Jumat, 13 Juli 2018

Di Balik Penyelamatan Belasan Remaja di Gua Thailand


Di Balik Penyelamatan Belasan Remaja di Gua Thailand
Belasan remaja dan pelatih sepak bola yang terjebak di gua Thailand telah diselamatkan.(REUTERS/Stringer)


Jakarta, CB -- Sebanyak 12 remaja anggota tim sepak bola Wild Boars telah berhasil diselamatkan, bebas dari jebakan banjir dan sempit dinding gua di mana mereka sempat terperangkap selama lebih dari dua pekan.

Satu unit militer Thailand senyum dengan penuh kebanggaan saat mereka loncat ke atas kendaraannya dekat gua Tham Luang, Chiang Rai, disambut warga yang menanti untuk menghormati para pahlawannya.

Namun, di balik suasana gembira itu ada satu hal yang diketahui para petugas penyelamat, yakni operasi dramatis itu bisa gagal kapan saja.



Kini, setelah misi berakhir dan para remaja berada dalam kondisi aman dalam perawatan rumah sakit, cerita itu bisa diungkap.

Untuk beberapa hari setelah belasan orang itu menghilang, para penyelamat tak tahu sama sekali lokasi yang mesti dituju, juga keselamatan nyawa para korban. Berpengalaman dalam situasi penyelaman konvensional, anggota angkatan laut Thailand pun dihadapkan pada tantangan baru.

Kepada CNN pada Rabu, (11/7), komandan unit Darat, Laut dan Udara (Navy SEAL) Thailand, Laksamana Muda Arpakorn Yookongkaew, menceritakan kembali tantangan awal itu.

Hujan dan gua yang panjang dan berkelok sudah jadi kekhawatiran. Dalam pemantauan pertama, "harapan kami untuk menemukan para bocah berkurang," ujarnya.

Tugas mereka tampak sangat sulit, tapi itu tak menghentikan petugas setempat mengirim satu tim beranggota 110 Navy SEAL Thailand, ratusan tentara dan sejumlah sukarelawan untuk menyelamatkan para remaja yang hilang.

Tim Yookongkaew melalui gua gelap gulita dan air keruh yang menggenanginya, hingga menemukan jejak kaki di sebuah persimpangan. Namun, mereka tak bisa bergerak lebih jauh hingga pompa air dikerahkan.

Pompa kelas industrial itu hanya bisa mengurangi ketinggian air sebanyak satu hingga dua sentimeter setiap harinya, kata Yookongkaew.

Baru setelah beberapa hari, air mulai terlihat agak jernih, ketinggiannya berkurang dan jarak pandang meningkat. Bersama dua warga Australia, sejumlah penyelam asal Inggris berbicara dengan Navy SEAL Thailand dan memetakan rute.

"Kapanpun penyelam gua melalui satu jalan untuk pertama kalinya, mereka menggunakan garis pandu dan menggunakan jari dan jempol mereka untuk memastikan mereka menandai rute," kata Bill Whitehouse, salah satu penyelam asal Inggris.

"Di bawah air, keadaan sangat gelap. Kita boleh pasang banyak lampu di kepala, tapi banyak lumpur dan endapan. Kita tak bisa melihat dengan jelas. Seperti berkendara di tengah kabut dengan lampu depan menyala."

Pada percobaan ketiga menembus gua, 2 Juli, John Volanthen dan Rick Stanton, dua penyelamat khusus gua yang paling berpengalaman di dunia, bertemu dengan para remaja itu.

Volanthen mencapai ujung dari garis pemandunya, memasangkannya di air keruh, dan naik ke permukaan melihat pemandangan mengejutkan.

Di hadapannya, di atas tebing setinggi sekitar satu meter di atas air, adalah 12 remaja dan pelatihnya.
Saat Volanthen naik ke permukaan, dia menemukan belasan anak yang terjebak.
Saat Volanthen naik ke permukaan, dia menemukan belasan anak yang terjebak. (Thai Navy Seal/Handout via REUTERS TV)
"Ada berapa orang?" kata Volanthen kepada para bocah.

"13," kata salah seorang remaja.

"Bagus sekali," jawab Volanthen.

Saat-saat itu sangat luar biasa, kata Whitehouse.

"Satu-satunya masalah adalah ketika kita menemukan mereka, kita mulai berpikir, sekarang apa yang harus dilakukan?"

Yookongkaew mengatakan rencana awalnya adalah membiarkan anggota tim sepak bola itu selama sebulan atau lebih sementara para penyelamat mencari cara mengeluarkannya, mungkin lewat jalur masuk lain atau menunggu air surut.

Namun, para korban berada di sebuah daratan kecil sekitar 4 kilometer di dalam gua, dikepung air banjir dengan oksigen terbatas yang terus berkurang dengan cepat.

Opsi penyelaman selalu berisiko. Para penyelam menyebut kondisi di lokasi sebagai salah satu yang paling ekstrem yang pernah mereka lalui, dan para remaja itu tak bisa berenang, apalagi menyelam.

"Anak-anak itu tidak akan selamat diam di ruangan itu. Tapi jika kita melakukan operasi berisiko dan mereka meninggal, bukankah kita lebih baik meninggalkan mereka di sana dan berharap air surut?" kata Whitehouse.

Sementara para penyelamat memikirkan cara terbaik, empat penyelam Thailand tinggal bersama para korban, menjaga kesehatan mereka dan secara bertahap mengenalkan mereka kembali pada makanan.

Keputusan untuk memindahkan mereka merupakan keputusan yang sulit, ditambah kematian seorang mantan Navy SEAL Thailand Saman Kunan, yang kehabisan udara saat kembali dari operasi pengiriman tanki oksigen ke dalam gua.

Kematiannya mengubah suasana hati di lapangan, menunjukkan bagaiaman bahayanya misi tersebut.

Yookongkaew menyebut Kunan sebagai "pahlawan bagi Thailand dan seluruh dunia."

Namun, tak ada waktu untuk berduka.

Musim hujan jadi ancaman, dan jelas tak ada jalan lain untuk mengeluarkan mereka.

Whitehouse meminta dua penyelam gua lainnya--Chris Jewell dan Jason Mallison--dan tiga staf pendukung untuk pergi ke Thailand membawa peralatan baru.

Dia membawa masker menyelam ukuran anak dan tali dari sebuah perusahaan di Perancis. Salah satu pemasok asal Inggris pergi dari satu tempat penjualan ke tempat lainnya untuk mencari barang apapun yang dibutuhkan.

Sementara itu, di Thailand, para penyelam berlatih menjalani operasi dengan anak-anak sekolah setempat di kolam renang terdekat.

Kemudian, pada 8 Juli, 13 penyelam asing termasuk seorang dokter bergabung dengan angkatan laut Thailand untuk memulai penyelamatan.

Para remaja diberi baju renang setebal 5 milimeter, masker yang menutupi seluruh wajah dan botol udara sementara penyelam lain berjaga-jaga jika ada anak yang kesulitan.

Anak-anak dibagi menjadi kelompok beranggota empat orang. Setiap orang dibawa oleh dua penyelam yang membawakan tanki oksigen dan membimbing mereka melalui terowongan berair keruh. Setiap penyelamatan memakan waktu berjam-jam, sebagian besar dihabiskan di bawah air.
Para penyelam membawakan tanki oksigen untuk tim sepakbola yang terjebak.
Para penyelam membawakan tanki oksigen untuk tim sepakbola yang terjebak. (REUTERS/Stringer)
Bagian paling berbahaya dari perjalanan ini adalah di beberapa kilometer pertama, saat mereka mesti masuk ke celah yang sangat sempit di bawah air.

Setelah melalui bagian ini, mereka diserahkan kepada tim penyelamat lain, yang membawa mereka melalui sisa gua.

Proses itu diulangi pada Senin dan Selasa, hingga akhirnya seluruh anggota tim sepak bola, beserta pelatihnya, dibawa ke tempat yang aman.

Ada laporan yang menyebut anak-anak itu dibius sepanjang operasi. Para pejabat berhati-hati menanggapi hal tersebut.

"Kami harus menggunakan semua cara yang bisa membuat para anak tidak panik ketika dibawa keluar," kata Yookongkaew. Dia juga mengatakan tak akan memberikan detail apapun tentang operasi, selain bahwa keputusan itu diambil secara bersama-sama.

"Paling penting, mereka hidup dan selamat," ujarnya.

Kini, para remaja itu berada di bangsal isolasi di rumah sakit, perlahan mulai mendapatkan kembali kekuatan mereka. Dalam beberapa hari ke depan, saat dokter yakin mereka bebas dari infeksi, mereka akan diperbolehkan berbicara pada orang tua mereka di ruangan yang sama.

Sementara, saat tim internasional dibubarkan dan para penyelamat mulai kembali ke rumah masing-masing, Thailand merayakan hasil yang dapat dikatakan cukup ajaib.




Credit  cnnindonesia.com




Kamis, 12 Juli 2018

Argentina Minta Bantuan Rusia Tangkap Penasihat Khamenei


Argentina Minta Bantuan Rusia Tangkap Penasihat Khamenei
Argentina meminta bantuan Rusia untuk menangkap pasihat Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati. Velayati diduga terlibat pemboman pusat Yahudi di Buenos Aires pada 1994 lalu. Foto/Istimewa

BUENOS AIRES - Seorang hakim federal Argentina telah meminta pejabat Rusia untuk menangkap seorang penasihat tingkat tinggi pemimpin tertinggi Iran. Hal itu terkait pengeboman pusat Yahudi (AMIA) di Buenos Aires pada tahun 1994 lalu.

Ali Akbar Velayati dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Velayati adalah menteri luar negeri Iran saat serangan teroris itu terjadi. Ia diduga terlibat dalam memerintahkan pengeboman tersebut. Saat ini, Velayati menjadi penasihat urusan internasional untuk Ayatollah Ali Khamenei.

Velayati adalah salah satu utusan khusus yang dikirim Iran ke berbagai negara sebagai tanggapan atas penarikan Amerika Serikat (AS) dari kesepakatan nuklir 2015 pada awal tahun ini.

“Setelah kesalahan strategis Trump dalam penarikan secara sepihak, Republik Islam Iran memutuskan untuk mengirim utusan khusus ke berbagai negara yang menyampaikan pesan pejabat tinggi Iran yang berisi sikap, posisi, dan pendekatan kami terhadap gerakan AS yang arogan dan ilegal ini,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghasemi dalam menggambarkan kunjungan Velayati ke Moskow.

Menyusul laporan berita dari kunjungan itu, Hakim Rodolfo Canicoba Corral meminta penangkapan Velayati. Surat perintah penangkapan internasional terhadap Velayati dan tujuh pejabat Iran lainnya telah dikeluarkan sejak 2006. Pemboman AMIA menewaskan 85 dan melukai ratusan lainnya seperti dikutip dari Times of Israel, Kamis (12/7/2018).

Iran juga diyakini berada di belakang bom mobil 1992 yang menghancurkan Kedutaan Besar Israel di Buenos Aires, menewaskan 29 orang dan melukai 242 orang.

Pada 2016, menjelang perjalanan Velayati lainnya, Argentina membuat permintaan untuk penangkapannya ke Singapura dan Malaysia tetapi tidak berhasil.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga bertemu dengan Putin di Moskow pada Rabu ketika ia membahas tuntutan Israel untuk penarikan pasukan Iran dari Suriah, di mana mereka membantu pasukan rezim Damaskus dalam perang sipil.




