JAKARTA - Code of Conduct (CoC)
atau Kode Perilaku yang sudah dibahas antara ASEAN dan China selama
satu dekade terakhir ditarget rampung pada tahun 2021 mendatang. Hal itu
disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar
Negeri Indonesia, Jose Tavares.
Jose yang berbicara saat berbicara di ASEAN Diplomatic Gathering pada Selasa (11/12), menuturkan saat ini sudah ada satu draft mengenai CoC. Dia menyebut bahwa ASEAN dan China telah sepakat untuk melakukan pembahasan pertama draft tahun depan.
"Baru-baru ini kami mendengar kepala pemerintahan China baru saja menyatakan kesediaan untuk menyelesaikan CoC dalam waktu tiga tahun," kata Jose dalam pernyataannya pada Selasa (11/12).
"Berarti pada tahun 2021 kita akan menyiapkan CoC. Mudah-mudahan ini akan berkontribusi untuk mencegah insiden di Laut China Selatan dan jika itu terjadi, bagaimana mengelola insiden agar tidak meluas menjadi konflik terbuka sementara juga melakukan pengaturan dengan penjaga pantai dan kapal penangkap ikan dan melanjutkan dengan membangun kepercayaan," sambungnya.
Jose yang berbicara saat berbicara di ASEAN Diplomatic Gathering pada Selasa (11/12), menuturkan saat ini sudah ada satu draft mengenai CoC. Dia menyebut bahwa ASEAN dan China telah sepakat untuk melakukan pembahasan pertama draft tahun depan.
"Baru-baru ini kami mendengar kepala pemerintahan China baru saja menyatakan kesediaan untuk menyelesaikan CoC dalam waktu tiga tahun," kata Jose dalam pernyataannya pada Selasa (11/12).
"Berarti pada tahun 2021 kita akan menyiapkan CoC. Mudah-mudahan ini akan berkontribusi untuk mencegah insiden di Laut China Selatan dan jika itu terjadi, bagaimana mengelola insiden agar tidak meluas menjadi konflik terbuka sementara juga melakukan pengaturan dengan penjaga pantai dan kapal penangkap ikan dan melanjutkan dengan membangun kepercayaan," sambungnya.
Dia
lalu mengatakan adanya draft pertama adalah cahaya di ujung terowongan.
Namun, Jose menyebut masih ada satu masalah, yakni bagaimana memiliki
CoC yang dapat diterapkan dan efektif di lapangan.
Credit sindonews.com