Kamis, 27 Agustus 2015

Indonesia Siap Kembangkan Pembangkit Listrik Nuklir, tapi...

Indonesia Siap Kembangkan Pembangkit Listrik Nuklir, tapi...  

Tanda bahaya radiasi terpasang di area simulasi saat petugas gabungan membersihkan area yang diduga terpapar radiasi diatas Kapal Bimaskti Utama di Pelabuhan Nilam, Tanjung Perak, Surabaya (11/03). Badan Pengawas Tenaga Nuklir bersama berbagai unsur Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kantor Kesehatan Pelabuhan terlibat dalam Gladi Lapang Nasional Penanggulangan Kedaruratan Radiologi 2011. TEMPO/Fully Syafi
CB, Jakarta - Badan Perencana Pembangunan Nasional menyatakan pemerintah sudah siap mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir. Bappenas mengklaim persiapan sudah direncanakan sejak lama.

"Semua bergantung pada persetujuan Presiden," ujar Direktur Energi, Telekomunikasi, dan Informatika Bappenas Jadhie Ardajat kepada Tempo di kantornya, Rabu, 26 Agustus 2015.

Jadhie mengatakan pembangunan sudah bisa terlaksana sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun memang tak mudah bagi Presiden untuk memutuskan pembangunan reaktor nuklir karena banyak pertimbangan. "Tak hanya pertimbangan politik, faktor sosial juga berat."

Banyaknya pertimbangan dapat dilihat dari banyaknya pro-kontra yang dilayangkan berbagai pihak terkait dengan keamanan dan keselamatan dari bahaya bocornya nuklir. Padahal, kata Jadhie, pengembangan reaktor nuklir kini sudah semakin maju dan aman. "Memang tak 100 persen aman, tapi kan kita bisa pelajari kegagalan kelak untuk penyempurnaan ke depannya," katanya.


Menurut Jadhie, tak ada lagi masalah pada kesiapan tenaga ahli dan pekerja. Begitu juga pendanaan. Pihak asing, seperti Jepang, Prancis, dan Rusia, sudah menyatakan komitmen mereka membantu pembangunan ini. "Kalau Presiden Joko Widodo tiba-tiba memerintahkan pembangunan, kami siap," tutur Jadhie.

Jadhie menambahkan, tenaga nuklir adalah satu-satunya solusi tenaga listrik untuk masa depan selama belum ada energi alternatif skala besar pengganti energi konvensional dari minyak dan batu bara. "Shell gas kebanggaan Amerika Serikat sebenarnya energi konvensional yang terbuat dari minyak."

Bila pembangunan benar-benar terlaksana kelak, Bangka akan menjadi tempat pertama pembangunan reaktor nuklir.

Credit  TEMPO.CO

Stephen Hawking Menemukan Cara Melarikan Diri dari Lubang Hitam


 
Bluewater Comics Stephen Hawking
 
CB  - Stephen Hawking menemukan cara untuk melarikan diri dari lubang hitam. Spesifiknya, cara bagaimana informasi tidak hancur ketika masuk ke dalam lubang hitam.

Para astrofisikawan selama ini dibingungkan dengan yang dinamakan paradoks informasi. Itu menjadi salah satu misteri terbesar dalam fisika modern.

Paradoks informasi ada karena perbedaan "pandangan" antara teori mekanika kuantum yang bekerja pada materi renik dengan teori relativitas umum dari Albert Einstein yang bekerja pada benda-benda besar.

Berdasarkan teori mekanika kuantum, benda-benda termasuk cahaya memang tidak dapat lolos dari lubang hitam tetapi informasi tentangnya tidak akan hancur.

Namun demikian, menurut teori relativitas umum, obyek sekaligus informasi tentangnya akan rusak begitu masuk ke dalam lubang hitam.

Dalam acara "Hawking Radiation Conference", Hawking mengatakan bahwa dirinya menemukan cara informasi bisa lolos dari lubang hitam dengan memperbaiki teori tentang informasi dan lubang hitam itu sendiri.

Berdasarkan hasil kerjanya dengan Malcolm Perry dari Cambridge University and Andrew Strominger dari Harvard University, Hawking menyatakan bahwa informasi sebenarnya tidak ditelan lubang hitam.

"Saya mengajukan teori bahwa informasi tidak ditelan sampai interior lubang hitam tetapi ada pada batasnya, event hirizon," ungkap Hawking.

"Jika kamu berada di dalam lubang hitam, jangan menyerah," imbuh penulis buku terkenal "A Brief History of Time" ini seperti dikutip Wired, Rabu (26/8/2015).

Hawking menguraikan, ketika informasi tentang obyek atau partikel melewati batas lubang hitam, maka informasi itu akan ditranslasikan menjadi hologram dua dimensi dan bertahan di perbatasan.

Translasi informasi menjadi hologram dua dimensi itu disebut super translasi. Dengan pandangan itu, Hawking mendamaikan perbedaan antara cara pandang mekanika kuantum dan relativitas umum.

Namun, pandangan Hawking itu juga menyisakan soal. Marika Taylor, fisikawan teoretis dari University of Southampton mengatakan bahwa bahkan tidak jelas apakah memang ada yang disebut "batas" dan "bagian dalam" lubang hitam.

Lantas, bagaimana hologram bisa bertahan di tepian lubang hitam. "Tak ada satu pun yang mengetahui bagaimana ini bisa terjadi," katanya seperti dikutip BBC, kemarin.

Credit  KOMPAS.com

Kilat Merah Misterius di Bumi Tertangkap dari Luar Angkasa


 
ISS/JSC/NASA Kilat merah misterius yang disebut "sprite" tampak di atas wilayah Missouri, Amerika Serikat.

  CB — Kilat cahaya berupa petir adalah fenomena biasa. Namun, bagaimana dengan kilat cahaya berwarna merah di atas badai? Jarang melihatnya bukan?

Pada 10 Agustus 2015 lalu, para astronot yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) melihat kilat merah misterius itu di atas langit Missouri, Amerika Serikat, dan El Salvador. Keduanya tertangkap hanya dalam rentang waktu tiga menit.

Kilat itu kurang lebih berdiameter 100 kilometer. Biasanya, sulit untuk melihat kilat itu dengan mata telanjang. Jadi, melihat dua kilat cahaya itu secara langsung dalam waktu singkat sangat beruntung.

Meski mungkin terdengar remeh, kilat yang kerap disebut "sprite" itu misterius dan terus dipelajari oleh ilmuwan. Publikasi terbaru tentang pemicu dirilis di Nature Communications, 29 Juni 2015 lalu.

Ilmuwan sebelumnya sudah punya dugaan bahwa feneomena itu dipicu oleh gelombang gravitasi di atmosfer. Dalam studinya, Ningyu Liu dari Florida Institute of Technology berhasil membuktikan bahwa dugaan itu benar.

Menurut Liu, gangguan kecil akibat gelombang gravitasi di atmosfer bisa tumbuh di dalam medan listrik yang ada pada badai hingga akhirnya membentuk sprite.

"Gangguan dengan ukuran kecil dengan amplitudo besar adalah kondisi terbaik bagi munculnya sprite," kata Liu seperti dikutip Eureakalert, Juni lalu.

"Jika ukuran gangguan terlalu besar, pembentukan sprite tak mungkin terjadi. Jika magnitudo gangguan kecil, butuh waktu lama bagi sprite untuk terbentuk," ujarnya.

Lantas mengapa sprite berwarna merah? Menurut Liu, sprite terjadi ketika elektron pada badai terionisasi oleh nitrogen. Proses itu menghasilkan warna merah.


Credit  KOMPAS.com


Dua Jurnalis Televisi AS Tewas Ditembak Saat Siaran Langsung


Sky News Reporter Allison Parker dan juru kamera Adam Ward tewas ditembak pria tak dikenal saat tengah melakukan siaran langsung di Virginia, AS.


WASHINGTON DC, CB — Dua jurnalis televisi Amerika Serikat tewas ketika seorang pria bersenjata menembaki mereka saat tengah memberikan laporan langsung di sebuah pusat perbelanjaan di Virginia. Demikian informasi yang disampaikan manajemen CBS News, Rabu (26/8/2015) pagi waktu setempat.

Seorang jurnalis dan juru kamera stasiun televisi WDBJ, yang berafiliasi dengan CBS, tewas saat tengah melakukan wawancara di Smith Mountain Lake, Moneta, Virginia.

