Kamis, 03 Mei 2018

Tiga Operasi Gagal Mossad Israel yang Memalukan


Tiga Operasi Gagal Mossad Israel yang Memalukan
Badan Intelijen Nasional Israel, Mossad. Foto/REUTERS


TEL AVIV - Mossad, badan intelijen Israel sedang jadi sorotan dunia setelah diklaim sukses mencuri arsip pembuatan bom nuklir Iran yang disembunyikan di sebuah gudang rahasia di selatan Teheran. Namun, di balik ketenaran ini ada beberapa kegagalan operasi yang memalukan korps intelijen negara Yahudi ini.

Mossad, yang nama panjangnya Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim sudah lama diselimuti misteri dan mitologi di kalangan intelijen internasional karena berada di belakang beberapa operasi rahasia paling berani pada abad yang silam. Hanya beberapa yang terungkap dan seringkali sengaja diungkap beberapa tahun kemudian setelah operasi.

Israel biasanya menahan diri untuk mengeksploitasi kebocoran data dari kelompok intelijen global yang bersumber dari komunitas intelijennya. Musababnya, merusak mistik dari Mossad. Sumber-sumber intelijen Israel juga kerap takut mengungkap operasi rahasia badan tersebut.

Namun, aksi pencurian arsip program bom nuklir Iran oleh Mossad telah dikonfirmasi Amos Yadlin, mantan kepala intelijen militer Israel. Menurutnya, penyitaan arsip itu adalah kudeta yang sangat mengesankan yang mengirim pesan bahwa intelijen Israel dapat menembus rahasia terdalam Teheran.

"Kontra intelijen di Iran akan bekerja sangat keras untuk menutup celah ini," katanya.

Kendati demikian, ada tiga kegagalan operasi Mossad yang terkenal dan dianggap memalukan badan intelijen Israel tersebut. Tiga operasi ini adalah;

1. Operasi Pasca-Black September


Pada tanggal 5 September 1972, para anggota kelompok "Black September" Palestina menyerang orang-orang Israel di Olimpiade Munich. Kelompok ini menewaskan seorang atlet dan seorang pelatih serta menyandera sembilan orang lainnya.

Para sandera tewas kemudian selama upaya penyelamatan pasukan Jerman yang gagal di sebuah lapangan udara militer di luar Munich. Secara keseluruhan, 11 orang Israel tewas dalam pengepungan yang mengejutkan dunia dan mengantar era baru terorisme global.

Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel saat itu, Golda Meir, membentuk unit khusus Mossad dengan tujuan memburu semua yang terlibat. Pembalasan itu membentang dunia dan berlanjut sampai kegagalan pertama dialami badan intelijen negara Yahudi tersebut.

Kegagalan yang dimaksud adalah, pembunuhan yang tidak disengaja terhadap pelayan asal Maroko; Ahmed Bouchikhi, di Lillehammer, Norwegia. Para agen Mossad mengira korban sebagai kepala operasi Black September, Ali Hassan Salameh. Beberapa agen Mossad diadili yang menjadi pukulan besar terhadap reputasi agen tersebut.

2. Fiascos
Pada tahun 1997, agen-agen Mossad berusaha membunuh kepala Hamas Khaled Mashaal di Amman, Yordania. Dua agen memasuki Yordania menggunakan paspor palsu Kanada dan meracuni Mashaal ketika dia meninggalkan kantor Hamas dengan menempatkan perangkat di dekat telinganya.

Para agen itu ditangkap tak lama sesudah beraksi. Raja Hussein dari Yordania marah, karena kedaulatan negaranya dilanggar agen-agen intelijen Israel. Raja Hussein mengancam akan membatalkan perjanjian perdamaian yang masih baru dengan Israel jika Mashaal sampai meninggal. Israel akhirnya mengirim penangkal racun yang menyelamatkan hidup pentolan Hamas itu.

Agen-agen Israel dipulangkan. Tak hanya itu, Israel ditekan Yordania untuk setuju membebaskan pemimpin spiritual Hamas, Ahmed Yassin, dari penjara. Sebaliknya, Kepala Mossad saat itu, Danny Yatom, mengundurkan diri. 

3. Curi Paspor Selandia Baru
Pada tahun 2004, Selandia Baru secara singkat memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel setelah menangkap dua warga Israel yang dicurigai sebagai agen Mossad. Penyebabnya, dua orang itu berupaya mencuri atau mengambil paspor Selandia Baru dengan cara curang.

Mossad juga dikenal melakukan operasi yang sukses. Tiga operasi yang terkenal antara lain;

1. Menangkap Dalang Nazi, Adolf Eichmann
Mengangkat tabir kerahasiaan setengah abad, Mossad membuka arsipnya pada tahun 2012 untuk mengungkap cerita lengkap di balik operasi paling legendarisnya, yakni penangkapan tahun 1960 terhadap dalang Nazi, Adolf Eichmann.

Pada tanggal 11 Mei 1960, sebuah tim Mossad yang terdiri atas tujuh orang menunggu di dekat stasiun bus Buenos Aires di mana Eichmann tiba setiap malam dari pekerjaannya di sebuah pabrik Mercedes-Benz. Eichman saat itu bekerja dengan nama alias Ricardo Klement.

Setelah turun dari bus, agen-agen Mossad menyergapnya, dengan satu orang menyodorkan tangan yang bersarung ke mulut Eichmann. Langkah itu untuk mengantisipasi seandainya dia memiliki pil sianida yang disembunyikan di gigi seperti yang dilakukan para mantan petinggi Nazi lainnya.

Eichmann ditahan di sebuah rumah yang aman selama sembilan hari sampai tim Mossad membawanya dengan pesawat El Al. Dia dibius, mengenakan seragam El Al, duduk di kelas satu dan lolos pemeriksaan sebagai anggota kru yang sakit.

Pengadilan terhadap Eichmann di Yerusalem pada tahun berikutnya menampilkan kesaksian mencekam tentang lebih dari 100 orang Yahudi yang selamat dari penyiksaan dan deprivasi di kamp-kamp konsentrasi, di mana Eichmann adalah arsiteknya.

Dia dihukum karena kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dan digantung pada tahun 1962. Dia merupakan satu-satunya terdakwa yang dieksekusi mati Israel selama menerapkan hukuman mati.

2. Infiltrasi ke Rezim Suriah
Salah satu pencapaian besar Mossad adalah menempatkan salah satu dari orang-orangnya di dalam eselon teratas dari kepemimpinan Suriah. Agen Mossad yang menyusup itu adalah Eli Cohen. Dia berhasil menjalin hubungan dekat dalam hierarki politik dan militer Suriah yang sejatinya musuh bebuyutan Israel di awal 1960-an.

Cohen sukses menjadi penasihat utama menteri pertahanan Suriah. Dia memperoleh data intelijen rahasia yang secara luas, yang membantu Israel mempersiapkan kemenangan dalam perang Timur Tengah 1967.

Pada tahun 1965, Cohen ditangkap pasukan Suriah. Dia diadili dan digantung di alun-alun Damaskus. Jenazahnya belum dikembalikan ke Israel hingga kini. Namun, dia dianggap sebagai pahlawan nasional Israel.

3. Menangkap Pembocor Rahasia Nuklir Israel
Tahun 1986, koran Inggris; Sunday Times, merilis bocoran dokumen arsip program nuklir Israel. Dokumen itu dibocorkan Mordechai Vanunu, mantan teknisi di sebuah pabrik nuklir Israel. Data yang dibocorkan bersifat sensitif dan detail termasuk gambar-gambar program senjata nuklir Israel.

Sejak kebocoran data itu, Mossad ditugaskan membawa Vanunu ke pengadilan Israel.

Seorang agen Mossad perempuan, yang menyamar sebagai turis Amerika, memikat Vanunu ke Italia. Agen itu membius, menculik dan membawa Vanunu secara rahasia dengan kapal ke Israel.

Vanunu dihukum 18 tahun di penjara Israel. Sejak itu, Israel tidak membenarkan atau pun menyangkal memiliki senjata nuklir.



