Senin, 16 Maret 2015

Rebut Mosul dari ISIS, Turki Latih Pejuang Sunni Irak


Pejuang Sunni Irak. (Ist)
Mosul, CB-Militer Turki telah mulai melatih pejuang Sunni Irak di kamp militer Irak. Tujuannya adalah untuk merebut kembali Mosul dari kelompok militan ISIS.

Menurut Gubernur Mosul Asil Nujaifi, seperti dikutip Worldbulletin, Minggu (15/3/2015), mengatakan para ahli militer Turki datang ke beberapa kamp militer Irak dan mulai memberikan pelatihan militer.

Pada pekan lalu, Pemerintah Daerah Kurdi di Irak utara mengumumkan setidaknya 16 ribu tentara Irak telah dilatih selama empat bulan terakhir guna merebut kembali kota Mosul yang dikuasai kelompok radikal ISIS.

"Kami menuntut Turki mengirim senjata kepada tentara kami melalui Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi dan Menteri Pertahanan Irak Khaled Al-Obeidi. Kami juga menyampaikan permintaan peralatan militer kepada Menteri Pertahanan Turki Ismet Yilmaz selama kunjungan resminya ke Irak," kata Nujaifi.

"Pemerintah Irak di Baghdad belum memberikan bantuan kepada para pejuang kami sejauh ini. Pemerintah pusat bertindak sangat lalai dalam masalah ini. Senjata dan peralatan baru diberikan kepada pasukan pemerintah Irak di pusat," lanjutnya.

Nujaifi menegaskan bahwa ia tidak bisa memberikan tanggal tertentu kapan operasi dilakukan. "Pemerintah Irak telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Turki mengenai pelatihan pasukan milisi Irak," pungkasnya.


Credit  Harianterbit.com


61 Putra Asli Papua Dilantik Menjadi Bintara TNI AD


Ilustrasi. (ist)
Sentani, CB - Sebanyak 61 putra asli Papua dari 146 siswa yang mengikuti pendidikan pertama bintara (Dikmaba) TNI AD Tahap I TA 2014 di Rindam XVII/Cenderawasih, Sabtu (14/3), dilantik menjadi bintara muda dengan pangkat sersan dua.
 
Upacara penutupan Dikmaba dan pelantikan sersan dua itu dipimpin Pangdam XVII/Cenderawasih Fransen G Siahaan dilapangan Pancasila dan diwarnai aksi bongkar pasang senjata api dan bela diri militer oleh peserta.
 
Kepada wartawan, Pangdam mengemukakan bahwa dari 146 mantan siswa Dimakba itu, 61 orang diantaranya merupakan putra asli Papua dan telah memiliki pangkat sersan dua.
 
"Jadi sekarang kita menerima Dikmaba 146 orang, biasanya yang dulu-dulu menerima putra Papua hanya 10 atau 12 orang, tetapi tahun ini, saya meminta petunjuk dari KASAD bahwa saya akan meningkatkan kuantitas, jumlah penerimaan putra asli Papua," katanya.
 
Ia menerangkan bahwa tiap penerimaan calon bintara TNI AD biasanya putra asli Papua yang lulus tes itu hanya 10 hingga 12 orang, dan rata-rata diantara mereka yang tes gugur di mental idiologi.
 
Sehingga membuat dirinya harus mengambil sebuah kebijakan sebagai bentuk perhatian, keberpihakan dan pemberdayaan putra-putra asli Papua untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
 
"Saya laporkan kepada Bapak KASAD kalau hanya mental ideologinya tidak lulus, kita akan bina dan ajarkan. Itulah tujuannya pendidikan di Rindam Cednderawasih, yaitu membentuk mental ideologi bagi seorang TNI AD dan akhirnya yang jumlah yang tadinya hanya 12 yang lulus, saya bisa meningkatkan menjadi 61 putra asli Papua," katanya.
 
Dia kemukakan strategi yang digunakannya untuk merekrut dan memberikan kesempatan kepada putra asli Papua menjadi prajurit TNI AD itu adalah bagian dari memberdayakan dengan harapan, nantinya mereka akan kembali ke daerah asalnya dengan menjadi Babinsa.
 
"Mereka ini putra asli Papua, akan saya kembalikan kepada daerahnya untuk membina di daerahnya sebagai Babinsa, sebagai Tamtama yang lainnya sehingga persoalan-persoalan yang ada di daerah perbatasan dan pedalaman, mereka-merekalah yang akan mengatasi persoalan yang ada," katanya.
 
Ia menambahkan, pendidikan lima bulan bagi 146 mantan siswa Dikmaba itu bukan saja sampai disitu tetapi akan dilanjutkan dengan sejumlah pendidikan kejuruan atau kecabangan sesuai dengan minat dan bakat yang ada.
 
"Mereka akan lanjutkan pendidikan di alteleri, infrantri, zeni atau ditempatkan di Kostrad atau pasukan elit TNI AD lainnya," kata Pangdam Fransen G Siahaan.
 
Sersan Dua Melkias Giay, putra asli Papua asal Paniai yang baru dilantik ketika ditemui usai acara pelantikan itu sedang menangis terharu memeluk ibunya dan saudara-saudarinya yang hadiri hari bahagia itu.
 
"Saya lulusan SMA YPK Tabernakel Nabire, ikut tes di Jayapura. Menjadi tentara adalah cita-cita saya sejak kecil," katanya ketika tanya alasannya menjadi prajurit TNI AD.
 
Pria kelahiran Manokwari 24 Mei 1994 itu mengaku untuk mengejar cita-citanya itu, Ia rela meninggalkan ibu dan saudaranya di kampung halaman.
 
"Banyak kisah sedih yang saya hadapi saat tes. Diantaranya tidak ada ongkos angkutan umum saat di Jayapura, mau foto copy ijazah uang kurang, hanya harapkan mama saya kirim uang selain diberi oleh keluarga," katanya dan menambahkan sebagai prajurit dan anaknegara siap ditempatkan dimana saja.
 