Teriakan terdengar ketika kamera televisi terlihat jatuh ke tanah dan siaran langsung dihentikan, lalu dialihkan ke studio yang menunjukkan seorang pembawa acara perempuan hanya bisa duduk dan terdiam.

Manajemen CBS News kemudian mengabarkan bahwa kedua korban yang tewas adalah reporter Alison Parker dan juru kamera Adam Ward.

Kantor Sheriff Franklin County mengatakan kepada Sky News bahwa tersangka pelaku penembakan diduga sudah mengincar para kru media itu sejak pukul 06.45 waktu setempat. Hingga kini, aparat keamanan Virginia masih mengejar pelaku yang melarikan diri setelah melakukan aksinya.




Credit  KOMPAS.com


Pelaku Penembakan Jurnalis TV di AS Menembak Dirinya Sendiri

 
CBS News Vester Flanagan alias Bryce Williams
 
VIRGINIA, CB — Pelaku penembakan yang menewaskan dua jurnalis televisi WDBJ di Amerika Serikat dikabarkan menembak dirinya sendiri, Rabu (26/8/2015). Vester Flanagan, yang juga merupakan mantan reporter di stasiun televisi yang sama dengan dua korban yang dibunuhnya, menembak dirinya sendiri saat polisi berusaha menangkapnya.
Dilansir dari laman CBS News, kabar ini diungkap Kepolisian Negara Bagian Virginia, AS. Flanagan terpojok di Interstate 66 setelah berusaha melarikan diri dengan melajukan mobilnya melalui jalan tol antar-negara bagian.
CNN melansir, belum diketahui apakah Flanagan tewas atau terluka setelah menembak dirinya sendiri.
Selama bekerja untuk reporter di WDBJ, Flanagan dikenal dengan nama beken Bryce Williams saat mengudara di televisi. Belum diketahui motif dan alasan utama Flanagan yang mendorongnya membunuh dua mantan rekan kerjanya tersebut.
Aksi Flanagan diduga dilakukan secara terencana. Pria itu bahkan sempat mengunggah dua video yang memperlihatkan peristiwa penembakan dua mantan rekan kerjanya itu di akun Twitter miliknya.

Dua jurnalis yang tewas ditembak itu adalah reporter Alison Parker dan juru kamera Adam Ward. Keduanya ditembak Flanagan saat tengah memberikan laporan langsung di sebuah pusat perbelanjaan di Virginia.

Teriakan terdengar ketika kamera televisi terlihat jatuh ke tanah. Siaran langsung pun dihentikan, lalu dialihkan ke studio yang menunjukkan seorang pembawa acara perempuan hanya bisa duduk dan terdiam.
Manajemen CBS News yang merupakan perusahaan induk WDBJ TV kemudian mengabarkan bahwa keduanya tewas dalam penembakan itu.


Credit  KOMPAS.com

Pelaku Penembak Jurnalis TV AS Tewas, Polisi Kesulitan Telusuri Motif

 
CBS News Vester Flanagan alias Bryce Williams

VIRGINIA, CB - Pelaku penembakan jurnalis televisi WDBJ di Amerika Serikat, Vester Flanagan, dipastikan tewas setelah menembak dirinya sendiri usai beraksi, Rabu (26/8/2015). Flanagan tewas di sebuah rumah sakit di Virginia bagian utara sekitar pukul 13.26 waktu setempat.
Dilansir dari AFP, Sherif Franklin County Bill Overton Jr mengatakan, Flanagan tewas akibat tembakan yang diduga ditembakkan sendiri olehnya. Sebelum dibawa ke rumah sakit, tubuh Flanagan dengan luka tembak itu ditemukan di dalam mobilnya di Interstate 66, di sebuah jalan tol antarnegara bagian.
Sejauh ini, Kantor Sherif Franklin County belum bisa memastikan motif dan alasan Flanagan membunuh dua mantan koleganya itu. Vester Flanagan memang pernah bekerja di WDBJ TV sebagai reporter dan memiliki nama beken Bryce Williams saat mengudara, sebelum akhirnya dipecat dua tahun lalu.
Polisi menyebut bahwa Flanagan dikenal sebagai pekerja yang "penuh amarah dan sulit diajak bekerja sama". Karakter itu juga yang disebut membuat WDBJ TV memecatnya. Polisi pun akan segera melakukan penyelidikan di WDBJ untuk mencari motif Flanagan.
Otoritas hukum di AS pun belum bisa memastikan apakah ada motif rasial yang menyebabkan Flanagan bertindak gila, dengan menembak mantan rekannya dan mengunggah video penembakan itu ke media sosial. 
Sebab, Flanagan diketahui pernah mengajukan gugatan kepada stasiun TV di Florida tempat dia pernah bekerja. Gugatan itu dilakukan Flanagan setelah dia merasa mendapatkan penghinaan bermotif rasialis, saat produsernya memanggilnya "monyet" pada 1999. 
Dua jurnalis yang tewas ditembak itu adalah reporter Alison Parker dan juru kamera Adam Ward. Keduanya ditembak Flanagan saat tengah memberikan laporan langsung di sebuah pusat perbelanjaan di Virginia.
Teriakan terdengar ketika kamera televisi terlihat jatuh ke tanah. Siaran langsung pun dihentikan, lalu dialihkan ke studio yang menunjukkan seorang pembawa acara perempuan hanya bisa duduk dan terdiam.
Manajemen CBS News yang merupakan perusahaan induk WDBJ TV kemudian mengabarkan bahwa keduanya tewas dalam penembakan itu.



Credit  KOMPAS.com

KH Ma`ruf Amin pimpin MUI 2015-2020


KH Ma`ruf Amin pimpin MUI 2015-2020
Ilustrasi. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (kedua kiri), Wakil Ketua Umum MUI K.H. Maruf Amin (kiri) dan Dirjen Bimas Islam Kemenag Machasin (kanan) berjabat tangan bersama usai memberikan keterangan pers terkait hasil Sidang Itsbat 1 Syawal 1436 H di Gedung Kemenag, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Kamis (16/7). Sidang tersebut menetapkan 1 Syawal 1436 H jatuh pada Jumat, 17 Juli 2015. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
 
 
Surabaya (CB) - KH Maruf Amin terpilih sebagai ketua umum sekaligus memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020 melalui musyawarah mufakat oleh tim formatur pada Musyawarah Nasional IX di Surabaya, Kamis dini hari.

"Tim formatur telah sepakat dan selamat kepada KH Maruf Amin atas amanah ini," ujar Ketua Tim Formatur Munas IX MUI Din Syamsuddin saat sambutan menyampaikan hasil musyawarah.

KH Maruf Amin yang saat ini juga menjabat Rais Aam Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diyakini mampu membawa MUI menjadi lembaga yang menjadi wadah dan tenda besar umat Islam sebagaimana diharapkan sejumlah pihak.

Di posisi sekretaris jenderal, tim formatur mempercayakan kepada Anwar Abbas yang dalam Munas IX kali ini menjabat sebagai ketua panitia pelaksana pusat.

Sedangkan, di posisi wakil ketua umum diisi oleh dua orang, yakni KH Slamet Effendy Yusuf dan Yunahar Ilyas, serta bendahara umum dijabat oleh Amani Lubis.

Di struktural Dewan Pimpinan MUI Pusat terbaru periode lima tahun ke depan, posisi ketua umum dan wakil ketua akan dibantu oleh 12 orang ketua, delapan wakil sekjen, dan lima orang bendahara.

Sementara itu, KH. Maruf Amin mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada peserta Munas IX yang mempercayakannya menjalankan amanat memimpin MUI ke depan.

Dalam waktu dekat, kata dia, pengurus baru segera melakukan konsolidasi organisasi sekaligus pembenahan dan perumusan kembali rencana kerja agar lebih terarah.

"Tentu saja hal ini akan membuat kinerja lebih efektif, termasuk tentang peta dakwah maupun sasaran dakwahnya," kata ulama yang periode sebelumnya menjabat wakil ketua umum tersebut.

Usai pembacaan pengurus baru, Munas IX MUI yang semula dijadwalkan akan ditutup oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla itu langsung ditutup secara resmi oleh ketua umum MUI Pusat terpilih tepat pukul 01.30 WIB.

