Jakarta, CB -- Kapal perang Chinaberlayar di sekitar pulau Spartly di Laut China Selatan untuk mengusir kapal perang Amerika Serikat (AS) yang sedang berlayar disekitar perairan itu.
Kapal
perang China itu berlayar hanya beberapa meter saja dari kapal
penghancur Amerika Serikat. Kapal perang China itu mendekat untuk
mendesak kapal AS untuk berganti haluan. Desakan iutu disampaikan
deengan cara yang tak aman dan tak profesional, jelas seorang pejabat
resmi, Senin (1/10)
Kapal perang AS, USS Decatur yang membawa
rudal perusak tengah melakukan apa yang militer sebut sebagai operasi
navigasi bebas pada Minggu (30/9). Kapal ini berjarak 22,4 kilometer (12
mil nautikal) dari karang Gaven dan Johnson di wilayah kepulauan
Spartly yang terpencil. Kepulauan ini berada di Laut China Selatan yang
diklaim oleh China.
Jarak tersebut biasanya dapat diterima sebagai batas wilayah teritorial
dari daratan tertentu. Selama operasi, kapal perang China Luyang
mendekatai USS Decatur dengan manuver yang tidak aman dan tak
profesional di sekitar karang Gaven dan Johnson di Laut China Selatan,"
jelas juru bicara Komandan Nate Christensen.
Kapal Cina kemudian
melakukan serangkaian "manuver yang semakin agresif, dan memperingatkan
Decatur untuk meninggalkan daerah itu," tambahnya.
Kapal perang
China "perusak mendekati dalam 45 meter (meter) dari busur Decatur,
setelah itu Decatur bermanuver untuk mencegah tabrakan."
Hubungan
AS-Cina belakangan terus mengalami ketegangan pada berbagai tingkatan
sejak Donald Trump menjadi Presiden pada tahun 2017.
Perang dagang yang diluncurkan Trump telah membuat marah Beijing, begitu
pula dengan otorisasi penjualan senjata senilai 1,3 miliar dolar ke
Taiwan, yang dianggap Cina sebagai provinsi pemberontak.
Washington pekan lalu memberlakukan tarif baru terhadap China yang mencakup impor lain senilai US$200 miliar.
Cina
telah mengambil serangkaian tindakan pembalasan, termasuk dengan
menggagalkan kunjungan kapal perang AS ke Hong Kong dan membatalkan
pertemuan antara kepala angkatan laut Cina dan rekannya dari Amerika.
Pada
hari Senin, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa pembicaraan
keamanan yang akan berlangsung akhir bulan ini di Beijing antara Menteri
Pertahanan Jim Mattis dan China telah dibatalkan.
WASHINGTON
- Sebuah kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) bertemu dengan kapal
perang China pada akhir pekan lalu. Keduanya bertemu saat kapal AS
melakukan operasi navigasi di dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan
di Laut China Selatan (LCS).
Dalam insiden itu, kapal perusak
China melakukan manuver "tidak aman" yang memaksa kapal AS melakukan
manuver untuk mencegah tabrakan.
"Kapal perusak China,
Luyang, mendekati USS Decatur dalam manuver tidak aman dan tidak
profesional di sekitar Karang Gaven di Laut Cina Selatan," ujar Kapten
Charles Brown, juru bicara Armada Pasifik AS, dalam pernyataan yang
mengonfirmasi insiden tersebut.
"Kapal perang China melakukan
serangkaian manuver yang semakin agresif disertai dengan peringatan bagi
USS Decatur untuk meninggalkan daerah itu," imbuhnya seperti dikutip
dari CNN, Selasa (2/10/2018).
Dia menambahkan bahwa kapal perusak
Cina mendekati kapal USS Decatur dalam jarak 45 meter dari depan kapal
AS. USS Decatur pun terpaksa melakukan manuver untuk mencegah tabrakan.
"Pasukan kami akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana saja hukum internasional memungkinkan," tegasnya.
Insiden
ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China atas
berbagai masalah. Kapal-kapal China sering membayangi kapal-kapal AS
selama melakukan operasi kebebasan navigasi namun interaksi tersebut
biasanya dilakukan secara aman.
USS Decatur berlayar dalam jarak
12 mil laut dari karang Gaven dan Johnson di Kepulauan Spratly sebagai
bagian dari apa yang disebut Angkatan Laut AS sebagai operasi kebebasan
navigasi. Operasi ini dimaksudkan untuk menegakkan hak jalur bebas di
perairan internasional.
Sementara
Angkatan Laut melakukan kebebasan operasi navigasi di seluruh dunia,
China sangat sensitif tentang operasi ketika mereka datang mendekati
daerah di mana pemerintah China telah membangun pulau dan mendirikan
fasilitas militer di fitur maritim yang disengketakan.
Jakarta, CB -- Korea Utara (Korut) menyebut bahwa pihaknya tidak akan melakukan denuklirisasi selama Amerika Serikat
(AS) tidak melakukan tindakan yang tepat. Hal ini mengacu pada
kekerasan AS yang tak ingin melepaskan sanksi ekonominya kepada Korut
sampai negara itu benar-benar melakukan denuklirisasi
fasilitas-fasilitasnya.
Lebih lanjut, Korut mengatakan bahwa
deklarasikan berakhirnya Perang Korea 1950-1953 "bukan menjadi
tawar-menawar" untuk denuklirisasi Korea Utara. Jika Amerika Serikat
tidak menginginkan akhir perang, maka Korut pun "tidak akan terlalu
berharap untuk itu" seperti dilansir oleh media pemerintah Korut KCNA,
Selasa (2/10).
Lebih lanjut, KCNA mengatakan menonaktifkan
fasilitas nuklir Yongbyon membutuhkan tindakan yang tepat dari Amerika
Serikat. Sebab, tindakan dari AS itulah yang menjadi "inti untuk program
nuklirnya."
"DPRK mengambil langkah-langkah penting dan penting untuk melaksanakan
pernyataan bersama yang dibuat di KTT DPRK-AS, tetapi AS masih berusaha
menundukkan seseorang menggunakan sanksi," tandas komentar yang tidak
disebutkan namanya itu.
Hal senada sempat diungkap pimipnan Korut
Kim Jong Un pada KTT di Pyongyang bulan lalu. Dalam pernyataan bersama
dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, Kim Jong Un menyatakan
kesediaan untuk "secara permanen membongkar" kompleks nuklir Yongbyon
jika Amerika Serikat mengambil tindakan yang sesuai.
Moon mengatakan bahwa pembongkaran kompleks nuklir itu termasuk deklarasi resmi berakhirnya perang kedua negara.
Dalam
komentarnya, KCNA menyebut bahwa pernyataan akhir perang seharusnya
telah "diselesaikan setengah abad yang lalu". Seraya menambahkan bahwa
pernyataan tersebut menjadi "proses paling dasar dan utama untuk
dibentuknya hubungan dan perdamaian baru RDRK(Republik Demokratik Rakyat
Korea-nama resmi Korut)-AS (Amerika Serikat)" di semenanjung Korea dan
hal ini juga menuntut "komitmen AS."
Sebelumnya, Presiden AS
Donald Trump dan Kim secara umum sepakat untuk "membangun rezim
perdamaian yang abadi dan stabil di Semenanjung Korea". Pertemuan yang
terjadi Juni lalu di Singapura ini tak pernah terjadi sebelumnya.
Namun, Washington ingin agar Korea Utara membuat langkah terlebih dulu
dengan menyediakan inventarisasi lengkap program senjatanya. AS juga
ingin agar Korut mengambil tindakan permanen untuk melepaskan
persenjataannya.
Namun, sebelumnya tiga pejabat senior AS yang
terlibat dalam kebijakan Korea Utara mengatakan kepada Reuters hingga
saat ini belum ada kemajuan terkait negosiasi serius untuk menghilangkan
atau bahkan menghentikan senjata nuklir dan program rudal balistik Kim.
Menurut
mereka, membongkar Yongbyon yang menjadi pabrik misil Korut, akan
memperlambat produksi bahan misil. Tetapi tidak mengurangi persediaan
plutonium dan uranium mereka yang sangat kaya. Tidak juga mengurangi
kecurigaan bahwa negara itu memiliki situs produksi rahasia lainnya,
seperti disampaikan seorang ahli kepada Reuters.
Presiden Turki Tayyip Erdogan menyapa
pendukungnya dalam sebuah pertemuan partai berkuasa AK di Izmir, Turki,
Sabtu (28/4/2018). (Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS)
Ankara (CB) - Turki akan menolak usaha-usaha Amerika
Serikat untuk memberlakukan sanksi-sanksi atas Ankara terkait dengan
peradilan seorang pendeta Kristen yang telah ditahan selama dua tahun,
kata Presiden Tayyip Erdogan pada Senin, dengan menuduh pedeta tersebut
memiliki "kaitan gelap dengan teror".
Perkara Pendeta Andrew Brunson, yang akan diadili lagi pada 12 Oktober,
telah membuat hubungan antara Ankara dan Washington mengalami krisis.
Amerika Serikat telah mengambil kebijakan untuk memberlakukan
sanksi-sanksi dan tarif yang mengakibatkan nilai tukar mata uang Turki
lira berada di level terendah pada Agustus.
Brunson didakwa memiliki kaitan dengan para militan Kurdi dan pendukung
Fethullah Gulen, ulama yang dipersalahkan Turki karena berada di balik
usaha kudeta gagal tahun 2016. Pendeta itu membantah dakwaan-dakwaan
atas dirinya dan Washington menuntut pembebasannya segera, demikian
Reuters melaporkan.
Hubungan antara dua sekutu NATO sudah renggang akibat perselisihan
terkait dukungan AS kepada para pejuang Kurdi di bagian utara Suriah,
rencana-rencana Turki untuk membeli sebuah sistem pertahanan peluru
kendali, dan pemenjaraan seorang eksekutif bank Turki atas pelanggaran
sanksi-sanksi AS terhadap Iran.
