Kamis, 25 Januari 2018

Sebut Perang Melawan Turki 'Perlawanan Suci,' Kurdi Irak Siap ke Suriah


Sebut Perang Melawan Turki Perlawanan Suci, Kurdi Irak Siap ke Suriah
Pasukan Peshmerga Irak. Foto/Istimewa


BAGHDAD - Pasukan Peshmerga Kurdi Irak siap untuk membantu suku Kurdi Suriah dan Tentara Pembebasan Suriah di bagian utara negara itu dalam "perlawanan suci" terhadap Turki. Begitu pengumuman seorang anggota senior dari Persatuan Patriotik Kurdistan.

"Pasukan Peshmerga dapat dikirim ke wilayah Afrin, Suriah bagian utara jika orang Kurdi Suriah dan koalisi pimpinan AS mengizinkan kita," kata Mala Bakhtiyar kepada wartawan yang mengunjungi kantor Partai Persatuan Demokratik Kurdi Irak (PYD) Irak, yang sekarang menguasai wilayah semi otonom di Suriah utara.

"Jika bisa, kami akan membantu Afrin sekarang. Jika mereka mengizinkan kami, kami akan mengerahkan pasukan ke Afrin," sambung Bakhtiyar.

"Tapi jika mereka mengizinkan kami, sebelum menggelar pasukan, kami akan mengirim delegasi ke Ankara untuk berdialog. Kami lebih suka dialog perang," tukasnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (23/1/2018).

Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) di Irak mengirim sekitar 150 tentara Peshmerga ke Suriah pada tahun 2014. Kurdi Irak membantu merebut kembali Kobani Canton dari teroris ISIS. Saat itu, Turki mengizinkan orang-orang Kurdi Irak untuk menyeberangi wilayahnya menuju Aleppo di Suriah utara. Kali ini, bagaimanapun, mengirim Kurdi Irak ke Afrin mungkin terbukti tidak mungkin dilakukan.

Turki meluncurkan 'Operation Olive Branch' melawan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG/YPJ) pada hari Sabtu. Operasi itu diluncurkan menyusul pengumuman bahwa koalisi pimpinan AS di Suriah akan menciptakan sebuah "pasukan keamanan perbatasan" untuk mencegah ISIS berkumpul kembali di Suriah.

Ankara melihat Kurdi Suriah sebagai perpanjangan tangan musuh domestiknya, Partai Pekerja Kurdistan (PKK), dan menganggap kehadiran mereka di perbatasannya sebagai ancaman keamanan nasional. Untuk menghilangkan ancaman ini, Turki dengan bantuan pejuang Suriah yang bergabung dalam FSA bertujuan untuk menciptakan zona aman "sejauh 30 kilometer" di Afrin Suriah.

Pada hari Senin kemarin, Bakhtiyar mengecam operasi militer Ankara dan mengkritik FSA karena menjadi bagian dari kampanye Turki. "Kami mendukung negara kami dalam 'perlawanan suci' mereka terhadap penjajah," politisi tersebut menekankan. Namun ia juga meminta solusi politis dan bukan militer dalam konflik tersebut.

Sementara itu Turki mengabaikan seruan Washington untuk membatasi waktu dan lingkup operasi militer di Afrin, dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan menunjuk pada kehadiran militer sekutunya NATO di negara lain.

"Operasi Afrin akan berakhir ketika mencapai tujuannya seperti Operasi Perisai Eufrat," kata Erdogan merujuk pada operasi militer yang dilakukan Turki pada tahun lalu.

Distrik Afrin adalah rumah bagi sekitar 500 ribu warga sipil, termasuk pengungsi dari tempat lain di Suriah. Pemerintah Suriah telah memperingatkan bahwa serangan apapun ke Afrin oleh pasukan Turki akan dianggap sebagai tindakan agresi. Damaskus mengatakan pasukan Suriah akan meresponsnya dengan tepat, termasuk, menembakkan pesawat tempur Turki di luar angkasa. 




Credit  sindonews.com









Kisah Mata-mata Korut Bom Pesawat untuk Kacaukan Olimpiade


Kim Hyon Hui ingat betul tugas pertama dan terakhirnya sebagai agen rahasia Korea Utara, titah langsung dari Kim Jong-il, putra kandung sang pemimpin tertinggi negara, Kim Il Sung. (Reuters/Kim Kyung-Hoon)


Jakarta, CB -- Kim Hyon Hui ingat betul tugas pertama dan terakhirnya sebagai agen rahasia Korea Utara, titah langsung dari Kim Jong-il, putra kandung sang pemimpin tertinggi negara, Kim Il Sung.

Kala itu, 29 November 1987, jantungnya berdegup kencang. Dia berhasil meledakkan bom yang diselinapkan ke dalam pesawat Korean Air Lines Penerbangan 858, menewaskan 115 orang.

Hanya satu tujuan Korut, yaitu mencoreng citra Korsel yang ingin menunjukkan kemajuan mereka melalui penyelenggaraan Olimpiade 1988.

"Misinya adalah menggagalkan Olimpiade Seoul 1988," ujar Kim kepada CNN.

Kini, tiga dekade setelahnya, Kim kembali teringat dengan misinya, setelah mendengar kabar mengenai kemungkinan perbaikan hubungan antara Korut dan Korsel melalui ajang Olimpiade Musim Dingin yang akan digelar pada 8 Februari mendatang di Pyeongchang.

Kala Mata-mata Korut Bom Pesawat untuk Kacaukan Olimpiade
Kim bertemu Shigeo Iizuka, salah satu kerabat Yaeko Taguchi, orang yang mengajarkan dia bahasa Jepang sebelum menjalankan aksinya. (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Kim gelisah. Ia mengingatkan Korsel bahwa Korut belum berubah.

"Mereka menggunakan Korea Selatan untuk mengatasi kesulitan mereka, mencapai tujuan mereka untuk mengeksekusi rakyat, kerabat, dan keluarganya sendiri. Jangan tertipu. Korea Utara belum berubah sama sekali," tutur Kim.

Menurut Kim, Korut sangat berhati-hati dalam menyusun strategi. Dia saja sudah dipersiapkan sejak lama sebelum diutus untuk mengeksekusi rencana pengeboman pesawat tersebut.

Kim bercerita, dia pertama kali direkrut menjadi agen ketika masih duduk di bangku universitas. Saat itu, usianya masih 18 tahun.

Dia kemudian dibawa ke kamp pelatihan rahasia di tengah gunung terpencil. Selama setahun, Kim belajar seni bela diri, menembak, komunikasi radio, dan strategi bertahan hidup di alam liar.

Tak hanya itu, Kim juga belajar bahasa Jepang dari Yaeko Taguchi, seorang perempuan Jepang yang mengaku diculik oleh agen Korut. Dua tahun tinggal bersama Yaeko, Kim kemudian dikirim ke Guangzhou, China, untuk menyerap bahasa Mandarin.