Sementara itu, Ibunya, Alosia Douw mengaku bangga bahwa anaknya bisa menjadi tentara seperti yang dicita-citakan sebelumnya.
 
"Saya bangga sekali, saya jual buah pinang, hanya untuk siapkan anak saya punya ongkos taxi dan uang jajan dan keperluan lainnya," katanya sambil menangis terharu melihat anaknya sudah menjadi prajurit TNI AD.
 
Douw mengaku Melkias Giay merupakan anak bungsu dari dua saudara dan menjadi tumpuan keluarga.
 
"Suami saya, almarhum David Giay sudah meninggal sejak 2000, dan Melkias adalah harapan saya selain saudari perempuannya," katanya.
 
Upacara penutupan dan pelantikan itu dihadiri oleh orang tua bintara muda yang dilantik dan para tamu undangan seperti Danlanud Jayapura, Danlanal Jayapura, Irwasda Polda Papua, Bupati Kabupaten Jayapura, pengurus Persit Kartika Chandra Kirana, para asisten dan kabalag lingkungan Kodam Cenderawasih.
 
Berdasarkan keterangan dari Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Dikmaba TNI AD tahap pertama TA 2014 itu diikuti oleh 149 peserta, dengan lama pendidikan lima bulan.
 
Namun yang dilantik hanya 146 orang, karena tiga diantaranya dinyatakan tidak lulus dengan alasan dua orang meninggalkan tempat pendidikan tanpa izin dan satu orang lagi sakit.



Credit  Harianterbit.com

Ada Kabar Personel TNI-Polri Ditahan di Malaysia, Polda Kaltim Membantah

Jakarta (CB) - Polda Kalimantan Timur membantah kabar yang menyebut pihak Malaysia menahan 17 warga negara Indonesia, termasuk TNI dan polisi, serta tiga warga sipil.

"Tadi pagi sudah pulang. TNI, Polisi dan masyarakat itu sudah pulang. Enggak ada ditangkap, ditahan, ngarang saja itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Fajar Setiawan saat dihubungi detikcom, Minggu (15/3/2015).

Fajar menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika empat anggota Kodim 0911/Nunukan, dan 10 anggota Polres Nunukan, dibantu tiga masyarakat mengejar seorang tersangka pembunuhan terhadap anggota Kodim Nunukan. Peristiwa pembunuhan sendiri terjadi Senin (9/3/2015) sekitar pukul 23.00 WIB.

Penyelidikan kepolisian, ditengarai pelaku yang diketahui berinisial SY itu melarikan diri ke Tawau, wilayah Malaysia yang berbatasan langsung dengan pulau terdepan Nunukan. Tersangka kabur melalui Pulau Sebatik dan menyeberang melalui jalur laut ke Tawau.

Koordinasi dan kerjasama dilakukan aparat kepolisian dengan pihak kepolisian setingkat Polres di Tawau, keesokan harinya setelah kejadian tersebut. Kerjasama tersebut tertuang dalam klausul yang ditandatangani keduabelah pihak, terutama terkait permasalahan penegakan hukum yang melibatkan kedua wilayah.

"Kapolres Nunukan AKBP Christian Tory kemudian memberikan ciri-ciri, identitas pelaku ke kepolisian Tawau dan minta tolong dilakukan penangkapan," kata Fajar.

Nah, Jumat (13/5) kemarin, pihak kepolisian Tawau menginformasikan kepada Kapolres Nunukan bahwa seorang pria yang diidentifikasi sebagai pelaku pembunuhan anggota TNI tersebut ditangkap otoritas Malaysia.
Mendapati informasi tersebut, 10 orang penyidik Polres Nunukan, 4 anggota TNI, dan tiga orang yang membantu menyeberang berangkat ke Tawau untuk melakukan proses serah terima pelaku.

"Karena perbatasan ada di lautan, makanya kami bersama-sama kepolisian Tawau mencari daratan untuk prosesi itu. Dan sampailah di Balai Police Wallace Bay (setingkat Polsek)," terang Fajar.

"Karena di sana tidak ada yang pihak yang mengambil keputusan, maka pihak Wallace Bay melakukan koordinasi terlebih dulu. Maka prosesnya menjadi lama dan berkembanglah bahwa ada penangkapan, penahanan. Padahal itu tidak ada (penangkapan)," kata Fajar.

Menurut Fajar, proses seperti yang dilakukan pihak Polres Nunukan dengan kepolisian Malaysia tersebut adalah hal biasa. "Banyak kasus yang tersangkanya lari ke Malaysia kita ke sana, dan sebaliknya begitu, mereka kadang periksa di sini (Kaltim)," kata Fajar.



Credit  Detiknews

Indonesia tak tanggapi imbauan penghapusan hukuman mati


Indonesia tak tanggapi imbauan penghapusan hukuman mati
Badan Narkotika Nasional (BNN). (FOTO ANTARA/ Feny Selly)
Kami sadar betul narkotika jadi ancaman serius untuk bangsa Indonesia sehingga kami akan lakukan yang terbaik untuk melindungi bangsa Indonesia.

Jakarta (CB) - Pemerintah Indonesia secara tegas tidak akan menanggapi laporan International Narcotics Control Board (INCB) mengenai imbauan penghapusan hukuman mati terhadap pelaku peredaran narkotika.

Perwakilan delegasi Indonesia dalam sidang CND ke-58 di Wina 9--17 Maret 2015, Bali Moniaga, mengatakan bahwa pihaknya dan beberapa negara mengingatkan Presiden INCB terkait mandat dan tugas pokok INCB untuk mencari solusi dalam melawan ancaman narkoba sesuai mandat tiga konvensi internasional tentang pengawasan narkotika. Bukan mengurusi atau intervensi terhadap pelaksanaan sanksi hukum atau yuridiksi negara.