"Kami sangat sedih dengan pemerintahan AS saat ini, satu mitra
strategis, menyasar negara kami tanpa konsistensi logis, politis dan
strategis," kata Erdogan dalam pidato di depan sidang baru anggota
parlemen.
Erdogan menyatakan Turki bertekad melawan, dalam kerangka kerja legal
dan diplomasi, "pemahaman bengkok ini, yang memberlakukan sanksi-sanksi
dengan menggunakan seorang pendeta sebagai alasan, yang diadili karena
kaitan gelapnya dengan organisasi-organisasi teror."
Perkara Brunson telah menjadi isu yang paling membuat kedua negara
berseberangan. Presiden AS Donald Trump berpendapat dia dan Erdogan
telah menyepakati sebuah persetujuan untuk membebaskannya pada Juli,
tetapi Ankara membantah setuju membebaskan pendeta itu sebagai bagian
perjanjian yang lebih luas.
Brunson, yang telah dipenjara atau dikenai tahanan rumah sejak Oktober
2016, menghadapi hukumen penjara hingga 35 tahun jika terbukti. Bulan
lalu jaksa utama dalam peradilannya diganti, sebuah langkah yang
penasehat hukumnya sambut baik dengan hati-hati, dengan mengatakan itu
mungkin isyarat dari perubahan kemauan politik.
Dalam pidatonya di sidang pertama di depan para anggota parlemen sejak
reses musim panas, Erdogan menyebut kemungkinan hubungan yang lebih
baik, sementara menambahkan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus
dikerjakan.
"Kami dapat katakan kami mulai membuat kemajuan ke arah tercapainya
pemahaman bersama (dengan Amerika Serikat), walau ini bukan level yang
dikehendaki," kata dia.
Dia juga mengulangi tuduhan Turki bahwa Washington melindungi Gulen,
yang tinggal di AS selama dua dekade, dan mengatakan pengakuan di satu
pengadilan New York seorang eksekutif Halkbank milik negara atas
pelanggaran sanksi-sanksi AS terhadap Iran merupakan contoh dari
pelanggaran hukum yang unik",
Koalisi Arab menyebut pemberontak Houthi telah meluncurkan 200 rudal balistik ke Arab Saudi. Foto/Istimewa
RIYADH
- Koalisi Arab mengumumkan bahwa pemberontak Yaman, kelompok Houthi,
telah menembakkan 200 roket ke Arab Saudi. Demikian yang dikatakan juru
bicara pasukan Koalisi Arab, Kolonel Turki al-Maliki.
"Milisi
Houthi di Yaman menembakkan 200 rudal balistik menuju Kerajaan," ujar
Maliki dalam konferensi pers untuk memberitahukan perkembangan terakhir
dalam operasi militer pasukan koalisi Arab.
"Milisi
Houthi terus mengancam navigasi maritim dan bahwa harus ada tindakan
yang lebih keras terhadap pelanggaran mereka," imbuhnya tanpa merinsi
apa yang dimaksud dengan tindakan keras.
"Roket yang ditembakkan
oleh Houthi terhadap Kerajaan, menewaskan 112 warga sipil dan penduduk,
dan melukai ratusan lainya sejak kudeta Houthi di Yaman," tukasnya
seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (2/10/2018).
Sejak
perang dimulai pada 26 Maret 2015, kelompok Houthi telah membom wilayah
Saudi dengan rudal balistik jarak menengah dan jarak jauh. Sistem
Pertahanan Udara Saudi biasanya menghalangi serangan roket ini.
Selama
hampir empat tahun, Yaman telah mengobarkan perang antara pasukan
pemerintah yang setia kepada Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi, didukung
oleh pasukan koalisi Arab, dan Houthi, yang mengendalikan sejumlah
provinsi, termasuk Ibu Kota Sanaa sejak 2014.
Rekaman
kapal induk Amerika Serikat, USS Theodore Roosevelt dikejar beberapa
speedboat Iran di Selat Hormuz. Kejadian ini berlangsung 21 Maret 2018.
Foto/Twitter
TEHERAN - Stasiun televisi (TV) Iran menayangkan rekaman kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Theodore Roosevelt, dikejar beberapa speedboat yang diawaki pasukan Garda Revolusi. Kejadian itu berlangsung di Selat Hormuz pada 21 Maret 2018.
Kamera,
yang dipasang di sebuah kapal Iran, membidik kapal USS Theodore
Roosevelt serta kapal pengawalnya yang melintasi perairan Selat Hormuz.
Beberapa speedboat Garda Revolusi terlihat mendekati kapal
induk AS tersebut, sedangkan helikopter Amerika Serikat terlihat
berkeliaran di atas area lokasi kejadian.
Dalam video
itu, ada beberapa kegiatan yang terlihat di atas dek kapal Roosevelt,
termasuk helikopter lain yang bersiap untuk lepas landas.
Belum jelas apa tujuan Iran merilis rekaman tersebut. Press TV, media pemerintah Teheran, juga membagikan rekaman itu di Twitter pada 29 September 2018.
Kapal USS Theodore Roosevelt yang memiliki bobot 100.000 ton telah
dikerahkan ke Teluk sejak tahun lalu. Kapal raksasa ini membawa sekitar
5.000 awak. Selain itu, biasanya kapal tersebut juga membawa 130
pesawat, termasuk pesawat jet tempur F/A-18 Super Hornet, jet tempur
EA-18G Growler serta pesawat peringatan dini E-2 Hawkeye.
Perseteruan
di tengah laut antara kapal AS dan Iran bukan hal yang tidak biasa.
Pertemuan terakhir terjadi pada Agustus tahun lalu, ketika sebuah
pesawat tak berawak atau drone Iran membayangi kapal induk USS Nimitz
pada malam hari.
Drone itu muncul cukup dekat untuk merekam jet tempur F-18 di dek kapal. Angkatan Laut AS mengklaim operator drone tidak menanggapi panggilan radio yang berulang kali dan dianggap membahayakan para pelaut AS.
Masih pada bulan yang sama, drone
serupa Iran muncul dalam jarak 200 kaki (62 meter) dari jet tempur
F/A-18E Super Hornet. Hal itu membuat pilot Amerika Serikat mengubah
jalur. Pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya menuduh Iran
bertindak dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional.
Pada
Januari 2016, Teheran pernah mempermalukan Pentagon di mana sekitar
sepuluh pelaut AS ditangkap pasukan Iran setelah kapal Angkatan Laut
Washington tersesat ke wilayah perairan Republik Islam Iran. Sepuluh
pelaut yang merupakan awak dari dua kapal AS sempat ditahan sebelum
akhirnya dibebaskan.
Pada saat itu, Teheran menuntut permintaan
maaf resmi dari Menteri Luar Negeri AS John Kerry atas pelanggaran
kedaulatan Iran dan mendesak Angkatan Laut AS untuk menjauh dari
perbatasan maritim Iran. Iran juga secara konsisten menuduh para pelaut
AS melakukan gerakan provokatif di dekat perairannya.
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri LibanonGibran Bassil menyanggah tuduhan Israelbahwa
Hizbullah memiliki fasilitas rudal rahasia di dekat bandara
internasional Beirut. Hal ini diungkap Menlu ketika mengumpulkan para
duta besar di bandara itu.
"Hari ini Libanon menyatakan dengan
lantang kepada semua negara di dunia [...] untuk menyangkal tuduhan
Israel," kata Bassil Senin (2/10).
Bassil berbicara kepada 73
duta besar asing yang berkumpul untuk siaran televisi dalam acara yang
ia gambarkan sebagai "kampanye kontra-diplomatik".
Tidak hadirnya duta besar Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel menjadi hal yang menarik perhatian.
Bassil
mengatakan utusan AS itu sedang melakukan perjalanan, tetapi tidak ada
wakil yang dikirim untuk menggantikan Elizabeth Richard, kata satu
sumber diplomatik kepada AFP.
Menlu lantas membawa para diplomat dan wartawam berkelilling lokasi yang diduga Israel menjadi tempat pengembangan rudal.
Pada
tanggal 27 September, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
mengatakan dalam sebuah pidato kepada Majelis Umum PBB bahwa Hizbullah
memiliki tempat-tempat konversi rudal rahasia dekat bandara Beirut.
Ia
lantas menunjukkan citra satelit yang menampilkan tiga lokasi
pengembangan misil. Ia juga menuduh bahwa milisi Syiah yang didukung
Iran menggunakan warga Beirut sebagai tameng manusia.
Hizbullah belum menyatakan reaksinya secara resmi terhadap tuduhan itu.
Pasukan Hizbullah saat ini menguasai Libanon selatan yang berbatasan
dengan Israel. Mereka juga menguasai pinggiran selatan Beirut di mana
bandara itu berada.
Bulan lalu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengumumkan bahwa pihaknya telah memperoleh "rudal presisi".
Bassil
juga membawa rombongan ke sekitar stadion olahraga dan kompleks kolam
renang. Situs lain yang dicurigai Netanyahu sebagai fasilitas rudal.
Delegasi itu didampingi oleh personel keamanan dan jurnalis.
Dalam
kesempatan yang sama, Bassil mengecam Israel yang menurutnya katanya
telah 1.417 kali melanggar teritori Libanon baik di darat, udara, dan
laut dalam delapan bulan terakhir.
Tur ke lokasi-lokasi yang
dituduhkan Israel ini lantas dikomentari oleh Netanyahu. Menurutnya,
Hizbullah "secara terang-terangan berbohong kepada komunitas
internasional dengan mengadakan tur propaganda palsu."
Menurutnya
alih-alih menunjukkan pabrik rudal presisi dibawah tanah, Bassil malah
"mengajak para duta besar ke lapangan sepakbola" yang berada didekat
pabrik itu.
"Para duta besar harus bertanya pada diri sendiri mengapa mereka menunggu tiga hari sampai tur berlangsung," kata Netanyahu.
"Sungguh
menyedihkan pemerintah Libanon mengorbankan keselamatan penghuninya
untuk menutupi Hizbullah, yang telah menyandera Libanon dalam agresinya
melawan Israel."
