Rabu, 04 Maret 2015

Jangan Pernah Bilang Manusia Keturunan Simpanse


 
Anup Shah Riset menunjukkan, simpanse betina cenderung agresif saat berinteraksi dengan betina lain. Sifat ini mungkin yang diturunkan pada manusia.


CB — Jangan pernah bilang manusia adalah keturunan simpanse. Juga, jangan pernah mengatakan bahwa moyang manusia dahulu persis simpanse. Salah!

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communication mengungkap bahwa anggapan moyang manusia mirip simpanse kurang tepat. Manusia dan kera yang hidup saat ini punya jalur evolusi yang berbeda.

"Mayoritas paleoantropolog cenderung mengasumsikan bahwa nenek moyang terakhir manusia dan simpanse memiliki kemiripan dengan simpanse," kata Sergio Almecija dari Stony Brook University Medical Center.

"Tapi, ada bukti yang menunjukkan bahwa kera besar bukan 'mesin waktu hidup' yang merefleksikan masa lalu kita. Mereka juga berevolusi seiring silsilahnya terpecah dari manusia jutaan tahun lalu," imbuhnya seperti dikutip Physorg, Selasa (3/12/2013).

Almecija dan tim ilmuwan dari Amerika Serikat dan Spanyol mempelajari tulang paha atas dari spesies kera purba bernama Millemium Man yang hidup di Kenya sekitar 6 juta tahun lalu.

Studi Almecija dan rekannya merupakan yang pertama yang membandingkan Millenium Man, manusia, kera yang masih hidup sekarang, serta fosil kera yang berasal dari masa 23 - 5,3 juta tahun yang lalu.

Analisis mereka menempatkan spesies Orriron tugenensis yang masih memanjat pohon dan berjalan tegak di antara moyang kera dan manusia serta garis keturunan yang kemudian melahirkan manusia modern.

Hasil penelitian ini mengisi gap evolusi. Terungkap pula bahwa moyang manusia modern menyerupai Orriron tugenensis dan jauh berbeda dengan simpanse yang sudah terpisah dari garis evolusi manusia 7-6 juta tahun lalu.

Spesies terakhir sebelum berkembang menjadi manusia hingga saat ini belum diketahui. Namun, ilmuwan menduga, mereka berjalan seperti kera saat ini, tetapi dengan mengandalkan telapak.

Menurut ilmuwan, moyang terakhir itu punya tangan yang lebih pendek dan kecil, jari lebih tegak dari simpanse modern, dan kemungkinan tidak bergerak dengan cara berayun di pohon tetapi dengan mengandalkan tangan dan kaki untuk bergeser di kanopi.

Almecija menuturkan, kera pada masa lalu jauh lebih beragam dari sekarang. Karena mereka tidak mirip dengan simpanse saat ini, kadang mereka luput dari perhatian.


Credit  KOMPAS.com

Bumi Punya "Bulan Kedua", Inilah Wajahnya


 
Powell Observatory 3735 Cruithne tampak sebagai titik putih dalam foto yang diambil dari Powell Observatory.


CB — Siapa bilang Bumi cuma punya satu satelit alami? Selain Bulan, Bumi juga punya obyek-obyek kecil yang mengitarinya, salah satunya adalah 3735 Cruithne.

Duncan Forgan, research fellow di University of Saint Andrew, mengungkapkan bahwa 3735 Cruithne layaknya bulan kedua Bumi. Namun, berbeda dengan Bulan yang mengelilingi dengan lintasan elips, obyek berdiameter 5 kilometer itu punya lintasan sepatu kuda.


Lalu seperti apa wajah bulan kedua Bumi tersebut? Apakah sama dan mudah dilihat seperti halnya Bulan?

Salah satu citra terbaik 3735 Cruithne diambil lewat pengamatan dari Powell Observatory. Benda itu tampak sebagai titik cahaya putih. Lain dengan Bulan yang tampak bulat besar, 3735 Cruithne tampak kecil.

Citra lain diambil oleh instrumen NEOWISE milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

NEOWISE mengambil lima foto 3735 Cruithne dan mengolahnya menjadi gambar tunggal. Obyek itu tampak berwarna merah. James Bauer dari Jet Propulsion lab NASA mengatakan, 3735 Cruithne tampak merah karena meradiasi cahaya pada energi rendah.

NASA Wajah 3735 Cruithne diambil instrumen NEOWISE milik NASA.

Sebutan bulan kedua untuk 3735 Cruithne sebenarnya tak begitu tepat. Obyek itu tepatnya disebut Aten Asteroid.

Aten Asteroid merupakan asteroid minor yang berada di antara Bumi dan Matahari. Obyek itu memiliki orbit unik. Adapun 3735 Cruithne membentuk lintasan mirip kacang mete saat mengorbit Bumi.

Sayang, karena ukurannya yang kecil, 3735 Cruithne tak bisa dilihat dengan mata telanjang, tetapi diperlukan teleskop.


Credit  KOMPAS.com

PBB Serukan Selidiki Pembunuhan 1.500 Warga Sipil Gaza


PBB Serukan Selidiki Pembunuhan 1.500 Warga Sipil Gaza  
Serangan Israel tahun lalu telah menewaskan ribuan warga sipil Gaza, lebih dari 500 di antaranya anak-anak. PBB serukan penyelidikan insiden ini secepatnya. (Reuters/Suhaib Salem) 
 
New York, CB -- Utusan khusus PBB menyerukan Israel untuk menyelidiki pembunuhan lebih dari 1.500 warga sipil Palestina, sepertiganya anak-anak, dalam Perang Gaza tahun lalu. Selain itu, PBB juga menyerukan agar hasil penyelidikan Israel itu diumumkan ke publik.