Pada November 1987, dia dipanggil kembali ke Pyongyang. Badan mata-mata Korut menyatakan Kim siap untuk misi mematikan pertamanya.

Kehidupan berubah cepat. Setelah itu, Kim dan seorang rekan laki-lakinya, Kim Seung Il, diperintahkan pergi ke ibu kota Austria, Wina, dan menyamar sebagai sepasang kekasih dari Jepang. Di sanalah mereka menerima bom itu.

"Bom itu berbentuk radio Panasonic kecil, di baliknya ada baterai. Korut merangkainya, setengah dari benda itu sebenarnya bahan peledak dengan bahan kimia di dalamnya, sementara setengahnya lagi dapat berfungsi layaknya radio biasa," papar Kim.

Kala Mata-mata Korut Bom Pesawat untuk Kacaukan Olimpiade
Ilustrasi Korean Air Lines. (Kyodo/via Reuters)
Mereka membawa bom itu ke Baghdad. Ketika mereka menaiki pesawat Korean Air Lines Penerbangan 858 tujuan Seoul, petugas menyita baterai di dalam radio itu, menjadikan bom yang sudah dipersiapkan tak berfungsi.

"Saya gugup saat itu. Saya mengambil baterainya, memasukkannya kembali ke dalam radio dan mengeluh ke petugas itu. Ketika saya nyalakan radionya, terdengar suara, jadi saya mengatakan kepada mereka agar tidak usah terlalu khawatir," tutur Kim.

Tak menemukan kesalahan, sang petugas pun mengizinkan Kim masuk sambil membawa radio itu ke dalam pesawat.

"Selama beberapa saat, pikiran 'Orang-orang ini akan mati' melintas di kepala saya. Saya terkejut ketika memikirkan itu. Saya merasa sangat lemah. Saya harus melakukannya demi unifikasi," katanya.





Credit  cnnindonesia.com





Trump Bakal Diperiksa dalam Kasus Intervensi Rusia


Trump Bakal Diperiksa dalam Kasus Intervensi Rusia
Donald Trump dilaporkan bakal diperiksa dalam kasus dugaan intervensi Rusia dalam Pilpres AS. (REUTERS/Jonathan Ernst)


Jakarta, CB -- Jaksa Khusus Robert Mueller dilaporkan akan mengajukan permintaan untuk memeriksa Presiden Donald Trump terkait dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan umum Amerika Serikat 2016.

Dua orang sumber yang dekat dengan penyelidikan kasus ini mengatakan Mueller ingin memeriksa Trump soal pemecatan mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey dan mantan penasihat keamanan nasional yang diduga berhubungan dengan Rusia, Michael Flynn.

Kedua sumber menyatakan kemungkinan Trump tidak akan menghadap Mueller dalam beberapa pekan ke depan, karena masih banyak hal yang perlu dinegosiasikan.


Salah seorang sumber itu menyebut bentuk pemeriksaan masih dalam tahap diskusi awal. Pengacara Trump menginginkan jawaban kliennya atas pemeriksaan itu hanya dalam bentuk tertulis.

Namun, berdasarkan sumber CNN itu, pihak Trump menyadari bahwa pemeriksaan mungkin lebih berbentuk kombinasi antara tanya jawab lisan dan tulisan, atau bahkan hanya berupa tatap muka.

"Mungkin Mueller semakin yakin soal penghalangan penegakan hukum (yang diduga dilakukan Trump), apakah itu tindak pidana, apakah pelanggaran yang bisa berujung pemakzulan, atau apakah tindakan itu tidak berarti apa-apa," kata Michael Zeldin, mantan anak buah Mueller di Kementerian Kehakiman, Selasa (23/1).

Permintaan Mueller untuk memeriksa Trump dan kabar bahwa timnya telah memeriksa Comey menyiratkan bahwa setidaknya salah satu aspek penyelidikan terkait intervensi Rusia untuk mendorong pengusaha properti itu ke kursi presiden kini telah mendekati tahap akhir.
Jaksa Khusus Robert Mueller disebut sudah yakin soal dugaan penghalangan penegakan hukum yang dilakukan Trump.
Jaksa Khusus Robert Mueller disebut sudah yakin soal dugaan penghalangan penegakan hukum yang dilakukan Trump. (Brendan Smialowski/AFP Photo)
Fakta bahwa tim Mueller telah berbicara dengan Comey dan kini berupaya untuk meminta keterangan langsung dari Presiden juga menunjukkan bahwa penyelidikan terkait dugaan penghalangan penegakan hukum yang dilakukan Trump sudah berkembang pesat.

Trump diduga menghalang-halangi penegakan hukum dengan meminta Comey untuk memberi kelonggaran terhadap Flynn. Sang Presiden kemudian memecatnya ketika dia menyatakan keberatan.

Mueller kini sudah mengantongi kesaksian Comey, Jaksa Agung Jeff Sessions dan Flynn sebagai saksi yang bekerja sama dalam penyelidikan ini. Ketiga orang ini bisa mengungkap informasi yang dibutuhkan terkait percakapan dengan Trump.

Jaksa khusus juga kemungkinan mempunyai banyak bukti dari sumber lain, termasuk hasil pemeriksaan, surat elektronik dan kesaksian pihak lain. Dia juga kemungkinan besar sudah tahu jawaban apa yang akan dilontarkan Trump, membuatnya tidak bisa berbohong.
James Comey dipecat Trump setelah menolak memberi kelonggaran kepada Michael Flynn.
James Comey dipecat Trump setelah menolak memberi kelonggaran kepada Michael Flynn. (Dok. Reuters)
Selain itu, Mueller juga mempunyai sejumlah memo yang ditulis Comey setelah pertemuan dengan Trump. Dalam catatan itu, mantan Direktur FBI menyebut Trump berupaya membangun hubungan yang tidak pantas dengannya.

Tahun lalu, Trump menyatakan "100 persen" mau bersaksi kepada Mueller di bawah sumpah. Namun, awal bulan ini, dia tampaknya berubah pikiran.

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, menyatakan pihaknya "sepenuhnya kooperatif" dengan Mueller, meski meyakini warga Amerika sudah siap melupakan masalah itu.

Walau demikian, jajak pendapat yang dilakukan CNN belum lama ini menunjukkan 8 dari 10 warga Amerika, termasuk 59 persen pendukung Partai Republik, menyatakan Trump mesti bersaksi jika diminta Mueller.


Credit  cnnindonesia.com









Serangan Udara AS Tewaskan 150 Pasukan ISIS


Serangan Udara AS Tewaskan 150 Pasukan ISIS Ilustrasi. Jet tempur F/A-18 milik AS melakukan serangan udara yang menewaskan 150 pasukan ISIS. (Reuters/Kim Hong-Ji)


Jakarta, CB -- Koalisi pimpinan Amerika Serikat mengklaim telah menewaskan sekitar 150 pasukan ISIS dalam satu  serangan udara.

