CB, New York - Sebuah teori aneh muncul dan mengklaim keberadaan sebuah piramida misterius di Antarktika.
Para penganut teori konspirasi bahkan memosting rekaman di situs
berbagi video, di mana mereka mengklaim Menteri Luar Negeri Amerika
Serikat, John Kerry mengunjungi Kutub Selatan pekan lalu, untuk
mengunjungi markas alien yang ada di dalam piramida.
Video tersebut mengklaim mengambil gambar keberadaan piramida itu
dari Google Earth, namun tak jelas apakah penampakan tersebut asli atau
sudah direkayasa.
Video tersebut diposting oleh Third Phase of the Moon, saluran yang terus-menerus menyajikan teori konspirasi tentang alien.
Rekaman yang mereka sajikan menunjukkan struktur mirip piramida
menyembul dari selimut salju -- dengan label mirip Google Earth namun
ada kesalahan eja di dalamnya.
Di label itu tertulis 'Antartica Pyramid' -- yang seharusnya Antarctica -- menunjukkan indikasi bahwa rekaman tersebut telah diutak-atik alias tak lagi asli.
Respons terhadap video tersebut pun beragam. Sejumlah pengguna
percaya bahwa apa yang diungkap benar adanya. Misalnya, James Jason,
yang berkomentar, "Laporan sempurna dari Third Phase, aku juga percaya
itu akan menjadi hal yang sangat dramatis, dan informasi itu untuk
seluruh semua orang di planet ini."
Namun, pengguna lain menolak mentah-mentah. Misalnya Gordon Anderson.
"Aku menghabiskan banyak waktu di pegunungan yang ditutupi salju,
meluncur di permukaannya. Dan menurutku, penampakan seperti itu alami,
bukan buatan manusia," kata dia seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (23/11/2016).
Struktur piramida misterius di Antarktika (Third Phase of the Moon)
Sementara, lainnya bergurau bahwa Menlu John Kerry ke sana untuk
alasan lain. "#27 dalam daftar keinginannya, terbang ke Antarktika dan
membuat 'malaikat salju' di tempat yang belum pernah dikunjungi
manusia," tulis Daniel Schultz.
Penelusuran Liputan6.com, di media-media terpercaya,
John Kerry memang mengunjungi Antarktika. Ia bahkan menjadi pejabat AS
dengan jabatan tertinggi yang pernah mengunjungi lokasi tersebut.
Namun, seperti dikutip dari New York Times, sama sekali tak dilaporkan keterkaitan kunjungan Kerry dengan keberadaan piramida. Ia datang ke sana untuk meningkatkan moral dan semangat para ilmuwan yang sedang meneliti lapisan es di sana.
Selama empat tahun terakhir, Kerry berperan dalam kampanye AS terkait
isu perubahan iklim -- sesuatu yang terancam pasca-kemenangan Donald
Trump. Miliarder nyentrik itu dalam kampanyenya mengatakan, isu tersebut
palsu belaka alias hoax.
Alien hingga Piramida Segitiga Bermuda
Kembali ke soal piramida. Struktur lancip di Antarktika tersebut bisa
jadi adalah nunatak -- puncak pegunungan yang berada di atas lapisan
es.
Sementara, Nigel Watson, penulis UFO Investigations Manual
berpendapat, struktur piramida yang ada dalam video bisa jadi hasil
photoshop, yang membuat pegunungan itu mirip dengan piramida. Atau bisa
jadi, itu adalah formasi alami.
"Itu adalah formasi pegunungan yang tercipta oleh pergeseran gletser
dan erosi, bukan dibentuk dengan laser listrik alien," kata dia kepada MailOnline.
Sudah sejak lama piramida menjadi objek para pendukung teori konspirasi.
Pada Oktober 2016 lalu, sebuah video yang viral mengklaim bahwa ada
piramida kristal di bawah Segitiga Bermuda, yang dianggap bertanggung
jawab atas hilangnya sejumlah pesawat dan kapal di area yang dianggap
angker itu.
Piramida kristal yang diklaim berada 2.000 meter di bawah Segitiga Bermuda (Weekly World News)
Teori tersebut mengklaim, 'ilmuwan' menemukan struktur misterius itu
pada 2012 dengan menggunakan teknologi yang belum diketahui oleh ilmu
pengetahuan modern.
Tak hanya itu, lagi-lagi para penganut teori konspirasi mengatakan
bahwa Piramida Giza sejatinya bukan struktur yang dibangun manusia pada
masa lampau, namun dibangun oleh alien.
Piramida dibangun para alien? (Wikipedia)
Mereka beralasan, tak mungkin peradaban masa lampau, yang tak
memiliki teknologi canggih dan peralatan berat bisa membangun sebuah
struktur kolosal yang bertahan hingga ribuan tahun.
Menurut Anda?
Markas Departemen Pertahanan AS atau Pentagon (Wikipedia)
CB, Washington DC -
Tak mudah untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan.
Namun, terkait kemajuan teknologi dan perubahan pola pikir, para
peneliti di badan penelitian Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon bisa 'meramalkan' apa yang akan terjadi pada dunia kelak.
Menurut mereka, dunia akan menjadi tempat yang sama sekali berbeda pada tahun 2045, 29 tahun lagi.
Diluncurkan pada 1958, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA)
ada di balik layar sejumlah inovasi paling canggih di dunia militer:
mobil tempur terbang, robot perang, hingga prototipe jet yang bisa
meluncurkan satelit ke orbit.
Sejumlah temuan DARPA juga menyeberang ke pasar teknologi sipil, yang
kini dipakai dalam kehidupan sehari-hari penduduk Bumi, seperti robot
canggih, global-positioning systems (GPS), juga internet.
Jadi, apa yang bakal terjadi pada 2045?
Diprediksi, robot dan rekayasa teknologi akan mengubah dunia industri
masa depan. Pesawat tanpa awak atau drone akan melanjutkan lompatan
mereka -- dari sebelumnya yang masuk kategori perangkat militer jadi
kian merajai di pasar teknologi sipil. Sementara, mobil pintar yang bisa
mengemudi sendiri (self-driving) akan membuat manusia lebih leluasa melakukan mobilisasi.
Namun, para ilmuwan DARPA punya sejumlah ide yang lebih besar. Dalam serial video yang diproduksi tahun lalu, yang berjudul 'Forward to the Future', tiga ilmuwan memprediksi apa yang mereka bayangkan akan menjadi kenyataan dalam 30 tahun.
Dr. Justin Sanchez, ahli neurologi sekaligus Direktur Biological
Technologies Office DARPA yakin, kita akan sampai pada satu titik di
mana manusia bisa mengendalikan banyak hal dengan menggunakan pikiran.
"Bayangkan dunia di mana Anda bisa menggunakan pikiran untuk
mengendalikan lingkungan sekitar," kata Sanchez seperti dikutip dari
situs World Economic Forum, Selasa (22/11/2016).
"Pikirkan ketika Anda mengontrol sejumlah aspek berbeda di rumah
hanya menggunakan sinyal otak, atau bisa berkomunikasi dengan rekan dan
keluarga hanya menggunakan aktivitas saraf dalam otak Anda."
Bayangkan di mana kita menggerakkan semua hal hanya dengan pikiran (Reuters)
Menurut Sanchez, DARPA saat ini mengerjakan sejumlah hal terkait neuroteknologi (neurotechnologies) yang memungkinkan hal tersebut terjadi.
Hal itu bukannya tak mungkin. Sudah ada beberapa contoh terobosan
futuristik terkait itu -- misalnya teknologi implan otak yang bisa
mengendalikan lengan protestik.
