TOKYO
- Sebuah kapal perang Jepang, menggunakan sistem anti-rudal berbasis
kapal Amerika Serikat (AS), berhasil mencegat dan menghancurkan rudal
balistik yang masuk di atas Samudra Pasifik Selasa malam. Demikian bunyi
pernyataan Badan Pertahanan Rudal Jepang.
Penghancur rudal kelas Atago yang diperbarui milik Pasukan Bela Diri Maritim Jepang berhasil mendeteksi dan melacak rudal balistik sederhana dari Fasilitas Rudal Pasifik di Baking Sands, Kauai, Hawaii. Menanggapi ancaman tersebut, Aegis Weapon System yang ada di kapal melacaknya dan meluncurkan rudal Standard Missile-3 Block IB yang mencegatnya di tengah penerbangan.
"Keberhasilan ini memberi keyakinan pada kemampuan masa depan bagi Jepang untuk mengalahkan ancaman yang berkembang di kawasan itu," kata Direktur Pertahanan Rudal Jepang, Letnan Jenderal Sam Greaves, seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (13/9/2018).
Pernyataan itu tampaknya merujuk pada gudang senjata rudal balistik di Beijing dan program rudal Pyongyang, yang ditunda oleh rezim setelah pembicaraan Trump-Kim serta yang telah terlibat uji coba rudal balistik di atas Jepang.
Sebelumnya
Pentagon, dalam laporan tentang kekuatan militer China tahun 2018,
menyatakan China sedang mengembangkan dan menguji beberapa varian baru
rudalnya. China juga mengembangkan metode untuk menghadapi pertahanan
rudal balistik.
"Kami berkomitmen untuk membantu pemerintah Jepang dalam meningkatkan kemampuan pertahanan rudal nasionalnya terhadap ancaman yang muncul," kata Greaves.
AS dan Jepang bersama-sama mengembangkan rudal pencegat lain yaitu SM-3 Blok IIA, tetapi pengujiannya telah sedikit terlambat. Sistem rudal ini telah diuji sebanyak tiga kali sejak awal tahun 2017, dan hanya ada satu intercept yang berhasil.
Badan Pertahanan Rudal menyebut tes pada Senin ini sebagai tonggak penting dalam kerja sama yang meningkat antara Jepang dan AS di bidang pertahanan rudal.
Credit sindonews.com