"Kita lebih memfokuskan pada membahas bagaimana menangkal ancaman peredaran narkotika yang berpotensi merugikan bagi kelangsungan masa depan bangsa Indonesia," kata Bali Moniaga yang juga merupakan Staf Ahli BNN Bidang Hukum dan Internasional.

Hal ini tentu beralasan, tegas dia, karena Indonesia selama ini telah dijadikan target utama peredaran narkotika sehingga upaya penanggulangannya harus ekstra keras dan komprehensif. Demikian siaran pers Badan Narkotika Nasional (BNN) yang diterima Antara, di Jakarta, Sabtu.

Penyalahgunaan narkotika saat ini, bahkan bukan hanya di kalangan dewasa, melainkan sudah menyasar hingga anak-anak sekolah dasar.

"Oleh karena itulah, Indonesia menempatkan upaya pengurangan demand melalui pencegahan dan rehabilitasi dalam porsi prioritas yang sangat penting,"ujarnya.

Menurut dia, Indonesia sudah mulai mengambil langkah untuk bergerak dengan dinamis dalam rangka menurunkan permintaan akan narkoba melalui gerakan merehabilitasi seratus ribu penyalah guna narkotika. Langkah ini merupakan akselerasi yang sangat vital guna menurunkan angka penyalahgunaan narkotika secara signifikan.

Sementara pada sisi yang lainnya, jelas dia, untuk memproteksi negeri ini dari cengkeraman para bandar, Indonesia harus tetap konsisten untuk menghukum para penjahat narkotika sekeras-kerasnya sampai dengan hukuman mati. Tentu hal ini konstitusional dan sesuai dengan urgensi atau kepentingan dalam melindungi bangsanya.

"Satu hal yang harus jadi perhatian adalah Indonesia tidak pernah menargetkan seseorang atau sebuah negara dalam konteks penghukuman mati ini, tetapi murni diterapkan pada kejahatan yang dilakukan oleh pelakunya," imbuhnya.

Pemberlakuan hukuman mati, kata dia, adalah bentuk dari proteksi agar Indonesia tidak diserang dengan narkotika yang datang secara bertubi-tubi, menembus batas negara.

"Kami sadar betul narkotika jadi ancaman serius untuk bangsa Indonesia sehingga kami akan lakukan yang terbaik untuk melindungi bangsa Indonesia," pungkasnya.


Credit  ANTARA News

215.000 tewas sepanjang empat tahun perang saudara Suriah


215.000 tewas sepanjang empat tahun perang saudara Suriah
Warga berjalan di atas reruntuhan sementara warga lainnya berusaha memadamkan api setelah serangan udara oleh pasukan yang loyal terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damascus, Suriah, Senin (9/2). (REUTERS/Mohammed Badra)
 
Beirut (CB)- Memasuki tahun kelima perang saudara di Suriah, lebih dari 215.000 nyawa manusia melayang dan setengah dari seluruh penduduk di negara yang sama terpaksa menginggalkan rumah menjadi pengungsi.

Suriah kini masih terpecah menjadi banyak kelompok, dari pasukan pemerintah, kelompok garis keras, pejuang Kurdi, dan gerilyawan moderat.

Di sisi lain, upaya diplomasi masih terus menemui jalan buntu. Bahkan usulan gencatan senjata terbatas di kota Aleppo ditolak oleh semua pihak.

Konflik di Suriah bermula dari demonstrasi damai pada 15 Maret 2011 sebagai bagian dari gerakan Kebangkitan Arab yang juga berlangsung di Mesir dan Tunisia. Aksi unjuk rasa itu kemudian berubah menjadi perang mengerikan.

Kelompok Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) menyatakan bahwa 215.518 orang terbunuh sepanjang empat tahun terakhir--hampir sepertiga di antaranya adalah penduduk sipil dan 10.000 adalah anak-anak.

Angka kematian yang sebenarnya diperkirakan jauh lebih besar karena nasib puluhan ribu orang hilang masih belum diketahui sepenuhnya.

Badan pengungsi PBB (UNHCR) bahkan menyebut kondisi Suriah sebagai "darurat kemanusiaan terbesar di era ini." Badan itu mencatat bahwa sekitar empat juta orang mengungsi ke luar negeri--lebih dari satu juta di antaranya berada di Lebanon. Sementara di dalam negeri, lebih dari tujuh juta orang juga terpaksa meninggalkan rumah.

Saat ini, sekitar 60 persen penduduk Suriah berada di bawah garis kemiskinan.

Dari sisi ekonomi, infrastruktur hancur, nilai mata uang jatuh dan perekonomian mundur lebih dari 30 tahun.

Pelanggaran hak asasi manusia juga berlangsung massif di negara itu.

SOHR mencatat bahwa 13.000 orang telah disiksa sampai mati saat ditahan oleh pasukan pemerintah sejak gerakan demonstrasi damai dimulai. Puluhan ribu yang lain masih berada dalam fasilitas penjara pemerintah.

Meski masyarakat internasional mengecam Presiden Bashar al-Assad atas kekejaman dan penggunaan senjata kimia pada Agustus 2013 lalu, tokoh tersebut masih kukuh menguasai Suriah hingga saat ini.

Pasukan pemerintah berhasil menguasai Damaskus sepenuhnya dan mulai mengepung kota terbesar kedua, Aleppo, di daerah utara.

Desakan bagi Bashar untuk mengundurkan diri dari kelompok internasional mulai mengendur karena fokus mulai berganti untuk menangkal ancaman dari kelompok radikal seperti Daulah Islam (ISIS).

Kondisi tersebut diakui oleh direktur badan intelejen AS CIA, John Brennan, yang pada Jumat lalu mengatakan bahwa jatuhnya pemerintahan Suriah akan membuka peluang bagi kelompok garis keras untuk mengambil alih kekuasaan, deikian AFP.

