana Uni Eropa serta kontroversi partainya mengenai kaum Yahudi. Isu penyalahgunaan dana ini, bermula ketika parlemen Eropa memerintahkan Le Pen untuk mengembalikan dana sekitar 340 ribu euro atau setara dengan Rp4,3 miliar.

Dana tersebut seharusnya digunakan untuk menggaji staf parlemen tersebut. Namun, Le Pen dituding menggunakan dana itu untuk membayar pengawal pribadi dan sejumlah rekan politiknya di Paris.

Dengan bermodal gerakan sosial-liberal En Marche! pada 2016 lalu, Macron bertekad mempersatukan sayap kiri dan kanan. Macron mengumumkan pencalonannya pada November lalu.

Sekitar 10 ribu orang datang di kampanye perdana Macron di Paris, jumlah yang cukup besar untuk sebuah kampanye politik. Meski begitu, tak jarang kampanye berbiaya murahnya berjalan kacau.


Pada sejumlah kampanye, “wacana kosong” Macron kerap ditertawakan di media sosial. Diberitakan The Economist, Macron pernah keliru mengutip salah satu band hip hop terpopuler di Perancis, tentang ketidaksetaraan sosial, berupaya mendekatkan diri dengan kelas pekerja.

Di awal kampanye pun Macron tak cukup bersinar. Survei memaparkan, elektabilitas mantan bankir investasi Rothschild ini hanya mampu bertengger di posisi tiga, di bawah Le Pen dan Fillon.

Di samping kekacauan itu, Macron terus menggaungkan program kampanye yang terkesan memberikan pengaruh positif bagi Perancis, jika dibandingkan dengan rivalnya, Le Pen.

Pemimpin Partai Front Nasional (FN) itu dikenal dengan retorika berwarnakan anti-globalisasi, anti-Eropa, bahkan rasis terkait kaum imigran dan Muslim. 

Sejumlah pihak tak jarang menganggap kampanye perempuan 48 tahun itu membuat publik frustrasi dan dirundung ketakutan, hingga memicu perpecahan. 
Sementara Macron, yang menganggap dirinya bukan lah seorang “yang mendekat ke sayap kanan atau kiri” ini, mengaungkan niatnya untuk mendorong reformasi liberal yang bersahabat jika terpilih nanti.

Dalam programnya, Macron berniat mempertahankan keanggotaan Perancis di Uni Eropa. Dia bahkan berniat mempererat hubungan antara sesama negara Eropa dan memperkuat nilai mata uang euro.


Pria berusia 39 tahun itu pun ingin mempromosikan globalisasi ekonomi dan deregulasi nasional. Macron juga berencana melonggarkan kebijakan imigrasi dan menangani serta mempersatukan kaum imigran dan pengungsi.

Di tengah wacana kebangkitan nasionalis dan populis, cita-cita dan retorika Macron ini, nyatanya berhasil menarik simpati kaum muda.

Jika dia sanggup mengalahkan Le Pen, seperti prediksi sejumlah lembaga jajak pendapat, pemilu Perancis kali ini menjadi bukti bahwa kaum muda bisa bangkit dan terlepas dari senioritas dalam perpolitikan, optimisme mengalahkan ketakutan, dan pro-Eropa liberalis masih bisa menang di tengah kebangkitan populisme
di Benua Biru.




Credit  CNN Indonesia



Selamat Datang Presiden Perancis Emmanuel Macron


Selamat Datang Presiden Perancis Emmanuel Macron Emmanuel Macron terpilih menjadi Presiden Perancis, Minggu (7/5). REUTERS/Christian Hartmann


Jakarta, CB -- Emmanuel Marcon terpilih secara telak menjadi Presiden Perancis pada Minggu (7/5) mengalahkan Marine Le Pen, nasionalis kanan yang memberikan janji kampanye untuk keluar dari Uni Eropa.

Proyeksi kemenangan itu terlihat dari penutupan pencoblosan pada pukul 8 malam waktu setempat, yang mencatatkan kemenangan Macron dengan suara 65 persen dan Le Pen 35 persen. Terpaut 20 persen suara dalam pemilu telah diprediksi di survei sebelumnya.


Kemenangan Macron ibarat menampar dominasi arus utama partai-partai di Perancis, yang akan membawa Eropa membatasi kebijakan populis seperti Brexit dan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.

Mantan menteri ekonomi 39 tahun ini akan menjadi pemimpin paling muda Perancis setelah Napoleon yang berjanji menyatukan visi misi golongan kiri-kanan.

Para pendukung Macron merayakan kemenangan di dekat Louvre Museum, Paris sesaat hasil pemilihan diumumkan dari pemilihan ronde kedua.

"Sebuah lembaran baru dari sejarah panjang dimulai. Kembalinya harapan dan kepercayaan," kata Macron, setelah hasil di pemilu diumumkan, dikutip Reuters.



Credit  CNN Indonesia



























Jumat, 05 Mei 2017

Mantan Presiden Afghanistan: ISIS Adalah Produk AS


Mantan Presiden Afghanistan: ISIS Adalah Produk AS
Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai percaya bahwa ISIS merupakan produk Amerika Serikat. Foto/Fox News/Hollie McKay
 

KABUL - Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai percaya bahwa Amerika Serikat (AS) merupakan sekutu kelompok Islamic State (ISIS) atau Daesh. Komentar ini mengabaikan langkah AS yang baru-baru ini menempatkan pasukannya ke Afghanistan untuk memberantas kelompok teroris, termasuk ISIS.

”Daesh adalah produk AS,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Fox News di Kabul.”Daesh—yang jelas-jelas asing—muncul pada tahun 2015 selama kehadiran AS,” katanya lagi.

Karzai, yang merupakan Presiden Afghanistan dari Desember 2004 sampai September 2014, mengatakan bahwa dia secara rutin menerima laporan tentang helikopter tanpa tanda yang menjatuhkan pasokan ke faksi teror di perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Kejanggalan itu, kata dia, harus dijelaskan oleh AS.

Dia juga mengecam tindakan AS yang menjatuhkan bom non-nuklir terbesar Massive Ordnance Air Blast (MOAB) di Afghanistan beberapa waktu lalu. Megabom yang dikenal sebagai “Ibu dari Semua Bom” itu diyakini Karzai sebagai operasi gabungan AS dan ISIS.

”Daesh sudah mengosongkan sebagian besar keluarga dan milisi mereka, sehingga ini dikoordinasikan, kelompok ini (ISIS) hanya alat AS. Ini tidak bisa menjadi alat lain,” ujarnya. ”Pertama, Daesh datang untuk mengusir orang-orang dan kemudian AS datang dan menjatuhkan bom besar itu. Ayolah,” katanya mengajak untuk berpikir tentang kejanggalan itu.

”Mereka (Amerika) menganggap ini bukan tanah orang untuk pengujian dan pelecehan, tapi mereka salah tentang itu,” ujarnya. ”Kami memiliki populasi yang sangat patriotik di sini yang tidak akan membiarkan ini terjadi.”

Dia menyindir julukan MOAB, “Mother of All Bombs” itu seharusnya diganti. ”Ibu adalah sosok yang baik, dia tidak cocok dengan bom,” keluh  Karzai.

”Ini seharusnya menjadi ‘Bom Terburuk dari Semua Bom’. Korbannya adalah kedaulatan Afghanistan, tanah kami dan, yang paling menyakitkan, martabat kami. Bagaimana mereka bisa mengatakan bahwa mereka adalah sekutu kami dan kemudian membom kami?,” ujarnya yang dikutip Jumat (5/5/2017). 




