Jumat, 11 Agustus 2017

Senator AS: Trump Bisa Serang Korut Tanpa Persetujuan Kongres


Senator AS: Trump Bisa Serang Korut Tanpa Persetujuan Kongres
Para warga Korea Utara saat menyaksikan tayangan uji coba rudal balistik. Foto/Kyodo/REUTERS


WASHINGTON - Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Lindsay Graham, mengatakan bahwa Presiden Donald Trump tidak memerlukan otorisasi Kongres untuk melakukan serangan pre-emptive terhadap Korea Utara (Korut).

Senator asal South Carolina itu tidak setuju dengan rekannya, Senator Dan Sullivan, yang mengatakan bahwa sebuah ”perang pre-emptive” di semenanjung Korea memerlukan otorisasi Kongres.

”Tidak ada dalam konstitusi yang membatasi kemampuan untuk menggunakan kekuatan guna melindungi Amerika,” kata Graham kepada penyiar radio di AS.

Graham melalui Twitter menilai pemimpin Korut Kim Jong-un sebagai pemimpin yang tidak stabil. Kim Jong-un, kata dia, tidak bisa dibiarkan untuk menargetkan setiap warga Amerika dalam kombinasi serangan nuklir.

Menurut Graham, Trump secara mental sudah siap untuk meluncurkan serangan pre-emptive terhadap rezim Pyongyang jika negosiasi gagal. Kesiapan itu dia dengar sendiri dari Trump ketika melakukan percakapan.

”Saya pikir dia ada di sana (siap) secara mental,” kata Graham. ”Dia sudah memberitahu saya hal ini,” ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (11/8/2017).

Trump sebelumnya telah memperingatkan Korut bahwa rezim Kim Jong-un akan menghadapi “api dan amarah” yang belum pernah dunia lihat sebelumnya jika Pyongyang terus mengancam AS dan sekutunya, Korea Selatan.

Ancaman Trump itu dibalas militer Korut yang mengancam akan menyerang wilayah Guam, wilayah AS di Pasifik. Militer Kim Jong-un bahkan sudah menyiapkan empat rudal yang siap ditembakkan ke Guam setiap saat jika diperintah Kim Jong-un. 








Credit  sindonews.com






Horor Guam jika Dibom Nuklir Korut dan Pyongyang Dibom Nuklir AS


Horor Guam jika Dibom Nuklir Korut dan Pyongyang Dibom Nuklir AS
Analisis Nukemap tentang dampak di Guam jika dibom nuklir oleh Korea Utara (foto atas) dan analisis nasib Pyongyang jika dibom nuklir oleh Amerika Serikat. Foto/Nukemap


KYOTO - Warga dunia penasaran dengan apa yang terjadi jika Guam dibom nuklir Korea Utara (Korut) dan Pyongyang dibom nuklir Amerika Serikat (AS). Situs interaktif Nukemap memberikan jawabannya.

Nukemap adalah situs interaktif yang dapat dikonfigurasi untuk menunjukkan apa yang akan terjadi jika AS dan Korut menjatuhkan bom nuklir di Pyongyang dan Guam.

Situs itu dibuat oleh Alex Wellerstein, seorang programmer komputer dan sejarawan senjata nuklir. Nukemap memperkirakan rincian ukuran bola api bom nuklir, ledakan udara, radiasi termal dan berapa banyak orang yang terbunuh dan terluka di area yang dibom.

Seperti diberitakan sebelumnya, rezim Kim Jong-un di Pyongyang mengancam akan menyerang pangkalan militer AS di Guam dalam beberapa hari. Sedangkan Presiden Donald Trump dan Pentagon memperingatkan rezim Kim Jong-un untuk tidak memulai perang karena dampak terhadap pemerintah dan rakyat Pyongyang akan mengerikan.

Situs interaktif tersebut telah dibanjiri oleh lalu lintas pengguna internet dalam beberapa hari terakhir setelah kekhawatiran akan perang nuklir kedua negara meningkat.

”Saya bangun di Kyoto dan Nukemap menjadi gila, dan semua orang bertanya tentang rantai komando nuklir! Apa yang akan terjadi,” kata Wellerstein yang menuliskannya di Twitter, seperti dikutip IB Times, Kamis (10/8/2017) malam.

Menurut Nukemap, jika senjata nuklir terbesar yang dikembangkan oleh Korea Utara, sebuah bom berukuran 12 sampai 23,7 kiloton yang diuji pada tahun 2016, menghantam jantung Guam, akan menciptakan bola api dengan radius antara 210 hingga 290 meter.

Radiasi dengan angka kematian 50-90 persen akan menyebar antara 3 hingga 6 kilometer persegi, yang menyebabkan kematian antara beberapa jam hingga beberapa minggu. Sebuah ledakan udara 5psi, di mana bangunan hunian kebanyakan runtuh akan mencakup area antara 3 hingga 5,5 kilometer persegi. Sedangkan radiasi termal yang menyebabkan luka bakar tingkat tiga akan menyebar ke area seluas 12,6 kilometer persegi.

Nukemap memperkirakan bahwa ledakan tersebut akan menyebabkan 3.000 kematian dan 12.700 cedera di antara 163.000 penduduk Guam, yang merupakan rumah bagi pangkalan militer AS.
Guam, Pyongyang, Nuklir, AS, Korut
Di sisi lain, jika AS menyerang Ibu Kota Korea Utara, Pyongyang, dengan senjata nuklir terbesar di gudang senjatanya, yakni bom B-83 berukuran 1.200 kiloton, diperkirakan ada satu juta orang akan terbunuh dan 843.000 akan terluka.

Ledakan bola api akan mencakup area 5,7 kilometer persegi. Kemudian ledakan udara akan menyebabkan banyak bangunan hunian runtuh yang mencakup area 74 kilometer persegi. Radiasi termal yang menyebabkan luka bakar tingkat tiga akan menyebar ke area seluas 420 kilometer persegi.

Tapi senjata itu relatif kecil dibandingkan dengan Bom Tsar 50 megaton milik Soviet, sebuah bom hidrogen terbesar yang pernah diuji coba pada tahun 1961. Bom raksasa itu memiliki diameter 2,1 meter dan beratnya 27.000 kg. 

Perkiraan Nukemap, jika bom raksasa itu jatuh di Pyongyang, hal itu akan menghasilkan bola api yang mencakup 67 kilometer persegi. Kemudian, sebuah ledakan udara akan mencakup 1.350 kilometer persegi dan radiasi termal akan mencakup 11.300 kilometer persegi. Lebih dari 2,9 juta orang akan terbunuh dan 1,3 juta lainnya akan terluka.







Credit  sindonews.com



Rusia Benarkan Pesawat Pengintai Mereka Terbang di Atas Ibukota AS


Rusia Benarkan Pesawat Pengintai Mereka Terbang di Atas Ibukota AS
Rusia membenarkan laporan yang menyebut pesawat pengintai mereka terbang di atas ibukota Amerika Serikat (AS), Washington DC. Foto/Istimewa


MOSKOW -  Rusia membenarkan laporan yang menyebut pesawat pengintai mereka terbang di atas ibukota Amerika Serikat (AS), Washington DC. Menurut Moskow, penerbangan ini sah dan tidak berbahaya, karena pesawat itu tidak membawa senjata.

"Tujuan dari penerbangan semacam itu adalah untuk melihat bagaimana berbagai kesepakatan pengendalian senjata diterapkan, kendali atas kegiatan militer dilaksanakan," kata Wakil Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Dewan Federasi Rusia, Vladimir Dzhabarov.

"Penerbangan semacam itu tidak dapat menimbulkan bahaya ke sisi lain, karena tidak ada senjata di atas pesawat tersebut," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (10/8).

Dzhabarov kemudian menekankan bahwa penerbangan semacam itu adalah praktik umum, dan pesawat AS juga sering melakukan penerbangan pengamatan di wilayah Rusia, dengan dikoordinasikan dengan Kementerian Pertahanan.

"Tapi mengingat histeria anti-Rusia yang menyebar ke seluruh Amerika, setiap penerbangan semacam ini dianggap sebagai gangguan dan serangan yang dilakukan oleh Rusia," tukasnya.

Rusia dan AS sendiri sejatinya memang sebuah perjanjian yang ditandatangi pada tahun 1992 yang dikenal sebagai Perjanjian Open Skies, yang memungkinkan AS, dan Rusia untuk melakukan penerbangan pengintaian di wilayah masing-masing.




Credit  sindonews.com








Pesawat Pengintai Rusia Dilaporkan Terbang di Atas Ibukota AS


Pesawat Pengintai Rusia Dilaporkan Terbang di Atas Ibukota AS
Media-media di Amerika Serikat (AS) melaporkan sebuah pesawat pengintai Rusia terbang di atas ibukota AS, Washington DC. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Media-media di Amerika Serikat (AS) melaporkan sebuah pesawat pengintai Rusia terbang di atas ibukota AS, Washington DC. Pesawat itu kemudian terbang ke arah New York, dan New Jersey.

Menurut laporan Politico, pesawat pengintai milik Rusia, Tupolev Tu-154 M meninggalkan Moskow, dan memasuki wilayah udara AS di sekitar Pulau Chincoteague di Virginia pada Rabu pagi.

"Pesawat tersebut terbang beberapa saat melewati wilayah metro DC selama sekitar satu jam sekitar jam makan siang dan sebentar memasuki Virginia, West Virginia dan Pennsylvania," bunyi laporan Politico, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (10/8).

Sementara itu, pihak kepolisian Washington DC dilaporkan telah mengeluarkan peringatan akan adanya sebuah pesawat yang terbang terbang di atas beberapa Washington.

Penerbangan semacam itu sendiri sejatinya legal dan disahkan oleh sebuah perjanjian tahun 1992 yang dikenal sebagai Perjanjian Open Skies, yang memungkinkan AS, dan Rusia melakukan penerbangan pengintaian di wilayah masing-masing.

Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri AS kedua negara telah melakukan penerbangan sejenis tersebut setidaknya sebanyak 165 kali dalam kurun waktu 15 tahun terakhir.