Credit  ANTARA News

Tegang dengan AS, Venezuela Siagakan Pasukan


Tegang dengan AS Venezuela Siagakan Pasukan
Venezuela disebut terus meningkatkan porsi latihan tempur pasukan militernya dalam sepekan terakhir, guna bersiaga menghadapi situasi yang tidak terduga. Foto: Reuters
 
CARACAS (CB) - Pemerintah Venezuela dilaporkan membuat sebuah manuver militer di tengah situasi panas dengan pemerintah Amerika Serikat (AS). Venezuela disebut terus meningkatkan porsi latihan tempur pasukan militernya dalam sepekan terakhir, guna bersiaga menghadapi situasi yang tidak terduga.

"Pelatihan yang mayoritas dilakukan di selatan Caracas ini dimaksudkan untuk mempersiapkan tentara untuk menghadapi misi mereka, mencapai tujuan mereka, dan tentu saja memenangkan pertempuran," ucap Menteri Pertahanan Venezuela, Jenderal Vladimir Padrino Lopez dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, beberapa pejabat militer Venezuela mengatakan, pelatihan yang berlangsung di Caracas hanyalah awal dari serangkaian pelatihan yang akan mereka lakukan. Menurut mereka, dalam beberapa hari ke depan pelatihan juga akan digelar di pantai Karibia dan di sebelah barat Caracas.

"Kami juga akan melakukan uji coba pertahanan udara kami untuk memastikan sistem anti-pesawat kami sudah siap jika diperlukan," ucap para pejabat tersebut dalam kondisi anonim, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (15/3/2015).

Namun, baik Lopes ataupun para pejabat militer tersebut masih enggan menyebutkan misi apa yang akan diemban oleh anggota militer mereka kelak, yang membuat mereka harus meningkatkan intensitas latihan.

Banyak pihak menduga pelatihan ini dilakukan guna mengantisipasi aksi terselubung yang dilakukan AS terhadap Venezuela.

Presiden Nicolas Maduro sedari awal memang selalu menuduh AS sedang mempersiapkan sebuah langkah, dengan memberikan dukungan kepada beberapa kelompok untuk menggulingkan pemerintahannya.


Credit  SINDOnews

Pengamat: Senjata Nuklir Korut Akan Jadi yang Tercanggih


Pengamat Senjata Nuklir Korut Akan Jadi yang Tercanggih
Pengamat dari institut sains dan keamanan Internasional yang berbasis di Amerika Serikat (AS), David Albright mengatakan dalam beberapa tahun ke depan Korea Utara (Korut) akan melesat dalam hal senjata nuklir. Foto: Sputnik
 
WASHINGTON (CB) - Pengamat dari institut sains dan keamanan Internasional yang berbasis di Amerika Serikat (AS), David Albright mengatakan dalam beberapa tahun ke depan Korea Utara (Korut) akan melesat dalam hal senjata nuklir.

Dirinya memprediksi, Korut akan memiliki setidaknya 100 senjara nuklir di tahun 2020. Albright mengatakan, bahwa dunia harus bersiap atas skenario terburuk, yakni Korut secara rahasia terus menerus melakukan uji coba senjata nuklir. Dirinya yakin, nuklir Korut bukan hanya akan berkembang secara jumlah, tapi juga secara teknologi.

"Senjata nuklir Korut kemungkinan akan lebih canggih dibandingkan dengan yang dimiliki oleh negara lain. Tes-tes rahasia yang dilakukan oleh Korut, akan menjadikan mereka memiliki teknologi yang matang dan terus berkembang," ucap Albright dalam laporan yang dirilis oleh institusi tersebut.

Melansir Spuntik pada Minggu (15/3/2015), asumsi ini menurut Albright muncul karena pihaknya meyakini Korut memiliki dua buah pabrik, laboratorium dan lokasi uji coba rahasia. Salah satu pabrik terletak di Yongbyon Nuclear Scientific Research Center, sebuah fasilitas nuklir utama 60 km sebelah utara dari Pyongyang.

Dirinya juga mengatakan mendapatkan informasi tersebut dari beberapa warga Korut yang berhasil melarikan diri. Berdasarkan laporan yang dia terima, Korut diduga sedang membangun sebuah pabrik ketiga, Tapi, terkait pabrik ketiga Albright mengaku dirinya belum memverifikasi informasi yang disampaikan informannya tersebut.


Credit SINDOnews

Menteri Ryamizard Pastikan Tim Jupiter Tetap Tampil di LIMA


Menteri Ryamizard Pastikan Tim Jupiter Tetap Tampil di LIMA  
The Jupiters, saat landing usai melaksanakan latihan terakhir jelang keberangkatan ke LIMA Malaysia, yang dihadiri oleh media, Pecintara Dirgantara, Anak sekolah TK, SD.SMP, SMA, SMK di Yogyakarta. Senin (9/3). (Dok. TNI AU)
 
Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan kelegaannya usai mengetahui tim aerobatik Jupiter tidak bertabrakan saat berada di area bandara internasional Langkawi, Malaysia.

Ryamizard menyebut, jika tabrakan kedua pesawat itu terjadi di area bandara Langkawi, yang menjadi tempat parkir bermacam-macam pesawat terbang yang akan berpartisipasi dalam Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA), maka kecelakaan besar akan terjadi.

Dua pesawat Jupiter saling menyerempet di atas udara dan jatuh pada Minggu (15/3) sekitar pukul 14.04 waktu setempat dalam gladi resik LIMA. Empat pilot yang berada dalam dua pesawat terlontar dari dalam pesawat dan mendarat dengan menggunakan parasut mereka.

Ryamizard sempat mengatakan, yang terpenting saat ini adalah keempat pilot dalam keadaan stabil dan mendapat perawatan dari dokter di Rumah Sakit.

Saat ditanya apakah tim aerobatik Jupiter akan melanjutkan penampilan mereka dalam ajang LIMA, Ryamizard menyatakan mereka akan tetap mengikuti acara.