Klaim itu disampaikan oleh juru bicara koalisi, Kolonel Ryan Dillon, kepada CNN, Selasa (23/1). Serangan yang dilakukan pada Sabtu itu mengincar "markas besar serta pusat komando dan pengendalian ISIS."

Dia juga mengatakan serangan itu melibatkan informasi intelijen yang dikumpulkan lewat beragam intelijen koalisi dan kelompok bersenjata Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) selama lebih dari satu pekan.


Pernyataan koalisi menyebut lokasi yang diserang "secara eksklusif" ditempati oleh pasukan ISIS dan terus dipantau sebelum dihantam. Karena itu, kecil kemungkinan jatuh korban sipil dalam serangan kali ini.

Dillon mengatakan serangan tersebut dilakukan di As Shafah, di pertengahan Lembah Sungai Euphrates, area di mana ISIS masih terus beroperasi.

Seorang pejabat militer AS menyatakan serangan itu dilakukan menggunakan jet tempur F/A-18 dan pesawat nirawak atau drone. Kapal induk USS Theodore Roosevelt kini tengah berada di Teluk untuk mendukung operasi melawan ISIS di Suriah.

"Tampaknya mereka tengah berkumpul untuk melakukan sebuah gerakan," kata Dillon, menyoroti jarangnya ISIS berkumpul dalam kelompok sebesar itu.
AS terus melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah.
AS terus melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah. (REUTERS/Hamad I Mohammed)
"Saat mereka berkumpul ... seperti itu, kami ingin memanfaatkannya," ujar Dillon.

"Serangan tersebut menggarisbawahi penegasan kami bahwa pertempuran untuk membebasakan Suriah masih jauh dari berakhir," kata Mayor Jenderal James Jarrard, komandan Satuan Tugas Operasi Khusus Gabungan koalisi, menyusul serangan udara.

Jarrard menambahkan bahwa pasukan koalisi dan anggota SDF "masih mencari, mengincar dan membunuh niat ISIS mempertahankan kekuasaan ekstremisnya di kawasan."

"Kami tidak bisa meninggalkan fokus kami dari misi ini, dan tidak boleh kehilangan momentum dalam mengusir para teroris dari medan perang dan mencegah mereka kembali muncul di tempat lain."
Kapal induk USS Theodore Roosevelt dikerahkan untuk membantu operasi di Suriah.Kapal induk USS Theodore Roosevelt dikerahkan untuk membantu operasi di Suriah. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Anthony N. Hilkowski/Handout)
Serangan udara dan pernyataan dukungan Jarrard untuk SDF dilakukan sementara Turki meluncurkan operasi militernya sendiri, mengincar pasukan YPG Kurdi di Afrin, barat laut Suriah.

AS tidak mendukung pasukan Kurdi di Afrin tapi mendukung elemen Kurdi pada SDF yang beroperasi di Timur Laut Suriah. Turki memandang kedua kelompok berkaitan dengan separatis Kurdi yang sudah memberontak melawan Ankara selama beberapa dekade.
Seorang penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada CNN bahwa Washington telah menyatakan hanya akan mendukung kelompok bersenjata Kurdi hingga ISIS dikalahkan.

Sementara itu, secara terpisah, sejumlah pejabat AS menekankan bahwa ISIS masih menjadi ancaman. Seorang pejabat di antaranya menyebut operasi Turki di Afrin tidak berpengaruh pada operasi koalisi menumpas ISIS.

Dia menyatakan perbandingan pasukan dukungan AS yang bertempur melawan ISIS di Tengah Lembah Sungai Euphrates kurang lebih 80 persen Arab dan 20 persen Kurdi.

Pejabat itu juga mengatakan bahwa SDF yang beranggota 57 ribu orang sebagian besar beretnis Arab, dengan perbandingan 52-48 persen.




Credit  cnnindonesia.com





Tiga Sekolah Dasar Negeri di Meksiko Bernama Indonesia


Tiga Sekolah Dasar Negeri di Meksiko Bernama Indonesia
Duta Besar RI untuk Meksiko Yusra Khan (tengah, berjas abu-abu dasi merah) seusai jamuan makan siang dengan para kepala sekolah SD Negeri yang menyandang nama Indonesia di Meksiko, Selasa (23/1). (Ist/KBRI Meksiko)

Jakarta, CB -- Tahukah Anda di Meksiko ada tiga sekolah dasar yang menyandang nama Indonesia? Sekolah-sekolah dengan ratusan siswa tersebut bukan khusus untuk warga Indonesia, melainkan sekolah dasar negeri di negara di Amerika Latin tersebut. Salah satu sekolah bahkan pernah dikunjungi Presiden Pertama RI Soekarno.

“Indonesia bangga karena di Meksiko ada tiga sekolah dasar yang bernama Indonesia," kata Duta Besar Indonesia untuk Meksiko, Yusra Khan dalam jamuan makan siang dengan jajaran guru dan kepala sekolah ketiga sekolah tersebut dalam rilis yang diterima CNN Indonesia, Kamis (25/1).

Yakni Escuela de la Republica de Indonesia  yang terletak di Tacuba, Mexico City, Escuela de la Republica de Indonesia di Itzapalapa juga di Ibu Kota Mexico City serta Colegio Indonesia di Coacalco - Estado de Mexico.


Menurut Yusra, nama Indonesia yang disandang adalah bukti kedekatan Indoensia dengan Meksiko. "Hubungan antara KBRI dengan ketiga sekolah tersebut cukup erat," kata Yusra.

Namun, lanjut Yusra, sudah sejak lama tidak ada kegiatan pengenalan Indonesia di tiga sekolah tersebut.

"Sudah saatnya dihidupkan kembali kegiatan pengenalan Indonesia di sekolah agar senantiasa tumbuh pemahaman dan kecintaan siswa Meksiko akan Indonesia,' kata mantan Duta Besar RI untuk Markas PBB di New York itu.



Namun Gomez yakin bahwa izin tersebut akan mudah diberikan. Hal ini lantaran pengenalan bahasa dan seni budaya Indonesia di lingkungan sekolah bernama Indonesia akan memberikan nilai tambah yang positif bagi para murid.Dalam jamuan yang digelar di KBRI Mexico City pada Selasa (23/1) tersebut, Dubes Yusra Khan menawarkan agar kegiatan pelatihan seni dan budaya Indonesia bagi murid-murid ketiga sekolah tersebut dihidupkan kembali.

Antara lain pelatihan tari tradisional, musik dan lagu Indonesia. Juga pengajaran bahasa Indonesia.

