Jumat, 21 Desember 2018

Nasionalis Eropa Ingin Boikot Toblerone soal Sertifikat Halal


Nasionalis Eropa Ingin Boikot Toblerone soal Sertifikat Halal
Ilustrasi. (Reuters/Darren Staples)


Jakarta, CB -- Kubu sayap kanan di Eropa menyerukan boikot massal produk Toblerone, setelah mengetahui cokelat populer tersebut bersertifikat halal.

Dilansir CNN, halal merupakan kata dalam bahasa Arab yang menunjukkan bahwa makanan atau layanan tertentu diperbolehkan menurut hukum Islam, termasuk tak mengandung babi atau alkohol.

Pabrik Toblerone di Bern, Swiss, mendapat sertifikasi halal sejak April tahun ini.



Juru bicara federal dari partai nasional Jerman, AfD, mengklaim hal tersebut sebagai langkah Islamisasi di Eropa.

"Islamisasi tidak seharusnya dilakukan, termasuk di Jerman dan Eropa," katanya melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (20/12).

Kicauan tersebut memicu kemarahan serupa dari warga Eropa. Jejaring sosial Twitter dibanjiri serentetan pernyataan bahwa mereka tak akan mengonsumsi produk Toblerone, dengan tagar #boycotttoblerone.


Hal serupa juga ditemukan di jejaring sosial Facebook.

"Sayang sekali, padahal saya suka makan. Namun, saya tidak suka makanan Muslim," tulis salah satu pengguna Facebook.

Namun, perwakilan dari Departemen Sertifikasi Halal, Umar al-Qadri, mengatakan bahwa sebagian besar makanan yang diproduksi secara massal mencapai kriteria sertifikasi halal, termasuk Toblerone.

"Sebagian besar perusahaan multinasional memiliki produk yang bersertifikat halal. Perusahaan ingin menghasilkan lebih banyak pendapatan, dan ada dua miliar Muslim di dunia yang hanya mengonsumsi produk halal," tuturnya.


Mondelez, yang memproduksi Toblerone, mengonfirmasi bahwa pabriknya di Bern telah menerima sertifikasi halal delapan bulan lalu. Namun, ia menegaskan bahwa proses produksi tidak diubah untuk mendapatkan sertifikasi itu.

"Sertifikasi ini tidak membuat perubahan pada resep asli Toblerone tradisional kami. Memang resep kami memenuhi kriteria halal secara alami," katanya dalam sebuah pernyataan.

Al-Qadri juga mengonfirmasi bahwa pemberian sertifikat halal kepada Toblerone tidak mengubah resep mereka.

"Mereka menganggap halal itu negatif, padahal sebenarnya itu adalah sesuatu yang positif. Mereka bisa melakukan penelitian sendiri dan mencari tahu apa itu halal. Kemarahan ini hanya hasil Islamofobia atau ketakutan terhadap Islam," katanya.




Credit  cnnindonesia.com