CB, Jakarta - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat merilis
citra satelit terbaru yang menunjukan kehancuran situs-situs militer
pemerintah Suriah yang menjadi target serangan bersama Inggris dan
Prancis.
"Bukti kehancuran itu sekaligus menepis klaim Suriah yang menyebutkan serangan AS itu tidak berhasil menghancurkan fasilitas yang ditargetkan, tulis CNN.
Seorang tentara mendokumentasikan hancurnya Pusat Penelitian Suriah akibat serangan udara koalisi AS di Barzeh, Suriah, 14 April 2018. AP
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat pada Sabtu pagi, 14 April 2018
waktu setempat, merilis peta yang menunjukkan tiga sasaran serangan
udara di Suriah. Foto yang diunggah citra satelit dari DigitalGlobe dan Planet.com
itu menunjukkan kerusakan hebat akibat serangan udara terhadap
fasilitas yang diduga menjadi bagian program senjata kimia Suriah.
Citra satelit baru dari DigitalGlobe menunjukkan ada kerusakan parah pada dua fasilitas terpisah di Homs. Citra satelit baru dari Planet.com menunjukkan bangunan Pusat Penelitian Bazrah, pusat penelitian ilmiah di pinggiran Damaskus hancur menjadi puing.
Prancis, Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan aksi militer bersama pada Jumat malam, menembakkan 105 rudal di tiga lokasi di Suriah. Tak lama setelah serangan udara dimulai, Presiden Donald Trump mengatakan ketiga situs itu "terkait" dengan program senjata kimia Suriah.
Pemandangan sisa-sisa api Pusat Penelitian Suriah yang dihancurkan oleh serangan udara koalisi AS di Barzeh, Suriah, 14 April 2018. AP
Serangan sekutu menyasar tiga titik militer utama Suriah, pos komando yang terletak di Damaskus, dan dua fasilitas penelitian serta produksi senjata kimia dan biologi yang terletak di Damaskus dan Homs.
Juru bicara Pentagon, Dana White, seusai serangan itu mengumumkan keberhasilan serangan yang tepat sasaran. "Kami berhasil menghancurkan target. Kami memukul situs, jantung program senjata kimia. Jadi, itu adalah misi yang berhasil diselesaikan dengan sempurna," kata White, seperti dilansir CNN pada 15 April 2018.
Rusia pendukung militer Suriah, tidak setuju dengan laporan itu, mengatakan, sistem pertahanan udara Suriah berhasil mencegat 71 dari 103 rudal jelajah yang ditembakan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Sementara TV negara Suriah melaporkan rudal yang menargetkan Homs berhasil dicegat dan tidak menyebabkan kerusakan.
"Bukti kehancuran itu sekaligus menepis klaim Suriah yang menyebutkan serangan AS itu tidak berhasil menghancurkan fasilitas yang ditargetkan, tulis CNN.
Seorang tentara mendokumentasikan hancurnya Pusat Penelitian Suriah akibat serangan udara koalisi AS di Barzeh, Suriah, 14 April 2018. AP
Citra satelit baru dari DigitalGlobe menunjukkan ada kerusakan parah pada dua fasilitas terpisah di Homs. Citra satelit baru dari Planet.com menunjukkan bangunan Pusat Penelitian Bazrah, pusat penelitian ilmiah di pinggiran Damaskus hancur menjadi puing.
Prancis, Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan aksi militer bersama pada Jumat malam, menembakkan 105 rudal di tiga lokasi di Suriah. Tak lama setelah serangan udara dimulai, Presiden Donald Trump mengatakan ketiga situs itu "terkait" dengan program senjata kimia Suriah.
Pemandangan sisa-sisa api Pusat Penelitian Suriah yang dihancurkan oleh serangan udara koalisi AS di Barzeh, Suriah, 14 April 2018. AP
Serangan sekutu menyasar tiga titik militer utama Suriah, pos komando yang terletak di Damaskus, dan dua fasilitas penelitian serta produksi senjata kimia dan biologi yang terletak di Damaskus dan Homs.
Juru bicara Pentagon, Dana White, seusai serangan itu mengumumkan keberhasilan serangan yang tepat sasaran. "Kami berhasil menghancurkan target. Kami memukul situs, jantung program senjata kimia. Jadi, itu adalah misi yang berhasil diselesaikan dengan sempurna," kata White, seperti dilansir CNN pada 15 April 2018.
Rusia pendukung militer Suriah, tidak setuju dengan laporan itu, mengatakan, sistem pertahanan udara Suriah berhasil mencegat 71 dari 103 rudal jelajah yang ditembakan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Sementara TV negara Suriah melaporkan rudal yang menargetkan Homs berhasil dicegat dan tidak menyebabkan kerusakan.
Credit tempo.co