Senin, 08 Mei 2017

Rouhani Tuding Garda Revolusi Coba Sabotase Kesepakatan Nuklir


Rouhani Tuding Garda Revolusi Coba Sabotase Kesepakatan Nuklir
Presiden Iran, Hassan Rouhani, menuding Garda Revolusi mencoba menyabotase perjanjian nuklir internasional dengan melakukan uji coba rudal balistik. Foto/Istimewa
 

TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani, menuduh Garda Revolusi mencoba untuk menyabotase kesepakatan nuklirnya dengan pihak barat. Tudingan itu merujuk pada uji coba rudal balistik dengan pesan provokatif anti Israel yang ditulis di atasnya.

Hal itu diungkapkan Rouhani dalam sebuah debat presiden yang disiarkan stasiun televisi Iran. Rouhani mencoba untuk mempertahankan kekuasaanya dalam pemilu yang akan dihelat pada 19 Mei mendatang.

"Kami melihat apa yang mereka lakukan untuk mengganggu Barjam. Mereka menulis pesan di rudal tersebut sehingga kami tidak dapat memetik manfaatnya," kata Rouhani mengacu pada akronim Persia untuk perjanjian nuklir penting tersebut seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (6/5/2017).

Rouhani merujuk pada uji coba dua rudal balistik pada bulan Maret 2016, hanya dua bulan setelah sanksi dicabut. Dalam uji coba itu, rudal balistik tersebut ditulis pesan dalam bahasa Ibrani: "Israel harus lenyap dari halaman sejarah."

Ini adalah kritik langka terhadap tindakan Garda Revolusi di depan umum. Pernyataan ini sekaligus menggarisbawahi sikap frustasi ulama moderat itu terhadap badan-badan Iran yang paralel, badan non pemerintah

Rouhani juga meminta para pesaingnya untuk memberi tahu pemilih apa yang akan mereka lakukan dengan kesepakatan tersebut dan bagaimana mereka akan menghadapi masyarakat internasional.

"Apa yang Anda lakukan di balik layar (saat kami bernegosiasi)," tanya Rouhani. "Beberapa lawan mengatakan banyak omong kosong, mereka mengikuti jejak kaum Wahhabi, Zionis dan orang-orang garis keras Amerika dalam menentang kesepakatan tersebut. Anda menentang kesepakatan sejak awal dan ketika Trump menjabat, Anda bersorak bahwa dia akan merobeknya. Sampai kesepakatan batal."

Rouhani menambahkan: "Jika kita tidak memiliki kesepakatan, ekspor minyak kita sekitar dua juta barel per hari akan berkurang menjadi 200.000 barel per hari. Orang harus tahu apakah Anda akan mengembalikan sanksi dan konfrontasi." 




Credit  sindonews.com



Garda Revolusi Iran Balas Serang Rouhani


Garda Revolusi Iran Balas Serang Rouhani
Gara-gara uji coba rudal balistika, Presiden Iran Hassan Rouhani bersitegang dengan Garda Revolusi. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian


TEHERAN - Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran dan Garda Revolusi Iran, Jenderal Massoud Jazairi, menyerang pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam debat presiden Iran yang lalu. Rouhani menuding Garda Revolusi berniat untuk menghancurkan kesepakatan nuklir internasional dengan melakukan uji coba rudal balistik dan mengancam negara-negara di kawasan Timur Tengah.

"Perkembangan kekuatan rudal Iran datang bersama kerangka kebijakan umum rezim tersebut, dan kehadiran basis rudal di bawah tanah adalah penghalang yang signifikan terhadap ancaman musuh," kata Jaziri seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (7/5/2017).

Dalam acara yang disiarkan stasiun televisi Iran, Rouhani mengkritik uji coba rudal balistik Iran dengan menunjukkan jangkauan rudal balistik dan menulis slogan-slogan untuk menghentikan perjanjian nuklir. Rouhani merujuk pada uji coba rudal dengan jarak 1.400 km yang dilakukan oleh Garda Revolusi pada Maret 2016. Diatas rudal tersebut ditulikan kata-kata Ibrani: "Israel harus dihapus dari sejarah."



Peluncuran rudal balistik dalam manuver itu dihadiri oleh panglima pengawal Revolusi Mohammad Ali Jafari dan beberapa pejabat senior militer Iran yang berulang kali mengancam semua negara di wilayah tersebut.

Program pengembangan rudal Iran menghadapi tentangan dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE). Kedunya menuntut agar Teheran menghentikan "percobaan rudal balistiknya".





Credit sindonews.com