Lengan Prostetik dari DARPA (sumber : darpa.mi.com)
Pekan lalu, DARPA mendemonstrasikan teknologi menakjubkan tersebut
untuk kali pertamanya -- yang memungkinkan seorang pria yang mengalami
kelumpuhan kembali merasakan sensasi sentuhan.
Itu dimungkinkan dengan menanam implan pada otak yang memungkinkan sensasi 'seolah-olah tangannya sendiri yang disentuh'.
Pesawat Terbang Tanpa Pilot
Dan, masa depan tak hanya soal teknologi implan otak. Banyak hal
menarik lain yang bisa mengubah bangunan dan benda-benda lain di sekitar
kita, demikian menurut Stefanie Tompkins, ahli geologi sekaligus
Direktur Defense Sciences Office DARPA.
Ia membayangkan, kelak kita akan bisa membangun sesuatu yang luar
biasa kuat, tapi juga super-ringan. Bayangkan sebuah gedung pencakar
langit yang menggunakan material sekuat baja tapi ringan seperti serat
karbon -- itu penjelasan sederhana terkait visi Tompkins, yang lebih
mudah dimengerti dibanding soal tingkatan molekuler.
"Dalam 30 tahun, saya membayangkan dunia di mana kita bahkan tak bisa membayangkan material yang ada di sekitar kita," kata dia.
Sementara, Pam Melroy, insinyur kedirgantaraan dan mantan astronot,
sekaligus Direktur Tactical Technologies Office berpendapat, pada 2045
hubungan antara manusia dan mesin-mesin di sekitarnya akan sangat
berbeda dengan saat ini.
Ilustrasi:
konsep pesawat VTOL yang dikembangkan oleh Defense Advanced Research
Projects Agency Amerika Serikat (sumber: darpa.mil)
"Menurut saya, kita mulai menyaksikan momentum ketika manusia hanya
perlu bicara atau memencet tombol, untuk berinteraksi dengan mesin yang
melakukan sesuatu secara lebih cerdas," kata dia.
Misalnya, saat ini, untuk mendaratkan pesawat terbang, ada sejumlah
langkah yang harus dilakukan pilot -- dari navigasi, keluar dari mode cruise, menarik throttle ke belakang...mengeluarkan roda pendaratan. Semua langkah itu harus dilakukan dalam urutan yang benar.
Melroy membayangkan, pada masa depan, mendaratkan pesawat akan lebih
sederhana -- seperti yang dikatakan para pilot ke awak kabin: "Prepare for landing" -- bersiap untuk mendarat.
"Seorang pilot mungkin cukup untuk mengatakan kalimat itu dan
komputer akan tahu dan mengerjakan serangkaian langkah kompleks yang
perlu dilakukan untuk menjalankan perintah tersebut," kata dia.
Atau bahkan, dengan adanya kecerdasan buatan (artificial intelligence), keberadaan pilot tak lagi dibutuhkan. Pesawat akan melaju tanpa penerbang yang mengendalikan di kokpit.
Gempa Maha Dahsyat Ini Mampu 'Lenyapkan' AS dalam 50 Tahun Lagi (News.com.au)
CB, Seattle -
Beberapa waktu lalu, seorang ahli matematika 'meramal' bahwa pada tahun
2017 --- yang tinggal menghitung waktu-- ada 1 dari 500 kemungkinan
umat manusia akan musnah.
Sang ahli adalah Dr Fergus Simpson, pakar matematika dari University
of Barcelona's Institute of Cosmos Sciences. Ia mengatakan, ada 0,2
persen kemungkinan terjadinya 'bencana katastropik' pada suatu tahun
tertentu selama Abad ke-21.
Perhitungan ini didasarkan pada Argumen Doomsday, yang
diklaim dapat memprediksi jumlah anggota spesies manusia di masa depan
dengan memperimbangkan perkiraan jumlah total manusia yang lahir sejauh
ini.
Hal yang sama juga sudah diperhitungkan oleh Stephen Hawking. Menurut
ilmuwan itu, manusia ternyata hanya memiliki kurang dari 1.000 tahun di
Bumi sebelum binasa dalam peristiwa kepunahan massal.
Kepunahan akibat bencana katastropik salah satunya justru pertumbuhan
manusia itu sendiri yang berlangsung secara masif. Populasi penduduk
sekarang 7 kali lebih besar dibanding 200 tahun lalu.
Dikutip dari News.com.au, pada Kamis (24/11/2016),
melonjaknya populasi manusia di Bumi diikuti dengan eksploitasi alam.
Kepadatan penduduk yang tak terkendali juga membuat suhu planet manusia
lebih hangat.
Salah satunya adalah, melelehnya kawasan es di kutub Bumi. Boleh
diibaratkan, setelah manusia memadati Bumi, maka bencana dahsyat akan
menghapus mereka.
Namun, itu bukan yang paling parah dalam turut andil bencana
katastropik yang bakal dihadapi. Ada lagi yang harus umat manusia
takutkan, yaitu: gempa.
Sejarah mencatat, telah terjadi jutaan kali gempa mengguncang Bumi.
Bahkan, ada beberapa lindu yang mengubah pola patahan di dalam tanah.
Kita sudah mengenal pola patahan seperti di New Zealand. Orang AS
hanya mengenal Patahan San Andreas di Los Angels. Namun, andai, San
Andreas bergeser, kekuatan maksimal dari gempa yang dihasilkan mencapai
8,2 Skala Richter.
Tapi tahukah Anda bahwa ada satu lagi patahan yang sama sekali
'jarang bergerak'. Lebih tepatnya bergerak dengan lambat namun jauh
lebih mematikan.
Gempa Maha Dahsyat Ini Mampu 'Lenyapkan' AS dalam 50 Tahun Lagi (News.com.au)
Patahan itu berada di bawah Seattle, Amerika Serikat, yang dikenal
dengan Cascadia Subduction Zone atau Zona Subduksi Cascadia. Menurut
Kathryn Schulz, dari New Yorker, patahan itu melintang
sepanjang 700 mil di sepanjang pantai Pacific Northwest. Di mulai dari
Cape Mendocino, California hingga berlanjut ke Oregon dan Washington dan
berakhir di Vancouver, Kanada.
Jika patahan itu bergerak, magnitude yang dihasilkan oleh gempa itu mampu mengeluarkan kekuatan sebesar 8,7 hingga 9,2 sR.
Cascadia berbeda dengan patahan yang dikenal selama ini. Zona itu
telah 'tertekan' sekian lama, dan jika suatu saat bergeser, bencana luar
biasa akan terjadi. Mahadahsyat.
Zona Senyap dan Tsunami Misterius
Cascadia disebut-sebut merupakan zona gempa yang senyap, karena getaran pergeseran lempeng di bawahnya berjalan lambat sekali.
Gempa mahadahsyat terjadi 300 tahun lalu. Hanya sedikit cerita yang
diturunkan ke generasi-generasi berikutnya oleh penduduk asli di kawasan
terdampak.
Namun, gempa itu tercatat oleh negara yang terletak nun jauh di
seberang. Yaitu, bangsa Jepang. Para samurai, pedagang dan penduduk desa
menulis tsunami misterius yang terjadi pada tahun 1700.
Sebuah tsunami terjadi di Jepang tanpa didahului oleh gempa. Rupanya
lindu di Seattle, AS luar biasa kencang sehingga membawa gelombang besar
ke seluruh Samudera Pasifik.
