Sebuah ledakan mengguncang Otoritas Pelabuhan
New York, Amerika Serikat, salah satu pusat transportasi tersibuk di
tengah Kota Manhattan, pada jam sibuk Senin pagi waktu setempat.
(REUTERS/Edward Tobin)
Jakarta, CB -- Sebuah ledakan mengguncang Otoritas Pelabuhan New York, Amerika Serikat, salah satu pusat transportasi tersibuk di tengah Kota Manhattan, pada jam sibuk Senin pagi waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, pihak kepolisian memastikan satu orang ditangkap karena diduga membawa perangkat yang menjadi penyebab terjadinya ledakan. Sayangnya, polisi belum mengidentifikasi perangkat yang digunakan.
Sumber polisi mengatakan, kemungkinan bom ledeng diledakkan di lorong bawah tanah di Port Authority. "Ada sebuah ledakan di bawah Otoritas Pelabuhan di suatu tempat di kereta bawah tanah. Hanya itu yang bisa kami dapatkan sekarang," ujar petugas polisi di dekat lokasi kejadian, Senin (11/12).
Sumber dari Gedung Putih dan media setempat melaporkan, Walikota New York Bill de Blasio dan Presiden Donald Trump telah diberitahu mengenai kejadian tersebut.
"Ada yang menyerbu menaiki tangga untuk keluar. Semua orang takut, berlari dan berteriak," kata Diego Fernandez, salah satu penumpang di Otoritas Pelabuhan.
Credit cnnindonesia.com
Ledakan Guncang Terminal Bus Tersibuk di Kota New York
NEW YORK
- Sebuah ledakan dilaporkan terdengar dari sebuah terminal bus di
Manhataan, New York, Amerika Serikat (AS). Ledakan itu diketahui terjadi
di terminal bus New York Port Authority.
Otoritas darurat New York dikabarkan telah menanggapi laporan ledakan itu. New York Port Authority adalah salah satu terminal bus paling sibuk di kota paling sibuk di seantero AS tersebut.
Menurut saluran berita lokal WABC, yang mengutip sumber-sumber polisi, seperti dilansir Reuters pada Senin (11/12), disebutkan kemungkinan itu adalah bom pipa dan bom tersebut diledakkan di lorong terminal yang berlokasi di dekat Times Square itu.
Media melaporkan beberapa orang terluka, dan televisi WPIX melaporkan, mengutip sumber polisi, bahwa seorang pria dengan perangkat bom kedua telah ditahan di terowongan di stasiun bus tersebut,
Departemen Kepolisian New York melalui akun Twitter resminya memebarkan adanya ledakan yang diduga berasal dari perangkat bom di stasiun New York Port Authority dan beberapa perjalanan bus yang melewati staisiun itu telah dialihkan.
Terminail bus New York Por Authority sendiri adalah terminal bus terbesar di AS, dengan melayani lebih dari 65 juta orang per tahun.
Otoritas darurat New York dikabarkan telah menanggapi laporan ledakan itu. New York Port Authority adalah salah satu terminal bus paling sibuk di kota paling sibuk di seantero AS tersebut.
Menurut saluran berita lokal WABC, yang mengutip sumber-sumber polisi, seperti dilansir Reuters pada Senin (11/12), disebutkan kemungkinan itu adalah bom pipa dan bom tersebut diledakkan di lorong terminal yang berlokasi di dekat Times Square itu.
Media melaporkan beberapa orang terluka, dan televisi WPIX melaporkan, mengutip sumber polisi, bahwa seorang pria dengan perangkat bom kedua telah ditahan di terowongan di stasiun bus tersebut,
Departemen Kepolisian New York melalui akun Twitter resminya memebarkan adanya ledakan yang diduga berasal dari perangkat bom di stasiun New York Port Authority dan beberapa perjalanan bus yang melewati staisiun itu telah dialihkan.
Terminail bus New York Por Authority sendiri adalah terminal bus terbesar di AS, dengan melayani lebih dari 65 juta orang per tahun.
Credit sindonews.com
Ledakan Bom New York Lukai 4 Orang
Ledakan bom di Mantahattan, Noew York telah
melukai sebanyak empat orang warga, termasuk satu orang tersangka.
(REUTERS/Edward Tobin).
