Butuh waktu untuk membangun surga, berdasarkan imajinasi dan sistem kepercayaan yang memadukan agama Buddha dengan tradisi Hindu Brahmana yang penting dalam masyarakat Thailand."
Bangkok (CB) - Hampir 12 juta orang, atau hampir seperenam
penduduk Thailand mengunjungi Istana Agung di Bangkok untuk memberi
penghormatan kepada almarhum Raja Bhumibol Adulyadej sejak meninggal
pada Oktober lalu, demikian pejabat istana pada Kamis.
Ribuan orang berjejer di jalanan kawasan bersejarah Bangkok dekat Sungai Chao Phraya untuk memasuki istana pada Kamis, yang merupakan hari terakhir untuk menemui almarhum raja sebelum acara kremasi kerajaan pada 26 Oktober, lapor Reuters.
Antrian membentang lebih dari dua kilometer, menurut keterangan beberapa pejabat, dengan banyaknya penduduk yang mengantre sejak Rabu.
"Saya sudah berada di sini sejak jam 18.00 dan saya telah memberi penghormatan pada jam 07.00," ujar Tossapon Thongmak, 33, seorang penduduk Bangkok.
Raja Bhumibol meninggal dunia pada Oktober lalu di usianya ke-88 tahun, tubuhnya diletakkan di sebuah balai emas di istana.
Pemakaman kerajaan akan menjadi perpaduan upacara keagamaan Buddha dan ritual Hindu Brahmin.
"Ini merupakan pertama kalinya banyak orang Thailand menyaksikan pemakaman kerajaan untuk seorang raja. Sehingga kemegahan, keindahan, dan kesungguhan setiap orang yang terlibat dalam persiapan adalah pengalaman baru bagi semua," kata Tonthong Chandransu, pejabat hubungan masyarakat untuk komite organisasi pemakaman dan pakar monarki Thailand dalam wawancara.
"Dari segi arsitektur, keahlian, berbagai persiapan dan detail indahnya, saya belum pernah melihat dedikasi semacam ini," ungkapnya.
Pekerja konstruksi pemakaman telah bekerja selama berbulan-bulan di krematorium kerajaan yang dibangun dari awal di sebuah halaman di depan istana.
"Butuh waktu untuk membangun surga, berdasarkan imajinasi dan sistem kepercayaan yang memadukan agama Buddha dengan tradisi Hindu Brahmana yang penting dalam masyarakat Thailand," kata Tonthong.
Istana mengatakan bahwa mereka mengharapkan 250 ribu pelayat menghadiri acara kremasi kerajaan tersebut.
Badan pariwisata Thailand telah meminta wisatawan untuk menghormati sensitivitas rakyat Thailand selama waktu-waktu emosional.
Ribuan orang berjejer di jalanan kawasan bersejarah Bangkok dekat Sungai Chao Phraya untuk memasuki istana pada Kamis, yang merupakan hari terakhir untuk menemui almarhum raja sebelum acara kremasi kerajaan pada 26 Oktober, lapor Reuters.
Antrian membentang lebih dari dua kilometer, menurut keterangan beberapa pejabat, dengan banyaknya penduduk yang mengantre sejak Rabu.
"Saya sudah berada di sini sejak jam 18.00 dan saya telah memberi penghormatan pada jam 07.00," ujar Tossapon Thongmak, 33, seorang penduduk Bangkok.
Raja Bhumibol meninggal dunia pada Oktober lalu di usianya ke-88 tahun, tubuhnya diletakkan di sebuah balai emas di istana.
Pemakaman kerajaan akan menjadi perpaduan upacara keagamaan Buddha dan ritual Hindu Brahmin.
"Ini merupakan pertama kalinya banyak orang Thailand menyaksikan pemakaman kerajaan untuk seorang raja. Sehingga kemegahan, keindahan, dan kesungguhan setiap orang yang terlibat dalam persiapan adalah pengalaman baru bagi semua," kata Tonthong Chandransu, pejabat hubungan masyarakat untuk komite organisasi pemakaman dan pakar monarki Thailand dalam wawancara.
"Dari segi arsitektur, keahlian, berbagai persiapan dan detail indahnya, saya belum pernah melihat dedikasi semacam ini," ungkapnya.
Pekerja konstruksi pemakaman telah bekerja selama berbulan-bulan di krematorium kerajaan yang dibangun dari awal di sebuah halaman di depan istana.
"Butuh waktu untuk membangun surga, berdasarkan imajinasi dan sistem kepercayaan yang memadukan agama Buddha dengan tradisi Hindu Brahmana yang penting dalam masyarakat Thailand," kata Tonthong.
Istana mengatakan bahwa mereka mengharapkan 250 ribu pelayat menghadiri acara kremasi kerajaan tersebut.
Badan pariwisata Thailand telah meminta wisatawan untuk menghormati sensitivitas rakyat Thailand selama waktu-waktu emosional.
Credit antaranews.com