CB, Miami – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memperingatkan militer Venezuela, yang tetap setia kepada Presiden Nicolas Maduro, bahwa mereka memiliki masa depan beresiko.
Trump, yang mendukung oposisi Venezuela untuk menjatuhkan Maduro, mendesak agar bantuan kemanusiaan AS diizinkan masuk.
“Anda tidak akan mendapatkan tempat aman untuk bersembunyi, tidak ada pintu keluar yang mudah dan tidak ada jalan keluar. Kalian akan kehilangan semuanya,” kata Trump dihadapan warga keturunan Venezuela dan Kuba di Miami pada Senin, 18 Februari 2019 seperti dilansir Reuters.
Trump mendukung tokoh oposisi Juan Guaido, yang merupakan Presiden
Majelis Nasional Venezuela atau semacam lembaga parlemen. Guaido telah
menyatakan diri sebagai Presiden interim pada Januari 2019 dan mendesak
Maduro untuk mundur. Maduro baru saja memenangkan pemilu pada 2018 dan
dilantik pada awal Januari 2019 untuk masa tugas periode kedua.
Kritik
menyebut Maduro memenangkan pemilu yang curang. Saat ini, tokoh
sosialis itu mendapatkan dukungan dari Rusia, Cina, Turki, Kuba, dan
Meksiko. Maduro juga mendapatkan dukungan dari militer, yang beraliran
sosialis.
Menanggapi pidato itu, Maduro mengatakan pidato Trump bergaya Nazi. Menurut dia, Trump bertindak seakan dia adalah pemilik Venezuela dan warga negara adalah budaknya.
Trump juga memperingatkan militer Venezuela untuk tidak mencoba melukai Guaido atau pemimpin oposisi lainnya. Dia mendesak mereka menerima amnesti yang dijanjikan Guaido dan mengizinkan makanan dan obat-obatan kiriman AS masuk ke Venezuela.
Saat ini, bantuan AS menumpuk di perbatasan Kolombia dengan Venezuela di daerah bernama Cucuta. Militer Venezuela membarikade jalan penghubung kedua negara yang melewati Cucuta sehingga bantuan tidak bisa dikirim masuk.
Maduro menyebut bantuan itu sebagai pertunjukan AS. Dia membantah terjadinya krisis meskipun banyak warga kesulitan pangan dan obat-obatan.
“Kita tidak akan membuat orang terhormat Venezuela menjadi pengemis Venezuela,” kata Maduro dalam pernyataan yang disiarkan stasiun televisi pada Senin, 18 Februari 2019. “Kita tidak akan menerimanya.”
Maduro mengatakan negaranya menerima banyak bantuan kemanusiaan dari negara lain seperti Rusia. Menurut dia, Rusia mengirim bantuan sebanyak 300 ton pada Rabu pekan lalu. Namun, dia menyebut kiriman ini sebagai suplai yang telah dibayar.
Trump juga mengecam ideologi sosialisme sebagai ideologi yang sekarat di kawasan negara Barat. Dia juga melabeli Maduro sebagai boneka dari Kuba, yang berbasis ideologi komunis.
“Amerika tidak akan menjadi negara sosialis,” kata Trump, yang terindikasi berupaya mendapatkan dukungan warga keturunan Spanyol di Florida untuk pemilihan Presiden 2020. Florida diperkirakan bakal menjadi negara bagian penentu.
Menurut NBC News, Trump menjanjikan hari baru bagi Venezuela dalam pidatonya. “Kita di sini untuk menyatakan bahwa hari baru datang ke Amerika Latin,” kata Trump. “Warga Venezuela berdiri untuk kebebasan dan demokrasi dan AS berdiri tepat disebelahnya.”
Trump, yang mendukung oposisi Venezuela untuk menjatuhkan Maduro, mendesak agar bantuan kemanusiaan AS diizinkan masuk.
“Anda tidak akan mendapatkan tempat aman untuk bersembunyi, tidak ada pintu keluar yang mudah dan tidak ada jalan keluar. Kalian akan kehilangan semuanya,” kata Trump dihadapan warga keturunan Venezuela dan Kuba di Miami pada Senin, 18 Februari 2019 seperti dilansir Reuters.
Menanggapi pidato itu, Maduro mengatakan pidato Trump bergaya Nazi. Menurut dia, Trump bertindak seakan dia adalah pemilik Venezuela dan warga negara adalah budaknya.
Trump juga memperingatkan militer Venezuela untuk tidak mencoba melukai Guaido atau pemimpin oposisi lainnya. Dia mendesak mereka menerima amnesti yang dijanjikan Guaido dan mengizinkan makanan dan obat-obatan kiriman AS masuk ke Venezuela.
Saat ini, bantuan AS menumpuk di perbatasan Kolombia dengan Venezuela di daerah bernama Cucuta. Militer Venezuela membarikade jalan penghubung kedua negara yang melewati Cucuta sehingga bantuan tidak bisa dikirim masuk.
Maduro menyebut bantuan itu sebagai pertunjukan AS. Dia membantah terjadinya krisis meskipun banyak warga kesulitan pangan dan obat-obatan.
“Kita tidak akan membuat orang terhormat Venezuela menjadi pengemis Venezuela,” kata Maduro dalam pernyataan yang disiarkan stasiun televisi pada Senin, 18 Februari 2019. “Kita tidak akan menerimanya.”
Maduro mengatakan negaranya menerima banyak bantuan kemanusiaan dari negara lain seperti Rusia. Menurut dia, Rusia mengirim bantuan sebanyak 300 ton pada Rabu pekan lalu. Namun, dia menyebut kiriman ini sebagai suplai yang telah dibayar.
Trump juga mengecam ideologi sosialisme sebagai ideologi yang sekarat di kawasan negara Barat. Dia juga melabeli Maduro sebagai boneka dari Kuba, yang berbasis ideologi komunis.
“Amerika tidak akan menjadi negara sosialis,” kata Trump, yang terindikasi berupaya mendapatkan dukungan warga keturunan Spanyol di Florida untuk pemilihan Presiden 2020. Florida diperkirakan bakal menjadi negara bagian penentu.
Menurut NBC News, Trump menjanjikan hari baru bagi Venezuela dalam pidatonya. “Kita di sini untuk menyatakan bahwa hari baru datang ke Amerika Latin,” kata Trump. “Warga Venezuela berdiri untuk kebebasan dan demokrasi dan AS berdiri tepat disebelahnya.”
Credit tempo.co