Diberitakan Reuters, hal ini disampaikan oleh Makarim Wibisono, mantan Duta Besar Indonesia yang menjadi pelapor khusus PBB untuk HAM di Palestina, di Jenewa pada Selasa (3/2).

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan bahwa forum HAM PBB terlalu terobsesi untuk membuktikan pelanggaran Israel. Kerry mengatakan bahwa AS akan membela Israel dari upaya untuk mengisolir negara itu.

Makarim mengatakan, sekitar 2.256 warga Palestina terbunuh dalam konflik Juli-Agustus 2014, sebanyak 1.563 di antaranya adalah warga sipil, termasuk 538 anak-anak. Sementara di kubu Israel 66 tentara dan lima warga sipil tewas.

Israel mengaku membombardir Gaza untuk membalas serangan roket Hamas ke wilayah mereka. Hamas membantahnya, mengatakan sebaliknya, membalas serangan Israel.

"Perbedaan yang mencolok pada korban tewas kedua kubu mencerminkan perbedaan kekuatan yang tidak seimbang dan kerugian yang tidak proporsional diderita warga sipil Palestina, memicu pertanyaan soal apakah Israel mematuhi hukum internasional soal tindakan pencegahan yang seimbang dan sesuai tujuan," kata Makarim.

Makarim mengaku telah mewawancarai warga Gaza korban serangan di pengungsian di Amman dan Kairo. Dia juga melakukan wawancara terhadap warga di Gaza melalui video karena dilarang Israel masuk wilayah yang diblokade tersebut.

Laporan terpisah menunjukkan adanya dugaan kejahatan yang dilakukan oleh kedua kubu.

Makarim mengatakan bahwa korban sipil bukanlah "orang yang berdiri di jalan di tempat dan waktu yang salah, tapi kebanyakan adalah keluarga yang terbunuh dalam serangan rudal di rumah mereka sendiri, terutama di malam hari."

Rudal Israel yang gagal meledak kini tercecer di Gaza, memicu lebih banyak korban jatuh. Diperkirakan ada 7.000 peledak yang harus dijinakkan. Sementara itu, 200 ribu orang masih kehilangan tempat tinggal, dan 450 ribu lainnya kesulitan air bersih.


Credit  CNN Indonesia

Mantan Petinggi CIA Bocorkan Info Intelijen pada Pacar


Mantan Petinggi CIA Bocorkan Info Intelijen pada Pacar  
Pada 2012, sang jenderal mengundurkan diri, namun sebelumnya telah membocorkan informasi intelijen pada pacarnya. (Reuters/Larry Downing)
 
Jakarta, CB -- Jenderal David Petraeus mengaku bersalah atas tuduhan federal menghapus dan mempertahankan informasi rahasia sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan.

Menurut dokumen pengadilan, Petraeus mengaku menghapus beberapa yang disebut “buku hitam”, buku catatan di mana ia mengklasifikasi informasi rahasia dan non-rahasia saat menjabat komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional di Afghanistan, dan memberikannya pada penulis biografinya, Paula Broadwell.

Pada 9 November 2012, ia mengundurkan diri dari jabatannya di CIA, karena alasan pribadi.

Petraeus dituduh memberikan rahasia intelijen kepada kekasihnya, Broadwell, saat ia menjadi direktur CIA.

Broadwell, seorang wanita yang  telah menikah, ibu dua orang anak dan mantan perwira militer sedang menulis sebuah buku tentang sang jenderal pada saat itu.

Selama menjabat sebagai komandan di Afghanistan, Petraeus menyimpan catatan pribadi termasuk informasi rahasia dalam buku catatan hitam berukuran 12x20 cm. Informasi rahasia itu termasuk identitas agen rahasia, strategi perang, catatan dari pertemuan keamanan diplomatik dan nasional serta kode keamanan.

Pada Agustus 2011, menurut dokumen pengadilan, Petraeus meletakkan buku catatan di sebuah rumah di Washington, DC, sehingga Broadwell bisa mengaksesnya. Dia kemudian mengambilnya kembali dan membawanya ke rumahnya di Arlington.

Setelah Petraeus mengundurkan diri pada 2012 ia mengatakan kepada pemerintah ia tidak lagi memiliki materi rahasia.

Namun itu ternyata tidak benar ketika FBI pada April 2013 melakukan pencarian di rumahnya dan menemukan buku catatan hitam di laci meja yang terkunci.

Ketika ia ditanya oleh FBI, ia berbohong dan mengaku bahwa dia tidak pernah memberikan informasi rahasia itu kepada orang yang tidak berwenang untuk memilikinya, menurut dokumen pengadilan.

Hubungan kedua orang itu terungkap ketika dalam penyelidikan, FBI menerima keluhan dari seorang wanita yang menerima surel ancaman dari Broadwell karena dekat sengan Petraeus.

Petraeus saat ini bekerja untuk perusahaan ekuitas swasta di New York.


Credit CNN Indonesia

Gedung Kantor NSA Amerika Diberondong Tembakan


Gedung Kantor NSA Amerika Diberondong Tembakan
Gedung kantor NSA diberondong tembakan oleh pria misterius. Tidak ada korban jiwa dalam serangan itu. Foto: Reuters.
 
MARYLAND (CB) - Gedung kantor National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS) diberondong tembakan oleh pria misterius. Tidak ada korban jiwa, namun kantor yang dikenal melakukan penyadapan besar-besaran itu mengalami kerusakan di beberapa bagian.

FBI saat ini sedang menyelidiki penembakan di gedung kantor yang berlokasi di Fort Meade, Maryland tersebut. FBI juga tidak mengabaikan kemungkinan pria bersenjata yang menyerang kantor NSA itu merupakan sosok yang sama dengan pelaku serangan di AS baru-baru ini.