Negara Yahudi telah terlibat konflik melawan
Hizbullah sejak 2006. Militer Israel percaya Hizbullah memiliki antara
100.000 dan 120.000 rudal jarak pendek dan roket, serta beberapa ratus
rudal jarak jauh.
Pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohamed Badie
meneriakkan kalimat menentang Kementrian Dalam Negeri di balik jeruji
saat sidang 738 anggota Ikhwanul Muslimin atas aksi pendudukan
bersenjata di lapangan Rabaa, di pengadilan Kairo, Mesir, Selasa
(31/5/2016). (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Kairo (CB) - Pengadilan Mesir memerintahkan agar
pemeriksaan ulang dilakukan terhadap pemimpin Ikhwanul Muslim Mohamed
Badie dan para tokoh senior kelompok terlarang itu mulai 7 Oktober,
menurut sumber-sumber kehakiman dan laporan kantor berita negara MENA,
Minggu.
Pengadilan ulang itu terkait sebuah kasus, yang di dalamnya Badie
beserta 13 orang lainnya pada 2015 dikenai hukuman seumur hidup atas
kekerasan antara para pendukung dan musuhnya. Bentrokan terjadi di
markas Ikhwanul Muslim pada hari-hari sebelum dan setelah Mohamed Mursi
digulingkan dari jabatannya sebagai presiden.
Empat orang lainnya dijatuhi hukuman mati dalam kasus yang sama.
Badie telah mendapatkan hukuman mati dan hukuman penjara seumur hidup
dalam serangkaian persidangan sejak militer Mesir menggulingkan Mursi,
yang berasal dari Ikwanul Muslim, pada Juli 2013.
Dakwaan-dakwaan baru yang dikenakan terhadap para tokoh senior itu
antara lain "ikut serta dalam penghasutan dan bantuan ... dalam memukuli
para pengunjuk rasa" dengan imbalan mendapatkan uang dan pasokan
senjata.
Dua orang lainnya didakwa atas serangan, yang hingga menewaskan
orang-orang, atau melakukan pengrusakan dan memiliki senjata, menurut
laporan MENA.
Tidak ada penjelasan soal mengapa dakwaan-dakwaan tersebut diubah tapi
menurut hukum Mesir, dakwaan bisa diubah jika ada bukti baru.
Pemeriksaan baru yang diperintahkan Pengadilan Pidana Kairo itu hanya
dikenakan terhadap mereka yang ditahan dan bukan yang disidangkan tanpa
kehadiran.
Khairt al-Shater, sosok senior lainnya di Ikhwanul Muslim yang dianggap
kalangan luas sebagai salah satu pembuat strategi kelompok tersebut,
berada di antara mereka yang diadili kembali, lapor MENA.
Setelah Mursi terguling, Mesir melancarkan penumpasan terhadap gerakan
Islamis, tertua dan paling teroganisasi, tersebut hingga menewaskan
ratusan pendukungnya, memenjarakan ribuan pendukung serta menetapkan
kelompok itu sebagai organisasi teroris.
Ikhwanul Muslim menyatakan gerakan yang diusungnya bersifat damai dan
kelompok itu membantah memiliki kaitan dengan serangan-serangan kalangan
milisi, demikian Reuters.
Menteri
Pertahanan AS James Mattis membatalkan kunjungannya ke China di tengah
meningkatnya ketegangan kedua negara. Foto/Istimewa
WASHINGTON
- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), James Mattis, membatalkan
rencana kunjungannya ke Beijing pada Oktober nanti. Batalnya rencana
kunjungan Mattis ini sebagai tanda meningkatnya ketegangan kedua negara.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pertemuan antara Mattis dan rekannya asal China telah dibatalkan.
"Pentagon
telah menyusun rencana bagi Mattis untuk melakukan perjalanan ke
Beijing akhir bulan ini untuk bertemu Jenderal Wei Fenghe untuk
pembicaraan keamanan, tetapi China akhirnya menolak melakukannya," kata
pejabat seperti disitir dari France24, Selasa (2/10/2018).
"Mengingat hal itu, keputusan untuk membatalkan kunjungan itu terutama datang dari pihak AS," tambah pejabat itu.
Ini
akan menjadi perjalanan kedua Mattis ke China sebagai pemimpin
Pentagon. Sebelumnya, Mattis telah melakukan kunjungan serupa pada bulan
Juni ketika ia bertemu Presiden China Xi Jinping, serta Jenderal Wei
Fenghe dan sejumlah pejabat lainnya.
Kedutaan AS di Beijing menolak berkomentar.
Pembatalan perjalanan terjadi karena gesekan antara AS dan China terus meningkat, terutama terkait masalah perdagangan.
Perang
dagang Presiden Donald Trump telah membuat marah Beijing, begitu pula
izinnya atas penjualan senjata senilai USD1,3 miliar ke Taiwan, yang
dianggap China sebagai provinsi pemberontak.
Washington pekan lalu memberlakukan tarif baru terhadap China yang mencakup impor lain senilai USD200 miliar.
Dan
Washington bulan lalu menempatkan sanksi keuangan pada China untuk
pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia dan sistem rudal permukaan ke
udara S-400.
China bereaksi dengan menggagalkan kunjungan pelabuhan kapal perang AS yang direncanakan ke Hong Kong dan membatalkan pertemuan antara kepala angkatan laut Cina dan rekannya dari Amerika.
Pada hari Minggu, sebuah kapal perang AS berlayar di perairan Kepulauan
Spratly yang diperebutkan di Laut Cina Selatan. Ini adalah tantangan
implisit terbaru terhadap klaim teritorial Beijing di wilayah tersebut.
Tidak
ada reaksi segera dari China, tetapi operasi serupa di AS pada bulan
Juli, yang melibatkan pulau Paracel yang disengketakan, mendorong
Beijing yang marah untuk mengerahkan kapal militer dan jet tempur.
Pentagon
mengatakan semua operasi militer AS di daerah "dirancang sesuai dengan
hukum internasional dan menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan terbang,
berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan."
Menteri Perdagangan Amerika Serikat
Wilbur Ross, kedua kiri, dan Wakil Perdana Menteri Liu He, keempat
kanan, menghadiri sebuah pertemuan di Diaoyutai State Guesthouse di
Beijing, China, Minggu (3/6/2018). (Andy Wong/Pool via REUTERS)
Washington (CB) - China telah membatalkan pertemuan bidang
keamanan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis, yang
sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Oktober, kata seorang pejabat
tinggi AS, Minggu.
Kabar pembatalan itu muncul setelah seorang pejabat tinggi China
mengatakan tidak ada alasan untuk panik menyangkut ketegangan antara
kedua negara.
Pejabat, yang terlibat dalam kebijakan soal China dan tidak ingin
diungkapkan jati dirinya, itu mengatakan tidak jelas kapan pertemuan
tersebut akan dijadwalkan kembali.
Pembatalan pertama kali dilaporkan surat kabar New York Times.
Pejabat tersebut mengatakan tidak ada kejelasan soal apakah pembatalan
itu dikaitkan dengan berbagai persengketaan antara Beijing dan
Washington menyangkut penjualan senjata dan kegiatan militer di Laut
China Selatan serta perairan lainnya di sekitar China.
China dan Amerika Serikat juga terlibat perang dagang yang meluas dan
telah meningkatkan pengenaan tarif atas impor masing-masing.
"Ketegangan sedang meningkat, dan itu bisa terbukti berbahaya bagi kedua pihak," kata pejabat itu.
Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar.
Para pejabat Gedung Putih dan Departemen Pertahanan belum menanggapi permintaan untuk memberikan pernyataan.
Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan China juga belum memenuhi permintaan untuk berkomentar.
Sumber-sumber di Beijing mengatakan pekan lalu bahwa pertemuan bidang
pertahanan itu kemungkinan tidak akan terjadi karena hubungan kedua
negara sedang tegang.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, Jumat, "tidak ada alasan
untuk panik" terkait perselisihan antara Beijing dan Washington.
Namun, ia memperingatakan bahwa China tidak akan membiarkan dirinya diperas atau mengalah pada tekanan soal perdagangan.
Dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa pada Rabu,
Presiden AS Donald Trump menuding Beijing berupaya mencampuri pemilihan
kongres AS 6 November untuk menghambat ia dan Partai Republik tempatnya
berasal terkait kebijakan perdagangan China yang diterapkannya.
Trump tidak memberikan bukti atas tuduhan yang dilemparkannya itu.
Dalam sidang yang sama, Wang menolak tudingan tersebut.
Pengunjuk rasa yang menentang pelarangan parpol di Hong Kong oleh China (REUTERS/Bobby Yip)
Jakarta, CB -- Ribuan orang pro demokrasi berunjuk rasa di Hong Kongmenentang penindasan yang dilakukan oleh Beijing. Para pengunjuk rasa khawatir bahwa pengekangan Beijing akan menjadi ancaman serius bagi kebebasan di kota semi-otonom itu.
Protes
ini terjadi setelah Hong Kong melarang partai pro kemerdekaan di
wilayah itu. Alasannya, partai itu mengancam keamanan nasional. Hal ini
merupakan kali pertama diberlakukannya pelarangan partai politik di
kawasan itu sejak 1997.
Munculnya gerakan kemerdekaan yang
menyerukan Hong Kong untuk memisahkan diri dari China telah membuat
Beijing marah karena hal itu menekan pentingnya integritas teritorial
dan menyebabkan tindakan keras terhadap politik.
Pemimpin aktivis pro-demokrasi, Joshua Wong mengatakan bahwa dirinya
takut partainya, Demosisto menjadi partai yang dilarang berikutnya
karena mempromosikan penentuan nasib untuk Hong Kong.
Salah satu kandidat Demosisto sudah dilarang ikut pemilu baru-baru ini.
"Kita perlu melindungi dan membela kebebasan berserikat di Hong Kong," kata Wong kepada AFP.
Unjuk rasa pro-demokrasi ini diadakan setiap 1 Oktober yang menandai pembentukan partai komunis dari Republik Rakyat China.
