Senin, 11 Februari 2019

Ingin Pasukan AS di Korea, Korea Selatan Mesti Bayar Rp 12 T


Tentara Korea Selatan dan Amerika Serikat saat latihan militer musim dingin di  Pyeongchang, Korea Selatan, 24 Januari 2017. REUTERS/Kim Hong-Ji
Tentara Korea Selatan dan Amerika Serikat saat latihan militer musim dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, 24 Januari 2017. REUTERS/Kim Hong-Ji

CB, Jakarta - Para pejabat menandatangani perjanjian jangka pendek pada hari Minggu agar Korea Selatan mengeluarkan dana lebih besar untuk pasukan AS di semenanjung Korea, setelah Presiden Donald Trump menuntut Korea Selatan membayar lebih. Sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan sejak Perang Korea 1950-53.
Kesepakatan baru masih harus disetujui oleh parlemen Korea Selatan, di mana Korsel akan meningkatkan kontribusinya dari 960 miliar won (Rp 11,9 triliun) pada 2018 menjadi 1,03 triliun won (Rp 12,7 triliun), seperti dikutip dari Reuters, 10 Februari 2019.

Tidak seperti perjanjian sebelumnya, yang berlangsung selama lima tahun, yang ini dijadwalkan berakhir dalam satu tahun, berpotensi memaksa kedua belah pihak kembali ke meja perundingan dalam beberapa bulan.
"Ini merupakan proses yang sangat panjang, tetapi pada akhirnya merupakan proses yang sangat sukses," kata Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha.
Sementara Kang engakui kritik dalam negeri atas kesepakatan baru dan perlunya persetujuan parlemen, Kang mengatakan tanggapannya "sejauh ini positif".

Tentara militer Korea Selatan dan Amerika Serikat ikut berpartisipasi dalam latihan militer musim dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, 24 Januari 2017. REUTERS
Penasihat senior Departemen Luar Negeri AS untuk negosiasi dan perjanjian keamanan, Timothy Betts, bertemu Kang sebelum menandatangani perjanjian mewakili Amerika Serikat, dan mengatakan kepadanya bahwa uang itu mewakili bagian kecil tetapi penting dari dukungan Korea Selatan untuk aliansi tersebut.
"Pemerintah Amerika Serikat menyadari bahwa Korea Selatan melakukan banyak hal untuk aliansi kami dan untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," katanya.
Sekutu telah berjuang untuk mencapai terobosan meskipun 10 pembicaraan sejak Maret, di tengah seruan Trump berulang kali untuk peningkatan tajam dalam kontribusi Korea Selatan.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan mereka telah berupaya membatasi bebannya menjadi 1 triliun won (Rp 12,4 triliun) dan membuat perjanjian itu berlaku setidaknya selama tiga tahun.
Seorang legislator senior partai berkuasa Korea Selatan mengatakan bulan lalu bahwa perundingan menemui jalan buntu setelah Amerika Serikat membuat permintaan "mendadak dan tidak dapat diterima" bahwa Seoul harus membayar lebih dari 1,4 triliun won (Rp 17,3 triliun) per tahun.
Namun kedua belah pihak berupaya untuk membuat kesepakatan untuk meminimalkan kontribusi Korea Selatan yang bekerja di pangkalan militer AS, dan fokus pada pembicaraan nuklir menjelang KTT kedua Korea Utara dan AS, kata para pejabat Seoul.

Ketidaksepakatan telah meningkatkan prospek bahwa Trump dapat memutuskan untuk menarik setidaknya beberapa pasukan dari Korea Selatan, seperti yang dia lakukan di negara-negara lain seperti Suriah. Tetapi pada hari Minggu, para pejabat Korea Selatan mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa Amerika Serikat telah menegaskan bahwa mereka tidak akan mengubah kehadiran pasukannya.
Trump mengatakan dalam pidato kenegaraan tahunannya kepada Kongres AS pada hari Selasa bahwa ia akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 27-28 Februari di Vietnam, menyusul pertemuan mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya di bulan Juni di Singapura.
Marinir AS berbaris dalam latihan gabungan AS-Thailand di Pantai Hat Yao di Chonburi, Thailand, 17 Februari 2018. Latihan ini diikuti oleh sekitar 11.000 personil militer dari AS, Thailand, dan Korea Selatan. AP





Mengutip para pejabat di Gedung Biru kepresidenan Korea Selatan, Yonhap juga melaporkan bahwa Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan membahas KTT mendatang dengan Trump "segera," dan bahwa para pejabat Amerika dan Korea Utara akan bertemu di negara Asia yang tidak ditentukan sebelum KTT .
Setelah pertemuan Juni, Trump mengumumkan penghentian latihan militer bersama dengan Korea Selatan, mengatakan bahwa itu mahal dan dibayar sebagian besar oleh Amerika Serikat.

Latihan bersama besar telah ditangguhkan, tetapi beberapa latihan skala kecil terus berlsnjut dan mendapatkan teguran dari media pemerintah Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir.
Sekitar 70 persen dari kontribusi Korea Selatan mencakup gaji sekitar 8.700 karyawan Korea Selatan yang menyediakan layanan administrasi, teknis, dan lainnya untuk militer AS.
Akhir tahun lalu, militer AS telah memperingatkan para pekerja Korea Selatan di pangkalan AS bahwa mereka mungkin akan diberhentikan pada pertengahan April jika tidak ada kesepakatan tercapai.





Credit  tempo.co




Korut-AS Negosiasi di Negara Asia Jelang Pertemuan Kim-Trump


Korut-AS Negosiasi di Negara Asia Jelang Pertemuan Kim-Trump
Ilustrasi. (Reuters/Jonathan Ernst)



Jakarta, CB -- Amerika Serikat dan Korea Utara di salah satu negara Asia pada pekan ini akan menggelar rapat negosiasi menjelang pertemuan kedua Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un.

"Korea Utara dan AS sepakat melanjutkan negosiasi di negara ketiga di Asia dalam minggu ini sebelum 17 Februari," ujar juru bicara kepresidenan Korsel, Kim Eui-kyeom, Minggu (10/2).

Pernyataan ini disampaikan setelah Utusan Khusus AS untuk Korut, Stephen Biegun, mengatakan bahwa kedua negara membutuhkan lebih banyak dialog menjelang pertemuan kedua Trump dan Kim yang dijadwalkan digelar di Vietnam pada 27-28 Februari mendatang.



Biegun sendiri sudah berkunjung ke Korut dan Korsel untuk mempersiapkan pertemuan ini. Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa pertemuan itu berfokus pada "komitmen melakukan denuklirisasi, mengubah hubungan AS-Korut, dan membangun perdamaian abadi di Semenanjung Korea."


Salah satu ganjalan dalam proses denuklirisasi selama ini adalah perbedaan pemahaman antara AS dan Korut soal definisi perlucutan senjata nuklir.

AS ingin terus menekan Korut dengan sanksi sampai negara terisolasi itu mau sepenuhnya melucuti senjata nuklir.

Sementara itu, Korut ingin AS mencabut sanksi-sanksi itu ketika mereka melucuti senjata nuklir secara bertahap.