Tawaran ini disambut baik oleh Kepala Sekolah Colegio Indonesia, Yoxtalepetl Escamilla Olguin dan Kepala Sekolah Indonesia – Tacuba, Laura Xochitl Sanchez Gomez, serta wakil dari Sekolah Indonesia – Itzapalapa, dan 12 guru dari ketiga sekolah.

Menurut Olguin, sekolahnya memang sudah sejak lama ingin bekerja sama dengan KBRI untuk mengaktifkan kembali kegiatan pembelajaran tentang Indonesia di sekolahnya.

“Colegio Indonesia dan KBRI, meski belum rutin, telah beberapa kali menyelenggarakan pengenalan Indonesia di Coacalco," kata dia.

Dia optimistis kegiatan latihan tari, musik dan lagu serta pengajaran bahasa Indonesia bakal membuat murid-murid lebih memahami Indonesia.

Hal senada disampaikan Kepala Sekolah Indonesia di Tacuba yang pernah dikunjungi Presiden Sukarno pada bulan April 1961.

Meski begitu, sebagai sekolah negeri, mereka memerlukan izin khusus dari Kementerian Pendidikan Publik Meksiko untuk memasukan kegiatan ekstrakurikuler bahasa dan seni budaya Indonesia.



Dalam pertemuan, ketiga sekolah dan KBRI juga sepakat untuk menyelenggarakan kegiatan bersama di lingkungan kedutaan dalam satu waktu.

Ketiga sekolah sepakat untuk menghadirkan 10-20 siswa sekolahnya dalam kegiatan pelatihan kesenian di KBRI yang dilaksanakan di luar jam sekolah.

“Kesepakatan ini sangat menggembirakan. Saya yakin siswa-siswi akan bangga menarikan atau menyanyikan lagu Indonesia saat bersama masyarakat Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI bulan Agustus mendatang," kata Olguin yang pernah mengikuti Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-50 sebagai salah satu Teman Presiden RI tahun 1995.

Kegiatan pelatihan seni dan budaya dan pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah bernama Indonesia tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan rasa sayang siswa Meksiko terhadap Indonesia.

Saat ini, masing-masing sekolah memiliki populasi siswa sebanyak 161 siswa di Sekolah Indonesia – Tacuba, 500 siswa di Sekolah Indonesia – Itzapalapa, dan 449 siswa di Sekolah Colegio Indonesia.

Ketiga sekolah tersebut tercatat memiliki banyak prestasi di bidang pendidikan, kesenian dan kebudayaan di Meksiko.





Credit  cnnindonesia.com



Pengadilan banding Brazil kukuhkan hukuman mati untuk mantan presiden


Pengadilan banding Brazil kukuhkan hukuman mati untuk mantan presiden
Luiz Inacio Lula da Silva (REUTERS/Claudia Daut/File Phot)



Rio De Janeiro (CB) - Pengadilan banding Brazil pada Rabu mengukuhkan hukuman terhadap mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

Keputusan itu kemungkinan akan membuat Lula batal bersaing dalam pemilihan presiden pada Oktober walaupun ia masih bisa mengajukan banding ke pengadilan tingkat lebih tinggi.

Melalui pemungutan suara, sebuah panel beranggotakan tiga hakim sepakat mengesahkan hukuman bagi Lula serta memperpanjang masa hukuman awal bagi sang mantan presiden, yaitu dari 9,5 tahun hukuman penjara menjadi 12 tahun.

Pada persidangan awal, Lula dinyatakan bersalah menerima suap dari perusahaan konstruksi OAS dalam bentuk pemberian sebuah apartemen mewah yang menghadap pantai di Guaruja, negara bagian Sao Paulo.

Lula membantah memiliki properti tersebut dan mengatakan bahwa ia mempertimbangkan untuk membeli apartemen itu namun akhirnya memutuskan untuk tidak membelinya.

Persidangan Lula dianggap sebagai peristiwa politik tunggal paling penting di awal tahun ini karena berpotensi mengubah skenario pemilihan presiden.

Keputusan panel hakim itu bisa menjadikan Partai Buruh Brazil (PT) tidak memiliki kandidat untuk Pilpres.

Lula, yang disebut-sebut sebagai politisi paling berpengaruh di Brazil, telah secara konsisten memimpin hasil berbagai jajak pendapat soal perbandingan para kandidat presiden yang potensial.

Ia mengatakan berbagai tuduhan yang dikenakan terhadapnya bermuatan motif politik, demikian Xinhua melaporkan.




Credit  antaranews.com





Trudeau kritik kebijakan proteksionis Trump


Trudeau kritik kebijakan proteksionis Trump
Arsip Foto. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (ki) disambut oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Senin (13/2/2017). (REUTERS/Kevin Lamarque)


Davos, Swiss (CB) - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengkritik kebijkan proteksionis Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos pada Selasa waktu setempat, dan membela kebaikan perdagangan bebas.
Dalam pidato yang menyinggung Trump dan ancamannya untuk menarik Amerika Serikat dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA), Trudeau mengatakan bahwa pemerintahannya "bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa negara tetangga kami di bagian selatan mengakui baiknya NAFTA, dan bahwa (NAFTA) tidak hanya menguntungkan perekonomian kami, tetapi juga perekonomiannya dan perekonomian dunia."
Sebelumnya, dalam perundingan di Tokyo, Kanada sepakat untuk bergabung dengan 10 negara lain guna menghidupkan kembali Kemitraan Trans Pasifik, yang sekarang disebut CPTPP.
"Kesepakatan yang dicapai di Tokyo saat ini merupakan kesepakatan tepat," kata Trudeau, menambahkan bahwa kesepakatan CPTPP menandai "hari besar bagi perdagangan yang progresif di seluruh dunia."
Selain Kanada, CPTPP juga mencakup 10 negara lain seperti Australia, Brunei, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura dan Vietnam. Kanada, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di CPTPP, meninggalkan kesepakatan tentang pakta perdagangan pada November lalu.
Kesepakatan itu, menurut Trudeau, sekarang "lebih progresif dan lebih kuat bagi pekerja Kanada di bidang hak kekayaan intelektual, budaya dan industri otomotif."
Pada saat yang sama, Perdana Menteri itu mengungkapkan keprihatinan mengenai reaksi terhadap globalisasi.
"Kami menyaksikan banyak skeptisisme perdagangan di seluruh dunia secara umum sekarang," katanya sebagaimana dikutip AFP.

"Orang-orang khawatir atau menjadi makin yakin bahwa kesepakatan-kesepakatan perdagangan hanya menguntungkan sedikit, bukan banyak, negara, menguntungkan multinasional, tapi tidak menguntungkan pekerja biasa." 