"Mereka tetap tampil (dalam pertunjukan), tidak ada masalah. Pilot-pilot tim Jupiter mempunyai semangat yang tinggi dan sangat antusias untuk mengikuti pertunjukan acara ini," ujar Ryamizard seperti dikutip dari Kantor Berita Malaysia, Bernama, di Rumah Sakit Daerah Langkawi, Minggu (15/3).

Dalam kecelakaan kemarin siang, satu pesawat jatuh di garis keliling bandara internasional Langkawi yaitu Permandangan Indah, sedang yang lainnya jatuh di luar area bandara yaitu di Kampung Gelam, Kedawang.

"Pilot (Jupiter) menghindari jatuh di dalam area airport dan pemukiman penduduk. Syukurnya, dia berhasil mengatur peralihan pesawat," katanya.

Ryamizard diketahui berada di Langkawi untuk acara Pertemuan Kementerian Pertahanan ASEAN ke-9 dan juga LIMA. Dia juga sempat mengunjungi keempat pilot ditemani Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Hussein.


Credit  CNN Indonesia

RI-Belanda pererat kerja sama angkatan laut


Jakarta (CB) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memperkuat kerja sama dengan Angkatan Laut Kerajaan Belanda melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Markas Besar AL Kerjaaan Belanda, Den Helder, baru-baru ini.

MoU itu merupakan bagian dari upaya peningkatan kerja sama yang selama ini telah dilakukan berdasrakan prinsip saling menghormati, percaya dan saling menguntungkan sesuai kebijakan Poros Maritim yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo, tulis siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag yang diterima Antara, Sabtu.

MoU ditandatangani oleh Kepala Staf Angkatan Laut(KSAL)Indonesia Laksamana TNI Ade Supandi dan KSAL Belanda Letnan Jenderal R. Verkerk di anjungan kapal Karel Doorman pada Selasa (10/3).

Penandatanganan disaksikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo dan Atase Pertahanan RI untuk Kerajaan Belanda Kolonel Laut (T) Edy Sulistyadi.

Hubungan pertahanan kedua negara telah memiliki payung kerja sama dalam bentuk MoU Pertahanan yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI dan Kerajaan Belanda pada 4 Februari 2014 di Den Haag.

"MoU antarkedua angkatan laut itu merupakan tindak lanjut atau pelaksanaan dari MoU Pertahanan tersebut," kata Atase Pertahanan RI untuk Kerajaan Belanda Kol Laut (T) Edy Sulistyadi.

Menurut keterangan KBRI, bidang kerja sama yang ditingkatkan melalui Mou tersebut meliputi saling menukar informasi, latihan militer bersama, pendidikan dan pelatihan, dukungan logistik dan pertukaran kunjungan.

Sebelum penandatanganan MoU, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi melakukan kunjungan ke Vlissingen untuk melihat perkembangan proses pembangunan kapal jenis Perusak Kawal Rudal (KPR) 10514 pesanan Kementerian Pertahanan Indonesia.

Pembuatan kapal ini dilakukan dalam skema "joint operation" dengan PT. PAL Indonesia sebagai langkah alih teknologi, dimana pembuatan ermpat modul kapal tersebut dikerjakan di Surabaya dan dua modul dibuat di Belanda.

Proses penggabungan modul serta pengujian di pelabuhan dan laut dilakukan di PT PAL, Surabaya, termasuk penyerahan kapal tersebut.

Dalam kunjungannya pada 7-10 Maret 2015 di Belanda, KSAL didampingi oleh Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal Laksda TNI Agung Pramono, Asisten Logistik Kasal Laksda TNI Harry Pratomo dan Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut Laksma TNI Prasetya Nugraha.

Terkait kerja sama Indonesia-Belanda, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo menyatakan bahwa kedua negara akan terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, bukan hanya di sektor pertahanan.


Credit  ANTARA News

Filipina beli tiga pesawat C295 dari Spanyol


Filipina beli tiga pesawat C295 dari Spanyol
Pesawat angkut militer C295 (c295.ca)
 
Manila (CB) - Filipina akan membeli tiga pesawat angkut yang baru dari Spanyol untuk memperkuat militernya yang miskin perangkat dalam menghadapi ancaman dari luar dan bencana alam, kata juru bicara militer seperti dikutip AFP.

Pesawat pertama dari tiga  C295 itu akan dikirimkan bulan ini lewat kesepakatan senilai total 5,29 miliar peso, kata Brigjen Joselito Kakilala.

"Salah satu akan dikirimkan akhir bulan ini...untuk HADR (bantuan kemanusiaan dan bencana), transportasi militer dan (penggunaan) lainnya," kata dia.

C295 adalah pesawat turboprop mesin ganda yang mampu mengangkut sembilan ton muatan atau 71 tentara.

Filipina yang merupakan negara di Asia Tenggara yang termasuk paling lemah militernya itu tengah mencoba memodernisasi angkatan bersenjatanya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok menyangkut sengketa wilayah di Laut Tiongkok Selatan.

Tahun lalu negeri ini menyepakati perjanjian untuk membeli 12 jet FA-50 buatan Korea Selatan senilai 421,12 juta dolar AS.

Negeri ini kerap diterjang bencana alam nasional.

Bencana-bencana besar seperti topan Haiyan yang menewaskan lebih dari 7.350 orang dan merusak kawasan seluas Portugal pada November 2013, kerap membutuhkan transportasi massal untuk bantuan barang dan personal ke berbagai sudut negeri kepulauan itu, demikian AFP.


Credit  ANTARA News


Tiongkok kirim pesawat tempur ke perbatasan Myanmar


Tiongkok kirim pesawat tempur ke perbatasan Myanmar
Ilustrasi - Pesawat tempur (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)


Beijing (CB) - Tiongkok mengirim pesawat-pesawat tempur untuk berpatroli di perbatasannya dengan Myanmar setelah satu bom yang dijatuhkan oleh pesawat tempur Myanmar membunuh empat warga Tiongkok di Provinsi Yunnan, demikian media Tiongkok melaporkan, Sabtu.