Sebelumnya, Beigun mengatakan bakal mendiskusikan jalan keluar terkait kebuntuan tersebut selama berada di Pyongyang. Dia juga mengisyaratkan pemerintahan AS mulai lunak dengan memungkinkan kesepakatan dengan Korut soal denuklirisasi.

Beigun mengatakan "AS siap mengambil langkah secara simultan dan paralel" dengan Korut ketika proses denuklirisasi berlangsung.






Credit  cnnindonesia.com







Perang Sengit, Pemimpin ISIS Baghdadi Hendak Dikudeta


Abu Bakar al-Baghdadi
Abu Bakar al-Baghdadi

Pengawal al-Baghdadi disebut berhasil patahkan upaya kudeta.



CB, , BAGHOUZ -- Seorang saksi mata mengungkapkan upaya kudeta pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. Menurut saksi, milisi asing yang melakukan upaya penggulingan itu kalah dalam pertempuran dua hari oleh pengawal Baghdadi. Mereka akhirnya dilumpuhkan dan dieksekusi.

Saksi mata mengungkapkan kisah tersebut setelah berhasil diselundupkan keluar dari sebuah desa yang dikuasai ISIS.


Serangan terhadap Baghdadi terjadi di Keshma, desa tetangga Baghouz pada September lalu atau tiga bulan sebelum intelijen Suriah yakin upaya kudeta tersebut terjadi.


Ia mengaku melihat Baghdadi sedang di Keshma. Terjadi perang sangat intens di daerah tersebut. Milisi asing itu banyak berasal dari Tunisia.


"Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, dia sedang di Keshma dan pada bulan September Khawarij mencoba menangkapnya, perangnya sangat intens, mereka menggali lubang antar rumah-rumah, kebanyakan dari mereka orang Tunisia dan banyak dari mereka yang terbunuh," kata saksi mata tersebut Jumah Hamdi kepada the Guardian, Senin (11/2).



Hamdan mengatakan setelah upaya kudeta tersebut gagal Baghdadi pindah ke Baghouz. Dari sana ia melarikan diri ke gurun pada Januari. Pernyataan ini didukung oleh pejabat-pejabat senior setempat yang mengatakan kemungkinan Baghdadi masih Baghouz.

Pejabat senior militer Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) mengatakan pasukan asing ISIS setempat bergabung dalam serangan tersebut termasuk yang dari Alzair dan Maroko. "Itu pertempuran yang berat dan mereka telah mengeksekusi yang kalah," kata komandan SDF yang memakai nama samaran Adnan Afrini.

Afrini yang memimpin pertempuran di front Baghouz juga mengatakan kudeta itu dilakukan pada pertengahan September. Operasi yang sangat serius dengan tujuan untuk menangkap dan membunuh Baghdadi. "Kami kira ia tidak lagi di kota sekarang," tambahnya.

Abu Bakar al-Baghdadi

Gerakan ISIS (ilustrasi)

Pengawal al-Baghdadi disebut berhasil patahkan upaya kudeta.


Hamdan mengatakan, Baghdadi dan pasukan pengawalnya tetap bertahan selama hampir enam bulan di daerah tersebut. "Mereka mencoba untuk tidak menunjukan diri dan tidak berpergian melewati kota dengan pengawalnya tapi kami semua tahu di mana mereka berada, dia menggunakan mobil Opal tua warna merah," kata Hamdan.

ISIS akan memberikan hadiah bagi kepala Abu Muath al-Jazairi. Seorang pasukan asing veteran yang diyakini merencanakan upaya kudeta tersebut.

Seperti halnya Baghouz, kini Kemsha hanya puing-puing.  Di sana pasukan Kurdi dan pasukan khusus dari Inggris, Prancis dan Amerika Serikat (AS) memperkuat jaringan mereka di kantong-kantong yang masih dikuasai ISIS.

Pasukan Kurdi memperkirakan ada sebanyak 400 anggota ISIS yang mempertahankan daerah itu dan mereka tidak mau menyerah. SDF mengatakan mereka sudah merebut 41 posisi yang dikuasai ISIS.

Pemimpin-pemimpin ISIS diyakini masih menahan orang-orang Barat yang mereka culik selama lima tahun terakhir ini untuk dijadikan alat tawar menawar. Jurnalis Inggris John Cantlie diyakini salah satu dari tawanan tersebut.


Penduduk Baghouz yang berhasil melarikan diri mengatakan ada gua-gua yang digunakan ISIS untuk menawan dan menyembunyikan para tahanan.

Pasukan khusus negara-negara Barat menghujani daerah tersebut dengan mortir pada Ahad (10/2) kemarin. Pesawat jet berputar-putar di atasnya, meninggalkan jejak asap putih di angkasa. Pesawat-pesawat itu kadang-kadang menjatuhkan bom yang menciptakan asap besar.

Drone-drone mengintai dengan hati-hati di bawah jet-jet tersebut. Pejabat pasukan Kurdi Aram Kochar mengatakan , pasukan ISIS sangat waspada terhadap drone-drone itu. Mereka juga sangat jarang terlihat di jalan-jalan.

"Mereka sangat berkomitmen dan tidak berencana untuk pergi, kami rebut dua rumah kemarin dan mereka merebutnya kembali dari kami pada malam harinya," kata Kochar di atap sebuah markas militer yang berada sekitar 700 meter dari posisi ISIS.

Pada Sabtu malam pasukan Kurdi melancarkan satu operasi terakhir untuk merebut Baghouz. Sebuah langkah yang memungkinkan mereka untuk mengusir ISIS dari tanah Suriah.


ISIS berusaha menguasai Suriah sejak 2013 lalu. Pada puncak kekuasaan mereka ISIS berhasil masuk ke Irak dan menguasai wilayah dari timur Aleppo sampai Mosul, luasnya seukuran Wales.

Ketika mulai kehilangan banyak wilayah, ISIS mulai melakukan serangan-serangan kecil tapi mematikan terutama di kota-kota Irak. Pada Jumat malam sebanyak 10 pasukan ISIS dengan sepeda motor menyerbu markas militer AS yang berada di dekat ladang minyak al-Omar, sekitar 60 kilometer dari medan perang. Serangan itu  sudah digembar-gemborkan sebelumnya, ISIS meledakan sebuah sepeda motor di dekat markas militer AS itu.

Afrini mengatakan ISIS tahu cara berperang geriliya dengan sangat baik. Ia menambahkan sangat sulit untuk menyerang kelompok tersebut ketika mereka kembali masuk ke dalam masyarakat. "Dibutuhkan intelijen perang di level setempat, itu tidak akan mudah," kata Afrini.





Credit  republika.co.id



Milis Kurdi Mulai Serangan Final ke Basis Terakhir ISIS di Suriah


Pasukan Kurdi dari Unit Pelindung Rakyat (YPG) menggunakan senjata mesin saat bertempur dengan militan ISIS dari sebuah rumah di Raqqa, Suriah, 21 Juni 2017. REUTERS/Goran Tomasevic
Pasukan Kurdi dari Unit Pelindung Rakyat (YPG) menggunakan senjata mesin saat bertempur dengan militan ISIS dari sebuah rumah di Raqqa, Suriah, 21 Juni 2017. REUTERS/Goran Tomasevic

CBDeir Az Zor – Pasukan milisi Kurdi dukungan Amerika Serikat melancarkan serangan final terhadap basis terakhir kelompok teroris ISIS di Suriah.

