MOSKOW
- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, serangan militer global
terhadap Korea Utara (Korut) untuk menghancurkan program senjata nuklir
dan rudalnya bisa saja diluncurkan. Tapi, dia ragu bisa berhasil karena
Pyongyang dapat menyembunyikan fasilitas militernya tanpa diketahui
siapa pun.
Rusia sejak awal sangat menentang gagasan meluncurkan serangan militer terhadap Korut yang dipimpin diktator muda Kim Jong-un. Gagasan itu diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selain menjalankan taktik sanksi ekonomi dan diplomasi.
Keraguan tentang keampuhan opsi militer untuk krisis nuklir Pyongyang disampaikan Putin di sebuah forum energi di Moskow pada hari Rabu.
”Dapatkah serangan (militer) global terhadap Korea Utara diluncurkan untuk melucuti senjata? Ya, apakah itu akan mencapai tujuannya? Kami tidak tahu,” kata Putin.
“Siapa yang tahu apa yang mereka miliki di sana dan di mana? Tidak ada yang tahu dengan kepastian 100 persen, karena ini adalah negara tertutup,” lanjut Putin, seperti dilansir Reuters, Kamis (5/10/2017).
Rusia, lanjut Putin, memiliki lebih banyak alasan daripada kebanyakan pihak untuk khawatir dengan program rudal Pyongyang. Salah satunya, karena uji coba senjata nuklir Korea Utara terletak hanya 200 kilometer dari perbatasan Rusia.
Pemimpin Kremlin tersebut juga mengulangi seruannya agar diplomasi diizinkan berjalan dan semua pihak harus berhenti mengumbar retorika perang. Dia mengatakan, Presiden Trump sedang mendengarkan pandangan Rusia mengenai krisis nuklir Pyongyang.
Presiden Putin mengakui, sekitar 40.000 warga Korea Utara saat ini bekerja di Rusia. Mereka secara teratur mengirim sebagian dari upah mereka ke pemerintah Korea Utara.
Rusia sejak awal sangat menentang gagasan meluncurkan serangan militer terhadap Korut yang dipimpin diktator muda Kim Jong-un. Gagasan itu diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selain menjalankan taktik sanksi ekonomi dan diplomasi.
Keraguan tentang keampuhan opsi militer untuk krisis nuklir Pyongyang disampaikan Putin di sebuah forum energi di Moskow pada hari Rabu.
”Dapatkah serangan (militer) global terhadap Korea Utara diluncurkan untuk melucuti senjata? Ya, apakah itu akan mencapai tujuannya? Kami tidak tahu,” kata Putin.
“Siapa yang tahu apa yang mereka miliki di sana dan di mana? Tidak ada yang tahu dengan kepastian 100 persen, karena ini adalah negara tertutup,” lanjut Putin, seperti dilansir Reuters, Kamis (5/10/2017).
Rusia, lanjut Putin, memiliki lebih banyak alasan daripada kebanyakan pihak untuk khawatir dengan program rudal Pyongyang. Salah satunya, karena uji coba senjata nuklir Korea Utara terletak hanya 200 kilometer dari perbatasan Rusia.
Pemimpin Kremlin tersebut juga mengulangi seruannya agar diplomasi diizinkan berjalan dan semua pihak harus berhenti mengumbar retorika perang. Dia mengatakan, Presiden Trump sedang mendengarkan pandangan Rusia mengenai krisis nuklir Pyongyang.
Presiden Putin mengakui, sekitar 40.000 warga Korea Utara saat ini bekerja di Rusia. Mereka secara teratur mengirim sebagian dari upah mereka ke pemerintah Korea Utara.
Credit sindonews.com