“Salah satu bangunan rusak akibat beberapa tembakan,” tulis NBC, mengutip keterangan pihak NSA yang dilansir Rabu (4/3/2015). Para petugas di NSA juga mengaku mendengar rentetan suara tembakan.

Juru bicara kepolisian setempat, Alicia Woods, mengkonfirmasi serangan itu.”NSA menemukan bukti beberapa tembakan yang menghantam dinding bangunan,” katanya kepada Washington Post.

Selain kantor NSA, penembakan juga terjadi di wilayah Baltimore-Washington Parkway dan Route 32, yang terletak di dekat NSA. Belum diketahui, apakah dua penembakan itu terkait dengan serangan di gedung NSA atau tidak.

Sekitar dua jam sebelum insiden di dekat NSA terungkap, penembakan juga dilaporkan terjadi di Maryland Connector. Dua orang mengalami luka ringan.




Credit  SINDOnews

Ilmuwan Berencana Buat Oksigen di Planet Mars


Ilmuwan Berencana Buat Oksigen di Planet Mars
lmuwan Berencana Buat Oksigen di Mars (Foto: DailyMail) 

CALIFORNIA (CB) – Mars digadang-gadang menjadi planet alternatif untuk ditinggali manusia, namun harapan tersebut masih terkendala permasalahan oksigen yang tidak ada di sana. Para ilmuwan pun berusaha memecahkan perkara tersebut dengan membuat oksigen di Planet Merah.

Dilansir laman DailyMail, Rabu (4/3/2015), para ilmuwan merancang sebuah alat yang diberi nama Moxie yang diklaim mampu mengubah karbon dioksida di Mars menjadi oksigen pada 2020 mendatang. Oksigen tersebut nantinya akan dibawa oleh kapal ulang alik NASA yang memiliki awak penumpang.
"Ini akan menjadi pertama kalinya ketika kita benar-benar akan menghasilkan oksigen di permukaan Mars," ujar salah satu mantan astronot Amerika Serikat sekaligus tim investigator proyek tersebut.
Untuk menghasilkan oksigen, Moxie akan mengumpulkan karbon dioksida dari sekitarnya dan mengisolasi atom oksigen, kemudian menggabungkan mereka untuk membuat oksigen. Moxie juga akan melepaskan produk sampingan karbon monoksida dan gas lain yang akan dibebaskan kembali ke udara.

Prinsip kerja alat bernama Moxie itu sendiri yakni dengan mengubah 96 persen karbon dioksida dan kurang dari 0,2 persen oksigen, menjadi 99,6 persen oksigen murni. Mesin penghasil oksigen akan memakan waktu sekira satu setengah tahun untuk mengisi roket dengan oksigen cair yang cukup untuk lepas landas ke Mars.
Rencana masa depan ini diharapkan mampu memiliki implikasi penting bagi misi masa depan untuk mengirim manusia ke Planet Mars. Proyek mesin penghasil oksigen, Moxie sendiri telah diakui oleh 58 ilmuwan di seluruh dunia.


Credit Okezone

Patok Batas Wilayah Indonesia-Timor Leste Hilang

Patok Batas Wilayah Indonesia-Timor Leste Hilang
Ilustrasi wilayah perbatasan Indonesia (Foto: Antara)

KUPANG (CB) - Komandan Distrik Militer (Dandim) 1605 Belu Letkol (inf) Hendri Wijaya mengatakan patok tanda batas wilayah Negara RI dan Timor Leste di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, banyak yang hilang dan rusak karena kondisi alam berupa gerusan banjir dan abrasi.
Saat dihubungi dari Kupang, Rabu (4/3/2015), Hendri mengemukakan sejumlah tanda batas yang hilang dan rusak itu berada di sepanjang sungai yang membelah dua wilayah satu turunan dan budaya itu.
Ia menegaskan, kendati banyak patok yang hilang dan rusak, namun wilayah RI sebagai kedaulatan negara di serambi negara itu, masih tetap utuh tanpa kehilangan sejengkal pun. "Kita tetap menjaga kedaulatan wilayah ini setiap jengkalannya," kata Hendri.
Sebagai komandan keamanan teritorial di tingkat Kodim, koordinasi penjaga batas wilayah dan keamanan negara di perbatasan, terus dilakukan terutama dengan personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste sektor Timur dari Batalyon Infantri (Yonif) 514/Raider Kostrad. "Termasuk komponen lainnya juga masyarakat di wilayah perbatasan ini," kata Hendri.
Dia mengatakan terkait patok yang hilang dan rusak, sedang dalam perbaikan sehingga bisa difungsikan lagi. Terkait kondisi keamanan, Hendri mengaku hingga kini masih dalam posisi aman dan terkendali, termasuk kenyamanan aktivitas masyarakat sepanjang tapal batas negara.
Menurut dia, koordinasi pengamanan yang dilakukan dengan pihak pengamanan perbatasan dari Timor Leste atau 'Unidadi Patrouha main to Founteira' (UPF) terus dilakukan, sehingga patroli bersama TNI-UPF juga selalu dilakukan.
Kondisi itulah yang memberikan rasa nyaman dan aman, bagi seluruh masyarakat di sepanjang tapal batas untuk dua negara tersebut.
Hendri melanjutkan, selain kegiatan patroli bersama, kegiatan pemasangan patok sebagai pengganti yang hilang dan rusak, juga melibatkan pihak kepolisian penjaga perbatasan Timor Leste, sehingga tidak mengusik stabilitas keamanan di perbatasan.
Langkah itu sering dilakukan, untuk kemanan dan ketertiban di wilayah batas. "Apalagi warga perbatasan dan Timor Leste masih berasal dari satu keturunan dengan budaya yang sama," katanya.