 
Serangan dimulai pada Sabtu pukul enam sore dengan dukungan jet tempur, artileri dan senapan mesin berat. Target serangan adalah sebuah kota kecil di Baghouz AL-Fawqani, yang terletak di Suriah timur.
“Laporan awal dari garis depan menunjukkan hanya ada sedikit perlawanan dari kelompok ISIS,” begitu dilansir CNN pada Ahad, 10 Februari 2019 waktu setempat.


Menurut komandan Pasukan Demokrasi Suriah atau SDF, yang menjadi naungan milisi Kurdi, sebagian pasukan ISIS hendak menyerah namun sebagian lain mengatakan akan melawan hingga mati. Perkiraan sementara menunjukkan ada sekitar 500 anggota pasukan ISIS di lokasi dan sekitar 1500 warga.
Sebagian warga telah meninggalkan daerah ini sebelum serangan dilakukan. “ISIS belum selesai. Masih ada di area ini, masih melawan. Sebagiannya menjadi sel tidur,” kata seorang komandan SDF.


Reuters mengutip pejabat SDF yang bernama Mustafa Bali. Menurut Bali, ini merupakan pertempuran terakhir. Selama sepuluh hari terakhir pasukan SDF menunggu hingga sekitar 20 ribu warga dievakuasi dari area yang dikuasai ISIS dan telah dikepung itu di Provinsi Deir Az Zor.
Seorang pejabat SDF lainnya Redur Xelil mengatakan kawasan ini bakal dikuasai menjelang akhir Februari 2019. Wilayah yang dikuasai ISIS semakin menurun sejak mendeklarasikan kalifah di Timur Tengah pada 2014, yang meliputi Suriah dan Irak. Namun, kota terbesar yang mereka kuasai seperti Raqqa di Suriah dan Mosul di Irak jatuh pada 2017.


Sedangkan pentolan ISIS yaitu Abu Bakar al-Baghdadi diyakini masih hidup dan kemungkinan bersembunyi di Irak.





Credit  tempo.co




Iran Dukung Amerika Menarik Pasukan dari Suriah


Seorang wanita Suriah memanen anggur yang akan difermentasikan menjadi arak, minuman keras tradisional Suriah, di Desa Ammik, Libanon, Sabtu, 8 September 2018. Arak memiliki rasa manis dan kandungan alkohol yang tinggi, sekitar 40 persen. AP.
Seorang wanita Suriah memanen anggur yang akan difermentasikan menjadi arak, minuman keras tradisional Suriah, di Desa Ammik, Libanon, Sabtu, 8 September 2018. Arak memiliki rasa manis dan kandungan alkohol yang tinggi, sekitar 40 persen. AP.

CB, Teheran – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyambut keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk menarik pasukan dari Suriah.


 
Zarif mengatakan keberadaan pasukan AS di Suriah sebagai ilegal sejak awal.
“Mereka sebaiknya segera menarik pasukan. Ini akan menguntungkan seluruh wilayah. Kehadiran pasukan AS bertentangan dengan kepentingan negara-negara (Timur Tengah),” kata Zarif kepada media RT Arabic dan dilansir media RT pada Jumat, 8 Februari 2019.


 
Zarif menanggapi pernyataan Presiden AS, Donald Trump, pada Desember 2018 untuk menarik pasukan dari Suriah dan Afganistan. Seperti dilansir Reuters Trump beralasan pasukan AS tidak lagi dibutuhkan di Suriah karena telah menang melawan ISIS.
Dia juga menilai perang berkelanjutan membebani anggaran negara. Saat ini ada sekitar 2000 pasukan AS yang bermarkas di Kota Manbij, yang terletak di Suriah bagian utara.

 
Trump sempat menghubungi pemerintah Turki untuk membantu mengalahkan sisa-sisa ISIS di Suriah setelah pasukan AS mundur. Presiden Recep Tayyip Erdogan menyanggupi permintaan itu dengan syarat mendapat dukungan logistik.

Menlu Iran Javad Zarif. Reuters
Beberapa hari sebelumnya, Zarif bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem, di Teheran. Keduanya membicangkan soal kerja sama ekonomi dan upaya membangun kembali Suriah yang hancur sejak perang berlangsung pada 2011.

 
“Zarif mengatakan perusahaan Iran siap untuk bekerja sama secara ekonomi dengan Suriah pada masa rekonstruksi,” begitu dilansir media Times Now News. Iran dan Rusia menjadi pendukung Suriah dalam menghadapi pemberontak, yang didukung Turki. 





Credit  tempo.co




Erdogan: Semua Teroris yang Bunuh Muslim Miliki Senjata Barat


Erdogan: Semua Teroris yang Bunuh Muslim Miliki Senjata Barat
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/Hurriyet Daily News

ISTANBUL - Presiden Recep Tayyip Erdogan menuduh negara-negara Barat sekutu Turki mempersenjatai teroris yang membunuh para warga Muslim di seluruh dunia. Namun, dia tidak menyebut nama negara Barat yang dia maksud.

"Mereka yang memberikan senjata kepada teroris dengan tangan berlumur darah menciptakan rintangan yang tidak terbayangkan ketika Turki berusaha untuk membeli senjata yang sama. Dari Daesh (ISIS), PKK hingga al-Qaeda dan al-Shabaab, semua organisasi teror yang menumpahkan darah umat Islam memiliki senjata Barat di tangan mereka," kata Erdogan di Istanbul saat upacara uji coba peluncuran kapal pada hari Sabtu.

"Para pembunuh, PYD/YPG, yang melakukan pembersihan etnis di Suriah utara, memiliki roket, bom, dan amunisi (dari) sekutu kami. Menghadapi pemandangan seperti itu, Turki tidak bisa menunggu dengan tangan terikat atau mendelegasikan keamanan nasionalnya kepada negara lain," ujarnya, dikutip Hurriyet Daily News, Minggu (10/2/2019).

Erdogan telah memberi isyarat pada awal bulan ini bahwa operasi lintas batas terhadap YPG Kurdi akan segera terjadi. Sejak 2016, Ankara telah melakukan dua operasi militer serupa di Suriah utara dengan bantuan anggota Tentara Pembebasan Suriah (FSA).

Operasi militer Turki di Suriah telah ditunda untuk saat ini. Penundaan itu dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan akan menarik semua pasukan AS dari Suriah.

Turki telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan pernah mentoleransi kehadiran YPG Kurdi di perbatasannya, bahkan jika kelompok itu mencapai kesepakatan dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mempertahankan kendali wilayah timur Sungai Eufrat.

Erdogan juga mengatakan kemampuan militer Turki akan membantu upaya untuk mengakhiri perang di Suriah, serta dalam perang anti-teror lainnya.

