Juan Guaido, pemimpin oposisi yang
mendeklarasikan diri sebagai presiden interim Venezuela, menghimpun
sejuta orang untuk melawan blokade bantuan ke negaranya. (Reuters/Andres
Martinez Casares)
Jakarta, CB -- Juan Guaido, pemimpin oposisi yang mendeklarasikan diri sebagai presiden interim Venezuela, berupaya menghimpun satu juta sukarelawan untuk melawan blokade bantuan internasional ke negaranya.
"Tugas utama kami adalah mendapatkan satu juta sukarelawan hingga 23 Februari mendatang," ujar Guaido kepada pendukungnya, sebagaimana dikutip AFP, Minggu (17/2).
Hingga saat ini, sudah ada 600 ribu pendukung Guaido membubuhkan tanda tangannya pada petisi berisi komitmen untuk membantu membuka blokade bantuan internasional yang dilakukan Presiden Nicolas Maduro.
"Tugas utama kami adalah mendapatkan satu juta sukarelawan hingga 23 Februari mendatang," ujar Guaido kepada pendukungnya, sebagaimana dikutip AFP, Minggu (17/2).
Hingga saat ini, sudah ada 600 ribu pendukung Guaido membubuhkan tanda tangannya pada petisi berisi komitmen untuk membantu membuka blokade bantuan internasional yang dilakukan Presiden Nicolas Maduro.
Kini, bantuan internasional, kebanyakan dari Amerika Serikat, tertahan di Kolombia karena Maduro memerintahkan militer menutup perbatasan. Ia menganggap bantuan tersebut hanyalah salah satu cara AS untuk melakukan intervensi.
Namun, Guaido mengatakan bahwa ada sekitar 300 ribu warga Venezuela terancam meninggal akibat krisis ekonomi di negaranya yang sedang mengalami hiperinflasi.
Guaido pun mengumpulkan massa yang nantinya akan dikerahkan ke beberapa titik. Mereka bakal membawa masuk bantuan internasional yang tertahan di perbatasan menggunakan karavan, melawan militer di daerah tersebut.
Guaido sendiri sudah memperingatkan militer, yang masih setia kepada Maduro, agar tidak memblokade bantuan kemanusiaan.
Ia menyebut pemblokiran akses bantuan kemanusiaan ini "hampir seperti genosida" dan militer kemungkinan bertanggung jawab atas kematian 40 demonstran dalam unjuk rasa anti-Maduro sejak 21 Januari lalu.
Di tengah unjuk rasa menolak Maduro itu lah Guaido memproklamirkan diri sebagai pemimpin interim Venezuela. Ia langsung mendapatkan dukungan dari AS dan puluhan negara lain.
Maduro
yang masih memegang sumpah sebagai Presiden Venezuela pun menolak
bantuan AS itu karena menganggapnya sebagai "pertunjukan politik."
Sang presiden pun mengklaim sudah menyediakan 933 ton obat-obatan dan pasokan makanan yang sudah disubsidi dari negara-negara sekutunya, seperti China, Kuba, dan Rusia.
"Kami membayar itu semua dengan uang kami. Kami tidak akan mengemis ke orang lain," katanya.
Sang presiden pun mengklaim sudah menyediakan 933 ton obat-obatan dan pasokan makanan yang sudah disubsidi dari negara-negara sekutunya, seperti China, Kuba, dan Rusia.
"Kami membayar itu semua dengan uang kami. Kami tidak akan mengemis ke orang lain," katanya.
Credit cnnindonesia.com