Kamis, 20 September 2018

Inggris: Latihan Perang Vostok-2018 Tunjukkan Sifat Agresif Rusia

Inggris: Latihan Perang Vostok-2018 Tunjukkan Sifat Agresif Rusia
Latihan perang Vostok-2018 Rusia. Foto/Sputnik/Alexey Nikoskiy

LONDON - Pemerintah Inggris menilai latihan perang Vostok-2018 Rusia menunjukkan bahwa Moskow telah menjadi lebih agresif dalam kehadiran militernya. Hal itu disampaikan  Menteri Negara untuk Persemakmuran dan PBB Tariq Ahmad dalam suratnya untuk parlemen.

"Semua negara memiliki hak untuk melatih angkatan bersenjata mereka, tetapi penting bahwa ini dilakukan dengan cara yang transparan dan dapat diprediksi. VostOK menunjukkan fokus Rusia pada penggunaan konflik berskala besar," bunyi surat Ahmad yang diperoleh Sputnik.

"Ini cocok dengan pola yang telah kita lihat selama beberapa waktu; Rusia yang lebih tegas, secara signifikan meningkatkan kemampuan dan kehadiran militernya. Inggris dan sekutunya sedang mengamati latihan ini dengan seksama," lanjut Ahmad, yang dilansir Kamis (20/9/2018).

Surat Ahmad merupakan tanggapan atas permintaan parlemen untuk menilai latihan perang Vostok dan pengaruhnya terhadap kepentingan Barat.

Vostok-2018 merupakan latihan perang terbesar Rusia sejak Perang Dingin berakhir. Latihan selama hampir sepekan yang rampung pada hari Senin lalu itu melibatkan hampir 300.000 tentara, 36.000 kendaraan militer, 80 kapal perang dan kapal pendukung, dan lebih dari 1.000 pesawat.

Militer China dan Mongolia ikut bergabung dalam manuver besar-besaran itu. NATO yang mendapat pemberitahuan resmi dari Moskow ikut memantau latihan perang yang berlangsung di Rusia tengah dan timur tersebut.

Moskow menegaskan bahwa latihan Vostok tidak diarahkan terhadap negara-negara NATO dan tidak memengaruhi keamanan mereka, karena latihan diadakan jauh dari negara-negara NATO. 





Credit  sindonews.com