Bom itu jatuh satu ladang tebu di kota Lincang pada Jumat, menewaskan empat pekerja dan mencederai sembilan orang lainnya, tulis kantor berita Xinhua.

Peristiwa itu terjadi setelah Tiongkok memperingatkan peningkatan kekerasan dekat perbatasan tersebut menyusul peningkatan konflik etnis di kawasan Kokang yang terpencil di negara bagian Shan, di timurlaut Myanmar.

Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat pada Jumat mengirim beberapa jet tempur untuk "melacak, memantau, memperingatkan dan mengusir" pesawat-pesawat militer Myanmar yang terbang dekat perbatasan Tiongkok, kata juru bicara AU Tiongkok Shen Jinke yang dikutip Xinhua.

Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu Zhenmin memanggil duta besar Myanmer untuk Tiongkok, Thit Linn Ohn, pada Jumat malam untuk memprotes kematian tersebut, kata kantor berita itu.

Liu mendesak Myanmar "untuk menyelidiki seksama" kasus tersebut dan "mengambil langkah-langkah efektif dan segera guna mencegah jangan sampai insiden-insiden seperti itu terulang kembali," demikian Xinhua.

Ia menghimbau otoritas Myanmar "untuk memelihara keamanan dan stabilitas di kawasan-kawasan perbatasan antara Tiongkok dan Myanmar," tambah Xinhua.

Kemlu Tiongkok mengatakan awal pekan ini bahwa satu rumah di Yunnan telah terekena gempuran dari seberang perbatasannya, tempat militer Myanmar bertempur melawan pasukan pemberontak.

Bulan lalu Myanmar memberlakukan keadaan darurat di Kokang sebagai tanggapan atas konflik itu, yang mulai berlaku 9 Februari.

Kekerasan itu telah mengosongkan kota Laukkai, di Kokang, yang menjadi pusat pertempuran. Jalan-jalan berubah menjadi medan pertempuran.

Myanmar harus memastikan ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Tiongkok mereda dan semua pihak berkonflik harus menahan diri, kata pejabat senior Tiongkok di Beijing, menyusul bentrokan yang menimbulkan gelombang pengungsian ke Tiongkok pada Kamis (5/3).

Myanmar menuding tentara bayaran Tiongkok turut bertempur bersama pemberontak dari etnis Tionghoa melawan pemerintah Kokang, dan meminta kerja sama Tiongkok untuk mencegah "serangan teroris" yang dilancarkan dari wilayah negara tetangga itu.

Pertempuran pecah pada Februari antara tentara Myanmar dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) yang beranggotakan sisa-sisa Partai Komunis Burma, gerilyawan didukung Tiongkok yang menentang pemerintah Myanmar sebelum pecah pada 1989.

Lebih 30.000 orang telah meninggalkan Myanmar ke Provinsi Yunnan, demikian Xinhua.


Credit ANTARA News

Pesawat Aerobatik TNI AU Jatuh di Malaysia, Pilot Selamat


 
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Tim Aerobatik Jupiter yang menggunakan pesawat KT-1 B melakukan manuver saat geladi bersih upacara Hari Ulang Tahun Ke-67 TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (7/4/2011).


JAKARTA, CB
— Dua pesawat Jupiter Aerobatic Team milik TNI Angkatan Udara mengalami kecelakaan dalam acara Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA) 2015, Malaysia, Minggu (15/3/2015).

Dari informasi yang diterima, pesawat terempas ketika latihan. Kemudian, pesawat terbakar dan jatuh. Pilot yang mengawaki dua pesawat tersebut sempat tidak diketahui kabarnya.

Namun, Kapuspen TNI Mayor Jenderal Fuad Basya memastikan semuanya selamat. "Pilot selamat," kata Fuad saat dihubungi Kompas.com.

Dia tidak mau menjelaskan lebih lanjut mengenai insiden tersebut. "Yang lain-lain masih didalami," ujarnya.

Pesawat Jupiter Aerobatic Team itu rencananya akan unjuk kebolehan dalam LIMA Exhibition 2015 yang dimulai pada 17 Maret 2015 hingga 21 Maret 2015.


Dua Pesawat Aerobatik TNI AU Serempetan di Udara Sebelum Jatuh

 
Fire and Rescue Services Department Malaysia/The Star Salah seorang pilot terlihat ditandu setelah diselamatkan petugas pemadam kebakaran dalam kecelakaan yang melibat dua pesawat aerobatik TNI AU di Langkawi, Malaysia, Minggu (15/3/2015).

  Dua pesawat tim aerobatik Jupiter TNI AU Indonesia jatuh dalam sebuah sesi latihan pada pameran Langkawi International Maritime dan Aerospace (LIMA) 2015, di Malaysia, Minggu (15/3/2015) sore.

Dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 14.00 waktu setempat itu (atau pukul 13.00 WIB), dua pesawat KAI KT-1B Woongbi itu dikatakan berserempetan di udara sebelum akhirnya jatuh dan terbakar. Gumpalan asap terlihat di lokasi kecelakaan di dekat Bandara Internasional Langkawi.

Tim pencari pun bergegas ke tempat kejadian untuk menyelamatkan para pilot.

Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basyah telah membenarkan kejadian tersebut. "Info benar dan lain-lain masih didalami," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (15/3/2015), merujuk ke informasi yang beredar di media sosial. Dia tak bersedia memaparkan lebih lanjut mengenai insiden tersebut, tetapi Fuad memastikan bahwa para pilot kedua pesawat itu selamat.