Cascadia Subdiction Zone di bawah Seattle mampu melepaskan gempa
lebih dari 9 skala Ritcher. Kekuatannya sekitar 1.000 kali lebih kuat
daripada gempa di Christchurch Selandia Baru pada 2011.
Gempa dengan kekuatan lebih dari 9 jarang terjadi. Lindu sekuat itu baru dua terjadi di masa modern.
Pertama di Aceh pada 26 Desember 2004 dan yang kedua terjadi pada 11 Maret 2011 di Jepang.
Gempa dengan kekuatan seperti itu mampu menghancurkan Seattle dengan
sekejap. Tak seperti Los Angeles yang membangun kota dengan struktur
antigempa, Seattle yang dianggap 'jauh dari bencana', tak dibentengi
sekuat itu.
Namun, para ahli geologi telah menemukan teori kemungkinan gempa akan menimpa Seattle pada 50 tahun ke depan.
Tak hanya meluluhlantakkan Seattle, lindu diperkirakan juga mampu menghancurkan AS.
Aung
San Suu Kyi dinilai banyak pihak sudah terlalu lama berdiam diri
menyusul kekerasan demi kekerasan yang menimpa warga muslim Rohingya
(Reuters)
CB, Naypyidaw -
Negara bagian Rakhine di Myanmar kembali memanas. Pemicunya adalah
serangan kelompok bersenjata terhadap tiga pos perbatasan yang terjadi
pada 9 Oktober lalu. Sebanyak sembilan aparat kepolisian tewas sementara
delapan anggota kelompok bersenjata itu pun turut menjadi korban jiwa.
Meski tidak secara langsung menuding para pelaku adalah warga
Rohingya, namun otoritas setempat menjelaskan ciri-ciri yang mengarah
pada etnik tersebut. Mereka mengatakan para pelaku penyerangan berbicara
bahasa Bengali.
Peristiwa penyerangan ketiga pos perbatasan tersebut dianggap sebagai
kekerasan terparah sejak serangkaian bentrokan komunal yang terjadi
antara warga muslim Rohingya dengan penduduk Rakhine yang beragama
Buddha.
Operasi militer pun diberlakukan di sejumlah wilayah di Rakhine.
Tujuannya untuk "membersihkan" area itu dari kelompok bersenjata. Namun
yang belakangan muncul adalah tudingan kesewenang-wenangan pihak
militer, yakni berupa pemerkosaan dan pembunuhan warga sipil Rohingya.
Militer mengklaim telah menewaskan puluhan orang yang mereka sebut
berusaha melakukan penyerangan dengan berbekal berbagai senjata seperti
parang dan kayu. Sebagian besar pihak meragukan penjelasan tersebut.
Di lain sisi, organisasi pemantau hak asasi manusia (HAM), Human
Right Watch (HRW) menguak fakta berbeda. Melalui foto satelit mereka
mengungkap, terjadi pembakaran terhadap rumah-rumah warga Rohingya.
Total rumah yang diratakan dengan tanah mencapai 1.250 unit.
Wilayah utara Rakhine memang menjadi "rumah" bagi kurang lebih 1 juta
warga Rohingya. Kehadiran mereka bukan baru melainkan sudah sejak Abad
ke-16. Beberapa menyebut etnik ini berasal dari Bangladesh.
Sejarawan berpendapat migrasi Rohingya yang cukup besar terjadi
ketika Inggris menjajah Myanmar. Sementara sebagian lainnya datang
setelah kemerdekaan Myanmar pada tahun 1984 dan Perang Kemerdekaan
Bangladesh pada 1971.
Seorang perempuan berjalan di antara puing-puing kebakaran kamp pengungsi Rohingya di Rakhine pada 3 Mei 2016 (Reuters)
Tahun 2012 menjadi titik penting dalam konflik sektarian antara
muslim Rohingya dengan warga Rakhine yang mayoritas beragama Buddha.
Pemicu konflik berdarah tersebut tak diketahui secara pasti.
Namun surat kabar The New Light of Myanmar edisi 4 Juni 2012
memuat dalam laporannya bahwa pemicu bentrokan adalah pemerkosaan dan
pembunuhan seorang perempuan Rakhine asal Desa Kyauknimaw. Peristiwa ini
dilatarbelakangi motif perampokan karena salah seorang pelaku mengaku
butuh biaya untuk menikah.
Meski para pelaku telah ditahan pihak kepolisian, namun warga Desa
Kyauknimaw tak puas. Mereka mendatangi kantor polisi dan mendesak aparat
untuk menyerahkan ketiga pemuda tersebut.
Marah karena permintaan mereka tak dituruti, kerusuhan pun terjadi.
Polisi bahkan sampai harus melepas lima tembakan untuk membubarkan
massa.
Tak lama, beredar kabar tentang pembunuhan 10 warga muslim Rohingya
yang tengah dalam perjalanan menuju Yangon. Praktis, sejak saat itu
ketegangan meningkat.
Puluhan bahkan ratusan orang warga muslim Rohingya tewas akibat
konflik di sepanjang tahun 2012. Warga Rohingya yang tidak diakui
pemerintah serta merupakan kaum minoritas dilaporkan semakin menjadi
"bulan-bulanan" dalam berbagai tindak kekerasan.
Di tengah situasi yang memanas, Wakil Presiden RI yang menjabat
sebagai Ketua Palang Merah Indonesia pada 2012, Jusuf Kalla sempat
berkunjung ke Myanmar. Usai bertemu dengan Presiden Thein Sein, Jusuf
Kalla menjelaskan bahwa pemerintah Myanmar tidak melihat konflik di
Rakhine dipicu oleh persoalan etnik atau agama, melainkan kasus kriminal
biasa.
"Presiden Thein Sein menjelaskan tentang kejadian di Rohingya,
khususnya yang dimulai pada Juni tahun ini. Dimulai dengan kasus
kriminal di antara beberapa anak muda. Lalu, ada aksi saling balas, yang
dengan cepat menjadi besar," kata Jusuf Kalla.
Kehadiran Jusuf Kalla di Myanmar saat itu untuk memberikan bantuan
kemanusiaan selain tentunya membantu penyelesaian konflik mengingat ia
memiliki pengalaman dalam menangani konflik pemberontakan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM).
"Saya katakan, berdasarkan pengalaman kita, kehidupan masyarakat yang
terlibat konflik harus diharmoniskan, disatukan kembali. Penyaluran
bantuan, misalnya, harus menyentuh semua pihak yang bertikai," jelas
pria yang akrab disapa JK tersebut.
Tak hanya Indonesia, namun sejumlah pihak seperti PBB, Turki dan
sejumlah negara lainnya juga mengulurkan tangan terhadap puluhan ribu
warga Rakhine yang terpaksa mengungsi sebagai dampak dari aksi
kekerasan. Namun hingga detik ini, kekerasan belum mereda.
Konflik Agama?
Secara umum, publik mungkin melihat ini menyangkut dengan persoalan
agama. Namun analis, Siegfried O. Wolf memiliki pandangan berbeda.
Menurutnya, krisis di Rakhine bersifat politis dan ekonomis.
Wolf menjelaskan, konflik terjadi karena warga Rakhine merasakan
ketidakadilan di mana terjadi diskriminasi secara budaya, eksploitasi
secara ekonomi, dan tersingkir secara politik oleh pemerintah pusat yang
didominasi etnis Burma.
Penduduk Rakhine melihat warga Rohingya sebagai saingan tambahan dan ancaman bagi identitas mereka sendiri.