Credit  ANTARA News

Mesir dukung usul Rusia bagi koalisi anti-teror di Timteng


Mesir dukung usul Rusia bagi koalisi anti-teror di Timteng
Presiden Rusia Vladimir Putin (REUTERS/Maxim Zmeyev)
 
Moskow (CB) - Mesir menyampaikan dukungan bagi usul Rusia untuk membentuk koalisi internasional guna memerangi pelaku teror di Timur Tengah, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (26/8).

Kelompok garis keras ISIS telah menduduki banyak wilayah di Irak dan Suriah.

Putin berbicara dalam taklimat pada Rabu, setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi, yang sedang berkunjung.

"Kami telah menekankan kepentingan mendasar bagi pembentukan front luas anti-teroris dengan keikutsertaaan pemain internasional dan negara di wilayah tersebut, termasuk Suriah," kata RIA Novosti, yang mengutip Putin.

Tak ada perincian lebih lanjut mengenai pembentukan front itu.

Selama pembicaraan mereka, kedua pemimpin tersebut membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan perang melawan tindakan kelompok radikal, terutama ulah ISIS.

Pada Juni, Putin mengusulkan pembentukan kerangka kerja internasional guna menciptakan koalisi yang memerangi aksi teror regional.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov belakangan menjelaskan koalisi tersebut takkan menjadi "koalisi militer klasik", demikian laporan Xinhua.
Credit  ANTARA News

Jordania tingkatkan pengamanan di Masjid Al-Aqsha


Amman (CB) - Jordania, Rabu, menyatakan akan meningkatkan pengamanan di Masjid Al-Aqsha, di tengah meningkatnya serangan di halaman masjid itu oleh tentara Israel dan pemukim Yahudi radikal serta bentrokan dengan umat Muslim yang ingin beribadah.

Jumlah penjaga di Masjid Al-Aqsha akan ditambah dari 300 jadi 500 personel, kata Ahmad Ezzat, Juru Bicara Kementerian Waqaf dan Urusan Islam Jordania, kepada Xinhua.

Kelompok pertama sebanyak 70 penjaga akan dikirim dalam waktu dekat ke masjid tersebut, yang diawasi oleh Jordania, serta tempat suci Umat Muslim dan Kristen di Jerusalem katanya.

Jordania, yang mencapai kesepakatan perdamaian dengan Israel pada 1994, mengawasi tempat suci di Jerusalem Timur, yang akan dijadikan ibu kota Negara Palestina Merdeka oleh rakyat Palestina.

Pada 2013, Jordania dan Palestina menandatangani kesepakatan yang "kembali menegaskan" status Raja Abdullah II dari Jordania sebagai pengurus tempat suci di Jerusalem tersebut.

Berdasarkan kesepakatan itu, Raja Abdullah memiliki "hak penuh untuk melaksanakan semua upaya hukum guna menjaga dan memelihara tempat suci di Jerusalem, terutama Masjid Al-Aqsha --yang oleh umat Muslim dinamakan Al-Haram Asy-Syarif".

Credit  ANTARA News


Indonesia-Timor Leste bicarakan masalah perbatasan


Indonesia-Timor Leste bicarakan masalah perbatasan
Presiden Joko Widodo (kanan) dan PM Timor Leste Rui Maria De Araujo (kiri) menyampaikan pernyataan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/8). Kedua pemimpin negara tersebut bersama masing-masing delegasi melakukan pertemuan bilateral untuk meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Timor Leste khususnya di bidang pertanian, kehutanan dan maritim. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf) 
 
 
Jakarta (CB) - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Timor Leste Rui Maria de Araujo akan membicarakan masalah perbatasan dan kerja sama ekonomi antara kedua negara dalam pertemuan bilateral di Jakarta, Rabu.

"Ada dua hal penting yang akan kita bicarakan pada siang hari ini, yaitu masalah perbatasan darat maupun laut. Yang kedua berkaitan dengan ekonomi," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka pertemuan bilateral delegasi Indonesia dan Timor Leste di Istana Merdeka.

Presiden mengatakan Indonesia-Timur Leste menjaga hubungan yang saling menghormati dan saling pengertian sebagai negara tetangga.

"Kita akan melihat ke depan hubungan Indonesia-Timor Leste akan semakin baik," kata Jokowi.

Usai pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Araujo menyaksikan penandandatangan kerja sama kedua negara di berbagai bidang.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi antara lain didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Selain itu ada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Wakil Kepala Polri Budi Gunawan.

Sementara Perdana Menteri Araujo antara lain didampingi mantan perdana menteri Xanana Gusmao.

Credit  ANTARA News

Obama minta maaf ke Jepang setelah klaim WikiLeaks soal mata-mata


Obama minta maaf ke Jepang setelah klaim WikiLeaks soal mata-mata
Presiden Amerika Serikat Barack Obama (kanan) didampingi Wakil Presiden Joe Biden (kiri) saat menyampaikan keterangan dari ruangan pers Gedung Putih, Washington, Kamis (18/6/15). (REUTERS/Jonathan Ernst)
 
Tokyo (CB) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Rabu meminta maaf ke Tokyo setelah WikiLeaks mengklaim Washington telah memata-matai politisi Jepang, kata jurubicara pemerintah, Rabu.

Obama melakukan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Rabu pagi, kata jurubicara Yoshihide Suga, dan menambahkan kedua pemimpin sepakat bekerja sama menghadapi masalah perekonomian global di tengah anjloknya pasar saham akibat kekhawatiran mengenai Tiongkok.

"Presiden Obama mengatakan dia sangat menyesal... karena kasus ini menimbulkan perdebatan panjang di Jepang," kata Suga dalam jumpa pers rutin, tanpa memberikan konfirmasi soal klaim mata-mata tersebut.

Ia menambahkan bahwa Abe menegaskan kembali "keprihatinan serius" atas kasus tersebut.

"Perdana Menteri Abe mengatakan (kepada Obama) bahwa jika kepentingan rakyat Jepang menjadi subjek kegiatan ini, maka ini akan membahayakan hubungan saling percaya di antara negara bersekutu," kata Suga seperti dilansir kantor berita AFP.

Dalam pembicaraan sebelumnya dengan Wakil Presiden Joe Biden, Abe menyuarakan keprihatinan serupa jika klaim mata-mata ini benar.

Pada Juli, WikiLeaks menyatakan memiliki dokumen penyadapan yang mengungkap kegiatan mata-mata selama bertahun-tahun oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (National Security Agency/NSA) terhadap pejabat-pejabat dan perusahaan-perusahaan besar Jepang.

Jepang merupakan salah satu sekutu kunci Washington di kawasan Asia Pasifik dan secara reguler menggelar konsultasi mengenai isu-isu pertahanan, ekonomi dan perdagangan.

Tidak seperti kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande, Abe tampaknya tidak menjadi target langsung penyadapan. Sasarannya menurut WikiLeaks adalah politisi senior lain termasuk Menteri Perdagangan Yoichi Miyazawa.


Guncangan pasar
Obama dan Abe juga membicarakan guncangan pasar yang mengalami penjualan saham global besar-besaran, setelah Tiongkok memangkas nilai yuan untuk mendorong ekspor, sehingga memantik kekhawatiran terjadinya pelemahan ekonomi serta pengaruh lebih lanjut terhadap pertumbuhan global.

"(Abe dan Obama) akan bekerja sama erat dalam isu-isu ekonomi," kata Suga tanpa menjelaskan lebih jauh.

Ia menambahkan Obama menegaskan kembali dukungan Washington bagi pidato Abe menjelang peringatan ke-70 berakhirnya Perang Dunia II, dimana ia meminta maaf namun juga mengatakan generasi masa depan tidak perlu meminta maaf atas catatan perang Jepang.

"Presiden mengatakan ia menyambut baik (pidato Abe) secara keseluruhan," kata Suga, merujuk pada pidato Abe yang disampaikan beberapa waktu lalu.

Sekutu-sekutu Jepang, termasuk AS dan Inggris mendukung pernyataan Abe, namun Tiongkok dan Korea Selatan mengatakan ia gagal meminta maaf secara tepat atas agresi Tokyo selama masa perang.

Negara-negara tetangga Jepang sangat menderita akibat penjajahan Jepang di seluruh Asia dalam periode pertama abad ke-20.

Credit  ANTARA News

Selasa, 25 Agustus 2015

Intervensi Larinya Dana, Bank Sentral Tiongkok Suntik USD23,4 Miliar


beijing. dok : Bloomberg
beijing. dok : Bloomberg
CB, Beijing: Bank Sentral Tiongkok atau The People's Bank of China (PBOC) menambahkan sejumlah dana ke pasar keuangan sebagai operasi pasar selama enam bulan, seiring dengan intervensi pasar uang, demi mencegah penurunan yuan.