Credit  sindonews.com








ISIS Hendak Serang Pangkalan Militer Incirlik Turki dengan Drone


ISIS Hendak Serang Pangkalan Militer Incirlik Turki dengan Drone
Pangkalan militer Incirlik, Turki, yang jadi target serangan ISIS. Foto/REUTERS/Murad Sezer


ANKARA - Kelompok ISIS merencanakan sebuah serangan terhadap pangkalan militer Incirlik Turki dengan pesawat nirawak atau drone. Namun, upaya itu berhasil digagalkan pada hari Kamis.

Pangkalan militer tersebut digunakan pasukan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dalam memerangi kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah dan Irak.

Renad Bakiev, warga Rusia yang dituduh memiliki hubungan dengan ISIS ditangkap terkait upaya serangan di pangkalan Incirlik. Keberhasilan aparat dalam menggagalkan rencana serangan itu telah diumumkan Kepolisian Adana, Turki.

Bakiev, menurut polisi dalam sebuah penyataan, mengaku mensurvei pangkalan udara Incirlik untuk merencanakan serangannya. Target serangan adalah orang-orang AS yang di pangkalan.

Polisi melanjutkan, Bakiev juga bermaksud menyerang komunitas Alevi setempat, sebuah kelompok minoritas agama yang dianggap ISIS sebagai kelompok yang menjalankan bid’ah.

“Bakiev mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin membunuh orang-orang Alevi karena mereka adalah musuh-musuh Tuhan,” tulis kantor berita Dogan dalam laporannya mengutip keterangan polisi, yang dilansir Jumat (11/8/2017).

Saat merencanakan serangan tersebut, Bakiev menggunakan aplikasi pesan Telegram. Dia meminta ekstremis lain untuk membeli pesawat nirawak seharga sekitar USD800.

Angkatan Udara AS masih menggunakan pangkalan udara Incirlik, di dekat Kota Adana, meski Washington dan Ankara beberapa kali berseteru. AS pernah diserukan mantan pejabat Pentagon, Joseph Cirincione, untuk menarik sekitar 50 bom nuklirnya di pangkalan tersebut dengan alasan keamanan. 





Credit  sindonews.com







Milisi Houthi Eksekusi Tentara Pendukung Eks Presiden Yaman


Milisi Houthi Eksekusi Tentara Pendukung Eks Presiden Yaman
Milisi Houthi mengeksekusi anggota koalisi mereka yang mendukung mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Foto/Istimewa
 

SANAA - Seorang komandan militer tentara Yaman mengungkapkan bahwa eksekusi terus berlanjut di dalam tubuh milisi Houthi. Mereka juga mengusir tentara pendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh di wilayah Bayhan dan Usaykan, kubu terakhir di provinsi Shabwa di Yaman timur.

"Anggota milisi pro Ali Abdullah Saleh dieksekusi oleh sekutu Houthi mereka," kata seorang komandan tertinggi Yaman seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (10/8/2017).

Brigadir Ahmed Al Aqili, komandan batalyon tentara nasional Yaman di provinsi Shabwa mengatakan bahwa perbedaan tajam terjadi antara komandan Houthi dan personil militer pro Saleh di front Bayhan.

Ketidaksepakatan tersebut menyebabkan pembersihan di dalam barisan apa yang disebut sebagai Garda Republik.

Aqili menegaskan bahwa milisi Houthi telah menyingkirkan empat loyalis Saleh di distrik Bayhan selama dua bulan terakhir. Dia mengatakan bahwa ketidaksepakatan berpusat pada tentara pro Saleh menolak mematuhi perintah yang diberikan oleh komandan Houthi.

Aqili mengatakan bahwa milisi Houthi menderita kerugian besar di Bayhan selama operasi baru-baru ini termasuk kehilangan beberapa komandan tertinggi.

Pasukan Yaman telah mengintensifkan operasi mereka untuk membebaskan Usaylan dan Bayhan dengan dukungan dari pasukan koalisi, yang merupakan markas milisi Houthi terakhir di provinsi timur Shabwa.

Penguasaan Bayhan akan memungkinkan tentara nasional untuk memblokir rute penting bagi milisi. Bayhan bertindak sebagai gerbang timur ke provinsi Marib, dan terletak kurang dari 50 km dari ladang minyak dan gas Jannat and Safer. 




Credit  sindonews.com







Bantai Seribu Tentara Irak, 27 Pejuang ISIS Dihukum Gantung


Bantai Seribu Tentara Irak, 27 Pejuang ISIS Dihukum Gantung 
Hukuman mati dilakukan pemerintah Irak di tengah kecaman sejumlah kelompok HAM yang mengecam perlakuan aparat terhadap tersangka teroris di penjara. (Thinkstock/allanswart)



Jakarta, CB -- Pengadilan Irak memvonis hukuman gantung bagi 27 pejuang ISIS atas pembantaian 1,700 pasukan keamanan Perdana Menteri Haider al-Abadi pada 2014 lalu di kamp militer Speicher.

Setidaknya 4,000 hingga 11,000 kadet ditempatkan di pangkalan militer Speicher, dekat Tikrit, saat ISIS menyerbu tempat itu sekitar Juni 2014.

Saat pembantaian, kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu mengelompokkan pasukan Irak tersebut berdasarkan golongan Muslim Sunni, Syiah, dan non-Muslim.

Kemudian, ISIS membantai sedikitnya 1,095 tentara non-Muslim dan Muslim Syiah. Sementara itu, jumlah tentara yang belum ditemukan akibat serangan tersebut mencapai 1,700 orang.



Ribuan tentara tersebut dibawa dengan truk ke sejumlah lokasi, termasuk bekas istana Saddam Hussein. Pejuang ISIS memaksa para tentara itu untuk berbaris dan kemudian menembak mati mereka secara bergantian. Sebagian tentara bahkan ada yang dipenggal kepalanya hidup-hidup.

Beberapa jasad dari para tentara itu kemudian dibuang ke Sungai, ada pula yang dikubur pada sejumlah kuburan massal.

Beberapa dari kuburan tersebut telah ditemukan pemerintah saat militer Irak berhasil merebut kembali wilayah-wilayah itu dari genggaman ISIS sekitar 2015 lalu.

Pengadilan Irak juga telah menggantung 36 anggota ISIS di depan publik setelah dinyatakan bersalah untuk kejahatan serupa pada Agustus 2016 lalu.



Sementara itu, sekitar 25 tersangka ISIS lolos dari hukuman gantung dan dibebaskan karena minimnya bukti yang didapat.

Meski begitu, hukuman mati dilakukan pemerintah di tengah kecaman sejumlah kelompok hak asasi manusia. Mereka merasa prihatin atas kemungkinan pelanggaran HAM yang dilakukan aparat terhadap para tersangka teroris itu.

Lebih dari 5,000 terduga teroris ISIS kini tengah mendekam di penjara Irak.

"Dan banyak dari tahanan-tahanan tersebut terinfeksi penyakit dan masalah kesehatan lainnya karena kondisi penjara yang tak layak. Mayoritas dari tahanan tersebut tidak bisa jalan. Kaki mereka bengkak karena tidak bisa bergerak," tutur seorang sipir penjara dengan identitas anonim kepada The Independent.






Credit  cnnindonesia.com





Trump Siapkan Balasan Jika Korut Serang Guam


Trump Siapkan Balasan Jika Korut Serang Guam 
Menghadapi ancaman Korea Utara, Trump menjamin warga Amerika Serikat maupun sekutu AS akan tetap aman. (REUTERS/Yuri Gripas)


Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menyerang balik jika Korea Utara menembakkan rudalnya ke Guam, wilayah kekuasaan Amerika Serikat di Pasifik.  Ia bahkan menyebut Korea Utara seharusnya sangat-sangat cemas, jika berpikir ingin menyerang Amerika Serikat.

Pernyataan tersebut diberikan setelah Pyongyan menyebutkan rencananya untuk menembakkan empat rudal ke arah Jepang, dekat dengan Guam, wilayah kekuasaan Amerika Serikat di Pasifik.

"Orang-orang di negara kita akan aman, sekutu kita juga akan aman. Saya akan mengatakan, lebih baik Korea Utara segera mengambil tindakan atau mereka akan benar-benar mengalami masalah seperti beberapa negara yang mengalami masalah di dunia ini," ujar Trump, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/8).

Trump menyebut, ancaman yang diberikannya kepada Korea Utara belum cukup berjalan. Trump sebelumnya mengultimatum Korea Utara untuk menghentikan program nuklirnya atau merasakan kemarahan dan kekuatan besar AS.

"Mungkin (ancaman itu) tidak cukup kuat. Mereka sudah melakukannya sejak bertahun-tahun lalu kepada negara ini dan ini waktunya seseroang dari negara ini untuk keluar, demi seluruh penduduk Amerika," ungkapnya.

Ketika ditanya, apakah akan melakukan serangan lebih dulu kepada Korea Utara, guna menghalau serangan rudal ke Amerika Serikat. Trum memilih berkata, "Kita akan melihat apa yang terjadi."

"Jika Korea Utara melakukan sesuatu, atau bahkan hanya berpikir untuk melakukan serangan terhadap kita atau bahkan sekutu kita. Mereka harus benar-benar merasa cemas. Mereka akan mengalami apa yang mereka tidak pernah duga," timpal Trump.
Sementara itu, Korea Utara menyatakan telah menyelesaikan rencananya untuk menembakkan emat rudal jarak menengah di atas Jepang ke arah Guam. Rudal tersebut rencananya akan melesat sejauh 3.356,7 kilometer selama 1.065 detik dan menghantam perairan sejauh 30 sampai 30 kilometer dari Guam.



Credit  cnnindonesia.com








China harus netral jika Korut yang memulai perang


China harus netral jika Korut yang memulai perang
Hwasong-14, peluru kendali antarbenua atau ICBM milik Korea Utara. (Reuters)
Semenanjung Korea adalah tempat di mana kepentingan strategis semua pihak terlingkupi, dan tidak satu pun pihak dibolehkan menjadi dominator mutlak di kawasan ini

Beijing (CB) - Jika Korea Utara meluncurkan serangan untuk mengancam Amerika Serikat maka China harus netral, sebaliknya  jika Amerika yang memulai perang dan berusaha mendongkel pemerintahan Korea Utara maka China harus menghentikannya, tulis sebuah koran China seperti dikutip Reuters, hari ini.