"Warga Rakhine merasa dikhianati secara politis, karena warga
Rohingya tidak memberikan suara bagi partai politik mereka. Ini menambah
runcing persoalan. Sementara itu, pemerintah tidak mendorong
rekonsiliasi, melainkan mendukung fundamentalis Buddha dengan tujuan
menjaga kepentingannya di kawasan yang kaya sumber alam tersebut.
Faktor-faktor ini adalah penyebab utama di balik konflik antar kelompok
etnis dan antar agama. Ini juga jadi penyebab memburuknya kondisi hidup
warga Rohingya, serta pelanggaran hak-hak sosial-politis mereka," jelas
Wolf seperti dikutip dari kantor berita Jerman, Deutsche Welle.
Hubungan antar agama di Myanmar digambaran Wolf sangat kompleks.
Warga muslim Rohingya, dikonfrontasikan dengan rasa takut mendalam
terhadap Islam di sebuah masyarakat dan negara yang mayoritas rakyatnya
beragama Buddha.
Seorang
perempuan warga Rohingya dan anaknya menangis setelah tertangkap
pasukan perbatasan Bangladesh (BGB) setelah memasuki negara itu secara
ilegal di Cox's Bazar pada 21 November 2016 (Reuters)
Sementara warga yang fundamentalis mengklaim bahwa kebudayaan Buddha
serta masyarakat lokal terdesak oleh keberadaan muslim Rohingya.
Terlebih, Myanmar dikelilingi sejumlah negara yang mayoritas rakyatnya
beragama Islam, seperti Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia.
Warga Rohingya pun dianggap sebagai ancaman terhadap gaya hidup dan
kepercayaan Buddha. Yang lebih jauh lagi, etnik ini dipandang sebagai
pembuka jalan menuju islamisasi Myanmar. Selain politik, ada faktor
ekonomi pula yang turut memengaruhi konflik di Rakhine.
"Rakhine adalah salah satu negara bagian yang warganya paling miskin,
meski wilayah itu kaya sumber daya alam. Sehingga warga Rohingya
dianggap beban ekonomi tambahan, jika mereka bersaing untuk mendapat
pekerjaan dan kesempatan untuk berbisnis. Pekerjaan dan bisnis di negara
bagian itu sebagian besar dikuasai kelompok elite Burma," kata analis
itu.
Solusi yang banyak digaungkan oleh berbagai pihak adalah dilakukannya
rekonsiliasi nasional. Hal ini pernah disinggung oleh pemimpin de facto
Myanmar, Aung San Suu Kyi. Namun belum dilaksanakan. Sementara ada pula
yang menyoroti sangat penting bagi pemerintah Myanmar untuk mengakui
kewarganegaraan masyarakat Rohingya sehingga hak-hak politik dan ekonomi
mereka dijamin undang-undang.
Bungkamnya Sang Pejuang Demokrasi
Bertahun-tahun, nama Aung San Suu Kyi dielu-elukan sebagai pejuang
demokrasi. Ia memimpin gerakan oposisi, melawan tirani, demi tegaknya
hak asasi.
Namun suaranya nyaris tak pernah terdengar bicara secara lugas
tentang konflik yang merenggut hak asasi manusia warga muslim Rohingya.
Publik menilai sudah terlalu lama ia diam. Dan sikapnya ini memicu pertanyaan, layakkah ia diganjar Nobel Perdamaian?
Sebelumnya, di Markas PBB pada akhir September lalu, Suu Kyi
menjelaskan telah melakukan pendekatan terhadap masyarakat di Rakhine
melalui pendirian Komisi Penasihat.
Komisi ini didirikan mantan Sekjen PBB Kofi Annan dan ditujukan untuk
membantu penanganan masalah keamanan dan hak-hak dasar. Langkah ini
ditentang sejumlah pihak. Meski demikian pemerintah mengacuhkannya dan
memilih terus mempertahankan keberadaan komisi tersebut demi mewujudkan
perdamaian di Rakhine.
"Dengan sikap teguh kami melawan semua prasangka dan intoleransi.
Kami menegaskan kembali keyakinan kami untuk mempertahankan martabat dan
nilai manusia," ujar Suu Kyi.
Putri dari pejuang kemerdekaan, Aung San itu pun menyebutkan bahwa
pembangunan dan penciptaan lapangan kerja adalah prioritas pemerintah
pusat yang dipimpinnya.
"Wilayah Rakhine serta warga muslim di sana hidup berkekurangan, dan
kami ingin semua orang di sana dalam keadaan aman," kata ibu dari dua
putra itu.
"Apa yang telah kami coba lakukan ialah menemukan solusi demi
mengakhiri ketegangan komunal dan mencari cara mengakhiri semua
perselisihan yang ada," pungkasnya.
Sementara itu, dalam lawatannya ke Jepang pada awal November lalu,
Aung San Suu Kyi mengatakan, saat ini penyelidikan tengah berlangsung di
Negara Bagian Rakhine atas dugaan penyalahgunaan wewenang yang
dilakukan militer berupa tindak pemerkosaan dan pembunuhan warga sipil
Rohingya.
"Kami telah sangat berhati-hati untuk tidak menyalahkan siapa pun
sampai kami memiliki bukti yang lengkap mengenai siapa bertanggung jawab
untuk apa," ujar Suu Kyi seperti dikutip dari Reuters.
Sebagian meyakini diamnya Suu Kyi tak lepas dari faktor ia takut
kehilangan dukungan mayoritas warga yang berujung pada terancamnya
kekuasaan politiknya.
Lindsay Murdoch dalam tulisan kolom di The Sydney Morning Herald
menyebutkan, dukungan mutlak mayoritas warga telah menempatkan Suu Kyi
pada titik arogan. Karenanya Suu Kyi menilai ia tak lagi harus bicara
soal Rohingya. Yang terpenting adalah dukungan kepada dirinya dan
partainya.
Dalam tulisannya di Global Research pada Senin, 21 November
2016, Tony Cartalucci menjuluki Suu Kyi sebagai "diktator demokratis
baru Myanmar". Julukan ini kurang lebih sama dengan yang pernah
disematkan Lindsay sekitar tujuh bulan lalu ketika menyikapi kemenangan
Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Hingga saat ini tak ada perkembangan berarti yang terjadi di Rakhine
khususnya yang dirasakan warga Rohingya. Laporan terakhir menyebutkan,
sebanyak 3.000 warga Rohingya diberikan perlindungan oleh pemerintah
China. Dan 500 orang dilaporkan menyeberang ke Bangladesh dengan membawa
kisah horor.
"Tentara Myanmar membunuh ayah dan kakekku...," kata seorang remaja berusia 17 tahun, Mohammad Amin.
"Sejauh mataku memandang, yang tampak hanya rumah-rumah yang dibakar. Aku tak tahu bagaimana nasib ibu dan adikku," imbuhnya.
Aung San Suu Kyi, pemimpin partai berkuasa di Myanmar saat berbicara di Thailand. Foto / REUTERS / Athit Perawongmetha
NAYPYIDAW
- Para aktivis hak asasi manusia (HAM) internasional mengkritik keras
Aung San Suu Kyi, sosok peraib nobel perdamaian yang sebelumnya dianggap
sebagai pejuang HAM saat ditindas junta militer. Suu Kyi dikiritik
karena masih diam melihat penganiayaan militer terhadap komunitas Muslim
Rohingya di Rakhine.
Aktivis HAM dari Human Rights Watch, David
Scott Mathieson, mempertanykan kredibilitas Suu Kyi dalam mempromosikan
HAM karena bungkam melihat penindasan di negaranya sendiri. Suu Kyi,
pemimpin faksi politik yang berkuasa di Myanmar saat ini sejatinya punya
kekuatan untuk berindak lebih dalam mencegah kekerasan terhadap
komunitas Rohingya.