Credit Okezone.com

Eks Marinir Ini Warga Inggris Pertama Tewas Melawan ISIS


Eks Marinir Ini Warga Inggris Pertama Tewas Melawan  ISIS
Seorang tentara Irak yang terluka saat bertempur melawan ISIS, dievakuasi oleh anggota tentara lainnya. Saladin, Irak, 2 Maret 2015. Ali Mohammed/Getty Images

CB, London - Mantan marinir Kerajaan Inggris menjadi warga Inggris pertama yang tewas dalam pertempuran bersama tentara Kurdi untuk melawan kelompok milisi Negara Islam (ISIS) di Suriah.

Unit Perlindungan Masyarakat Kurdi (YPG) menyatakan nama tentara tersebut adalah Konstandinos Erik Scurfield, berasal dari Barnsley. 'Martir Sukarelawan' Inggris ini meninggal di wilayah barat kota Qamishli pada hari Senin, 2 Maret 2015.

Komandan pasukan Kurdi mengatakan bentrokan melawan ISIS di wilayah tersebut masih terus berlangsung.

Berita tentang kematian Schurfield telah disampaikan kepada keluarganya oleh Seorang aktivis Inggris pro-Kurdi. rYPG telah meminta kepada keluaraga Scurfield agar mayatnya bisa dikremasi di Suriah sebagai seorang Martir.

Inggris telah menyarankan warganya untuk menghentikan perjalanan ke Suriah. Kerajaan Inggris tidak menempatkan perwakilannya di negara itu. "Sebagaimana kami tidak memiliki wakil di Suriah, sangat sulit bagi kami untuk mendapatkan pernyataan resmi tentang kematian atau cedera dan kami tidak punya pilihan untuk mendukung warga negara Inggris yang berada di sana," demikian pernyataan resmi pemerintah Inggris.

Sekitar 100 sukarelawan Barat - termasuk beberapa di antaranya orang Inggris - bertempur bersama 3000 pasukan Kurdi melawan milisi ISIS. Sementara lebih dari 500 orang Inggris dipercayai telah bergabung dengan ISIS.

Koresponden BBC Frank Gardner mengatakan j pemerintah Inggris memberlakukan standar ganda. Yakni, jika orang-orang Inggris pergi ke Suriah dan diduga bergabung dengan ISIS, Inggris akan cepat bereaksi. Sebaliknya Inggris akan bungkam jika warganya bergabung melawan ISIS.



Credit  TEMPO.CO

Pencarian Air Asia Usai, Ribuan Dollar Diserahkan


Pencarian Air Asia Usai, Ribuan Dollar Diserahkan
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo, berjabatan dengan Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, saat upacara penyerahan pesawat AirAsia QZ8501 di KN SAR Pacitan, Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, Jakarta, 2 Maret 2015. Operasi pencarian serpihan dan korban jatuhnya AirAsia sudah dilakukan sejak 28 Desember 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

CB , Surabaya: Selain menutup operasi pokok pencarian korban Air Asia QZ8501, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo juga menyerahkan ribuan dolar Singapura milik para penumpang, barang itu berbentuk kotak yang dibungkus plastik hitam.

"Ada tiga kardus barang penumpang yang isinya uang. Ada yang 8 ribu, ada 5 ribu dan ada yang 500 dolar Singapura," kata Bambang kepada wartawan di posko crisis center usai melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, Selasa, 3 Maret 2015.

Menurut Bambang, uang yang diserahkan itu tidak sedikit, barang itu langsung diserahkan kepada Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko untuk dilanjutkan penyerahannya kepada pihak keluarga yang berhak menerimanya. "Kami serahkan kepada Pak Sunu untuk diserahkan kepada keluarga."

Adapun Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan barang penumpang yang berupa uang yang diserahkan pada hari ini merupakan temuan terbesar sejak awal operasi pencarian."Uang yang diserahkan kali ini terbesar," ujarnya.

Sunu menjelaskan apabila ada temuan barang milik para penumpang Air Asia, maka pihaknya akan langsung menyerahkan kepada keluarga apabila sudah teridentifikasi. "Namun, apabila tidak teridentifikasi, maka kami umumkan kepada keluarga, jika ada yang mengaku dan itu benar, langsung kami serahkan," kata dia.

Barang temuan itu, lanjut dia, sebenarnya sudah banyak yang ditemukan sejak awal operasi pencarian, salah satunya seperti uang yang ada di dompet korban, karena teridentifikasi pemiliknya, maka langsung diserahkan kepada keluarganya. "Banyak barang-barang korban yang telah kami kembalikan," Sunu menambahkan.

Namun, apabila barang korban tidak ditemukan oleh tim Basarnas saat pencarian, maka barang itu dianggap hilang dan tidak ada ganti rugi atau dana kompensasinya. "Yang mendapatkan dana kompensasi itu hanyalah jiwanya," jelas Sunu.

Pantauan Tempo, tiga kotak yang diserahkan itu dibungkus plastik hitam dan diberi tulisan pemiliknya, kotak pertama bertulisakan Herumanto Tanus (Surabaya), kotak kedua bertuliskan Yuni Indah (Ponorogo) dan kotak ketiga bertuliskan Inda Riani Abraham, jalan Manukan Lor-3L, Manukan Kulon Tandes Surabaya. Tiga kotak itu langsung dikomunikasikan kepada keluarga yang bersangkutan untuk diambil.

Credit   TEMPO.CO

10 Fitur Canggih di Versi Terbaru Mobil Kepresidenan Jokowi


Mobil ini dipamerkan di ajang Geneva Motor Show 2015.