Credit  antaranews.com







Inggris bentuk unit keamanan untuk perangi berita palsu


Inggris bentuk unit keamanan untuk perangi berita palsu
Perdana Menteri Inggris Theresa May. (REUTERS/Peter Nicholls)



London (CB) - Inggris mengumumkan pembentukan unit keamanan nasional baru untuk memerangi "disinformasi" pada Selasa (23/1), beberapa pekan setelah Perdana Menteri Theresa May menuduh Rusia menggunakan berita palsu untuk merusak lembaga-lembaga Barat.
"Kita hidup di zaman berita palsu dan persaingan narasi," kata juru bicara Kantor Perdana Menteri Inggris.
"Pemerintah akan merespons dengan penggunaan komunikasi keamanan nasional yang lebih baik untuk mengatasi tantangan yang saling berhubungan dan rumit ini."
Unit Komunikasi Keamanan Nasional baru itu disetujui di sebuah rapat Dewan Keamanan Nasional, yang terdiri atas para menteri dan pejabat keamanan nasional.
"Ini akan ditugasi memerangi disinformasi oleh aktor-aktor negara dan yang lainnya," kata juru bicara kantor perdana menteri.
"Unit ini akan secara lebih sistematis menghalau musuh-musuh kita dan membantu kita menjalankan prioritas keamanan nasional," katanya sebagaimana dikutip AFP.
Dalam pidato November, Perdana Menteri Inggris menuduh Rusia menjalankan kampanye spionase dan gangguan siber berlanjut, termasuk ikut campur dalam pemilihan-pemilihan.
"Menggunakan senjata informasi, mengerahkan organisasi-organisasi media pemerintah untuk menanamkan cerita-cerita palsu dan gambar-gambar yang di Photoshop dalam upaya menabur perpecahan di Barat dan merusak institusi-institusi kita," katanya.
Ia memperingatkan: "Kalian tidak akan berhasil...  Inggris akan melakukan apa yang perlu dilakukan untuk melindungi diri kami, dan bekerka dengan sekutu-sekutu kami untuk melakukannya."



Credit  antaranews.com







Rabu, 24 Januari 2018

Menteri Pendidikan Tinggi India Ingin Hapus Teori Evolusi Darwin


Menteri Pendidikan Tinggi India Ingin Hapus Teori Evolusi Darwin
Gambar penemu teori evolusi, Charles Darwin, dipasang di Taman Botani Sydney Royal, untuk memperingati 200 tahun kelahirannya (12/2). Foto: AFP/ Greg Wood

CB, Jakarta - Menteri pendidikan tinggi India dikecam oleh para ilmuwan setelah meminta teori evolusi dihapus dari kurikulum sekolah. Menteri bernama Satyapal Singh itu beralasan selama ini tidak ada seorang pun pernah melihat seekor kera berubah menjadi manusia.

Satyapal Singh bahkan menyatakan kementeriannya siap menjadi tuan rumah  konferensi internasional di mana para ilmuwan dapat berkumpul untuk memperdebatkan teori Charles Darwin tersebut.
"Saya memiliki daftar sekitar 10 sampai 15 ilmuwan hebat di dunia yang mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa teori evolusi itu benar," kata Singh, seperti yang dilansir Guardian pada 23 Januari 2018.
Pernyataan itu diberikan saat menyampaikan ceramah di satu universitas di negara bagian Assam pekan lalu sembari mengutip pernyataan Albert Einstein yang menyatakan Teori Evolusi Darwin itu tidak ilmiah.

Singh, yang meraih gelar sarjana kimia dari Universitas Delhi, menegaskan, dia berbicara sebagai "ilmuwan sains".
"Teori Darwin salah secara ilmiah.Perlu diubah dalam kurikulum sekolah dan perguruan tinggi," ujarnya.
"Tak seorang pun, termasuk nenek moyang kita secara tertulis atau lisan mengatakan  mereka pernah melihat seekor kera berubah menjadi manusia."

Lebih dari 2.000 ilmuwan India telah menandatangani sebuah petisi untuk menanggapi seruan Singh yang dianggap konyol, menyesatkan dan tidak berdasar itu.
Charles Darwin menerbitkan teorinya tentang evolusi hampir 160 tahun yang lalu dengan alasan bahwa semua spesies, termasuk manusia, berkembang dari waktu ke waktu melalui proses seleksi alam. Dia berpendapat bahwa manusia dan kera memiliki nenek moyang yang sama yang hidup lebih dari 7 miliar tahun yang lalu, sebuah gagasan yang sering disalahpahami bahwa kera modern berubah menjadi manusia. Dan, Menteri Pendidikan Tinggi India ini sepertinya salah memahami teori evolusi Darwin.




Credit  TEMPO.CO






Konflik Turki dan AS Memanas, Ini 6 Pemain Utama di Afrin




Konflik Turki dan AS Memanas, Ini 6 Pemain Utama di Afrin
Peta kota Afrin. [Al Jazeera]

CB, Jakarta - Pasukan Turki menggelar operasi militer untuk menyerang pangkalan pasukan Kurdi dukungan Amerika Serikat di distrik Afrin, di perbatasan barat laut Suriah. Seperti dilansir Reuters, Operasi yang disebut sebagai 'Operasi Tangkai Zaitun' (Olive Branch operation) oleh militer Turki ini berlangsung sejak Sabtu, 20 Januari 2018.
Ankara menganggap kelompok bersenjata YPG milik Partai Uni Demokratik Kurdi (PYD) sebagai kelompok teroris, yang mengganggu keutuhan wilayahnya. Kelompok PYD ini dianggap terkait dengan Partai Pekerja Kurdi, yang juga disebut sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Turki.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan militer negaranya tidak akan mundur hingga bisa mengalahkan pasukan Kurdi di Afrin. Dia juga mengatakan pasukan akan terus menyerang untuk mengusir Kurdi dari kota Manbij di utara Suriah. Kota ini dikuasai Kurdi dari pasukan teroris ISIS pada 2016.