”Suu Kyi berisiko merobek-robek apa yang
tersisa dari kredibilitasnya untuk mempromosikan HAM jika dia gagal
untuk berbicara,” kritik Mathieson, seperti dikutip ABC, Jumat (25/11/2016).
”Dia
telah membuat jelas bahwa dia adalah seorang politisi, bukan pembela
HAM atau kemanusiaan, ketika situasi putus asa di Rakhine membutuhkan
pemimpin politik untuk memprioritaskan isu-isu tersebut,” ujarnya.
Pejabat
PBB, Yanghee Lee, menyesalkan sikap pemerintah Myanmar yang mengunci
akses bantuan kemanusiaan dan media di Rakhine utara yang kini jadi zona
operasi militer. ”Hal ini tidak dapat diterima bahwa selama enam minggu
telah terjadi penguncian lengkap, tanpa akses (kemanusiaan) ke daerah
yang terkena (operasi militer),” ujar Lee.
PBB memperkirakan
hingga 30 ribu orang telah mengungsi, yang hampir semuanya berasal dari
warga minoritas Muslim Rohingya. Lebih dari 70 ribu jiwa segera
membutuhkan makanan.
Masih menurut PBB, dengan pemutusan akses
bantuan kemanusiaan, diperkirakan 30-50 persen dari 3.000 anak-anak
berisiko menderita gizi buruk akut.
Pejabat PBB: Myanmar Ingin Bersihkan Etnis Rohingya
Pemerintah Myanmar disebut tengah melakukan pembersihan etnis Muslim Rohingya. Foto/Istimewa
NAYPYIDAW
- Myanmar tengah melakakun pembersihan etnis minorita Muslim Rohingya
dari wilayahnya. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior PBB.
"Angkatan
bersenjata telah membunuh etnis Rohingya di negara bagian Rakhine,
memaksa banyak dari mereka melarikan diri ke negara tetangga
Bangladesh," kata John McKissick dari badan pengungsi PBB seperti
dikutip dari BBC, Jumat (25/11/2016).
McKissick
mengatakan bahwa militer Myanmar dan polisi penjaga perbatasan telah
terlibat dalam hukuman kolektif terhadap minoritas Rohingya. Aksi itu
dilakukan setelah pembunuhan sembilan penjaga perbatasan pada 9 Oktober
lalu dimana beberapa politisi menyalahkannya kepada kelompok militan
Rohingya.
"Pasukan keamanan telah membunuh, menembak mereka,
membunuh anak-anak, memperkosa wanita, membakar dan menjarah rumah-rumah
mereka, memaksa orang-orang untuk menyeberangi sungai ke Bangladesh,"
ungkap McKissick.
"Sekarangan sangat sulit bagi pemeirntah
Bangladesh untuk mengatakan perbatasan terbuka karena ini lebih lanjut
akan mendorong pemerintah Myanmar untuk melanjutkan kekejaman dan
mendorong mereka keluar sampai mereka telah mencapai tujuan akhir mereka
yaitu pembersihan etnis minoritas Muslim di Myanmar," katanya.
Menanggapi
pernyataan McKissick, juru bicara presiden Myanmar Zaw Htay mengatakan
pejabat PBB tersebut harus menjaga profesionalisme dan etika sebagai
seorang pejabat karena komentarnya hanya tuduhan belaka. "Dia seharusnya
hanya berbicara berdasarkan bukti konkret dan kuat di lapangan,"
katanya.
Bangladesh Pulangkan 150 Muslim Rohingya yang Lari dari Myanmar
Seorang polisi perbatasan Bangladesh berjaga-jaga di antara para pengungsi Rohingya asal Rakhine, Myanmar. Foto / REUTERS
DHAKA
- Pihak berwenang Bangladesh mengaku telah mengirim 20 perahu yang
berisi sekitar 150 warga Muslim Rohingya kembali ke Myanmar. Ratusan
warga Rohingya itu melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari
kekerasan dalam operasi militer di Rakhine.
Pemulangan ratusan
Muslim Rohingya oleh otoritas Bangladesh dilakukan Selasa lalu.
Bangladesh juga telah memanggil duta besar Myanmar untuk mennyampaikan
“keprihatinan mendalam” terhadap operasi militer yang telah memaksa
ribuan minoritas Muslim Rohingya melarikan diri desa-desa di perbatasan
Myanmar dan Bangladesh.
Kementerian
Luar Negeri Bangladesh menyatakan para warga Rohingya merupakan
orang-orang yang putus asa, yang masuk ke negara tetangga demi mencari
keselamatan dan tempat tinggal. Namun, Bangladesh juga kewalahan
menampung banyaknya pengungsi Rohingya sehingga memulangkan sebagain
dari mereka ke Myanmar.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian itu
meminta Myanmar—sebelumnya dikenal sebagai Burma—untuk menjamin
integritas perbatasan dan untuk menghentikan masuknya orang dari negara
bagian Rakhine ke wilayah Bangladesh.
”Meskipun upaya tulus
penjaga perbatasan untuk mencegah masuknya ribuan warga Myanmar yang
tertekan, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua, (mereka) terus
menyeberangi perbatasan ke Bangladesh,” bunyi pernyataan Kementerian
Luar Negeri Bangladesh, seperti dikutip dari BBC, Kamis (24/11/2016).
”Ribuan
lebih (warga Rohingya) telah berkumpul di perbatasan,” lanjut
kementerian itu. Komunitas Rohingya yang jumlahnya sekitar satu juta
jiwa, dianggao kelompok mayoritas Buddha Rakhine sebagai imigran ilegal
dari Bangladesh.
Mereka tidak mendapatkan hak kewarganegaraan dari pemerintah Myanmar meskipun sudah tinggal di Rakhine selama beberapa generasi.
Myanmar
telah meluncurkan operasi keamanan besar-besaran setelah tiga pos
polisi perbatasan diserang orang-orang bersenjata tak dikenal yang
menewaskan sembilan polisi Myanmar pada 9 Oktober 2016. Beberapa pejabat
pemerintah menyalahkan kelompok militan Rohingya sebagai pelakunya.
Awal
pekan ini, Human Rights Watch merilis gambar satelit yang menunjukkan
bahwa ratusan rumah telah dibakar dan dihancurkan di desa-desa komunitas
Rohingya selama enam minggu terakhir. Namun, militer dan pemerintah
Myanmar menyangkal telah membakar rumah-rumah dan membunuh warga
Rohingya. Myanmar menuduh kelompok HAM telah membesar-besarkan apa yang
terjadi di Rakhine.
Pasukan
pemerintah Suriah disebut akan membagi Aleppo timur menjadi dua bagian
untuk melemahkan perlawanan kelompok pemberontak. Foto/Istimewa
DAMASKUS
- Pasukan pemerintah Suriah mencoba untuk membagi wilayah timur Aleppo
yang dikuasai oleh kelompok pemberontak menjadi dua bagian. Hal tersebut
diungkapkan oleh komandan pasukan pemberontak Abu Abdelrahman Nour.
Komandan
kelompok Jabha Shamiya, salah satu kelompok terbesar dalam perang
melawan Presiden Bashar al-Assad, ini menyatakan akan menjadi bencana
jika pasukan pemerintah berhasil membagi dua Aleppo timur.
"Rezim
ini menggunakan persenjataan berat, pemboman sistematis di daerah di
mana mereka berusaha untuk bergerak maju. Hal ini menyebabkan banyak
korban luka di jajaran kaum revolusioner," katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/11/2016).