Credit  sindonews.com





Taliban Abaikan Tawaran Perundingan Damai Afghanistan


Pasukan Taliban
Pasukan Taliban
Foto: muslimdaily

Presiden Afghanistan menawarkan perundingan damai pada 30 Juni.



CB, KABUL -- Kelompok Taliban dilaporkan telah mengabaikan tawaran perundingan damai terbaru yang diajukan Pemerintah Afghanistan. Hal itu diprediksi akan kian menyulitkan tercapainya perdamaian di negara tersebut.


Presiden Afghanistan Ashraf Ghani diketahui telah menawarkan perundingan damai kepada Taliban ketika gencatan senjata dalam rangka memperingati Idul Fitri berakhir pada 30 Juni lalu. Menurut Ghani, gencatan senjata yang berlangsung selama lebih dari dua pekan berhasil 98 persen. Ia menilai itu menandakan milisi Taliban dan warga sipil menginginkan perdamaian.

Namun Taliban tak akan berpartisipasi dalam pembicaraan damai. Hal itu kecuali bila Amerika Serikat (AS) berkenan untuk ikut dalam perundingan. Sebab menurut Taliban, AS adalah pihak yang melanjutkan perang dan menghancurkan Afghanistan dengan rentetan serangan udara.

"Jadi, bila ada pembicaraan, mereka (Pemerintah Afghanistan) harus bersama-sama (orang Amerika). Kalau tidak, mereka tidak akan memiliki hasil apa pun," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Pernyataan tersebut berlawanan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang menyebut masih ada harapan bagi pembicaraan damai antara Pemerintah Afghanistan dengan Taliban. Sebab ia mengklaim, Taliban telah melihat bahwa mereka tidak akan memenangkan pertempuran militer di lapangan. Hal itu ia sampaikan ketika melakukan kunjungan perdananya ke Afghanistan pada Senin (9/7).

Peperangan antara Pemerintah Afghanistan dengan Taliban telah berlangsung selama lebih dari 16 tahun. Peperangan telah menyebabkan ribuan warga sipil tewas. Pada tahun lalu saja konflik telah membunuh atau melukai lebih dari 10 ribu warga sipil.

Selama memerangi milisi Taliban, pasukan Afghanistan dibantu oleh militer AS. Serangan udara pun kerap dilancarkan militer AS ke basis-basis Taliban. Namun Taliban belum menyerah. Serangan militer Afghanistan dan AS tak jarang dibalas Taliban dengan serangan bom bunuh diri yang menargetkan warga sipil. Ibu Kota Afghanistan Kabul merupakan kota yang kerap menjadi sasaran serangan bom bunuh diri tersebut.



Credit  republika.co.id





Menhan: Kedaulatan Indonesia Terganggu, Kita Perang


image_title
Photo :VIVA.co.id/Reza Fajri

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu                 


CB – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, konsep diplomasi pertahanan yang saat ini diimplementasikan oleh Pemerintah Indonesia dilakukan melalui pendekatan persahabatan dengan empat poros.

Pendekatan persahabatan dengan kekuatan besar di kawasan Indo Pasifik yaitu antara lain dengan Amerika Serikat, China, Rusia dan negara-negara anggota ASEAN.

"Pendekatan ini diadakan guna menjaga stablitas kawasan demi terwujudnya kawasan yang aman, damai dan sejahtera," kata Ryamizard dalam pembukaan Indonesia International Defense Science Seminar di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Juli 2018.

Ryamizard mengatakan, beberapa dampak positif dari pendekatan tersebut yang dapat dirasakan secara langsung adalah kondisi di Laut China Selatan yang semakin mereda serta terciptanya iklim kondusif di kawasan.
Poros maritim strategis di kawasan Indo Pasifik berkembang mulai dari utara yaitu Laut China Selatan kemudian ke Perairan Natuna yang masuk melalui Selat Malaka, Selat Sunda dan ke Samudera Hindia.

"Ini merupakan lalu lintas perdagangan internasional yang bernilai tak kurang dari US$5,2 triliun setiap tahunnya. Jadi kalau ini terganggu maka perdagangan dunia juga terganggu. Dampak yang paling kena adalah ASEAN, termasuk Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, Ryamizard juga mengatakan, situasi keamanan dalam poros maritim berdampak pada perkembangan geopolitik dan geostrategis kawasan Indo Pasifik yang saat ini memunculkan tantangan dan potensi ancaman baru yang bahkan bersifat lintas negara.

"Dalam perspektif Indonesia, ancaman tidak lagi bersifat perang terbuka antarnegara atau ancaman yang belum nyata. Ini bisa jadi nyata, kalau kedaulatan dan integritas Indonesia terganggu maka kita perang. Selama tidak terganggu untuk apa perang. Perang hanya untuk mempertahankan diri," ujarnya.




Credit  viva.co.id




Pelari Muda Indonesia Juara Dunia di Finlandia


image_title

Photo :Istimewa

Pelari muda Indonesia, Muhammad Zohri                 


CB – Saat fokus orang-orang teralihkan ke Piala Dunia 2018, prestasi malah dicatatkan oleh pelari muda Indonesia, Muhammad Zohri. Di Piala Dunia Atletik U-20 yang digelar di Finlandia, Zohri berhasil menyabet gelar juara pada nomor 100 meter.

Zohri berhasil mengungguli dua pesaing terberatnya asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Catatan waktunya adalah 10,18 detik dengan rataan waktu kecepatan 1,2 meter per detik.

Perjalanan Zohri di Piala Dunia Atletik U-20 terbilang tak meyakinkan. Sebab, di semifinal, Zohri sempat kalah dari Schwartz, yang ada di posisi terdepan, dengan margin 0,05 detik.

Alhasil, pada partai final, Zohri tak menjadi unggulan dan cuma berada di lane 8. Meski demikian, Zohri mampu meledak di partai puncak.
Pelari 18 tahun tersebut mampu merebut posisi terdepan saat memasuki titik tengah lintasan. Hingga akhirnya, Zohri mampu meraih gelar juara.

Pencapaian Zohri menjadi sejarah baru bagi Indonesia di Piala Dunia Atletik U-20. Sebelumnya, Indonesia cuma mampu meraih posisi 8 sebagai catatan terbaik dalam ajang yang digelar sejak 1986 ini.
Pelari muda Indonesia, Muhammad Zohri

"Saya akan berpesta malam ini. Sekarang, saya akan bersiap untuk menghadapi Asian Games, bulan depan. Saya begitu bangga. Ini pengalaman dan pencapaian luar biasa dalam karier saya," ujar Zohri dilansir situs resmi IAAF.




Credit  viva.co.id






Bikin Sejarah, Israel Bakal Daratkan Pesawat di Bulan


Ilmuwan Israel berdiri di samping pesawat ruang angkasa tak berawak yang direncanakan oleh tim Israel untuk diluncurkan ke luar angkasa pada akhir tahun dan mendarat di Bulan tahun depan, di Yahud, Israel, 10 Juli 2018.[REUTERS / Ronen Zvulun]
Ilmuwan Israel berdiri di samping pesawat ruang angkasa tak berawak yang direncanakan oleh tim Israel untuk diluncurkan ke luar angkasa pada akhir tahun dan mendarat di Bulan tahun depan, di Yahud, Israel, 10 Juli 2018.[REUTERS / Ronen Zvulun]

CB, Tel Aviv- Perusahaan luar angkasa Israel, SpaceIL berencana mendaratkan pesawat luar angkasa tak berawak di bulan pada Februari 2018 untuk pertama kalinya.
CEO SpaceIL mengatakan pesawat luar angkasa berbentuk bundar dengan empat kaki terbuat dari serat karbon akan berangkat pada Desember 2018 dari lokasi peluncuran Cape Canaveral, Florida menggunakan roket SpaceX Falcon 9.

Peluncuran pesawat ruang angkasa itu bertujuan mengirim beberapa gambar dan video kembali ke Bumi selama dua hari, setelah mendarat pada 13 Februari 2018. Pesawat ini juga akan mengukur medan elektromagnetik di permukaan Bulan.
"Pesawat luar angkasa kami adalah yang terkecil yang mendarat di Bulan dan kami akan menempatkan bendera Israel di sana," kata Ido Anteby, CEO SpaceIL, seperti dilansir Times of Israel pada 10 Juli 2018.
Haaretz melansir SpaceIL didirikan pada 2011 oleh Yariv Bash, Kfir Damari dan Yonatan Winetraub dengan anggaran sekitar US $ 90 juta atau Rp 1,3 triliun. Mereka harus mengurangi ukuran dan kemampuan operasi untuk peluncuran yang lebih efisien.

Opher Doron, manajer umum divisi ruang angkasa Israel Aerospace Industries, berbicara di samping modul lunar SpaceIL, di ruang khusus di mana pesawat luar angkasa sedang dikembangkan, selama tur pers fasilitas mereka di dekat Tel Aviv, Israel, Selasa, 10 Juli 2018.[AP Photo / Ilan Ben Zion]
Wahana itu dipamerkan di kantor kontraktor pemerintah, Israel Aerospace Industries, pada Selasa. 10 Juli 2018. Wahana ini memiliki tinggi 1,5 meter dan berat 585 kilogram dengan berat bahan bakar mewakili dua pertiga dari total berat. Saat mendarat di bulan, wahana ini hanya akan memiliki berat 180 kg karena sebagian besar bahan bakar sudah terbakar dalam perjalanan.
Pesawat ruang angkasa akan diluncurkan setelah mencapai ketinggian 60.000 kilometer dari Bumi dan akan mengorbit Bumi dan setelah 8 pekan menuju ke orbit Bulan. Kemudian, wahana ini akan melambat dan perlahan mendarat di permukaan bulan. 

  
Sebagian besar dana kegiatan ini disponsori penyumbang swasta termasuk bendahara kasino Amerika Serikat, Sheldon Adelson, dan miliarder sekaligus co-founder Amdocs, salah satu perusahaan teknologi terbesar di Israel, Morris Kahn.
Sejak 1966, Amerika Serikat dan Uni Soviet telah menempatkan 12 pesawat antariksa tanpa awak di bulan dengan menggunakan rem untuk perlahan memperlambat pendaratan dan Cina melakukannya pada 2013.





Credit  tempo.co





Senat Irlandia Setujui Larangan Impor Produk Israel


Senat Irlandia Setujui Larangan Impor Produk Israel
Demonstrasi seruan boikot produk-produk Israel. Senat Irlandia setujui RUU larangan impor produk Israel yang berasal dari wilayah pendudukan. Foto/REUTERS

DUBLIN - Senat Irlandia meloloskan rancangan undang-undang (RUU) yang melarang impor produk dari Israel. Langkah senat ini telah membuka jalan bagi negara itu untuk menjadi negara Uni Eropa pertama yang memberlakukan boikot terhadap rezim Zionis.

RUU yang berpotensi memicu kemarahan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ini melarang perdagangan dengan dan dukungan ekonomi untuk permukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Setelah disetujui di majelis tinggi parlemen Irlandia atau Seanad, RUU itu harus mendapat persetujuan mayoritas majelis rendah sebelum menjadi produk hukum.