10 Fitur Canggih di Versi Terbaru Mobil Kepresidenan Jokowi
Mercedes Maybach S600 Pullman. (www.carscoops.com)
 
CB - Pameran mobil berskala dunia, Geneva Motor Show 2015, resmi dibuka. Acara tahunan yang bertempat di Swiss ini diketahui merupakan salah satu kiblat perusahaan otomotif dunia untuk adu
gengsi memamerkan mobil-mobil andalannya, baik konsep maupun yang resmi akan diproduksi.

Setidaknya, acara ini diikuti puluhan pabrikan ternama, termasuk berbagai raksasa otomotif di dunia seperti Honda, Toyota, Nissan, General Motors, Volkswagen, Bugatti, Lamborghini, Rolls-Royce, McLaren, Mercedes-Benz, Jeep, Dodge, dan masih banyak yang lainnya.

Dari sekian banyak mobil yang dipamerkan, ada salah satu kendaraan yang sukses menyedot perhatian, yakni Merecedes Maybach S600 Pullman. Demikian dilansir Autoevolution, Rabu 4 Maret 2015.

Mobil itu diketahui merupakan kendaraan versi terbaru dari model S600 Pullman Guard yang dipakai Presiden Indonesia, Joko Widodo, sebagai tunggangan dinas kenegaraannya.

Dilaporkan, mobil yang dibanderol seharga US$570.465, atau setara Rp7,4 miliar (kurs Rp12.987 per dolar AS) ini dilengkapi berbagai piranti keamanan yang syarat dengan teknologi mutakhir. Salah satu kelebihan mobil mewah ini adalah berlapis baja untuk melindungi pembesutnya dari serangan bom maupun senapan serbu.
Intelligent drive: The system can brake from 30mph to zero should something step into your path

Yang paling menarik, sedan limousin Mercedes Maybach S600 Pullman ini dilengkapi dengan beberapa fitur mumpuni. Dicatat This is Money, ada 10 fitur menarik yang dijejali. Apa saja?

 1. Sabuk pengaman
Jet darat yang dipastikan akan dimiliki kalangan tajir ini ternyata dilengkapi kantung udara (airbag) pada sabuk pengamannya. Perusahaan sepertinya memandang perlu menghadirkan piranti ini untuk mengurangi risiko tulang rusuk memar saat kecelakaan.

2. Kursi pemijat
Dua kursi penumpang yang menghadap ke depan ternyata dilengkapi fitur pemijat. Kursi tersebut juga dilengkapi dengan bantal udara dengan sistem pemanas yang dapat memijat si pembesut setelah menekan tombol yang tedapat di kursi tersebut.
Sementara dua kursi penumpang menghadap ke belakang, tidak dilengkapi fitur memanjakan ini.

3. Meja makan dan kulkas
Mercedes Maybach S600 Pullman juga dilengkapi dengan sebuah meja makan yang terdapat di antara kursi. Fitur ini berlaku untuk empat kursi penumpangnya. Meja makan ini terdapat di konsol tengah.
Tak hanya meja makan, di bagian tengah kursi juga terdapat sebuah kompartemen berisi kulkas alias lemari es untuk menyimpan beberapa makanan atau sampanye dengan temperatur terkendali.

4. Pemanas tangan
Mobil canggih ini memiliki fitur eksentrik yang tak banyak dibuat pabrikan lain. Ya, limousin ini memiliki pemanas pada sandaran tangan kursi. Alhasil, tangan si pembesut pun dipastikan akan terus hangat selama perjalanan.

5. Gelas sampanye perak
Sepasang gelas sampanye berlapis perak yang dibuat German Silversmith Robber & Berking terjejal di mobil ini. Gelas-gelas ini terdapat di sebuah kompartemen dekat bahu penumpang yang ditempatkan tersembunyi lengkap dengan sebuah nampan perak.
 Soal wangi-wangian, tidak perlu menghadirkan pengharum mobil di kendaraan ini. Sebab, sudah ada aroma pilihan yang akan menyeruak memenuhi hidung pembesut di seluruh kabinnya.
Ini semua merupakan bagian dari sistem Air Balance kendaraan yang menyaring spora dan serbuk sari dari udara yang dapat membunuh semua bakteri.
Prime features: Inside the motor, there are added extras such as a heated armrest and silver-plated champagne flutes

7. Atap bercahaya
Atap mobil ini juga tergolong canggih. Sebab, langit-langit mobil ini dapat beralih ke gelap dan terang sesuai dengan keinginan penumpang, dengan hanya satu sentuhan tombol.
Panggilan analog yang ada di atap juga dapat memberikan informasi kepada penumpang mengenai suhu di luar, kecepatan kendaraan, dan waktu.

8. Tv layar lebar
Partisi kaca yang terdapat di dalam mobil ini ternyata bisa berubah menjadi sebuah televisi dengan layar monitor besar. Cukup dengan satu sentuhan tombol, kaca buram itu akan menjadi terang. Layar itu juga bisa digunakan sebagai komputer yang dapat dinaik dan diturunkan.

9. Speaker robot
Speaker dengan frekuensi tinggi (tweeter) terdapat pada pintu spiral keluar ketika diaktifkan. Tujuan dari adanya fitur ini adalah lebih mendekatkan suara dengan telinga penumpang.
Yang menarik, audio ini sudah didesain sedemikian rupa dan dapat meningkatkan volume suara penumpang saat berbicara dengan sopir. Sehingga, Anda tidak perlu berteriak ketika berbicara.

10. Teknologi self driving
Mercedes sadar betul dengan keamanan. Maka itu, mereka membuat sistem sederhana bagian dari self driving. Sebuah sensor inframerah yang terdapat pada mobil dapat membuat rem berhenti sendiri dengan aman saat ada orang atau binatang yang tiba-tiba melintas.
Atau, jika kendaraan sudah sangat dekat, mobil ini akan berbelok ke celah yang aman untuk menghindari objek tersebut tanpa disadari si sopir.