Credit  sindonews.com



Ironis, Usik Nuklir Iran tapi Senjata Nuklir Israel Ancaman Terbesar


Ironis, Usik Nuklir Iran tapi Senjata Nuklir Israel Ancaman Terbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu presentasi slide dan video yang diklaim sebagai program bom nuklir yang dimiliki Iran. Presentasi dilakukan di Kantor Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Senin (30/4/2018). Foto/REUTERS/Amir Cohen


WASHINGTON - Aksi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membeberkan program bom atom Iran menuai kritik balik. Tel Aviv dinilai ironis, karena program senjata nuklir Israel yang dirahasiakan menjadi ancaman terbesar di Timur Tengah.

Kritik ini dilontarkan mantan penasihat hak asasi manusia (HAM) PBB dan analis Timur Tengah James A. Paul kepada Sputnik. Paul mengatakan kemarahan Netanyahu atas Iran itu ironis dan salah tempat.

"Untuk setiap pengamat yang berpengetahuan, sungguh ironis bahwa Israel, yang program senjata nuklir rahasianya sejauh ini adalah yang paling berbahaya di kawasan itu, mengeluh tentang dugaan senjata nuklir di negara tetangga," katanya.


Tidak seperti Iran, kata Paul, Israel memiliki gudang senjata nuklir besar yang didokumentasikan dengan baik yang siap digunakan.

"Israel sebenarnya memiliki senjata nuklir yang nyata dan siap tempur dan telah memilikinya untuk beberapa waktu. Apakah Washington mengeluh atau mengancam akan mengambil tindakan? Tentu saja tidak!," kritik Paul, yang dilansir Kamis (3/5/2018).

Bagi Paul, argumen Netanyahu maupun Presiden Donald Trump bertentangan dengan logika dan akal sehat.

"Kita hidup di dunia Alice-in-Wonderland di mana senjata nuklir negara-negara yang tidak bersahabat dianggap sebagai ancaman bagi perdamaian dunia dan senjata nuklir sekutu dipandang sebagai sesuatu yang masuk akal dan dipertahankan," ujarnya.


Netanyahu pada hari Senin membeberkan banyak dokumen yang diklaim sebagai arsip otentik tentang program senjata nuklir Iran. Dokumen itu diklaim diperoleh melalui kerja intelijen Israel yang hebat. New York Times mengutip pejabat Israel menyatakan, dokumen itu diambil mata-mata Mossad dari sebuah gudang rahasia di Iran pada tahun 2016.

Aksi Netanyahu membeberkan dokumen program pembuatan senjata nuklir Iran itu sengaja untuk untuk memberikan dukungan politik kepada Trump agar Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015.

"Saya merasa sulit untuk memprediksi apa dampak yang ditimbulkan oleh konferensi pers Perdana Menteri Netanyahu mengenai masa depan kesepakatan nuklir Iran, meskipun presentasi dramatisnya mungkin akan memberikan sejumlah dampak tertentu bagi keputusan Presiden Trump yang diharapkan untuk menarik diri dari kesepakatan (nuklir Iran)," kata Paul.

Pernyataan Netanyahu, lanjut Paul, berpotensi menciptakan keraguan dalam pikiran publik tentang keandalan kesepakatan nuklir Iran sebagai instrumen perdamaian. 


"Mereka yang tahu benar-benar menyadari bahwa Netanyahu telah lama memukul drum terhadap senjata nuklir Iran dan jadi klaimnya bukanlah sesuatu yang baru dan tentu saja tidak mengherankan. Selanjutnya, bukti yang dia sajikan adalah tentang program di masa lalu, jauh sebelum kesepakatan nuklir disetujui," papar Paul.

Paul menambahkan, argumen Netanyahu dianggap banyak ahli tidak memberikan bukti baru atau mengubah permainan untuk isu program nuklir Iran yang diselesaikan dalam perjanjian 2015.

"Tampaknya tidak ada bukti dalam kumpulan dokumen besar ini yang menunjukkan bahwa Iran memiliki program senjata nuklir saat ini, bertentangan dengan kesepakatan itu," katanya.

"Dalam kasus ini, ada kesepakatan dengan Iran di tempat, dengan susah payah dinegosiasikan, dan masih ada dukungan internasional yang sangat kuat untuk itu. Terlepas dari upaya dari Washington, kekuatan asing lainnya yang ditandatangani masih berpegang pada perjanjian dan berdebat untuk mendukungnya," imbuh Paul.

Pada hari Rabu, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS Bob Corker mengatakan bahwa Presiden Donald Trump hampir pasti akan membuat AS menarik diri dari perjanjian nuklir internasional 2015 dengan Iran pada bulan ini.

Paul mengkritik bukti tidak akurat yang telah diklaim AS dan Inggris Raya tentang dugaan program Senjata Pemusnah Massal di Irak sebelum Perang Teluk 2003. Menurutnya, skandal itu memberi lebih banyak alasan untuk berhati-hati dan skeptis tentang klaim Netanyahu tentang masalah nuklir Iran saat ini.

"Pada tahun 2002 dan 2003, kami diyakinkan oleh CIA dan MI6 bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal dari segala jenis dan dalam jumlah besar. AS dan sekutu Inggris-nya berperang untuk 'melucuti senjata' Irak tetapi tidak menemukan senjata yang mereka miliki. Kata mereka akan menemukan," ujar Paul.




Credit  sindonews.com



Prancis: Laporan Israel Perkuat Pentingnya Kesepakatan Nuklir Iran


Prancis: Laporan Israel Perkuat Pentingnya Kesepakatan Nuklir Iran
Prancis menuturkan, klaim tentang program nuklir Iran yang disampaikan oleh Benjamin Netanyahu memperkuat pentingnya kesepakatan nuklir dengan Iran. Foto/Reuters


PARIS - Kementerian Luar Negeri Prancis menuturkan, klaim tentang program nuklir Iran yang disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memperkuat pentingnya kesepakatan nuklir dengan Iran.

Kemlu Prancis, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (2/5), menuturkan laporan yang dibuat oleh Netanyahu juga dapat menjadi dasar untuk pemantauan jangka panjang terhadap kegiatan nuklir Teheran.

"Kesepakatan itu diperkuat oleh rincian yang disampaikan oleh Israel, semua kegiatan yang terkait dengan pengembangan senjata nuklir secara permanen dilarang oleh kesepakatan itu," kata Kemlu Prancis.

Sebelumnya, hal senada disampaikan oleh Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry. Dalam serangkaian tweetnya, Kerry mengatakan informasi yang diungkapkan oleh Israel adalah bukti mengapa perjanjian harus dipertahankan.

“Tidak ada negosiasi - dan semua itu berubah dengan (kesepakatan). Gembar-gemborkan kesepakatan dan Anda kembali ke sana besok!” kata Kerry, yang menegosiasikan perjanjian tersebut.

Kemarin, Netanyahu menunjukkan slide dan video yang diklaim sebagai bukti bahwa Iran memiliki program pembuatan bom nuklir yang dirahasiakan. Dia menuduh Teheran berbohong tentang program nuklirnya yang membuat kesepakatan tahun 2015 tidak berlaku lagi.

Para pejabat Iran menolak klaim Israel tersebut. Iran pun menyebut Netanyahu sebagai "seorang bocah yang mencoba menakut-nakuti," dan menyebut presentasinya sebagai propaganda.

"Kami memperingatkan rezim Zionis dan sekutu-sekutunya untuk menghentikan rencana dan perilaku berbahaya mereka atau mereka akan menghadapi respon mengejutkan dan tegas Iran," tegas Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami. 





Credit  sindonews.com






Rabu, 02 Mei 2018

Jaksa Buka Kemungkinan Rilis Perintah Pemanggilan Trump


Jaksa Buka Kemungkinan Rilis Perintah Pemanggilan Trump
Jaksa Khusus Robert Mueller membuka kemungkinan merilis perintah pemanggilan Donald Trump jika terus menolak memberikan keterangan terkait dugaan intervensi Rusia dalam pemilu. (Reuters/Jonathan Ernst)



Jakarta, CB -- Jaksa Khusus Robert Mueller membuka kemungkinan merilis surat perintah pemanggilan terhadap Donald Trump jika sang Presiden Amerika Serikat terus menolak memberikan keterangan terkait kasus dugaan intervensi Rusia dalam pemilu 2016.