Ada enam kelompok yang bersaing dalam pertempuran Afrin ini dan masing-masing memiliki perannya. Mereka adalah:
1. Turki
Militer Turki bertempur melawan pasukan Kurdi di daerah selatan negara itu sejak 1980an. Awalnya, pemerintah Turki melawan Partai Pekerja Kurdi (PKK), yang ingin memisahkan diri namun belakangan meminta otonomi saja dari pemerintah Turki.
Konflik keduanya menewaskan sekitar 40 ribu warga sipil, tentara, dan milisi. Ini merugikan kedua belah pihak hingga ratusan triliun. Turki menilai Partai Uni Demokratik Kurdi sebagai perpanjangan dari PKK, yang dianggap kelompok teroris.
"PKK dan kurdi Suriah sama saja. Mengganti nama mereka tidak akan mengubah fakta bahwa mereka adalah kelompok teroris," kata Erdogan.
Dengan menguasai Afrin, Turki berharap bisa membangun koridor aman untuk menangkal serangan lintas batas pasukan Kurdi dari utara Suriah.
2. YPG dan PYD
YPG atau Unit Pertahanan Rakyat Kurdi merupakan sayap militer Partai Uni Demokratik (PYD), yang merupakan partai politik oposisi di Suriah. PYD dengan sayap militernya YPG menguasai lahan yang luas di utara Suriah dan berhasil mengalahkan pasukan teroris ISIS serta Al Qaeda. Mereka juga berjasa dalam mengalahkan ISIS di Raqqa.
Ada sekitar 8000 -- 10 ribu pasukan Kurdi di distrik Afrin, dengan dukungan ribuan pasukan lainnya di Manbij, Suriah.
3. Free Syrian Army (FSA)
Berdiri sejak 2011, ini merupakan kelompok oposisi Suriah yang ingin menjatuhkan pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Mereka dimotori bekas anggota militer Suriah, yang keluar dari kemiliteran. Kelompok ini dianggap berpeluang besar untuk mengimbangi kekuatan pasukan pemerintah Suriah.
Pemerintah Turki mulai terlibat konflik ini pada 2016 dan mendukung pembentukan pasukan FSA ini. Dalam penyerangan ke Afrin, Turki memobilisasi ribuan pasukan FSA dari dalam dan perbatasan Suriah.
4. Suriah
Sejak pecah perang saudara pada 2011, pemerintah Suriah kehilangan banyak wilayah, yang dikuasai berbagai kelompok oposisi termasuk FSA dan ISIS. Namun, berkat bantuan Rusia pada 2015, pasukan Presiden Bashar al-Assad mulai bangkit. Contohnya keberhasilan pasukan militer Suriah menguasai Aleppo dari kelompok ISIS. Militer terus mendesak pasukan ISIS di sebelah barat sambil bertempur dengan pasukan oposisi di sebelah timur seperti di provinsi Idlib.
Pada awal 2018 ini, pasukan pemerintah Suriah berhasil menguasai sebagian besar wilayah negara itu. Namun, kawasan utara masih berada dalam kontrol pasukan Kurdi Suriah.  Awalnya, Suriah mengatakan akan menembak semua pesawat Turki yang melintasi wilayahnya. Namun, hingga serangan Turki memasuki hari ketiga, ancaman itu tidak terbukti.
5. Rusia
Pemerintah Rusia menyatakan intervensinya di Suriah pada September 2015 untuk mendukung Presiden Assad. Dengan dukungan operasi serangan udara Rusia, Assad berhasil menguasai kembali wilayahnya yang dikuasai kelompok oposisi dan kelompok teroris ISIS.
Rusia menguasai wilayah udara Afrin namun memilih untuk menarik ratusan pasukannya agar Turki bisa melancarkan operasi militer terhadap Kurdi di sana. Pemerintah Rusia secara terbuka menyalahkan pemerintah AS, yang membagikan banyak senjata kepada berbagai kelompok di perbatasan Suriah seperti Kurdi.
Pada Nopember 2017, Assad berterima kasih kepada Rusia atas bantuannya. Dan sebulan kemudian, Rusia menyatakan kemenangan militer atas ISIS. Rusia bakal menarik pasukannya namun mempertahankan markas Khemeimim di Latakia dan pangkalan laut di Kota Tartus, Mediterania.
6. Amerika Serikat
Pemerintah AS mengirim sekitar 2000 pasukan di wilayah Suriah. Ini belum termasuk pasukan khusus dan operasi militer rahasia, yang berlangsung di sana. Belakangan, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, mengatakan akan mempertahankan pasukan AS lebih lama untuk melawan pengaruh ISIS, Al Qaeda, dan Iran.
Sejak 2011, AS mencoba melengserkan Presiden Bashar Al Assad dengan mendukung lewat pemberian senjata kepada berbagai kelompok oposisi Suriah. Namun rencana ini dinilai kurang berhasil dan lebih sukses dalam mengalahkan kelompok teroris ISIS.
Uniknya, AS berkoalisi dengan Turki untuk menjatuhkan Assad. Namun, AS juga berkoalisi dengan pasukan Kurdi, yang merupakan musuh Turki. Belakangan Pentagon mengungkapkan rencana untuk mempersenjatai 30 ribu pasukan di perbatasan Suriah, yang mayoritasnya merupakan anggota Kurdi. Ini membuat Turki meradang dan menggelar operasi militer sejak Sabtu pekan lalu. Ini membuat ketegangan antara Turki dan AS meningkat drastis. 



Credit  TEMPO.CO








5 Senjata Andalan Turki Jika Perang Besar seperti Apa?

5 Senjata Andalan Turki Jika Perang Besar seperti Apa?

Rusia juga menempatkan sistem pertahanan udara S-400 Triumph di aset-aset pentingnya di Suriah. S-400 disebut-sebut sebagai pertahanan udara paling canggih, rudal-rudalnya mampu melaju dengan kecepatan 4.800 m/detik, sehingga target sejauh 400 km dapat dihancurkan dalam waktu sekitar 83 detik saja. sputniknews.com

CB, Jakarta - Kondisi perbatasan Turki dan Suriah memanas setelah militer Turki mulai menyerang basis kelompok Kurdi dukungan Amerika Serikat di Kota Afrin, Suriah, sejak Jumat dini hari, 19 Januari 2018.
Turki mulai memobilisasi pasukannya ke perbatasan selatan negara itu, yang berbatasan langsung dengan wilayah utara Suriah. Sejumlah peralatan artileri telah dibawa menuju perbatasan Suriah dan serangan rudal serta tembakan tank mulai dilakukan.

Hingga saat ini, pasukan Turki belum melintas batas memasuki wilayah Suriah. Ini membuat militer Turki belum menggunakan semua kekuatan militernya.

