Senin, 09 Oktober 2017

China Bantah Tudingan Serangan Siber di AS


China Bantah Tudingan Serangan Siber di AS 
Pemerintah China membantah mensasar kantor pengacara New York dalam serangan siber. Foto: (Ilustrasi/Thinkstock/g-stockstudio)


Jakarta, CB -- China membantah bertanggung jawab atas dugaan serangan siber di Amerika Serikat yang mensasar seorang konglomerat yang mengasingkan diri dan meminta suaka politik.

Dalam pernyataan tertulis, Kementerian Keamanan Publik mengatakan penyelidikan yang dilakukan “tidak menemukan bukti” keterlibatan pemerintah China dalam dugaan sarangan siber itu.

Badan penegakan hukum ini mengatakan bahwa China telah memberi bukti kepada pemerintah AS bahwa Guo Wengui memalsukan dokumen untuk mendukung klaim permintaan suaka politik.


Disebutkan bahwa pemerintah China akan mengajukan permintaan resmi agar pihak berwenang menyelidiki masalah ini.

“Dokumen resmi yang dipalsukan dan informasu palsu yang dia buat sangat sensasional dan berlebihan,” bunyi pernyataan tertulis dalam bahsa Inggris yang diterima oleh kantor berita Reuters.



Guo Wengui mengajukan tuduhan korupsi terhadap sejumlah pejabat senior Partai Komunis China.

Konglomerat ini belum menjawab permintaan komentar atas pernyataan pemerintah China itu.

Institut Hudson, satu lembaga penelitian di Washington, pada Rabu (4/10) sedianya akan mendatangkan Guo namun dibatalkan tanpa penjelasan.

Acara ini dilaksanakan bersamaan dengan kunjungan satu delegasi pejabat China ke Washington untuk menghadiri dialog tingkat tinggi tentang penegakan hukum dan keamanan siber antara kedua negara.

Dugaan serangan siber ini mendorong Jaksa Agung AS Jeff Session mengajukan keluhan dalam pertemuan dengan Menteri Keamanan Publik China Gue Shengkun pada Rabu itu.



Guo Wengui yang berdomisili di New York mengajukan permintaan suaka politik September lalu, namun minggu ini mengatakan bahwa kantor pengacaranya mundur karena menjadi korban peretas asal China.

Thomas Ragland dari kantor pengacara itu membenarkan pihaknya tidak lagi mewakili Gue Wengui.

Setelah acara di lembaga Hudson dibatalkan, Guo mengadakan jumpa pers pada Kamis dan memperlihatkan dokumen yang diklaim sebagai dokumen resmi “rahasia”.

Dokumen itu berisi keterangan bahwa pemerintah China telah mengirim agen rahasia ke Amerika Serikat.

Kementerian Keamanan Publik China mengatakan dokumen yang diperlihatkan oleh Guo itu “dipalsukan dengan tidak rapi” dan “penuh dengan kesalahan kecil”.

Guo menuduh sejumlah pemimpin senior Partai Komunis melakukan korupsi yang disebar melalui Twitter dan YouTube sejak awal tahun ini.



Dia mengatakan langkah itu diambil untuk menganggu kongres lima tahunan Partai Komunis yang akan dimulai minggu depan.

Pemerintah China berusaha mendiskreditkan Guo sebagai terduga pelaku kejahatan yang tidak bisa dipercaya.

China sendiri telah memasukkan nama Guo ke dalam surat pencarian orang Interpol.





Credit  cnnindonesia.com