Hong
Kong memiliki hak kebebasan berpendapat tetapi mereka juga memiliki
kekhawatiran yang semakin meningkat bahwa hak itu mulai berkurang.
Ada
juga kekhawatiran bahwa kota itu akan memperkenalkan Undang-Undang Anti
Subversi kontroversial yang dirancang untuk melindungi keamanan
nasional China dan berpotensi adanya risiko lebih lanjut.
Kritikan Demonstran
"Mereka berbicara
mengenai keamanan nasional, tetapi bagaimana dengan keamanan kami?
mereka tidak peduli tentang itu," kata Miss Hau, seorang pekerja
kantoran dengan nama samaran.
"Hari ini mereka mengatakan kami
tidak dapat berbicara mengenai si A, tetapi mereka mengatakan jika kami
tidak dapat berbicara mengenai B, dan pada akhirnya kami tidak akan
berbicara tentang apapun," kata dia kepada AFP.
Pemimpin Hong
Kong, Carrie Lam mengatakan dalam sebuah pidato resmi bahwa Hong Kong
harus menegakkan kedaulatan, keamanan, dan pengembangan kepentingan
China.
Pada bulan lalu, adanya pembukaan rel kereta api berkecepatan tinggi bernilai miliaran dollar ke daratan.
Sebuah jembatan besar yang tertunda antara Hong Kong dan China Selatan akan dibuka akhir bulan ini.
Meskipun, banyak ketidakpuasaan warga China yang terus meningkat. Jumlah yang hadir di demonstrasi Seorang
mahasiswa, Yuet Wong, 21, mengatakan ada rasa tidak berdaya di kalangan
anak muda terutama setelah adanya diskualifikasi legislator pro
demokrasi terpilih, tetapi mengatakan bahwa dia masih termotivasi untuk
keluar.
"Bahkan jika kami tidak dapat mencapai sesuatu dengan
segera, kami ingin menunjukkan kepada pemerintah bahwa kami tidak akan
dikompromikan dan tidak akan diam," katanya kepada AFP.
Pemerintah
Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, angkat bicara mengenai
masuknya bantuan asing untuk penanggulangan gempa dan tsunami di
Sulawesi Tengah. Foto/Reuters
JAKARTA
- Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, angkat bicara
mengenai masuknya bantuan asing untuk penanggulangan gempa dan tsunami
di Sulawesi Tengah. Kemlu membenarkan bahwa Indonesia akan menerima
bantuan itu.
Juru bicara Kemlu Indonesia, Arrmanantha Nassir
menjelaskan, proses penyelamatan dan penyaluran bantuan terhadap bencana
yang terjadi di Sulawesi Tengah dilakukan secara nasional, yang
dikoordinasikan oleh Kemenkopolhukan.
Pada
Senin (1/10), lanjut Arrmanantha, telah dilakukan rapat koordinasi yang
dipimpin oleh Menkopolhukam dan dari Kemlu dihadiri oleh Wakil Menteri
Luar Negeri.
Dalam pertemuan tersebut, papar Arrmanantha,
disampaikan bahwa sejak hari pertama ada banyak negara yang telah
menyampaikan simpati dan doa kepada warga di Sulawesi Tengah baik itu
melalui Menteri Luar Negeri atau kepada Presiden langsung.
Arrmanantha
menyebut, dalam konteks tersebut juga telah disampaikan negara-negara
itu siap memberikan bantuan kepada Indonesia, untuk mengatasi bencana
yang ada di Sulawesi Tengah.
"Hari ini dalam rapat dibentuk
satgas yang akan mengkoordinasikan bantuan-bantuan yang rencananya akan
diberikan negara sahabat. Namun demikian saat ini, masih dilakukan
inventerisasi bantuan-bantuan apa saja yang dibutuhkan," ucap
Arrmanantha saat ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia.
"Kita
kan tidak bisa menerima semuanya, kita akan lihat apa saja yang
dibutuhkan, seperti apakah itu tenda, atau alat untuk membersihkan air.
Apakah alat berat, apakah pesawat terbang, ini semua diinvestirisasi
oleh satgas, untuk melihat apa saja yang kita butuhkan, agar semuanya
ini terlaksana dan terkoordinasi dengan baik, sesuai dengan kebutuhkan
yang diperlukan di lapangan," ungkapnya.
Ketika
disinggung negara mana sajakah yang sudah menawarkan bantuan,
Arrmanantha mengatakan terdapat sejumlah negara Eropa, seperti Prancis,
Swiss, Norwegia, Hungaria. Dari Asia beberapa negara yang sudah
menawarkan bantuan, seperti Arab Saudi, Korea Selatan dan Singapura.
Selain itu, ada juga dari sejumlah organisasi internasionakl seperti Uni
Eropa, UNHCR, dan AHA Center.
Peta dan analisa gempa yang diikuti tsunami di Sulawesi Tengah. Foto/USGS/The New York Times
WASHINGTON
- Para ilmuwan di Amerika Serikat merasa terkejut dengan kekuatan
tsunami yang menghancurkan kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng),
Indonesia pada hari Jumat lalu. Tsunami hingga tiga meter menerjang
setelah terjadi gempa 7,5 skala richter (SR).
Selain Palu,
musibah itu juga melanda Donggala, salah satu kabupaten di Sulteng. Data
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban tewas di
dua wilayah itu sudah mencapai 832 orang.
Versi laporan The New York Times, Senin (1/10/2018), tinggi gelombang tsunami di Palu mencapai 18 kaki atau 5,4 meter.
"Kami
berekspektasi ini bisa menyebabkan tsunami, tidak hanya sebesar itu,"
kata Jason Patton, seorang ahli geofisika yang bekerja di perusahaan
konsultan Temblor, dan mengajar di Humboldt State University di
California.
"Ketika peristiwa seperti ini terjadi, kami lebih
mungkin menemukan hal-hal yang belum pernah kami amati sebelumnya,"
ujarnya yang terkejut dengan kekuatan gelombang tsunami di Palu.
Selain
menewaskan ratusan orang, gempa dan tsunami di Sulteng telah
menghancurkan banyak bangunan, kendaraan dan berbagai infrastruktur.
Tsunami
dahsyat pernah melanda Indonesia dan sekitarnya tahun 2004. Saat itu
gelombang tsunami mencapai sekitar 100 kaki dan menewaskan hampir
seperempat juta orang dari Indonesia hingga Afrika Selatan. Tsunami
dahsyat ini dihasilkan dari gempa berkekuatan 9,1 SR di Sumtera.
Namun, para ilmuwan terkejut dengan kejadian di Sulteng. Menurut mereka, kejadian di wilayah itu adalah strike-slip, di mana gerakan bumi sebagian besar horizontal. Gerakan semacam itu biasanya tidak akan menciptakan tsunami.
Kendati
demikian, menurut Patton, dalam kondisi tertentu hal itu bisa
menciptakan tsunami dan benar-benar terjadi di Palu dan Donggala.
Kemungkinan
lain, menurut ilmuwan tersebut, adalah bahwa tsunami di Sulteng
diciptakan secara tidak langsung. Guncangan keras selama gempa mungkin
telah menyebabkan longsor bawah laut dan menciptakan gelombang. Kejadian
seperti itu tidak biasa; dan beberapa di antaranya pernah terjadi pada
gempa berkekuatan 9,64 SR di Alaska tahun 1964.
Patton mengatakan
kombinasi faktor mungkin telah berkontribusi pada tsunami. Studi
tentang dasar laut akan sangat penting untuk memahami peristiwa
tersebut. "Kami tidak akan tahu apa yang menyebabkannya sampai itu
selesai," katanya.
Tsunami juga dapat dipengaruhi oleh lokasi
Palu di ujung teluk yang sempit. Garis pantai dan kontur dasar teluk
bisa memfokuskan energi gelombang dan mengarahkannya ke teluk, sehingga
meningkatkan tinggi gelombang saat mendekati pantai.
Efek semacam itu juga telah terlihat sebelumnya di Crescent City,
California, yang dihantam oleh lebih dari 30 tsunami, termasuk satu di
antaranya setelah gempa Alaska tahun 1964 di mana 11 orang tewas.
Menurut Patton, kontur dasar laut, topografi dan lokasi kota ikut
berpengaruh.
Gelombang tsunami yang begitu dekat dengan Palu,
hanya memberikan sedikit waktu bagi para korban untuk menyelamatkan
diri. Terlebih, sistem peringatan dini tsunami Indonesia telah
dinyatakan tidak berfungsi sejak 2012.
Indonesia, pada saat ini
hanya menggunakan seismograf, perangkat sistem penentuan posisi global
dan alat pengukur pasang untuk mendeteksi tsunami. Menurut Louise
Comfort, seorang profesor di studi pascasarjana University of
Pittsburgh, perangkat seperti itu memiliki efektivitas yang terbatas.
Comfort telah terlibat dalam proyek untuk membawa sensor tsunami baru ke Indonesia. Di Amerika Serikat, National Oceanic and Atmospheric Administration
(NOAA) memiliki jaringan canggih 39 sensor di dasar laut yang dapat
mendeteksi perubahan tekanan yang sangat kecil yang menunjukkan bagian
dari tsunami.
Data tersebut kemudian diteruskan melalui satelit dan dianalisis, dan peringatan dikeluarkan jika diperlukan.
Comfort
mengatakan bahwa Indonesia memiliki jaringan yang sama dengan 22
sensor, tetapi perangkat itu tidak lagi digunakan karena telah rusak.
Proyek yang sedang dikerjakannya akan membawa sistem baru ke Indonesia
yang akan menggunakan komunikasi bawah laut untuk menghindari penggunaan
pelampung permukaan yang dapat dirusak atau ditabrak kapal.
Wakil
Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla saat pidato di Sidang
Ke-37 Majelis Umum PBB, New York, 27 September 2018.
Foto/REUTERS/Eduardo Munoz
NEW YORK
- Vanuatu dan dua negara Pasifik lainnya kembali mengusik Republik
Indonesia (RI) di forum PBB. Ketiga negara itu menuduh RI melakukan
pelanggaran hak asasi manusia (PBB) di Papua Barat dan menyuarakan
dukungan untuk separatis kelompok Papua Merdeka.
