Rabu, 12 September 2018

Senator AS: Terorisme Jadi Senjata Utama Washington di Timur Tengah


Senator AS: Terorisme Jadi Senjata Utama Washington di Timur Tengah
Senator Amerika Serikat (AS), Richard H. Black menyatakan, terorisme telah menjadi kekuatan utama AS dalam konflik di Timur Tengah. Foto/Reuters

WASHINGTON - Senator Amerika Serikat (AS), Richard H. Black menyatakan, terorisme telah menjadi kekuatan utama AS dalam konflik di Timur Tengah. Dia menyebut, hal ini sudah tertanam kuat dalam kebijakan luar negeri Washington.

"CIA, bekerja sama dengan intelijen Inggris, telah berulang kali menggunakan senjata teror untuk menggulingkan negara. Tujuan kami adalah untuk menginstal rezim boneka. Jika kita berhasil di Suriah hari ini, Al-Qaeda atau ISIS akan menjalankan Suriah dari Damaskus dan bendera hitam putih yang ditakuti Al-Qaeda akan berkibar di Damaskus," kata Black.

"Saya tidak berpikir inilah yang diinginkan rakyat Amerika. Saya akan mengatakan bahwa hal terburuk dari kebijakan luar negeri Amerika adalah bahwa hal itu tertanam kuat dalam kebijakan luar negeri untuk menggunakan teror sebagai senjata," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (10/9).

Senator asal Negara Bagian Virginialalu menyatakan, AS tidak pernah ingin menghacurkan kelompok teroris di Timur Tengah, tapi justru memelihara mereka. Black menegaskan, hal ini dilakukan karena terorisme adalah senjata paling ampuh AS di kawasan Timur Tengah.

"Kami berbicara tentang perang melawan teror, tetapi kami tidak mengobarkan perang terhadap teror. Kami melancarkan perang di mana teror adalah senjata utama kami. Itu adalah perhatian utama saya dengan apa yang kami lakukan di Timur Tengah," imbuhnya.

Sebelumnya, Black juga mengklaim dinas intelijen MI6 Inggris sedang merancang serangan senjata kimia di Suriah untuk dituduhkan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Menurut Black, serangan senjata kimia MI6 Inggris dirancang dengan target rakyat Suriah, yang kemudian dituduhkan kepada Assad.

Black melanjutkan, MI6 tidak sendirian untuk menjalankan rencananya. Menurutnya, para pemberontak akan terlibat langsung, termasuk menyamar sebagai korban. 




Credit  sindonews.com