Media Malaysia, The Star, yang mengutip seorang saksi mata melaporkan, kedua pilot pesawat itu terlihat terlontar dari pesawat sebelum pesawat mereka jatuh. Saksi mata bernama Markus Chong itu mengatakan, "Dua pesawat yang bertabrakan berasal dari Jupiter Aerobatic Team. Kedua pilot terlontar. Mudah-mudahan tidak ada yang cedera," katanya dalam posting-an di Facebook.

Menurut laporan New Sunday Times, salah satu pesawat jatuh di dalam perimeter Bandara Internasional Langkawi. Sementara yang satunya lagi jatuh di dekat atau di sebuah desa di pinggiran bandara.

Masih menurut New Sunday Times, kecelakaan tersebut terjadi hanya beberapa jam sebelum para menteri pertahanan semua negara anggota ASEAN dijadwalkan tiba di Langkawi untuk pertemuan dua hari.


Ini Kronologi Jatuhnya Pesawat Jupiter TNI AU

 
Mastok Noeryanto Kecelakaan Jupiter Aerobatic Team

  Dua pesawat KT-1B Wong Bee milik TNI Angkatan Udara jatuh saat sesi latihan sebelum pergelaran Langkawi International Maritime & Aerospace Exibition (LIMA) 2015 di Malaysia, Minggu (15/3/2015).

Pesawat tersebut diketahui milik Jupiter Aerobatic Team (JAT) TNI AU. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen M Fuad Basya menerangkan, semula JAT diketahui sedang melakukan atraksi di udara. Namun, secara tiba-tiba dua pesawat mengalami senggolan ketika beratraksi.

"Memang terjadi saling bersenggolan saat persiapan dalam pergelaran Langkawi Exhibition sehingga dua pesawat itu jatuh dan terbakar. Yang satu jatuh di areal pegunungan, yang satu di permukiman," kata Fuad saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Beruntung, kata dia, empat personel pesawat itu, yang terdiri dari dua pilot dan kopilot, selamat. Mereka sempat menekan tombol kursi lontar sebelum pesawat jatuh ke tanah.

Namun, Fuad belum dapat memastikan siapa empat orang yang dimaksud. "Nanti saya kabari kalau sudah ada informasi. Yang jelas sebelumnya pesawat sempat eject," katanya.

Credit KOMPAS.com

Jumat, 13 Maret 2015

52 Tahun Pemulihan Hubungan Indonesia-Belanda


52 Tahun Pemulihan Hubungan Indonesia-Belanda
Protes dan kecaman masyarakat Indonesia terhadap Belanda di era Trikora (Foto: Arsip Nasional)


JAKARTA (CB) Tepat di hari ini (13 Maret) 52 tahun yang silam, Indonesia dan Belanda mengukuhkan pemulihan hubungan kedua negara yang sudah terikat “bathin” sejak ratusan tahun lalu, pasca-konfrontasi di Irian Barat (sekarang Papua).
Hubungan kedua negara ini sempat sedikit terganggu akibat protes keras eksekusi terpidana mati kasus narkoba asal Belanda, Ang Kiem Soei, Januari 2015. Sebagai bentuk protes, Belanda menarik duta besarnya, Rob Swartbol dari Indonesia, kendati akhirnya kembali pada Februari 2015.
Sejarah mencatat, sejak pengakuan pihak negeri kincir angin terkait kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949 (bukan 17 Agustus 1945), kedua negara ini sedianya belum 100 persen mengakhiri perseteruan.
Agustus 1960, hubungan diplomatik dengan Belanda dihentikan sepihak oleh Indonesia. Persoalannya apalagi kalau bukan ‘rebutan’ wilayah terakhir NKRI saat itu, Irian Barat. Sesuai perjanjian Konferensi Meja Bundar, Presiden RI pertama, Soekarno menagih janji untuk bisa mengibarkan bendera ‘Merah-Putih’ di Irian Barat.
Sementara itu pihak Belanda menolak mengakui Irian Barat sebagai bagian dari NKRI, lantaran menganggap Indonesia dan Irian tak punya keterikatan etnik. Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) pun jadi jawaban Soekarno dalam pecahnya konflik dengan Belanda di Irian.
Dari berbagai peristiwa, pertempuran Laut Aru jadi salah satu sorotan terbesar. Tiga kapal TNI AL Indonesia, KRI Macan Tutul, KRI Harimau dan KRI Macan Kumbang terlibat pertempuran dengan dua kapal penjelajah Koninklijke Marine (AL Belanda) pada 15 Januari 1952. Dalam pertempuran itu pula Komodor Yos Sudarso ikut tewas.
Singkat kata, konflik ini akhirnya dibantu diredam pihak-pihak luar seperti Amerika Serikat dan PBB lewat UNTEA (Otoritas Eksekutif Sementara PBB untuk Irian Barat).
Tugas UNTEA di Irian meliputi menerima penyerahan pemerintahan atau wilayah Irian Barat dari Belanda, menyelenggarakan pemerintahan yang stabil di Irian Barat selama suatu masa tertentu, serta menyerahkan pemerintahan atas Irian Barat kepada Indonesia.
Sebagai tindak lanjut UNTEA di Irian, para pimpinan UNTEA turut meresmikan rumah satu baru di Biak pada 16 Maret 1963. 10 hari kemudian, Nederlandsche Handel Matsschappij (Bank Belanda) di Irian diambil-alih Bank Indonesia.
Tugas UNTEA baru berakhir pada 1 Mei 1963, di saat yang bersamaan perihal penyerahan kekuasaan penuh Irian Barat kepada Indonesia.