Mueller mengutarakan langsung kemungkinan subpoena itu saat bertemu dengan mantan pengacara Trump, John Dowd, pada awal Maret lalu.

Saat mendengar kemungkinan itu, Dowd langsung melontarkan protes kepada jaksa yang mencurigai ada kolusi antara Trump dan Rusia itu.


"Ini bukan permainan. Anda mengacaukan pekerjaan seorang presiden Amerika Serikat," ujar Dowd, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (1/5).


Sekitar dua pekan setelah pertemuan tersebut, Dowd keluar dari tim pengacara Trump.

Kabar ini pertama kali diungkap oleh Washington Post pada awal pekan ini. Menurut surat kabar tersebut, setelah pertemuan itu, Mueller sepakat memberikan tim pengacara presiden informasi spesifik mengenai hal-hal yang akan mereka tanyakan ke Trump.

Dari informasi tersebut, pengacara Trump, Jay Sekulow, menghimpun 49 pertanyaan yang diyakini akan ditanyakan ke kliennya.

Daftar pertanyaan yang terbongkar dalam pemberitaan New York Times pada Senin (31/4) itu mencakup mengenai hubungan Trump dengan Rusia, hingga kemungkinan sang presiden mencoba menghalangi proses penyelidikan.


Ketika daftar pertanyaan itu bocor, Trump berkata melalui akun Twitter pribadinya, "Sangat tak terhormat pertanyaan terkait Rusia dibocorkan ke media. Tak ada pertanyaan mengenai kolusi."

Melanjutkan pernyataannya, Trump menulis, "Tampaknya sangat sulit mengganggu proses peradilan sebuah kejahatan yang tidak pernah terjadi."

Selama ini, Trump dan Moskow selalu membantah tudingan intelijen AS yang menduga ada kolusi antara tim kampanye sang presiden dan Rusia untuk memenangkan pemilu.





Credit  cnnindonesia.com






Unjuk Rasa Mayday di Paris Rusuh, 200 Pendemo Ditangkap


Unjuk Rasa Mayday di Paris Rusuh, 200 Pendemo Ditangkap
Ilustrasi kerusuhan di Paris, Perancis (AFP PHOTO / LOIC VENANCE)


Jakarta, CB -- Sebanyak 200 pendemonstrasi anarkis yang melakukan protes di pusat kota Paris ditangkap. Protes tersebut dilakukan untuk memprotes kebijakan reformasi sektor publik oleh Presiden Emmanuel Macron.

Dalam aksi protes yang dilakukan pada Selasa (1/5) itu para pemuda berkerudung yang ikut dalam aksi protes itu membakar sebuah restoran McDonald dan beberapa kendaraan.

Pihak kepolisian menyebut sekitar 1.200 orang yang mengenakan jaket hitam dan topeng muka ikut dalam demonstrasi buruh tahunan pada 1 Mei.




Sebagian orang dalam barisan unjuk rasa itu lantas mengamuk di sepanjang rute pelaksanaan demonstrasi. Mereka menghancurkan sebuah restoran McDonald dekat stasiun Austerlitz, timur pusat kota, dan membakarnya.

Mereka juga membakar kendaraan di sebuah dealer mobil, bersama dengan mesin penggali, dan sebuah motor skuter. Hal ini menyisakan kerusakan dan kepulan asap hitam di udara.

Polisi lantas menggunakan gas air mata dan kanon air untuk membubarkan massa. Lantas sebanyak 200 orang ditangkap. Tiga diantaranya ditemukan memiliki senjata api tanpa izin.



"Macron membuat kami marah," seperti ditulis pada spanduk yang dibawa oleh seorang pengunjuk rasa bertopeng.

"Kami lelah dengan sistem kapitalisme yang menghancurkan segalanya dan atas kebrutalan tindakan represi polisi kepada mereka yang menentangnya," seperti disebutkan pelajar berusia 19 tahun kepada AFP.

"Macron adalah presiden untuk si kaya," terang Genevieve Durand, seorang pensiunan pegawai negeri yang ambil bagian dalam pawai di kota pusat Clermont-Ferrand.

Lewat cuitannya, Macron mengutuk peristiwa kekerasan ini dan tindakan tegas adalah hal yang mutlak.

"Segala sesuatu akan dilakukan agar para pelaku diidentifikasi dan bertanggung jawab atas tindakan mereka," cuit Macron yang tengah melakukan kunjungan ke Australia.


Sebelumnya, kepolisian telah memperingatkan adanya resiko demonstrasi MayDay di negara itu disusupi oleh kelompok ekstrimis. Mereka ingin menciptakan ulang bentrokan yang sempat terjadi pada demonstrasi buruh tahun lalu.

Kerusuhan serupa yang terjadi di Paris Barat di kamp anti-kapitalis bulan lalu. Kerusuhan tersebut menjadi insiden terburuk di Paris.

Aksi penjarahan dan penghancuran ini membayangi barisan aksi MayDay yang diikuti oleh 20.000 hingga 55.000 pendemonstrasi damai.




Credit  cnnindonesia.com





Anak Sopir Bus Pakistan Jadi Menteri Dalam Negeri Inggris



Sajid Javid, Meneri Dalam Negeri Inggris
Sajid Javid, Meneri Dalam Negeri Inggris

CB, Jakarta -  Sajid Javid, putra seorang sopir bus asal Pakistan resmi dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri Inggris yang baru. Pria berusia 48 tahun itu dilantik oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Senin, 30 April 2018 untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Amber Rudd.
Rudd memilih mundur setelah dililit skandal pemulangan imigran yang datang ke Inggris setelah Perang Dunia II atau disebut sebagai skandal Windrush.

"Memastikan bahwa kita memiliki kebijakan imigrasi yang adil, memperlakukan orang dengan hormat dan dengan kesusilaan,itu akan menjadi salah satu tugas saya yang paling mendesak," kata Javid, seperti dilansir NDTV pada Senin, 30 April 2018.
Javid adalah putra seorang sopir bus Pakistan yang tiba di Inggris pada tahun 1961 dengan hanya bermodalkan satu pound sterling di sakunya.
Dia adalah orang pertama dari etnis minoritas yang memegang salah satu dari empat posisi teratas dalam pemerintahan Inggris (Perdana Menteri, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri).
Sajid lahir di Rochdale, Lancs setelah ibu dan ayahnya yang seorang sopir bus pindah ke Inggris dari Pakistan pada 1960-an.

Keluarganya pindah ke Bristol setelah itu, di mana Sajid mempelajari ekonomi dan politik di Universitas Exeter. Dia dikenal memiliki pandangan-pandangan Eurosceptic dan mengagumi Iron Lady.
Sebagai seorang mahasiswa pada tahun 1990, ia dikeluarkan dari konferensi partai Konservatif karena membagi-bagikan selebaran yang menentang Inggris bergabung dengan Mekanisme Nilai Tukar, pendahulu mata uang tunggal.
Setelah lulus dan bergabung dengan partai Konservatif, ia bekerja sebagai bankir di New York, London, dan Singapura.
Javid adalah bankir investasi senior di Deutsche Bank sebelum menjadi anggota parlemen pada tahun 2010. Dia rela melepaskan pekerjaan yang memberinya penghasilan jutaan pound sterling setahun demi mengejar karir di dunia politik. Setelah terpilih menjadi anggota Parlemen, karirnya melesat cepat.

David Cameron mempercayakannya menjadi menteri keuangan junior pada tahun 2013 dan bergabung dengan Kabinet pada tahun 2014 sebagai menteri kebudayaan sebelum beralih menjadi menteri bisnis pada 2015 dan menteri kemasyarakatan pada tahun berikutnya.
Sajid dan istrinya, Laura, memiliki empat anak. Sajid kerap menerima surat kebencian karena menikahi seorang non-Muslim meskipun dia mengatakan tidak mengikuti agama apa pun.
Sajid juga bersikap  tegas untuk mendukung kampanye Remain untuk tetap bergabung dengan Uni Eropa melawan Brexit dalam referendum Inggris tahun 2016.