"Selama
lima hari intensitas serangan dan bentrokan di wilayah timur laut telah
meningkat dan ini mengancam seluruh wilayah timur. Tujuannya adalah
mengepung Aleppo dua kali lipat, dan membaginya menjadi dua daerah, dan
ini akan menjadi bencana jika itu terjadi karena akan membuka front baru
dalam pertempuran di Aleppo," imbuhnya.
Aleppo adalah kota
terbesar Suriah sebelum terjadinya perang yang telah menewaskan ratusan
ribu orang. Saat ini, kota tersebut telah terbagi menjadi dua dimana
sisi barat dikuasai oleh pasukan pemerintah Suriah dan timur dikuasai
oleh kelompok pemberontak. Pejabat PBB mengatakan setidaknya 250 ribu
orang berada di Aleppo timur yang dikepung oleh pasukan pemerintah.
BRUSSELS
- Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa
aliansi bentukan Amerika Serikat (AS) terbuka untuk berkomunikasi dengan
Rusia. Ia juga menegaskan jika NATO tidak akan melarang anggotanya
untuk bekerja sama dengan Moskow.
"Sebenarnya, pada pertemuan
puncak kami di Warsawa pada bulan Juli tahun ini, NATO memutuskan bahwa
kami akan tetap membuka kesempatan untuk melakukan dialog politik dengan
Rusia," katanya seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (25/11/2016).
"Rusia
adalah tetangga terbesar kami dan kami harus berbicara dengan mereka,
kami tidak bisa mengisolasi mereka, kita harus duduk dan mengatasi
masalah yang berbeda baik sebagai NATO, sebagai sekutu, termasuk sebagai
individu negara anggota," tambahnya.
Stoltenberg menekankan bahwa untuk NATo tidak jadi masalah jika sekutunya membahas sebuah masalah dengan Rusia.
Sejak
tahun 2014 NATO telah membangun kehadiran militernya di Eropa, terutama
di negara-negara Eropa Timur tetangga Rusia, menggunakan dugaan campur
tangan Moskow dalam konflik Ukraina sebagai dalih. Moskow telah berulang
kali membantah klaim tersebut dan memperingatkan NATO bahwa penumpukan
militer di perbatasan Rusia adalah aksi provokatif dan mengancam
keseimbangan strategis.
Selama KTT NATO terakhir pada bulan Juli,
NATO memutuskan untuk memperkuat kehadiran militernya di Eropa Timur
secara rotasi dengan empat batalyon di Polandia dan di negara-negara
Baltik. Selama KTT 2014, NATO membentuk Joint Task Force berkekuatan
5.000 personil dengan kesiapan sangat tinggi dalam menanggapi dugaan
ancaman Rusia.
China dilaporkan melakukan uji coba rudal hypersonic yang ditembakkan dari sebuah pesawat tempur J-16. Foto/Express
LONDON - China dilaporan telah melakukan uji coba rudal hypersonic.
Rudal tersebut mampu menghantam sasaran 300 mil jauhnya di udara. Rudal
tersebut ditembakkan dari sebuah pesawat tempur J-16 pada awal bulan
ini.
Para ahli di majalah Popular Science menganalisa gambar dari
sebuah kejadian yang menunjukkan rudal raksasa berukuran 19 kaki. Salah
satu ahli, Jeffrey Lin mengatakan, peluncuran rudal tersebut merupakan
sebuah masalah besar. "Rudal ini akan dengan mudah terbang lebih cepat
dari rudal udara ke udara milik Amerika Serikat (AS) atau NATO," katanya
seperti dikutip dari laman Express, Jumat (25/11/2016).
Laporan
menyebutkan jika rudal tersebut masuk dalam kategori rudal jarak jauh
(VLRAAM). Rudal ini memiliki jarak tembak melebihi 186 mil, kemungkinan
antara 250 hingga 310 mil. "Selain itu mesin roket VLRAAM mempunyai
kecepatan hingga 6 March yang mampu menciptakan zona no escape zone
(NEZ), yaitu sasaran tidak bisa melarikan diri meski dengan kecepatan
supersonik seperti pesawat tempur siluman," terang Lin.
Dilengkapi dengan sistem radar baru, rudal ini diyakini memiliki daya dorong tambahan untuk melengkapi manuvernya.
Tahun
lalu, sebuah jurnal ilmiah China melaporkan bahwa setelah ditembakkan
oleh pesawat tempur, sebuah VLRAAM bisa terbang 15 km ke atas setinggi
30 km sebelum dipandu oleh radar jarak jauh dengan kecepatan hypersonic
untuk menghancurkan pesawat pengebom siluman dan jet tempur.
Berita
itu muncul hanya beberapa hari setelah pemimpin militer mengungkapkan
Kremlin telah mengerahkan sistem pertahan rudal jarah jauh yang banyak
ditakuti, Iskander, dan S-400 di Eropa. Rudal Iskander berkemampuan
nuklir dan penyebarannya ke daerah kantong Rusia di Kaliningrad
menempatkan Eropa dalam petak-petak pendek garis sasaran jarak pendek
program rudal balistik Moskow.
Jakarta - Presiden terpilih AS, Donald Trump membatalkan kerjasama perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP). Ternyata, keputusan itu dinilai memiliki dampak positif terhadap Indonesia.
Pengamat
ekonomi dari Cornell University, Amerika Serikat, Iwan Jaya Azis
mengatakan pengaruh AS keluar dari TPP sangat kecil dampaknya kepada
Indonesia. Hal itu karena meski Trump lebih protektif, tetapi
masing-masing negara akan berusaha berdaya saing untuk bisa bersaing
untuk menjual produk ke AS.
"Positifnya TPP itu menekan supaya masing-masing lebih kompetitif, withor without TPP itu kompetitif kita saja yang diperbaiki, tapi kita nggak
akan menelan negatifnya," kata dia di sela-sela acara Indonesian Palm
Oil Conference ke 12, di Westin Hotel and Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis
(24/11/2016).
Ia mengatakan, setiap negara harus melakukan upaya
agar produk unggulannya diekspor ke AS. Ia menduga kampanye Trump soal
protektif kepada produk luar tidak akan direalisasikan benar-benar,
menurutnya itu hanya sebagai janji kampanye saja supaya berbeda dengan
lawannya.
"Semuanya harus bersaing, jadi positifnya itu put the pressure try to be more competitif, with or without Trump. Selama ini dia itu mengandalkan kampanye kalau dugaan saya nggak akan seperti apa yang diucapkan di kampanye, sedikit protektif bisa mungkin," kata Iwan.
Ia
memprediksi, perdagangan antar anggota TPP akan tidak berjalan. Jika
Indonesia bergabung di dalam TPP, maka Indonesia juga harus menerima hal
yang negatif yang ada di dalam perjanjian tersebut karena Indonesia
sebagai anggota harus mengikuti keputusan pendiri TPP.
"Kalau itu kemungkinan besarnya tidak akan jalan, saya memang kurang sepakat dengan TPP. Masalahnya kalau misalnya kita joint, itu negatif kita nggak bisa ubah yang negatif karena kita hanya jadi anggota, kalau kita joint kita harus telan yang negatif," kata Iwan.
"Kita kan nggak ingin joint
suatu unggulan yang juga memberikan kerugian untuk kita. Saya beri
contoh kerugiannya, kalau ikut TPP ada perusahaan asing yang bikin
masyarakat sakit misalnya lalu pemerintah melarang, itu nanti perintah
RI bisa di 'marahi' sama perusahaan asing," ujar Iwan.