Credit  sindonews.com








Pulau Misterius Ini Dicurigai Lokasi Uji Tembak Rudal Korut


Pulau Misterius Ini Dicurigai Lokasi Uji Tembak Rudal Korut
Sebuah firma di AS merilis citra satelit pulau-pulau misterius di Korea Utara yang dicurigai sebagai lokasi uji tembak rudal balistik. Foto/Google Earth


WASHINGTON - Strategical Sentinel, sebuah firma di Washington yang menyediakan analisis geospasial dan intelijen merilis citra satelit pulau-pulau misterius di Korea Utara (Korut). Pulau-pulau itu dicurigai sebagai lokasi uji tembak rudal-rudal balistik selama ini.

Gambar satelit yang dirilis menunjukkan bahwa salah satu pulau terdapat situs beraspal berbentuk empat persegi panjang. Menurut Strategical Sentinel, situs itu kemungkinan menjadi rumah bagi rudal balistik dan pengakut peluncur rudal.

Gambar satelit diambil pada bulan Desember 2016. Meskipun demikian, foto-foto satelit itu tidak memberikan bukti infrastruktur pendukung yang diperlukan untuk penyebaran rudal Korut.

”Beberapa pulau terlihat seperti situs penyebaran aset ofensif, yaitu amunisi peluncuran rudal balistik,” bunyi laporan penelitian Sentinel. ”Gambar yang dianalisis menunjukkan bahwa situs rudal anti-udara akan menjadi pilihan yang lebih strategis.”

Korut selama ini diyakini menggunakan fasilitas di dekat fasilitas militer Sohae, sebagai lokasi uji coba rudal yang sangat penting, termasuk peluncuran satelit Kwangmyongsong tahun 2012 dan 2016.

“Secara total, Korea Utara telah membangun setidaknya lima fasilitas militer di pulau-pulau di dekat Sohae,” lanjut laporan Sentinel, seperti dikutip dari majalah Diplomat, Jumat (5/5/2017).

Menurut firma yang berbasis di Washington itu, pulau-pulau yang disorot satelit bisa juga sebagai situs palsu untuk menyesatkan musuh-musuh rezim Korut pimpinan Kim Jong-un. Penulis laporan Sentinel tidak mengecualikan bahwa fasilitas di pulau itu untuk tujuan pertanian atau keperluan sipil lainnya, sebagai bagian dari proyek reklamasi lahan.

Laporan tentang keberadaan pulau misterius di Korut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Pyongyang, yang mendorong pemerintah China untuk meminta semua pihak terkait menahan diri dan berhenti membuat jengkel satu sama lain.

AS baru-baru ini meningkatkan aktivitasnya di Semenanjung Korea dengan menerbangkan pesawat pembom supersonik B-1 Lancer. Pesawat berbahaya ini terlibat latihan militer gabungan dengan Korea Selatan dan Jepang pada hari Senin lalu. 




Credit  sindonews.com





Media Korut: Jika Perang Nuklir, Jepang di Bawah Awan Radioaktif


Media Korut: Jika Perang Nuklir, Jepang di Bawah Awan Radioaktif
Rudal-rudal Korea Utara saat dipamerkan dalam parade militer. Media pemerintah Korut menyebut Jepang jadi target pertama serangan nuklir jika perang pecah. Foto/REUTERS/Sue-Lin Wong


PYONGYANG - Media pemerintah Korea Utara (Korut) memperingatkan Jepang akan menjadi negara pertama yang menderita dampak buruk jika perang nuklir pecah di Semenanjung Korea. Jepang disebut akan berada di bawah awan radioaktif.

Tokyo diminta tidak melakukan kebijakan bermusuhan dengan Pyongyang yang dipimpin Kim Jong-un.

”Jika terjadi perang nuklir di semenanjung, Jepang yang menampung basis logistik, basis serangan pasukan AS akan diletakkan di bawah awan radioaktif sebelum negara manapun,” bunyi peringatan  kata surat kabar Korut, Rodong Sinmun, dalam sebuah editorialnya, hari Rabu.

Koran rezim Pyongyang ini mengingatkan Tokyo akan pengalaman sebelumnya yang menjadi korban senjata nuklir, yakni saat Perang Dunia II.

Korut, menurut media itu, akan menjadikan Jepang target utama serangan karena menampung pasukan AS. “Akan ditempatkan di bawah awan radioaktif,” lanjut tulisan media Pyongyang ini.

”Jika Jepang benar-benar memperhatikan kepentingannya, maka harus melakukan upaya penyelesaian masalah Semenanjung Korea secara damai,” lanjut tulisan Rodong Sinmun yang dikutip Kamis (4/5/2017).

”Sebagai negara pertama di dunia yang menderita bencana A-bomb (bom atom), Jepang tahu secara lebih baik dari pada orang lain betapa mengerikannya bencana nuklir ini.” 




Credit  sindonews.com







Rusia-Turki Sepakat Ciptakan Zona Aman di Suriah


Rusia-Turki Sepakat Ciptakan Zona Aman di Suriah
Rusia dan Turki sepakati zona aman di Suriah. Foto/Istimewa


MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mendukung pembentukan zona aman di Suriah. Kesepakatan itu terjadi saat keduanya bertemu di kota resor Rusia, Sochi.

Kedua kepala negara itu itu berharap pemerintah Suriah dan kelompok pejuang akan mengadopsi usulan terakhir ini untuk mengurangi konflik. Perang sipil di Suriah telah terjadi selama enam tahun dan menewaskan sekitar 400 ribu lainnya seperti dikutip dari Time, Kamis (4/5/2017).

Dalam pertemuan itu, Putin mengatakan bahwa jet pemerintah Rusia dan Suriah akan menghentikan penerbangan di atas zona yang telah ditentukan jika semua pihak menghormati gencatan senjata.

Zona aman ini sendiri telah diajukan dalam perundingan antara pemerintah dan kelompok pejuang di Astana, Kazakhstan. Perwakilan Rusia mempresentasikan empat zona "de-eskalasi" di Suriah di mana pihak yang bertikai akan dipisahkan oleh "jalur keamanan".

Proposal tersebut menggambarkan empat zona di Suriah dimana garis depan antara pemerintah dan pemberontak akan dibekukan dan perang dihentikan. Keempatnya termasuk daerah di provinsi Idlib dan Homs, pinggiran Ghouta timur di luar Damaskus, dan sebuah daerah di selatan negara itu.

Zona-zona itu nantinya akan dipantau oleh pengamat internasional dan memungkinkan kembalinya pengungsi secara sukarela.

Hubungan antara Moskow dan Ankara sempat memburuk setelah Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia di perbatasan Suriah pada November 2015. Rusia menanggapi insiden itu dengan sanksi perdagangan dan pariwisata.

Namun, Putin menegaskan jika hubungan kedua negara kini telah kembali mesra. 




Credit  sindonews.com



Militer Rusia Selamatkan Peralatan Rahasia dari Kapal yang Karam




Militer Rusia Selamatkan Peralatan Rahasia dari Kapal yang Karam
Kapal Liman Rusia tenggelam di Selat Bosphorus setelah bertabrakan dengan kapal berbendera Togo. Foto/Istimewa



MOSKOW - Penyelidik militer Rusia telah meluncurkan sebuah operasi untuk menyelamatkan peralatan rahasia dari kapal Armada Laut Hitam Liman dalam waktu dua minggu. Demikian yang dikatakan sebuah sumber di militer Rusia.