Credit  tempo.co




Ulama Dunia Tukar Pikiran di Forum Wasatiyyat Islam


Presiden Joko Widodo membuka acara forum 'high level consultation of world muslim scholars on wasatyyat Islam' di Bogor, 1 Mei 2018. Ini adalah sebuah forum tukar fikiran para ulama, yang diikuti ulama dari 36  negara. Sumber: TEMPO/Suci Sekarwati
Presiden Joko Widodo membuka acara forum 'high level consultation of world muslim scholars on wasatyyat Islam' di Bogor, 1 Mei 2018. Ini adalah sebuah forum tukar fikiran para ulama, yang diikuti ulama dari 36 negara. Sumber: TEMPO/Suci Sekarwati

CB, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meyakinkan forum High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam membicarakan masalah perdamaian, bukan konflik. Pernyataan Retno itu dibenarkan Din Syamsudin, utusan khusus Presiden Joko Widodo bidang dialog dan kerja sama lintas agama, yang menyebut forum selama tiga hari itu merupakan sebuah ajang tukar pikiran di kalangan ulama muslim dari berbagai negara di dunia.
"Secara khusus, forum ini membahas wasatiyyat Islam, yakni sebuah ajaran Islam yang mulia dan relevan untuk dikemukakan sekarang ini, baik secara internal dan eksternal, untuk menjadi solusi dari masalah peradaban dunia. Wasatiyyat Islam tidak mudah dialihbahasakan oleh satu-dua kosakata dalam bahasa dunia. Arti kalimat ini yang mendekati adalah jalan tengah," kata Din, Selasa, 01 Mei 2018.


Presiden Joko Widodo membuka acara forum High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wwasatiyyat Islam di Bogor, 1 Mei 2018. Ini adalah sebuah forum tukar pikiran para ulama, yang diikuti ulama dari 36 negara. Sumber: TEMPO/Suci Sekarwati

Sebagai tuan rumah penyelenggaraan forum ini, Indonesia mengharapkan sebuah legitimasi intelektual teologis dari ulama dan cendekiawan muslim dari negara-negara dunia terhadap pikiran dan posisi Indonesia. Menurut Din, Indonesia telah secara nyata mengamalkan wasatiyyat Islam.
Kehidupan umat Islam di Indonesia secara budaya, termasuk rancang bangunnya, bahkan telah menampilkan ciri-ciri wasatiyyat Islam. Indonesia cenderung menyelesaikan masalah dengan musyawarah. Setiap ada ketegangan atau masalah, masyarakat Indonesia mau duduk bersama.
"Ada kata urun rembuk dan gotong royong yang menjadi ciri khas Indonesia. Ini yang ingin kita revitalisasi, dan alhamdulillah sampai sekarang banyak pihak dan ulama yang hadir memberikan apresiasi, termasuk syekh Al Azhar, dan kami yang sangat mengapresiasi hal ini," kata Din.
Forum High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam diselenggarakan pada 1-3 Mei 2018 di Bogor. Sekitar 43 peserta dari 36 negara mengikuti forum ini, di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Prancis, hingga Wakil Presiden Iran Urusan Perempuan dan Keluarga.








Credit  tempo.co








Israel Siaga Hadapi Serangan Iran dari Suriah



Intelejen Israel menyebutkan bahwa peristiwa penyusupan drone Iran bukanlah penyerangan, tetapi menguji batas dan peraturan. Wim Zwijnenburg, koordinator European Forum on Armed Drones, menyebutkan bahwa drone Iran mungkin sedang menguji pertahanan udara. Drone itu terlihat terbang rendah untuk menghindari radar. presstv.com
Intelejen Israel menyebutkan bahwa peristiwa penyusupan drone Iran bukanlah penyerangan, tetapi menguji batas dan peraturan. Wim Zwijnenburg, koordinator European Forum on Armed Drones, menyebutkan bahwa drone Iran mungkin sedang menguji pertahanan udara. Drone itu terlihat terbang rendah untuk menghindari radar. presstv.com

CB, Jakarta - Israel memerintahkan seluruh pasukannya siap siaga di utara Suriah dan Libanon guna menghadapi kemungkinan serangan Iran. "Israel takut Iran balas dengam akibat drone yang berpangkalan di Suriah ditembak dan menewaskan komandan seniornya," tulis Arabi21.com, Ahad, 29 April 2018.


Israel menuduh drone Saeqeh Iran memasuki wilayah udaranya tiga hingga empat kilometer. Media online Asia Times menulis bahwa drone itu datang dari Suriah dan memasuki wilayah Israel. Peristiwa ini memicu konfrontasi yang melibatkan Iasrael, Iran, dan Suriah, dalam perang Suriah yang telah berlangsung selama delapan tahun. tehranpress.com
Koran Israel, Yedioth Abronoth, mengatakan, Angkatan Bersenjata Israel menugaskan sebagian besar unit monitoring di daerah pendudukan Dataran Tinggi Golan untuk mengawasi dengan kamera dan radar guna disampaikan kepada pasukan darat menghadapi Iran.
"Israel menunggu kemungkinan serangan Iran di Dataran Tinggi Golan atau tempat lainnya di dunia menyusul gempuran terhadap pangkalan T-4 di Suriah," tulis media Israel, Haaretz, seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa, 30 April 2018.

Akhir minggu lalu dunia dihebohkan dengan penembakan drone mata-mata Iran, Saeqeh, yang menyusup ke wilayah udara Israel, pada Sabtu pagi waktu setempat, 10 Februari 2018. Israel menyebut bahwa drone Iran yang berbentuk sayap terbang itu merupakan tiruan drone RQ-170 Sentinel milik Amerika Serikat yang ditangkap Iran enam tahun lalu. CNN.com
Sehari sebelumnya, sejumlah pangkalan militer Iran di Suriah dihajar serangan udara oleh Israel menewaskan 26 orang. Namun kabar berita dari televisi pemerintah Israel itu dibantah Iran.
"Seluruh laporan mengenai serangan terhadap pangkalan militer Iran di Suriah dan mengakibatkan penasihat militer Iran tewas adalah berita tidak berdasar," kata seorang sumber yang bersedia disebutkan namanya kepada kantor berita semi resmi Iran, Tasnim.






Credit  tempo.co




Markas Besar Koalisi AS Penggempur ISIS di Irak Ditutup


Markas Besar Koalisi AS Penggempur ISIS di Irak Ditutup
Upacara penutupan markas Combined Joint Forces Land Component Command (CJFLCC) di Irak. Markas koalisi internasional pimpinan AS ini digunakan untuk operasi anti-ISIS. Foto/US Army/Sgt. Jonathan Pietrantoni


BAGHDAD - Koalisi internasional anti-ISIS pimpinan Amerika Serikat (AS) menutup markas besarnya di Baghdad. Penutupan markas Combined Joint Forces Land Component Command (CJFLCC) secara simbolis mengakhiri operasi tempur koalisi di Irak.

Markas CJFLCC resmi dinonaktifkan dalam sebuah upacara pada hari Senin, dan otoritasnya dipindahkan ke Operation Inherent Resolve (OIR).

"Casing warna CJFLCC adalah isyarat simbolis, menghormati ketekunan dan pengorbanan mitra koalisi kami," kata Mayor Jenderal Walter Piatt, komandan Divisi Gunung ke-10 yang telah memimpin CJFLCC sejak bulan lalu, seperti dilansir Stars and Stripes, Selasa (1/5/2018).

Penonaktifan markas tersebut adalah langkah untuk mengurangi struktur komando ketika koalisi mengalihkan fokus dari operasi tempur melawan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) untuk mendukung pasukan keamanan pemerintah Irak.

CJFLCC telah bekerja dengan pasukan pemerintah Irak dan milisi Peshmerga Kurdi untuk memberikan pelatihan, nasihat dan dukungan militer lainnya dalam perang melawan ISIS. Komando itu juga memberikan bantuan diplomatik dan penegakan hukum.

"Penutupan itu adalah mengakui perubahan komposisi dan tanggung jawab koalisi," kata OIR dalam sebuah pernyataan.

Pada bulan Februari lalu, negara-negara NATO setuju untuk mendanai misi pelatihan dan penasihat utama di Irak yang ditujukan untuk memperkuat pasukan keamanan Baghdad.