Perdana Menteri
(PM) Vanuatu Charlot Salwai, yang merupakan pendukung lama penentuan
nasib Papua Barat, mengatakan kepada Majelis Umum PBB di New York bahwa
dekolonisasi harus tetap ada dalam agenda PBB.
Dia mengatakan Dewan Hak Asasi Manusia PBB harus menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di beberapa provinsi di Indonesia.
Presiden
Marshall Islands Hilda Heine mengatakan pada sidang ke-73 Majelis Umum
PBB bahwa Forum Kepulauan Pasifik mendukung "keterlibatan konstruktif"
dengan Indonesia mengenai masalah ini.
Sedangkan Perdana Menteri Tuvalu Enele Sopoaga melanjutkan seruannya untuk pengakuan masyarakat adat.
"PBB
juga harus melibatkan orang-orang Papua Barat untuk mencari solusi
jangka panjang bagi perjuangan mereka," katanya, seperti dikutip radionz.co.nz, Senin (1/10/2018).
Sikap
tak mengenakkan Vanuatu dan beberapa negara Pasifik terhadap Indonesia
itu bukan pertama kalinya muncul di PBB. Tahun lalu, mereka juga
mengangkat isu HAM di Papua Barat dengan menyuarakan dukungan untuk
penentuan nasib sendiri atas wilayah tersebut.
Sementara
itu, Wakil Presiden Indonesia Muhammad Jusuf Kalla menolak apa yang dia
sebagai serangan terhadap kedaulatannya RI. Wapres Kalla menuntut
Vanuatu dan semua negara Pasifik menghormati integritas teritorial RI.
Kalla menyesalkan negara-negara Pasifik yang mendukung gerakan separatis di Papua Barat.
Amerika
Serikat mengancam akan memblokade Rusia dengan kapal-kapal perangnya
untuk mencegah pasokan energi Moskow ke Timur Tengah. Foto/Sputnik/
Aleksandr Galperin/File Photo
WASHINGTON
- Amerika Serikat (AS) mengumbar ancaman untuk memblokade Rusia dengan
kapal-kapal perang Angkatan Laut-nya. Tujuannya untuk mencegah pasokan
energi potensial Moskow ke Timur Tengah.
Ide blokade itu direspons keras oleh Moskow yang menganggapnya sebagai tindakan perang.
Ancaman Washington itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Ryan Zinke seperti dilaporkan The Washington Examiner.
"Saya
percaya alasan mereka berada di Timur Tengah adalah mereka ingin
menjadi perantara energi seperti yang mereka lakukan di Eropa Timur,
perut selatan Eropa," katanya.
Menurutnya, ada cara dan sarana
untuk mengatasinya. "Amerika Serikat memiliki kemampuan itu, dengan
Angkatan Laut kami, untuk memastikan jalur laut terbuka, dan, jika
perlu, akan memblokade...untuk memastikan bahwa energi mereka tidak
masuk ke pasar," ujarnya.
Opsi blokade itu disampaikan Zinke di
sebuah acara yang diselenggarakan oleh Consumer Energy Alliance, sebuah
kelompok nirlaba yang menyuarakan "suara konsumen energi" di AS.
Pernyataan
Zinke telah memancing kemarahan dari pihak Moskow. "Blokade AS terhadap
Rusia akan sama dengan deklarasi perang di bawah hukum internasional,"
kata Kepala Komite Kebijakan Informasi Senat Rusia, Aleksey Pushkov,
yang dikutip dari Russia Today, Senin (1/10/2018).
"Rusia
saat ini tidak mengekspor energi apa pun ke Timur Tengah, yang
merupakan wilayah pengekspor minyak utama. Seluruh gagasan itu adalah
mutlak omong kosong," katanya.
Anggota Komite Pertahanan dan
Keamanan Senat Rusia, Franz Klintsevich, mengatakan ancaman blokade itu
sebagai upaya untuk memberikan tekanan pada Rusia."Tidak akan berakhir
dengan sesuatu yang baik," katanya. "Washington harus dengan jelas
memahaminya."
Para
anggota parlemen Rusia menyebut kata-kata Zinke sudah mengganggu.
"Sangat tidak menyenangkan bahwa mitra kami sekali lagi menggunakan
ancaman, sanksi dan tindakan tidak ramah daripada membahas isu-isu
internasional yang mendesak," kata anggota Komite Urusan Internasional
Duma Negara Rusia, Anton Morozov.
"Rusia memiliki sesuatu untuk
ditanggapi, tetapi tindakan seperti itu hanya akan menyebabkan eskalasi
ketegangan, dan menyerukan dialog sebagai gantinya," ujarnya.
AS
saat ini tidak fokus pada perdagangan energi Rusia saja. Negara itu juga
mengancam akan menjatuhkan sanksi pada negara-negara yang membeli
senjata Moskow.
Namun ancaman sanksi itu tak dihiraukan beberapa negara. Baru-baru ini,
India menyelesaikan kesepakatan untuk pembelian frigat Rusia dan sistem
pertahanan udara S-400.
Turki juga menentang ancaman sanksi dari
AS. Ankara menegaskan bahwa mereka tidak perlu izin siapa pun untuk
membeli sistem rudal S-400 Rusia. Bahkan sekutu dekat AS Arab Saudi
sekarang dalam pembicaraan dengan Rusia untuk membeli sistem pertahanan
yang sama.
Serangan udara dilancarkan di sekitar Idlib Suriah
Foto: Syrian Civil Defense White Helmets via AP
Turki dan Rusia sudah membuat perjanjian zona demiliterisasi di Idlib
CB,
BEIRUT -- Lembaga Non-Pemerintah Observatorium Hak Asasi Manusia di
Suriah (SOHR) menyatakan kelompok pemberontak Failaq al-Shan sudah
mulai menarik pasukan mereka dari Idlib, Suriah. Di satu-satunya wilayah
yang masih dikuasai pemberontak tersebut kelompok militan bersenjata
juga sudah menarik persenjataan berat mereka dari sana.
Kepala perwakilan SOHR di London Rami Abdulrahman mengatakan
penarikan pasukan ini setelah ada perjanjian gencatan senjata yang
didorong oleh perjanjian demiliterisasi dua negara sekutu pemerintah
Bashar al-Assad, yakni Rusia dan Turki. Kedua negara tersebut membantu
pemerintah Assad memberantas teroris di Suriah.
"Kelompok
(pemberontak) sudah menarik pasukan dan persenjataan berat di
perkumpulan kecil di sebelah selatan pinggiran Aleppo, yang berdekatan
dengan Provinsi Idlib, yang masih masuk bagian daerah demiliterisasi,"
kata Abdulrahamn, Ahad (30/9).
Daerah demiliterisasi ini
akan memiliki sejauh 15 sampai 20 km dari garis zona pertempuran antara
pemberontak dengan pasukan pemerintah. Wilayah demileterisasi ini akan
diawasi oleh pasukan Turki dan Rusia.
Pada pertengahan
bulan September lalu Turki dan Rusia sudah membuat perjanjian zona
demiliterisasi di Idlib. Perjanjian ini meminta pemberontak untuk
menarik pasukan mereka pada pertengahan Oktober.
Pasukan
pemberontak terbesar di Suriah saat ini, Tahrir al-Sham belum
mengumumkan keputusan mereka untuk menyetujui perjanjian tersebut.
Sementara Failaq al-Sham yang menjadi kelompok pemberontak ketiga
terbesar sudah menarik pasukan mereka.
Pasukan Turki dan
Rusia akan berpatroli di Idlib. Lebih dari tiga juta orang yang tinggal
di Idlib, setengahnya sudah mengungsi karena perang yang berlangsung di
sana. Pekan lalu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan
kesepakatan Rusia dan Turki memberlakukan demiliterisasi Idlib, Suriah
sebagai langkah yang diperlukan.
Menurut Lavrov langkah
ini diperlukan untuk menurunkan tensi ketegangan di Idlib. Mencegah
penembakan terhadap pasukan Suriah dan pangkalan militer Rusia di
Hymeymim.
Lavrov mengatakan Kelompok teroris Nusra harus
meninggalkan zona demiliterisasi pada pertengahan Oktober. "Seluruh
senjata berat harus disingkirkan dari sana," tambah Lavrov.
Jakarta, CB -- Pasukan paramiliter Garda Revolusi Iranmenyebut pihaknya menembakan sejumlah peluru kendali ke wilayah timur Suriahpada
Senin (1/10) pagi. Serangan ini dilakukan sebagai balasan atas
penembakan massal yang menerjang parade militer di Kota Ahvaz pada Sabtu
(22 /9) lalu. Insiden itu menewaskan 29 orang dan melukai 60 lainnya.
Kantor
berita Iran, IRNA mengatakan serangan yang menargetkan basis kelompok
militan itu "menewaskan dan melukai" sejumlah anggota militan di "timur
Sungai Euphrates" Suriah tanpa menjelaskan lebih detail lagi.
"Markas
pelaku yang bertanggung jawab atas serangan teroris yang terjadi di
Ahvaz telah diserang beberapa menit lalu di sekitar Euphrates dengan
sejumlah rudal balistik oleh pasukan angkatan udara Garda Revolusi,"
bunyi pernyataan pasukan tersebut melalui situs resminya, Senin (1/10).
Garda Revolusi Iran merilis sejumlah gambar di situsnya yang menunjukkan
proses peluncuran rudal-rudal tersebut di sebuah lokasi yang tidak
diberitahu.
Namun, selama ini pasukan Iran kerap meluncurkan
serangan rudal semacam itu dari wilayah barat negaranya. Tahun lalu,
Teheran juga pernah menembakan peluru kendali ke wilayah Suriah sebagai
balasan atas serangan ISIS yang menragetkan gedung parlemen Iran dan
makam Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Serangan terbaru Iran pagi ini menambah kebingungan terkait pelaku penembakan massal di Ahvaz akhir September lalu.