Bahkan ia memprediksi TPP tidak akan jalan, China akan beralih menghidupkan kerjasama perdagangan Regional Comprehensive Economic Partnership
(RCEP). Di mana itu perjanjian dagang itu antara 10 negara Asean dengan
6 negara lain seperti China, Korea Selatan, Jepang, Australia, New
Zaeland, India.
"China sekarang sedang mempromosikan itu apalagi TPP-nya itu kayaknya nggak jalan. Nggak ada pilihan sekarang TPP-nya nggak jalan," ujar Iwan.
Jakarta - Pembangunan Pelabuhan Patimban akan segera dikerjakan
pada awal tahun 2018 nanti. Proyek ini sendiri, merupakan pengganti dari
proyek Pelabuhan Cilamaya di Karawang yang batal digarap karena
lokasinya bersinggungan dengan jalur pipa minyak dan gas bawah laut.
Sekretaris
Jendral Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, pembangunan
Pelabuhan Patimban yang terbagi atas tiga tahap ini dibuat untuk
mengefisienkan pengiriman logistik dan mengurangi beban lalulintas di
Jakarta.
"Pengembangan pelabuhan itu, yang harus dilihat itu dua
hal, bukan hanya sisi laut saja namun juga sisi darat. Patimban itu
diperlukan karena dari sisi darat, letak geografis pelabuhan ini dekat
dengan sentra industri Cikarang dan sekitarnya yang kedua sentra
industri sekarang ini bergerak ke Pelabuhan Tanjung Priok, artinya jadi
beban trafic kota Jakarta," ungkap Sugihardjo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Untuk
di sisi kelautan, Sugihardjo mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban
akan dilakukan penataan satu kesatuan sistem dengan Pelabuhan Tanjung
Priok. Itu supaya, tidak terjadi persaingan antara Pelabuhan Patimban
dengan Tanjung Priok.
"Jangan sampai, antara tanjung priok dan
Patimban sebagai entitas yang terpisahkan. Kalau dia terpisahkan, maka
akan menjadi kompetitor satu dengan yang lain. Kalau jadi kompetitor,
maka tentu akan melemahkan daya saing nasional, sehingga nanti hubnya
kembali ke Singapura, ke Malaysia lagi," terang dia.
Untuk itu
Sugihardjo mengatakan, jika nantinya akan dilakukan konsolidasi antara
Pelabuhan Patimban dengan Pelabuhan Tanjung Priok, supaya menjadi satu
kesatuan.
"Nantinya ada konsolidasi, di pelabuhan mana yang disepakati sehingga bisa langsung ke pelayaran internasional, tidak menjadi feeder bagi Singapura atau Malaysia, dan konsolidasi lainnya," tutur dia.
Sementara
itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono, menjelaskan
dalam pemilihan lokasi Pelabuhan Patimban dinilai paling layak ditinjau
dari aspek transportasi, hukum dan kelembagaan, teknis, lingkungan,
keselamatan pelayaran dan Migas.
"Ke depannya pelabuhan ini dapat
memberikan alternatif akses laut terdekat dari kawasan sentra industri
sekaligus melengkapi fungsi New Priok Port sebagai pelabuhan
internasional," kata Tonny.
Dikerjakan Tiga Tahap, Pelabuhan Patimban Dapat Tampung 500 Ribu Kendaraan
Foto: Fadhly F Rachman
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tengah
menggenjot pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat yang
bakal menjadi proyek strategis nasional.
Pembangunan pelabuhan
ini dikerjakan sebagai pengganti proyek Pelabuhan Cilamaya di Karawang,
yang batal digarap karena lokasinya bersinggungan dengan jalur pipa
minyak dan gas bawah laut.
Sekretaris Jendral Kementerian
Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban
sendiri terbagi atas tiga tahap. Yang pertama, yakni pengerjaan
konstruksi.
"Tahapan konstruksi akan dibangun dimulai pada bulan
Januari 2018 nanti," ungkap Sugihardjo dalam acara diskusi Pelabuhan
Patimban di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Kemudian, lanjut Sugihardjo, tahap kedua merupakan tahap soft opening yang akan dilakukan pada bulan Juli 2019.
"Yang terakhir, Pelabuhan Patimban ini ditargetkan rampung secara keseluruhan pada tahun 2027 mendatang," terang Sugihardjo.
Pelabuhan Patimban ini sendiri, kata Sugihardjo, dapat menampung kontainer sebanyak 7,5 juta TEUS.
"Ini
dengan kapasitas total mampu menampung kontainer sebanyak 7,5 juta
TEUS, dan kendaraan sebanyak 500.000 CBU (unit)," paparnya.
Pesawat antariksa Schiaparelli (Foto: ESA/Handout via REUTERS)
Jakarta, CB
--
Sejumlah spekulasi bermunculan sesaat setelah
pesawat antariksa Schiaparelli gagal menyentuh permukaan Planet Mars
pada pertengah Oktober lalu.
Sebulan berlalu, Badan antariksa
Eropa (ESA) telah mendapatkan hasil mengenai kegagalan utama yakni pada
kegagalan sensor saat membuka parasut jelang menginjakkan kaki di
permukaan Mars.
Mengutip situs Sky News, sensor komputasi diketahui telah melakukan pengeraman saat Schiaparelli berada di jarak dua mil dari permukaan Mars.
Kesalahan terjadi pada kemampuan perangkat yang mengukur seberapa cepat pesawat luar angkasa berputar dan sistem navigasi data.
"Komputer keliru mengenali ketinggian jelang menyentuh permukaan Mars, hingga mengirimkan status pendaratan."
Dengan kata lain, hal itu turut memicu pelepasan parasut dan backsheel hingga melakukan pengereman dan mengaktifkan sistem status pendaratan, tulis pihak ESA dalam sebuah pernyataan.
Padahal, saat itu Schiaparelli masih berada di ketinggian sekitar 3,7 km.
Sebelum mulai menarik parasut pendaratan, sejatinya pesawat ruang
angkasa mulai memperlambat kecepatan terbangnya jelang mendarat. Saat
itu Schiaparelli terbang dengan kecepatan sangat tinggi sekitar 1.730 km
per jam, sementara dalam waktu terbatas harus mencapai kecepatan nol
untuk bisa bertahan pada suhu tinggi.
ESA memastikan tidak akan
melanjutkan proses investigasi untuk kasus ini hingga memasuki tahun
2017. Namun begitu, ESA dan mitra asing lainnya akan menyiapkan misi
ExoMars lainnya jelang tahun 2020.
Giovanni Schiaparelli
merupakan pesawat ruang angkasa hasil kolaborasi Badan antariksa Eropa
(ESA) dan Rocosmos, Rusia. Misi yang dinamakan ExoMars mengangkasa
menunju pesawat induknya, Trace Gas Orbiter (TGO).
Pesawat
berbobot 557 kilogram ini membawa misi mengumpulkan data ilmiah untuk
menandakan struktur atmosfer Mars dan area tempatnya mendarat.
Dr.
Tarek Tawfik (kanan), direktur museum Grand Mesir, berbicara dengan
timnya saat memeriksa sebuah artefak Mesir kuno di pusat konservasi
Grand Egyptian Museum di Kairo, Mesir 21 Agustus 2016. REUTERS/Amr
Abdallah Dalsh
CB, Kairo
- Sebuah kota kuno berusia lebih dari 7.000 tahun telah ditemukan di
Mesir. Kota dan kuburan kuno tersebut ditemukan para arkeolog di wilayah
selatan Sohag, yang terletak di tepi Sungai Nil, dekat dengan Kuil Seti
I di Abydos.