Voting RUU oleh Senat Irlandia seharusnya telah dilakukan Januari lalu. Namun, ditunda atas permintaan pemerintah yang telah didesak Israel. Kala itu, Kementerian Luar Negeri Israel memanggil duta besar Irlandia untuk Israel, Alison Kelly, sebagai upaya tekanan Tel Aviv terhadap Dublin.

Sekadar diketahui, Israel mengambil alih Tepi Barat dari Yordania pada tahun 1967. Tepi Barat merupakan tanah di mana Palestina berharap untuk mendirikan negara merdeka. Sekitar 600.000 pemukim Yahudi tinggal di wilayah-wilayah yang diduduki Israel seperti di Yerusalem timur, Tepi Barat dan Dataran Tinggi Golan.

Nilai ekspor produk Israel ke Irlandia mencapai 500.000 Euro hingga 1 juta Euro per tahun. Namun, para legislator pendukung RUU itu menyatakan bahwa keputusan senat Irlandia bisa membuka jalan bagi negara-negara Uni Eropa lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Netanyahu telah mencela RUU itu. "(RUU) telah memberikan daya tarik bagi mereka yang berusaha memboikot Israel dan benar-benar bertentangan dengan prinsip-prinsip perdagangan bebas dan keadilan," kata Netanyahu.

Kendati demikian, RUU itu tidak melarang semua produk Israel, melainkan hanya produk yang dihasilkan dari wilayah permukiman ilegal di wilayah pendudukan.

Frances Black, senator independen yang mensponsori RUU itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelum pemungutan suara bahwa perdagangan barang-barang (dari wilayah) permukiman menopang ketidakadilan," katanya.

"Di wilayah pendudukan, orang-orang diusir dari rumah mereka, lahan pertanian subur disita, buah dan sayuran yang dihasilkan kemudian dijual di rak-rak Irlandia untuk membayar semuanya," katanya.

"Permukiman ini adalah kejahatan perang, dan sudah waktunya bagi Irlandia untuk menunjukkan kepemimpinannya dan menolak untuk mendukung mereka," ujarnya, dikutip The Guardian, Kamis (12/7/2018).

RUU itu tidak menyebut nama Israel, namun mengacu pada "kekuatan pendudukan" dan "pemukim ilegal".

Pada 2015, Uni Eropa mengeluarkan panduan untuk pelabelan produk dari pemukiman Israel, yang dianggap ilegal dan mengatakan bahwa produk itu menjadi halangan bagi perdamaian. 





Credit  sindonews.com




Jet Tempur Israel Merudal Pasukan Suriah di Quneitra


Jet Tempur Israel Merudal Pasukan Suriah di Quneitra
Pesawat jet tempur F-16 Israel. Foto/Ilustrasi REUTERS

DAMASKUS - Pesawat jet tempur Israel menembakkan beberapa rudal terhadap pasukan rezim Suriah di wilayah Provinsi Quneitra, Rabu malam. Sistem pertahanan udara militer Assad diaktifkan untuk menghalau serangan tersebut.

Serangan militer Zionis itu dilaporkan kantor berita negara Suriah, SANA. Provinsi Quneitra berada di wilayah barat daya Suriah.

"Pesawat musuh Israel menembakkan beberapa rudal ke arah beberapa posisi tentara," tulis media pemerintah tersebut, Kamis (12/7/2018), mengutip sumber militer Assad.

Target serangan rudal Israel adalah pos tentara Suriah di dekat kota Hadar dan Juba. Militer Assad mengklaim sistem pertahanan udaranya berhasil menghalau beberapa rudal musuh.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengonfirmasi serangan tersebut melalui pernyataan pers. "IDF menyerang tiga posisi tentara Suriah sebagai tanggapan atas gangguan oleh UAV Suriah yang dicegat sebelumnya pada Rabu," kata militer dalam siaran pers-nya.

IDF juga melakukan "aktivitas berat" di wilayah Suriah di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Zionis.

Serangan di Quneitra hanya berselang beberapa jam setelah militer Israel menembak jatuh pesawat nirawak Suriah dengan rudal Patriot setelah kendaraan udara itu memasuki wilayah udara Israel. Rekaman dari serangan rudal Patriot dirilis para pejabat Israel tak lama setelah insiden.

Menurut Komite untuk Pelindung Wartawan, setidaknya 70 wartawan dan pekerja media saat ini terperangkap di Provinsi Quneitra dan Deraa di Suriah setelah kedua wilayah itu direbut pasukan Assad dari pemberontak. Puluhan wartawan tak bisa keluar dari wilayah itu karena rezim Suriah menutup perbatasan Suriah-Israel-Yordania.

Serangan terbaru Israel itu terjadi pada saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Seorang pejabat pemerintah Netanyahu mengatakan, Tel Aviv tidak akan menggulingkan Presiden Assad, namun Moskow harus mendorong pasukan Iran untuk hengkang dari Suriah.

"Mereka (Rusia) memiliki minat aktif dalam melihat rezim Assad yang stabil dan kami mengusir orang Iran. Ini dapat berbenturan atau dapat diselaraskan," kata pejabat pemerintah Netanyahu yang berbicara tanpa menyebut nama.

"Kami tidak akan mengambil tindakan terhadap rezim Assad," lanjut pejabat itu menirukan ucapan Netanyahu kepada Putin, yang dikutip Reuters.

Sementara itu, David Keyes, juru bicara Netanyahu, membantah bahwa perdana menteri membuat pernyataan itu kepada Putin.

"Kami tidak terlibat dalam perang saudara (di Suriah). Kami akan bertindak melawan siapa pun yang bertindak melawan kami," kata Keyes meringkas pesan Netanyahu pada Putin, yang dilansir Reuters




Credit  sindonews.com






Temui Vladimir Putin, Israel Ingin Usir Iran dari Suriah



Tentara Israel berdiri di atas tank di Dataran Tinggi Golan dekat perbatasan Israel dengan Suriah.(REUTERS)
Tentara Israel berdiri di atas tank di Dataran Tinggi Golan dekat perbatasan Israel dengan Suriah.(REUTERS)

CB, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Rabu 11 Juli, di tengah ketegangan atas keberadaan pejuang yang didukung Iran di Suriah. Dilaporkan Times of Israel, 11 Juli 2018, pertemuan dijadwalkan beberapa hari setelah Israel dituduh Suriah melakukan serangan udara di pangkalan udara Suriah dekat Homs yang diduga digunakan oleh milisi Iran dan pejuang Syiah lainnya.

Israel dalam beberapa hari terakhir juga fokus untuk menjaga pejuang Suriah keluar dari zona demiliterisasi di perbatasan Golan yang diduduki oleh Israel. Pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Assad dan didukung oleh kekuatan udara Rusia telah mengambil alih kantong terakhir perlawanan pemberontak di Suriah selatan.Pada Selasa, Netanyahu bertemu dengan utusan khusus Putin di Timur Tengah, Alexander Lavrentiev dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin di Yerusalem untuk membahas perkembangan regional.
Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu menegaskan kembali posisi Israel bahwa negara itu tidak akan mentoleransi kehadiran militer Iran atau proksinya di mana saja di Suriah dan bahwa Suriah harus mematuhi gencatan senjata 1974.

Tentara Israel berjalan di unit artileri di perbatasan dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan pada 27 Januari 2015.[REUTERS/Baz Ratner]
Pasukan Bashar al-Assad yang didukung Rusia telah merebut Suriah barat daya dan jalur menuju Quneitra, sebuah distrik yang dikuasai pemberontak yang membatasi perbatasan Dataran Tinggi Golan dengan Israel. Ini meningkatkan kekhawatiran Israel bahwa Assad akan mencoba untuk menempatkan pasukannya di sana dan melanggar kesepakatan demiliterisasi U.N. 1974 tentang Golan.
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, meningkatkan ancaman untuk menggunakan kekuatan bersenjata jika pasukan Damaskus melangkah lebih jauh.
"Setiap tentara Suriah yang akan berada di zona demiliterisasi akan terancam," kata Lieberman, seperti dilansir dari Reuters.
Namun pernyataan Lieberman tampaknya memberi isyarat bahwa Assad akan mendapatkan kembali kendali atas sisi Suriah dari Golan.
Ketika ditanya apakah perbatasan Quneitra akan dibuka kembali di bawah gencatan senjata yang diawasi PBB antara Israel dan Suriah, dan apakah kedua musuh lama itu dapat membangun semacam hubungan baik, Lieberman menjawab, "Saya rasa kita jauh dari itu, tetapi kami tidak mengesampingkan apa pun. ”
Pernyataan ini bisa menunjukkan pendekatan yang lebih terbuka untuk Assad menjelang pembicaraan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Suriah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
Sementara Presiden AS Donald Trump dilaporkan mempertimbangkan membuat kesepakatan dengan Suriah saat bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin selama pertemuan 16 Juli di Helsinki, Finlandia.

"Akan bijaksana [bagi AS] untuk melindungi kepentingan yang tersisa di Suriah sebelum terlambat," tulis pernyataan Foreign Policy, sebuah publikasi media yang membahas kebijakan global, seperti dilansir dari IRNA."Apa yang disebut mengusir Iran dari Suriah masih tidak jelas, tetapi tanpa mengerahkan militer di Suriah , yang tampaknya Trump tidak ingin lakukan, tentu akan sulit dilakukan. Tujuan ini harus diwujudkan di meja perundingan. Mengusir Iran sepenuhnya dari Suriah adalah sebuah mimpi," lanjut pernyataan Foreign Policy di situsnya.



Credit  sindonews.com




Tablet purbakala Odisseia ditemukan di Yunani


Tablet purbakala Odisseia ditemukan di Yunani
Kuil Zeus di Athena. (wikimedia)



Athena (CB) – Sebuah tablet purbakala berukirkan 13 bait Odisseia ditemukan di Yunani selatan, yang diduga merupakan domumentasi pertama atas sajak epos legendaris itu, kata Kementerian Kebudayaan Yunani, Selasa (10/7) setempat.

Tablet tersebut ditemukan setelah ekskavasi selama tiga tahun oleh Badan Purbakala Yunani bekerja sama dengan Lembaga Purbakala Jerman.

Lempeng tanah liat itu diyakini berasa dari abad ketiga pada era Romawi dan ditemukan di dekat peninggalan Kuil Zeus di tempat lahir Olimpiade di Peloponnese barat, demikian dilansir AFP.

“Jika tanggalnya dikonfirmasi, tablet tersebut bisa jadi catatan tertulis karya Homer tertua yang ditemukan” di Yunani, kata kementerian dalam pernyataan.

Salah satu bagiannya yang diambil dari buku 14, menggambarkan kembalinya Ulysses ke kampung halamannya di Pulau Ithaca.

Pertama kali dibuat secara lisan sekitar abad ke-8 SM, epos tersebut – yang berhubungan dengan penulis kuno Yunao Homer – kemudian disalin saat era Kekristenan ke atas perkamen yang baru ditemukan beberapa bagian saja di Mesir.





Credit  antaranews.com





Dalam sepekan, empat pejabat Filipina tewas ditembak


Dalam sepekan, empat pejabat Filipina tewas ditembak
Ilustrasi (ANTARANEWS/Ardika)



Manila (CB) - Seorang wakil wali kota tewas diserang oleh dua orang penembak yang mengendarai motor, pada Rabu di satu kota di Filipina Selatan.