Sumber tersebut mengatakan empat kapal induk dan kapal penyelamatan Laut Hitam Rusia berada di sekitar tempat Liman tenggelam di Selat Bosphorus.

"Pekerjaan penyelam militer dimulai beberapa hari setelah kejadian, pekerjaan ini berlanjut sampai sekarang, tergantung pada cuaca, pekerjaan para penyelam bisa berlangsung dalam satu atau dua minggu," tutur sumber tersebut seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (4/5/2017).

Kapal penelitian Liman bertabrakan dengan sebuah kapal berbendera Togo 40 kilometer (25 mil) dari Selat Bosphorus pekan lalu. Akibat tabrakan tersebut lambung kapal pecah. Seluruh awak yang berjumlah 78 anggota berhasil diselamatkan.

"Dua kapal bertabrakan satu adalah kapal Rusia, satu kapan dengan bendera Togo. Semua awak kapal kedua kapal diselamatkan, tidak ada korban," kata penjaga pantai Turki.

"Semua anggota awak kapal penelitian Armada Laut Hitam Rusia yang lambungnya bocor di dekat Selat Bosphorus telah diselamatkan," sambungnya.



Credit  sindonews.com



Kapal Perang Rusia Tenggelam di Perairan Turki


Kapal Perang Rusia Tenggelam di Perairan Turki
Sebuah kapal perang Rusia dari Armada Laut Hitam dilaporkan mengalami kecelakaan di Selat Bosphorus, Turki. Foto/Istiimewa


ANKARA - Sebuah kapal perang Rusia dari Armada Laut Hitam dilaporkan mengalami kecelakaan di Selat Bosphorus, Turki. Lambung kapal itu diketahui berlubang akibat bertabrakan dengan kapal lain.

Adanya kecelakaan tersebut dibenarkan oleh penjaga pantai Turki. Penjaga pantai Turki menyebut semua awak di kapal tersebut berhasil dievakuasi.

"Dua kapal bertabrakan satu adalah kapal Rusia, satu kapan dengan bendera Togo. Semua awak kapal kedua kapal diselamatkan, tidak ada korban," kata penjaga pantai Turki,

"Semua anggota awak kapal penelitian Armada Laut Hitam Rusia yang lambungnya bocor di dekat Selat Bosphorus telah diselamatkan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (27/4).

Hal senada juga disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Kemhan Rusia menyebut setidaknya terdapat 78 awak, dan semuanya sukses dievakuasi sebelum kapal tersebut tenggelam. 



Credit  sindonews.com









AS jual rudal supercanggih kepada Arab Saudi



AS jual rudal supercanggih kepada Arab Saudi
Peluru kendali. (Screenshot video YouTube)


Washington (CB) - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir, Kamis waktu setempat, menyatakan bahwa pemerintah Presiden AS Donald Trump telah mengambil langkah untuk proses notifikasi Kongres dalam rangka penjualan peluru kendali presesi tinggi buatan Raytheon Co kepada Saudi yang merupakan sekutu AS.

Penjualan yang dinilai kontroversial karena telah jatuh korban sipil banyak dalam perang saudara di Yaman akibat peluru kendalia tersebut, diperkirakan senilai lebih dari 1 miliar dolar AS.

Pandangan itu disampaikan oleh orang-orang yang mengetahui masalah ini kepada kantor berita Reuters.

Sistem senjata ini sudah termasuk hulu ledak Penetrator dan pemandu ketepatan tembak peluru kendali Paveway.





Credit  antaranews.com




DPR AS setuju perketat sanksi Korea Utara



DPR AS setuju perketat sanksi Korea Utara
Peluru kendali Korea Utara yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) Pukkuksong (Kantor Berita KCNA)


Washington (CB) - DPR Amerika Serikat dengan suara bulat menyetujui legislasi memperketat sanksi kepada Korea Utara dengan membidik industri dan perusahaan-perusahaan pelayaran yang berbisnis dengan Korea Utara.

Suara mendukung dan menentang RUU ini adalah 419 lawan 1.

Para pendukung RUU ini berniat mengirimkan pesan kuat kepada Korea Utara di tengah keprihatinan internasional terhadap eskalasi program nuklir Korea Utara.

Tapi legislasi ini masih memerlukan persetujuan Kongres sebelum dikirimkan ke Gedung Putih untuk ditandatangani oleh Presiden Donald Trump sebagai undang-undang, demikian Reuters.



Credit  antaranews.com






Beredar Kabar Cina Keluarkan Peringatan Terakhir ke Korea Utara


Beredar Kabar Cina Keluarkan Peringatan Terakhir ke Korea Utara  
Screenshoot China mengirim peringatan terakhir ke Korea Utara karena uji coba nuklir. Screen capture from Weibo


CB, Seoul - Di sejumlah media Sosial Cina beredar informasi tentang peringatan pemerintah Cina untuk terakhir kali kepada Korea Utara agar menghentikan provokasi militernya.

Warga Cina yang menggunakan media sosial Weibo membagikan peringatan pemerintah Cina ke Korea Utara. Media-media di Cina baru-baru ini juga memberitakan tentang Beijing yang sanggup menarik dukungannya terhadap Pyongyang jika uji coba senjata nuklir keenam tetap dilakukan.

 

Media mingguan Dong Xiang juga memberitakan tentang pejabat di Kementerian Luar Negeri Cina yang mengundang pejabat Korea Utara, Park Myung-ho, untuk mengadakan pertemuan.

Menteri Luar Negeri Cina Yang Yi diberitakan menghadiri pertemuan dan meminta stafnya membacakan memorandum dengan suara lantang tentang peringatan kepada Korea Utara agar tidak lagi melakukan uji coba senjata nuklirnya.

Memorandum itu menyatakan Cina akan tegas mengutuk dan menghentikan semua kerja sama ekonomi, bahkan memblokade Korea Utara, jika uji coba nuklir tetap dilakukan.

 

Para netizen warga Cina pun menanggapi informasi yang beredar di media sosial dan media massa di Cina.

“Mungkin hubungan antarnegara tidak sekuat yang kita perkirakan. Korea Utara sepenuhnya dikeliling musuh-musuhnya sekarang,” ujar seorang netizen.

Meski santer beredar informasi tentang peringatan terakhir Cina kepada Korea Utara, pemerintah Cina tidak memberikan penjelasan atau mengkoreksi kabar yang beredar di media sosial dan media massa.






Credit  TEMPO.CO





Rudal Balistik Korea Utara Hampir Ledakkan Rusia, Begini Sebabnya


Rudal Balistik Korea Utara Hampir Ledakkan Rusia, Begini Sebabnya  
Rudal balistik milik Korea Utara. KCNA/REUTERS


CB, Pyongyang - Rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan dalam uji coba pada 6 Maret 2017 ternyata sempat meluncur ke arah yang berbeda, yakni ke Rusia. Rudal balistik jarak menengah KN-17 seharusnya meluncur ke wilayah perairan timur Korea Utara.

Informasi rudal balistik yang hampir saja meledak di Rusia itu diungkapkan surat kabar harian The Seoul Economic Daily dan dikutip Independent, Kamis, 4 April 2017.

 

Menurut surat kabar itu, rudal balistik Korea Utara sempat meluncur sejauh 48 kilometer ke arah Rusia sebelum pejabat Korea Utara meledakkannya karena khawatir akan menimbulkan insiden di Rusia.