"Selama tiga tahun terakhir, kami telah mencetak banyak keberhasilan besar melawan kelompok-kelompok teror, terutama (terhadap) Daesh dan PKK, yang menargetkan kehidupan warga kami dan mencoba untuk memecah belah negara kami," katanya.



Credit  sindonews.com




Koalisi Saudi Bantah Pasok Senjata untuk Kelompok Terkait Al-Qaeda


Koalisi Saudi Bantah Pasok Senjata untuk Kelompok Terkait Al-Qaeda
Kendaraan lapis baja MRAP buatan AS. Foto/Istimewa

 

RIYADH - Koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi membantah telah memasok senjata buatan Amerika Serikat (AS) untuk milisi Houthi dan al-Qaeda di Yaman. Pernyataan ini sekaligus membantah laporan investigasi CNN.

Awal pekan ini, kantor berita berbasis di AS itu menerbitkan laporan yang menemukan Arab Saudi dan mitra koalisinya telah memasok senjata buatan AS kepada pejuang yang terkait dengan al-Qaeda dan faksi lain yang bertempur di Yaman. Ini adalah pelanggaran perjanjian penjualan senjata mereka dengan AS.

Kantor berita Sauri Press Agency melaporkan juru bicara koalisi Arab, Kolonel Turki Al-Malki membantah klaim itu dan mengatakan gagasan bahwa senjata dipindahkan ke pihak ketiga sangat tidak masuk akal.

Laporan CNN menyebut senjata-senjata buatan AS ditransfer ke Alwiyat al Amalqa, Brigade Giants milisi ultra konservatif. CNN juga memperoleh gambar yang menunjukkan milisi Abu Abbas, yang terkait dengan al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), berpatroli di kendaraan lapis baja MRAP buatan AS.

Al-Malki tidak membantah klaim itu tetapi mengatakan apa yang ditunjukkan dalam laporan CNN adalah kendaraan militer yang rusak sedang disiapkan untuk evakuasi keluar dari Yaman. Dia menambahkan koalisi menanggapi dengan serius klaim pihak luar yang memperoleh senjata.

"Koalisi tetap berkomitmen untuk dengan penuh semangat menentang AQAP dan akan terus bekerja dengan mitra internasional dalam hal ini," tegas al-Malki seperti dikutip dari CNN, Minggu (10/2/2019).

Laporan CNN tidak menuduh koalisi memberikan senjata langsung ke al-Qaeda di Semenanjung Arab, atau ke Iran. CNN melaporkan senjata-senjata itu masuk ke tangan pemberontak yang didukung Iran, memperlihatkan beberapa teknologi militer Amerika yang sensitif ke Iran dan berpotensi membahayakan nyawa pasukan AS.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), mitra utama Washington dalam perang, menggunakan senjata buatan AS sebagai mata uang untuk membeli kesetiaan milisi atau suku dan memengaruhi lanskap politik, menurut komandan setempat di lapangan dan analis yang berbicara dengan CNN .

AS adalah pemasok senjata terbesar ke Arab Saudi dan UEA, dan dukungannya adalah kunci bagi perang koalisi yang berkelanjutan di Yaman.

Seorang pejabat senior UEA, mitra utama Arab Saudi dalam perang itu, mengakui kepada CNN pemindahan senjata ke Brigade Giants.

"Itu bagian dari pasukan Yaman yang memerangi pasukan Houthi di darat dan di bawah pengawasan langsung kami," ujarnya.

Namun pejabat tersebut membantah jika hal itu merupakan pelanggaran terhadap perjanjian koalisi dengan Amerika Serikat.

Investigasi CNN sebelumnya menemukan senjata buatan AS digunakan dalam serangkaian serangan koalisi Saudi yang mematikan yang menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak. 




Credit sindonews.com





SDF Memulai Perang Terakhir Melawan ISIS di Suriah


SDF Memulai Perang Terakhir Melawan ISIS di Suriah
Para anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF), salah satu kelompok oposisi anti-rezim Presiden Bashar al-Assad. Foto/REUTERS

QAMISHLI - Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mulai menyerang kelompok Islamic State atau ISIS di kantong terakhirnya di Suriah pada hari Sabtu (9/2/2019). SDF merupakan kelompok oposisi anti-rezim Presiden Bashar al-Assad yang didukung Amerika Serikat (AS).

Operasi yang akan menjadi pertempuran terakhir terhadap ISIS di Suriah ini disampaikan seorang pejabat SDF kepada Reuters. Operasi diluncurkan ketika AS mulai menarik pasukannya dari negara Bashar al-Assad tersebut.

Washington pada 29 Januari lalu menyatakan bahwa ISIS diperkirakan akan kehilangan wilayah terakhir dalam seminggu. Pemerintah Presiden Donald Trump sendiri sudah menyatakan kelompok yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi itu telah dikalahkan pasukan AS dan koalisinya.

"Pertempuran akan diluncurkan (Sabtu) malam ini dan misinya adalah untuk menghilangkan sisa-sisa terakhir dari organisasi teroris," kata Mustafa Bali, kepala kantor media SDF. Dia menggambarkan operasi ini sebagai "pertempuran terakhir".

Dia mengatakan dalam 10 hari terakhir pasukan SDF telah menangani pertempuran dengan "sabar" karena lebih dari 20.000 warga sipil dievakuasi dari kantong wilayah yang dikepung, yang terdiri dari dua desa di dekat perbatasan Irak.

SDF, yang didukung oleh koalisi pimpinan AS telah mendorong ISIS keluar dari wilayah yang luas di Suriah utara dan timur. Setelah mengalahkan para militan ISIS dari markas besarnya di Raqqa, Suriah, pada Oktober 2017, SDF maju ke selatan ke provinsi Deir al-Zor, dan menyerang kelompok itu di wilayah timur Sungai Eufrat.

Kelompok radikal itu masih memiliki pijakan teritorial di Suriah di sebelah barat Sungai Eufrat, di bagian wilayah yang dikuasai pasukan rezim Suriah dan sekutunya. 




Credit  sindonews.com



Turki Ragu S-400 Rusia Bakal Mengkspose Rahasia Jet F-35 AS


Turki Ragu S-400 Rusia Bakal Mengkspose Rahasia Jet F-35 AS
Sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Foto/Anadolu

WASHINGTON - Seorang pejabat tinggi pertahanan Turki mengatakan kecemasan Amerika Serikat (AS) mengenai pembelian sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia oleh Ankara bermotivasi politik. Pejabat itu ragu dengan klaim Washington bahwa akuisisi senjata pertahanan tersebut akan mengekspose rahasia jet tempur siluman F-35.

"Saya percaya bahwa AS mengekspresikan lebih banyak keprihatinan politik (daripada masalah teknis)," Wakil Presiden Industri Pertahanan Turki Cemal Sami Tufekci kepada Anadolu Agency, setelah konferensi akademik di Washington.

Tufekci menekankan bahwa klaim para pejabat AS perihal bahaya sistem pertahanan S-400 dapat memperoleh informasi rahasia tentang jet tempur F-35 tidak berdasar. Alasannya, jet tempur F-35 Amerika dan Israel juga sudah terbang di atas wilayah udara Suriah, tempat radar Rusia aktif.