Wakil wali kota itu menjadi pejabat daerah keempat yang dibunuh dalam waktu satu pekan.

Satu di antara empat pejabat itu dikatakan Presiden Rodrigo Duterte mungkin terkait dengan narkoba.

Serangan pada Rabu menjadikan jumlah wali kota dan wakil wali kota yang tewas 16 orang setelah Duterte melancarkan gerakan maut antinarkotika sejak ia mulai menjabat sebagai presiden pada 2016, lapor media massa.

"Kami sedang menyelidiki motif pembunuhan tersebut," kata Allan Nazaro, Kepala Kepolisian Zamboanga City, setelah serangan Rabu, seperti dilansir Reuters.

Serangan itu terjadi terhadap Al Rashid Mohammad Ali, wakil wali kota Sapa-sapa di provinsi paling selatan Filipina, Tawi-Tawi.

Seorang kerabat sedang menyupiri Ali di dalam kendaraannya ketika para pria itu melepaskan tembakan, tambah Nazaro.

Tiga wali kota, yang berada dalam daftar pantauan Duterte mengenai pejabat-pejabat daerah yang diduga terkait dengan narkoba, tewas dalam kurun waktu dua tahun. Ali sendiri adalah wakil wali kota kedua yang dibunuh.

Pekan lalu, Wali Kota Tanauan di Batangas, Antonio Halili, terkena tembakan peluru di dadanya saat menghadiri upacara penaikan bendera.

Halili menjadi perhatian pada 2016 karena mengarak-arak para tersangka pelanggar narkoba di jalanan, namun Duterte memasukkannya ke dalam daftar para pemimpin daerah yang harus diawasi.

Duterte mengatakan Halili kemungkinan memiliki keterlibatan dengan narkoba dan menyebut aksinya mengarak para tersangka itu merupakan taktik untuk meyakinkan polisi bahwa ia tidak terkait dengan perdagangan obat-obatan terlarang. Putri Halili membantah bahwa ayahnya memiliki kaitan dengan narkoba.

Pada Selasa, sejumlah pria bersenjata yang berkendaraan motor membunuh pemimpin kota General Tinio di provinsi Nueva Ecija, Wali Kota Ferdinand Bote, namun kepolisian mengatakan Bote tidak terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang.

Alexander Lubigan, dari Trece Martires di selatan Manila, juga dibunuh dalam penyerapan pada Sabtu.




Credit  antaranews.com




Deklarasi Bogor Jadi Acuan Konferensi Ulama Se-dunia di Saudi



Deklarasi Bogor Jadi Acuan Konferensi Ulama Se-dunia di Saudi
Konferensi Ulama se Dunia tentang perdamaian di Afghanistan yang diselenggarakan oleh OKI (Organisasi Kerjasama Islam), 10-11 Juli di Jeddah Arab Saudi. (Dok. Istimewa)



Jakarta, CB -- Deklarasi Bogor yang dihasilkan dalam pertemuan ulama tiga negara, Pakistan, Afghanistan,Indonesia di Bogor menjadi acuan dalam Konferensi Internasioal Ulama se-Dunia demi pertamaian dan keamanan di Afghanistan yang digelar di Jeddah, Arab Saudi mulai Selasa (10/7).

Konferensi "International Ulema Conference on Peace and Security in Afghanistan", yang pertama diadakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dihadiri sekitar 130 negara.

Indonesia diwakili oleh delegasi ulama yang diketuai Prof. Dr. KH. Quraish Shihab.



Muhamad Syafiq Samim, membacakan sambutan Ketua Ulama Senior Afghanistan Maulaya Qiyamuddin Kasyaf menyebutkan bahwa Deklarasi Bogor sebagai salah satu tonggak penting proses perdamaian di Afghanistan.



Wakil Tetap RI di OKI, Agus Maftuh Abegebriel mendampingi Ketua Delegasi Ulama Indonesia, Prof. Dr. KH. Quraish Shihab dan anggota delegasi KH. Muhyidin Junaidi dalam Konferensi Internasional Ulama untuk perdamaian Afghanistan di Jeddah Arab Saudi
Foto: Dok. Istimewa
Wakil Tetap RI di OKI, Agus Maftuh Abegebriel, Prof. Dr. KH. Quraish Shihab dan KH. Muhyidin Junaidi dalam Konferensi Internasional Ulama untuk perdamaian Afghanistan di Jeddah Arab Saudi
Emosional dan diselingi isak tangis, Syafiq juga menjelaskan beberapa butir penting yg perlu mendapat perhatian dalam proses perdamaian tersebut. Antara lain perlunya gencatan senjata dalam jangka yang panjang, perundingan secara inklusif dengan melibatkan Pemerintah Afghan dan Taliban, serta keharusan mengimplementasikan fatwa pertemuan ulama seluruh Afghanistan yang menyatakan bahwa penumpahan darah adalah haram dan dosa besar.

Pada sisi lain, Syeikh Imam Masjidil Haram yang juga penasehat Royal Court (Diwan Malaki), Saleh bin Abdullah Humaid menegaskan bahwa pentingnya menciptakan kehidupan yang tasamuh (toleran) dan harmoni (ta'ayusy) bagi bangsa Afghan.

"Deklarasi Bogor yang dihasilkan pada Trilateral Ulema Conference on Afghanistan yg diprakarsai oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2018 yang lalu mendapat apresiasi hangat dari peserta konferensi," ungkap Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi sekaligus Wakil Tetap RI untuk OKI, Agus Maftuh Abegebriel yang hadir di konferensi dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (11/7).




Deklarasi Bogor melibatkan para ulama dari tiga negara yaitu Afghanistan, Pakistan dan Indonesia.

Dalam pernyataannya Prof. Quraish Shihab menyampaikan salam Presiden Jokowi kepada para ulama peserta konferensi dan menegaskan bahwa Indonesia akan selalu komitmen untuk membangun jembatan damai dan kasih sayang untuk kemaslahatan rakyat Afghanistan.

Lebih lanjut Prof. Quraish Shihab juga menyampaikan harapan Indonesia terhadap forum ini bisa menghasilkan langkah-langkah nyata menuju perdamaian di Afghanistan dengan tanpa memakai ungkapan yang bisa menyinggung salah satu pihak di Afghanistan.



Dubes Abegebriel menambahkan bahwa kehadiran Indonesia dalam konferensi ini menunjukkan keseriusan Pemerintah RI dalam menyelesaikan konflik dengan menebarkan nilai-nilai toleransi dan kemanusiaan.

Dubes Abegebriel juga menginformasikan bahwa pada hari Rabu jam 9.30 Waktu Saudi, Ketua Delegasi Ulama Indonesia, Prof Quraish Shihab akan diundang khusus oleh Raja Salman di Istana as-Salam, Jeddah.

Konferensi pada hari kedua akan dilanjutkan di Wisma Tamu Kerajaan, Makkah Al-Mukarramah dan akan ditutup dengan Deklarasi Makkah untuk merealisasikan perdamaian di Afghanistan.



Credit  cnnindonesia.com





Penulis Kontroversial Harun Yahya Ditangkap Kepolisian Turki


Harun Yahya ditangkap di kediamannya di Istanbul, Turki, 11 Juli 2018.[Daily Sabah]
Harun Yahya ditangkap di kediamannya di Istanbul, Turki, 11 Juli 2018.[Daily Sabah]

CB, Jakarta - Kepolisian Turki menangkap tokoh kontroversial Adnan Oktar, yang dikenal di luar negeri sebagai Harun Yahya, pada Rabu, 11 Juli 2018. Polisi juga melancarkan operasi untuk menangkap 235 pengikutnya, yang diduga memiliki hubungan dengan sektenya. Dilaporkan dari Anadolu, Rabu, Yahya masuk daftar buronan yang dikeluarkan Departemen Kejahatan Keuangan dari polisi provinsi.
Sektenya telah dituduh melakukan beberapa kejahatan, termasuk mendirikan organisasi dengan tujuan kriminal, pelecehan seksual anak, hubungan seksual dengan anak di bawah umur, penculikan, penahanan anak di bawah umur, melanggar hukum prosedur perpajakan, dan melanggar undang-undang antiteror.
Operasi ini dilakukan di lima provinsi dan menangkap banyak tersangka. Harun Yahya, memiliki saluran TV yang disebut A9. Di sana, ia menjalankan sebuah acara yang membahas isu-isu agama dan sosial, sementara dirinya dikelilingi perempuan yang telah melakukan operasi plastik, yang disebut sebagai "anak kucing" miliknya.

Dilansir dari Daily Sabah, Oktar, yang kini berusia 62 tahun, dikenal luas lewat serangkaian buku yang menantang teori evolusi, yang ditulisnya dengan nama samaran Harun Yahya. Dia ditangkap pertama kali pada 1980-an karena mempromosikan teokrasi.
Setelah pengadilan mendapatinya mengalami gangguan jiwa, dia menghabiskan 10 bulan di rumah sakit jiwa. Setelah dibebaskan, dia tetap memiliki reputasi, tapi popularitasnya menurun. Ia mendirikan sebuah yayasan pada 1995 dan mulai menerbitkan buku-buku tentang kreasionisme dengan nama pena Harun Yahya.
Ia menjadi pembawa acara di stasiun TV pada 2011. Namun acara TV anehnya itu menimbulkan kontroversi dan membuatnya menjadi topik bahasan di Internet. Kontroversinya mencuat seiring dengan kegiatannya, seperti penari berpakaian minim yang tampil di antara pidato Harun Yahya, yang dibumbui dengan referensi agama. Acaranya bahkan sering menerima keluhan yang dilaporkan ke pengawas TV di Turki.
Oktar menyelenggarakan program talk show di saluran televisinya, A9. Dalam acara itu, ia telah mendiskusikan nilai-nilai Islam dan terkadang menari dengan perempuan muda, yang ia sebut "anak kucing", dan bernyanyi dengan pria muda, yang disebutnya "singa".
Pada Februari, pengawas televisi Turki menghentikan program televisi yang diselenggarakan Oktar, yang memadukan diskusi dan tarian teologis. Pengawas mengatakan hal itu melanggar kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
Polisi, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News, melancarkan penyergapan pada pagi hari di rumahnya di Çengelköy, di sisi Asia di Istanbul, Turki, dan menahan para pengawalnya. Pengawal Harun Yahya sempat melawan, tapi berhasil dilumpuhkan. Pasukan keamanan menyita sebuah senjata, rompi antipeluru, dan kendaraan lapis baja di kediaman Yahya.





Credit  tempo.co





Turki Terima Sistem Rudal S-400 Rusia Tahun 2019



Turki Terima Sistem Rudal S-400 Rusia Tahun 2019
Sistem rudal pertahanan S-400 Rusia. Turki akan menerima pasokan pertama sistem itu pada akhir 2019. Foto/REUTERS

BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengumumkan bahwa Ankara akan menerima pasokan pertama sistem rudal pertahanan S-400 Rusia pada akhir 2019. Pengumuman itu disampaikan kepada wartawan di sela-sela pertemuan NATO di Brussels, Rabu.

"Baterai pertama akan dikirimkan menjelang akhir tahun depan," kata Cavusoglu.

Cavusoglu mengatakan, selain Amerika Serikat (AS), beberapa negara anggota NATO lainnya juga telah mempertanyakan pembelian sistem pertahanan canggih Moskow itu. Namun, diplomat Turki itu minta sikap sekutu-sekutu Ankara di NATO itu diakhiri.

