WASHINGTON
- Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon membantah
tudingan yang menyebut tentara pangkalan militer AS di Suriah
menggunakan pengungsi sebagai perisai hidup. Tudingan tersebut
disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Juru bicara kemhan Rusia, Igor Konashenkov pada Jumat mengatakan, pengungsi yang tinggal di kamp Rukban di Suriah tenggara, secara efektif digunakan oleh AS untuk menjadi tameng bagi pangkalan militernya yang ada di dekat kota al-Tanf.
Kamp Rukban di dekat perbatasan Yordania adalah rumah bagi setidaknya 60 ribu wanita dan anak-anak yang melarikan diri dari Raqqa dan Deir ez-Zor. Dalam pernyataannya, Konashenkov juga menyalahkan militer AS karena menghentikan konvoi kemanusiaan Suriah, PBB dan Yordania untuk mencapai penduduk kamp yang terjebak.
Merepon hal ini, Kantor Urusan Publik CJTF-Operation Inherent Resolve, yang merupakan bagian dari CENTCOM, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (8/10), menegaskan, tudingan tersebut adalah salah besar dan sangat tidak berdasar.
"Bukan hanya tuduhan palsu, pernyataan Mayor Jenderal Konashenkov mengenai orang-orang Suriah yang terlantar di Rukban sangat disayangkan, mengingat dia tahu kedua negara kita memiliki tujuan yang sama untuk mengalahkan ISIS di Suriah dan mengembalikan kehidupan di negara tersebut kembali normal," bunyi pernyataan tersebut.
Juru bicara kemhan Rusia, Igor Konashenkov pada Jumat mengatakan, pengungsi yang tinggal di kamp Rukban di Suriah tenggara, secara efektif digunakan oleh AS untuk menjadi tameng bagi pangkalan militernya yang ada di dekat kota al-Tanf.
Kamp Rukban di dekat perbatasan Yordania adalah rumah bagi setidaknya 60 ribu wanita dan anak-anak yang melarikan diri dari Raqqa dan Deir ez-Zor. Dalam pernyataannya, Konashenkov juga menyalahkan militer AS karena menghentikan konvoi kemanusiaan Suriah, PBB dan Yordania untuk mencapai penduduk kamp yang terjebak.
Merepon hal ini, Kantor Urusan Publik CJTF-Operation Inherent Resolve, yang merupakan bagian dari CENTCOM, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (8/10), menegaskan, tudingan tersebut adalah salah besar dan sangat tidak berdasar.
"Bukan hanya tuduhan palsu, pernyataan Mayor Jenderal Konashenkov mengenai orang-orang Suriah yang terlantar di Rukban sangat disayangkan, mengingat dia tahu kedua negara kita memiliki tujuan yang sama untuk mengalahkan ISIS di Suriah dan mengembalikan kehidupan di negara tersebut kembali normal," bunyi pernyataan tersebut.
Credit sindonews.com