Pada Desember 2017, 98 persen wilayah yang diduduki oleh ISIS di Suriah dan Irak telah dibebaskan. Juru bicara koalisi, Kolonel Ryan Dillon, mengatakan upaya untuk menghilangkan kantong-kantong terakhir yang masih dikuasai kelompok militan bersenjata itu sedang berlangsung.

"Kami tahu bahwa mereka ingin kembali," kata Dillon di hadapan korps Pentagon. 




Credit  sindonews.com





Khamenei: AS Provokasi Saudi Lawan Iran, Muslim Perangi Muslim


Khamenei: AS Provokasi Saudi Lawan Iran, Muslim Perangi Muslim
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Foto/REUTERS/Khamenei.ir/Handout


TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh Amerika Serikat (AS) memprovokasi Arab Saudi untuk konflik dengan Iran. Menurutnya, Washington tak mau menanggung biaya atau beban perang secara sendirian.

"AS mencoba memprovokasi negara-negara tertentu di kawasan ini (Timur Tengah), khususnya Arab Saudi, menjadi konfrontasi dengan Iran," katanya pada Senin.

"Amerika tidak mau menanggung biaya dalam menghadapi Republik Islam. Sebaliknya, Washington ingin Muslim memerangi Muslim," ujarnya.

Khamenei mengatakan dengan alasan yang dia paparkan itulah AS harus meninggalkan Tengah Timur.

"Apa yang terbaik dari Washington menyebabkan ketidakamanan," kata Khamenei. "Ke mana pun mereka (AS) menginjakkan kaki, mereka membawa malapetaka kepada rakyat," imbuh dia seperti dikutip kantor berita Mehr.

"AS-lah yang perlu pergi, bukan Republik Islam," paparnya menyindir Washington yang berekad membendung pengaruh Iran di Timur Tengah."Asia Barat adalah rumah orang Iran, sementara AS adalah orang luar dengan tujuan nakal, berusaha untuk memicu hasutan” di wilayah" kata Khamenei.


Pemimpin Tertinggi Iran ini lantas memperingatkan kekuatan regional untuk tidak menyerah pada provokasi AS. Menurutnya, jika negara-negara regional menghadapi Iran, maka mereka akan menderita kekalahan yang menentukan.

"Jika AS atau sekutunya memutuskan untuk menyerang Republik Islam atau pangkalannya, tindakan mereka akan bertemu dengan tanggapan yang jauh lebih kuat," ujar Khamenei.

Pernyataannya muncul hanya beberapa jam setelah pangkalan militer Suriah di Hama dan Aleppo diserang roket oleh musuh misterius.

Teheran membantah laporan yang menyebut belasan personel militernya tewas dalam serangan roket pada Minggu malam tersebut. Media Iran menyebut laporan yang mengutip sumber pemberontak Suriah sepenuhnya salah.

Komandan Divisi Fatemiyoun, milisi Syiah pro-pemerintah Suriah yang didukung oleh Iran, juga mengatakan kepada Mehr bahwa pangkalannya di dekat Aleppo tidak diserang.

Sebelumnya, Sky News Arabia melaporkan, mengutip sumber pemberontak, bahwa lebih dari 40 orang diduga telah tewas dalam serangan tersebut. Beberapa media AS dan Inggris juga mengatakan bahwa lusinan orang Iran diduga berada di antara mereka yang tewas dalam insiden di Hama dan Aleppo. 





Credit  sindonews.com






Gedung Putih Sebut Iran Gagal Sembunyikan Program Senjata Nuklir



Gedung Putih Sebut Iran Gagal Sembunyikan Program Senjata Nuklir
Gedung Putih Amerika Serikat nyatakan Iran gagal sembunyikan program senjata nuklirnya dari dunia. Foto/REUTERS/Jasson Reed


WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) percaya temuan terbaru Israel menegaskan bahwa Iran telah gagal menyembunyikan program senjata nuklirnya. Demikian pernyataan Gedung Putih, Selasa (1/5/2018).

Pada hari Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam presentasi di Tel Aviv menunjukkan slide dan video yang diklaim bahwa Teheran memiliki program pembuatan bom nuklir yang dirahasiakan. Netanyahu menyatakan, Iran melanggar komitmennya untuk mempertahankan program nuklir damai.

"Tentang pengumuman Israel yang terkait dengan pengembangan senjata nuklir Iran. Fakta-fakta ini konsisten dengan apa yang sudah lama diketahui Amerika Serikat; Iran memiliki program senjata nuklir rahasia dan kuat yang telah dicoba dan gagal disembunyikan dari dunia dan dari rakyatnya sendiri," bunyi pernyataan Gedung Putih yang diunggah di Twitter via akun @WhiteHouse.

Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo mengatakan pada Senin malam bahwa arsip yang diperoleh Mossad dan dibeberkan Netanyahu adalah dokumen otentik. Menurutnya, dokumen itu menunjukkan bahwa Iran sedang mengejar program senjata nuklir rahasia yang melanggar perjanjian internasional.

"Teheran terus menimbun bahan untuk beberapa tujuan dan menyimpan dokumen-dokumennya yang berkaitan dengan 'Project Amad' karena suatu alasan," ujarnya.

"Saya secara pribadi telah meninjau banyak file Iran. Pejabat nonproliferasi dan intelijen kami telah menganalisis puluhan ribu halaman dan menerjemahkannya dari bahasa Farsi (Persia). Pekerjaan analitis ini akan terus berlanjut selama berbulan-bulan. Kami menilai bahwa dokumen-dokumen yang kami ulas adalah asli," katanya.


"Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa Iran memiliki program senjata nuklir rahasia selama bertahun-tahun. Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir dan sistem pengiriman rudal. Iran menyembunyikan arsip atom yang sangat besar dari dunia dan dari IAEA (Badan Energi Atom Internasional) hingga hari ini," imbuh Pompeo.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan, presentasi Netanyahu seperti waktu yang terkoordinasi, yakni pernyataan intelijen Israel yang dia sebut "bocah menangis serigala" sesaat sebelum 12 Mei ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump diperkirakan akan menarik diri Washington dari kesepakatan nuklir Iran 2015.

Zarif mengatakan Netanyahu tidak terpengaruh oleh "kegagalan kartun" di Majelis Umum PBB. Komentar itu mengacu pada presentasi PM Israel tersebut pada tahun 2012 yang menggunakan kartun grafik bom nuklir Iran. 



Credit  sindonews.com






Taiwan akhiri hubungan diplomatik dengan Dominika


Taiwan akhiri hubungan diplomatik dengan Dominika
ilustrasi - Bendera Taiwan (Reuters)



Jakarta (CB) - Taiwan pada 1 Mei 2018 memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Republik Dominika, usai negara tersebut menerima tawaran bantuan finansial dalam jumlah besar dari China.

Berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kantor Hubungan Media Asing Kementerian Luar Negeri Taiwan, Selasa, menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan China tersebut yang berdampak pada berakhirnya hubungan diplomatik sepanjang 77 tahun antara Taiwan dan Dominika.

Pemutusan hubungan secara penuh akan dilaksanakan secepat mungkin, termasuk penghentian semua program kerja sama dan bantuan. Pejabat kedutaan dan staf misi teknis juga akan segera dipulangkan ke Taiwan, tulis laporan tersebut.

Sejak penetapan hubungan diplomatik pada tahun 1941, kedua negara telah menjalankan sejumlah kerja sama yang saling menguntungkan dan sukses, antara lain seperti peningkatan produksi padi yang menyebabkan Dominika mampu mengekspor komoditas pangan tersebut, pembangunan "Silicon Valley" Karibia, Taman Siber Santo Domingo, serta pembangunan pusat perawatan anak-anak kurang beruntung.

Pemerintah Taiwan mengutuk tindakan China tersebut, yang menyebutnya sebagai Diplomasi Uang untuk memutus hubungan diplomatik yang telah dijalin Taiwan dengan negara lain menekan partisipasi Taiwan dalam lingkungan internasional.

Dalam laporan tersebut, pemerintah Taiwan juga menyatakan ketegasannya bahwa tidak akan tunduk dalam tekanan yang diberikan China melalui tekanan diplomatis.