"Jika peluncuran rudal balistik ke wilayah perairan timur tidak digagalkan, itu akan mengarah ke pelabuhan atau wilayah Rusia. Itu alasan Korea Utara seketika menghancurkan rudal itu," ujar surat kabar yang berkantor di Seoul tersebut.

 

Seorang sumber menyatakan target peluncuran rudal balistik Korea Utara berbeda dari pengarahan sebelumnya. "Tadinya kami menembakkan 89-90 derajat ke arah timur dan diproyeksikan jatuh di Laut Timur. Namun sudut dari tembakan ternyata 49 derajat," ujar sumber itu.

Gara-gara rudal balistik Korea Utara yang salah arah, Ketua Komisi Keamanan dan Pertahanan Rusia Viktor Ozerov menyatakan pertahanan udara di Rusia timur telah ditingkatkan ke posisi siaga penuh.

 

"Pertahanan udara dari Federasi Rusia di Timur Jauh berada dalam siaga penuh," ujar Ozerov.

Korea Utara meluncurkan uji coba empat rudal balistik jarak menengahnya pada 6 Maret lalu. Menurut Jepang, tiga dari empat rudal yang diluncurkan Korea Utara jatuh di perairan zona ekonomi eksklusif Jepang.



Credit  TEMPO.CO





Pengacara HAM Thailand Terancam Dipenjara 150 Tahun


Pengacara HAM Thailand Terancam Dipenjara 150 Tahun
File foto Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn menghadiri Royal Ploughing Ceremony di Bangkok, Thailand, 13 Mei 2015. Ia meminta waktu untuk diumumkan secara resmi sebagai Raja Thailand. Ia mengaku butuh waktu untuk berkabung bersama rakyat Thailand, usai wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej. REUTERS



CB, Bangkok -Pengacara kasus hak asasi manusia atau HAM Thailand, Prawet Prapanukul terancam dihukum 150 tahun penjara atas dakwaan mencemarkan nama baik keluarga kerajaan dan menghasut.

Pengacara HAM Thailand brusia 57 tahun, menurut Organisasi Pengacara HAM Thailand pada Rabu, 3 Mei 2017, dijerat 10 dakwaan terkait dengan pencemaran nama baik Kerajaan Thailand dan penghasutan.

 

Namun, tidak jelas pernyataan apa yang disampaikan pengacara yang terkenal kritis ini sehingga dijerat dengan pasal pencemaran nama baik Kerajaan Thailand dan pasal penghasutan.

"Dia didakwa 10 tuduhan dari pasal 112 dan 116," kata Anon Numpa dari organisasi Pengacara HAM Thailand seperti dikutip dari The Star.

Pengacara HAM ini ditangkap dan ditahan aparat militer dan polisi di rumahnya di Bangkok pada Sabtu pekan lalu. Dan ia menjalani persidangan kemarin, 3 Mei.

 

Pasal 112 dari Hukum Pidana Thailand mengenai pelecehan atau pencemaran nama baik raja dan keluarga kerajaan Thailand. Setiap tuntutan dari pelanggaran pasal 112 dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Pasal 116 dari Hukum Pidana Thailand menjerat pelaku penghasutan atau fitnah. Sejak junta militer berkuasa di Thailand pada 2014, pasal ini semakin sering digunakan untuk pengkritik pemerintah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengkritik tentang Undang-undang pencemaran nama baik kerajaan Thailand.

 

Kritikan juga datang dari International Commission of Jurists yang memantau pengadilan perkara pencemaran nama baik dengan menyesalkan adanya hukuman selama 150 tahun bagi orang yang menggunakan hak asasinya untuk menyampaikan pendapat.

Jika pengadilan membuktikan pengacara HAM Thailand ini bersalah, maka ia akan menjalani hidup di penjara selama lebih dari satu abad lamanya.





Credit  TEMPO.CO





Salah Sasaran, Polisi Tembak Mati Menterinya


Mengira mobil yang dibawa menteri Somalia itu anggota kelompok militan
Salah Sasaran, Polisi Tembak Mati Menterinya
Militer Somalia.  (REUTERS/Feisal Omar)

CB – Kepolisian Somalia melakukan kesalahan fatal. Mereka menembak mati seorang menteri setelah mengira dia adalah anggota kelompok militan yang terkait jaringan teroris.
Juru bicara Wali Kota Mogadishu, Abdifatah Omar Halane, mengungkapkan Menteri Pekerjaan Umum Abbas Abdullahi Sheikh Siraji, yang juga seorang pengacara, tewas tertembak.
"Polisi menembaki mobilnya. Dan itu adalah kesalahan. Semoga ia beristirahat dengan tenang," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, 3 Mei 2017.
Kepala Polisi Nur Hussein mengungkapkan bahwa anggotanya menemukan sebuah mobil memblokir jalanan, mereka yakin bahwa mobil itu dikemudikan oleh anggota kelompok militan. Itu sebabnya mereka melepaskan tembakan.
Kelompok militan Al Shahaab, yang bersekongkol dengan jaringan teroris Al Qaida, berulang kali melakukan serangan di Mogadishu dan sejumlah wilayah lain. Kelompok militan Somalia itu bernafsu untuk menggulingkan pemerintah Somalia.

Mereka juga berupaya memaksa Pasukan penjaga perdamaian dari Uni Afrika keluar dari Somalia.




Credit  viva.co.id




Inggris Jadi Panutan RI untuk Bikin UU Persandian


Kebijakan Inggris soal persandian dianggap paling lengkap.
Inggris Jadi Panutan RI untuk Bikin UU Persandian
Ads by Kiosked

Tim dari Lembaga Sandi Negara saat berkunjung ke Inggris. (KBRI London)

CB –  Tim Penyusun Rancangan Undang Undang Persandian dari Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) akhir April lalu melakukan penelitian dan studi banding di Inggris. Selain bertukar ilmu, kunjungan tim Lemsaneg itu untuk memperkuat kerja sama bilateral.
Demikian ungkap Kedutaan Besar Republik Indonesia di London hari ini. Kunjungan tersebut sudah berlangsung pada 26-27 April lalu. Inggris menjadi negara pilihan Tim Penyusun RUU Persandian karena dianggap memiliki kebijakan yang lengkap.
"Inggris memiliki kebijakan yang komprehensif, termasuk kemajuan inovasi di bidang keamanan cyber, yang akan memperkaya substansi penyusunan RUU tentang Persandian RI," ujar Ketua Delegasi, Muhammad Sofwat Nasution, terkait alasan pemilihan Inggris dalam kunjungan studi banding Lemsaneg ke Inggris.
Selama kunjungan dua hari tersebut, Tim RUU tentang Persandian telah mempelajari dan bertukar pengetahuan tentang keamanan cyber dengan berbagai institusi terkait yaitu Unit Keamanan Cyber - Kementerian Luar Negeri Inggris, Government Communication Headquarter (GCHQ), National Cyber Security Center (NCSC) serta perusahaan swasta di bidang persandian seperti Ultra Electronics dan L3 RTL.
Selain bertukar ilmu, pada kesempatan tersebut juga telah disepakati penguatan kerja sama di bidang pengembangan kapasitas keamanan cyber. Dari sisi legislasi, Inggris memiliki Undang-Undang yang mengatur Penyalahgunaan Komputer tahun 1991 dan sebagai Negara Pihak pada Budapest Convention on Cyber- crime of the Council of Europe yang merupakan satu-satunya instrumen hukum internasional yang mengikat terkait isu cyber.

