Tiga capres dari Partai Demokrat membela Ilhan Omar.
CB,
WASHINTON -- Tiga calon presiden dari Partai Demokrat membela anggota
Kongres Ilhan Omar atas komentarnya soal Israel beberapa waktu lalu.
Pernyataan
salah satu muslimah pertama di kongres AS itu mendapat dukungan dari
senator Bernie Sanders, dan Elizabeth Warren. Keduanya merupakan dua
kandidat sayap kiri dalam pemilihan presiden dari Partai Demokrat
medatang.
"Anti-semitisme adalah ideologi penuh kebencian dan berbahaya
yang harus ditentang keras di AS, dan di seluruh dunia," ujar Sanders
seperti dikutip Haaretz, Kamis.
Meski demikian,
Sanders menyatakan bahwa anti-semitisme tak boleh disamakan dengan
kritik sah terhadap pemerintahan Benjamin Netanyahu sayap kanan di
Israel. Sebaliknya, kata dia, warga AS harus mengembangkan kebijakan
Timur Tengah yang adil sehingga menyatukan orang Israel dan Palestina
untuk perdamaian abadi.
"Apa yang saya takutkan tengah
terjadi di House AS kini yakni upaya untuk menargetkan anggota Kongres
Omar sebagai cara untuk melumpuhkan debat itu. Menurut saya itu salah,"
ujar Sanders.
Sementara Warren dalam sebuah pernyataan
menyoal anti-semitisme oleh Omar mengatakan, warga AS memiliki kewajiban
moral untuk memerangi ideologi kebencian di negara sendiri dan seluruh
dunia termasuk anti-Semitisme dan Islamofobia.
Menurutnya, pada negara demokrasi, warga dan pihak manapun bisa dan harus debat terbuka dan penuh hormat menyoal Timur Tengah.
Dia
menilai kritik terhadap Israel sebagai anti-Semit secara otomatis
memiliki efek mengerikan pada wacana publik AS. Situasi ini kian
memperumit untuk mencapai solusi damai antara Israel dan Palestina.
"Ancaman kekerasan, seperti yang dilakukan terhadap Omar, tidak pernah
bisa diterima," katanya.
Senator California, Kamala Harris
yang merupakan calon presiden juga mengeluarkan pernyataan terkait
pernyataan Omar. Menurutnya, warga AS memiliki tanggung jawab untuk
berbicara soal menentang anti-Semitisme, Islamfobia, homofobia,
transphobia ataupun rasisme,
Namun, dalam
pengecualian soal Omar, ia khawatir sorotan terhadapnya dapat
membahayakan diri Omar sendiri. "Kita harus mengadakan diskusi yang
sehat dan penuh hormat soal kebijakan," ujar Harris.
Pada
akhirnya, kata dia yang dibutuhkan adalah solusi dua negara dan komitmen
untuk perdamaian, hak asasi manusia, dan demokrasi oleh semua pemimpin
di wilayah ini. "Dan juga komitmen oleh negara kita untuk membantu
mencapai itu," ujarnya.