Presiden Donald Trump meningkatkan perang kata-katanya kepada Korea Utara dan pemimpinnya setelah Pyongyang mengancam menyerang Guam dengan empat peluru kendali jarak menengah yang akan ditembakkan dengan melintasi Jepang.

Koran terkemuka China, Global Times, yang diterbitkan Harian Rakyat milik Partai Komunis China, menulis editorial bahwa Beijing tak mampu membujuk baik Washington maupun Pyongyang untuk menahan diri.

"China mesti menegaskan pendiriannya kepada semua pihak dan memaksa mereka paham bahwa manakala tindakan mereka membahayakan kepentingan China, maka China harus menjawabnya secara tegas," tulis surat kabar ini yang tidak merepresentasikan kebijakan pemerintah China.

"China juga mesti menegaskan bahwa jika Korea Utara yang pertama meluncurkan peluru kendali ke wilayah AS dan AS membalasnya, maka China harus netral," kata koran itu lagi.

"Jika AS dan Korea Selatan menyerang dan berusaha menjatuhkan rezim Korea Utara dan mengubah pola politik di Semenanjung Korea, maka China mesti mencegah mereka melakukan hal itu."

China khawatir konflik di Semenanjung Korea atau perulangan Perang Korea 1950-1953, akan menciptakan gelombang pengungsi Korea yang membanjiri wilayah timur lautnya, selain khawatir menciptakan sebuah Korea bersatu yang bersekutu dengan AS.

Selama ini Korea Utara telah menjadi negara penyangga yang bermanfaat bagi China, antara negara itu dengan pasukan AS yang berpangkalan di Korea Selatan dan Jepang.

Global Times menyebutkan bahwa China akan tegas melawan siapa pun yang hendak mengubah status quo di kawasan itu di mana kepentingan China dipertaruhkan.

"Semenanjung Korea adalah tempat di mana kepentingan strategis semua pihak terlingkupi, dan tidak satu pun pihak dibolehkan menjadi dominator mutlak di kawasan ini."







Credit  antaranews.com



AS peringatkan perang Korea Utara akan jadi "bencana besar"

 
AS peringatkan perang Korea Utara akan jadi
Menteri Pertahanan Amerika Serikat James (Jim) Mattis. (Reuters)


Washington (CB) - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis pada Kamis memperingatkan bahwa perang dengan Korea Utara akan menjadi "bencana besar" dan mengatakan bahwa upaya-upaya diplomatik membawa hasil.

"Upaya Amerika dipimpin secara diplomatis, memiliki daya tarik diplomatik, upaya ini membawa hasil diplomatik dan saya ingin tetap berada di sana sekarang ini," kata Mattis di sebuah acara di California.

"Tragedi perang cukup dikenal, tidak perlu sebuah karakterisasi lain di luar fakta bahwa ini akan menjadi bencana besar," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.




Credit  antaranews.com










AS usik China di Laut China Selatan dengan kirim kapal perusak


AS usik China di Laut China Selatan dengan kirim kapal perusak
Kapal perusak Amerika Serikat, USS John S. McCain (Reuters)



Washington (CB) - Sebuah kapal perusak milik angkatan laut AS menggelar "operasi kebebasan berlayar" kemarin dengan hanya berjarak 12 mil laut dari pulau buatan yang dibangun China di Laut China Selatan, kata para pejabat AS kepada Reuters.

Operasi ini digelar di tengah upaya pemerintahan Presiden Donald Trump menjalin kerja sama China dalam masalah peluru kendali dan program nuklir Korea Utara. Manuver ini dikhawatirkan mempersulit kemungkinan kedua negara dalam mempunyai pandangan bersama menyangkut Korea Utara.

Para pejabat AS yang meminta namanya tidak disebutkan itu menyatakan bahwa USS John S. McCain telah mendekat ke Pulau Karang Mischief di Kepulauan Spratly.  China bersengketa dengan negara-negara tetangganya di area ini.

Ini adalah "operasi kebebaran berlayar" yang ketiga selama pemerintahan Trump. AS menganggap China telah membatasi kebebasan berlajar di perairan strategis itu.

Kementerian Pertahanan China mengungkapkan dua kapal China telah diterjunkan dan sudah memperingatkan kapal perusak AS itu untuk pergi. China menyebut tindakan itu sebagai provokasi yang merusak hubungan saling percaya di antara kedua negara.






Credit  antaranews.com


AS Kerahkan Kapal Perang ke Wilayah yang Diklaim China di LCS


AS Kerahkan Kapal Perang ke Wilayah yang Diklaim China di LCS 
  Ilustrasi kapal USS John S. McCain. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist Seaman Cheng S. Yang/Handout via Reuters)


Jakarta, CB -- Amerika Serikat mengerahkan kapal perang Angkatan Laut ke radius 12 mil laut dari pulau buatan China di daerah sengketa Laut China Selatan pada Kamis (10/8).

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters, kapal induk USS John S. McCain itu berlayar sangat dekat dengan Mischief Reef di Kepulauan Spratly, melewati pulau-pulau kecil, terumbu karang, dan ikan-ikan di sekitarnya.

Kementerian Pertahanan China pun mengonfirmasi, pihaknya langsung mengerahkan dua kapal perang untuk memperingati kapal AS untuk segera hengkang. Mereka menyebut aksi ini sebagai "provokasi" dan merusak kepercayaan.

"China sangat menentang pamer kekuatan semacam ini, juga dorongan aksi militer regional yang dilakukan oleh AS, yang dapat dengan mudah menyebabkan insiden di laut atau udara," demikian pernyataan Kemenhan China.

Sebagaimana dilansir Reuters, ini merupakan kali ketiga AS melakukan "operasi kebebasan berlayar" di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Sejak era Barack Obama, AS rutin melakukan operasi semacam ini di Laut China Selatan untuk menentang klaim sepihak China atas 90 persen wilayah di Laut China Selatan.

Wilayah-wilayah ini yang terletak di jalur perdagangan tersibuk ini juga diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Pengadilan Tetap Arbitrase sebenarnya sudah menolak klaim China ini. Namun, Beijing menolak keputusan tersebut, bahkan tak mengakui keberadaan pengadilan itu. 




Credit  cnnindonesia.com








China kirim kode "tak terpecahkan" dari satelit ke Bumi


China kirim kode
Ilustrasi (NASA/JPL-Caltech)


Beijing (CB) - China telah mengirimkan kode "tak terpecahkan" dari satelit ke Bumi, yang menandai bahwa teknologi penyaluran kunci kuantum pertama kali dari luar angkasa ke Bumi telah terwujud, lapor media setempat seperti dikutip Reuters, Jumat.

China meluncurkan satelit kuantum pertama di dunia Agustus lalu untuk membangun komunikasi "tahan peretasan" yang disebut Pentagon sebagai "kemajuan penting".

Kantor berita Xinhua mengatakan percobaan terakhir telah dipublikasikan dalam jurnal Nature edisi Kamis yang dinilai para analis sebagai "tonggak bersejarah."

Satelit itu mengirimkan kunci kuantum ke stasiun darat di China antara 645 km hingga 1.200 km jauhnya pada tingkat transmisi sampai 20 kali lebih efisien ketimbang serat optik, ungkap Xinhuamengutip Pan Jiawei, kepala peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan China.

"Hal tersebut, contohnya, dapat memenuhi permintaan membuat panggilan telepon yang mutlak aman atau bisa mentransmisi sejumlah besar data bank," ujar Pan.

Setiap upaya menyadap saluran kuantum akan membuat sistem mendeteksi gangguan. "Begitu dicegat atau diukur, seketika itu kunci kuantum berubah, dan informasi yang dicegat akan hancur dengan sendirinya," lapor Xinhua seraya mengungkapkan ada prospek besar untuk menerapkan generasi baru komunikasi dalam bidang pertahanan dan keuangan.

China masih tertinggal dari AS dan Rusia dalam teknologi luar angkasa, meskipun Presiden Xi Jinping telah memprioritaskan untuk memajukan program antariksa, dengan alasan keamanan dan pertahanan nasional.

China menegaskan bahwa program antariksa digunakan untuk tujuan damai, namun Departemen Pertahanan AS menyoroti peningkatan kapabilitas luar angkasa China dan mengatakan AS sedang menjalankan kegiatan yang bertujuan mencegah musuh menggunakan aset berbasis luar angkasa saat krisis.




Credit  antaranews.com








Malaysia bantah berita soal tawaran peluncur roket, radar China


Malaysia bantah berita soal tawaran peluncur roket, radar China
Dokumentasi: Fregat siluman Angkatan Laut China (beegeagle.wordpress.com)


Kualalumpur (CB) - Angkatan Bersenjata Malaysia pada Kamis menyatakan tidak menerima tawaran dari China untuk membeli peluncur roket dan radar canggih untuk ditempatkan di ujung selatan negara Asia Tenggara itu, membantah berita media.

Bantahan itu menyusul berita bahwa perutusan China ke Malaysia pada pekan ini mengusulkan penempatan sarana tentara tersebut di Johor, negara bagian Malaysia berbatasan dengan Singapura.

Dengan mengutip sumber tertutup, laman berita Malaysia Insight menyatakan perutusan itu mengajukan penawaran tersebut pada Rabu, menyusul peluncuran jaringan rel kereta senilai 13 miliar dolar (130 triliun rupiah lebih), yang dibangun China.

Juru bicara tentara Malaysia menyatakan tidak ada usul semacam itu.

"Sejauh menyangkut angkatan bersenjata, tidak ada usul seperti itu," kata juru bicara Angkatan Bersenjata Malaysia kepada Reuters melalui telepon.

Menurut laporan tersebut, hingga 12 pranata roket artileri berpeluncur banyak (MLRS) ditawarkan dalam pembelian dengan masa pinjaman 50 tahun.

