ledakan bom di Kolombia (Foto: CNN)
Bogota - Pemerintah Kolombia mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari menyusul serangan bom mobil di Bogota, ibu kota Kolombia. Ledakan bom mobil di akademi pelatihan kadet kepolisian tersebut menewaskan sedikitnya 21 orang, termasuk pelaku.
Otoritas menyatakan telah mengidentifikasi pelaku pengeboman yang juga melukai 68 orang tersebut. Pria itu diketahui tidak terkait dengan kelompok-kelompok gerilyawan bersenjata.
Kementerian Pertahanan menyatakan, aksi teroris itu dilakukan dengan menggunakan sebuah kendaraan bermuatan 80 kilogram bahan peledak.
"Sayangnya, korban awal adalah 21 orang tewas, termasuk orang yang bertanggung jawab atas insiden tersebut, dan 68 orang luka-luka," demikian disampaikan kepolisian Kolombia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (18/1/2019).
Kepolisian menambahkan, sebanyak 58 orang dari 68 korban luka telah dibolehkan meninggalkan rumah sakit. Serangan bom ini merupakan insiden serupa terburuk di Bogota dalam kurun waktu 16 tahun terakhir.
"Semua warga Kolombia menolak terorisme dan kita bersatu dalam memeranginya," demikian cuitan Presiden Ivan Duque di Twitter usai ledakan bom mobil tersebut.
Kemudian dalam statemennya, Presiden Ivan Duque mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan tambahan personel di perbatasan-perbatasan Kolombia dan rute-rute dari dan ke kota-kota di Kolombia.
Sejauh ini belum ada pihak atau kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut. Pelaku yang diidentifikasi sebagai Jose Aldemar Rojas Rodriguez mengemudikan kendaraannya menuju Sekolah General Francisco de Paula Santander Office di sebelah selatan Bogota saat berlangsung seremoni promosi bagi para kadet polisi.
Credit detikNews
https://m.detik.com/news/internasional/d-4390654/kolombia-berkabung-3-hari-usai-ledakan-bom-tewaskan-21-orang