Kamis, 08 Februari 2018

Kim Jong Un kirim Adik Bungsu Perempuan ke Korea Selatan, Kenapa?



Kim Jong Un kirim Adik Bungsu Perempuan ke Korea Selatan, Kenapa?
Kim Yo-jong berjalan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, di Pyongyang pada Desember 2017. (Korean Central Television. Chosun Ilbo-Digital Chosun Inc.)

CB, Jakarta - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, mengirim adik bungsunya untuk datang bersama delegasi olah raga negara itu ke Olimpiade Musim Dingin PyeongChang di Korea Selatan.
Media barat seperti CNN menyebut Kim Yo Jong, 30, sebagai andalan Kim Jong Un untuk memikat simpati publik dunia kepada negara itu pada ajang olahraga internasional ini.
Menurut media The Chosun Ilbo, rombongan delegasi Korea Utara ini juga termasuk pejabat olah raga Choe Hwi dan Ri Son-gwon, yang mengetuai Komite Reunifikasi Damai. Ini merupakan pertama kalinya sejak 68 tahun lalu, anggota keluarga Kim Jong Un datang ke Korea Selatan.

Kim Yo Jong sedang berjalan dibelakang Kim Jong Un. Daily Beast.

Kim Yo Jong, yang lahir pada 1987, belajar di Swiss seperti saudara lelakinya itu. Dia juga pernah belajar di Kim Il Sung University dan sebuah sekolah menengah di Eropa.

 
Kim Yo Jong merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara dari ayah yang sama yaitu Kim Jong Il, yang diketahui memiliki empat istri. Namun, ibu Kim Jong Un dan Kim Yo Jong sama yaitu Ko Yong Hui.
Kim Yo Jong diketahui memiliki kedekatan dengan ayahnya. Seusai berkuliah di Swiss, dia kembali ke Korea Utara dan mulai menempati posisi di pemerintahan. Ini dilansir blogger yang menulis North Korea Leadership Watch, Michael Madden.
Dia kerap bertugas sebagai pemimpin tim advance, yang melakukan inspeksi di lokasi acara sebelum kedatangan ayah atau abangnya itu.
Dia kerap terlihat berdiri di belakang abangnya saat sedang melakukan inspeksi publik, diam mencatat, membawa karangan bunga hingga menyelinap agar tidak terkena sorotan kamera.
Sejak abangnya berkuasa pada 2011, Kim Yo Jong mendapat tugas lebih penting yaitu meramu kebijakan, menerima laporan intelijen, dan bertugas mengelola kantor kepresidenan seperti layaknya seorang kepala staf Gedung Putih.
Kim Yo Jong menjadi anggota politbiro, yang merupakan lembaga tertinggi di Partai Pekerja negara itu pada tahun lalu. Dia menjadi satu dari 20 pejabat tinggi Korea Utara, yang paling dekat dengan Kim Jong Un. "Dia juga dilihat sebagai penjaga gawang dari rezim Kim Jong Un," begitu dilansir CNN.
"Dia bisa jadi satu dari segelintir orang yang paling dipercaya Kim Jong Un," kata Balbina Hwang, yang merupakan profesor di Universitas Georgetown, dan pendiri Komite Nasional di Korea Utara.
Pada 2014, Kim Yo Jong menjadi Deputi Direktur Departemen Propaganda dan Agitasi. Menurut analis Korea Utara, Ken Gause, Yo Jong menjadi pembisik utama bagi Kim Jong Un mengenai loyalitas dari para pembantunya.
Yo Jong tentu tidak ingin berkonflik dengan abangnya Kim Jong Un yang dikenal temperamen itu. Mengingat apa yang terjadi pada Kim Jong Nam, yang terbunuh di Kuala Lumpur pada 2017. Lembaga intelejen Korea Selatan menyebut itu terjadi atas perintah Kim Jong Un. "Jadi dia tentu berpikir jika dia membuat kesalahan fatal bisa terbunuh oleh abangnya itu," kata Balbina Hwang.





Credit  TEMPO.CO