PBOC menyatakan, dana sebesar 150 miliar yuan atau USD23,4 miliar digelontorkan melalui pembelian surat berjangka dalam mekanisme Repurchase Agreement (REPO). Adapun sebanyak 120 miliar yuan sudah dilakukan dan menyisakan dana sebesar 30 miliar yuan.

Berdasarkan sumber Bloomberg, Selasa (25/8/2015), PBOC juga menjual 60 miliar yuan dari treasury berjangka tiga bulan, yang sebagian kecilnya sebesar tiga persen dipegang oleh kementerian keuangan.

Bunga surat berjangka overnight atau dengan jangka waktu sehari naik selama empat bulan dengan mencapai 1,85 persen dan mencapai 1,83 persen pada siang hari ini berdasarkan data yang dikompilasi oleh data perbankan nasional. Bunga obligasi dengan tenor tujuh hari jatuh sebanyak dua basis point ke 2,51 persen.

Analis Tiongkok Merchants Bank Cp, Liu Dongliang, mengatakan perbankan menjadi lebih lunak untuk memberikan pinjaman dan berharap PBOC akan mendukung likuiditas di pasar. “Meskipun dana itu lebih kecil ketimbang yang kita harapkan,” kata dia.

Sejumlah bank telah banyak menjual dolar AS dalam penutupan perdagangan di Shanghai setelah Tiongkok mendevaluasi mata uangnya di 11 Agustus. Interversi itu menghilangkan bantuan dari sistem finansial dan risiko dalam memegang uang tunai ketimbang jika otoritas moneter tidak menambah dana tambahan.

Survey Bloomberg menuturkan dana cadangan valas Tiongkok akan jatuh sebanyak USD40 miliar per bulan sampai akhir tahun ini.  

Otoritas moneter menginjeksi 150 miliar yuan pada minggu lalu dengan menggunakan mekanisme REPO. Kebijakan itu menambahkan 110 miliar yuan dengan fasilitas pinjaman berjangka menengah.

Credit  Metrotvnews.com

Demi Usir AS dari Wilayah Asia, Tiongkok Berusaha Tiru Strategi Militer Rusia


Langkah Rusia untuk mengatasi kehadiran Angkatan Laut AS di Pasifik pada masa Perang Dingin sangat sederhana—anti-access dan area denial (A2/AD). Rusia mencari tahu apakah AL Amerika bisa diserang secara masif dengan rudal jelajah supersonik dari beragam platform. Kuncinya ada pada Armada Pasifik Moskow yang memiliki 800 kapal, didukung sistem aviasi maritim jarak jauh, kapal selam penyerang, serta pesawat yang dilengkapi dengan senjata elektronik.
China-Russia military exercise
Kapal perang Tiongkok meluncurkan misil selama latihan militer gabungan antara Rusia-Tiongkok di dekat Semenanjung Shandong di Tiongkok. Sumber:Reuters
Namun, kemerosotan AL Rusia dan aviasi maritim Rusia setelah Perang Dingin berakhir pada 1991 menciptakan kekosongan besar di Pasifik. Sekali lagi, AS kembali meraih wilayah Pasifik. Namun, dalam dunia geopolitik, saat satu kekuatan memudar, selalu ada negara lain yang siap mengambil alih posisi tersebut. Tiongkok masuk menggantikan Rusia.

Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA)—anak didik militer Rusia—berupaya meniru strategi militer saudara tuanya yang sukses di Pasifik. Beijing menggunakan strategis asimetris untuk menangkis tantangan Amerika, menghadapi kehadiran pasukan militer AS di Pasifik.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar hubungan angkatan laut Ronald O’Rourke bagi Kongres AS, “Pasukan maritim Tiongkok A2/AD dapat dilihat sebagai analog dari pasukan anti-laut yang dikembangkan Uni Soviet pada masa Perang Dingin, yang bertujuan menangkis pasukan AL Amerika.”

Penggunaan pesawat pembom jarak jauh dengan rudal jelajah supersonik untuk menyerang kapal induk AS merupakan taktik kuno Rusia yang kini ditiru Tiongkok. Strategi gabungan Rusia yang merupakan campuran pesawat pengebom strategis dan taktis adalah ancaman kritis bagi kapal induk AL Amerika, dan strategi tersebut cocok dengan sistem antiakses milik Tiongkok.

Laporan O’Rourke yang berjudul ‘China Naval Modernization: Implications for US Navy Capabilities’ (Modernisasi Angkatan Laut Tiongkok: Implikasi terhadap Kapabilitas Amerika Serikat) menyebutkan bahwa misil balistik antikapal, rudal jelajah, kapal selam penyerang, serta kapal tempur bersenjata dan pesawat merupakan elemen kunci pasukan maritim A2/AD Tiongkok.

Menyerang target bergerak tak pernah mudah, karena saat misil tiba, kapal mungkin sudah bergerak sejauh puluhan mil. Namun, Tiongkok mampu menutup celah tersebut. “Perbedaan antara pasukan Soviet dan pasukan maritim Tiongkok adalah pasukan Tiongkok memiliki misil balistik antikapal yang mampu menyerang kapal yang sedang bergerak di laut,” tutur laporan Kongres AS.

Jika ilmuwan di Beijing sudah mengembangkan misil semacam itu, AS akan menghadapi tantangan besar bagi proyeksi kekuatan maritim mereka, tak hanya di Pasifik namun di seluruh dunia.

Rancangan di Atas Kertas, Bisakah Terwujud di Laut Luas?

Namun seberapa efektif rencana tersebut? Kapal induk AS terdiri dari puluhan kapal modern yang masing-masing memiliki sistem antimisil dan juga dipersenjatai untuk melindungi seluruh armada. Setiap pengangkut memiliki 90 jet tempur yang dapat mencegah kedatangan pesawat musuh mendekati kelompok tersebut. Selain itu, pesawat tersebut mempunyai sistem peringatan awal dapat memindai wilayah dengan radius setidaknya 300 kilometer. Bukankah itu sulit untuk dikalahkan?

Ya, jika Anda membaca petunjuk kapal atau selebaran Pentagon. Faktanya, tak ada kapal perang Barat—baik yang sudah ada maupun yang masih berupa rencana—yang mampu menghentikan rudal jelajah supersonik Raduga Kh-22 (julukan NATO: AS-4 Kitchen) atau versi yang lebih kecil, KSR-5. Faktanya, pada 1980-an, aviasi maritim Rusia sudah sangat percaya diri terhadap akurasi misil tersebut, hingga pesawat Rusia seperti Backfire hanya mengangkut satu buah Kh-22 yang dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir.

Menurut pakar senjata Bill Sweetman dan Bill Gunston, misil tersebut bisa diprogram untuk memasuki jendela Pentagon. Akurasi mereka terus berkembang selama tiga dekade.

Air Power Australia (APA) menyebutkan, “Sejak itu kami belajar bahwa pesawat pembom Soviet, sistem senjata elektronik pendukung, serta misil balistik anti-kapal, bekerja lebih baik dari yang kami kira, dan misil balistik tersebut memiliki hulu ledak yang lebih mematikan dibanding yang diperkirakan pada periode Perang Dingin.”

Rencana Permainan Tiongkok

Tiongkok akan mengembangkan pasukan pesawat pengebom strategis yang mampu mencapai Australia dan Guam, keduanya merupakan markas militer besar Amerika. Apakah Tiongkok akan menggunakan pesawat pembom H-6 mereka yang sudah tua (tiruan dari pesawat Rusia Tu-16 Badger) atau mampu mendapatkan Backfire? APA memprediksi pasukan Tiongkok dapat meniru kemampuan pengintaian, penargetan, dan taktik serangan aviasi marinir Rusia.

Studi mengenai strategi aviasi dan doktrin angkatan laut Soviet tetap relevan hingga kini, lanjut APA. “Dalam konteks strategis, hal tersebut karena Tiongkok dan India mengadopsi struktur pasukan dan model doktrin Soviet. Dalam konteks teknis, sebagian besar sistem yang tersedia di pasar saat ini merupakan evolusi atau penerus dari desain Soviet.”

Tiongkok tak hanya membeli misil Rusia namun juga merekayasa rudal jelajah Rusia yang didapatkan diam-diam dari Ukraina. Modifikasi Tiongkok tentu akan menjadi ancaman besar bagi AL Amerika.