Ukuran pinjaman atau biaya persenjataannya tidak diungkapkan. Jenis tata radar tersebut juga tidak diungkapkan.

"Straits Times" Singapura juga melaporkan penawaran itu, dengan mengutip sumber tinggi pemerintah Malaysia pada Kamis, yang mengatakan masalah tersebut "disinggung dengan ringan" dalam pembicaraan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dengan Penasihat Negara China Wang Yong di upacara peresmian pembangunan rel kereta itu.

"The Straits Times" menyatakan keputusan tegas mengenai usul itu baru dilakukan saat kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Malaysia pada akhir tahun ini.

"Ini pertama kali saya mendengarnya," kata Mohammad Irwan Serigar Abdullah, sekretaris jenderal perbendaharaan Malaysia, saat ditanya Reuters tentang usul China tersebut.

Kementerian Luar Negeri China mengajukan pertanyaan kepada Kementerian Pertahanan, yang menolak menanggapi, dengan mengatakan ekspor senjata bukan bagian dari tugasnya.

Pranata roket artileri AR3 dibangun China khusus untuk ekspor dan pertama kali digunakan pada 2011 serta dianggap sebagai salah satu perangkat MLRS paling kuat.

Malaysia menandatangani kesepakatan membeli empat kapal tugas pantai dari China pada tahun lalu.






Credit  antaranews.com



China Tempatkan Peluncur Roket dan Sistem Radar di Malaysia


China Tempatkan Peluncur Roket dan Sistem Radar di Malaysia 
  China disebut akan menempatkan sistem peluncur roket MLRS AR3 juga sistem radar di Malaysia. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)


Jakarta, CB -- China menawarkan peluncur roket mutakhir dan sistem radar untuk ditempatkan di Malaysia, langkah yang disinyalir bisa menimbulkan kemarahan Singapura, juga negara-negara yang berkonflik di Laut China Selatan.

Penawaran itu diutarakan delegasi China yang mengunjungi Kuala Lumpur, Rabu (9/8) guna menyaksikan peresmian proyek rel kereta api senilai US$13 miliar yang didanai Negeri Tirai Bambu.

Mengutip Reuters, China dilaporkan akan menempatkan 12 unit sistem peluncur roket multipel AR3 (MLRS) melalui program pembelian khusus dengan periode peminjaman hingga 50 tahun.



Namun, jumlah pinjaman ataupun biaya penempatan sistem peluncur roket itu tidak dijelaskan secara detail, begitu juga dengan sistem radar yang akan ditawarkan ke Negeri Jiran.

Adapun, Straits Times melaporkan pembicaraan mengenai penempatan fasilitas militer itu “sempat dibicarakan” Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan Konsuler China Wang Yong.

Sementara keputusan final penempatan dua sarana pertahanan itu akan dibicarakan saat kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Kuala Lumpur, dalam waktu dekat.

Meskipun demikian, pejabat senior di pemerintahan Malaysia mengatakan belum pernah mendengar tentang hal itu.

“Ini pertama kali saya mendengarnya,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Malaysia Mohammad Irwan Serigar Abdullah, kepada Reuters.



Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan China juga menolak berkomentar atas hal itu.

China disebut geram terhadap Singapura beberapa bulan terakhir karena “campur tangan” Negeri Singa tersebut terhadap konflik di Laut China Selatan. Selain itu, kedekatan hubungan militer Singapura dengan Amerika Serikat dan Taiwan juga membuat China cemas. 

Sistem artileri AR3 sengaja diproduksi China untuk kebutuhan ekspor. Pertama kali diuji coba pada 2011 dan diklaim sebagai salah satu unit MLRS terbaik yang saat ini tersedia di dunia.

Sebelumnya, tahun lalu, Malaysia juga menyepakati pembelian empat kapal patroli pantai dari China.




Credit  cnnindonesia.com






Kediaman mantan juru kampanye Trump digeledah terkait intervensi Rusia


Kediaman mantan juru kampanye Trump digeledah terkait intervensi Rusia
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan bilateral mereka di KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. (REUTERS/Carlos Barria)



Washington (CB) – Agen FBI menyita sejumlah dokumen dalam penggeledahan di kediaman mantan juru kampanye Donald Trump, Paul Manafort, pada bulan lalu sebagai bagian dari penyelidikan intervensi Rusia dalam pemilu presiden Amerika Serikat pada 2016. 

Juru bicara Manafort membenarkan penggeledahan oleh FBI itu. Menurut laporan The Washington Post, penggerebekan pada dini hari dilakukan di kediaman Manafort di Alexandria, Virgina dekat Washington pada 28 Juli lalu. 

Menurut laporan tersebut yang dilansir AFP, agen FBI menyita "sejumlah dokumen dan beberapa material lain" sesuai dengan surat perintah penggeledahan dari jaksa khusus independen Robert Mueller yang menyelidiki dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dan Rusia.

"Agen FBI melakukan penggeledahan di salah satu kediaman Manafort. Manafort secara konsisten bersikap kooperatif dalam penegakan hukum dan berbagai penyelidikan serius lain dan beliau melakukan hal yang sama dalam kesempatan ini juga," ujar Jason Maloni, ujar juru bicara Manafort.  

Menurut laporan The New York Times, mengutip narasumber terkait, agen FBI membawa sejumlah dokumen pajak dan catatan transaksi perbankan luar negeri. 

Manafort memimpin kampanye Trump hingga ia terpaksa mundur pada Agustus tahun lalu di tengah laporan ia menghadapi penyelidikan karena diduga menerima bayaran jutaan dolar dari mantan presiden Ukraina Viktor Yanukovych, yang merupakan tokoh pro-Rusia. 

Bisnis konsultan Manafort atas nama miliarder terkait Kremlin memicu dugaan ia terlibat kolusi dan juga pertanyaan mengenai cara ia menangani pembayaran atas jasa tersebut. 

Ia juga menghadiri rapat pada 9 Juni 2016 antara para pejabat kampanye Trump termasuk Donald Trump Jr. dan menantu sang presiden Jared Kushner, dengan pengacara Rusia guna membahas informasi negatif yang akan menggagalkan Hillary Clinton dalam pemilu presiden. 

Meski Gedung Putih menyebut rapat tersebut tidak signifikan dan pertemuan tersebut sah-sah saja, sejumlah pihak menyatakan hal itu mengindikasikan keinginan tim kampanye Trump untuk bersekongkol dengan Rusia.

Badan intelijen AS mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan langkah untuk menggagalkan Clinton dan mendorong Trump untuk memenangi pemilu, demikian dilaporkan AFP.




Credit  antaranews.com





Peru khawatir Venezuela bergerak menuju perang saudara


Peru khawatir Venezuela bergerak menuju perang saudara
Ricardo Luna. (APEC)


Lima (CB) - Peru mengkhawatirkan Venezuela bergerak menuju perang saudara saat kemelut politik semakin dalam dan perekonomiannya meledak di bawah pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, kata Menteri Luar Negeri Peru pada Rabu.

Saat berbicara sehari setelah memanggil timpalannya dari seluruh wilayah ke Lima untuk mengutuk "keruntuhan tata demokrasi" di Venezuela, Ricardo Luna mengatakan bahwa dukungan terhadap Maduro di dalam dan luar negeri menyusut saat dia berusaha menggalang kekuasaan melalui majelis konstituante, yang baru dan kuat, yang dijalankan pengikut Partai Sosialis, yang berkuasa.

Peru menjadi salah satu pengecam paling keras Venezuela sejak Presiden Amerika Tengah Pedro Pablo Kuczynski menjabat setahun lalu, menggantikan sekutu pemimpin Venezuela, Hugo Chavez.

Luna menyebut tuduhan Maduro bahwa Kuczynski berkomplot dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump "tidak masuk akal".

Perhatian Peru, katanya, adalah krisis kemanusiaan yang telah mengirim gelombang pengungsi Venezuela ke negara-negara tetangga, termasuk sekitar 40.000 orang ke Peru dalam enam bulan terakhir.

"Ketakutan kami adalah bahwa Anda benar-benar mengalami perang saudara intensitas rendah, yang akan menghasilkan krisis kemanusiaan dengan proporsi yang besar," kata Luna dalam wawancara di kantornya di Lima.

"Ini belum tentu akan terjadi, dan tidak mudah untuk membandingkannya dengan krisis besar seperti krisis yang kita hadapi di Suriah, tapi ini adalah negara besar, ini adalah situasi yang kompleks, ini adalah sesuatu yang telah berkembang seiring waktu," kata Luna.

Lebih dari 125 orang tewas dalam bentrokan di Venezuela sejak oposisi mulai melakukan demonstrasi pada April. Pada Minggu, pihak berwenang Venezuela memadamkan sebuah serangan ke sebuah pangkalan militer oleh tentara dan warga sipil bersenjata, menewaskan dua di antaranya dlaam eskalasi kerusuhan secara dramatis.

Luna mengatakan "otokrasi" Maduro tampaknya tidak memiliki cukup dukungan di antara orang-orang Venezuela untuk mempertahankan kekuasaan selama beberapa dekade seperti pemerintah Kuba, dan mungkin tidak lama sebelum ekonomi negara produsen minyak itu runtuh sepenuhnya.

"Waktu-waktu terakhir bisa bertahan beberapa minggu, berbulan-bulan, atau bahkan setengah tahun. Tidak lebih dari itu," kata Luna.

Peru sedang mengevaluasi cara baru untuk menekan Venezuela untuk memberlakukan reformasi demokratis, termasuk mengusir duta besar Venezuela dari Peru atau mengurangi kehadiran diplomatik Peru di Venezuela, kata Luna.

Sementara Maduro mungkin mengabaikan Deklarasi Lima yang ditandatangani oleh 12 negara pada Selasa, termasuk Kanada, Brasil dan Meksiko, kecaman kolektif tersebut mengirimkan sebuah sinyal kepada dunia bahwa sebagian besar negara di kawasan tersebut tidak lagi menganggap Venezuela sebagai sebuah demokrasi, kata Luna.

Kelompok baru tersebut berencana bertemu untuk membahas Venezuela lagi di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, demikian Reuters.