"Secara teknis, semuanya mungkin, tetapi Turki akan menggunakan perangkat lunak dalam negerinya. Kami adalah negara yang bersahabat dengan AS," katanya, dikutip Sabtu (9/2/2019).

Dia berjanji bahwa Turki tidak akan membiarkan informasi rahasia tentang jet F-35 diperoleh pihak lain. "Kami tidak akan membiarkan hal seperti itu," ujarnya.

Ankara telah lama menggarisbawahi bahwa mereka perlu mengatasi kebutuhan pertahanan udara dan menyerukan pembelian sistem pertahanan dari sekutu NATO-nya. Turki berencana membeli 100 jet tempur F-35 dari AS, sambil menunggu persetujuan kongres. Pembelian sebanyak 30 jet tempur telah disetujui.

Sehubungan dengan AS yang menawarkan sistem pertahanan rudal Patriot pada bulan Januari, Tufekci mencatat bahwa Turki sudah bernegosiasi dengan Rusia tentang pembelian rudal S-400 jauh sebelum tawaran AS muncul.

Komentar Tufekci muncul setelah seorang pejabat AS mengatakan pada hari Kamis bahwa Washington khawatir dengan keputusan Turki untuk membeli sistem pertahanan S-400 buatan Rusia. AS juga sedang mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan penjualan sistem rudal Patriot jika Turki bersikeras membeli S-400 Rusia.

"Kami prihatin bahwa pembelian rudal S-400 oleh Turki akan membahayakan partisipasi negara itu dalam program F-35 dan kemungkinan akan menghasilkan semacam sanksi yang datang melalui undang-undang yang disebut Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). Harapannya adalah Turki memiliki sistem yang lebih dapat dioperasikan NATO, yang tidak dimiliki sistem S-400," kata pejabat AS tersebut yang berbicara dalam kondidi anonim.




Credit  sindonews.com




Guaido Peringatkan Militer Venezuela Tak Blokade Bantuan


Guaido Peringatkan Militer Venezuela Tak Blokade Bantuan
Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela yang diakui sebagai presiden interim oleh 50 negara, memperingatkan militer agar tidak memblokade bantuan kemanusiaan. (Federico PARRA/AFP)


Jakarta, CB -- Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela yang sudah diakui sebagai presiden interim oleh 50 negara, memperingatkan militer negaranya agar tidak memblokade bantuan kemanusiaan.

Guaido menyerukan peringatan ini setelah militer yang masih setia kepada rezim Presiden Nicolas Maduro melarang masuk bantuan dari Amerika Serikat di perbatasan Kolombia.

Di sejumlah perbatasan Venezuela, para dokter dari lembaga kemanusiaan juga menggelar protes agar diperbolehkan masuk ke negara yang tengah dilanda krisis itu.



"Ada orang yang bertanggung jawab atas ini semua dan rezim harus tahu itu. Ini adalah kejahatan atas kemanusiaan, wahai angkatan bersenjata," ujar Guaido sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (10/2).


Ia juga menyebut pemblokiran akses bantuan kemanusiaan ini "hampir seperti genosida" dan militer kemungkinan bertanggung jawab atas kematian 40 demonstran dalam unjuk rasa anti-Maduro sejak 21 Januari lalu.

Di tengah unjuk rasa menolak Maduro itu lah Guaido memproklamirkan diri sebagai pemimpin interim Venezuela. Ia langsung mendapatkan dukungan dari AS dan puluhan negara lain.

Maduro yang masih memegang sumpah sebagai Presiden Venezuela pun menolak bantuan AS itu karena menganggapnya sebagai "pertunjukan politik."

Di bawah kepemimpinan Maduro, warga Venezuela harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan kebutuhan dasar di tengah hiperinflasi yang membuat gaji dan tabungan mereka tak berharga.

Guaido menganggap pemblokiran bantuan oleh Maduro hanya cara pemimpin sosialis itu untuk mengulur waktu. Ia pun menekankan tidak akan berkompromi dengan Maduro.

"Demokrasi jauh lebih dekat dari sebelumnya. Masa depan milik kita!" kata Guaido di hadapan para pendukungnya.




Credit  cnnindonesia.com





Pembelot Maduro: 90 Persen Militer Venezuela Sengsara


Pembelot Maduro: 90 Persen Militer Venezuela Sengsara
Kolonel Venezuela Rubben Paz Jimenez menyatakan dukungan kepada Parlemen Majelis Nasional Juan Guaido, dan membelot dari Presiden Nicolas Maduro. (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez).




Jakarta, CB -- Kolonel sekaligus dokter militer Venezuela Rubben Paz Jimenez menyatakan dukungannya kepada Presiden Majelis Nasional Juan Guaido, sebagai pemimpin sah Venezuela. Pernyataan itu menjadi tindakan membelot dari Presiden Nicolas Maduro.

Jimenez mengatakan sebagian besar personel militer hidup tak bahagia dan hanya dijadikan 'alat' yang dimanfaatkan Maduro untuk mempertahankan kekuasaannya.

"Sembilan puluh persen dari kami di angkatan bersenjata sangat tidak bahagia. Kami hanya dimanfaatkan untuk mempertahankan rezim (Maduro)," kata Jimenez melalui sebuah video yang tersebar, Sabtu (9/2). 



Dalam video itu, Jimenez juga mendesak militer untuk membuka akses bantuan kemanusiaan yang kabarnya diblokade angkatan bersenjata Venezuela.

Militer disebut memblokade jembatan Tienditas dengan memarkirkan sebuah truk tangki dan truk kontainer besar, sehingga menghalangi lalu lintas di jembatan itu.

Blokade itu membuat banyak bantuan kemanusiaan asing, terutama dari Amerika Serikat, tertahan di Cucuta, Kolombia, yang berbatasan langsung dengan Urena, Venezuela.


Blokade bantuan dilakukan militer seiring dengan kepemimpinan Maduro yang kian tersudut, terutama setelah puluhan negara barat dan Amerika Latin berbondong-bondong mendukung Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela.

Maduro bersumpah tak akan membuka akses kemanusiaan ke Venezuela. Dia berdalih akses bantuan kemanusiaan hanya memperbesar peluang pihak asing, terutama AS, menginvasi negaranya.

"Tidak ada yang akan masuk, tidak ada tentara yang menyerang," katanya seperti dikutip AFP, Minggu (10/2).


Pernyataan itu diucapkan Maduro setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka opsi militer terhadap Venezuela jika ia tak kunjung mundur demi mengakhiri krisis politik di negara tersebut.

Dalam wawancara dengan salah satu saluran televisi Spanyol pekan lalu, Maduro memperingatkan bahwa Trump berisiko menodai 'tangannya sendiri dengan darah' jika AS memutuskan tetap mengerahkan militer ke Venezuela.


Meski tertekan, Maduro masih mendapatkan dukungan setia dari militernya dan sejumlah negara sekutu, seperti Kuba, Rusia, China, hingga Turki.