Menurut situs Global Firepower, militer Turki berada di peringkat 8 dari 113 negara. Turki memiliki sekitar 743 ribu pasukan dengan setengahnya merupakan pasukan aktif. Belakangan, Turki juga membeli rudal antiserangan udara Rusia, S-400, untuk menjaga wilayah udaranya dari serangan rudal dan jet tempur.
Berikut ini lima kekuatan andalan Turki, seperti dilansir situs National Interest, jika pertempuran skala besar terjadi :
Pesawat F-16 Angkatan Udara Turki telah menembak jatuh bomber taktis Su-24 milik Rusia. Turki mengoperasikan beragam tipe F-16, mulai dari F16 C/D, Block 40, dan Block 50. Pesawat ini terhitung canggih berkat sistem bidik rudal Honeywell Ring Laser Gyro Inertial Navigation System, dan radar AN/ALR-56M. Kinerja pilot sendiri terbantu berkat Horizontal Situation Display yang berfungsi meningkatkan kewaspadaan awak. Tipe ini sendiri mampu terbang dengan kecepatan 2,05 Mach, sehingga sangat memungkinkan menembak jatuh Su-24 milik Rusia. hvkk.tsk.tr
  1. Jet tempur F16 multirole fighter dengan rudal udara ke udara AIM – 120
Trukir memiliki sekitar 250 jet tempur F-16 tipe Block 50+, yang merupakan varian terbaru. Menggunakan lisensi dari AS, Turki telah memproduksi berbagai jenis tipe F-16 sejak 1980. Jika dipasangkan dengan rudal AIM-120, maka jet tempur ini menjadi sangat berbahaya seperti yang dialami jet tempur Rusia, Su-24, yang ditembak jatuh pada 24 Nopember 2018. Rudal ini bisa mengenai sasaran hingga 50 kilometer jauhnya.
KORAL Ground-Based Jammer. twitter.com
  1. KORAL Ground-Based Jammer
Sistem pengacau sinyal ini merupakan persenjatan baru Turki untuk electronic warfare dan efektif untk jarak 150 kilometer. Dibuat oleh BUMN Turki, Aselsan Corporation, Koral mampu mengacau sinyal radar dan alat komunikasi musuh baik di darat, laut dan udara serta memetakan lokasi multi-target dalam skala frequency yang luas dan dilengkapi fitur digital radio frequency memory.
Gür-class submarines. militaryedge.org
  1. Kapal selam kelas Gur
Ini merupakan kapal selam listrik diesel dan disebut sebagai salah satu yang terbaik. Desainnya menggunakan rancangan kapal selam Jerman, kapal ini memiliki rudal Harpoon anti-kapal, Tigerfish dari Inggris dan torpedo berat DM2A4 dari Jerman. Kapal selam ini dilengkapi dengan sistem sensor kelas supercanggih untuk mendeteksi dan mengunci target tembakan.
Ada-class stealth corvettes. youtube.com
  1. Kapal perang siluman kelas Ada
Kapal perang ini didesain sehingga sulit untuk terdeteksi oleh radar musuh. Kapal ini mampu menyerang kapal suplai logistik dan kapal perang musuh secara diam-diam. Kapal perang ini dilengkapi dengan rudal 8 Harpoon Block II, OtoMelara Super Rapid canon tiga inchi serta berbagai senjata lainnya.
  1. Komando Angkatan Laut SAT
Ini merupakan pasukan khusus paling spesial dari Turki, yang disebut-sebut bisa menginfiltrasi musuh dari udara, darat dan air. Pasukan ini terlatih untuk menyelinap dari garis belakang musuh, menyerang target penting, membuat berbagai pengalih perhatian serta mensabotase kapal serta pelabuhan musuh.  




Credit  TEMPO.CO






Rezim Kim Jong-un Bangga Nuklir Korut Bikin AS Frustrasi


Rezim Kim Jong-un Bangga Nuklir Korut Bikin AS Frustrasi
Rudal balistik antarbenua Korea Utara saat dipamerkan dalam parade militer di Pyongyang. Foto/REUTERS


JENEWA - Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) mengaku bangga memiliki senjata nuklir yang kini mampu melawan dan membuat Amerika Serikat (AS) frustrasi.

Pyongyang mengklaim senjatanya itu dapat melawan ancaman serangan nuklir Washington dan jadi alat pencegah perang yang efektif. Peringatan itu disampaikan Duta Besar Korut untuk PBB, Han Tae Song, dalam Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa, Swiss, pada hari Selasa.

”Jadi DPRK (Korea Utara) akhirnya datang untuk memiliki pencegah perang yang andal dan dapat diandalkan,” katanya kepada forum di Jenewa.

”Dengan bangga saya mengatakan bahwa kekuatan nuklir DPRK mampu membuat frustrasi dan melawan ancaman nuklir dari AS dan ini merupakan penangkal yang kuat yang mencegah AS memulai perang,” ujarnya.

Diplomat Korea Utara itu menegaskan bahwa Pyongyang tetap menjadi kekuatan nuklir yang bertanggung jawab. Artinya, Korea Utara tidak akan menggunakan senjata nuklirnya kecuali negara-negara asing melanggar kedaulatan atau kepentingannya.

Han menuduh AS mengerahkan aset militer di dekat negaranya dengan dalih memastikan keamanan Olimpiade Musim Dingin.

“Ini adalah tindakan berbahaya untuk melemparkan selimut basah ke atmosfer positif hubungan antar-Korea saat ini, yang bisa mendorong kembali ke fase konfrontasi yang ekstrem,” katanya, seperti dikutip express.co.uk, Rabu (24/1/2018).

Sebagai tanggapan, Duta Perlucutan Senjata AS Robert Wood mengatakan bahwa Washington tidak akan pernah mengakui negara komunis tersebut sebagai negara berkekuatan nuklir.

“Amerika Serikat tidak akan mengakui Korea Utara sebagai negara bersenjata nuklir,” ujar Wood.

”Jika Korea Utara ingin kembali dan berada dalam kesopanan dari masyarakat internasional, dia tahu apa yang harus dilakukan, dia harus mengambil langkah-langkah menuju denuklirisasi semenanjung Korea,” katanya.

Dalam sebuah pidato sebelumnya, pejabat pelucutan senjata PBB Izumi Nakamitsu menyambut baik peredaman ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Namun, dia meminta langkah lebih lanjut untuk menghapus senjata nuklir dari semenanjung yang telah terpecah itu. 




Credit  sindonews.com






Kim Jong Un Kebut Nuklir, Tak Mau Seperti Saddam dan Gaddafi



Kim Jong Un Kebut Nuklir, Tak Mau Seperti Saddam dan Gaddafi
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertepuk tangan di depan para mahasiswi saat mengunjungi Akademi Pelatihan Guru yang baru direnovasi, di Pyongyang, Korea Utara, 17 Januari 2018. KCNA/via REUTERS

CB, Jakarta - Seorang pakar kebijakan nuklir internasional mengungkapkan, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un gencar memperluas kemampuan militernya karena takut hidupnya akan berakhir seperti mantan presiden Irak, Saddam Hussein atau Muammar Gaddafi, mantan pemimpin Libya.

Jeffrey Lewis, dari Institut Ilmu Pengetahuan Internasional Middlebury di Monterey, California, Amerika Serikat menyatakan, Kim Jong Un sedang melanjutkan program senjata nuklir untuk menangkal kekuatan Amerika Serikat dan telah didorong oleh contoh-contoh Irak dan Libya.
"Kim Jong Un, saya pikir, takut berakhir seperti Saddam Hussein atau Muammar Gaddafi. Dia takut bahwa kita akan melakukan kepadanya apa yang telah kita lakukan terhadap mereka, dan telah memutuskan bahwa senjata nuklir adalah cara terbaik untuk mencegahnya."
Lewis menekankan kesulitan dalam meyakinkan Kim Jong Un untuk menandatangani kesepakatan senjata nuklir terjadi setelah invasi ke Irak pada tahun 2003.