Credit   VIVA.co.id

Korea Selatan lawan tekanan Tiongkok soal sistem rudal

Rapat pertahanan: Pejabat pertahanan Tiongkok dan Korea Selatan bertemu di Seoul pada tanggal 4 Februari.  Pejabat Tiongkok menekan Korea Selatan agar mempertimbangkan tidak membeli sistem rudal anti-balistik canggih. [AFP]
Rapat pertahanan: Pejabat pertahanan Tiongkok dan Korea Selatan bertemu di Seoul pada tanggal 4 Februari.  Pejabat Tiongkok menekan Korea Selatan agar mempertimbangkan tidak membeli sistem rudal anti-balistik canggih. [AFP]

Para pemimpin Tiongkok menekan Korea Selatan agar mempertimbangkan tidak membeli sistem rudal anti-balistik AS yang canggih untuk melindungi diri dari serangan Korea Utara.  Tetapi tekanan itu menjadi bumerang, membawa gelombang dukungan yang kuat di seluruh Korea Selatan agar memasang sistem tersebut.
Sistem Pertahanan pada Jarak Ketinggian Penghabisan [Terminal High Altitude Air Defense atau THAAD] adalah sistem rudal anti-balistik Angkatan Darat AS yang dirancang untuk menghancurkan rudal balistik jarak pendek, menengah, dan jauh pada tahap terminal [saat rudal mulai turun atau jarak penghabisan].  Sistem itu menggunakan pendekatan tembak-untuk-membunuh, menggunakan energi kinetik dari senjata itu sendiri alih-alih hulu ledak untuk menghancurkan sasaran.
Menteri Pertahanan Tiongkok Chang Wanquan mengunjungi Korea Selatan dan secara terbuka berkeberatan dengan Seoul memasang sistem pertahanan anti-balistik Amerika, THAAD, StrategyPage.com melaporkan pada tanggal 4 Februari.
“Pihak Tiongkok tidak mau berterus terang, tetapi mereka menyatakan keberatan terutama karena THAAD juga akan mengurangi kerentanan Korea Selatan terhadap intimidasi dari rudal balistik Tiongkok,” kata situs web tersebut.
Korea Selatan menolak secara terbuka untuk menuruti permintaan Tiongkok dan pendapat publik Korsel menjadi semakin antusias tentang sistem teknologi tinggi itu.
“Tiongkok lebih memandang Korea Selatan sebagai sekutu Amerika Serikat dan berpotensi menjadi lawan perang daripada sebagai sekutunya sendiri untuk berupaya mencegah Korea Utara melakukan hal-hal yang dapat menciptakan masalah ekonomi dan diplomatik besar,” kata website tersebut.
Tiongkok mempersenjatai Korea Utara
Penulis Gordon G. Chang, ahli bidang keamanan Asia Timur, berkata kepada Asia Pacific Defense Forum [APDF] bahwa Tiongkok telah memaksakan langkahnya, dan malah menciptakan hasil yang mereka sebenarnya ingin cegah.
“Mereka semestinya tidak perlu terkejut dengan hasilnya,” katanya.  “Lancang sekali.  Tiongkok sudah bertahun-tahun mempersenjatai Korea Utara dengan rudal balistik dan sekarang mereka main perintah agar Korea Selatan tidak memasang pertahanan rudal.”
Upaya Menteri Pertahanan Chang untuk membujuk Korea Selatan dalam kunjungannya ini bukanlah upaya pertama Tiongkok dalm mencoba menghadang kemungkinan Korsel mendapatkan pertahanan THAAD.
Dalam pertemuannya pada bulan Juli 2014, Presiden Tiongkok Xi Jinping meminta Presiden Korea Selatan Park Geun-hye agar menolak permintaan AS untuk mengirimkan sistem rudal anti-balistik ke negaranya, dikatakan seorang pejabat senior pertahanan Korsel kepada surat kabar JoongAng Ilbo.
Ini pertama kalinya seorang pejabat tinggi Tiongkok mengungkit THAAD di hadapan sosok senior pemerintah Korea Selatan, tulis kantor berita resmi Korsel, Yonhap, pada tanggal 4 Februari.
THAAD memiliki sistem radar dengan liputan lebih dari 1.000 kilometer [620 mil].  Maka dari itu, “pengiriman baterai THAAD ke Korea menjadi persoalan sensitif selama ini.  Baik Tiongkok maupun Rusia mengklaim hal itu bertentangan dengan kepentingan keamanan mereka dan dapat digunakan sebagai metode pengintaian terhadap mereka,” kata JoongAng Ilbo.
“Beijing dan Moskwa mungkin sangat sensitif terhadap AN/TPY-2 – radar X-Band beresolusi tinggi dan mudah dikirim cepat, yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan mengidentifikasi ancaman rudal balistik pada jarak jauh dan sangat tinggi, termasuk luar angkasa, untuk sistem THAAD.  Hal ini dapat membuat Tiongkok dan Rusia dalam jangkauan liputannya,” katanya.
Korea Selatan membangun program pertahanan rudal sendiri
Korea Selatan juga bergerak membangun program Pertahanan Udara & Rudal Korea sendiri.
“Permintaan Xi kepada Park diajukan tidak lama setelah Jenderal Curtis Scaparrotti, komandan Pasukan AS di Korea, mengatakan bahwa dia telah mengusulkan pengiriman rudal untuk membidas ancaman Korea Utara.  Komentar ini dilakukan di sebuah ceramah yang diselenggarakan oleh Institut Korea untuk Analisis Pertahanan pada tanggal 3 Juni 2014,” kata JoongAng Ilbo.
Di dalam KTT bulan Juli 2014, Park berusaha meyakinkan Xi bahwa sistem pertahanan rudal Korea Selatan berbeda dengan pertahanan rudal AS dan ditujukan untuk membidas ancaman Korea Utara, bukan Tiongkok, dilaporkan surat kabar tersebut.
Karena kedekatan jarak antara kedua negara tersebut, rudal jarak dekat Korea Utara, bukan rudal balistik, merupakan ancaman bagi Korea Selatan.
Diskusi dengan AS belum dimulai
Di dalam pertemuan tanggal 4 Februari, Menteri Pertahanan Korea Selatan Han Min-koo juga “meyakinkan Chang bahwa Seoul belum membahas persoalan ini dengan Washington dan belum dikeluarkan keputusan, tetapi kontroversi terkait sistem pertahanan rudal ini dipastikan akan membesar,” lapor JoongAng Ilbo.
Langkah yang baru-baru ini dibuat oleh Kongres AS memudahkan Seoul mendapatkan sistem THAAD.
“UU Wewenang Pertahanan Nasional untuk Tahun Anggaran 2015, yang diloloskan oleh Senat AS dan Komisi Angkatan Bersenjata DPR pada bulan Desember, menyatakan bahwa menteri pertahanan harus membentuk komisi survei independen untuk membuat laporan tentang langkah-langkah kerja sama pertahanan rudal dengan Korea Selatan dan Jepang dan menyerahkannya kepada Kongres sebelum akhir tahun ini,” kata JoongAng Ilbo.
Namun, perundingan untuk itu belum dimulai.
 “Amerika Serikat menjelaskan ulang bahwa mereka belum melakukan pembicaraan dengan Korea Selatan tentang kemungkinan pengiriman sistem pertahanan rudal THAAD ke Semenanjung Korea,” dilaporkan media Korsel, Arirang News, pada tanggal 14 Februari.
Korea Herald menyinggung pada tanggal 23 Februari bahwa reaksi berlebihan Chang mengungkit persoalan ini dalam kunjungannya ke Seoul menuai pantulan panjang di Korea Selatan, yang meragukan kebijakan jangka panjang Tiongkok terhadap Korsel.
“Perlawanan keras kepala dari Tiongkok terhadap potensi pengiriman aset pertahanan rudal AS tambahan ke Korea Selatan menuai pertanyaan atas niat sejati Beijing, mengingat bahwa sistem pencegat ini tidak menimbulkan ancaman keamanan serius bagi Tiongkok,” kata surat kabar tersebut.
Memang pantas dipertanyakan, karena “THAAD sepenuhnya merupakan sistem pertahanan yang hanya mampu membidik rudal-rudal Korea Utara yang diarahkan ke Korea Selatan,” kata Korea Herald.