APA menyebutkan, “Sistem pemandu digital modern dan radar atau pemantau anti-radiasi, serta bahan bakar yang sudah dimodifikasi akan menghasilkan senjata dengan jangkauan yang lebih besar dan lebih mematikan dari analog aslinya. Bahkan aplikasi radar sederhana dapat mengurangi jangkauan deteksinya secara signifikan dan memberi kesempatan bagi kapal tempur untuk berlindung dari senjata-senjata ini, yang dengan kecepatan tinggi mereka, akan menciptakan masalah utama.”

Seberapa Dermawan Rusia?

Dalam pertaruhannya yang dahsyat untuk menetralisir kekuatan militer AS, Beijing mengincar senjata strategis Rusia. Seberapa banyak dukungan yang dapat diberikan Moskow? Sebelumnya, senjata strategis Rusia tak ditawarkan pada Beijing. Namun kini, karena Barat terus mengirim sanksi bagi Rusia, Moskow dapat mengubah haluan dan memasok Tiongkok dengan mainan besar seperti pesawat pembom Backfire dan kapal selam Akula (yang sebelumnya hanya dipasok untuk India).

“Hubungan Rusia dan NATO makin memburuk mungkin belum mencapai level Perang Dingin baru, namun jelas menggugah Rusia untuk mencoba ‘menyakiti’ AS,” tulis Robert Farley dalam National Interest.

Rusia telah membuka peluang penjualan sistem pertahanan udara S-400 yang akan menjadi batu loncatan besar bagi sistem A2/AD Tiongkok. S-400 membuat Tiongkok mampu melacak target di ruang udara Taiwan.

Namun, Tiongkok tertinggal jauh dari Rusia dalam teknologi kapal selam penyerang. “Kapal selam pasukan Tiongkok harus menjalankan misi yang kurang lebih sama dengan misi yang diemban oleh kapal Soviet pada masa Perang Dingin, namun kapal selam Tiongkok sangat bising dibanding milik Rusia, dan Tiongkok masih harus menyempurnakan kapal selam pemburu-pembunuh mereka yang mungkin akan berhadapan langsung dengan kapal selam tercanggih Amerika,” tulis Farley.

“Tentu, Rusia melindungi teknologi kapal selamnya di masa lalu, dan teknik produksi kapal selam merupakan proses industri yang tersulit untuk dikuasai, atau ditransfer. Namun, peminjaman Akula untuk India beberapa tahun terakhir menunjukan Rusia terbuka untuk hal semacam itu.”

Akhir Permainan

Menangkis pengaruh Amerika di Pasifik dan menegaskan status baru Tiongkok sebagai negara adidaya dunia merupakan dua tujuan kunci strategi Angkatan Laut Tiongkok di abad XXI.

Strategi Militer Tiongkok 2015, yang diluncurkan pada Mei 2015, memberi penekanan pada operasi maritim. “Penting bagi Tiongkok untuk mengembangkan struktur angkatan militer maritim modern bagi pertahanan nasional dan kepentingan mereka, menjaga kedaulatan nasional serta hak dan kepentingan maritim, kerja sama maritim internasional, serta menyediakan dukungan strategis untuk membangun kekuatan militernya sendiri.”

Seperti Jepang sebelumnya, Tiongkok ingin agar kekuatan Barat tak menjamah Asia. Tak seperti serangan kilat Jepang yang gagal total, Tiongkok memiliki strategi ‘mengiris salami’ untuk mencapai tujuan mereka. Sementara, dengan kegigihan AS, bersiaplah situasi akan memanas sebelum berubah menjadi lebih baik.


Credit  RBTH Indonesia

Barang Tiruan Tiongkok Merajalela, Ekspor Senjata Rusia Mulai Terancam


Moskow berspekulasi apakah ekspor senjata ke Tiongkok akan menguntungkan Rusia atau memberi kesempatan bagi Tiongkok untuk membuat barang tiruan.
Chinese stealth fighter J-20
Pesawat yang dikabarkan sebagai pesawat tempur siluman Tiongkok ini, terilihat di Chengdu, Provinsi Sichuan (1/5). Militer AS percaya bahwa pesawat ini adalah prototipe pesawat tempur siluman J-20. Sumber:Reuters
Ekspor senjata ke Tiongkok memberi sejumlah keuntungan strategis. Selain memberi pasokan dana segar bagi Rusia, senjata Rusia juga dapat mengimbangi kekuatan militer AS di Asia. Gairah Beijing untuk memiliki senjata canggih membuat industri pertahanan Rusia bisa terus berdenyut dan membuat AS kini harus membagi fokus dengan memantau aktivitas Rusia sekaligus Tiongkok, mengurangi tekanan terhadap Rusia seorang.

Namun, ekspor senjata Rusia ke Tiongkok punya sisi buruk. Tiongkok kerap membeli senjata dengan jumlah terbatas, membongkarnya, kemudian menciptakan senjata serupa versi mereka sendiri. Mereka dapat membuat barang tiruan yang lebih murah, mengancam kelangsungan ekspor senjata Rusia. Industri pertahanan Tiongkok terus merangkak naik, dan Moskow melihat pasarnya mulai terancam.

Dalam dunia perdagangan senjata, semua pihak saling meniru satu sama lain. Insinyur Rusia membongkar pesawat pembom B-29 dan kemudian menciptakan Tu-4, yang sulit dibedakan dari pesawat asli versi Amerika. Jerman meniru tank lapis baja Rusia T-34, tank Perang Dunia II terbaik yang pernah ada. Sementara, misil Amerika versi Awal merupakan tiruan dari roket Jerman V-2 yang pernah membumi-hanguskan London.

Namun, Tiongkok sangat canggih dalam hal tiru-meniru. Mereka telah meniru kereta Jerman Maglev dan kini menawarkannya untuk India. Peretas Tiongkok mencuri cetak biru TGV Prancis. Pesawat tempur Tiongkok J-20 dan J-30 berbasis teknologi dari perusahaan Amerika yang mengembangkan F-5 dan F-22. Pada dasarnya, semua misil, tank, sistem artileri, dan senapan yang digunakan oleh militer Tiongkok adalah tiruan dari senjata Rusia.

Ambil contoh senapan mesin AK-47. Pada tahun 1950-an, Rusia mengizinkan Tiongkok membuat versi tiruan dari senapan tersebut. Namun setelah kesepakatan lisensi berakhir, Beijing—sama seperti Hungaria, Slowakia, dan AS—mulai memproduksi AK ilegal. Senapan AK asli Rusia dibanderol hingga 1.500 dolar AS di pasar AS, sementara versi Tiongkok dapat dimiliki dengan merogoh kocek 400 dolar AS saja.

Pesawat Flanker Tiruan

Kalashnikov tiruan murah tak terlalu dipusingkan Moskow. Namun, Rusia lebih khawatir dengan tiruan Tiongkok yang lebih canggih, seperti pesawat tempur pembom Su-27 Flanker, jet pengangkut pesawat berbasis Su-33, sistem pertahanan udara S-300, dan sistem anti-pesawat Smerch yang tersohor. Menariknya, Rusia belum mengekspor Su-33 atau Smerch pada Tiongkok. Mereka berhasil mencuri data mengenai senjata tersebut dari pihak ketiga, salah satunya Ukraina.

Tiongkok sendiri menyangkal mereka meniru teknologi dari negara lain. Terkait Maglev, TGC, atau Flanker, mereka mengaku telah memodifikasi desain dasar asli dan perangkat kerasnya.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok Geng Yansheng merespon tuduhan ini pada November 2012 lalu dengan menyampaikan, “Hubungan militer dunia bertujuan saling mengembangkan. Banyak senjata yang menggunakan prinsip desain yang sama, komando yang sama, bahkan metode perlindungan yang sama. Namun, sungguh tak profesional menuduh Tiongkok meniru teknologi pengangkut pesawat yang dimiliki negara lain hanya dengan membandingkan pesawat tersebut.”

Namun, para pakar tak sepakat. Tak diragukan bahwa pesawat tempur J11B dan J15 merupakan tiruan dari Su-27 dan Su-33. Menurut Flight Global, Tiongkok tak mengerti—atau tak peduli—mengenai konsep perlindungan hak intelektual. “Mereka hanya mengubah sedikit desain Su-33, namun pada dasarnya itu tetap pesawat yang sama. Mereka memperbaiki desain setelah mencuri kekayaan intelektual pihak lain, dan tentu itu bukan desain yang asli,” terang lembaga tersebut.