Dari sisi kebijakan, Pemerintah Inggris mendorong inovasi penemuan terbaru di bidang tersebut melalui investasi senilai 1.9 milyar poundsterling untuk pengembangan dan penelitian infrastruktur keamanan cyber.



Credit  VIVA.co.id



















Rabu, 03 Mei 2017

PT PAL Lepas Kapal Perang Kedua Pesanan Filipina, Ini Penampakannya



PT PAL Lepas Kapal Perang Kedua Pesanan Filipina, Ini Penampakannya
  Foto: Imam Wahyudiyanta



Jakarta - PT PAL (Persero) melepas (sail away) kapal perang kedua pesanan Filipina. Pelepasan dilakukan oleh Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, di dermaga sisi timur, Divisi Kapal Niaga, Ujung Surabaya.

"Kita patut bangga PT PAL dipilih untuk melakukan pembuatan kapal. Ini adalah bukti betapa erat hubungan kedua negara. Hubungan ini berlandaskan saling hormat dan percaya. Kepercayaan ini merupakan kehormatan dan kita jawab dengan hasil yang memuaskan," ujar Ryamizard, usai melepas kapal perang kedua pesanan Filipina, Selasa (2/5/2017).

Untuk selanjutnya, kata Ryamizard, kerja sama antar kedua negara akan terus ditingkatkan. Dengan hasil ini, Ryamizard meminta agar PT PAL terus meningkatkan kinerjanya agar terus dipercaya, tidak hanya oleh Filipina saja, tetapi oleh negara-negara lain.

"Harus kerja keras dan profesional," tandas Ryamizard.

PT PAL Lepas Kapal Perang Kedua Pesanan FilipinaFoto: Imam Wahyudiyanta


Sementara itu, Under Secretary for Defence Policy Philipines, Ricardo David Jr, mengucapkan terima kasih kepada PT PAL yang telah membangun kapal untuk Filipina. Kapal perang kedua pesanan Filipina tersebut merupakan bagian dari modernisasi sistem persenjataan Filipina.

"Kami akan terus memodernisasi sistem persenjataan kami hingga 2022. Kapal yang kami pesan ini kami gunakan untuk patroli di Filipina barat dan keamanan di perbatasan," kata Ricardo.

Pelepasan dilakukan Ryamizard yang didampingi Ricardo dengan melepas tali kapal. Kapal perang kedua pesanan Filipina ini merupakan kapal Landing Platform Dock (LPD) jenis Strategic Sealift Vessel (SSV). SSV ini dinamai Barko ng Republika ng Pilipinas (BRP) Davao Del Sur. Nama kapal ini diambil dari nama provinsi tempat kelahiran Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Meski berplatform LPD, namun SSV pesanan Filipina ini juga dilengkapi dengan persenjataan canggih. Kapal ini bisa didarati oleh tiga helkopter ditambah fasilitas hanggar. SSV ini juga bisa mengangkut 2 unit kapal Landing Craft Utility (LCU) dan berbagai macam kendaraan tempur dari truk militer hingga Amphibious Assault Vehicle (AAV).

PT PAL Lepas Kapal Perang Kedua Pesanan FilipinaFoto: Imam Wahyudiyanta


Dengan draft kapal sepanjang 5 meter, SSV kedua ini mampu menjangkau perairan dangkal sehingga bisa difungsikan sebagai rumah sakit terapung dan pengakutan bantuan/logistik ketika ada bencana.

Kapal SSV pertama pesanan Filipina telah dilepas pada 18 Januari 2016 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kapal pesanan Filipina pertama itu dinamai BRP Tarlac yang namanya diambil dari provinsi kelahiran Presiden Filipina sebelumnya Benigno Aquino.




Credit  finance.detik.com





Suu Kyi Tolak Penyelidikan PBB soal Rohingya


Suu Kyi Tolak Penyelidikan PBB soal Rohingya 

  Penasihat negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, menolak keputusan Dewan HAM PBB untuk menyelidiki dugaan kekerasan terhadap kaum Rohingya. (Foto: REUTERS/Eric Vidal)


Jakarta, CB -- Penasihat negara sekaligus pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, menolak keputusan Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki dugaan kekerasan oleh pasukan keamanan terhadap kaum minoritas Muslim Rohingya.

"Kami tidak setuju dengan hal itu," kata Suu Kyi dalam sebuah konferensi pers bersama kepala diplomatik Uni Eropa Federica Mogherini, di Brussels, Selasa (2/5) malam waktu setempat.

"Kami menjauhkan diri dari resolusi [PBB] itu karena kami berpikir resolusi tersebut tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan," tuturnya menambahkan.

Pernyataan itu dilontarkan Suu Kyi menyusul persetujuan Dewan HAM PBB untuk mengirimkan tim pencari fakta ke negara di Asia Tenggara itu terkait dugaan pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan pada kaum Rohingya di negara bagian Rakhine.



Peraih Nobel Perdamaian ini mengatakan, pemerintahnya akan dengan lapang menerima berbagai rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan negara.

"Tapi, rekomendasi PBB itu hanya akan memecah-belah dua kominitas di Rakhine lebih jauh lagi yang tidak akan kami terima karena itu tidak akan membantu menyelesaikan masalah yang selama ini timbul," ucap Suu Kyi.

Kekerasan terhadap kaum Rohingya kembali mencuat sejak penyerangan pos pengamanan di tiga wilayah perbatasan Myanmar di Rakhine oleh sejumlah kelompok bersenjata, 9 Oktober lalu.

Alih-alih memburu para pelaku penyerangan, militer Myanmar diduga malah menyerang etnis Rohingya secara membabi-buta hingga menewaskan setidaknya 80 orang.

Ini merupakan insiden berdarah terparah sejak bentrokan antara umat Buddha dan etnis Rohingya pada 2012 lalu yang menewaskan setidaknya 200 orang.



Laporan PBB juga membenarkan adanya dugaan pelanggaran HAM di negara itu.

Penyelidik PBB bahkan mengatakan, tak sedikit perempuan yang diperkosa dan bayi yang dibantai oleh aparat saat operasi militer itu berlangsung.

Meski begitu, Myanmar berkeras membantah segala tudingan tersebut. Suu Kyi pun menolak pernyataan bahwa pemerintahannya sengaja mengabaikan kekerasan terjadi.

Sejak itu, reputasi Suu Kyi dipertaruhkan menyusul banyaknya kecaman komunitas internasional yang menganggap dirinya telah gagal menegakkan HAM dan melindungi kaum Rohingya.

"Saya tidak yakin dengan pernyataan anda yang menyebutkan bahwa kami sama sekali tidak peduli dengan dugaan kekejaman di Rakhine. Kami telah menyelidiki dugaan ini dan telah mengambil tindakan," ujar Suu Kyi seperti dikutip AFP, Rabu (3/5).

Sementara itu, Mogherini meminta Myanmar tetap mendukung penyelidikan PBB tersebut. Menurutnya, penyelidikan ini dapat membantu membangun fakta-fakta yang terjadi di negara itu.

"Pembentukan misi mencari fakta mungkin satu dari sedikit ketidaksepakatan antara kita. Padahal, ini bisa berkontribusi mencari fakta kebenaran yang terjadi di masa lalu, asalkan kita sepenuhnya sepakat pentingnya kerja sama di masa depan," katanya.