Insiden
bermula saat empat pria bersenjata melontarkan serangkaian tembakan
membabi-buta dari belakang panggung saat parade berlangsung sekitar
pukul 09.00 waktu setempat.
Beberapa media melaporkan para gerilyawan menyamar dengan berpakaian ala
militer Iran. Keempatnya juga diketahui berusaha menyerang area para
pejabat setempat menonton parade.
Semula, Iran menyalahkan Arab
Saudi dan Amerika Serikat, sebagai musuh bebuyutannya, sebagai dalang
penembakan massal tersebut. Sejumlah kelompok ekstremis, termasuk ISIS
juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Hingga
kini, pemerintah dan media Suriah tampak belum menyadari serangan yang
diluncurkan pemerintahan Presiden Hassan Rouhani hari ini, demikian
dilaporkan The Washington Post.
Lebanon
menyatakan, pidato Benjamin Netanyahu di Sidang Majelis Umum PBB
hanyalah upaya lain dari Israel untuk melakukan agresi terhadap sebuah
negara. Foto/Istimewa
BEIRUT
- Lebanon menyatakan, pidato yang disampaikan oleh Perdana Menteri
Israel, Benjamin Netanyahu di Sidang Majelis Umum PBB hanyalah upaya
lain dari Israel untuk melakukan agresi terhadap sebuah negara.
Menteri
Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil menyatakan, Israel telah melupakan
kekalahan sebelumnya di tangan pasukan Lebanon dan berusaha melakukan
agresi baru.
"Di sini Israel sekali lagi datang dengan alasan
untuk membenarkan agresi dan mempersiapkan untuk melanggar kedaulatan
negara lain menggunakan platform (PBB)," kata Bassil, seperti dilansir
Sputnik pada Minggu (30/9)
"Israel telah melupakan bahwa Lebanon
mengusir mereka, mengalahkan agresinya, dan tampaknya tidak menyadari
fakta bahwa arogansi dan teman-teman baru tidak akan bermanfaat,"
sambungnya, mengacu pada komentar Netanyahu tentang Israel memiliki
kedekatan dengan negara-negara Arab lainnya melawan Iran.
Seperti
diketahui, Netanyahu dalam pidatonya menyatakan mereka tidak akan
membiarkan Hizbullah untuk mendapatkan dan menumpuk sejata yang dapat
mengancam Israel. Dia menyebut, Israel akan melakukan serangan jika
Hizbullah terbukti berencana menyerang Israel.
Pasukan
Kurdi Suriah atau Peshmerga, menuturkan bahwa Amerika Serikat (AS)
telah membangun pangkalan militer di dekat perbatasan Irak dan Suriah.
Foto/Istimewa
ERBIL
- Pasukan Kurdi Suriah atau Peshmerga, yang merupakan bagian dari
Pasukan Pembebasan Suriah (SDF), menuturkan bahwa Amerika Serikat (AS)
telah membangun pangkalan militer di dekat perbatasan Irak dan Suriah.
Komandan
Peshmerga, Xelil Åžirvan mengatakan, bahwa pangkalan militer AS telah
terdeteksi di dekat kota Al-Qa'im, yang berada di barat laut Irak di
perbatasan dengan Suriah.
"Menurut
data kami, AS telah mendirikan pangkalan militer baru di wilayah
Al-Qa'im yang penting dan strategis di provinsi Anbar di perbatasan
Irak-Suriah," kata Sirvan dalam sebuah peryataan, seperti dilansir
Sputnik pada Minggu (30/9).
"Orang-orang Amerika membangun
kehadiran militer (mereka) di wilayah itu, itulah sebabnya pasukan
pemerintah Irak mengirim lebih banyak bala bantuan militer kepada
Al-Qa'im untuk meningkatkan perlindungan perbatasan," sambungnya.
Sementara
itu, juru bicara SDF menjelaskan bahwa pangkalan baru itu terlibat
dalam operasi yang dilakukan para pasukan SDF pada awal bulan ini
terhadap benteng terakhir ISIS di wilayah Hajin, di Suriah timur.
Al-Qa'im,
sebuah kota Irak yang terletak di dekat perbatasan yang terhubung
dengan kota Suriah Abu Kamal. Kota ini direbut kembali pasukan Irak pada
awal November tahun lalu dari ISIS. Pasukan Irak kemudian mengumumkan
bahwa mereka telah memulihkan kendali atas pos-pos pemeriksaan di
perbatasan dengan Suriah.
Jakarta, CB -- Lebih dari 18 ribu orang
yang sebagian di antaranya adalah penduduk sipil terbunuh dalam serangan
udara Rusia di Suriah
yang dimulai sejak tiga tahun lalu. Demikian data yang dirilis oleh
lembaga pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rigt
(SOHR) seperti dikutip dari AFP.
Rusia
yang merupakan sekutu rezim berkuasa Suriah, Bashar Al-Assad mulai
melakukan serangan ke negara itu pada 30 September 2015. Serangan
tersebut merupakan bentuk dukungan kepada Bashar Al-Assad yang
kekuasaannya digoyang oleh kelompok oposisi dan pemberontak.
Dikatakan SOHR serangan militer Rusia itu telah membunuh 18.096 orang.
"Jumlah itu termasuk 7.988 penduduk sipil atau hampir setengah dari total korban," kata Ketua SOHR Rami Abdel Rahman.
Korban Rusia yang lain seperti dicatat SOHR berasal dari para pejuang
ISIS dengan jumlah 5.233 orang tewas. Sisanya adalah para kelompok
pemberontak, islamis, dan jihadis.
Sejumlah kelompok hak asasi
manusia dan negara-negara Barat kerap mengkritik serangan udara Rusia
yang disebut menyerang target tanpa pandang bulu, termasuk target
infrastruktur sipil dan rumah sakit.
White Helmets, organisasi
relawan kemanusiaan yang beroperasi di kantong-kantong wilayah oposisi
mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis Minggu bahwa mereka telah
berulang kali melakukan penyelamatan terhadap serangan Rusia di
gedung-gedung sipil sejak 2015.
Tempat-tempat yang menjadi
korban bom militer Rusia itu di antaranya 19 sekolah, 12 pasar, 20
fasilitas medis serta 21 posko penyelamatan milik White Helmets sendiri.
"Rusia telah menunjukkan sikap abai terhadap sejumlah kesepakatan mereka
terhadap zona aman, zona bebas konflik, gencatan senjata, dan zona
de-eskalasi, dengan cara melanjutkan serangan udara mereka ke
ruang-ruang sipil," demikian pernyataan White Helmets.
Rusia
memiliki sebuah pangkalan angkatan laut di Provinsi Tartus pesisir
Suriah sejak beberapa dekade lalu, namun mereka memperluas wilayah
operasinya hingga ke pangkalan udara Hmeimim pada 2015. Rusia juga
menempatkan pasukan khusus dan polisi militer di sejumlah wilayah yang
dikuasai pemerintah Suriah.
Serangan Rusia berperan penting dalam
membantu militer pemerintah Suriah mengambil alih sejumlah wilayah yang
sempat dikuasai pemberontak, termasuk dalam merebut kembali kota Aleppo
pada 2016 dan daerah sekitar Damaskus.
"Rezim (Assad) hanya menguasai 26 persen teritori Suriah, namun
saat Rusia mengintervensi kini menjadi dua per tiga," kata Abdel
Rahman.
Selain pasukan udara Rusia dan Suriah, pesawat tempur dari koalisi
pimpinan AS yang memerangi ISIS juga telah melakukan serangan bom di
Suriah sejak September 2014.
Pekan lalu, SOHR mengatakan bahwa
serangan udara koalisi pimpinan AS di Suriah telah menewaskan lebih dari
3.300 warga sipil sejak aliansi tersebut memulai operasi melawan ISIS.
Tentara Rusia mengendarai kendaraan militer Arktik saat
parade militer 72 tahun Hari Kemenangan Rusia di Perang Dunia II di
Moskow, 9 Mei 2017. AP/Ivan Sekretarev
CB, Jakarta - Menteri
Pertahanan Inggris Gavin Williamson berencana memperbesar jumlah
tentaranya sebanyak 800 personil untuk dikirim ke Arktik pada tahun 2019
guna menghadapi agresi Rusia yang meningkat di sana.
Williamson
menjelaskan kepada The Sunday Telegraph pemerintah sedang mempersiapkan
strategi pertahanan Arktik yang meliputi pengerahan 800 tentara dan
marinirnya ke Norwegia 2019. Inggris juga akan mendirikan pangkalan
militernya untuk menghadang agresi Rusia di Artik.
"Kami
melihat sangat dekat aktivitas kapal selam Rusia ke level apa yang dulu
sebagai Perang Dingin dan ini adalah hak bahwa kami mulai
menangggapinya," kata Williamson seperti dikutip dari Japan Times, 1
Oktober 2018.
Rusia dilaporkan media Inggris terus memperbesar kehadirannya di
Arktik. Diduga Rusia ingin secepatnya menguasai kawasan kaya minyak
akibat mencairnya gunung es di Arktik dipicu perubahan iklim.
Mantan Presiden AS Barack Obama melarang aktivitas latihan perang di Arktik dan Atlantik
Williamson
menjelaskan, kehadiran Rusia terjadi di High North dan Arktik. Rusia
akan membangun lebih dari 100 fasilitas di Artik.
"Kami harus siap
menanggapi semua ancaman karena mereka musuh," kata Williamson saat
mempresentasikan strateginya seperti dikutip dari Sputnik News, Minggu,
30 September 2018.
Sebagai
rangkaian dari penguatan kehadiran militernya di Arktik, angkatan laut
Inggris dan Norwegia akan melanjutkan kegiatan latihan tempurnya.
Sebanyak
empat kapal perang RAF Typhoons akan mulai patroli di sektiar Iceland
pada 2019, yang diperkirakan untuk membantu mencegah ancaman terhadap
keamanan Eropa-Atlantik.
Dan Inggris akan mengerahkan pesawat tempur P-8 Poseidon anti-submarine ke Arktik.