Credit  APDForum

Menlu Rusia: Senjata Nuklir AS di Eropa Masih Bisa Mencapai Wilayah Rusia


CB - Dalam Konferensi Pelucutan Senjata di Jenewa, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebutkan, senjata nuklir AS masih ditempatkan di Eropa dan dapat mencapai wilayah Rusia.

Padahal menurut Lavrov, dalam pelaksanaan kerangka kerja ‘Inisiatif Kepresidenan 1991-1992’, Rusia telah mengurangi sebagian besar penyimpanan senjata nuklir nonstrategis dan menempatkan senjata semacam itu di tempat penyimpanan pusat dengan batasan wilayah nasional. “Tapi faktanya, senjata nuklir AS yang berada di Eropa dan dapat mencapai teritori Rusia masih beroperasi,” kata Lavrov.
“Senjata AS itu sudah telah dimodernisasi, dan sebagian anggota non-nuklir NATO di Eropa secara aktif terlibat dalam misi nuklir gabungan itu. Hasil pertemuan NATO tahun lalu di Wales jelas membuktikan hal ini, dan telah melanggar dua poin utama Trakat Non-Proliferasi Senjata Nuklir,” kata Lavrov mengomentari penyebaran sistem misil antibalistik AS.
Menurut Lavrov, kerja sama global yang setara dipengaruhi oleh banyak faktor. Sementara, kegiatan unilateral yang dilakukan AS dan sekutunya telah merusak stabilitas global dan mempersulit tercapainya program Nuclear Zero.




Sistem Pertahanan Misil NATO EuroPRO

Sang diplomat menyebutkan, pembatasan penggunaan senjata nuklir harus didukung oleh kondisi keamanan global yang adil dan tak terpisahkan bagi semua negara. "Ini merupakan pendekatan yang paling tepat untuk melucuti senjata nuklir, yang secara konsensus hendak dicapai melalui Trakat Nonproliferasi 2010.”
Ia juga menilai fungsi Konferensi Pelucutan Senjata harus dikembalikan sepenuhnya, karena konferensi ini merupakan wadah guna terciptanya perjanjian internasional untuk mengatur sistem persenjataan dan nonproliferasi.


Credit  RBTH Indonesia

Hubungan Ukraina-Rusia Makin Buruk

Hubungan Ukraina-Rusia Makin Buruk
(Foto: Reuters)
TOKYO (CB) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Pavlo Klimkin menegaskan, tidak ada normalisasi hubungan diplomatik Moskow dan Kiev, kecuali pengembalian Crimea yang dicaplok Rusia.

Penegasan itu memupuskan harapan dua negara dapat duduk bersanding menyelesaikan berbagai ketegangan. “Tidak ada cara normalisasi atau mengembalikan hubungan antara Ukraina dan Rusia tanpa kembali ke status quo dan mengembalikan kedaulatan penuh Ukraina dengan Crimea,” ujar Klimkin di Tokyo kemarin, dilansir Reuters .