"Kami dapat memahami bagian teknis. Sebagai contoh, adalah normal bagi mereka untuk bertanya apakah S-400 mengakui NATO, sistem NATO atau sekutu sebagai musuh. Kami juga sensitif terhadap masalah ini," katanya, dikutip Anadolu, Kamis (12/7/2018).

"Kami telah menetapkan kondisi kami dalam hal ini saat melakukan pembelian," ujarnya.

Desember lalu, Turki mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian dengan Rusia untuk pembelian dua sistem S-400 pada awal 2020. Kemudian bulan April lalu, kedua pihak setuju pengiriman pertama sistem rudal itu dipercepat.

S-400 adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh Rusia yang paling canggih. Sistem ini memiliki kemampuan untuk menembakkan tiga jenis rudal yang mampu menghancurkan target, termasuk rudal balistik dan jelajah.

Pada bulan Juni, Senat AS meloloskan undang-undang yang melarang penjualan pesawat jet tempur siluman F-35 ke Turki. Alasannya, karena Ankara membeli S-400 Rusia dan menahan pastor asal Amerika Serikat.

Meski membeli persenjataan canggih dari Rusia, Cavusoglu menolak klaim bahwa Turki telah berpaling dari NATO.

“Jika sekutu NATO kami memenuhi kebutuhan kami ini, kami akan mengambilnya dari mereka; kami memberi mereka prioritas," ujarnya, mengacu alasan utama Ankara membeli sistem rudal canggih Moskow.





Credit  sindonews.com



AS Upgrade Muatan Bom Pesawat B-52, Pesan untuk Rusia dan China



AS Upgrade Muatan Bom Pesawat B-52, Pesan untuk Rusia dan China
Pesawat B-52 Stratofortress Angkatan Udara Amerika Serikat. Foto/US Air Force/Gerald R. Willis


WASHINGTON - Layanan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) sedang mengupayakan upgrade muatan bom untuk pesawat B-52 Stratofortress. Militer Washington menyatakan peningkatan fungsi pesawat pembom itu untuk menghadapi pesaing terdekat, yang tak lain adalah Rusia dan China.

Layanan itu telah mem-posting dokumen Request For Information (RFI) untuk mengidentifikasi calon kontraktor yang dapat memberikan wawasan tentang cara terbaik mengintegrasikan bom yang lebih baru dan lebih berat di bawah sayap pesawat.

Pesawat B-52 diperkirakan akan terbang selama 30 tahun lagi, sehingga berpotensi menjalani upgrade. Peningkatan fungsi muatan bom pesawat itu sejatinya juga merupakan bagian dari Heavy Weapon Release Pylon Program.

Menurut Layanan Angkatan Udara, program itu dijalankan karena ada ancaman yang muncul di depan, terutama agresor di Pasifik.

"Ini bukan persyaratan yang datang entah dari mana," kata pejabat layanan itu kepada Military.com pada hari Senin waktu setempat. "Ada alasan kuat mengapa kami harus turun ke jalan itu," lanjut pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim tersebut.

Meski tak disebutkan negara-negara pesaing AS, namun dokumen militer Washington telah berkali-kali memasukkan Rusia dan China sebagai pesaing utama.

Amunisi khusus untuk pesawat yang di-upgrade tersebut belum dipromosikan. Namun, tujuannya adalah meningkatkan muatan bom yang dibawa. "Para pejabat ingin pylon mampu membawa banyak senjata dengan berat 5.000 pon hingga 20.000 pon," bunyi dokumen RFI.

Kemampuan maksimum pylon pesawat B-52 saat ini adalah membawa 5.000 pon amunisi.

"Pylon eksternal dirancang pada tahun 1959 dan telah beroperasi sejak 1960-an. Ketika diperkenalkan, tidak ada persyaratan dan tidak ada orang yang memperkirakan perlunya membawa senjata yang lebih berat dari 5000 pon," lanjut dokumen tersebut, yang dikutip Rabu (11/7/2018).

Menurut seorang pejabat Layanan Angkatan Udara AS, sekarang kemampuan muatan bom pesawat itu sudah berubah.

"Pesaing-pesaing kelas atas mendorong pilihan-pilihan ini," kata pejabat layanan tersebut merujuk pada Strategi Pertahanan Nasional (NDS) terbaru dari Departemen Pertahanan AS.

Menurut NDS 2018, China adalah pesaing strategis yang menggunakan ekonomi predator untuk mengintimidasi tetangganya dengan militerisasi di Laut China Selatan.

"Semakin jelas bahwa China dan Rusia ingin membentuk dunia yang konsisten dengan model otoriter mereka, mendapatkan hak veto atas keputusan ekonomi, diplomatik dan keamanan negara-negara lain," lanjut dokumen NDS.

Sekretaris Angkatan Udara Heather Wilson telah beberapa kali menyatakan pesatnya kemajuan teknologi China yang mendorong layanan untuk bereaksi. "Ada pengakuan eksplisit tentang munculnya kembali persaingan kekuatan besar," katanya.

"(China) memodernisasi dengan sangat cepat. Mereka memodernisasi pertahanan udara mereka, juga kemampuan air-to-air mereka benar-benar memodernkan seluruh board. Ini adalah ancaman mondar-mandir bagi Angkatan Udara AS karena laju modernisasi mereka," ujarnya di Pentagon beberapa waktu lalu. 



Credit  sindonews.com




Tur Eropa, Donald Trump Lebih 'Galak' ke NATO, 'Ramah' ke Putin


Donald Trump dan Melania Trump saat akan berangkat dengan Air Force One, Selasa, 10 Juli 2018, di Pangkalan Angkatan Udara Andrew, Md. Trump melakukan perjalanan selama seminggu ke Eropa dalam tur empat negara, dengan singgah di Belgia, Inggris, Skotlandia dan Finlandia. (Foto AP / Pablo Martinez Monsivais)
Donald Trump dan Melania Trump saat akan berangkat dengan Air Force One, Selasa, 10 Juli 2018, di Pangkalan Angkatan Udara Andrew, Md. Trump melakukan perjalanan selama seminggu ke Eropa dalam tur empat negara, dengan singgah di Belgia, Inggris, Skotlandia dan Finlandia. (Foto AP / Pablo Martinez Monsivais)

CB, Jakarta - Mata negara-negara NATO memandang tajam ke Presiden Donald Trump di tengah KTT NATO pada 11 Juli di Brussels, Belgia. Donald Trump bahkan melancarkan serangan sarkasnya kepada sekutu NATO dengan menyebut pertemuan dengan Vladimir Putin "lebih mudah" dibanding dengan KTT NATO sat tur Eropa-nya.
Pernyataan Donald Trump ini tidak meyakinkan sekutunya resah atas risiko keretakan aliansi militer Atlantik utara yang telah berdiri selama 69 tahun.
Dilaporkan Associated Press, 11 Juli 2018, Trump mengatakan pada Selasa 10 Juli bahwa dia "tidak bisa mengatakan saat ini apakah Putin teman atau musuh, tetapi Trump hanya menyebutnya sebagai pesaing. Pernyataan ini terbilang menyengat di saat sejumlah intelijen AS menyimpulkan isu bahwa Rusia ikut campur dalam pemilu 2016 untuk pencalonan Trump.
Trump tiba di Brussels pada malam KTT NATO setelah serangan berulang terhadap pakta pertahanan ini. Trump menekan negara-negara NATO untuk memenuhi target mereka untuk menghabiskan 2 persen dari produk domestik bruto mereka pada pertahanan hingga 2024. Selama kampanye kepresidenannya, dia menyebut hanya akan membela negara-negara NATO yang memenuhi kewajiban mereka.

Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. REUTERS/Jorge Silva
Trump, yang mendarat di Belgia selanjutnya akan menuju ke London, di mana pemerintahan Perdana Menteri Theresa May berada dalam gejolak rencananya untuk keluar dari Uni Eropa.
Selasa Pagi, Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, menyampaikan pesan kepada Trump bahwa "adalah penting untuk mengetahui siapa teman strategis Anda dan siapa masalah strategis Anda." Tusk mengingatkan bahwa negara-negara Eropa membelanjakan anggaran militer lebih banyak dari Rusia dan sebanyak yang dikeluarkan Cina. NATO memperkirakan bahwa 15 anggota atau lebih dari setengahnya, akan memenuhi patokan anggaran pada 2024. NATO setuju bahwa pada 2014 setiap anggota akan meningkatkan pengeluaran militer menjadi 2 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2024. Sekarang, pengeluaran kumulatif oleh Eropa dan Kanada telah meningkat hampir US$ 90 miliar atau Rp 1,293 triliun sejak 2015.
"Bersiap-siap untuk pergi ke Eropa. Pertemuan pertama: NATO. AS menghabiskan banyak waktu lebih banyak daripada negara lain untuk melindungi mereka. Tidak adil bagi pembayar pajak AS. Di samping itu, kita kehilangan US$ 151 miliar (Rp 2,170 triliun) pada Perdagangan dengan Uni Eropa. Yang memberi kami tarif besar (dan Hambatan perdagangan)!" kicau Trump.
Kunjungan Trump diyakini memicu protes besar di London dan tempat lain di Inggris. Setelah Inggris Trump akan singgah di Skotlandia sebelum berakhir di Helsinki dengan Putin.
"Putin mungkin yang paling mudah dari mereka semua," kicau Trump.
"Saya pikir bahwa bergaul dengan Rusia, bergaul dengan Cina, bergaul dengan orang lain adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk," tambah Trump.
Pertemuan Donald Trump dengan Putin akan diawasi untuk melihat apakah Trump akan menegur atau merangkul Putin, yang telah berulang kali membantah tuduhan intervensi Rusia terhadap pemilu AS.

Markas baru NATO di Brussels, Belgia, 7 Mei 2018.[REUTERS/Francois Lenoir]
Dilansir dari Reuters, aliansi NATO mengadakan pertemuan dua hari mulai Rabu 11 Juli. Ini menjadi KTT dua tahunan pertama NATO di markas baru senilai miliaran dolar di Brussels, Belgia. Berbanding terbalik, banyak pemimpin negara anggota KTT yang cemas ketika mereka dihadapkan pada kritikan Donald Trump.
Pertemuan ini akan dihadiri lebih dari 40 kepala pemerintahan termasuk 29 negara sekutu dan mitra non-anggota dari Finlandia hingga Afghanistan.
NATO juga akan meluaskan sayap dengan mengundang Macedonia untuk memulai perundingan dan menentang peringatan Rusia terhadap ekspansi blok NATO terhadap Balkan.
NATO telah sepakat menguatkan program pertahanannya sejak aneksasi Rusia atas Crimea dari Ukraina pada 2014 dengan mengirim batalion ke Baltik dan Polandia untuk mencegah serangan Rusia yang potensial.
"Tidak boleh ada yang melupakan esensi politik dan hubungan internasional (dengan Rusia)," kata Tusk.





Credit  tempo.co




Trump Tuntut Sekutu-sekutu NATO Naikkan Belanja Militer



Trump Tuntut Sekutu-sekutu NATO Naikkan Belanja Militer
Presiden Amerika Serikat saat tiba di KTT NATO di Brussels, Belgia, Rabu (11/7/2018). Foto/REUTERS/Kevin Lamarque

BRUSSELS - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuntut negara-negara NATO untuk meningkatkan pembelanjaan pertahanannya hingga empat persen dari produk domestik bruto (PDB) mereka. Pejabat Gedung Putih mengungkap permintaan Trump tersebut.