Sebelumnya, pejabat senior Arktik Rusia,
Vladimir Barbin menuding NATO sedang meningkatkan pembangunan kekuatan
militernya di Arktik di antaranya lewat latihan tempur Trident Juncture
18, keputusan aliansi itu untuk membuat Joint Force Commmand untuk
Atlantik berpusat di Norfolk, Amerika Serikat. Badan ini nantinya
bertanggung jawab untuk zona Arktik-Atlantik, dan upaya Washington untuk
membangun kembali Armada Kedua nya yang beroperasi di Atlantik Utara.
Kanselir Jerman Angle Merkel mengkritik pernyataan Presiden AS Donald Trump mengkritik globalisme. (REUTERS/Philippe Wojazer)
Jakarta, CB -- Kanselir Jerman Angela Merkel pada Minggu (30/9) mengingatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar tidak menghancurkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Saya
meyakini menghancurkan sesuatu tanpa membangun sesuatu yang baru sangat
berbahaya," kata Merkel saat melakukan kampanye regional di Bavaria,
seperti dikutip dari AFP.
Pernyataan Merkel ini dikeluarkan tak lama setelah pidato Trump di sidang Majelis Umum PBB di New York, pekan lalu.
Dalam pidatonya Trump menyatakan bahwa pemerintahannya "menolak ideologi globaisme dan menganut doktrin patriotisme."
"Pemerintahan
global adalah bentuk koersi dan dominasi yang harus dilawan
oleh negara-negara yang bertanggung jawab," kata Trump.
Pidato
Presiden AS Donald Trump di sidang Majelis Umum PBB pekan lalu mendapat
kritikan dari Kanselir Jerman Angela Merkel. (REUTERS/Carlos Barria)
Merkel mengatakan bahwa dirinya meyakini multilateralisme masih jadi solusi atas berbagai permasalahan global.
Di sisi lain menurut Merkel, Trump gagal melihat peluang untuk menghasilkan win-win solution dan lebih memilih melihat hanya ada satu pemenang dalam setiap negosiasi internasional.
Merkel telah menjadi Kanselir Jerman sejak November 2005, membuat dirinya tercatat sebagai petahana terlama di Uni Eropa.
Dia juga dikenal dekat dengan Barrack Obama saat masih menjabat sebagai Presiden AS.
Sejumlah relawan membersihkan jalan tempat protes
anti-pemerintah dengan deterjen dan sapu di Bangkok, Thailand (5/2).
Pengunjuk rasa anti-pemerintah mengajukan petisi kepada pengadilan untuk
membatalkan pemilu akhir pekan lalu. AP/Wally Santana
CB, Jakarta - Sebanyak empat menteri di pemerintahan Thailand
membuat partai baru bernama Palang Pracharat. Pembentukan Partai Palang
Pracharat dilakukan di tengah-tengah spekulasi Perdana Menteri
Thailand, Prayuth Chan-ocha, akan kembali berkuasa.
Partai Palang
Pracharat diketuai oleh Menteri Industri Thailand, Uttama Savanayana.
Dia berjanji akan membantu Thailand keluar dari perpecahan politik.
"Kita sudah cukup membuang waktu dan kesempatan untuk mengembangkan negara kita," kata Uttama.
Dikutip dari Reuters pada Minggu, 30 September 2018, Perdana
Menteri Chan-ocha telah menjanjikan pemilu akan diselenggarakan pada
Mei 2018. Thailand saat ini dipimpin oleh pemerintahan militer atau
dikenal pemerintahan Junta.
Peluncuran Partai Palang Pracharat
dilakukan hanya beberapa hari setelah Perdana MenteriChan-ocha
menyatakan sangat tertarik dengan dunia politik. Keempat menteri yang
membentuk partai baru itu kompak tidak akan mengundurkan diri dari
posisi menteri.
Menteri
Perdagangan Thailand, Sontirat Sontijirawong, yang menjadi Kepala
Sekjen Partai Palang Pracharat mengatakan partainya tidak akan
memperpanjang pemerintahan militer Thailand yang sekarang berkuasa.
Sebab Partai Palang Pracharat tidak terafiliasi dengan pemerintahan saat
ini dan tidak memiliki anggota partai dari militer.
Pendiri lain
Partai Palang Pracharat adalah Menteri Teknologi Thailand, Suvit
Maesincee dan Kobsak Pootrakool, Menteri Sekertaris Negara. Partai ini
siap berebut suara di pemilu Thailand Mei 2019.
CB,
WASHINGTON -- Pejabat AS mengatakan Kapal destroyer (tempur) Amerika
Serikat berlayar di pulau yang dijadikan Cina sebagai pangkalan militer.
Hal ini tentu akan membuat Cina semakin murka terutama dilakukan saat
hubungan kedua negara sedang memanas.
"Kami mengadakan rutinitas dan Navigasi Bebas (Freedom of Navigation)
reguler, seperti yang sudah kami lakukan di masa lalu dan
melanjutkannya di masa depan," kata pejabat AS tersebut, Ahad (30/9).
Cina
dan AS tengah perang dagang yang sudah merambat ke berbagai sektor
termasuk militer. Pejabat yang tidak berkenan disebutkan namanya
tersebut mengatakan kapal destroyer Decatur berlayar sejauh hampir 19
kilometer di Pulau Gaven and Johnson di Kepulauan Spratly.
Operasi
tersebut menjadi langkah Washington untuk mempersempit dominasi Cina di
perairan yang strategis itu. Angkatan laut Cina, Jepang dan beberapa
negara Asia Tenggara yang melakukan operasi di Laut Cina Selatan.
Cina
mengklaim Laut Cina Selatan yang merupakan lalu lintas perdagangan
internasional dengan nilai tak kurang dari 5,3 triliyun dolar AS setiap
tahunnya. Kini Filipina, Brunie Darussalam, Taiwan, Vietnam dan Malaysia
juga mengklaim perairan tersebut.
Kementerian Luar Negeri
Cina belum menanggapi pernyataan ini. AS sudah mengkritik langkah Cina
yang membangun pangkalan militer di wilayah tersebut.
AS
Khawatir Cina akan membatasi lalu lintas perdagangan tersebut. Sudut
pandang militer AS di perairan ini masih sama seperti yang mereka
lakukan di daerah lain, yakni berpihak untuk kepentingan seluruh dunia
termasuk wilayah sekutu dan tanpa mempertimbangan persoalan politik.
Langkah
AS terbaru ini dilakukan ketika hubungan Cina-AS sedang memburuk.
Ketegangan dua perekonomian terbesar di dunia tersebut sudah merambat di
luar perdagangan.
Presiden AS Donald Trump juga menuduh
Cina berusaha mempengaruhi pemilihan kongres pada bulan November dengan
menaikan tarif impor komoditas pertanian Amerika. Sementara Cina
mengatakan langkah tersebut mereka ambil sebagai tindakan balasan serta
melindungi kepentingan dalam negeri.
AS juga memberikan
sanksi kepada Cina karena membeli peralatan militer dan pesawat jet dari
Rusia. Cina pun membantalkan pertemuan pejabat tinggi angkatan laut
mereka dengan Amerika.
Cina juga menolak kapal perang
Amerika untuk berlabuh di Hong Kong pada bulan depan. Konsulat AS di
Hong Kong mengatakan Cina sudah menolak permintaan kapal amphibi USS
Wasp untuk berlabuh di Hong Kong.
Menteri
Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyatakan mereka mulai mengirimkan
sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah. Foto/Istimewa
MOSKOW
- Rusia menyatakan mereka mulai mengirimkan sistem pertahanan udara
S-300 ke Suriah. Moskow dilaporkan akan mengirimkan setidaknya delapan
unit sistem pertahanan udara tersebut ke Suriah.
"Rusia telah
mulai mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah," kata Menteri
Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti
dilansir Anadolu Agency pada Minggu (30/9).
Keputusan
Moskow untuk mengirimkan S-300 ke Rusia terjadi setelah pesawat
mata-matanya, Il-20, ditembak jatuh sistem rudal S-200 Damaskus ketika
merespons serangan empat jet tempur F-16 Israel.
Menteri
Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu sebelumnya menyatakan, senjata terbaru
bagi rezim Suriah itu akan meningkatkan kemampuan tempur pasukan
pertahanan Presiden Bashar al-Assad terhadap setiap serangan musuh.
Shoigu
mengungkapkan, Moskow pernah menghentikan pengiriman S-300 ke Damaskus
pada tahun 2013 atas permintaan Israel. "Tetapi, situasi di seputar
pasokan itu telah berubah bukan karena kesalahan Rusia," katanya.
Sementara
itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan telah
menyampaikan protes kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin terkait dengan
pengiriman sistem pertahanan udara itu.
Dalam
sebuah pembicaraan melalui sambungan telepon, Netanyahu menyatakan
kepada Putin bahwa pengiriman S-300 ke Suriah adalah tindakan yang tidak
bertanggung jawab dan hanya akan memperburuk situasi di kawasan.
Netanyahu
dalam pembicaraan itu juga mengatakan Israel akan terus melindungi
keamanan dan kepentingannya. Pemimpin Israel juga setuju dengan Putin
pada koordinasi lanjutan antara pasukan bersenjata kedua negara di
Suriah.
Kapal induk HMS Queen Elizabeth milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Foto/REUTERS/Peter Nicholls
LONDON
- Komandan Angakatan Laut Kerajaan (RAF), Nathan Gray, telah
memperingatkan Rusia untuk berpikir dua kali apabila ingin "berhadapan
muka" dengan Inggris. Peringatan yang meremehkan Moskow ini disampaikan
saat dia meluncurkan kapal induk terbesar Inggris, HMS Queen Elizabeth
senilai 1,3 miliar poundsterling.
Ditanya tentang ancaman dari
Rusia, Gray, 41, mengatakan; "Saya pikir siapa pun yang ingin berhadapan
dengan kami harus sangat, sangat gugup dan harus berpikir dua kali."