Credit  CNN Indonesia







China tegaskan penentangan penempatan sistem as antirudal di Korea Selatan



China tegaskan penentangan penempatan sistem as antirudal di Korea Selatan
Ilustrasi silo peluncur anti peluru kendali Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) tengah bekerja. (REUTERS/US Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters)


Beijing (CB) - China, Selasa, menegaskan penentanganya terhadap penempatan sistem pertahanan antipeluru kendali THAAD Amerika Serikat di Korea Selatan dan mendesak agar pengerahan dihentikan.

Sistem THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) memiliki kemampuan operasi awal untuk mempertahankan diri dari rudal Korea Utara, kata sejumlah pejabat Amerika Serikat, Senin, menepis keberatan China terhadap pengerahan sistem itu.

"Kami akan dengan tegas mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan-kepentingan kita," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, dalam acara jumpa pers harian, tanpa memberikan keterangan rinci.

Beijing beralasan bahwa radar THAAD bisa digunakan untuk memata-matai wilayahnya kendati Washington telah menjamin THAAD benar-benar digunakan hanya untuk kepentingan pertahanan.

Presiden AS Donald Trump telah mendesak China untuk berbuat lebih untuk mengendalikan program nuklir dan peluru kendali negara tetangganya, Korea Utara, dan baru-baru ini memuji upaya yang dijalankan Presiden China, Xi Jinping.

Korea Utara secara teknis masih berperang dengan Korea Selatan setelah konflik mereka pada 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian.

Korea Utara telah secara berkala melancarkan ancaman untuk menghancurkan Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan.



Credit  antaranews.com







Israel pamerkan pesawat tempur siluman baru




Tel Aviv, Israel (CB) - Israel pada Selasa (2/5) memamerkan pesawat tempur siluman F-35 mereka yang baru saja dikirim dari Amerika Serikat sebagai bagian dari pameran kedirgantaraan untuk memperingati perayaan tahunan Hari Kemerdekaan.

Tiga dari lima pesawat siluman Israel meluncur ke langit di sepanjang pantai Mediterania di Tel Aviv, sementara ribuan orang berkumpul di pinggir pantai untuk menyaksikannya. Ketiganya juga terbang di atas kota-kota lain, termasuk Yerusalem.

F-35 buatan Lockheed Martin itu menjadi sorotan utama dalam acara tersebut, yang menandai 69 tahun kemerdekaan Israel.

Ajang itu juga memamerkan pesawat tempur lain seperti F-15 dan F-16, helikopter Sikorsky CH-53 Stallion, KC-135 Stratotanker Boeing 707 dan pesawat Hawker-Beechcraft T-6 Texan II.

Israel telah menerima lima unit pertama F-35 sejak Desember dengan tujuan untuk mempertahankan keunggulan militernya di Timur Tengah, khususnya dalam menghadapi musuh bebuyutannya, Iran.

Negara itu berencana membeli total 50 unit pesawat F-35. Pesawat pertamanya akan dioperasikan tahun ini.

Israel --yang menerima lebih dari tiga miliar dolar AS per tahun bantuan pertahanan dari Amerika Serikat--menyatakan akan menjadi negara pertama yang mengoperasikan skadron F-35 menurut warta kantor berita AFP.

Israel membeli 33 pesawat F-35 pertamanya dengan harga rata-rata sekitar 110 juta dolar AS per unit-- banderol harga yang dikritik di Israel dan tempat lain.

Dua pesawat F-35 pertama Israel dikirim pada Desember dan mendarat sekitar enam jam lebih lambat karena cuaca buruk di Italia.




Credit  antaranews.com







Korut Kembangkan Rudal Balistik yang Diluncurkan dari Kapal Selam



Korut Kembangkan Rudal Balistik yang Diluncurkan dari Kapal Selam
Gambar satelit menunjukkan tongkang bahwa air milik Korut. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Gambar satelit terbaru menunjukkan bahwa Korea Utara (Korut) diduga tengah mengembangkan program rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM). Dugaan tersebut berlandaskan pada adanya tongkang bawah air Pyongyang kedua di sebuah galangan kapal.

Tongkang bawah air tersebut ditemukan di pantai barat Korut dalam foto udara yang diambil dari galangan kapal Nampo Naval dalam foto yang dirilis oleh situs North38. North38 adalah sebuah situs pengawas Korut yang dimiliki oleh institus AS-Korea John Hopkins.

"Tongkang tersebut mirip seperti yang digunakan oleh angkatan laut untuk melakukan uji coba tabung peluncur rudal bawah laut dan peluncuran kapal selam baru dan telah dimodifikasi, serta melakukan peluncuran uji rudal awal sebelum ini. Sistem ini dipasang di kapal selam," bunyi laporan yang dituli oleh Joseph S. Bermudez Jr seperti disitat dari Sputniknews, Rabu (3/5/2017).

Sejak tahun 2014, Pyongyang telah melakukan setidaknya enam peluncuran uji rudal KN-11 (Pukguksong-1) dari tongkang bawah air lain di galangan kapal Sinpo South Shipyard di pantai timur negara itu.

Menurut laporan tersebut tongkang kedua yang baru muncul ini identik dengan yang pertama. Tampaknya tongkang tersebut dibuat mirip dengan model lama tongkang PSD-4 milik Rusia.

"Penemuan tongkang uji rudal kedua mungkin memiliki sejumlah implikasi untuk masa depan program SLBM Korea Utara yang tampaknya menjadi prioritas penting bagi Kim Jong-un," tambah laporan itu.

Apakah Pyongyang membangun tongkang atau mengakuisisinya dari negara lain tidak jelas.

Media Jepang melaporkan sebuah rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam pada bulan Desember 2016. Saat itu, upaya tersebut dilihat sebagai upaya Korut untuk meningkatkan kemampuan "peluncur dingin" milik mereka dari sistem peluncuran vertikal.

Kegiatan ini dilakukan di tengah uji coba rudal dan nuklir Korut yang terus berlanjut, terlepas dari sanksi internasional dan seruan untuk melakukan denuklirisasi. AS telah mengerahkan kapal ke Semenanjung Korea sebagai unjuk kekuatan dan berada di tengah beberapa latihan tahunannya dengan Korea Selatan, gerakan yang membuat marah Pyongyang.

Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) akhir-akhir ini menanggapi sikap Washington dengan menyatakan bahwa mereka akan melakukan uji coba nuklir berikutnya kapan pun pemimpin tersebut menganggap perlu. Melalui kantor beritanya, Korut mengatakan siap untuk menanggapi apapun pilihan yang diambil oleh AS. 




Credit  sindonews.com




Rudal Korut yang Gagal Dites Menuju Rusia tapi Diledakkan


Rudal Korut yang Gagal Dites Menuju Rusia tapi Diledakkan
Para warga Korea Selatan menyaksikan siaran televisi soal uji tembak rudal Korea Utara. Rudal balistik KN-17 yang gagal diuji tembak Korut dilaporkan menuju ke wilayah Rusia. Foto/REUTERS/Kim Hong-ji


SEOUL - Rudal balistik KN-17 Korea Utara (Korut) yang mengalami kegagalan saat diuji tembak beberapa hari lalu dilaporkan menuju ke wilayah Rusia. Namun, sengaja diledakkan para pejabat Pyongyang.

Laporan itu muncul dari Seoul Economic Daily, media yang berbasis di Korea Selatan. Menurut laporan itu, rudal balistik Korut sejatinya telah melesat sejauh 48 kilometer sebelum akhirnya para pejabat Pyongyang meledakannya karena khawatir jatuh di wilayah Rusia secara tidak sengaja.