Taiwan juga berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan negara-negara sahabat untuk menjaga stabilitas dan soliditas kawasan, serta memastikan posisi terbaik dalam komunitas internasional.





Credit  antaranews.com






Maroko putuskan hubungan dengan Iran


Maroko putuskan hubungan dengan Iran
Bendera Maroko. (Pixabay/Mokhtarakel1)



Rabat, Maroko (CB) - Dengan dukungan Teheran bagi kaum separtis di Sahara Barat sebagai alasan, Maroko mengumumkan pemutusan hubungan dengan Iran pada Selasa (1/5), hanya beberapa tahun setelah normalisasi hubungan diplomatik mereka.

Di dalam pernyataan kepada pers, Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita mengatakan negaranya akan mengusir duta besar Iran untuk Maroko dan menutup kedutaan besarnya di Teheran sehubungan dengan "dukungan Iran bagi gerakan separatis Sahara Barat, Front Polisario".

Menteri luar negeri Maroko tersebut mengatakan negaranya memiliki "bukti kuat" keterlibatan Iran melalui sekutunya Hisbullah di Lebanon dalam mendukung Front Polisario secara militer dan melalui pelatihan anggotanya guna merusak kestabilan dan keamanan Maroko.

Bourita menyatakan bahwa dia sebelumnya secara resmi telah menyerahkan bukti itu kepada timpalannya dari Iran di Teheran. Bukti itu meliputi dokumentasi pengiriman senjata ke kelompok tersebut.

Persaingan Maroko-Iran bukan hal baru dan sudah terjadi sejak Revolusi Iran pada 1979. Maroko, bersama dengan kebanyakan negara mayoritas muslim Sunni, mengkritik dan mencurigai rencana Iran di kawasan itu.

Dengan berubahnya iklim regional pada awal 1990-an, kedua negara memutuskan untuk memulihkan hubungan diplomatik. Tapi, setelah dua dasawarsa hubungan bilateral yang relatif stabil, ketegangan muncul lagi.

Pada 2009, Maroko memutuskan hubungan dengan Iran, menuduh Teheran mendukung upaya untuk mengubah rakyat Maroko, yang kebanyakan Sunni, menjadi pengikut Syiah serta mempertanyakan kedaulatan sekutunya di Teluk, Bahrain.

Lalu, terjadi perbaikan bertahap dalam hubungan mereka, yang mencapai puncaknya dengan pemulihan penuh hubungan diplomatik pada penghujung 2016.

Pada Desember 2016, Duta Besar Maroko yang baru diangkat untuk Iran Hassan Hami mulanya mengajukan surat kepercayaannya kepada Presiden Iran Hassan Rouhani dua tahun setelah Teheran mempersiapkan seorang duta besar dan membuka kembali kedutaan besarnya di Rabat, Maroko.

Namun, selama puluhan tahun sebelumnya, Maroko telah mengecam tindakan Teheran di Timur Tengah, terutama ke arah sekutunya di Teluk, yang menyuarakan dukungan bagi tindakan terkini Rabat.

"Kami mendukung perhatian Maroko pada isu-isu nasionalnya dan menentang campur tangan Iran dalam urusan dalam negerinya. Posisi kami tetap ...," kata Menteri Negara Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash di akun Twitter.

Pada gilirannya, Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid Al Khalifa juga menyampaikan dukungan buat Maroko.

Bahrain memuji keputuan tepat Maroko memutuskan hubungan dengan Iran sebagai akibat dari dukungan Teheran bagi musuh dan kerja samanya dengan kelompok Hizbullah, kata Al Khalifa sebagaimana dikutip Xinhua.





Credit  antaranews.com






Bom Bunuh Diri di Masjid Nigeria Tewaskan 20 Orang


 Gambar ini diambil dari TV, menunjukkan interior masjid setelah serangan mematikan oleh seorang pembom bunuh diri, di Mubi, Adamawa State, Nigeria, pada Selasa 21 November 2017. Seorang remaja melakukan aksi bom bunuh diri saat jamaah berkumpul untuk shalat subuh di masjid di Nigeria timur laut pada Selasa (1/5), dan menewaskan sedikitnya 50 orang.
 Gambar ini diambil dari TV, menunjukkan interior masjid setelah serangan mematikan oleh seorang pembom bunuh diri, di Mubi, Adamawa State, Nigeria, pada Selasa 21 November 2017. Seorang remaja melakukan aksi bom bunuh diri saat jamaah berkumpul untuk shalat subuh di masjid di Nigeria timur laut pada Selasa (1/5), dan menewaskan sedikitnya 50 orang.
Foto: Foto AP


Bom bunuh diri ini terjadi sehari setelah Presiden AS dan Nigeria bertemu



CB, YOLA -- Ledakan bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid di kawasan timur laut Nigeria, tepatnya di wilayah Mubi yang menewaskan sedikitnya 28 jamaah dan melukai sedikitnya 56 orang lainnya. Ledakan itu terjadi sehari setelah Presiden Muhammadu Buhari bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih dan membahas ancaman dari kelompok ekstremis Boko Haram yang berbasis di Nigeria.

Para pejuang Boko Haram dengan cepat disalahkan atas ledakan yang terjadi pada Selasa (1/5) kemarin. Dilansir laman AP, Rabu (2/5) ini adalah kedua kalinya dalam enam bulan, lusinan orang telah tewas dalam serangan yang terjadi di Mubi.

Pada bulan November, seorang pembom bunuh diri remaja menyerang jamaah saat mereka berkumpul untuk shalat subuh. Bom bunuh diri tersebut menewaskan sedikitnya 50 orang, dan menjadi serangan paling mematikan di wilayah itu selama bertahun-tahun.

Seorang warga, Isa Danladi, mengatakan bahwa dia akan meninggalkan rumahnya di dekat masjid ketika mendengar ledakan itu. "Atap Masjid diledakkan ketika para jamaah sedang berdoa," kata Danladi. "Ini jelas pekerjaan Boko Haram," tambah dia.

Koordinator Badan Manajemen Keadaan Darurat Nasional di negara bagian Adamawa, Imam Abbani Garki, mengatakan 18 orang luka parah dan telah dievakuasi untuk dirawat di kota Yola. Haruna Hamman Furo, kepala lembaga manajemen darurat negara, menyebut serangan itu telah menghancurkan negaranya.

Boko Haram secara singkat mengambil alih Mubi pada akhir 2014 saat para pejuangnya mengamuk di timur laut Nigeria, merebut kota-kota dan desa-desa dalam usahanya untuk mendirikan negara Islam garis keras. Milisi militer dan sipil mengusir ekstremis dari kota, yang merupakan pusat komersial dekat perbatasan dengan Kamerun.

Dalam beberapa bulan terakhir, aktivitas Boko Haram telah terkonsentrasi di ujung utara negara Adamawa, di sekitar Madagali, dekat perbatasan dengan negara Borno. Daerah itu tidak jauh dari kawasan hutan Sambisa di mana para ekstremis memiliki benteng pertahanan.

Para pejuang Boko Haram juga diduga bersembunyi di pegunungan Mandara di timur dekat Kamerun.





Credit  republika.co.id





Qatar Garap Proyek Jalur Gaza Senilai 5 Juta Dolar AS


Penduduk Jalur Gaza
Penduduk Jalur Gaza


Qatar akan menggarap tiga proyek baru di Jalur Gaza




CB, GAZA -- Qatar menandatangani tiga proyek baru di Jalur Gaza senilai lima juta dolar AS. Proyek baru tersebut ditandatangi oleh Duta Besar Mohamed Al-Emadi, Ketua Komite Nasional Qatar untuk Rekonstruksi Jalur Gaza, pada Selasa (1/5).

"Hari ini kami menandatangani kontrak proyek baru dengan biaya lima juta dolar AS di Gaza, termasuk pembangunan Pusat Perawatan Harian Hamad bin Jassim," kata Al-Emadi pada sebuah upacara yang diselenggarakan oleh komite tersebut di Kota Gaza, dikutip Middle East Monitor.

