WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan penasihat
militernya untuk menyiapkan daftar opsi rencana untuk menyerang Korea
Utara (Korut) dengan target program nuklirnya. Salah satu penasihat
militer Trump, Letnan Jenderal H.R. McMaster, mengonfirmasi perintah
itu.
Salah satu opsi yang kemungkinan diambil militer AS adalah mengombinasikan aksi penggerebekan pasukan khusus dan serangan rudal pre-emptive.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam operasi militer yang dipimpin Amerika untuk menghantam pemimpin Pyongyang Kim Jong-Un adalah jaringan terowongan yang rumit di bawah ibu kota Pyongyang.
Para perencana perang AS dilaporkan mengalami kesulitan memetakan kompleks bawah tanah rezim Korut. Mereka percaya ada ratusan situs artileri dan pesawat di bawah tanah.
Berbicara kepada Fox News, McMaster mengatakan; “Ini bijaksana untuk melakukannya, bukan?”.
”Presiden sebelumnya dan Presiden Trump sepakat bahwa ini tidak dapat diterima, bahwa apa yang harus terjadi adalah denuklirisasi semenanjung (Korea),” ujar McMaster.
”Presiden telah meminta (kami) harus siap untuk memberikan berbagai macam pilihan untuk menghapus ancaman (nuklir) itu,” katanya, yang dilansir Selasa (11/4/2017).
Laporan ini muncul setelah militer AS meluncurkan rudal-rudal jelajah Tomahawk terhadap pangkalan udara rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad pekan lalu. Penargetan militer rezim Assad oleh AS ini merupakan yang pertama kali sepanjang konflik Suriah.
Salah satu opsi yang kemungkinan diambil militer AS adalah mengombinasikan aksi penggerebekan pasukan khusus dan serangan rudal pre-emptive.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam operasi militer yang dipimpin Amerika untuk menghantam pemimpin Pyongyang Kim Jong-Un adalah jaringan terowongan yang rumit di bawah ibu kota Pyongyang.
Para perencana perang AS dilaporkan mengalami kesulitan memetakan kompleks bawah tanah rezim Korut. Mereka percaya ada ratusan situs artileri dan pesawat di bawah tanah.
Berbicara kepada Fox News, McMaster mengatakan; “Ini bijaksana untuk melakukannya, bukan?”.
”Presiden sebelumnya dan Presiden Trump sepakat bahwa ini tidak dapat diterima, bahwa apa yang harus terjadi adalah denuklirisasi semenanjung (Korea),” ujar McMaster.
”Presiden telah meminta (kami) harus siap untuk memberikan berbagai macam pilihan untuk menghapus ancaman (nuklir) itu,” katanya, yang dilansir Selasa (11/4/2017).
Laporan ini muncul setelah militer AS meluncurkan rudal-rudal jelajah Tomahawk terhadap pangkalan udara rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad pekan lalu. Penargetan militer rezim Assad oleh AS ini merupakan yang pertama kali sepanjang konflik Suriah.
Credit sindonews.com