Angka peningkatan belanja militer yang dituntut Trump itu lebih tinggi dari angka yang sejak awal diputuskan NATO, yakni dua persen dari PDB masing-masing negara.

Pejabat Gedung Putih yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan pernyataan presiden Trump itu bukan proposal resmi. Trump, kata pejabat tersebut, hanya ingin para pemimpin negara NATO meningkatkan pengeluaran mereka pada sektor pertahanan.

Trump telah secara terbuka mengkritik sekutu-sekutu NATO sejak menjadi Presiden AS pada Januari 2017. Menjelang KTT aliansi militer yang beranggotakan 29 negara di Brussels tersebut, Trump menuliskan tweet tentang pendanaan NATO.

Trump telah berulang kali mengeluh karena AS menanggung beban yang tidak adil dengan menghabiskan lebih banyak pembelanjaan militer dari PDB-nya ketimbang negara-negara NATO lainnya.

Berbicara di KTT, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa negara-negara anggota aliansi telah setuju untuk membelanjakan lebih banyak anggarannya untuk sektor pertahanan pada tahun-tahun mendatang.

"Semua sekutu meningkatkan pengeluaran pertahanan. Tahun ini setidaknya delapan negara NATO telah berkomitmen untuk membelanjakan setidaknya dua persen dari PDB mereka untuk pertahanan dan mayoritas sekutu kami memiliki rencana untuk melakukannya pada 2024," kata Stoltenberg saat pers konferensi di Brussels, yang dikutip Reuters, Kamis (12/7/2018).

"Selama seperempat abad banyak negara telah memotong miliaran dari anggaran pertahanan mereka. Sekarang mereka menambah miliaran," ujarnya.

Stoltenberg mengatakan bahwa di tahun-tahun mendatang, beban keuangan NATO akan dibagi lebih merata.

Namun, jaminan Stoltenberg bahwa negara-negara anggota NATO akan meningkatkan pendanaan militer tidak membuat Trump terkesan.

Seiring dengan peningkatan pendanaan, anggota NATO juga akan bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan misi NATO di seluruh dunia. Salah satu dari misi NATO saat ini berlangsung di Irak, di mana sebuah operasi dibentuk untuk melatih pasukan lokal untuk memerangi kelompok ekstremis.

"Pentingnya misi pelatihan di Irak adalah karena kami percaya pencegahan lebih efektif daripada intervensi," kata kepala NATO.

"Kami harus memastikan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) tidak dapat kembali. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan memastikan pelatihan pemerintah Irak, pasukan Irak dapat mencegah mereka kembali," ujarnya. 

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menawarkan Kanada untuk memimpin misi pelatihan militer baru NATO di Irak. Berbicara di sebuah acara di sela-sela KTT NATO, Trudeau berfokus pada pentingnya membangun kembali negara yang dilanda perang.

"Kita harus membangun demokrasi itu dan memperkuatnya," kata Trudeau. Menurutnya, Kanada bersedia menyediakan 250 tentara dan helikopter untuk membantu upaya itu.

KTT NATO di Brussels dimulai dengan ketegangan ketika pada Rabu pagi, Trump memberi tahu Stoltenberg bahwa Rusia secara efektif "menyandera" Jerman dengan membuat negara itu ketergantungan pada gas dan minyak Rusia.

Trump mengatakan sangat tidak pantas bagi AS untuk membayar biaya pertahanan Eropa dari ancaman Rusia, sementara Jerman mendukung kesepakatan gas dengan Moskow.

"Mereka membayar miliaran dolar ke Rusia dan kami harus mempertahankan (Eropa) terhadap (ancaman) Rusia," kata Trump kepada Stoltenberg.

"Jerman sejauh yang saya ketahui adalah tawanan Rusia karena mendapatkan begitu banyak energi dari Rusia," katanya. Berlin menolak disebut Trump sebagai "tawanan" Rusia. Jerman menegaskan bahwa mereka tetap independen.




Credit  sindonews.com



Trump Sebut Jerman Jadi 'Tawanan' Rusia dalam Pertemuan NATO


Presiden AS, Donald Trump
Presiden AS, Donald Trump
Foto: thedailybeast.com

Negara-negara anggota NATO menggerlar pertemuan di Brussels pekan ini



CB, BRUSSELS -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menybeut Jerman menjadi 'tawanan' Rusia pada Rabu (11/7) ketika para pemimpin Barat berkumpul di Brussels untuk pertemuan puncak NATO. Trump ingin Eropa membayar lebih untuk pertahanan mereka sendiri.

Dalam pernyataan publik yang mengejutkan, Trump mengatakan kepada Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, bahwa Jerman salah mendukung saluran pipa Laut Baltik baru senilai 11 miliar dolar AS demi mengimpor gas Rusia, sementara lambat untuk memenuhi target berkontribusi terhadap pembelanjaan pertahanan NATO yang dimaksudkan untuk melindungi Eropa dari Rusia.

"Kami seharusnya mengawal Rusia dan Jerman keluar dan membayar miliaran dolar per tahun ke Rusia," kata Trump di hadapan para wartawan pada pertemuan pra-pertemuan puncak di kediaman duta besar AS untuk Belgia.

Komentarnya tersebut tampaknya secara substansial melebih-lebihkan ketergantungan Jerman pada energi Rusia, dan menyiratkan pemerintah Jerman mendanai proyek pipa, yang merupakan usaha komersial.

Dengan ketegangan di aliansi pertahanan Barat yang sudah meninggi atas tuntutan Trump untuk kontribusi lebih banyak demi meringankan beban pembayar pajak AS, dan sikap nasionalistik yang telah memperlihatkan sengketa perdagangan yang mengancam pertumbuhan ekonomi di Eropa, pernyataan terbaru tersebut akan memicu kekhawatiran di antara sekutu atas peran AS dalam menjaga perdamaian yang telah dipegangnya sejak Perang Dunia II.

Setelah pertemuan puncak dua hari di Brussels, Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki pada Senin.

Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen membalas komentar Trump tersebut. "Kami memiliki banyak masalah dengan Rusia, pasti," katanya kepada wartawan dalam bahasa Inggris. "Di sisi lain, Anda harus menjaga jalur komunikasi antara negara atau aliansi dan lawan tanpa keraguan," tuturnya.

Stoltenberg kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa Trump telah menggunakan "bahasa yang sangat lugas," tetapi semua sekutu NATO setuju bahwa biaya pembelanjaan pertahanan harus disebar dan bahwa tahun lalu telah memperlihatkan peningkatan terbesar dalam satu generasi.





Credit  republika.co.id








AS Tegaskan Tak Berniat Ubah Kebijakan Militer di Afghanistan


AS Tegaskan Tak Berniat Ubah Kebijakan Militer di Afghanistan
Seorang sumber di Dewan Keamanan Nasional AS menyatakan, AS tidak berencana melakukan perubahan kebijakan, baik secara politik ataupun militer di Afghanistan. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Seorang sumber di Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) menyatakan, pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan perubahan kebijakan, baik secara politik ataupun militer di Afghanistan.

"Kami tidak merencanakan tinjauan menyeluruh atas strategi inti kami, seperti yang dilakukan musim panas lalu," kata pejabat itu, mengacu pada strategi AS terbaru di Afghanistan, yang dirilis Agustus tahun lalu.

"Kami secara teratur melakukan tinjauan terhadap strategi kami untuk memeriksa keefektifannya dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan sumber daya AS sedang digunakan dengan cara yang paling efisien," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Rabu (11/7).

Dia lalu mengatakan, sekutu-sekutu dan mitra AS telah membuat peningkatan kontribusi yang signifikan dalam operasi di Afghanistan kurun waktu setahun terakhir.

Sumber itu menyebut setidaknya dua sekutu AS, yang juga sama-sama anggota NATO akan meningkatkan kontribusi mereka di Afghanistan dan berharap banyak negara lain yang mengikuti langkah dua negara yang dia tolak sebutkan tersebut.

"Kami mengharapkan sekutu dan mitra untuk menanggung bagian yang adil dari beban di Afghanistan dengan terus meningkatkan pasukan dan kontribusi keuangan. Komunitas internasional tetap berkomitmen untuk mendukung pasukan Afghanistan saat mereka bekerja untuk mendapatkan solusi di Afghanistan," ungkapnya.

"Pemerintah kami tetap berkomitmen pada strategi berbasis-kondisi. Taliban tidak bisa menunggu kami. Kami didorong oleh gencatan senjata pada Juni dan kami berdiri bersama pemerintah Afghanistan saat mereka mencari penyelesaian politik untuk mengakhiri perang," tukasnya. 




Credit  sindonews.com







Situasi Laut China Selatan setelah putusan PCA


Situasi Laut China Selatan setelah putusan PCA
Peta konflik klaim wilayah antar-negara di Laut Tiongkok Selatan. (inquirer.net)



Jakarta (CB) - Situasi Laut China Selatan (LCS) dua tahun setelah putusan Pengadilan Arbitrase Permanen PBB (PCA) di Den Haag, Belanda, belum menunjukkan tanda-tanda ke arah semua pihak yang berselisih menemukan jalan keluar tetapi sebaliknya kerumitan telah menghadang di depan.

China sebagai salah satu pihak yang mengklaim (claimants) masih melakukan aktivitas-aktivitas, terutama militerisasi kepulauan buatan yang Vietnam katakan telah menduduki wilayahnya di Kepulauan Spratly secara ilegal. Pihak-pihak lain yang turut mengklaim sebagian wilayah LCS ialah Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam dan Taiwan.

Para pengamat mengatakan peningkatan aktivitas dan kehadiran militer China di LCS berpotensi mengancam stabilitas, kebebasan maritim internasional dan keamanan kawasan.

Setelah proses tiga tahun pengajuan kasus oleh Filipina, PCA memutuskan pada 12 Juli 2016 mengabulkan gugatan Filipina atas wilayah di Laut China Selatan yang diklaimnya dan tidak mengakui "sembilan garis putus-putus", atau dikenal juga sebagai "garis-garis berbentuk U" dari China.

Dalam amar putusan setebal 497 halaman, Mahkamah menyatakan klaim China tersebut tidak memiliki dasar hukum, dan menolak "hak sejarah" dari China di LCS. Keputusan itu juga menjelaskan bahwa pulau buatan China di atas terumbu karang di kawasan itu tidak dapat dianggap sebagai zona ekonomi eksklusif (ZEE) 200 mil dan wilayah perairan 12 mil karena ketakmampuan menyangga kehidupan manusia di pulau buatan dan tak memenuhi syarat-syarat sebagai ZEE dan landasan kontinen sesuai dengan hukum internasional.

Selain itu, putusan Mahkamah juga menekankan kekuatan patroli China bisa berbahaya bila ditabrak kapal nelayan. Pembangunan dan pengoperasian China mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan pada terumbu karang di Laut China Selatan.

Pengadilan telah menentukan bahwa China telah melanggar hak-hak kedaulatan Filipina di ZEE-nya karena menghalangi kapal penangkap ikan dan kapal eksplorasi dari Filipina, membangun sebuah pulau buatan. Juga dinyatakan bahwa nelayan Filipina dan nelayan China memiliki hak mencari ikan di Scarborough Shoal namun China turun mengintervensi untuk mencegah akses nelayan Filipina ke laut.