Selain Jimenez, sejumlah pejabat militer, seperti atase militer Venezuela di AS, Jose Luis Silva, juga telah menyatakan diri membelot dari Maduro dan mendukung Guaido.




Credit  cnnindonesia.com





Sambut Baik Intervensi Militer AS, Guaido Disemprot Evo Morales


Sambut Baik Intervensi Militer AS, Guaido Disemprot Evo Morales
Presiden Bolivia Evo Morales mengecam pernyataan pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido. Foto/Istimewa

 

LA PAZ - Presiden Bolivia, Evo Morales, mengecam pernyataan pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido. Guaido menyatakan kemungkinan intervensi militer Amerika Serikat (AS) ke negara yang dilanda krisis itu.

“Kami menolak pernyataan oleh Juan Guaido yang memproklamirkan dirinya sendiri yang menyambut baik intervensi militer AS di Venezuela,” posting Morales di Twitter.

"Saya ingin tahu apa yang dikatakan oleh saudara-saudara presiden yang mengenalnya tentang hasutan perang di Amerika Latin," tambahnya seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (10/2/2019).

Guiado pada hari Jumat menolak untuk mengesampingkan otorisasi kemungkinan intervensi militer AS untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro dari kekuasaan.

Venezuela telah diguncang oleh protes sejak 10 Januari lalu ketika Presiden Nicolas Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua setelah pemungutan suara yang diboikot oleh oposisi.

Ketegangan meningkat ketika pemimpin oposisi Guaido menyatakan dirinya bertindak sebagai presiden pada 23 Januari. Langkah ini kemudian didukung oleh AS dan banyak negara Eropa serta Amerika Latin.

Sedangkan Rusia, Turki, China, Iran, Bolivia, dan Meksiko memberikan dukungannya kepada Maduro. 






Credit  sindonews.com






Waswas Digempur AS, Venezuela Aktifkan S-300 Rusia


Waswas Digempur AS, Venezuela Aktifkan S-300 Rusia
Citra satelit menunjukkan aktivitas operasional sistem pertahanan rudal S-300 di Venezuela. Foto/ImageSat International

 

CARACAS - Militer Venezuela terdeteksi telah mengaktifkan sistem pertahanan rudal S-300 buatan Rusia. Senjata pertahanan itu diaktifkan di tengah kekhawatiran invasi militer oleh Amerika Serikat (AS) terhadap negara kaya minyak tersebut.

Perusahaan satelit ImageSat International (iSi) yang berbasis di Israel mengungkap aktivitas militer Venezuela yang mengoperasikan sistem pertahanan udara S-300.

Citra satelit yang dirilis ImageSat International menunjukkan militer Caracas melakukan aktivitas pemuatan serta pembongkaran dari perangkat S-300. Aktivitas yang terpantau satelit itu berlangsung di sekitar bandara Capitan Manuel Rios.

"Meskipun kegiatan ini dapat dianggap sebagai latihan rutin dalam konteks strategis saat ini dan ketegangan regional, kegiatan semacam ini akan meningkatkan tingkat operasional Sistem Pertahanan Udara Venezuela," kata ImageSat, dikutip Aksam.

Sistem pertahanan rudal S-300 Rusia sebelumnya jadi pemberitaan media internasional setelah dikirim Moskow untuk pasukan rezim Suriah. Militer Suriah menempatkan senjata perisai misil canggih itu di kota Masyaf.

Ancaman invasi militer AS terhadap Venezuela pernah disampaikan Presiden Donald John Trump. Pemimpin Amerika itu mengesampingkan negosiasi dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro Moros. "Mengirim militer AS ke Venezuela adalah sebuah pilihan," ujar Trump, pekan lalu.

Krisis politik di Venezuela memburuk setelah Ketua Majelis Nasional atau Parlemen yang dikendalikan oposisi, Juan Guaido, mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara sampai pemilu terbaru digelar. AS dan sekutu-sekutunya ikut mengakui Guaido sebagai presiden sementara dan tidak mengakui Maduro sebagai pemimpin yang sah.

Negara yang pernah dipimpin Hugo Chavez itu sebenarnya sudah menggelar pemilu 2018 lalu. Pemenangnya adalah Maduro dari United Socialist Party of Venezuela (PSUV). Namun, pemimpin oposisi dari Partai Popular Will (PV), Juan Guaido, tak mengakui kemenangan itu dengan alasan pemilu dicurangi. Sebaliknya, Guaido menyerukan demo besar-besaran untuk melengserkan Maduro.

Rusia, China, Meksiko, Turki dan beberapa negara lain berdiri di belakang Maduro dan mendesak dialog damai untuk menyelesaikan krisis. Sedangkan Prancis, Jerman dan Spanyol dari blok Uni Eropa mendukung Guaido.

Pemerintah Caracas menuduh Washington ikut campur urusan dalam negerinya dengan harapan mendapat untung dari cadangan minyaknya yang tercatat terbesar di dunia.





Credit  sindonews.com






China Sanggah Ratusan Mata-matanya Berkeliaran di Brussels


China Sanggah Ratusan Mata-matanya Berkeliaran di Brussels
Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian

 

BRUSSELS - China membantah klaim Uni Eropa (UE) yang menyebut 250 mata-matanya bekerja di Brussels. Melalui misi diplomatiknya untuk UE, China menyebut klaim tersebut tidak berdasar.

Sebelumnya situs televisi Jerman, Welt, menurunkan laporan yang mengatakan para diplomat dan pejabat militer UE telah diperingatkan tentang sekitar 250 mata-mata China dan 200 mata-mata Rusia yang beroperasi di kota Belgia.

Laporan itu mengutip informasi dari European External Action Service (EEAS), cabang diplomatik UE.

"Kami sangat terkejut dengan laporan yang tidak beralasan dan tidak berdasar," kata misi China untuk UE itu di situs webnya.

"China selalu menghormati kedaulatan semua negara, dan tidak ikut campur dalam urusan internal negara lain," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari South China Morning Post, Minggu (10/2/2019).

Lebih lanjut pernyataan itu menyatakan Beijing berkomitmen untuk menjaga hubungan yang sehat dan stabil dengan UE, menambahkan bahwa pihak-pihak terkait harus memperlakukan hubungan China dan China-UE secara objektif dan adil, dan tidak membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab.

Menurut artikel Welt, sebagian besar mata-mata bekerja baik di dalam kedutaan atau unit perusahaan lokal yang berbasis di negara asal mereka.

Para diplomat bahkan disarankan untuk menghindari bagian-bagian tertentu kota, termasuk restoran steak dan kafe yang populer dalam jarak berjalan kaki dari markas Komisi Eropa dan EEAS.

Klaim Uni Eropa adalah yang terbaru dalam gelombang tuduhan spionase yang dilakukan terhadap Beijing. Pada hari Jumat, kedutaan besar China di Vilnius menjawab apa yang disebutnya sebagai tuduhan "konyol" tentang mata-mata yang dibuat oleh Lithuania.