Proyek Pusat Perawatan Harian Hamad Bin Jassim dirancang untuk mengobati pasien Cerebral Palsy di Gaza termasuk pria, wanita dan anak-anak. Direncanakan akan dibangun di atas 4.000 meter persegi tanah.

"Kami juga menandatangani kontrak untuk proyek pembuatan gedung kompleks Istana Keadilan (Pemerintah) di kota El-Zahra'a, pusat Jalur Gaza," ujarnya menambahkan.

Hibah lima juta dolar AS itu juga termasuk proyek yang menyediakan dan menyuplai semua peralatan yang diperlukan dan laboratorium ilmiah untuk Al-Amal School. Sekolah itu berdiri di kota pemukiman Sheikh Hamad Bin Khalifa Al-Thani di selatan Jalur Gaza.

"Proyek-proyek ini telah dilaksanakan melalui beberapa hibah untuk lebih dari setengah miliar dolar AS, terutama hibah Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani untuk rekonstruksi Gaza senilai 407 juta dolar AS," kata Duta Besar Qatar tersebut.

Menurut dia proyek-proyek Qatar di Jalur Gaza dilakukan oleh tangan Palestina; baik melalui insinyur, perusahaan konstruksi, kantor konsultasi, atau pekerja.

Selama hampir satu dekade, Qatar telah terlibat dalam proyek pendanaan untuk mendukung populasi Jalur Gaza di berbagai bidang termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pertanian.telah memberikan beberapa hibah keuangan untuk membiayai pembelian bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik dan untuk mendukung sektor kesehatan di Gaza.






Credit  republika.co.id




Umat Kristen Yerusalem Mengaku Dilecehkan Yahudi Garis Keras



Permukiman Yerusalem Timur
Permukiman Yerusalem Timur


Kelompok garis keras juga merusak gereja.



CB, YERUSALEM -- Umat Kristen di Kota Tua Yerusalem mengaku terancam oleh intimidasi dan akuisisi properti yang dilakukan pemukim Yahudi garis keras. Menurut para pemimpin gereja, jemaat mereka secara lisan telah dilecehkan dan diludahi, dan properti mereka juga dirusak.

Ketegangan semakin meningkat tahun ini di wilayah berpenduduk Kristen dan Armenia seluas 1 km persegi. Di wilayah tersebut terdapat Gereja Makam Suci, tempat tersuci dalam agama Kristen karena Yesus diyakini disalibkan dan dibangkitkan di sana.

Gereja-gereja mengatakan, mereka menghadapi perang gesekan yang dilakukan oleh pemukim garis keras. Mereka juga dikenai tuntutan pajak yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh dewan kota Yerusalem. Proposal untuk mengizinkan pengambilalihan tanah gereja juga tengah disiapkan.

"Hari ini gereja menghadapi ancaman paling parah di tangan kelompok pemukim tertentu. Para pemukim gigih dalam upaya mereka untuk mengikis kehadiran komunitas Kristen di Yerusalem," kata Theophilos III, patriark Ortodoks Yunani di Yerusalem, kepada The Guardian, Selasa (2/5).

Kelompok-kelompok pemukim radikal ini sangat terorganisir. Selama bertahun-tahun terakhir warga telah menyaksikan penodaan dan perusakan gereja dan tempat-tempat suci yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Kami menerima semakin banyak laporan dari para imam dan jamaah lokal yang diserang. Perilaku ini sebagian besar tidak terkendali dan tidak dihukum," papar dia.

Menurut Moni Shama, seorang penjaga gereja, Mount Sion yang berada tepat di luar tembok Kota Tua secara teratur telah dirusak. Tanah milik gereja yang belum dikembangkan itu sering disebut sebagai taman Yunani."Pohon-pohon telah tumbang, sampah ditinggalkan, ada coretan-coretan pada batu dan cat yang dilemparkan ke dalam Kapel Pentakosta kuno," kata dia.

Gereja Ortodoks Yunani, gereja Kristen tertua di Yerusalem, juga sangat prihatin terhadap upaya pemukim yang ingin menguasai wilayah dekat Gerbang Jaffa, pintu masuk utama ke wilayah warga Kristen dan Armenia.

Akhir tahun ini, pengadilan akan mengeluarkan putusan mengenai penjualan hotel Imperial dan Petra yang bersejarah, yang dipertahankan gereja. Organisasi pemukim Ateret Cohanim dilaporkan berada di balik pembelian properti penting itu, yang bertujuan untuk mengukuhkan kehadiran Yahudi di Yerusalem.

Abu Walid Dajani, yang keluarganya telah mengelola Hotel Imperial selama hampir 70 tahun, mengatakan prospek kepemilikan hotel yang berpindah tangan dari Gereja Ortodoks Yunani ke Ateret Cohanim adalah mimpi buruk."Jika saya terbiasa bangun dua kali di setiap malam, sekarang saya bangun empat kali. Saya berpikir bagaimana jika keputusan pengadilan itu akan mendukung Ateret Cohanim. Saya akan berusaha sekeras mungkin untuk mempertahankan hotel ini, tetapi saya tahu mereka ingin kami pergi," ujar Dajani, dikutip The Guardian.

Gabi Hani, pemilik restoran Versavee yang berada di sebelah hotel mengatakan Ateret Cohanim ingin mengusir orang-orang Kristen. "Jika Anda memiliki organisasi bermusuhan yang menduduki di rumah Anda, maka itu bukan lagi rumah Anda," kata dia.

Namun Ateret Cohanim membantah semua tuduhan itu. Klaim atau tuduhan oleh Patriarkat Yunani mengenai 'pemukim radikal' yang menargetkan imam mereka dengan pelecehan verbal adalah tuduhan yang tidak masuk akal. "Ini tak dapat diterima, dan memalukan," kata Daniel Luria dari Ateret Cohanim.

Dia menyangkal organisasi itu menginginkan warga Kristen untuk meninggalkan Kota Tua. Ia juga menolak berkomentar tentang masalah penjualan properti di Gerbang Jaffa. "Ateret Cohanim percaya kita bisa hidup berdampingan dengan warga Kristen dan Muslim, hidup berdampingan tanpa pagar atau perbatasan, hidup di lingkungan Yerusalem," ungkap Luria.






Credit  republika.co.id






Kata Abbas, Tingkah Laku Orang Yahudi Penyebab Holocaust


Kata Abbas, Tingkah Laku Orang Yahudi Penyebab Holocaust
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Foto/REUTERS


RAMALLAH - Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa Holocaust oleh rezim Adolf Hitler di Eropa tidak disebabkan oleh anti-Semit, tetapi oleh perilaku sosial orang Yahudi. Contoh, soal pinjaman uang dan masalah finansial lainnya.

Komentar Abbas ini muncul dalam pidatonya di Ramallah pada sesi Dewan Nasional Palestina, hari Senin. "Holocaust bukan hasil anti-Semitisme, tetapi lebih kepada perilaku sosial orang-orang Yahudi, termasuk masalah keuangan," kata Abbas, seperti dikutip Haaretz, Selasa (1/5/2018).

Abbas yang mengklaim Israel adalah proyek Eropa sejak awal, mengatakan bahwa para pemimpin Eropa seperti Lord Arthur Balfour dari Inggris Raya membatasi imigrasi orang Yahudi ke negaranya dan secara bersamaan mempromosikan imigrasi orang Yahudi ke wilayah yang diklaim sebagai Tanah Israel (Land of Israel).

Deklarasi Balfour 1917 sendiri dikenal sebagai cikal bakal berdirinya negara Israel yang membuat warga Palestina tersingkir dari tanahnya.

"Mereka yang mencari negara Yahudi bukan orang Yahudi," katanya."Negara Israel dibentuk sebagai sebuah proyek kolonial yang tidak ada hubungannya dengan Yudaisme, untuk melindungi kepentingan Eropa," ujarnya.

Dia kemudian menyinggung sejumlah teori konspirasi anti-Semit yang dia sebut sebagai "pelajaran sejarah". Teori itu, kata Abbas,  membuktikan koneksi orang Yahudi Eropa atas Tanah Air Israel yang berusia 3.000 tahun adalah salah.

