Selasa, 12 Maret 2019

Pemilu India, PM Modi Diuntungkan dari Konflik India - Pakistan


Perdana Menteri India Narendra Modi saat berbicara dalam pembukaan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, 23 Januari 2018. REUTERS
Perdana Menteri India Narendra Modi saat berbicara dalam pembukaan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, 23 Januari 2018. REUTERS

CB, Jakarta - Inkumben Perdana Menteri Narendra Modi diperkirakan meraup keuntungan dari ketegangan antara India dengan Pakistan soal Kashmir dalam pemilu tahun ini. Pemilu India yang dimulai pada 11 April mendatang akan menjadi pesta demokrasi terbesar di dunia karena 900 juta warga India akan menggunakan hak pilih. Selain itu. 15 juta di antaranya berusia 18 dan 19 tahun akan memberikan hak pilihnya untuk pertama kali.

"Untuk pertama kalinya saya akan memilih Narendra Modi, karena saya menyukai apa yang telah ia lakukan terhadap Pakistan," kata Anjali Tivari ketika ia menjemput putranya dari sekolah di Mumbai.
"Saya terkesan. Dia memberikan jawaban yang tepat untuk Pakistan," dikutip dari Reuters, Senin, 11 Maret 2019.

Ketua KPU Sunil Pemilu kepada wartawan mengatakan, pemilu akan digelar selama satu bulan lebih karena ini merupakan pemilu terbesar.
Sampai beberapa minggu lalu, lapangan pekerjaan langka dan turunnya harga pertanian membuat popularitas Modi menjadi kurang baik. Namun dari hasil jajak pendapat menunjukkan Partai BJP yang saat ini berkuasa memiliki keuntungan yang jelas setelah kontak senjata terjadi antara angkatan bersenjata India dengan Pakistan. Hal tersebut dikatakan memicu semangat patriotik India.
Inkumben Perdana Menteri Narendra Modi diperkirakan meraup keuntungan dari ketegangan India dengan Pakistan soal Kashmir dalam pemilu kali ini

Alhasil, sebanyak 543 kursi parlemen yang diperebutkan, 241 kursi di antaranya bisa beralih ke aliansi yang berkuasa yakni Modi, dibandingkan dengan 141 kursi aliansi oposisi yang dipimpin partai Kongres.
Pada survey yang dirilis pada Januari lalu sebelum ketegangan terjadi dengan Pakistan menunjukkan, BJP tidak mampu meraup jumlah suara mayoritas.
Pada pemilu 2014, BJP memenangkan 282 dari 543 kursi yang diperebutkan.Ini merupakan pertunjukan terkuat dalam tiga dekade pemilu parpol.

Partai oposisi utama, Kongres pada akhir tahun lalu mampu mengalahkan BJP di tiga daerah pedesaan dan sedang mencoba untuk menyatukan partai-partai tingkat regional dan berbasis kasta untuk menggulingkan Modi.
Partai Kongres yang dikendalikan oleh dinasti Nehru-Gandhi, mengandalkan kebencian pemilih untuk mendorong aliansi oposisi untuk mendapatkan kemenangan dalam pemilu India April mendatang.






Credit  tempo.co