Badan intelijen negara Baltik pekan lalu menuduh China merekrut warganya untuk terlibat dalam kegiatan spionase dan mempengaruhi opini publik tentang isu-isu seperti kemerdekaan Tibet dan Taiwan.

Sebelumnya, pada 11 Januari, polisi di Polandia menangkap direktur penjualan Huawei dan warga negara Polandia Wang Weijing atas tuduhan mata-mata. Meskipun dinas keamanan mengatakan penangkapan itu tidak terkait dengan Huawei, agen-agen intelijen Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan sekutu Amerika tentang dugaan hubungan perusahaan itu dengan Beijing.


AS telah mengatakan peralatan Huawei dapat memberikan pintu masuk ke jaringan asing untuk mata-mata pemerintah China, meskipun belum menghasilkan bukti untuk mendukung tuduhan, yang berulang kali ditolak oleh perusahaan China tersebut. 






Credit  sindonews.com





Jelang Pemilu India, Politikus Tewas Ditembak


Jelang Pemilu India, Politikus Tewas Ditembak
Ilustrasi penembakan. (Istockphoto/PeopleImages)



Jakarta, CB -- Ribuan aktivis melakukan pawai melalui Bengal Barat, India, dengan membawa tubuh seorang politisi yang dibunuh saat melakukan kampanye jelang pemilu India.

Dilansir dari AFP, anggota Parlemen Kongres Trinamool Satyajit Biswas ditembak hingga tewas pada jarak dekat oleh orang bersenjata tak dikenal. Saat itu, Biswas sedang menghadiri upacara keagamaan untuk Dewi Hindu.

Pihak partai menyalahkan kompetitor terbesar mereka yakni Partai Perdana Menteri Narendra Modi, Bharatiya Janata. Namun, para petinggi partai tersebut telah membantah keterlibatan. 


"Kami menduga ada kaitan politik dengan pembunuhan itu," kata Wakil Kepala Polisi Bengal Barat Anuj Sharma.

Dia menambahkan bahwa dua orang telah ditangkap tetapi tidak akan mengatakan apakah mereka berasal dari partai tertentu.

Para pengikut partai ini membawa tubuh legislator berusia 38 tahun dari sebuah rumah sakit di distrik Nadia, sekitar 120 kilometer (75 mil) dari Kolkata, ke desa asalnya. Nadia, yang berbatasan dengan Bangladesh, adalah medan pertempuran antara TMC dan BJP selama pemilihan umum tahun lalu. Ada lusinan kematian selama kampanye.


Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) dan Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), dalam demo belum lama ini.
Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) dan Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), dalam demo belum lama ini. (REUTERS/Sivaram V)
Modi harus segera mengumumkan pemilihan nasional yang diperkirakan akan dimulai pada April. Kepala BJP Benggala Barat Dilip Ghosh menyalahkan pembunuhan itu atas pemisahan di TMC.

"Ketika ada pembunuhan politik, mereka menuduh partai saya. Biarkan ada penyelidikan Biro Investigasi Pusat, semuanya akan menjadi jelas," katanya kepada AFP.

Benggala Barat menjadi saksi pembunuhan-pembunuhan politik yang mengerikan deretan pemilihan yang lalu. Sebagian korban ada yang dipotong hingga dibakar hidup-hidup bersama dengan seluruh daerah kumuh.


Kejadian ini dinilai ada hubungan erat antara jaringan kriminal dan kelompok politik di negara bagian itu, menurut Sabyasachi Basu Roy Chowdhury, Wakil Rektor Universitas Rabindra Bharati di Benggala Barat.

"Ini telah memperumit masalah," katanya.

Menurut surat kabar Indian Express, pada 2013 Partai Komunis menuduh TMC membunuh 142 lawan politik menjelang pemilihan nasional terakhir.

Pembunuhan politik tersebar luas di seluruh India. Sementara data Biro Kejahatan Nasional mengatakan ada lebih dari 100 pembunuhan politik pada 2016. Walaupun para ahli politik mengatakan angka itu jauh lebih tinggi.



Credit  cnnindonesia.com





Mantan Menhan Israel Sebut Netanyahu akan Mundur

Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Foto: Ronen Zvulun/Pool Photo via AP

Ini terjadi jika Netanyahu didakwa atas tuduhan korupsi sebelum pemilihan umum.



CB, YERUSALEM -- Mantan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman tidak menampik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mundur dari politik. Namun ini terjadi jika Netanyahu didakwa atas tuduhan korupsi sebelum pemilihan umum pada April mendatang.


"Walaupun adil karena putusan (hakim) itu akan disampaikan pada saat sebelum pemilihan, tetapi peluangnya (bagi Netanyahu) untuk membentuk pemerintahan itu nol," demikian laporan Harian Israel Yedioth Aharonoth mengutip Lieberman, dilansir Anadolu Agency, Ahad (10/2).

Lieberman juga mengaku tidak menampik adanya kemungkinan Netanyahu pada akhirnya akan pergi dengan kesepakatan pembelaan yang serupa dengan apa yang dialami oleh mantan Presiden Israel Ezer Weizman. "Saya tidak mengesampingkan kemungkinan Netanyahu akan melakukan kesepakatan pembelaan sebelum pemilihan," katanya.


Netanyahu saat ini sedang diselidiki dalam tiga kasus korupsi terpisah, dan ia telah berulang kali membantah melakukan kesalahan. Kasus pertama melibatkan produser Hollywood Israel Arnon Milchan, yang diduga diminta untuk membeli barang-barang mewah untuk Netanyahu dan istrinya.


Kasus kedua berkaitan dugaan kesepakatan untuk liputan media yang menguntungkan dengan Arnon Mozes, penerbit harian berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth. Dalam kasus ketiga, Netanyahu dituduh memberikan bantuan kepada Perusahaan Bezeq Telecom Israel dengan imbalan liputan yang menguntungkan di situs web perusahaan.


Bulan lalu, Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit mengatakan bahwa ia akan memutuskan apakah akan mendakwa Netanyahu atas beberapa tuduhan korupsi sebelum pemilihan Knesset yang dijadwalkan pada 9 April tahun ini.





Credit  republika.co.id






Netanyahu Janji Bekukan Dana bagi Palestina


Netanyahu Janji Bekukan Dana bagi Palestina
Netanyahu. (REUTERS/Carlos Barria)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang berusaha terpilih kembali berjanji akan membekukan transfer uang ke Otoritas Palestina (PA).

Israel mengumpulkan sekitar US$127 juta sebulan dalam bea cukai yang dipungut atas barang-barang yang ditujukan untuk pasar Palestina yang transit melalui pelabuhan Israel dan kemudian mentransfernya ke PA.

Parlemen Israel tahun lalu mengesahkan undang-undang untuk menahan sebagian dana, untuk pembayaran PA kepada keluarga Palestina yang dipenjara oleh Israel untuk serangan terhadap Israel.


"Pada akhir minggu ini, pekerjaan staf yang diperlukan untuk menerapkan undang-undang tentang pengurangan gaji teroris akan selesai," Netanyahu, yang menghadapi pemilihan umum pada bulan April, mengatakan kepada wartawan di awal pertemuan kabinet mingguan.