Dampak Terhadap Rusia

Setelah meniru selama bertahun-tahun, Tiongkok kini dapat merebut pasar ekspor Rusia. Dan sama seperti Rusia, Tiongkok dapat memanfaatkan pemasukan dari ekspor untuk menawarkan syarat pasokan senjata yang lebih menarik bagi negara-negara dengan pendapatan rendah, seperti Pakistan.

“Hasilnya tak hanya menurunkan jumlah penjualan dari Rusia ke Tiongkok, tapi Rusia juga kehilangan pasar karena kini beberapa negara mulai membeli senjata buatan Tiongkok,” kata Nikolas Gvosdev dan Christopher Marsh dalam Russian Foreign Policy: Interests, Vectors and Sectors. “Hal ini merugikan Rusia karena Tiongkok tak hanya meniru kekayaan intelektual perancang senjata Rusia secara ilegal, tapi juga membuat Rusia merugi secara ekonomi, karena kehilangan pasar untuk ekspor senjata ke pihak ketiga. Rusia menghadapi dilema, mereka dapat duduk dan menerima serangan itu, atau mereka dapat menjual senjata yang lebih canggih untuk Tiongkok dan menggerakkan angka perdagangan senjata dalam periode singkat (dengan risiko Tiongkok akan meniru desain tersebut dan mengimpornya ke negara lain).”

Faktanya, Tiongkok mulai percaya diri atau nakal. Pada Mei lalu, perusahaan Tiongkok Norinco, yang membuat tank VT-4, melirik tank T-14 Armata, tank terbaru Rusia yang dianggap sebagai senjata revolusioner oleh pakar di seluruh dunia. Media sosial resmi Norinco menulis: “Transmisi T-14 tak dikembangkan dengan baik, karena kami melihat kegagalan fungsi tank pada gladi resik sebelum parade 9 Mei. VT-4 tak pernah menemui masalah semacam itu. Tank kami juga memiliki sistem kontrol tembakan kelas dunia, sementara Rusia masih berjuang untuk menyainginya.”

Rusia Butuh Ekspor

Industri pertahanan bekas Uni Soviet sungguh besar, sehingga Rusia belum bisa mempertahankan segala pabrik. Bahkan sektor pertahanan Rusia kini mengalami penurunan—meski masih lebih besar dibanding gabungan industri Tiongkok dan India—tetapi tak bisa bertahan lama tanpa pesanan ekspor.

“Rusia harus menjual senjata agar industri militernya bisa tetap berdenyut dan mereka bisa tetap menghasilkan senjata militer generasi terbaru. Bagaimanapun, Rusia harus menjual senjata, dan Tiongkok merupakan pasar potensial yang terbesar bagi Rusia,” terang Gvosdev dan Marsh.

Setelah Uni Soviet bubar, pasar Tiongkok menjadi sumber penghidupan bagi Rusia. Pada 1993, industri pertahanan Rusia hanya mengoperasikan sepuluh persen dari kapasitas mereka, sebut Andrew T.H. Tan dalam The Global Arms Trade: A Handbook. “Separuh dari industri pertahanan harus gulung tikar karena bangkrut,” kata Tan.

Pesanan internasional tak terpenuhi—karena kacaunya rantai pasokan baku. Pasokan dana dari Tiongkok sangat berpengaruh terhadap kehidupan industri tersebut. Tan menyatakan bahwa selama dekade tersebut, Tiongkok memberi pemasukan separuh dari jumlah keseluruhan dana yang diraih Rusia dalam industri pertahanan. Penjualan senjata ke Tiongkok tak bisa disebut sebagai upaya bunuh diri bagi Rusia.

Sama dengan India yang pernah sangat tergantung pada senjata Rusia namun kini mereka bisa membeli senjata Amerika seharga miliaran dolar untuk meningkatkan hubungan strategis dengan AS, Rusia harus benar-benar memperhitungkan setiap penjualan.

Membangun Kepercayaan

Menurut Tan, sejak 2002 baik Rusia maupun Tiongkok sama-sama berupaya menciptakan kepercayaan dalam bisnis senjata mereka. “Salah satu inisiatif terbesar adalah menandatangani kesepakatan kekayaan intelektual untuk melindungi kepentingan Rusia dan mempersempit area abu-abu dalam transfer teknologi.”

Sebagai contoh, lanjut Tan, saat Tiongkok mendapat lisensi untuk merakit Su-27, tak dijelaskan apakah mesin pesawat yang diproduksi Tiongkok di bawah kesepakatan tersebut boleh digunakan untuk pesawat Tiongkok. Hal tersebut memicu persengketaan rumit dalam perdagangan senjata Rusia-Tiongkok.

“Pada Desember 2008, kedua negara akhirnya menandatangani kesepakatan hak kekayaan intelektual yang membatasi Tiongkok untuk mengekspor senjata yang berbasis dari model Rusia. Namun hal tersebut tak bisa mencegah Tiongkok memproduksi senjata untuk keperluan mereka sendiri. Kesepakatan tersebut menciptakan kekhawatiran bahwa Tiongkok bisa saja meniru senjata Rusia tanpa izin dan perangkat militer Tiongkok bisa membanjiri pasar global, merebut pasar senjata Rusia”.

Kesepakatan tersebut—bersamaan dengan keputusan Presiden Vladimir Putin—mengungkapkan tantangan utama untuk merajut hubungan kerja sama militer antara kedua negara. Awalnya, pihak Rusia menolak untuk menjual sistem pertahanan udara terbaru S-400 dan pesawat tempur multiperan Su-35. Beijing tertarik memiliki mesin AL-41 milik Su-35, yang memiliki masa hidup empat ribu jam, jauh lebih panjang dibanding mesin AL-31 (1.500 jam) yang dimiliki Su-27 dan Su-30.

Namun, rumitnya mesin pesawat canggih Rusia menyulitkan industri tiruan Tiongkok. Hal ini, bersama dengan penandatanganan kesepakatan perlindungan kekayaan intelektual yang lebih kuat—meyakinkan Moskow untuk menjual senjata canggih pada Tiongkok.

Wakil Direktur Sukhoi Sergey Sergeyev merangkum hal tersebut dengan menyatakan, “Mereka bisa saja meniru sendok buatan kita, tapi tentu meniru pesawat adalah hal yang lain.”

Pada 2013, Putin menerangkan kondisi terkait penjualan S-400 dan Su-35. Platform tersebut akan membantu Tiongkok untuk merebut pesawat siluman Amerika F-22 dan F-35, hingga pesawat siluman buatan mereka sendiri selesai dibuat pada dekade mendatang.

Selain itu, sanksi ekonomi yang dihadapi Rusia membuat Rusia berharap Tiongkok akan memasok teknologi mikro-elektronik dan teknologi canggih lain yang tak dimiliki Rusia.

Sindrom Rusia Tiongkok

Meski selalu ada risiko dalam mengekspor senjata untuk Tiongkok, terdapat keuntungan yang menarik perhatian Moskow.

Menurut Tan, pengaruh Rusia di Tiongkok dalam penjualan senjata tak terbatas dalam kontrol terkait pasokan suku cadang dan perangkat penting. “Setiap tahunnya, PLA mengirim 800 pegawai ke Rusia untuk mempelajari ilmu militer Rusia dan memahami bagaimana mengoperasikan senjata Rusia yang telah mereka beli. Wajar jika kita berasumsi beberapa alumni PLA akan menciptakan sentimen pro-Rusia terkait transformasi model militer Rusia berbanding Barat. Hal ini mungkin memengaruhi kepribadian komandan PLA saat belajar di Rusia. Jenderal Liu Huaquing dan Cao Gangchun (Menteri Pertahanan 2002-07), yang belajar di Rusia selalu mendorong Tiongkok untuk mengimpor lebih banyak senjata Rusia. Pengalaman belajar di Rusia berguna untuk mempromosikan produk buatan Rusia.”

Perdagangan senjata membuat Rusia dan Tiongkok mempereat hubungannya pada abad ke-21. Kedua negara saling membutuhkan. Tiongkok masih butuh setidaknya dua dekade untuk mengejar teknologi senjata Barat dan hanya bisa mencapainya dengan bantuan Rusia. Rusia didukung oleh Tiongkok, yang kini merupakan mitra untuk uang kas, pasar, dan kenyamanan diplomatik. Namun, meski jika penjualan perangkat militer dan ikatan tersebut semakin erat, Moskow harus mengawasi baik-baik barang tiruan Tiongkok.


