MOSKOW
- Kremlin laporan tak berdasar tentang kampanye disinformasi politik
Rusia di media sosial Amerika Serikat (AS). Laporan yang dirilis komite
intelijen Senat AS pada awal pekan ini itu menunjukkan upaya Moskow
untuk membantu Donald Trump dalam kampanye presiden 2016 melalui media
sosial lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya. Rusia menggunakan
buzzer untuk mencoba menghalangi pemilih kulit hitam dan mengaburkan
batas antara kenyataan dan fiksi.
Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov mengatakan, laporan itu berusaha mengalihkan kesalahan atas ketegangan sosial di AS ke Rusia tanpa menawarkan bukti.
Peskov menegaskan kembali penolakan kuat terhadap campur tangan apa pun dalam politik AS.
"Pemerintah Rusia tidak ada hubungannya dengan gangguan apa pun," tegas Peskov seperti dikutip dari CBS News, Selasa (18/12/2018).
Seperti diwartakan sebelumnya Sebuah laporan penelitian untuk Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS) mengungkap Rusia meluncurkan operasi influence online dalam pemilu Amerika 2016 dengan menggunakan media sosial.
Operasi dengan mengobarkan sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di Facebook, Istagram, YouTube dan Twitter itu bertujuan membantu kandidat presiden Donald Trump dari Partai Republik memenangkan pemilu.
Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov mengatakan, laporan itu berusaha mengalihkan kesalahan atas ketegangan sosial di AS ke Rusia tanpa menawarkan bukti.
Peskov menegaskan kembali penolakan kuat terhadap campur tangan apa pun dalam politik AS.
"Pemerintah Rusia tidak ada hubungannya dengan gangguan apa pun," tegas Peskov seperti dikutip dari CBS News, Selasa (18/12/2018).
Seperti diwartakan sebelumnya Sebuah laporan penelitian untuk Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS) mengungkap Rusia meluncurkan operasi influence online dalam pemilu Amerika 2016 dengan menggunakan media sosial.
Operasi dengan mengobarkan sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di Facebook, Istagram, YouTube dan Twitter itu bertujuan membantu kandidat presiden Donald Trump dari Partai Republik memenangkan pemilu.
Operasi
influence online itu dilakukan oleh Internet Research Agency (IRA)
Rusia. Caranya, dengan mengobarkan materi sentimen untuk menebarkan
perselisihan dan mempolarisasi pemilih di Amerika Serikat. Materi yang
disebar adalah berita dan opini yang memperkuat pandangan paling ekstrem
yang dipegang oleh organisasi sayap kanan dan kiri spektrum politik AS.
Credit sindonews.com