Credit  antaranews.com







Eropa diguncang skandal telur, Belanda tangkap dua tersangka


Eropa diguncang skandal telur, Belanda tangkap dua tersangka
(ANTARA FOTO/Rahmad)


Jakarta (CB) - Penyidik Belanda menangkap dua tersangka menyusul intensifnya penyelidikan yang digelar Eropa menyangkut skandal telur tercemar insektisida yang sudah menyebar ke bagian timur benua di Rumania.

Skandal telur Eropa ini juga menyebar ke Luxembourg. Sedangkan Inggris yang mengimpor 700.000 telur dari Belanda mulai mengkhawatirkan kontaminasi fipronil pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

Fipronil biasa digunakan untuk membunuh kutu dan hama dari hewan ternak yang dilarang digunakan dalam industri makanan oleh Uni Eropa. Fipronil bisa merusak hati, ginjal dan kelenjar tiroid manusia.

Kekhawatiran kontiminasi Fipronil membuat Belanda dan Belgia yang berada di pusat skandal telur ini, terus ditekan Eropa.

Dalam penggerebekan gabungan bersama Belgia, pihak berwajib Belanda menangkap dua manajer sebuah perusahaan yang diduga menggunakan Fipronil pada peternakan unggas. Perusahaan itu adalah Chickfriend.

Para petani Belanda yang merupakan salah satu eksportir telur terbesar di Eropa dan juga petani Belgia sebelumnya mengungkapkan bahwa Chickfriend adalah perusahaan yang mereka sewa untuk membasmi kutu merah parasit pada ayam ternak mereka.

Belanda mengatakan penggerebakan juga difokuskan kepada sebuah perusahaan pemasok fipronil Belgia bernama Poultry-Vision, dan sebuah perusahaan Belanda yang berkolusi dengan perusahaan Belgia itu.

Keduanya diduga membuat kesehatan masyarakat ada dalam bahaya karena memasok dan memanfaatkan fipronil dalam membersihkan telur ayam dari hama, kata juru bicara penyidik Belanda Marieke van der Molen seperti dikutip AFP.






Credit  antaranews.com



Telur terkontaminasi juga masuk ke Luksemburg


Telur terkontaminasi juga masuk ke Luksemburg
- (Wikimedia Commons)


Luksemburg (CB) - Luksemburg menjadi negara Eropa terkini yang terdampak peredaran telur terkontaminasi, dengan jaringan pusat perbelanjaan utama menariknya dari rak dan beberapa perusahaan lain ikut terkena imbasnya menurut otoritas, Kamis (10/08).

Luksemburg merupakan negara kedelapan yang terimbas setelah telur terkontaminasi zat kimia fipronil  ditemukan di Belgia, Belanda, Jerman, Swedia, Swiss, Inggris dan Prancis.

Luksemburg menyatakan mereka telah memberi tahu Komisi Eropa, unit eksekutif Uni Eropa yang menjalankan sistem peringatan keamanan makanan.

Pusat perbelanjaan murah Aldi telah menarik telur yang sudah dijual di Luksemburg, namun "telur-telur terkontaminasi dijual di pasar Luksemburg" menurut pengumuman pemerintah.

Sejumlah telur yang terkontaminasi banyak fipronil tidak aman dimakan anak-anak, kata pemerintah dalam pernyataan yang dikutip kantor berita AFP. Namun mereka menyatakan telur-telur itu tidak menimbulkan ancaman bagi konsumen secara keseluruhan.

Aldi bulan ini telah menarik semua telur Belanda dari toko-toko di Jerman.

Hasil pemeriksaan menemukan "sejumlah kecil" fipronil pada telur-telur yang dijual di jaringan supermarket Luxemburg, Cactus. Telur-telur itu berasal dari Belanda menurut pemerintah.

"Sekarang produk itu sudah tidak ada lagi di pasar," kata seorang juru bicara pemerintah.

Fipronil umum digunakan di peternakan untuk menyingkirkan kutu. Uni Eropa melarang penggunaannya pada binatang-binatang yang ditujukan untuk konsumsi manusia seperti ayam.

Dalam jumlah besar, insektisida itu menurut Organisasi Kesehatan Dunia "cukup berhahaya" dan bisa menimbulkan bahaya pada ginjal, hati dan kelenjar tiroid manusia.




Credit  antaranews.com







Kamis, 10 Agustus 2017

Insinyur Belanda Ciptakan Pulau Terapung Buat Lawan Banjir


 
Jakarta - Insinyur Belanda berhasil menciptakan pulau terapung yang bisa dipakai melawan banjir atau naiknya permukaan air laut. Begini penampakanya.

Insinyur Belanda Ciptakan Pulau Terapung Buat Lawan Banjir

Pulau buatan ini bisa dirakit oleh beberapa orang saja. Terdiri dari 87 bagian yang tinggal digabungkan. Istimewa/inhabitat.com 


 
 
Insinyur Belanda Ciptakan Pulau Terapung Buat Lawan Banjir


Pulau ini diciptakan oleh insinyur yang tergabung di Maritime Research Institute Netherlands (MARIN). Istimewa/inhabitat.com 

 
Insinyur Belanda Ciptakan Pulau Terapung Buat Lawan Banjir


Ukuran pulau terapung ini masih kecil, tapi dalam beberapa tahun bisa dibuat lebih besar hingga seluas 5 km persegi. Istimewa/inhabitat.com 


Insinyur Belanda Ciptakan Pulau Terapung Buat Lawan Banjir


Bahan dasar pulau terapung ini adalah campuran kayu dan polystyrene yang dibentuk segitiga dan disusun. Pulau ini nanti bisa digunakan untuk tempat tinggal hingga keperluan energi seperti pembangkit listrik tenaga angin atau tenaga matahari di tengah laut. Istimewa/inhabitat.com  






Credit  finance.detik.com



Peta Kekuatan Nuklir Dunia: AS Punya 6.800 Bom Nuklir, Korut 60


Peta Kekuatan Nuklir Dunia: AS Punya 6.800 Bom Nuklir, Korut 60
Peta kekuatan nuklir dunia. Foto/Business Insider

WASHINGTON - Laporan Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Amerika Serikat (AS) yang menyebut rezim Kim Jong-un di Korea Utara (Korut) memiliki sekitar 60 bom nuklir telah memperbarui peta kekuatan nuklir dunia.

Saat ini, diperkirakan ada 14.995 bom nuklir dari sembilan negara, termasuk yang dimiliki Israel—negara yang selama ini merahasiakan persenjataan nuklirnya. Dari total jumlah tersebut, Rusia berada di peringkat pertama dengan 7.000 bom nuklir. AS di urutan kedua dengan 6.800 unit.

Sedangkan Pyongyang dengan perkiraan memiliki 60 senjata nuklir berada di urutan akhir, yakni urutan ke sembilan. Uniknya, perkiraan jumlah senjata nuklir Pyongyang ini meningkat pesat dalam waktu yang relatif singkat. Pada Juli lalu, pusat penelitian International Peace Research Institute memperkirakan rezim Kim Jong-un memiliki 10 sampai 20 senjata mematikan itu.

Peningkatan jumlah senjata mengerikan Pyongyang ini juga mengejutkan, karena negara komunis itu berkali-kali dijatuhi sanksi oleh Barat dan Dewan Keamanan PBB. Sanksi terbaru yang dijatuhkan DK PBB membuat pendapatan Pyongyang akan berkurang hingga USD1 miliar.

Beda kondisi dengan AS, dimana Presiden Donald Trump telah mewarisi program senilai USD1 triliun untuk memodernisasi nuklir AS. Tak mau ketinggalan, Rusia juga meningkatkan anggaran pertahanan untuk melakukan hal yang sama untuk gudang persenjataannya.

The Bulletin of the Atomic Scientists mencatat retorika dan proliferasi nuklir pada bulan Januari dengan memajukan “Jam Kiamat” 30 detik.

Berikut ini, data perkiraan jumlah stok bom nuklir dunia yang dimiliki sembilan negara, yang dikutip dari Business Insider.

1. Rusia: 7.000 bom nuklir.
2. AS: 6.800 bom nuklir.
3. Prancis: 300 bom nuklir.
4. China: 270 bom nuklir.
5. Inggris: 215 bom nuklir.
6. Pakistan: 140 bom nuklir.
7. India: 130 bom nuklir.
8. Israel: 80 bom nuklir.
9. Korea Utara: 60 bom nuklir. 



Credit  sindonews.com







Eks Navy SEAL: AS Bisa Habisi Kim Jong-un seperti Osama bin Laden



Eks Navy SEAL: AS Bisa Habisi Kim Jong-un seperti Osama bin Laden
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bersama para pejabat militernya. Foto/REUTERS


LONDON - Amerika Serikat (AS) dan Inggris sudah memiliki ”Plan A, B dan C” untuk menyingkirkan seluruh kepemimpinan Korea Utara (Korut), termasuk Kim Jong-un. Menurut mantan tim Navy SEAL, Brandon Webb, Kim Jong-un bisa dihabisi dengan skenario yang dipakai untuk membunuh Osama bin Laden.

Menurut Webb, pasukan elite AS sudah dilatih untuk skenario di mana mereka diperintahkan untuk melenyapkan Kim Jong-Un dan para penasihat militernya.

Mantan pasukan elite berusia 43 tahun itu telah menghabiskan 13 tahun di Angkatan Bersenjata AS dan kemudian mengambil alih “SEAL's Sniper School” yang melatih Chris Kyle, sang pengeksploitasi film “American Sniper”.

”Saya pikir akan sangat mudah bagi Inggris atau AS untuk hal itu, jika mereka menginginkannya, dengan cepat mengambil seluruh kepemimpinan Korut,” kata Webb. ”Sangat cepat, dengan unit operasi khusus,” katanya lagi.

”Kemampuan intelijen dan kemampuan operasi khusus yang kita miliki saat ini luar biasa,” ujar Webb. ”Kebanyakan orang tidak tahu benar seberapa efektif AS dan Inggris dalam menjalankan misi ini.”