Credit  RBTH Indonesia

TNI AD bantu pembuatan film "Jenderal Soedirman"


TNI AD bantu pembuatan film
Letnan Jenderal TNI (Purn) Kiki Syahnakri (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
 
Jakarta (CB) - TNI AD turut membantu pembuatan film Jenderal Soedirman yang mengisahkan perang gerilya Sudirman melawan Belanda pada 1948 besutan sutradara Viva Westi. Cukup jarang TNI membantu pembuatan film nasional secara resmi. 

Soedirman --guru yang lalu menjadi tentara dan jenderal pada usia 35 tahun-- memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia. Dia berseberangan dengan Soekarno dan lain-lain pemimpin formal Indonesia, yang memilih upaya diplomatik untuk mengokohkan eksistensi negara. Soedirman memilih perang gerilya dengan rute sepanjang 1.500 kilometer. 

Puncak dari "penyatuan" kedua kubu Indonesia itu --Panglima Besar Soedirman dengan TNI dan gerilyanya dan Soekarno dengan diplomasinya-- saat Soekarno menyambut dia di ruang dalam Gedung Agung, Yogyakarta, pada 1948. 

Sebetulnya banyak sekali kisah sejarah dan sejarah militer Indonesia yang belum digali diinterpretasikan ke layar lebar. Membuat film perang memang memerlukan upaya tersendiri dan sering perlu biaya mahal.

Bekas Wakil Kepala Staf TNI AD, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Kiki Syahnakri, yang menjadi produser Jenderal Soedirman, mengatakan, TNI AD terlibat sejak penggodokan skenario hingga proses pengambilan gambar.

"Dalam pengembangan skenario, dinas sejarah TNI AD terlibat, juga museum di Jogja dan museum tempat tinggal Jenderal Sudirman, di sana banyak buku," ujar Kiki usai pemutaran "Jenderal Soedirman" di Jakarta, Senin.

Selain itu, para tentara angkatan darat Indonesia juga menjadi pemeran pendukung sebagai para tentara KNIL yang mengejar-ngejar Jenderal Sudirman dalam perang gerilya selama tujuh bulan.

"Persenjataan perang seperti senjata-senjata kuno yang dipakai pada masa perang gerilya kemerdekaan, tank kuno, peluru dan bahan peledak juga disediakan oleh TNI AD," kata Syahnakri.

Dia berharap film ini dapat disukai oleh masyarakat, khususnya generasi muda agar dapat mengenal Jenderal Sudirman lebih dalam.

Jenderal Soedirman diproduksi bersama Staf Umum TNI AD, Yayasan Kartika Eka Paksi, Persatuan Purnawirawan TNI AD dan Padma Pictures.

Film yang disutradarai Viva Westi dibintangi juga Ibnu Jamil, Baim Wong, Nugie, Mathias Muchus, Landung Simatupang, Lukman Sardi , Anto Galon, Gogot Suryanto, Surawan Prihatnolo dan Angga Riyadi. "Jenderal Soedirman" tayang di bioskop mulai 27 Agustus 2015.

Credit  ANTARA News

'Jenderal Soedirman,' Oase Baru Film Sejarah Indonesia


'Jenderal Soedirman,' Oase Baru Film Sejarah Indonesia 
 Adipati Dolken sebagai Jenderal Soedirman. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/ed/NZ/15)
 
Jakarta, CB -- Jenderal Soedirman punya jasa yang sangat besar tehadap kedaulatan negara Repubik Indonesia, baik sebelum ataupun setelah kemerdekaan.

Ia mampu menggalang kekuatan militer Indonesia yang masih terbatas dan terpecah belah, untuk melawan kekuatan penjajahan Belanda yang dikaruniai persenjataan lengkap.

Taktik jitu Jenderal Soedirman adalah perang gerilya. Taktik menyerang sembunyi-sembunyi dan lari dengan perhitungan tepat ini mampu membuat para penjajah kelimpungan. Bahkan taktik arahan Soedirman ini mendapat pengakuan dunia sebagai salah satu taktik perang terbaik.


Kehebatan mengorganisir perang gerilya dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia itulah yang coba dituangkan sutradara Viva Westi ke dalam sebuah film. Film Jenderal Soedirman jadi wujud dari keinginannya tersebut.

Film ini bermula saat Indonesia baru saja merdeka. Saat itu Indonesia baru saja membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan memilih panglima besar. Soedirman (Adipati Dolken) pun terpilih pada pemilihan yang tak beselang lama dengan Agresi Militer II.

Baru saja didapuk sebagai seorang panglima besar, Soedirman harus menerima cobaan dengan terjadinya Agresi Militer II. Belanda mengingkari Perjanjian Renville dan kembali menginvasi Indonesia.

Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, dibombardir. Para pemimpin negara, seperti Presiden Soekarno (Baim Wong) dan Wakil Presiden Hatta (Nugie) ditangkap dan diasingkan. Belanda menyatakan Indonesia sudah tiada.

Meski begitu, Soedirman berhasil lolos dan pergi ke hutan bersama pasukan kecilnya. Ia mengabarkan ke seluruh pelosok negeri lewat radio bahwa Indonesia masih berdiri kokoh dengan kekuatan militer yang kokoh.

Mereka pun memulai taktik perang gerilya dengan memasuki hutan dan mengunjungi kantong-kantong kekuatan militer Indonesia di Jawa.

Meski taktik perang gerilya sudah direncanakan matang-matang, dan Soedirman dikelilingi pasukan yang andal, perjalanan Soedirman tak mudah. Ia harus bergelut dengan penyakit, pengkhianatan, dan perpecahan militer Indonesia pada saat itu.

Namun dengan bantuan orang kepercayaannya, Kapten Nolly (Ibnu Jamil), dan seluruh rakyat Indonesia, ia melakukan perlawanan kepada penjajah dan menegaskan Indonesia masih ada dan berdiri tegak bersama kekuatan militer yang kuat.

 
Para pemain film Jenderal Soedirman, Matias Muchus, Adipati Dolkien, dan Baim Wong. (CNNIndonesia/Endro Priherdityo)
Sejarah dalam Bungkus CGI

Fim  Jenderal Soedirman ini cukup membukakan mata bahwa pahlawan Indonesia bukan hanya Soekarno dan Hatta. Selain kekuatan diplomasi, kekuatan militer kita juga sangat berperan dalam menjaga kedaulatan negara.

Film biopik pertama Viva Westi ini mampu menghadirkan sejarah yang mungkin tak banyak diketahui orang, khususnya anak muda. Film ini juga mampu mengajarkan sejarah kepada penonton tanpa harus merasa digurui sama sekali.

Efek computer-generated imagery (CGI) dalam film ini pun—meski belum begitu halus—menandakan adanya usaha penggarap untuk membuat film ini istimewa dan bisa menumbuhkan minat nonton dari kalangan muda.

Tak hanya CGI, efek ledakan seperti granat dan bom pun juga dilakukan secara nyata lewat bantuan persenjataan TNI AD. Hal tersebut membuat film ini terasa hidup.

Tak Ada Gading Tak Retak

Kehadiran nama-nama besar perfilman, seperti Mathias Muchus, Ibnu Jamil, Baim Wong, dan Lukman Sardi menambah seru fim ini. Tak kalah penting, sang bintang utama yang juga berasal dari kalangan muda berbakat, Adipati Dolken, menunjukkan perfilman Indonesia bukan diisi oleh aktor yang itu-itu saja.

Meski begitu, tak ada gading yang tak retak. Film ini pun tak luput dari salah dan kekurangan.

Film ini dimulai dengan awalan yang kurang "nendang."  Saat adegan awal, tak ada bumper di sekitar lima menit pertama. Adegan yang pertama kali muncul adalah pemilihan Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar TKR.

Dilanjut dengan persidangan yang menempatkan Soedirman sebagai penanggung jawab kudeta 1946. Barulah film dimulai dengan keluarnya logo beberapa organisasi dan sekejap logo film ini.

Film berbiaya produksi sekitar Rp10-Rp15 miliar ini pun agaknya kurang tepat menempatkan pemeran-pemerannya. Agaknya Baim Wong dan Nugie kurang pas memerankan sang Proklamator karena tak mendapat gereget dan gimmick yang menyerupai. Pemeran Soekarno dan Hatta di film Soekarno mungkin lebih tepat mendapuk peran tersebut.