Penemuan itu seakan menjadi angin segar bagi
industri pariwisata Mesir yang tengah dirundung masalah. Sektor
pariwisata di negara itu mengalami penurunan sejak terjadi pemberontakan
yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak pada 2011.
Kota kuno
itu mungkin menampung pejabat berpangkat tinggi. Hal itu dilihat dari
ukuran 15 kuburan yang baru ditemukan menunjukkan status sosial yang
tinggi dari orang-orang yang dimakamkan di situ.
"Ukuran
makam yang ditemukan di kuburan itu lebih besar dari kuburan kerajaan
di Abydos yang berusia sampai ke Dinasti Pertama. Ini membuktikan posisi
penting orang yang dimakamkan di situ dan posisi sosial tinggi mereka
selama era awal dalam sejarah Mesir kuno," ujar Kementerian Purbakala.
Para ahli mengatakan Abydos merupakan ibu kota Mesir pada akhir Zaman Pradinasti dan selama pemerintahan empat dinasti pertama.
"Penemuan
itu dapat menghasilkan pandangan baru tentang Abydos, salah sebuah kota
tertua di Mesir Kuno," kata Kementerian Purbakala Mesir dalam satu
pernyataan pada Rabu, 23 November 2016.
Temuan itu berjarak 400 meter dari candi Seti I, sebuah memorial periode Kerajaan Baru di Sungai Nil.
Ahli
arkeologi sejauh ini telah menemukan bangunan tempat tinggal,
peninggalan tembikar, alat besi, dan juga 15 kuburan besar, sebagian
lebih besar dari kuburan raja-raja di Abydos.
Industri pariwisata
Mesir kini tengah berjuang untuk pulih sejak pemboman pesawat Rusia
yang membawa 224 orang dari sebuah resor Laut Merah pada Oktober 2015.
Lebih
14,7 juta wisatawan mengunjungi Mesir pada 2010, tetapi jumlah itu
anjlokmenjadi 9,8 juta pada 2011 saat terjadi kudeta menggulingkan
Mursi.
Pada kuartal I 2016, hanya 1,2 juta wisatawan berkunjung ke Mesir, menurun dari 2,2 juta pada 2015.
CB, Yerussalema
- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menduga kebakaran yang
terjadi di seluruh Israel disengaja. Ia meminta pelaku pembakaran
dianggap sama dengan teroris. "Setiap api yang disebabkan pembakaran,
atau karena hasutan untuk membakar adalah tindakan terorisme. Dan kami
akan menghadapinya," katanya dikutip dari Haaretz, Kamis, 24 November 2016.
Ia
mengatakan, pemerintah Israel akan bersikap tegas terhadap para pelaku.
"Siapa pun yang mencoba untuk membakar bagian dari Negara Israel akan
dihukum berat," ujar Netanyahu.
Menteri Dalam Negeri Gilad Erdan mengatakan jelas terlihat bahwa
beberapa kebakaran terjadi karena disengaja. Menurut dia, beberapa orang
yang diduga pelaku telah ditangkap. "Kami telah membentuk tim untuk
menginvestigasi penyebab tiap kebakaran," ujarnya.
Erdan
berjanji bahwa investigasi akan menyeluruh dan hukuman akan dijatuhkan
tidak hanya bagi pelaku pembakaran, tetapi juga untuk orang-orang di
media sosial menghasut orang lain untuk ikut membakar.
Kepala Kepolisian Israel Roni Alsheich mengatakan, Shin Bet (Badan
Keamanan Israel) dan kepolisian telah menahan sejumlah tersangka atas
dugaan aksi pembakaran pada Kamis sore. Ia menegaskan tidak semua
kebakaran disengaja. "Rumor ini (kebakaran disengaja) akan dimanfaatkan
pihak yang memang ingin menyebabkan teror," tuturnya.
Hingga
Kamis sore tadi setidaknya 132 orang terluka dievakuasi dari Haifa.
Umumnya mereka menderita karena menghirup asap kebakaran. 57 orang
berada di Rumah Sakit Rambam, 44 orang dirawat di RS Carmel dan 31 orang
termasuk tiga anak-anak dan bayi usia enam bulan dibawa ke RS Bnei
Tzion.
CB, Tel Aviv
- Puluhan ribu warga diminta mengungsi akibat kebakaran besar yang
terjadi di seluruh Israel. Lembaga keamanan meyakini beberapa kebakaran
hutan ini bermuatan politis.
Netanyahu menegaskan upaya
pembakaran hutan maupun segala hasutan untuk membakar merupakan aksi
teror. "Siapa pun yang mencoba untuk membakar bagian dari Negara Israel
akan dihukum berat," katanya dikutip dari Haaretz, Kamis, 24 November
2016.
Menteri Dalam Negeri Gilad Erdan mengatakan jelas terlihat beberapa
kebakaran terjadi karena disengaja. Ia menuturkan beberapa orang yang
diduga pelaku telah ditangkap. "Saat ini polisi tidak memiliki
kepentingan untuk membocorkan informasi lebih lanjut," ucapnya.
Kepala Kepolisian Israel Roni Alsheich telah mengkonfirmasi bahwa
pihaknya menangkap beberapa orang yang diduga pelaku kebakaran yang
terjadi di seluruh Israel. Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa empat orang warga Palestina telah ditangkap.
Namun, sebagian besar kebakaran disebabkan pula oleh hembusan angin
ekstrim dan kekeringan. Rusia, Turki, Yunani, Italia, Kroasia, dan
Siprus mengirimkan sepuluh pesawat ke Israel untuk membantu mencegah
meluasnya kebakaran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
juga telah meminta bantuan pesawat Supertanker untuk membantu pemadaman.
Akibat kebakaran ini, kepolisian Israel mengevakuasi enam penjara yang
berlokasi di dekat Gunung Carmel, Haifa. Para tahanan dipindahkan ke
fasilitas alternatif dan beberapa dibebaskan.
Hingga sore tadi setidaknya 132 orang dievakuasi dari Haifa. Umumnya
mereka menderita karena menghirup asap kebakaran. 57 orang berada di
Rumah Sakit Rambam, 44 orang dirawat di RS Carmel dan 31 orang termasuk
tiga anak-anak dan bayi usia enam bulan dibawa ke RS Bnei Tzion.
Seorang
pangunjung mengambil gambar di kuil Hase yang ditutupi salju di
Kamakura, Tokyo, Jepang, 24 November 2016. Hujan salju di Tokyo terjadi
54 tahun silam. AP/Shizuo Kambayashi
Sejumlah
pengunjung bermain di depan patung Buddha yang ditutupi salju di kuil
Kotok-u, Kamakura, 24 November 2016. Terakhir kali salju turun di tengah
ibu kota negeri matahari terbit itu pada tahun 1962. (Kazuhiro
Ibuki/Kyodo News via AP)
Sejumlah
orang berjalan di jalanan yang ditutupi oleh salju di dekat kuil
Tsurugaoka Hachimangu di Kamakura, Tokyo, 24 November 2016. AP/Shizuo
Kambayashi
Seorang
petugas kuil berjalan menggunakan payung saat salju turun di kuil Kanda
Myojin, Tokyo, 24 November 2016. AP/Eugene Hoshiko
Sejumlah warga menggunakan payung saat melintas di jalanan ketika salju turun di Tokyo, 24 November 2016. AP/Eugene Hoshiko
Seorang
pengunjung mengambil gambar salju turun di kuil Tsurugaoka Hachimangu
di Kamakura, Tokyo, 24 November 2016. AP/Shizuo Kambayashi