”Jika rudal balistik yang terbang ke wilayah timur laut tidak gagal, itu akan ke titik pelabuhan atau di wilayah Rusia,” klaim surat kabar tersebut, yang dikutip semalam (2/5/2017). ”Karena itulah Korea Utara sengaja menghancurkan rudal tersebut.”

Sumber militer yang dikutip media Seoul itu mengatakan bahwa target peluncuran rudal balistik KN-17 berbeda dari arah sebelumnya. ”Di masa lalu, kami melepaskan (rudal) 89-90 derajat ke timur, dan proyektil jatuh di kawasan Laut Timur. Tapi sudut tembakan ini 49 derajat,” katanya.

Kepala Pertahanan dan Keamanan Rusia, Victor Ozerov, tidak mengonfirmasi laporan itu. Namun, dia mengatakan bahwa pertahanan udara di wilayah timur negaranya dalam posisi waspada tinggi.

”Pertahanan udara Federasi Rusia di Timur Jauh telah mendapat peringatan tinggi. Kami mengendalikan wilayah udara di zona tanggung jawab angkatan udara Rusia,” katanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri telah mengirim pasukan ke perbatasan Rusia dengan Korea Utara di tengah kekhawatiran akan banyaknya pengungsi yang berusaha melarikan diri dari negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut jika perang dengan Amerika Serikat benar-benar pecah.


Credit  sindonews.com



Harga Sebuah Perang Korut: 10 Tahun dan 3 Triliun Dolar



Harga Sebuah Perang Korut: 10 Tahun dan 3 Triliun Dolar
Seorang ahli sejarah berbicara tentang nasib Korut hingga prospek penyatuan dua Korea jika perang antara rezim Pyongyang dengan AS dan sekutunya benar-benar terjadi.Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian


SYDNEY - Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya mempertimbangkan intervensi militer terkait pengujian senjata yang agresif oleh Korea Utara (Korut). Seorang ahli sejarah mengatakan biaya perang yang berpotensi menimbulkan bencana telah diabaikan.

Melihat skenario penyatuan antara Korea Utara dan Selatan setelah berakhirnya konflik yang terus berlanjut, peneliti dari National University Australia Leonid Petrov mengatakan bahwa proses tersebut akan memakan waktu setidaknya satu dekade.

Dia mengatakan langkah bersejarah untuk menyatukan kedua negara akan menelan biaya sekitar USD 3 triliun untuk memungkinkan kedua populasi tersebut berintegrasi.

"Kedua negara telah saling terisolasi satu sama lain, mereka berbicara dengan dialek yang berbeda, memahami dunia secara berbeda," kata Petrov seperti dikutip dari Asian Correspondent, Rabu (3/5/2017).

Akademisi tersebut memperingatkan warga Korut akan merasa sulit untuk berasimilasi dengan norma tetangga mereka di Selatan. Mereka akan menghadapi diskriminasi oleh pihak berwenang yang akan memperlakukan mereka sebagai "warga kelas dua".

"Korea Selatan tidak membutuhkan saudara-saudaranya yang miskin, agresif, dan kurang terdidik untuk membanjirinya," ujarnya.

Terkait dengan nasib pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, para ahli mengatakan bahwa diktator tersebut kemungkinan akan mencari perlindungan ke China, Rusia, atau Amerika Selatan. Hasilnya adalah kemungkinan terjadinya reunifikasi antara Korea Utara dan Selatan, sebuah gagasan yang telah berhenti sejak 2008.

Potensi perang dan skenario kemungkinannya akan membuat 30 juta penduduk di Utara berisiko mengalami ketidakpastian dan kemungkinan eksploitasi, meski telah lama menderita di bawah rezim yang brutal.

Petrov mengatakan ini karena prospek ekonomi Korea Selatan (Korsel) yang suram dapat menyebabkannya mencari tenaga kerja murah.

Tahun lalu, Institut Watson untuk Urusan Internasional dan Publik Brown University mengatakan bahwa pemerintah AS telah menghabiskan atau mewajibkan dana sebesar USD 4,8 triliun untuk perang di Afghanistan, Pakistan, dan Irak.

Angka tersebut termasuk alokasi perang Kongres secara langsung, kenaikan anggaran dasar Pentagon terkait perang, perawatan dan cacat veteran, kenaikan anggaran keamanan tanah air dan pembayaran bunga pinjaman langsung perang.

Biaya juga terdiri dari pengeluaran bantuan luar negeri dan perkiraan kewajiban masa depan untuk perawatan veteran.

"Jumlah total ini menghilangkan banyak biaya lainnya, seperti biaya ekonomi makro bagi ekonomi AS; biaya kesempatan untuk tidak menginvestasikan dolar di sektor-sektor alternatif; kepentingan masa depan pada pinjaman perang; dan biaya perang pemerintah daerah dan swasta," kata lembaga tersebut dalam sebuah artikel. 

Lembaga itu juga menunjukkan bahwa perang saat ini telah dibayar hampir seluruhnya oleh pinjaman. "Pinjaman ini telah menaikkan defisit anggaran AS, meningkatkan hutang nasional, dan memiliki efek makro ekonomi lainnya, seperti menaikkan suku bunga konsumen," kata lembaga itu

Dikatakan kecuali AS segera melunasi uang yang dipinjam untuk perang, juga akan ada pembayaran bunga masa depan. Lembaga ini juga memperkirakan pembayaran bunga bisa mencapai lebih dari USD 7,9 triliun pada 2053.

Lembaga tersebut mengatakan bahwa biaya perang federal mengecualikan miliaran dolar biaya perang negara, kota, dan swasta di seluruh negeri. Ini melibatkan dolar yang dihabiskan untuk layanan bagi para veteran dan keluarga mereka yang telah kembali, di samping upaya keamanan dalam negeri setempat.





Credit  sindonews.com



Rusia Diklaim Bisa Bikin AS Tsunami via Bom Nuklir di Dalam Laut


Rusia Diklaim Bisa Bikin AS Tsunami via Bom Nuklir di Dalam Laut
Kapal selam Rusia saat manuver. Rusia diklaim bisa membuat AS tsunami melalui bom nuklir yang diam-diam ditanam di dalam laut di lepas pantai timur AS. Foto/REUTERS


MOSKOW - Seorang pensiunan kolonel Rusia, Viktor Baranetz, membuat klaim aneh di mana Kremlin mampu membuat tsunami yang menghancurkan Amerika Serikat (AS). Dia menyebut Moskow diam-diam menanam bom nuklir di dalam laut di lepas pantai timur AS yang siap diledakkan jika ada komando.

Bom nuklir “tidur” itu, kata dia, dikubur di dekat wilayah AS sebagai tanggapan terhadap Washington yang menumpuk kekuatan militer di perbatasan Rusia. Menurut Baranetz, jika bom itu diledakkan kerusakan hebat akibat tsunami akan meluluhlantakkan Kota New York dan Miami.

Klaim aneh itu muncul dalam wawancaranya dengan Komsomolskaya Pravda, sebuah surat kabar Rusia. ”Amerika mengerahkan tank, pesawat terbang dan batalion pasukan khusus mereka di sepanjang perbatasan Rusia,” katanya.

”Dan kami diam-diam 'menaburkan' garis pantai AS dengan rudal 'mol' nuklir. Mereka menggali diri dan ‘tidur’ sampai mereka diberi perintah,” lanjut klaim Baranetz, yang dilansir Telegraph, semalam (2/5/2017).