"Minggu depan saya akan mengadakan kabinet keamanan dan kami akan menyetujui keputusan yang diperlukan untuk mengurangi dana. Jangan ada yang meragukan, dana akan dikurangi, pada awal minggu depan," katanya dalam bahasa Ibrani.

Pekan sebelumnya, Menteri Pendidikan Naftali Bennett berada di antara sayap kanan yang menekan Netanyahu untuk menerapkan undang-undang itu setelah penangkapan seorang warga Palestina. Warga Palestina tersebut diduga membunuh Ori Ansbacher yang berusia 19 tahun.

"Hukum untuk mengimbangi dana teroris disahkan Juli lalu," katanya.

"Saya memanggil perdana menteri, segera menerapkan hukum," tutup dia.



Credit  cnnindonesia.com





Film Dokumenter Gaza Sabet Penghargaan Film di Spanyol


Nelayan Gaza akhirnya bisa melaut kembali usai 50 hari serangan militer Israel ke Gaza, Palestina.
Nelayan Gaza akhirnya bisa melaut kembali usai 50 hari serangan militer Israel ke Gaza, Palestina.
Foto: Reuters

Film dokumenter Gaza pertama kali tayang di Sundance Film Festival awal 2019.



CB, BETHLEHEM – Film dokumenter Gaza berhasil meraih penghargaan Premios Goya Award di Spanyol. Film yang disutradarai Gary Keane dan Andrew McConnell itu menjadi film pendek dokumenter terbaik.


Film dokumenter Gaza pertama kali tayang di Sundance Film Festival awal 2019.


Film dokumenter ini menggambarkan tentang kehidupan orang-orang Palestina di Jalur Gaza yang terkepung di bawah blokade Israel hampir 12 tahun. Dunia menyebut Gaza sebagai penjara terbuka yang terbesar.

McConnell sendiri adalah seorang jurnalis foto. Dia pertama kali mengunjungi Gaza pada 2010, dan pada 2012 ia bekerjasama dengan pembuat film dokumenter yakni Keane.


Keduanya terlibat dalam kerjasama untuk pembuatan film tersebut. Film dokumenter ini dibuat pada 2014 dan 2015.


McConnell dan Keane memfokuskan sebagian besar cerita yang berhubungan dengan laut dan keluarga nelayan serta seorang anak laki-laki berusia 14 tahun. Mereka tinggal di kamp pengungsian dan menghabiskan waktunya di sekitar laut.


“Kami ingin membuat orang berkumpul dan membiarkan mereka menceritakan kisahnya. Narasi berasal dari mereka. Itu tidak datang dari kami. Kami melihat orang normal dengan keluarga mencoba untuk hidup, mencoba memberi makan keluarganya, mencoba mempertahankan beberapa kesamaan," kata Keane seperti dilansir Maan News pada Selasa (5/2) dini hari.


“Inti dari film ini adalah bagaimana rasanya hidup di tanah yang luar biasa ini. Gaza sangat bersemangat, penuh warna, dan ramai. Itu salah satu tempat paling unik yang pernah saya kunjungi. " kata McConnell.


Penghargaan Goya yang didirikan pada 1987 adalah penghargaan film tahunan nasional di Spanyol dan diberikan kepada spesialis terbaik dalam bidang seni dan kreatif. 





Credit  republika.co.id





Pemerintah Yaman-Houthi Lanjutkan Pertemuan Terkait Pertukaran Tahanan


Pemerintah Yaman-Houthi Lanjutkan Pertemuan Terkait Pertukaran Tahanan
Pemberontak Houthi. Foto/Istimewa

AMMAN - Pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak Houthi memutuskan untuk melanjutkan pertemuan mereka terkait pertukaran tahanan. Keduanya juga sepakat meminta waktu untuk menyelesaikan daftar tahanan yang akan dimasukkan dalam kesepakatan.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Utusan Khusus PBB untuk Yaman mengindikasikan bahwa kedua pihak menyatakan komitmen mereka untuk membebaskan semua napi dan tahanan serta mereka yang berada dalam tahanan rumah, yang akan dilaksanakan secara bertahap.

Keduanya juga memperbarui kesiapannya untuk mengerahkan semua upaya yang mungkin untuk merealisasikan tujuan ini dan untuk mempercepat proses memungkinkan para tahanan bersatu kembali dengan keluarga mereka seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (9/2/2019).

Pernyataan itu mengindikasikan bahwa komite yang mewakili kedua belah pihak membuat "kemajuan yang signifikan" untuk mengimplementasikan kesepakatan untuk membebaskan para tahanan karena lebih banyak informasi diberikan dalam hal ini selama pertemuan kedua di Amman.

Sub-komite yang dibentuk untuk melihat pertukaran badan-badan yang berafiliasi dengan kedua belah pihak juga mendukung rencana aksi yang akan dilaksanakan sejalan dengan jangka waktu tertentu.

Kantor utusan khusus PBB mengatakan akan terus mengerahkan upaya bersama dengan Palang Merah Internasional untuk mendukung semua upaya yang berusaha untuk mengimplementasikan perjanjian dan untuk menyediakan semua bantuan teknis yang diperlukan. 





Credit  sindonews.com




Wabah Ebola di Kongo Tewaskan Lebih dari 500 Orang


Wabah Ebola di Kongo Tewaskan Lebih dari 500 Orang
Wabah Ebola di Kongo telah menewaskan lebih dari 500 orang. Foto/Istimewa

 

KINSHASA - Lebih dari 500 orang tewas akibat wabah Ebola di Kongo. Meski begitu, program vaksinasi telah berhasil mencegah ribuan kematian. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Kongo Oly Ilunga Kalenga.

"Secara total, ada 502 kematian dan 271 orang sembuh," kata Kalenga yang dikutip buletin Kementerian Kesehatan negara itu, melaporkan wabah di bagian timur negara itu.

Tetapi Kalenga mengatakan bahwa, untuk pertama kalinya, program vaksinasi telah melindungi 76.425 orang dan mencegah ribuan kematian.

"Saya yakin kami telah mencegah penyebaran epidemi di kota-kota besar di kawasan itu," ucapnya seperti disitir dari Channel News Asia, Minggu (10/2/2019).

"Tim-tim (kesehatan) juga berhasil menahan penyebaran epidemi ke negara-negara tetangga," tambahnya.

"Masalah terbesar adalah mobilitas penduduk yang tinggi," sambungnya lagi.

Wabah Ebola dimulai pada Agustus tahun lalu di wilayah Kivu Utara, yang berbatasan dengan Uganda dan Rwanda.

Sayap Spanyol dari lembaga bantuan Doctors Without Borders (MSF) melaporkan di Twitter bahwa ada lonjakan kasus sejak 15 Januari.

"Rwanda, Uganda dan Sudan Selatan, lebih jauh ke utara, semua sekarang dalam keadaan siaga," tambahnya.

Situasi keamanan di timur negara itu, di mana kelompok pemberontak bersenjata telah meneror penduduk selama bertahun-tahun, telah membuat pengobatan terhadap penyakit ini menjadi sulit. 




Credit  sindonews.com