Abbas mengatakan narasinya didukung oleh tiga poin yang dibuat oleh para penulis dan sejarawan Yahudi. Salah satunya adalah teori yang dikritik sebagai anti-Semit bahwa orang Yahudi Ashkenazi bukanlah keturunan orang Israel kuno.

Menunjuk ke buku Arthur Kessler "The Thirteenth Tribe (Suku Ke-13)" yang menegaskan bahwa orang-orang Yahudi Ashkenazi berasal dari Khazars. Menurut Abbas, orang Yahudi Eropa tidak memiliki hubungan historis dengan Tanah Israel.

Abbas juga mengklaim Israel adalah proyek Eropa sejak awal, mengatakan bahwa para pemimpin Eropa seperti Lord Arthur Balfour dari Britania Raya membatasi imigrasi orang Yahudi ke negara mereka sementara secara bersamaan mempromosikan imigrasi orang Yahudi ke Tanah Israel.

Deklarasi Balfour 1917 mendukung gagasan negara Yahudi di Tanah Israel. "Mereka yang mencari negara Yahudi bukan orang Yahudi," ujarnya."Negara Israel dibentuk sebagai sebuah proyek kolonial yang tidak ada hubungannya dengan Yudaisme, untuk melindungi kepentingan Eropa."

Yang mengejutkan, dalam pidatonya Abbas juga mengklaim bahwa Adolf Hitler—yang rezim Nazi-nya dianggap bertanggung jawab atas pembantaian sekitar 6 juta orang Yahudi dalam peristiwa Holocaust—memfasilitasi imigrasi orang Yahudi Eropa ke Tanah Israel dengan mencapai kesepakatan dengan Bank Anglo-Palestina (hari ini Bank Leumi). Menurutnya, dalam kesepakatan itu orang Yahudi yang pindah atas British Mandate of Palestine dapat mentransfer semua aset mereka di sana melalui bank.






Credit  sindonews.com







Serangan di Suriah Membunuh Puluhan Prajurit, Israel Dicurigai



Serangan di Suriah Membunuh Puluhan Prajurit, Israel Dicurigai
Peta wilayah Suriah yang diserang roket pada Minggu (29/4/2018) malam. Foto/Facebook



DAMASKUS - Rentetan serangan roket terhadap basis-basis militer Suriah di Hama dan Aleppo pada Minggu malam menewaskan puluhan prajurit Suriah dan asing, termasuk 18 personel militer Iran. Observatorium Suriah untuk HAM mencurigai serangan berasal dari militer Israel.

Media-media Arab dalam laporannya pada Senin (30/4/2018), menyalahkan Israel, Amerika Serikat (AS) dan Inggris atas rentetan serangan yang memicu ledakan besar tersebut. Fasilitas militer di Hama dan Aleppo yang diserang diduga digunakan oleh Korps Garda Revolusi Iran.

Serngan terjadi sekitar pukul 22.30 malam waktu Suriah. Media pemerintah Suriah, SANA, mengutip sumber militer mengatakan berbagai fasilitas militer di dua wilayah diserang roket musuh. Namun, Suriah tidak menyebut pelaku serangan.

"Suriah sedang menghadapi agresi baru dengan beberapa pangkalan militer dihantam dengan roket di wilayah Hama dan Aleppo," kata salah satu sumber militer rezim Suriah.


Menurut laporan oleh Sky News, lebih dari 40 orang tewas dalam rentetan serangan semalam. Puluhan lainnya terluka.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) yang berbasis di Inggris melaporkan puluhan orang tewas, termasuk prajurit dan warga sipil Suriah.

"Setidaknya 26 prajurit tewas, termasuk empat warga Suriah," kata kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman. "Yang lainnya adalah prajurit asing, sebagian besar dari mereka orang Iran."

Rahman curiga Israel berada di belakang serangan semalam. "Mengingat sifat targetnya, itu mungkin adalah serangan Israel," ujarnya.

Kantor berita Iran, IRNA, mengonfirmasi bahwa prajurit Iran yang terbunuh dalam serangan Minggu malam mencapai 18 orang.

Serangan tersebut hanya berselang beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon dengan Presiden Donald Trump untuk membahas ancaman dan tantangan di Timur Tengah yang ditimbulkan oleh rezim Iran. Sejauh ini, Israel belum berkomentar. 





Credit  sindonews.com




Iran Dukung Indonesia Jadi Anggota DK PBB



Dewan Keamanan PBB
Dewan Keamanan PBB
Foto: AP


Indonesia dinilai telah ikut serta dalam misi-misi kemanusiaan.



CB, BOGOR -- Wakil Presiden Iran Untuk Urusan Perempuan dan Keluarga, Massoumeh Ebtekar menyatakan, pemerintahnya mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk periode 2019-2020.
"Indonesia telah ikut serta dalam misi-misi kemanusiaan guna menyediakan bantuan dan mendirikan sekolah-sekolah di daerah-daerah konflik. Kami siap bekerjasama dengan Indonesia," kata Wapres Ebtekar di Bogor, Selasa (2/5).

Ebtekar sedang berada di Bogor, Jawa Barat, guna menghadiri Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) tentang Islam wasathiyah (moderat) yang berlangsung pada 1-3 Mei 2018. Hari pertama KTT Islam Wasathiyah ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

Menurut dia, Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan mendorong Islam moderat."Menurut saya penting bagi Indonesia untuk berperan lebih menonjol lagi dalam badan-badan organisasi PBB. Saya yakin pemerintah saya akan mendukung Indonesia," kata Ebtekar.

Pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk periode 2019-2020 diluncurkan oleh Pemerintah RI pada Sidang Majelis Umum PBB tahun 2016.

Sejauh ini sudah lebih dari 120 negara yang menyatakan dukungannya bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020.

Agar terpilih kembali, Indonesia harus mendapatkan dukungan dari 129 negara sebagai ambang batas pemilihan anggota tidak tetap DK PBB yang akan berlangsung pada Juni 2018.Sebelumnya, Indonesia sudah tiga kali menjabat sebagai anggota tidak tetap DK PBB, yaitu pada periode 1973-1974, 1995-1996 dan 2007-2008.

Dalam pemilihan tahun 2018, Indonesia bersaing dengan Maladewa untuk memperebutkan kursi perwakilan di DK PBB dari kawasan Asia Pasifik. Anggota tidak tetap DK PBB terdiri dari sepuluh negara yang dipilih setiap dua tahun.





Credit  republika.co.id







Iran Tepis Tuduhan Israel Soal Program Nuklir di Negaranya


Iran Tepis Tuduhan Israel Soal Program Nuklir di Negaranya
Ilustrasi reaktor nuklir (REUTERS/Gleb Garanich)


Jakarta, CB -- Iran menyebut bahwa tuduhan Israel soal adanya program nuklir di Teheran adalah konyol dan kekanak-kanakan.

"Apa yang ditunjukkan Netanyahu adalah permainan kekanak-kanakan dan konyol...yang ditujukan untuk memengaruhi keputusan Trump atas kesepakatan nuklir Iran pada 12 Mei mendatang," jelas Abbas Araqchi, Menteri Luar Negeri Iran, seperti dikutip kantor berita semi-resmi Iran, Tasnin, Senin (30/4).

Pada 12 Mei mendatang, Amerika Serikat akan menentukan apakah akan melanjutkan sanksi ekonomi kepada Teheran atau tidak. Keputusan ini akan menjadi pukulan berat bagi pakta yang terbentuk pada 2015 antara Iran dan enam negara. Lima negara pemegang hak veto PBB, AS, China, Perancis, Rusia, Inggris, serta satu lainnya adalah Jerman.



Sementara itu Jerman menyerukan pesimismenya bahwa Teheran telah mengurangi program nuklir di negaranya. Jerman menyebut akan memberikan analisis yang rinci berdasarkan informasi Israel terkait aktivitas nuklir Iran.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyebut akan mengirim ahli untuk membicarakan aktivitas nuklir Iran ke Jerman dan Perancis. Netanyahu juga sudah berbicara pada Presiden Rusia terkait temuannya ini.

Sementara itu, di hari yang sama, Presiden Trump dan Presiden Perancis, Emmanuel Macron membicarakan terkait kondisi di Siria dan Iran dalam pertemuan di Gedung Putih, AS.



Credit  cnnindonesia.com