Dia melanjutkan, Rusia harus muncul dengan cara yang efektif untuk mempertahankan dirinya sendiri, saat beroperasi dengan anggaran militer yang jauh lebih kecil daripada Amerika.

”AS adalah 'juara dunia' permanen dalam ukuran anggaran militernya, hampir USD600 miliar, yang 10 kali lebih banyak dari Rusia,” paparnya.

”Rusia tidak akan bersaing dengan AS dalam anggaran pertahanan. Kami berada di kelas berat yang berbeda,” imbuh dia. ”Bagi kami, pertanyaan utamanya adalah bagaimana memastikan pertahanan Rusia dengan biaya lebih rendah.”

”Saya yakin kami sudah menemukan tanggapan asimetris. Saya tidak melihat masalah besar di sini,” imbuh Baranetz.

Sementara itu, pemerintah Rusia melalui seorang juru bicara menyangkal klaim aneh dari Baranetz. Kremlin menyatakan laporan seperti itu “tidak harus dianggap serius”. 




Credit  sindonews.com




Penasihat Militer Rusia Ditembak Mati Sniper di Suriah


Penasihat Militer Rusia Ditembak Mati Sniper di Suriah
Seorang penasihet militer Rusia ditembak mati sniper dalam baku tembak dengan kelompok militan di Suriah. Foto/Sputnik/Dmitriy Vinogradov


MOSKOW - Seorang penasihat militer Rusia ditembak mati oleh sniper atau penembak runduk di Suriah. Kejadian berlangsung saat pasukan Suriah dan kelompok militan baku tembak.

Kematian penasihat militer bernama Letnan Kolonel Alexey Buchelnikov diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa kemarin. Korban berada di Suriah untuk melatih personil militer rezim Presiden Bashar al-Assad.

”Alexey Buchelnikov berada di Suriah sebagai bagian dari kelompok penasihat militer Rusia, yang melaksanakan misinya untuk melatih personel satuan artileri Suriah,” kata Kementerian Pertahanan Rusia melalui seorang bicara yang dilansir Interfax, Rabu (3/5/2017).

”Dalam materi tentang pelatihan tempur, unit Suriah mendapat tembakan dari penembak runduk,” lanjut kementerian itu.

Buchelnikov semula terluka parah dalam baku tembak. Namun, dia akhirya meninggal.

”Perintah tinggi telah memerintahkan untuk memberikan penghargaan anumerta kepada Aleksey Buchelnikov,” imbh kementerian tersebut.

Pada tanggal 20 April, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan seorang penasihat militer Sergey Bordov juga tewas saat bertugas di Suriah. Seperti Buchelnikov, keluarga Bordov akan menerima medali anumerta.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, jumlah tentara Moskow yang terbunuh di Suriah sejak September 2015 adalah 29 orang termasuk dua korban tewas terbaru 




Credit  sindonews.com


Putra Raja Salman: Tidak Ada Ruang Dialog dengan Iran


Putra Raja Salman: Tidak Ada Ruang Dialog dengan Iran
Wakil Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Foto/Istimewa


JEDDAH - Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mengesampingkan dialog dengan Iran. Hal itu karena ambisi hegemoni Teheran untuk seluruh wilayah Timur Tengah.

"Tidak ada kesamaan antara kita dan Iran," tegas Mohammed yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Saudi seperti dikutip dari Arab News, Rabu (3/5/2017).

Ia mengatakan Arab Saudi telah berdialog dengan Iran di masa lalu ketika Iran memiliki kepemimpinan yang relatif moderat. Menurutnya, usaha tersebut gagal saat pimpinan di Teheran digantikan oleh garis keras. "Kami sadar mereka tidak serius mengadakan dialog," katanya.

Dia ingat sebuah ucapan populer tentang Nabi Muhammad SAW bahwa seorang Muslim tidak bisa dibodohi dua kali.

Deputi Putra Mahkota itu lantas menunjukkan bahwa ada masalah yang melekat pada ideologi Iran yang mencegahnya menjadi tetangga yang baik.

"Iran percaya bahwa sebelum Imam Mahdi muncul kembali, ia harus mempersiapkan lahan subur baginya dan harus mengendalikan dunia Muslim," katanya

Hal itu mengacu pada keyakinan Syiah bahwa Imam Mahdi, imam Syiah yang ke 12 dan terakhir yang menghilang pada Abad ke 9, suatu hari nanti akan muncul untuk membawa keadilan ke bumi.

"Bagaimana saya bisa memahami hal ini? Bagaimana Anda bisa berdialog dengan mereka melawan latar belakang ini? Tujuan Iran adalah untuk mendapatkan kendali atas Dua Masjid Suci," tukasnya 



Credit  sindonews.com






Putra Raja Salman Bicara Imam Mahdi dan Rencana Iran Kuasai Dunia Muslim

Putra Raja Salman Bicara Imam Mahdi dan Rencana Iran Kuasai Dunia Muslim
Deputi Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, bicara soal Imam Mahdi dan ambisi Iran untuk menguasai dunia Muslim. Foto/REUTERS/Courtesy of Saudi Royal Court


RIYADH - Deputi Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, mustahil negaranya dialog dengan Iran. Menurut putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini, dalam logika Teheran adalah menanti kedatangan Imam Mahdi dan bersiap menguasai dunia Muslim.

Anak Raja Arab Saudi ini dalam wawancara televisi yang disiarkan hari Selasa  mengklaim bahwa negaranya mampu menghancurkan milisi Iran di Yaman, sebuah negara yang jadi medan tempur koalisi negara-negara Teluk Arab pimpinan Saudi dengan pemberontak Houthi.

Saudi yang telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran terus bersaing untuk menjadi negara paling berpengaruh di kawasan Timur Tengah. Saudi beberapa kali menuduh Iran mendukung kelompok Houthi Yaman baik secara finansial maupun militer, namun Teheran menyangkalnya.

Ketika ditanya apakah Arab Saudi siap untuk membuka dialog langsung dengan Iran, Mohammed mengatakan bahwa tidak mungkin untuk berbicara dengan sebuah kekuatan yang merencanakan kembalinya Imam Mahdi.

Menurutnya, muncul keyakinan bahwa ada warga Syiah yang diyakini sebagai keturunan Nabi yang bersembunyi 1.000 tahun yang lalu dan akan kembali mendirikan pemerintahan Islam global sebelum dunia kiamat.

”Bagaimana Anda berdialog dengan ini (Iran)?," tanya Mohammed dalam wawancara yang telah diunggah di media sosial, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (3/5/2017).

”Logika (Iran) adalah bahwa Imam Mahdi akan datang dan mereka harus mempersiapkan lingkungan yang subur untuk kedatangan (Imam) Mahdi yang ditunggu dan mereka harus mengendalikan dunia Muslim,” lanjut Mohammed yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Saudi.

Di bawah konstitusi Iran sejak revolusi 1979, pemimpin tertinggi negara tersebut adalah wakil duniawi Imam Mahdi sampai sosok sang imam tersebut kembali.

Pangeran Mohammed juga mengomentari laporan bahwa setelah dua tahun intervensi militer Saudi dan sekutunya di Yaman, kelompok Houthi yang bersekutu dengan mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh masih mengendalikan sebagian besar wilayah Yaman dengan senjata yang melimpah.

”Kami bisa mencabut habis Houthi dan Saleh dalam hitungan hari,” klaim Mohammed. Namun, dia menolak menjelaskan strategi untuk mengalahkan kelompok Houthi.





Credit  sindonews.com