Credit  Okezone

Filipina dan Malaysia upayakan resolusi damai terkait Laut Tiongkok Selatan

Mengenang para pahlawan: Putri salah satu dari 44 komando polisi yang tewas pada bulan Januari, akibat penyergapan kelompok pejuang Front Pembebasan Islam Moro, menunjuk ke gambar ayahnya. [AFP]
Mengenang para pahlawan: Putri salah satu dari 44 komando polisi yang tewas pada bulan Januari, akibat penyergapan kelompok pejuang Front Pembebasan Islam Moro, menunjuk ke gambar ayahnya. [AFP]


Malaysia dan Filipina menyerukan resolusi damai atas sengketa wilayah di Laut Tiongkok Selatan yang disulut oleh klaim ekspansif Tiongkok dan pembangunan terumbu karang terus menerus di luar lingkup zona ekonomi eksklusif [EEZ]-nya.
Menteri Pertahanan Malaysia, YB Dato Seri Hishammuddin Tun Hussein dan Menteri Pertahanan Filipina, Voltaire Gazmin mengeluarkan seruan itu pada pertemuan mereka di Manila tanggal 11 Maret. Mereka juga membahas soal pertahanan dan keamanan regional serta bilateral.
Gazmin dan Hussein menegaskan kembali pentingnya keamanan dan stabilitas serta keamanan maritim, perdagangan tanpa hambatan dan kebebasan bernavigasi dan penerbangan di Laut Tiongkok Selatan.
Kedua belah pihak menegaskan kembali bahwa sengketa di Laut Tiongkok Selatan seharusnya diselesaikan secara damai, sesuai dengan hukum internasional, termasuk Konvensi PBB 1982 mengenai Hukum Laut [UNCLOS].
Kunjungan pada waktu yang paling tepat
Kunjungan Hussein ke Manila bertepatan dengan waktu perjanjian damai Front Pembebasan Islam Moro [MILF] dan pemerintah Filipina yang ditandatangani pada tanggal 27 Maret, 2014, dan dimediasi oleh Malaysia, menghadapi tantangan terburuk, yang disebabkan oleh penyergapan-pembunuhan 44 pasukan komando polisi pada tanggal 25 Januari, 2015 oleh kelompok pejuang MILF.
Serangan terhadap polisi komando itu, yang juga diikuti oleh anggota Pejuang Kebebasan Islam Bangsamoro yang memisahkan diri dari MILF, karena keputusan MILF untuk melakukan perundingan perdamaian dengan pemerintah, untuk sementara telah menunda pembahasan Kongres mengenai Undang-Undang Dasar Bangsamoro [BBL].
Undang-Undang Dasar (BBL) akan menetapkan wilayah yang akan dicakup oleh pemerintah daerah, yang juga akan dibentuk berdasarkan perjanjian damai yang ditandatangani.
Belakangan ini, masalah ini telah berputar ke arah baru, dengan para pemimpin MILF mengatakan kepada pemerintah bahwa mereka tidak bisa memberikan hasil penyelidikan mereka mengenai insiden yang mengarah ke pembunuhan pasukan komando. Sebaliknya, mereka mengatakan kepada pemerintah untuk mendapatkan salinan dari Malaysia, fasilitator pihak ketiga dan kepala tim pemantau internasional untuk perundingan damai.
Penyelidikan MILF merupakan salah satu di antara sekian banyak yang dilakukan mengenai pembantaian pasukan komando polisi. Hasil investigasi merupakan prasyarat yang dibuat oleh legislator sebelum mereka bisa melanjutkan pembahasan mengenai BBL tersebut.
Kehadiran Hussein di Manila adalah kunjungan tingkat tinggi pertama pejabat Malaysia sejak anggota Muslim Filipina bersenjata Kesultanan Sulu dan Borneo Utara, , memasuki Sabah pada tahun 2012 untuk mengklaim kembali pulau tersebut.
Peristiwa penyerangan itu membuat hubungan antara Filipina dan Malaysia pada tingkat terendah.
Para pemimpin sepakat untuk mengikuti aturan hukum
Selama pertemuan bilateral itu, Hussein dan Gazmin menekankan perlunya negara-negara untuk tetap berpegang pada aturan hukum dalam menyelesaikan sengketa Laut Tiongkok Selatan, menolak segala bentuk intimidasi atau paksaan untuk menyelesaikannya.
Di samping Tiongkok, Filipina dan Malaysia, Vietnam, Brunei serta Taiwan juga memiliki klaim di Laut Tiongkok Selatan.
Tidak seperti Tiongkok, yang telah sibuk melakukan perbaikan di lahan perairan regional yang dipersengketakan, semua negara lainnya yang juga mengajukan tuntutan, telah mentaati status quo dalam pengembangan wilayah yang mereka klaim atau di wilayah yang mereka huni.
Tiongkok sedang membangun dan mereklamasi lima terumbu karang, termasuk di Cuarteron dan Gaven, yang menurut Filipina merupakan pelabuhan dan lapangan udara yang strategis untuk kapal militer dan pesawat Tiongkok.
Hussein dan Gazmin sepakat bahwa perdamaian harus diupayakan dan diberlakukan di Laut Tiongkok Selatan, dan kedua negara harus terus bekerja untuk tujuan ini.
Selama pertemuan, kedua kepala pertahanan juga sepakat untuk bersama-sama memperkuat upaya demi manfaat bersama, dan semakin mengurangi risiko bencana dan penanggulangan bencana.
Mengenai soal kerja sama multilateral, mereka menyambut baik kemajuan yang signifikan dari Pertemuan Para Menteri Pertahanan ASEAN '[ADMM] dan ADMM-Plus dan berjanji untuk melakukan kerja sama praktis yang lebih dalam berdasarkan platform regional ini.
Kunjungan dan pertukaran bilateral
Gazmin dan rekanannya dari Malaysia sepakat untuk memperdalam hubungan pertahanan antara kedua negara dengan memperluas kerja sama militer mereka melalui kunjungan perwira tinggi, pendidikan dan peningkatan kapasitas pembangunan militer, pelatihan dan latihan, pertukaran personel dan pertukaran informasi.
Mereka pun akan memajukan kerja sama industri pertahanan dengan cara mendorong kerja sama industri dan memfasilitasi perkembangan teknologi, hubungan perdagangan serta ekonomi antara berbagai perusahaan yang terkait pertahanan dari kedua negara.



Credit APDForum