Rusia merebut Crimea yang membentang di Semenanjung Laut Hitam, dari Ukraina pada tahun lalu. “Selalu ada kurangnya kepercayaan dalam hubungan antara Ukraina dan Rusia. Kita tidak dapat bergantung dengan segala bentuk kesepakatan antara kita dan Rusia,” imbuhnya. Klimkin mengatakan, prasyarat utama lain yang diminta Ukraina yakni penutupan perbatasan Ukraina-Rusia. Lalu lintas uang, senjata, artileri, dan pergerakan pasukan pemberontak menjadi alasan utamanya.

“Itu semua membuat ketidakstabilan situasi di kotakota Ukraina timur seperti Donetsk dan Luhansk,” sebutnya. Apalagi, Kiev berulang menuding Moskow membantu pasukan pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur. Meski perundingan gencatan senjata antara pemberontak pro-Rusia dan militer Ukraina pada 12 Februari lalu, Klimkin meragukan prospek perdamaian itu ke depan.

Dia meminta pengawasan internasional dalam memantau proses perdamaian. Pengawasan dapat dilakukan oleh misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau misi Uni Eropa (UE). “Situasi di lapangan sangat sulit. Kita masih banyak mendapatkan banyak misil yang diluncurkan pemberontak di Ukraina timur,” papar Klimkin.

Para pemimpin Prancis, Jerman, dan Rusia telah sepakat dengan Ukraina untuk menempatkan perwakilan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) di 10 titik pengawasan gencatan senjata di Ukraina timur. Kesepakatan itu tercapai setelah percakapan melalui telepon antara Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Para pemimpin negara itu sepakat OSCE seharusnya memainkan peranan penting dalam pengawasan dan penarikan senjata,” kata juru bicara Merkel, Steffen Seibert, dilansir AFP . Fakta di Ukraina timur, situasi terus memanas. Seorang pejabat militer Ukraina kemarin mengungkapkan, tiga tentara Ukraina dan sembilan terluka dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia dalam 24 jam terakhir.

Itu menjadi kekalahan bagi buruk bagi Kiev dalam beberapa hari terakhir. Gencatan senjata yang disepakati antara Rusia, Ukraina, dan pemberontak pro-Moskow tidak berjalan sukses. Baik Ukraina maupun pemberontak saling tuding dan menyalahkan. Itu berdampak buruk terhadap implementasi kesepakatan perdamaian di Minsk, ibu kota Belarusia. Apalagi, konflik Ukraina timur telah menewaskan lebih dari 6.000 jiwa. Optimisme justru muncul dari Menlu Amerika Serikat (AS) John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov.

Mereka juga sepakat menggelar perundingan susulan di Jenewa, Swiss. AS juga tetap mengancam Rusia jika terus memperkeruh situasi di Ukraina timur. “Moskow dan pemberontak pro-Rusia di Ukraina harus mengimplementasikan gencatan senjata atau menghadapi konsekuensi yang dapat melemahkan ekonomi Moskow,” ancam Kerry.



Credit  SINDOnews

Australia Harus Jamin Keamanan Diplomat RI


Australia Harus Jamin Keamanan Diplomat RI
Hikmahanto Juwana 

JAKARTA  (CB) - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menegaskan Australia harus menjamin keamanan diplomat RI di negaranya, menjelang pelaksanaan hukuman mati terhadap dua anggota Bali Nine.
"Pemerintah Indonesia perlu meminta Pemerintah Australia dan kepolisiannya untuk memberi jaminan keamanan bagi semua kantor perwakilan Indonesia di Australia menjelang pelaksanaan hukuman mati," katanya di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Dia mengatakan dalam hubungan diplomasi antarnegara, negara penerima perwakilan suatu negara wajib menjamin keamanan dari perwakilan suatu negara, tidak saja para diplomatnya, tetapi juga wilayah kantor perwakilan.
Indonesia, menurut dia, telah melakukan kewajiban ini dengan menempatkan sejumlah anggota Polri baik di kedutaan perwakilan negara sahabat maupun kediaman kepala perwakilan. "Hal yang sama perlu dilakukan oleh otoritas Australia menjelang pelaksanaan hukuman mati," ujar dia.
Dia menegaskan pemerintah Australia akan dipersalahkan dan bertanggung jawab secara hukum internasional bila gagal menjamin keselamatan para diplomat Indonesia dan keamanan di kantor perwakilan.
Sementara itu, Hikmahanto menyampaikan, pascakejadian pelemparan cairan merah ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney, publik di Indonesia hendaknya tidak terpancing.
Publik di Indonesia harus memaklumi protes sebagian publik di Australia atas pelaksanaan hukuman mati dua anggota Bali Nine. "Protes sudah dilakukan mulai dari demo yang legal hingga tindakan ilegal melempar cat merah ke KJRI di Sydney," jelas dia.
Yang terpenting, kata Hikmahanto, apapun tindakan tersebut, termasuk teror yang ditujukan, pemerintah tidak goyah dalam kebijakan pelaksanaan hukuman mati yang diperkirakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Pemerintah sudah tepat yang menyesalkan kejadian pelemparan cat merah dalam balon. Pemerintah harus menyerahkan investigasi atas kejadian tersebut kepada otoritas lokal. Investigasi harus dilakukan secara tuntas karena merupakan tindakan kriminal yang menjurus pada teror," jelas dia.
Sebelumnya, KJRI di Sydney menjadi target aksi pelemparan sebuah balon berisi cairan merah. Aksi itu diduga kuat terkait rencana pelaksanaan hukuman mati terhadap dua warga Australia (anggota Bali Nine) yang terjerat kasus narkoba di Indonesia.



Credit Okezone