Selasa, 24 Oktober 2017

Bangladesh Desak Myanmar Terima 1 Juta Rohingya dengan Aman


Bangladesh Desak Myanmar Terima 1 Juta Rohingya dengan Aman 
Bangladesh mendesak Myanmar untuk menerima kembali sekitar 1 juta pengungsi Rohingya dan menjamin keamanan mereka karena kondisi mereka sudah mengkhawatirkan. (Reuters/Danish Siddiqui)




Jakarta, CB -- Bangladesh mendesak Myanmar untuk menerima kembali sekitar 1 juta pengungsi Rohingya dan menjamin keamanan mereka karena kondisi mereka sudah mengkhawatirkan.

"Hal yang terpenting dari segala hal penting adalah Myanmar memenuhi janjinya dan menerima kembalinya warga mereka ke Myanmar dengan aman dan bermartabat," ujar Duta Besar Bangladesh untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Shameem Ahsan.

Ahsan mengatakan, janji ini harus segera ditepati karena sejak bentrokan di Rakhine kembali memanas pada 25 Agustus lalu, negaranya sudah dibanjiri sekitar 600 ribu Rohingya.



Sementara itu, Bangladesh sendiri sudah menampung sekitar 400 ribu Rohingya yang kabur ke negaranya karena serangkaian bentorkan sebelumnya.


Myanmar memang mengklain bentrokan di Rakhine sudah mereda, tapi Ahsan mengatakan bahwa pengungsi Rohingya masih terus berdatangan, jumlahnya pun tak surut.

"Situasi ini sudah sangat menyedikhkan. Meski pun mereka mengklaim keadaan sudah kondusif, kekerasan di Rakhine harus dihentikan. Ribuan orang masih datang setiap harinya," ucap Ahsan, sebagaimana dikutip Reuters.

Menurut Ahsan, menteri dalam negeri Bangladesh juga sudah menyampaikan seruan serupa saat berkunjung ke Yangon untuk membahas "solusi jangka panjang" dari masalah pengungsi Rohingya ini.

"Namun, mereka terus melontarkan propaganda dengan menyebut Rohingya sebagai imigran ilegal dari Bangladesh. Penolakan identitas etnis Rohingya ini masih terus menjadi hambatan," tutur Ahsan.

Selama ini, Myanmar memang tak mengakui Rohingya sebagai warga negara. Rohingya bahkan tak masuk daftar etnis resmi dalam konstitusi Myanmar sehingga kerap menjadi korban diskriminasi.

Komisioner Tinggi PBB urusan Pengungsi, Filippo Grandi, pun mendesak Myanmar untuk mencari solusi terbaik untuk Rohingya, salah satunya dengan menerima mereka sebagai warga negara.

"Harus termasuk solusi atas masalah kewarganegaraan. Jika tidak, Rohingya akan terus sengsara," katanya.





Credit  cnnindonesia.com