CB, Jakarta - Wakil
presiden Amerika Serikat Mike Pence melalui video rekaman berbahasa
Inggris bercampur bahasa Spanyol, menyatakan seluruh rakyat Amerika
mendukung unjuk rasa rakyat Venezuela terhadap diktator Nicolas Maduro
Pence menyebut Maduro sebagai diktator dengan memenangkan pemilu yang berlangsung secara tidak adil dan tidak bebas.
"Atas nama Presiden Donald Trump dan seluruh rakyat Amerika, saya menyampaikan dukungan tak tergoyahkan AS karena anda, rakyat Venezuela, angkat suara menyerukan kebebasan," kata Pence seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 23 Januari 2019.
"Dia mengendalikan kekuasaan dengan memenjarakan siapa saja yang berani menentangnya," kata Pence.
Oposisi Venezuela yang mendapat dukungan dari AS berencana menggelar unjuk rasa di seluruh negara pada hari Rabu ini. Unjuk rasa sebagai bagian dari acara tahunan menandai jatuhnya pemerintahan junta militer Venezuela pada tahun 1958. Para pendukung pemerintah Maduro juga diperkirakan turun ke jalan untuk memperingati acara tersebut.
Unjuk rasa rakyat Venezuela dipicu krisis ekonomi yang sudah sangat parah dan inflasi tak terkendali, tingginya angka pengangguran, dan kekurangan makanan yang parah.
Nicolas Maduro diangkat sumpah sebagai presiden pada 10 Januari lalu. Ia untuk kedua kali terpilih sebagai presiden untuk 6 tahun lamanya. Terpilihnya Maduro diwarnai dengan boikot pemilu oleh kelompok oposisi Venezuela karena diduga terjadi berbagai kecurangan.
Pence menyebut Maduro sebagai diktator dengan memenangkan pemilu yang berlangsung secara tidak adil dan tidak bebas.
"Atas nama Presiden Donald Trump dan seluruh rakyat Amerika, saya menyampaikan dukungan tak tergoyahkan AS karena anda, rakyat Venezuela, angkat suara menyerukan kebebasan," kata Pence seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 23 Januari 2019.
"Dia mengendalikan kekuasaan dengan memenjarakan siapa saja yang berani menentangnya," kata Pence.
Oposisi Venezuela yang mendapat dukungan dari AS berencana menggelar unjuk rasa di seluruh negara pada hari Rabu ini. Unjuk rasa sebagai bagian dari acara tahunan menandai jatuhnya pemerintahan junta militer Venezuela pada tahun 1958. Para pendukung pemerintah Maduro juga diperkirakan turun ke jalan untuk memperingati acara tersebut.
Unjuk rasa rakyat Venezuela dipicu krisis ekonomi yang sudah sangat parah dan inflasi tak terkendali, tingginya angka pengangguran, dan kekurangan makanan yang parah.
Nicolas Maduro diangkat sumpah sebagai presiden pada 10 Januari lalu. Ia untuk kedua kali terpilih sebagai presiden untuk 6 tahun lamanya. Terpilihnya Maduro diwarnai dengan boikot pemilu oleh kelompok oposisi Venezuela karena diduga terjadi berbagai kecurangan.
Credit tempo.co