Setelah
menjadi orang pertama yang mendaratkan jet tempur siluman F-35 di kapal
induk tersebut, Gray mengku bangga. "Saya sangat bangga. Saya tidak
dapat menemukan kata-kata itu sehingga saya menekan udara beberapa
kali."
Kapten Jerry Kyd, komandan kapal perang, memperingatkan
bahwa Rusia mengancam Barat dan para petugasnya tidak akan diterima
kapal barunya, HMS Queen Elizabeth.
"Apa yang kita lihat sekarang
adalah Rusia yang bangkit kembali yang menghadirkan ancaman yang
kredibel lagi kepada negara-negara Barat, (ancaman terhadap) sistem
berdasarkan aturan dan itu harus dianggap serius," ujarnya, seperti
dikutip The Sun, Sabtu (29/9/2018).
Pendaratan jet tempur F-35 di dek kapal induk HMS QUeen Elizabeth menandai dimulainya lebih dari 500 take-off dan touch-down yang ditetapkan akan berlangsung selama 11 minggu ke depan.
Jet tempur siluman itu dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 1200mph atau Mach 1,6. Kedua "lift fan" di belakang kepala pilot memungkinkan udara tersedot dan menembak melalui pesawat.
Hal
itu, lanjut Gray, membuat kemampuan F-35 yang dibutuhkan untuk mendarat
dan lepas landas. Semua senjatanya dibawa secara internal untuk
mengurangi hambatan.
Peringatannya dikumandangkan oleh bos
militer lain di atas kapal, ketika F35 pertama lepas landas dan mendarat
di atas dek kapal raksasa itu.
Gempa bumi dan tsunami menerjang Sigi memicu fenomena likufaksi atau 'tanah bergerak'. (Foto: ANTARA FOTO/BNPB)
Jakarta, CB -- Gempa bumi yang
mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9)
memunculkan fenomena tanah bergerak atau likuifaksi. Fenomena tersebut
diketahui terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah.
Dewan penasehat
Ikatan Ahli Geologi Indonesia Rovicky Dwi Putrohari menjelaskan
likuifaksi terjadi karena adanya getaran gempa, bukan karena tsunami.
Fenomena ini menurutnya banyak dan hampir semua fenomena kegempaan
muncul likuifaksi.
"Likuifaksi terjadi karena ada getaran gempa
yang memicu terjadinya fraksi (butiran) kasar yang terkumpul di bawah
dan butiran halus serta air akan keluar," jelas Rovicky kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Minggu (30/9).
Fenomena ini mengakibatkan turunnya daya dkung tanah terhadap tekanan di
atasnya. Likuifensi merupakan fenomena alamiah yang terjadi karena
adanya aktivitas kegempaan.
"Likuifaksi ini kalau diibaratkan
seperti kita sedang mengetuk-ngetuk toples untuk memasukkan suatu benda
supaya ada banyak yang masuk ke dalamnya. Ini menyebabkan cairan atau
material halus berada di atas," imbuhnya.
Rovicky yang sudah
lebih dari 25 tahun berkecimpung di bidang geologi ini mengatakan
likuifaksi terjadi pada lapisan di bawah tanah ang biasanya berupa
butiran berukuran pasir. Air yang tersimpan di dalamnya akan ikut
terbawa keluar ketika terjadi likuifaksi.
Proses inilah yang kemudian membuat tanah bercampur air menjadi lumpur yang keluar dari dalam perut Bumi.
Untuk terhindar dari likufaksi, ia mengatakan biasanya lapisan tanah
yang berupa pasir dikeringkan sebelum membuat bangunan di atasnya. Untuk
konstruksi bangunan bertingkat tinggi, menurutnya ada soil boring untuk melihat apakah ada hal-hal yang dikhawatirkan terjadi likuifaksi.
Soil boring
sendiri merupakan teknik yang dipakai untuk mensurvei tanah dengan
mengambil beberapa inti dangkal dari sedimen. Teknik ini sangat penting
digunakan sebelum melakukan pengeboran untuk investigasi lepas pantai
untuk menentukan kondisi tanah.
"Perlu dicatat likuifaksi ini
bukan akibat beban di atasnya, tetapi akibat getaran gempa. Namun,
gejala likuifaksi bisa merusak konstruksi di atasnya," ucapnya.
Sebelumnya,
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
dalam konferensi media membenarkan adanya fenomena likuifaksi yang
memicu kemiringan tertentu akibat diguncang gempa dan longsor.
"Likuifaksi
ini membuat material tanah menjadi padat seperti lumpur. Terjadi karena
ada kemiringan tertentu akibat diguncang gempa, akibatnya ada permukaan
tanah yang naik dan turun," jelas Sutopo di tengah konferensi media.
Tim ACT yang sudah berada di Palu, Sulawesi Tengah.
Foto: ACT
Jumlah korban terbesar terdapat di Kelurahan Petobo yang rata oleh terjangan tsunami
CB,
JAKARTA - Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendata jumlah korban meninggal
dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Donggala-Palu Sulawesi Tengah
sebanyak 1.203 orang.
"Korban meninggal 1.203 yang tersebar di beberapa titik, jumlah
korban terbesar terdapat di Kelurahan Petobo yang rata oleh terjangan
tsunami," kata Vice President ACT Insan Nurrohman yang dihubungi di
Jakarta, Senin (1/10).
Berikut rincian data korban yang
didapat dari tim ACT di lapangan, yaitu di Kelurahan Petobo 700 orang,
RS Wirabuana 10 orang, RS Undata 201 orang, Masjid Raya 50 orang, RS
Bhayangkara 161 orang, Kecamatan Tawaeli 35 orang, Kelurahan Kayumalue
Pajeko dua orang, Kelurahan Kawatuna lima orang, Pos Pol PP tujuh orang,
RS Madani 32 orang.
Dia menjelaskan bahwa ACT juga
berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pendataan korban gempa dan
tsunami. Jumlah orang hilang sebanyak 46 orang, termasuk 61 warga negara
asing.
ACT juga mencatat korban luka berat sebanyak 540
orang yang tersebar di beberapa titik, yaitu RS Woodward Palu sebanyak
28 orang, RS Budi Agung Palu 114 orang, RS Samaritan Palu 54 orang, RS
Undata Mamboro Palu 160 orang, dan RS Wirabuana 184 orang.
Jumlah
pengungsi di Kota Palu hingga Ahad (30/9) pukul 20.00 WIB diperkirakan
sebanyak 16.732 jiwa yang tersebar di 123 titik. Pengungsian dengan
wilayah terdampak Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan
Kabupaten Parigi Moutong.
"Komunikasi lumpuh akibat listrik
padam menyebabkan pendataan dan pelaporan dampak gempa dan tsunami di
Kota Palu dan Donggala tidak dapat dilakukan dengan cepat," kata Insan.
Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9).
Foto: Antara/BNPB
Dari tiga kemungkinan itu yang paling kuat dugaanya adalah longsor bawah laut.
CB,
JAKARTA -- Bencana alam gempa bumi kembali menyapa bumi Indonesia. Kini
masyarakat di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah harus merasakan
guncangan kuat yang membuat bangunan runtuh dan merusak infrastruktur.
Bahkan gempa bumi ini tidak datang sendirian, tapi disertai oleh
tsunami, yang juga turut merenggut nyawa mereka. Tim Ekpedisi Palu Koro
yang terdiri dari berbagai elemen mencoba menganalisa, apa penyebab
tsunami ini terjadi.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sukmandaru Prihatmoko yang
juga tergabung dalam Ekspedisi Paku Koro, menganalisis penyebab gempa
bumi yang terjadi di Palu adalah adanya aktivitas sesar geser Palu Koro.
Namun sebenarnya sesar Palu Koro ini kecil kemungkinan untuk dapat
menyebabkan tsunami. Bahkan pada aktivitas gempa dengan magnitudo
seperti saat ini.
"Kita belum memastikan penyebab
terjadinya tsunami di di sana tapi kami menganalisa setidaknya ada tiga
kemungkinan," jelas Sukmandaru, di Kantor Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), Jakarta, Ahad (30/9).
Lanjut Sukmandaru,
pertama Sesar Palu Koro bergeser, dan memicu adanya longsor bawah laut.
Kemudian longsor ini membawa massa yaitu tanah atau batuan yang menimpa
air laut dan membuat tsunami. Kedua, patahan tersebut memicu bergeraknya
atau naiknya patahan di tempat lain dan diduga bisa terpicu penyebab
tsunami. Ketiga karena patahan flower structure.
"Memang,
harusnya patahan ini bergeser biasa, tapi di satu titik di dasar laut,
ada titik yang berkumpul dan membuat pola seperti bunga. Sehingga
mendesak air di atasnya dan memicu tsunami," tambahnya.
Namun
dari tiga kemungkinan itu yang paling kuat dugaannya adalah adanya
longsor bawah laut. Bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan oleh keruhnya
air laut ketika bencana ini datang. "Kalau tsunami yang di Teluk Palu
itu airnya keruh sekali. Sementara tsunami di Donggala lebih jernih.
Maka kemungkinan ada material yang longsor di dasar laut, mengotori air
dan terbawa ke daratan," terang Sukmandaru.
Menurut
Sukmandaru ada ada tiga jenis pergerakan lempeng. Pertama konvergen
yaitu antara lempeng saling bertabrakan. Kedua divergen dimana lempeng
saling berjauhan, dan ketiga transform atau sesar yang mana lempeng
hanya saling bergeser. "Tsunami di Donggala dan Palu kemungkinan karena
aktivitas lempeng saling bertabrakan," kata Sukmandaru.
Kemudian,
untuk gempa bumi di Donggala dan Palu terkait langsung dengan sesar
Palu Koro di luar 10 segmen yang sudah dipetakan. Pemetaan dan
penelitian yang lebih rinci harus dilakukan di eksistensi Sesar Palu
Koro bagian utara. Oleh karena itu, pihaknya berharap, sosialisasi
mitigasi harus lebih gencar dilakukan oleh semua pihak tentang rentannya
zona gempa sepanjang Palu Koro-Matano.