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan teror amatir melanda terminal bus Port Authority di 42nd Street dan Eighth Avenue di dekat Times Square pada Senin pagi waktu setempat.
Kepolisian Amerika Serikat melaporkan tersangka yang ditahan setelah ledakan 'bom pipa' di Manhattan, New York adalah Akayed Ullah.
Seperti dikutip dari CNN.com, Komisaris Polisi James O'Neill mengatakan, Ullah mengenakan alat peledak yang dikembangkan dengan teknologi rendah. Menurut O'Neill, tersangka menempelkan bahan peledak di tubuhnya dan sengaja meledakkannya.
Komisaris Pemadam Kebakaran New York City Daniel Nigro menambahkan, dia sekarang dirawar di Rumah Sakit Bellevue, karena laserasi dan luka bakar di tangan dan perutnya.
Walikota Bill de Blasio dan O'Neill sama-sama menyebut insiden tersebut sebagai serangan uji coba yang berhubungan dengan teror. Namun pernyataan itu belum terkonfirmasi.
Di sisi lain, Gubernur Andrew Cuomo mengatakan bahwa pelaku menggunakan perangkat berteknologi amatir.
Foto udara dari tempat kejadian menunjukkan kapal penjelajah polisi, kendaraan darurat dan ratusan petugas polisi serta pemadam kebakaran tersedia di jalan di luar terminal.
"Bisa jadi jauh lebih buruk," kata seorang sumber penegak hukum federal seperti dikutip dari CNN, Senin (11/12) waktu setempat.
Berdasarkan informasi awal, menurut dua sumber penegakan hukum, satu lokal dan satu federal, mengindikasikan bahwa bom pipa mungkin secara tidak sengaja meledak.
Menurut satu sumber NYPD, seorang pria diketahui memakai perangkat buatan sendiri berusaha untuk meledakkannya, dan fungsinya tidak sesuai ekspektasi.
Credit cnnindonesia.com
Identitas dan Motif Tersangka 'Bom Pipa' New York
Pelaku bom pipa di kawasan Times Square, New
York, mengaku melakukan serangan ledakan karena kecewa dengan tindakan
Israel baru-baru ini di jalur Gaza. (REUTERS/Edward Tobin).
Seperti diketahui, seorang pria bernama Akayed Ullah, (27), mengenakan bom pipa di tubuhnya untuk meledakkan jalan bawah tanah yang menghubungkan dua jalur kereta di Terminal Bus Otoritas Pelabuhan dekat Times Square, New York, pukul 07.02 waktu setempat.
Peristiwa itu menimbulkan korban luka sebanyak empat orang, termasuk Ullah yang menderita Laserasi dan luka bakar di tangan dan perutnya. Ledakan juga menyebabkan kekacauan di salah satu hub komuter tersibuk di kota tersebut.
"Motif: Ullah mengatakan kepada penyidik ââbahwa dia melakukan serangan tersebut karena tindakan Israel baru-baru ini di Gaza," demikian dikutip dari laporan CNN.com, Senin (11/12) waktu setempat.
Dua sumber penegak hukum mengatakan, tersangka merupakan keturunan Bangladesh dan tinggal di Brooklyn.
Juru Bicara KLT Allan Fromberg menyampaikan, Ullah memegang lisensi Komisi Taksi dan Limusin dari Maret 2012 sampai Maret 2015, setelah itu lisensi tersebut diperbaharui. Namun, penyidik belum mengetahui basis kendaraan yang biasa digunakan tersangka.
Juru Bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Tyler Houlton menyebutkan, Ullah datang ke Amerika Serikat pada tahun 2011 dengan visa imigran keluarga F43, sehingga merupakan penduduk tetap yang sah. Menurut Departemen Luar Negeri, visa F43 diberikan kepada anak-anak dari warga negara Amerika Serikat.
Alan Butrico, tetangga yang memiliki bangunan di Brooklyn mengatakan, bahwa Ullah tinggal bersama keluarganya. Masih dari ceritanya, Ullah digambarkan tinggal di ruang bawah tanah, sementara saudara perempuan dan saudara laki-lakinya tinggal di atasnya. "Mereka tidak berbicara dengan siapa pun."
Credit cnnindonesia.com