Senin, 01 Oktober 2018

Balas Serangan Parade Militer, Iran Jatuhkan Rudal di Suriah


Balas Serangan Parade Militer, Iran Jatuhkan Rudal di Suriah
Ilustrasi (REUTERS/Alaa al-Faqir)


Jakarta, CB -- Pasukan paramiliter Garda Revolusi Iran menyebut pihaknya menembakan sejumlah peluru kendali ke wilayah timur Suriah pada Senin (1/10) pagi. Serangan ini dilakukan sebagai balasan atas penembakan massal yang menerjang parade militer di Kota Ahvaz pada Sabtu (22 /9) lalu. Insiden itu menewaskan 29 orang dan melukai 60 lainnya.

Kantor berita Iran, IRNA mengatakan serangan yang menargetkan basis kelompok militan itu "menewaskan dan melukai" sejumlah anggota militan di "timur Sungai Euphrates" Suriah tanpa menjelaskan lebih detail lagi.

"Markas pelaku yang bertanggung jawab atas serangan teroris yang terjadi di Ahvaz telah diserang beberapa menit lalu di sekitar Euphrates dengan sejumlah rudal balistik oleh pasukan angkatan udara Garda Revolusi," bunyi pernyataan pasukan tersebut melalui situs resminya, Senin (1/10).


Garda Revolusi Iran merilis sejumlah gambar di situsnya yang menunjukkan proses peluncuran rudal-rudal tersebut di sebuah lokasi yang tidak diberitahu.

Namun, selama ini pasukan Iran kerap meluncurkan serangan rudal semacam itu dari wilayah barat negaranya. Tahun lalu, Teheran juga pernah menembakan peluru kendali ke wilayah Suriah sebagai balasan atas serangan ISIS yang menragetkan gedung parlemen Iran dan makam Ayatollah Ruhollah Khomenei.

Serangan terbaru Iran pagi ini menambah kebingungan terkait pelaku penembakan massal di Ahvaz akhir September lalu.

Insiden bermula saat empat pria bersenjata melontarkan serangkaian tembakan membabi-buta dari belakang panggung saat parade berlangsung sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Beberapa media melaporkan para gerilyawan menyamar dengan berpakaian ala militer Iran. Keempatnya juga diketahui berusaha menyerang area para pejabat setempat menonton parade.

Semula, Iran menyalahkan Arab Saudi dan Amerika Serikat, sebagai musuh bebuyutannya, sebagai dalang penembakan massal tersebut. Sejumlah kelompok ekstremis, termasuk ISIS juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Hingga kini, pemerintah dan media Suriah tampak belum menyadari serangan yang diluncurkan pemerintahan Presiden Hassan Rouhani hari ini, demikian dilaporkan The Washington Post.




Credit  cnnindonesia.com