Publik dunia telah menyaksikan ketegangan saat Trump membawa AS ke ambang perang dengan Korut setelah kedua negara saling mengumbar ancaman serangan nuklir.

Dengan lengan dilipat dan marah, Presiden Trump berkata; ”Korea Utara tidak akan melakukan ancaman lain terhadap Amerika Serikat.”

”Mereka akan disambut dengan api dan amarah seperti yang belum pernah dilihat dunia,” lanjut Trump.

Beberapa jam kemudian, tentara Pyongyang membalas retorika Trump dengan mengancam akan menyerang pangkalan militer AS di Guam dengan serangan rudal nuklir.

Webb, yang sekarang sudah pensiun dan menjalankan perusahaan media untuk veteran, mengatakan bahwa kemungkinan besar AS menggunakan model misi pembunuhan pembunuhan Osama bin Laden untuk misi terhadap rezim Pyongyang.

”Mungkin sudah ada Plan A, B, C di tempat,” kata Webb. ”Karena ketika situasi menentukan, itu adalah bagian dari apa yang dilakukan komunitas militer dan organisasi khusus.”  

”Mereka terus-menerus memproteksi skenario, menghadapi ancaman modern. Itu akan datang sepenuhnya dengan unsur kejutan, seperti bagaimana mereka mengatur serangan OBL (Osama bin Laden),” imbuh Webb, seperti dikutip Daily Mirror, semalam (9/8/2017).

”Mereka terbang ke Pakistan, sama sekali tidak terdeteksi, dan benar-benar tidak meminta izin sampai setelah kejadian,” papar Webb.

“Saya pikir itu akan dilakukan dengan cara yang sama. Untuk AS itu akan menjadi Delta Force—mereka akan menjadi elemen operasional,” sambung Webb.

”Helikopter TF-160 melakukan penerbangan tinggi, parasut terbuka setinggi 20.000 kaki lebih, dari seberang perbatasan Korea Selatan,” kata Webb.

”Dan kemudian terbang di bawah kanopi, tidak terdeteksi karena radar tidak bisa mendeteksi kanopi. Ada banyak skenario.”




Credit  sindonews.com



Menlu Lavrov Buka Kantor Perwakilan Rusia untuk ASEAN di Jakarta



Menlu Lavrov Buka Kantor Perwakilan Rusia untuk ASEAN di Jakarta
Para menteri Indonesia dan Rusia saling bergandengan tangan saat pembukaan Kantor Misi Tetap Rusia untuk ASEAN di Jakarta, Rabu (9/8/2017). Foto/SINDOnews/Victor Maulana


JAKARTA - Kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov ke Indonesia bukan hanya ditujukan untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Lawatan Lavrov juga untuk memperkuat hubungan Rusia dengan ASEAN dengan membuka kantor perwakilannya untuk ASEAN.

Seperti diketahui, Jakarta adalah Ibu Kota dari ASEAN, dimana kantor Sekertariat ASEAN bertempat di bilangan Blok M. Di kawasan itulah, kantor perwakilan Rusia untuk ASEAN dibuka.

Dalam pidato peresmian kantor perwakilan negaranya, Lavrov menyatakan bahwa keberadaan misi tetap negaranya untuk ASEAN mengukuhkan prioritas kerja sama luar negeri Rusia dengan ASEAN.

"Hal ini juga mengukuhkan komitmen kami untuk meningkatkan dialog dengan ASEAN dan membawa kerja sama ke tingkat strategis," kata Lavrov, dalam pidatonya hari Rabu (9/8/2017).

"Dan yang tidak kalah penting, Misi Tetap Rusia di ASEAN harus memberikan kontribusi guna mengembangkan dan meningkatkan kerja sama antara para perwakilan tetap negara-negara anggota ASEAN," imbuhnya.

Lavrov mengatakan, Rusia telah membangun dialog tingkat tinggi dengan otoritas ASEAN dan para negara anggotanya. Dialog tersebut dimaksudkan untuk membahas mekanisme kerja sama dalam bidang energi, sains dan agrikultur.

Kerja sama Rusia dan ASEAN diharapkan terjalin di sedikitnya 20 bidang inisiatif kerja sama termasuk sektor teknologi informasi, keamanan pangan, pendidikan dan transportasi.

"Saya juga berharap Misi Tetap Rusia ini akan memberikan perhatian pada isu-isu humaniora dan budaya. Di saat yang sama, memfasilitasi kontak antara ASEAN dan Uni Ekonomi Eurasian (EAEU)," imbuh diplomat senior Rusia itu. 




Credit sindonews.com





AS Usir Dua Diplomat Kuba karena Insiden di Kedubes Havana


AS Usir Dua Diplomat Kuba karena Insiden di Kedubes Havana 
Ilustrasi. (Reuters/Jonathan Ernst)


Jakarta, CB -- Amerika Serikat dilaporkan mengusir dua diplomat Kuba di Washington pada Mei lalu. Keputusan ini diambil setelah terjadi insiden yang menyebabkan gejala fisik pada warga AS di Kedutaan Besar Washington di Havana.

Pengusiran ini dikonfirmasi oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert, pada Rabu (9/8). Namun, ia enggan menjabarkan lebih lanjut mengenai insiden yang diketahui oleh AS pada akhir 2016 lalu.


"Kami tidak dapat memberikan jawaban megenai sumber atau penyebab dari apa yang kami sebut sebagai insiden ini. Yang jelas, itu menyebabkan sejumlah gejala fisik pada warga Amerika yang bekerja untuk pemerintah AS," ujar Nauert.

Nauert mengatakan, pemerintah masih menyelidiki insiden yang menimpa pegawai Kedubes AS di Havana tersebut. Namun, ia memastikan bahwa gejala fisik itu tidak mengancam nyawa.

"Ketika mereka baru mulai melaporkan, saya hanya akan menyebutnya gejala. Butuh waktu untuk mengetahui apa yang terjadi pada mereka. Penyelidikan masih berlangsung dan kami terus memantau," katanya.

Kabar mengenai insideni ini menjadi sorotan publik karena AS dan Kuba baru saja menjalin kembali hubungan diplomatik mereka pada 2015 lalu.

Pendirian kedutaan di masing-masing negara pun menjadi simbol rujuknya dua negara setelah berseteru pasca Perang Dingin.





Credit  cnnindonesia.com







Drone Iran Pepet Pesawat Tempur AS di Teluk


Drone Iran Pepet Pesawat Tempur AS di Teluk 
Pesawat F/A-18 milik Amerika Serikat diganggu oleh drone Iran saat hendak mendarat di kapal induk USS Nimitz. (Reuters/Kim Hong-Ji)


Jakarta, CB -- Pesawat nirawak atau drone Iran terbang memepet jet tempur F/A-18 Amerika Serikat yang hendak mendarat di kapal induk USS Nimitz di Teluk Persia.

Hal tersebut disampaikan oleh dua urang pejabat pertahanan AS yang mengetahui insiden tersebut. Mereka mengatakan gerakan drone itu memaksa pesawat Amerika untuk mengelak.

Drone QOM-1 itu sempat terbang 30 meter di bawah pesawat tempur AS dan 60 meter di sampingnya. Jet F/A-18 itu berada sejauh beberapa ratus meter dari kapal induk yang menantinya untuk mendarat.

Jet tempur tersebut beberapa kali bermanuver untuk menghindari drone yang memepetnya, kata dua pejabat.

Mereka menyebut tindakan itu "tidak aman dan tidak profesional" meski drone tersebut tampak tidak bersenjata. Demikian diberitakan CNN, Rabu (9/8).

Amerika Serikat menggunakan frekuensi radio darurat di lokasi untuk mengusir drone tersebut. Pada akhirnya, ia pun menjauh.

Komando Pusat Angkatan Laut AS melontarkan pernyataan menyusul informasi yang disampaikan kedua pejabat anonim itu.

Jet tempur AS "mengalami interaksi tidak aman dan tidak profesional dengan pesawat tanpa awak QOM-1 Iran," bunyi pernyataan tersebut.

"Meski sudah beberapa kali diminta melalui radio untuk menjauh," drone Iran "mengeksekusi perubahan ketinggian tidak aman dan tidak profesional di dekat F/A-18E."








Credit  CNN Indonesia









Pakar yang Akhiri Serangan Ransomware Dibebaskan FBI


Pakar yang Akhiri Serangan Ransomware Dibebaskan FBI 
Pria yang berhasil menghentikan ransomware akhirnya dilepaskan dari penjara oleh FBI. (dok. Thinkstock/g-stockstudio)


Jakarta, CB -- Pakar keamanan siber yang berhasil menghentikan serangan ransomware WannaCry akhirnya dibebaskan FBI. Sebelumnya, Marcus Hutchins--pakar keamanan siber yang menghentikan serangan WannaCry ini ditangkap Biro Federal Investigasi (FBI) di Nevada..

FBI mencurigai atas tuduhan membuat kode berbahaya (malware) yang dapat mencuri data perbankan korban. Malware ini kemudian ditengarai dijual ke pasar gelap online.

Pada Senin (7/8), Hutchins yang merupakan pakar keamanan siber Kryptos Logic ini telah. Ia dijadwalkan menghadiri pengadilan di Milwaukee kemarin, Selasa (8/8). Hal ini diperkuat dengan pernyataan Juru Bicara Penjara Kayla Gieni.

Berdasarkan keterangan seorang jaksa, Hutchins mengaku kepada penyidik bahwa ia menulis kode berbahaya tersebut dan memberikan isyarat bahwa ia memang menjualnya. Kondisi tersebut membuat pria berusia 23 tahun ini terikat pada tuntutan yang berat, sehingga ia diminta menyerahkan paspor dan pergerakannya dipantu oleh GPS. Demikian diberitakan The Telegraph.


Pengacaranya Adrian Lobo menyatakan bahwa pihak Hutchins berkeras untuk melawan kasus ini dan tidak akan mengajukan permohonan bersalah atas seluruh tuduhan.

Diberitakan Techcrunch, Pendukung Hutchins juga tetap berkumpul untuk menyumbang dan menutupi biaya hukumnya. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Symantec Cybersecurity Czar Tara Wheeler dan firma hukum teknologi Tor Ekeland. Penggalanan dana tersebut berhasil mengumpulkan US$30,000 (setara dengan Rp390 juta).