Segera setelah putusan Pengadilan keluar, Beijing mengumumkan "tidak dapat menerima dan tidak mengakui" hasil penilaian. Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan Nasional dan banyak media China secara bersamaan mendesak putusan Mahkamah Internasional mengenai gugatan Laut China Selatan dihentikan.



Tindakan China setelah keputusan

Selama dua tahun terakhir, China terus melobi negara-negara kawasan demi sikapnya yang absurd, mengabaikan hukum dan juga masyarakat internasional.

Pada tanggal 14/5/2018 China menerbitkan sebuah buku yang mengkaji keputusan Arbitrase PBB untuk LCS. Aksi China itu sebagai argumen untuk mempertahankan sikapnya, yang menimbulkan reaksi negara-negara yang terkait di kawasan.

Keputusan PCA memiliki dasar hukum internasional yang penting sesuai Konvensi PBB 1982 tentang Hukum Laut. Semua negara di kawasan itu termasuk China, telah menandatangani dan meratifikasi. Konvensi ini dan dokumen ini memiliki dasar hukum umum untuk penyelesaian sengketa maritim.

Setelah keputusan PCA, China terus merenovasi, menyempurnakan dan mempersenjatai pulau-pulau buatan yang di Kepulauan Spratly diklaim oleh Vietnam. China telah membangun dan menyempurnakan pulau buatan serta melakukan militerisasi pulau-pulau ini di LCS dengan sarana paling modern.

Dalam waktu dua tahun, telah terjadi perubahan ukuran di beberapa pulau karang. Total luas pulau yang diklaim China di di Spratly sekitar 1.300 hektare. Ini adalah pekerjaan yang dapat dikatakan merupakan skala terbesar di dunia di planet yang tidak pernah memiliki renovasi besar sebelumnya.

Setelah keputusan Mahkamah, China terus menunjukkan eksistensinya atas pulau-pulau buatan itu dan berfokus pada membangun pangkalan militer dilengkapi dua bandar udara untuk melayani naik-turunnya pesawat-pesawat tempur seperti J10, J11, SU 30MK, MiG 29, sejumlah hanggar dan fasilitas pendukung lainnya.

Selain itu, China telah membangun pelabuhan militer, memasang dan mengoperasikan radar dengan frekuensi tinggi yang melayani keperluan militer di pulau Gac Ma, Gaven, Tu Nghia dan Chau Vien. Ketika ada radar frekuensi tinggi di sini, China benar-benar memiliki kemampuan untuk mengendalikan setiap pesawat, kapal asing yang melintasi Selat Malaka dan LCS.

Secara paralel dengan kegiatan konstruksi pangkalan militer, China juga membangun pekerjaan sipil, seperti klinik kesehatan, pusat bantuan, penyelamatan di laut, dasar jasa kelautan, perbaikan kecil, pompa minyak, tanker, membangun mercusuar, pusat penelitian-penelitian ilmiah kelautan, lingkungan.

Tentu apa yang dipertontonkan China di kawasan mendapat penentangan keras dari banyak negara di kawasan dan internasional.

Tindakan China terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir setelah keputusan PCA, meskipun pendapat internasional, dan itu juga sangat kontras dengan pernyataan Presiden China Xi Jinping baru-baru ini. Mereka tidak akan melanjutkan untuk militerisasi pulau-pulau buatan yang secara ilegal dibangun di LCS.

Di luar dari negara-negara yang mengklaim wilayah di LCS, negara-negara di luar kawasan seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Prancis dan Inggris telah menyatakan keprihatinan dan telah menanggapi secara berbeda.

Intinya mereka mengambil langkah-langkah untuk mencegah tindakan China karena memengaruhi kebebasan dan keamanan navigasi di jalur laut paling penting dan termasuk teramai di dunia.

Pada 23 Mei lalu, Amerika Serikat telah menarik undangan dari China untuk berpartisipasi dalam latihan Lingkar Pasifik (RIMPAC) karena "kudeta militer "yang sedang berlangsung di LCS. Kemudian, pada 27 Mei kapal USS Higgins dipandu perusak rudal dan kapal penjelajah rudal USS Antietam memasuki 12 mil laut di sekitar Kepulauan Paracel wilayah Vietnam untuk memperingatkan wisatawan akan militerisasi pulau-pulau oleh China di LCS.

Di dialog Shangri-La pada 2 Juni lalu Menteri Pertahanan AS James Mattis menuduh China melakukan "intimidasi dan paksaan" di wilayah itu dan menyatakan bahwa China akan menanggung konsekuensinya jika terus melanggar hukum internasional di LCS.

Menteri Mattis menekankan bahwa Amerika Serikat terus mengejar hubungan yang konstruktif dengan China, bekerja sama jika memungkinkan.

Selain AS, negara-negara lain seperti Jepang, Australia, Perancis sangat prihatin tentang tindakan China setelah putusan Pengadilan Arbitrase. Negara-negara itu menghendaki China berperilaku secara bertanggung jawab sebagai kekuatan utama dalam rangka menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.


ASEAN cegah kerumitan

Bagi ASEAN yang di dalamnya Indonesia menjadi salah satu anggota, isu LCS telah menyebabkan perpecahan di antara beberapa anggotanya. Sebelum bertambah rumit, negara-negara ASEAN perlu meningkatkan solidaritas, persatuan dan peran sentral, nilai-nilai fundamental telah dan akan terus memastikan keberhasilan ASEAN.

Perhimpunan bangsa di Asia Tenggara ini sedang mencoba untuk membangun komunitas yang nyata berorientasi kepada rakyat melalui peningkatan integrasi ASEAN yang lebih besar, pelaksanaan yang efektif dari rencana kerja sama untuk membawa manfaat dan dampak pada kehidupan rakyat di kawasan.

Oleh karena itu jika isu Laut China Selatan tidak diselesaikan akan mempengaruhi perkembangan organisasi ini di masa depan.

ASEAN dan China harus segera mencapai COC yang koheren, komprehensif, dan berarti dan menjadi alat yang efektif untuk mencegah konflik, untuk menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan dan keselamatan di laut. Pada 5 Agustus 2017, para menteri luar negeri ASEAN dan China sepakat untuk mengadopsi kerangka kerja COC.

Di masa mendatang, ASEAN harus melakukan upaya lebih lanjut untuk memperkuat dialog dan konsultasi dengan China. DOC/COC untuk mempertahankan dialog dan kerja sama untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.
  DOC  adalah  Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea  (Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Tiongkok Selatan). Sementara COC adalah Code of Conduct  atau Kode Etik, yang  berfungsi sebagai titik acuan saat masalah dan ketegangan muncul dan dasar untuk negosiasi kode etik formal tentang isu-isu Laut Tiongkok Selatan.
LCS adalah pintu gerbang yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Samudra Pasifik dan terkait erat dengan negara-negara ASEAN, sehingga menjaga lingkungan yang damai dan damai di perairan itu sangat penting bagi negara-negara di AsiaTenggara. Lingkungan yang stabil dan damai di wilayah untuk terus berkembang, menuju masa depan yang sejahtera.

"Revitalisasi ASEAN merupakan salah satu `pekerjaan rumah' untuk menghadapi China di kawasan baik secara ekonomi, perdagangan dan juga keamanan agar China dapat selalu dikelola sebagai peluang dan tidak berkembang jadi ancaman," kata pengamat hubungan internasional, Begi Hersutanto kepada Antara baru-baru ini.





Credit  antaranews.com


China janjikan langkah balasan atas bea baru AS


China janjikan langkah balasan atas bea baru AS
Ilustrasi perang dagang China lawan Amerika Serikat (AS). (youtube.com)



Beijing (CB) – Beijing pada Rabu berjanji akan mengambil langkah balasan setelah Amerika Serikat (AS) menargetkan bea baru untuk impor China senilai 200 miliar dolar AS (sekira Rp2,87 kuadriliun).

“Pemerintah China seperti biasa tidak memiliki pilihan lain kecuali mengambil langkah balasan yang diperlukan,” kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Kementerian menyebutkan mereka mengecam daftar bea terbaru yang dipublikasikan oleh Washington, seraya menyebutnya sangat tidak bisa diterima.

“Sikap irasional seperti ini sangat tidak disukai,” ungkap pernyataan itu dan menambahkan bahwa China akan menambah kasus tersebut ke dalam gugatannya untuk AS di WTO, demikian dilansir AFP.



Credit  antaranews.com




Perang dagang Amerika Serikat-China pengaruhi pasar minyak nabati


Perang dagang Amerika Serikat-China pengaruhi pasar minyak nabati
Ilustrasi perang dagang China lawan Amerika Serikat (AS). (youtube.com)




Jakarta (CB) - Perang dagang antara Amerika Serikat dengan Chinayang semakin memanas mulai berpengaruh terhadap pasar minyak nabati, dimana Negeri Tirai Bambu itu mulai mengurangi pembelian kedelai dari Negeri Paman Sam dan menyebabkan stok melimpah serta menekan harga.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Mukti Sardjono, mengatakan, situasi pasar yang semakin tidak menentu dan semakin memanasnya hubungan dagang kedua negara, dinilai perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah Indonesia.

"Pemerintah diharapkan mulai memberi perhatian khusus kepada industri minyak sawit untuk menjaga agar harga tidak terus merosot," kata dia, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu.

Amerika Serikat telah mulai menerapkan tarif pajak tinggi terhadap barang dari China. Retalias itu dibalas dengan mengurangi pembelian kedelai dari Negeri Paman Sam itu. Dengan kondisi tersebut, menyebabkan stok kedelai di Amerika melimpah.

Sementara China telah memiliki stok yang cukup banyak. Melimpahnya stok kedelai Amerika Serikat dan permintaan pasar global yang lemah menyebabkan adanya penurunan harga. hal tersebut juga menyebabkan stok minyak nabati lain, di antaranya rapeseed, bunga matahari dan minyak sawit juga cukup melimpah di negara produsen.

Dengan kondisi tersebut, harga minyak nabati terus tercatat mengalami penurunan. Khusus untuk Indonesia, pemerintah diharapkan membuat kebijakan untuk meningkatkan konsumsi di dalam negeri dengan menggalakan penggunaan biodiesel yang lebih banyak.

"Mandatori biodiesel sudah waktunya diterapkan kepada non-PSO untuk mendongkrak konsumsi di dalam negeri. Jika konsumsi di dalam negeri tinggi maka stok akan terjaga sehingga harga di pasar global tidak anjlok karena stok yang melimpah," kata Sardjono.

Hal lain yang dapat dilakukan adalah mulai menjajagi pasar Afrika yang masih memiliki potensi besar akan tetapi infrastruktur masih minim. Pemerintah dapat membuat kebijakan seperti menurunkan tarif ekspor minyak goreng kemasan ke negara-negara di Afrika.

Berdasar catatan Gapki, volume ekspor minyak sawit termasuk biodiesel dan oleochemical mengalami penurunan sebesar tiga persen atau dari 2,39 juta ton pada April 2018, susut menjadi 2,33 juta ton pada Mei 2018.