Sang pemeran utama juga agaknya kurang pas. Mengisahkan Soedirman di usia 29 tahun, wajah Adipati Dolken tak menceminkan usia tersebut. Karena meski usianya 29 tahun, Soedirman memiliki paras yang sedikit lebih tua dari usianya. Meski begitu, pemeran-pemeran tersebut memang menunjukkan kebolehan aktingnya di film ini.

Selain masalah pemeran, film ini juga sedikit bermasalah dalam menimbulkan wow effect. Pasalnya, film tentang perang gerilya ini tak menghadirkan fakta-fakta yang membangun kemegahan taktik gerilya. Hal ini seharusnya membuat taktik gerilya menjadi jualan utama film ini, agar tampak semakin megah dan dikagumi.

Padahal dalam sejarah, ada persiapan dari Soedirman dalam mengantisipasi Agresi Militer II sesaat setelah diangkat sebagai Panglima Besar TKR. Soedirman dan pemimpin militer lain seperti Nasution dan Simatupang telah membuat rencana matang terkait gerilya dan pengerahan beberapa komando pasukan sebelum agresi terjadi. Namun fakta sejarah ini tak dihadirkan ke dalam film dan membuat kekuatan pasukan Soedriman yang sebenarnya tak terlihat.

 
Pecahan uang kertas Rp1.000 bergambar Jenderal Soedirman dengan tahun pencetakan 1968. (CNNIndonesia/Donatus Fernanda Putra)
Pahlawan Juga Manusia

Tak sekadar memuja dan angkat topi, film ini pun berani menelanjangi tokoh-tokoh bangsa. Film ini menghadirkan Soekarno dan Tan Malaka yang menjadi tokoh besar sekaligus kontroversial. Film ini pun benar-benar mengeluarkan sisi manusia keduanya.

Soekarno digambarkan sebagai orang yang tak mau turun berperang bersama rakyatnya. Ia pun digambarkan mengingkari janji pada pidatonya pasca Agresi Militer I. Hal yang paling parah tentu saat ia menyambut kedatangan Soedirman di istana dan difoto wartawan.

"Sudah dapat gambar saya dengan Dimas? Belum? Mari kita ulang," ujar sang proklamator di film ini dengan adegan yang sedikit konyol.

Tan Malaka pun begitu. Ia digambarkan sebagai pembangkang negara. Ia menggalang kekuatan komunis saat para pemimpin bangsa ditahan KNIL. Para tentara komunis pun terlalu digambarkan sebagai kekuatan militer yang keji dan tak bertanggung jawab.

Di luar semuanya, Jenderal Soedirman adalah sebuah film yang mampu menjadi oase baru dalam sejarah Indonesia. Film ini sangat cocok sebagai hiburan sekaligus edukasi masyarakat dalam menyelami masa lalu bangsa ini. Film yang proses produksinya melibatkan 200 kru dan personel TNI AD ini akan tayang di bioskop-bioskop Tanah Air mulai 27 Agustus 2015.


Credit  CNN Indonesia

Demi ikut Perang Korea, ada Jenderal minta turun pangkat jadi Letkol

 
Ralph Monclar. ©istimewa
 

CB - Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan belum mereda. Sejumlah pihak khawatir jika terjadi perang, kedua negara ini akan menarik banyak pihak ikut terlibat.

Dulu tahun 1950-1953 perang Korea nyaris menjadi perang dunia ketiga. Kekuatan baru antara AS dan sekutu, berhadapan dengan Uni Soviet dan China yang membela Korea Utara.

Ada kisah menarik di perang itu. Seorang Letnan Jenderal meminta turun pangkat demi bisa ikut perang di Korea.

Dialah Letnan Jenderal Raoul Magrin-Vernerey alias Ralph Monclar. Anggota pasukan elite Legiun Asing Prancis berusia 60 tahun ini memang pejuang tangguh. Dia bertempur sejak Perang Dunia I dan II.

Alasan Monclar meminta pangkatnya diturunkan adalah supaya dia bisa memimpin batalyon tentara Prancis di Korea. Saat itu Prancis memang tak bisa mengirimkan pasukan terlalu banyak ke Korea karena fokus berperang di jajahannya di Vietnam.

Maka aneh rasanya jika seorang Letnan Jenderal hanya memimpin satu batalyon pasukan berkekuatan 1.000 orang. Letnan Jenderal paling tidak memimpin satu divisi pasukan yang berkekuatan 10.000 sampai 20.000 prajurit.
 





Maka Monclar minta turun pangkat jadi Letnan Kolonel. Batalyonnya dikenal dengan nama Batalyon Monclar. Pasukan ini dikenal karena keberaniannya menahan serbuan manusia ala tentara China yang mengerikan.

Pasukan Pembebasan Rakyat China mengandalkan jumlah manusia untuk menyerang. Pasukan mereka akan berlari dengan senapan berbayonet menyerbu pos-pos milik lawan dengan kekuatan raksasa.

"Kami menembaki mereka. Habis. Muncul lagi dan lagi," kenang Letnan Jacques Grisolet yang bertempur di Jipyeongri.

Dalam satu pertempuran terjadi perang satu lawan satu antara Batalyon Monclar dengan pasukan China. Walau jumlah tak sebanding, pasukan China yang lebih banyak lari setelah melihat keberanian pasukan Prancis bertempur dengan pisau dan bayonet. Keberanian mereka membuat Panglima Tentara AS di Korea Jenderal Matthew Ridgeway memberikan penghargaan khusus untuk mereka.

Saya berbicara tentang keberanian Resimen Infanteri AS ke-23 dan Batalyon Prancis. Mereka terisolir jauh dari induk pasukan. Harus bertempur di tengah suhu nyaris 0 derajat dan digempur Pasukan China siang dan malam tanpa henti. Mereka akhirnya berhasil melewatinya. Inilah pasukan terbaik yang pernah dimiliki oleh AS dan Prancis," puji Ridgeway.


Credit  Merdeka.com


Turki Akan Langsungkan Pemilu Dadakan


Turki Akan Langsungkan Pemilu Dadakan 
 Partai AK (AKP), yang didirikan oleh Erdogan, kehilangan suara mayoritas dalam pemilihan 7 Juni untuk pertama kalinya sejak berkuasa pada 2002. (Reuters/Murad Sezer)
 
 
Jakarta, CB -- Gagal membentuk pemerintahan koalisi dalam dua bulan setelah pemilu Turki, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengusulkan diadakannya pemilu dadakan.

Sumber dari kantor Erdogan mengatakan pada Senin (24/8) bahwa ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu hari ini, Selasa (25/8).

Erdogan ditengarai akan meminta Davutoglu untuk membentuk pemerintahan bersama sementara menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 1 November mendatang.

"Presiden kami memutuskan untuk memperbaharui pemilihan Majelis Agung Nasional Turki berdasarkan kewenangan yang diberikan kepadanya oleh konstitusi," bunyi pernyataan dari kantornya setelah ia bertemu ketua parlemen Ismet Yilmaz.

Partai AK (AKP), yang didirikan oleh Erdogan, kehilangan suara mayoritas dalam pemilihan 7 Juni untuk pertama kalinya sejak berkuasa pada 2002. Ini membuat rumit ambisi Erdogan yang ingin membuat memperkuat kekuasaan presiden dan menjebloskan Turki pada ketidakpastian politik.

AKP akan tetap menjadi yang paling berkuasan pada pemerintahan interim, yang kabinetnya akan didominasi oleh para loyalis AKP. Tapi untuk mengubah konstitusi, Erdogan memerlukan mayoritas AKP di parlemen dalam pemilu mendatang.

Sementara itu, Turki saat ini sedang merubah strateginya dalam memerangi ISIS dan pejuang Kurdi PKK. Baru bulan lalu, Turki yang sebelumnya enggan terlibat aktif dalam serangan sekutu NATO-nya di Irak dan Suriah, memberi izin kepada pasukan Amerika Serikat untuk menggunakan pangkalan udara dalam melancarkan serangan kepada ISIS di Irak dan Suriah.

Pada Minggu, Turki dan Amerika Serikat memutuskan akan segera meluncurkan serangan udara "komprehensif" untuk menggempur markas kelompok militan ISIS dari wilayah Suriah utara yang berbatasan dengan Turki.

Credit  CNN Indonesia