"Meskipun kita sebagai sebuah komunitas tidak mengetahui semua rincian tentang tuduhan terhadap Marcus Hutchins, kami mengetahui bahwa semua orang memiliki hak untuk mendapatkan pembelaan dan pembelaan hukum di Amerika Serikat ketika dituduh melakukan kejahatan," tulis Wheeler dalam sebuah pesan yang menyertai halaman sumbangan tersebut.

Menghentikan WannaCry
Sebelumnya, Hutchins sempat dipuji karena menemukan tombol pembunuh yang menahan ransomware jenis WannaCry. Ransomware ini telah menyerang dan mengganggu komputer pabrik mobil, rumah sakit, toko-toko, dan sekolah di lebih dari 150 negara. Lebih dari 300 ribu komputer terkinfeksi ransomware ini di awal tahun ini.


Ransomware sendiri adalah sejenis malware yang mengunci laptop atau komputer korban dengan kode tertentu (enkripsi). Begitu terkunci, PC korban tak bisa diakses kembali. Penyebar ransomware ini lantas akan meminta tebusan (ransom) untuk membuka PC.

Itulah mengapa malware ini disebut ransomware. Namun, begitu tebusan diberikan, tidak menjadi jaminan PC pengguna akan dibuka oleh mereka. 

"Saya jelas bukan pahlawan, saya hanya seseorang yang melakukan sedikit untuk menghentikan botnet," ucap Hutchins.




Credit  CNN Indonesia






Retno: Putin Akan Segera Kunjungi Indonesia


Retno: Putin Akan Segera Kunjungi Indonesia 
Menlu RI Retno Marsudi mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan segera datang ke Indonesia. (REUTERS/Alexander Zemlianichenko/Pool)



Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan segera berkunjung ke Indonesia memenuhi undangan Presiden Joko Widodo.

Saat ini, ujar Retno, kementeriannya tengah mendiskusikan rencana lawatan Putin tersebut.

“Rencana kunjungan [Putin ke Indonesia] sudah ada, kita sudah mulai membicarakan [persiapannya],” papar Retno usai menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di kantornya, Rabu (9/8).

Meski begitu, Retno belum bisa menjelaskan kapan pastinya kunjungan Putin itu akan berlangsung.

Time frame-nya belum ada memang. Kami baru siapkan rencana dan pemahaman bahwa kami akan siapkan kunjungan beliau ke sini,” kata Retno.



Retno mengatakan kunjungan Putin ke Indonesia merupakan momentum penting dan menjadi dasar kuatnya hubungan kedua negara yang telah terjalin sejak 1950 lalu.

Selain memenuhi undangan Jokowi, kedatangan Putin nanti diharapkan bisa turut meresmikan kemitraan strategis antara Istana Negara dan Kremlin.

“Harapannya, ketika Presiden Putin ke Indonesia bisa sekaligus meluncurkan kemitraan strategis antara RI-Rusia. Kami harap pembahasan pembaruan kemitraan kedua negara ini selesai dengan cepat,” tuturnya. 






Credit  CNN Indonesia





Ke Jakarta, Lavrov Sempat Bahas Sukhoi dengan Retno


Ke Jakarta, Lavrov Sempat Bahas Sukhoi dengan Retno 
Menlu Rusia Sergey Lavrov sempat membahas soal barter sukhoi dengan komoditas perkebunan Indonesia saat bertemu dengan Menlu Retno. (REUTERS/Beawiharta)


Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berkunjung ke Jakarta dan menemui Menlu RI Retno LP Marsudi pada Rabu (9/8).

Dalam pertemuan itu, keduanya sempat membahas perjanjian barter hasil kebun Indonesia dengan sejumlah pesawat tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia.

“[kesepakatan pertukaran pesawat Sukhoi] sempat dibahas meski tidak secara spesifik,” ucap Menlu Retno usai bertemu dengan Lavrov di kementeriannya di Jakarta.

Topik ini dibahas seiring dengan rencana Indonesia menukar 11 jet tempur Sukhoi dari Rusia dengan hasil komoditas perkebunan utama Indonesia seperti minyak kelapa sawit, kopi, dan teh.

 

Kesepakatan perdagangan ini disepakati Moskow-Jakarta sekitar Kamis (3/8) lalu.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, kesepakatan ini tertuang dalam penandatangan nota kesepahaman atau MoU antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PII dengan BUMN Rusia, Rostec, pada lawatan Indonesia ke Rusia.

Dengan kesepakatan dagang ini, Indonesia diharapkan bisa meningkatkan volume ekspor hasil perkebunan Indonesia dan di saat bersamaan bisa menguatkan armada F-5 angkatan udara Indonesia.

Perjanjian dagang kedua negara ini dilakukan tak lama setelah Moskow mendapat sanksi ekonomi baru dari Eropa dan Amerika Serikat.

Enggar menekankan, ini merupakan saat yang tepat untuk memanfaatkan situasi guna memperluas pasar komoditas Indonesia.
 

“Ini peluang yang tidak boleh hilang dari genggaman kita. Potensi hubungan ekonomi yang memanfaatkan situasi embargo dan kontra embargo ini melampaui isu-isu perdagangan dan investasi," papar Enggar, sekitar awal pekan ini, di Jakarta.

Selain membahas kesepakatan dagang, Retno menuturkan pertemuannya dengan Lavrov juga membahas rencana penguatan hubungan kedua negara menjadi mitra strategis.

Dengan kemitraan tersebut, Indonesia-Rusia tak hanya memperdalam kerja sama bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik tapi juga meningkatkan koordinasi kedua negara pada sejumlah bidang sensitif, termasuk keamanan dan pertahanan.

Di pertemuan itu, Lavrov juga menekankan bahwa Rusia akan terus mendorong upaya Indonesia memberantas terorisme di kawasan seiring dengan meningkatnya ancaman penyebaran ISIS di Asia khususnya Asia Tenggara, terutama dengan adanya gempuran kelompok militan Maute yang berbaiat pada ISIS di Marawi, Filipina. 




Credit  CNN Indonesia



Indonesia Barter Hasil Kebun dengan 11 Sukhoi Rusia


Indonesia Barter Hasil Kebun dengan 11 Sukhoi Rusia 
Sebanyak 11 Sukhoi SU-35 bakal ditukar dengan sejumlah produk ekspor Indonesia, mulai dari kopi, teh, hingga minyak kelapa sawit. (CNN Indonesia/Hesti Rika)


Jakarta, CB -- Pemerintah Indonesia mendapat kesepakatan perdagangan dari pemerintah Rusia berupa pertukaran hasil perkebunan Indonesia dengan 11 pesawat tempur jenis Sukhoi SU-35 yang diproduksi Rusia.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, kesepakatan tersebut tertuang dalam penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understandings/MoU) antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PII dengan BUMN Rusia, Rostec pada lawatan Indonesia ke Rusia pada Kamis kemarin (3/8).

"Diharapkan dapat segera direalisasikan melalui pertukaran 11 Sukhoi SU-35 dengan sejumlah produk ekspor Indonesia, mulai dari kopi, teh, minyak kelapa sawit, dan produk industri strategis pertahanan," ucap Enggar dalam keterangan tertulis, Jumat (4/8).

Menurut Enggar, Indonesia perlu melakukan pertukaran ini agar volume ekspor hasil perkebunan Indonesia kian meningkat dan penetrasi pasar bertambah luas. Di sisi lain, untuk pertukaran dengan pesawat Sukhoi, Indonesia memang membutuhkan untuk menggantikan armada F-5 Indonesia yang sudah usang.

Bersamaan dengan kesepakatan ini, Enggar berharap Indonesia-Rusia mampu memperluas kerja sama perdagangan ke hasil produksi sektor lain, sehingga lebih banyak produk Indonesia yang dapat dikenalkan ke Rusia dan sebaliknya.

Adapun kesempatan Indonesia memperbesar penetrasi pasar di Rusia, dilihat Enggar memang sangat besar. Sebab, Indonesia memiliki keuntungan lebih dari embargo perdagangan yang tengah dihadapi Rusia dari negara-negara, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara pengikutnya.

Embargo tersebut dilakukan negara-negara itu karena berkaitan dengan isu keamanan dan teritorial. Di sisi lain, Rusia, sambung Enggar, turut melakukan mengenakan sanksi pembatasan impor dari negara-negara tersebut sebagai tindak lanjut embargo yang dikenakan kepada Rusia.

Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan pangannya, seperti buah-buahan tropis dan produk esensial lainnya, Rusia mengambil impor dari negara lain, seperti Indonesia.

"Ini peluang yang tidak boleh hilang dari genggaman kita. Potensi hubungan ekonomi yang memanfaatkan situasi embargo dan kontra embargo ini melampaui isu-isu perdagangan dan investasi," terang Enggar.


Selain itu, di luar sektor perdagangan, potensi kerja sama kedua negara dapat pula terjadi di bidang pariwisata, pertukaran pelajar, pengembangan teknologi, sektor energi, kedirgantaraan, dan lainnya.

Kementerian Perdagangan sendiri mencatat, Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan Rusia sejak 2015 lalu, dengan nilai sebesar US$1,1 juta dan kemudian meningkat menjadi US$411 juta di 2016. Sementara, di tahun sebelumnya, Indonesia masih mengalami defisit perdagangan sekitar US$1,6 miliar di 2012.



Credit  CNN Indonesia



AS dan Jepang Latihan Gabungan di Dekat Semenanjung Korea


AS dan Jepang Latihan Gabungan di Dekat Semenanjung Korea Latihan gabungan ini melibatkan dua pesawat pengebom B-1B milik Angkatan Udara AS. (Reuters/Kim Hong-Ji)


Jakarta, CB -- Di tengah ancaman Korea Utara yang kian meningkat di kawasan, Jepang dan Amerika Serikat melakukan latihan pasukan udara gabungan di dekat Semenanjung Korea.