Khusus volume ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya tidak termasuk biodiesel dan oleochemical pada Mei 2018 tercatat menurun empat persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, atau dari 2,22 juta ton merosot menjadi 2,14 juta ton.

Penurunan ekspor dipengaruhi stok minyak nabati lain yang melimpah di pasar global sehingga dengan harga yang murah juga tidak mendongkrak permintaan.

Sementara itu, produksi CPO pada Mei 2018 mencapai 4,24 juta ton atau naik 14 persen dibandingkan April 2018 yang sebanyak 3,72 juta ton. Produksi pada Mei 2018 tersebut juga mengerek stok minyak sawit Indonesia menjadi 4,76 juta ton dibanding pada bulan lalu yang sebanyak 3,98 juta ton.

Sementara dari sisi harga, sepanjang Mei 2018, harga CPO global bergerak di kisaran 650-670 dolar AS per metrik ton dengan harga rata-rata 653,6 dolar AS per metrik ton. Harga rata-rata Mei menurun 8,6 dolar AS dibandingkan harga rata-rata pada April 2018 yang sebesar 662,2 dolar AS per metrik ton.

Harga minyak sawit pada bulan mendatang diperkirakan akan cenderung menurun karena stok minyak sawit Indonesia dan Malaysia masih tinggi.





Credit  antaranews.com




Rabu, 11 Juli 2018

Saudi Cegat Rudal Badr 1 yang Ditembakkan Houthi ke Jizan


Saudi Cegat Rudal Badr 1 yang Ditembakkan Houthi ke Jizan
Pasukan Arab Saudi mengintersepsi rudal Houthi Yaman yang ditembakkan ke wilayah Jizan, kemarin. Foto/Al Arabiya

RIYADH - Pasukan pertahanan udara Arab Saudi mengintersepsi rudal yang ditembakkan milisi Houthi Yaman ke wilayah Jizan di Saudi. Misil yang dicegat pada hari Selasa itu diklaim sebagai rudal Badr 1.

Klaim soal jenis rudal itu muncul dari stasiun televisi Al-Masirah, media yang dikelola Houthi, yang dilansir Reuters, Rabu (11/7/2018). Menurut lapiran tersebut, rudal Badr 1 menargetkan Jizan Economic City, di mana Saudi Aramco sedang membangun kilang yang diperkirakan akan beroperasi penuh pada 2019.

Belum ada laporan tentang kemungkinan adanya kerusakan maupun korban jiwa dalam serangan terbaru pemberontak Yaman tersebut.

Kelompok Houthi yang mengendalikan ibu kota Yaman, Sanaa, telah menembakkan lusinan rudal ke wilayah Kerajaan Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian besar misil yang ditembakkan telah dihalau oleh militer Saudi.

Permusuhan antara Saudi dan Houthi muncul setelah koalisi Arab yang dipimpin Saudi meluncurkan agresi di Yaman tahun 2015 atas permintaan Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi. Presiden Hadi meminta bantuan Riyadh setelah nyaris digulingkan kelompok Houthi.

Jizan dan daerah di sekitarnya telah menjadi target terbanyak oleh serangan rudal Houthi Yaman. Meski demikian, sebagian besar senjata yang ditembakkan itu berhasil dihalau oleh sistem pertahanan udara Saudi.

Pasukan pro-pemerintah Yaman yang didukung oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab saat ini menanahan diri untuk tidak beraksi di Hudaidah, kota di kawasan pelabuhan Laut Merah. Mereka menunggu militan Houthi memenuhi janjinya untuk mundur dari wilayah tersebut.

Operasi militer pasukan pro-pemerintah Yaman, yang bertujuan untuk menguasai Hudaidah telah dimulai sejak 13 Juni setelah Houthi mengabaikan tawaran pemerintah untuk menyelesaikan konflik secara damai. Tawaran tersebut berakhir 12 Juni lalu.

Pemerintah menyatakan bahwa mereka telah menggunakan semua opsi politik dan cara diplomatik untuk membuat para pemberontak mundur dari kawasan pelabuhan. 




Credit  sindonews.com





Israel Bersiap Hadapi Ancaman Gempa Bumi Terbesar

Israel Bersiap Hadapi Ancaman Gempa Bumi Terbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/REUTERS

TEL AVIV - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan, Israel sedang melakukan persiapan untuk memperkuat infrastruktur dalam menghadapi ancaman gempa bumi terbesar. Pejabat setempat memprediksi 80.000 rumah bisa hancur oleh gempa besar tersebut.

Tel Aviv waswas dilanda gempa bumi terbesar dalam sejarah setelah beberapa hari rentetan gempa kecil mengguncang wilayah Israel utara. Persiapan menghadapi bencana besar itu disampaikan Netanyahu dalam rapat kabinet awal pekan ini.

Mengutip laporan Arutz Sheva, Netanyahu mengatakan kepada para menteri kabinetnya bahwa langkah-langkah kesiapsiagaan gempa saat ini sedang diperiksa dan setiap tindakan yang diperlukan akan dilakukan selama beberapa tahun mendatang.

"Ada juga ancaman lain di utara, ancaman dari alam; gempa bumi," kata Netanyahu kepada para menterinya.

"Kami sedang mempersiapkan bersama dengan Menteri Keuangan dan Menteri Pertahanan. Pada pertanyaan tentang gempa bumi, tindakan penting telah dibuat dengan Rencana Garis Besar Nasional 38, tetapi, tentu saja, ada kebutuhan untuk langkah tambahan dan biaya banyak," ujar Netanyahu.

"Itu harus tersebar selama beberapa tahun, tetapi akan dibawa ke kabinet dalam beberapa hari mendatang," katanya, yang dilansir semalam.

Rencana Garis Besar Nasional 38 adalah tindakan Israel untuk memperkuat bangunan tua dalam menghadapi gempa bumi. Langkah ini juga menawarkan insentif ekonomi untuk mendorong warga agar mencari izin bangunan yang akan memungkinkan mereka untuk memperkuat bangunan rumah mereka.

Sebuah pertemuan yang melibatkan perwakilan dari Otoritas Manajemen Darurat Nasional, Pasukan Israel, polisi, petugas pemadam kebakaran, layanan ambulans Magen David Adom dan pemerintah kota dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu (11/7/2018) untuk membahas lebih lanjut kemampuan negara untuk menangani bencana yang terkait gempa.

Pernyataan Netanyahu muncul pada hari yang sama ketika Deputi Menteri Perumahan dan Konstruksi Israel, Jackie Levy, mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa sekitar 80.000 rumah di negara itu terancam hancur jika gempa bumi besar melanda.

"Ada banyak struktur lama yang akan runtuh seperti menara kartu selama gempa bumi," kata Levy. "Di setiap platform, saya menuntut pemerintah Israel membuka mata dan menginternalisasi bahwa gempa ini adalah bom waktu, dan harus menginvestasikan sumber daya yang cukup untuk mencegah bencana."

"Pemerintah harus berhenti gemetar terkait pengeluaran besar dan naik satu langkah demi satu di tangga anggaran, karena gempa akan naik pada skala richter dengan kecepatan yang memusingkan," imbuh dia.

Tetapi, tidak semua orang setuju dengan prediksi Levy. Avi Shapira, seorang ahli seismologi di Universitas Haifa, mengatakan kepada Ynet News bahwa rangkaian gempa bumi tidak selalu menunjukkan bahwa pengocok utama gempa berada di sekitar sudut.

"Tidak ada bukti yang jelas yang menunjukkan bahwa urutan gempa bumi seperti itu selalu mengarah pada gempa besar," kata Shapira. "Secara statistik berbicara, ada tempat di seluruh dunia di mana probabilitas meningkat. Kemungkinan tidak akan terjadi apa-apa, tetapi Anda tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa itu mungkin." 


Israel terletak di sepanjang lempeng Suriah-Afrika, yang merupakan bagian dari Great Rift Valley, sebuah parit geografis yang membentang dari Lembah Beqaa di Lebanon ke arah selatan menuju Mozambik.

Gempa paling baru yang dirasakan di negara itu adalah Senin malam, yakni berkekuatan 3,2 skala richter. Gempa besar terakhir yang melanda kawasan itu terjado pada 1927, yang menewaskan sedikitnya 300 orang dan melukai 700 lainnya.



Credit  sindonews.com



Setop Jual Rudal ke Iran, Korut Minta Israel Bayar USD1 Miliar



Setop Jual Rudal ke Iran, Korut Minta Israel Bayar USD1 Miliar
Korut dilaporkan meminta Israel membayar USD1 miliar untuk berhenti menjual rudal kepada Iran. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian

TEL AVIV - Korea Utara (Korut) dilaporkan meminta Israel membayar USD1 miliar untuk berhenti menjual teknologi rudal ke Iran dan negara-negara musuh lainya yang menjadi ancaman bagi negara Yahudi itu. Upaya itu dilakukan pada tahun 1999 lalu.

Menurut laporan di Wall Street Journal yang diterbitkan Minggu, Israel telah menolak tawaran itu. Sebaliknya, Yerusalem menawarkan bantuan makanan dan pembicaraan berakhir tanpa ada kesepakatan.

"Upaya pemerasan yang dituduhkan itu dan berujung kegagalan terjadi selama pertemuan antara utusan Korea Utara ke Swedia dan mitra Israelnya saat keduanya bertemu di sebuah kafe di Stockholm," seperti dikutip media Israel Haaretz dari Wall Street Journal, Selasa (10/7/2018).

Dokumen terkait pertemuan rahasia ini telah dirinci dalam sebuah memoar yang ditulis oleh penerjemah pada pertemuan tersebut, seorang mantan diplomat senior Korut bernama Thae Yong-ho, yang telah membelot ke Korea Selatan (Korsel) dua tahun lalu.

Pemerintah Israel sendiri menolak memberikan komentar. Sementara Iran membantah telah melakukan pembicaraan dengan Korut mengenai teknologi nuklir, dan kedutaannya di Seoul juga tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Wall Street Journal dalam laporannya mengatakan bahwa mereka tidak dapat mencapai dua duta besar yang dilaporkan telah mengadakan pembicaraan hampir dua dekade lalu itu. Mereka adalah mantan Dubes Israel untuk Swedia Gideon Ben Ami dan duta besar Korut Son Mu-sin.

Pekan lalu, Ben Ami mengatakan dalam wawancara televisi bahwa ia mengadakan tiga pertemuan dengan para pejabat Korut pada tahun 1999, tetapi tidak mengungkapkan permintaan pembayaran oleh Korut.

Menurut seorang pejabat delegasi Korut di UNESCO Son Mu-sin saat ini bertugas pada kementerian luar negeri di Pyongyang.

Wall Street Journal mengklaim bahwa dokumen Departemen Luar Negeri yang telah dirahasiakan itu membuktikan fakta bahwa Amerika Serikat (AS) dan Korut mengadakan pembicaraan mengenai ekspor rudal Pyongyang sekitar waktu Yong Ho mengatakan dia dan bosnya berhubungan dengan pejabat Israel.

Laporan ini datang dengan latar belakang dialog yang meningkat antara AS dan Korut tentang senjata nuklir.

Selama akhir pekan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengadakan pembicaraan menegangkan dengan Pyongyang di mana Korut menuduh pemerintahan Donald Trump membuat tuntutan sepihak seperti 'gangster' dan melanggar pertemuan 12 Juni antara Trump dan Kim Jong-un. 




Credit  sindonews.com