Pasukan Pertahanan Udara Jepang (ASDF) mengumumkan bahwa latihan gabungan itu dilakukan di sekitar Pulau Kyushu, selatan Jepang.

Menurut ASDF, latihan itu melibatkan dua pesawat pengebom B-1B milik Angkatan Udara AS. Selain itu, dua jet tempur F-2 juga dikerahkan dalam latihan gabungan ini.

Kabar ini diberitakan oleh Reuters pada Rabu (9/8), setelah Korut menyatakan tengah mempertimbangkan untuk menembakkan rudal ke Guam, salah satu wilayah kekuasaan AS di Pasifik.

"KPA [Tentara Rakyat Korea] sedang menimbang secara teliti rencana operasional untuk melepaskan tembakkan ke daerah sekitar Guam dengan rudal balistik strategis jarak menengah hingga jauh Hwasong-12 untuk menyerang markas militer AS di Guam, termasuk Pangkalan Udara Anderson," ujar juru bicara KPA.

Pangkalan Udara Anderson merupakan markas militer AS yang menjadi basis operasi pesawat pengebom B1-B untuk wilayah Asia Pasifik.

Menanggapi ancaman ini, seorang anggota Kongres yang mewakili Guam, Madeleine Z Bordallo, mengatakan bahwa wilayah AS di Pasifik itu aman dari Korut.

"Guam masih aman dan saya percaya pada kemampuan pertahanan AS untuk melindungi pulau kita dan sekutu di kawasan," kata Bordallo dalam pernyataan pers yang dikutip Reuters.

Dia juga meminta Presiden Donald Trump untuk menunjukkan "kepemimpinan yang mantap" dan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk meredakan ketegangan, menghentikan program senjata Korea Utara.






Credit  CNN Indonesia





Menerka Gambaran Perang Nuklir Korut-Amerika


Menerka Gambaran Perang Nuklir Korut-Amerika 
Korea Utara siap meluncurkan rudal ke wilayah AS di Pasifik. Bagaimana jadinya kalau kedua negara berperang? (KCNA via Reuters)


Jakarta, CB -- Amerika Serikat dan Korea Utara sama-sama melontarkan ancaman keras terkait ambisi nuklir pemerintahan Kim Jong-un yang bertentangan dengan pandangan masyarakat internasional.

Setelah mendapat laporan bahwa Korut sudah bisa memasangkan hulu ledak nuklir pada rudal balistiknya, Trump mengancam negara terisolasi itu bakal menghadapi "api dan kemarahan" dari Amerika.

Pyongyang menanggapi dengan tidak tanggung-tanggung menyatakan akan menghantam Guam, wilayah AS di Pasifik, menggunakan rudal balistiknya.

Jika terealisasi, serangan ini bisa menjadi sangat signifikan karena pulau tersebut menjadi salah satu basis operasi militer besar AS di luar daratan utamanya.

Negeri Paman Sam pun mungkin membalas serangan itu dengan persediaan senjata nuklirnya yang telah terpupuk sejak masa perang dingin. Bagaimana jadinya jika kedua negara terlibat perang?

Amerika kemungkinan besar tidak bisa melakukan serangan terukur terhadap fasilitas rudal nuklir Korut. Masalahnya, fasilitas-fasilitas itu tersebar dan disembunyikan di antara pegunungan negara tersebut.

Jika serangan itu tidak menghantam semua persenjataan Korut secara sekaligus, maka 10 juta warga di Seoul, 38 juta warga Tokyo dan puluhan ribu tentara AS di timur laut Asia bisa terancam serangan rudal, baik konvensional maupun nuklir.

Bahkan, jika senjata-senjata itu bisa langsung disapu bersih, Seoul masih bisa luluh lantak karena hujan peluru artileri dari wilayah Korut.

"Bahkan serangan terbatas" oleh Amerika Serikat "bakal berisiko membuat Korea Utara meyakini bahwa ada serangan lanjutan yang lebih besar, dan mereka mungkin memilih untuk menggunakan senjata nuklirnya," kata Jeffrey Lewis, direktur program nonproliferasi di Institut Studi Internasional Middlebury, dikutip The Independent, Rabu (9/8).

Serangan artileri besar-besaran dari Korut bisa diaktivasi lebih cepat ketimbang aset angkatan laut, udara dan rudal balistik yang bisa mengincar Korsel, Jepang dan pangkalan Amerika di kawasan menggunakan nuklir atau senjata kimia.

Negara-negara tersebut mempunyai sistem pertahanan rudal balistik, tapi hal itu tidak menjamin semua peluru bisa berhasil ditangkal.

Jepang sudah mulai memberi tahu warganya cara-cara merespons serangan rudal dari Korea Utara dan perusahaan-perusahaan AS mulai menjual perlindungan rudal.

Walau masih belum jelas apakah Korea Utara bisa mengincar kota-kota besar di Amerika seperti Denver dan Chicago dengan nuklir, sistem pertahanan AS pun sama-sama belum bisa dipastikan bisa menangkal serangan semacam itu.

Bagaimanapun, AS harus memberi sinyal bagi Korea Utara dan China--sekutu utama Pyongyang--bahwa serangan militer terukur yang mereka lakukan itu terbatas sehingga Korut tidak terpicu membalas dengan nuklir.

Di saat yang sama, Korea Selatan menyumbang 1,9 persen dari perekonomian global dan menaungi perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung dan Hyundai. Perang di semenanjung Korea bisa merugikan kawasan dan dunia, meski tanpa pengerahan nuklir Korut.

Pasar finansial global juga akan terguncang dalam jangka singkat.

Opsi lain yang bisa dilakukan AS adalah menggulingkan rezim Kim Jong-un. Namun, pergantian rezim pun tidak berarti bisa mengubah pandangan Korut.

Jika Kim diincar untuk digulingkan, maka para loyalis yang ada di sekitarnya pun harus ikut disingkirkan. Dengan demikian, Amerika punya daftar panjang berisi nama-nama orang yang harus mereka bunuh untuk mencapai tujuan tersebut.

Belum lagi, China yang khawatir akan krisis pengungsi dan keberadaan tentara AS di perbatasannya, kemungkinan besar akan mencoba untuk menopang rezim yang saat ini berkuasa.

Invasi skala penuh mungkin diperlukan untuk menyapu artileri dan rudal nuklir Korea Utara dengan cepat. Namun, sinyal serangan apapun yang diberikan Amerika Serikat--seperti pengumpulan persenjataan, pengerahan militer Korsel dan Jepang serta evakuasi warga AS di kawasan--bisa memicu serangan lebih dulu dari Korut.

China dan Rusia juga mungkin bisa ikut terbawa dalam peperangan.
Korea Utara bisa meluncurkan rudal nuklir jika dipicu pergerakan kecil dari AS.Korea Utara bisa meluncurkan rudal nuklir jika dipicu pergerakan kecil dari AS. (KCNA via Reuters)
"Secara realistis, perang harus dihindari," kata Jon Delury, profesor asisten studi internasional di Universitas Yonsei, Korea Selatan.

"Ketika tidak ada lagi analisis untung-rugi seperti itu, yang ada adalah kegilaan."
Banyak analis menyebut ini waktunya untuk memulai dialog mencegah situasi semakin buruk. Mencegah Korut memperoleh senjata termonuklir, atau rudal berbahan bakar padat lain, adalah tujuan yang mesti diperjuangkan, kata Lewis.

Untuk itu, AS mesti menawarkan semacam hadiah bagi Korea Utara. Misalnya, negara dengan anggaran pertahanan terbesar di dunia itu bisa mulai mengurangi latihan bersama dengan Korea Selatan di kawasan.

"Opsi realistis adalah langkah diplomatik yang bisa memperlambat [perkembangan situasi ini]. Dan itu bakal membutuhkan banyak pembicaraan," kata Delury.






Credit  CNN Indonesia





PM Australia Menentang Ancaman Trump untuk Korea Utara


PM Australia Menentang Ancaman Trump untuk Korea Utara 
PM Malcolm Turnbull tidak setuju dengan ancaman Presiden Trump terhadap Korea Utara. (AFP Photo/Peter Parks)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull tidak setuju dengan ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang bersumpah akan memberikan "api dan kemarahan" untuk Korea Utara jika terus mengusik AS.

Turnbull mengatakan satu-satunya cara untuk menangani Korea Utara adalah dengan menggunakan "tekanan ekonomi maksimum" dan ia menyambut baik sanksi "baru dan keras" dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa belum lama ini.

Dia mengatakan Australia akan mengimplementasikan sanksi tersebut beserta langkah-langkah lain yang diperlukan untuk menekan Korut.

Bill English, Perdana Menteri Selandia Baru, bahkan menyebut komentar Trump "tidak membantu."

"Saya rasa komentar-komentar itu tidak membantu di tengah lingkungan yang sangat tegang," ujarnya kepada media setempat, sebagaimana dikutip The Guardian, Rabu (9/8).

Trump melontarkan peringatan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Selasa saat sesi berfoto di Klub Golf nasional di Bedminster, New Jersey.

"Korea Utara sebaiknya tidak lagi membuat ancaman kepada Amerika Serikat. Mereka akan menghadapi api dan kemarahan yang belum pernah terjadi di dunia," kata Trump.
 
"Ancamannya (Kim Jong-un) sudah melebihi batas normal untuk Amerika Serikat. Mereka akan menghadapi api, kemarahan dan kekuatan besar yang tidak pernah terjadi di dunia."

Sejumlah pakar menyebut retorika agresif Trump bisa memberikan dampak buruk kepada AS. Hal itu bisa membuat Kim Jong-un semakin yakin bahwa rezimnya terancam dan memicunya melakukan serangan terlebih dahulu.

"Sangat bahaya dan ceroboh dan kontra-produktif Donald Trump mengancam akan memusnahkan Korea Utara," kata Daryl Kimball, kepala Arms Control Association di Washington.

"Yang kita butuhkan adalah dialog untuk mengurangin tensi dan menghindari miskalkulasi yang bisa berujung bencana. Kita saat ini sedang menuju ke arah konflik dan kita harus menghindari hal tersebut."




Credit  CNN Indonesia