"Bagaimana Anda meyakinkan orang-orang Korea Utara untuk menandatangani sebuah kesepakatan tanpa meyakinkan mereka tidak akan berakhir seperti Saddam?" jelasnya, seperti yang dilansir Express pada 21 Januari 2018.
Lewis juga menekankan bahwa pengembangan nuklir Kim Jong Un bertujuan untuk melindungi dirinya sendiri, selain menggambarkan pemimpin negara komunis itu bukan seorang yang gila seperti yang dituding oleh masyarakat internasional.




Credit  TEMPO.CO




Trans-Pasifik Baru akan Ditandatangani Tanpa AS


PM Jepang Shinzo Abe
PM Jepang Shinzo Abe
Foto: Reuters                 

Ini kemenangan Pemerintah Jepang yang mempertahankan perjanjian Trans-Pasifik.


CB, TOKYO -- Sebelas negara yang berkeinginan untuk membentuk pakta perdagangan Asia-Pasifik setelah Amerika Serikat (AS), menarik diri dari versi sebelumnya akan menandatangani sebuah kesepakatan di Chile pada Maret mendatang. Hal itu diungkapkan Menteri Ekonomi Jepang pada Selasa (23/1) waktu setempat, yang menurutnya ini adalah sebuah kemenangan besar bagi Tokyo.


Dilansir laman Reuters, kesepakatan tersebut merupakan kemenangan bagi pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe, yang telah melobi keras untuk menyelamatkan perjanjian tindakan tersebut, yang pada awalnya disebut Kemitraan Trans-Pasifik. Dalam salah satu tindakan pertamanya sebagai presiden AS pada Januari 2017, Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian yang sebelumnya disepakati oleh 12 negara tersebut.

Abe menyebut kesepakatan tersebut sebagai dorongan untuk pertumbuhan dan reformasi di Jepang dan simbol komitmen untuk perdagangan bebas dan multilateral pada saat Trump menekankan kebijakan America First.


Menteri Perekonomian Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan Perjanjian Komprehensif dan Progresif yang baru untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTTP), atau TPP-11, akan menjadi mesin untuk mengatasi proteksionisme yang muncul di belahan dunia. Dia menambahkan, Jepang akan menjelaskan pentingnya kesepakatan tersebut kepada Washington, dengan harapan bisa membujuknya untuk bergabung.


Para menteri dari 11 negara termasukJepang, Australia dan Kanada, sepakat pada November mengenai elemen inti untuk bergerak maju tanpa AS. Namun tuntutan oleh negara-negara termasuk Kanada untuk langkah-langkah yang memastikan kesepakatan tersebut melindungi pekerjaan yangdiblokir dalam kesepakatan akhir.


Hasil ini menegaskan kembali komitmen kolektif negara-negara CPTPP terhadap liberalisasi perdagangan dan integrasi regional yang lebih besar, menurut pernyataan resmi dari Kementerian Perdaganganda Industri Singapura.


Perdana Menteri Australia MalcolmTurnbull mengatakan pekan lalu bahwa kesepakatan baru tersebut akan segera membuka pinntu bagi partisipasi AS pada akhirnya.


Sementara itu Kanada, kata Motegi, yang menginginkan perlindungan industri budayanya, dan Vietnam, yang khawatir dengan peraturan perlindungan buruh, akan melakukan surat-menyurat secara terpisah dengan anggota lain mengenai topik tersebut pada saat penandatanganan tersebut.


Waktu kesepakatan itu penting bagi Kanada,yang mencoba melakukan diversifikasi ekspornya. Pembicaraan dengan Meksiko dan AS mengenai modernisasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) mengalami masalah dan mungkin akan gagal.



Sebuah sumber pemerintah Kanada mengkonfirmasi bahwa Ottawa akan menandatangani kesepakatan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan keuntungan nyata. Ini termasuk perlindungan budaya dan penghentian ketentuan investasi yang ditolak oleh Kanada, kata sumber tersebut, yang menolak untuk diidentifikasi mengingat sensivitas situasi tersebut.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Presiden Taiwan tak Menampik Kemungkinan Cina akan Menyerang


Cina-Taiwan
Cina-Taiwan

Cina curiga Presiden Tsai ingin dorong Taiwan merdeka.


CB, TAIPEI -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tak menampik kemungkinan Cina akan menyerang negaranya. Hal ini seiring dengan meningkatnya ketegangan antara kedua belah pihak termasuk meningkatnya latihan militer Cina di dekat Taiwan.

"Tidak ada yang bisa menampik kemungkinan ini. Kita perlu melihat apakah pembuat kebijakan mereka adalah pembuat kebijakan yang wajar atau tidak," kata Tsai dalam sebuah wawancara di televisi Taiwan Senin (22/1) malam.

Beijing telah mengambil sikap bermusuhan terhadap Taiwan yang tengah mempertimbangkan untuk memisahkan diri sejak pemilihan Tsai dari Democratic Progressive Party pro-kemerdekaan dua tahun lalu.

"Bila Anda mempertimbangkannya (hubungan Taiwan-Cina) dari perspektif regional, pembuat kebijakan yang masuk akal harus mempertimbangkan dengan hati-hati apakah meluncurkan perang adalah sebuah pilihan," jelas Tsai.

"Ketika pemerintah kita menghadapi perlawanan dan tekanan dari Cina, kita akan menemukan metode untuk melawan. Ini sangat penting," tambahnya.

Cina curiga Tsai ingin mendorong kemerdekaan resmi yang telah menjadi garis merah bagi Partai Komunis di Beijing. Meski demikian, Tsai menegaskan dia ingin mempertahankan status quo dan berkomitmen untuk menjamin perdamaian.

Dalam beberapa bulan terakhir, Cina telah meningkatkan latihan militer di sekitar Taiwan, sehingga membuat Taipei khawatir. Cina mengatakan latihan itu rutin, tapi tidak akan mentolerir upaya Taiwan jika nekat menyatakan kemerdekaan.

"Mengenai tentara Cina yang beredar di sekitar Taiwan dan melakukan kegiatan militer, militer kita dengan hati-hati akan mengikuti setiap tindakan dan gerakan dalam lingkup pemantauan. Militer kita sangat percaya diri untuk menghadapi situasi ini," papar Tsai.

Cina masih menganggap Taiwan yang berpendirian demokratis sebagai wilayahnya dan masih berada di bawah kendalinya. Bulan ini, Taiwan dan Cina bersitegang setelah Cina membuka rute penerbangan sipil baru di dekat pulau-pulau yang dikuasai Taiwan di Selat Taiwan.

Meskipun Cina telah memotong mekanisme dialog formal dengan Taiwan, Tsai mengakui kedua belah pihak saat ini masih memiliki kesempatan untuk berkomunikasi guna menghindari kesalahpahaman.


Tsai mengatakan dia yakin suatu hari Taiwan dapat memproduksi kapal selam sendiri, sebuah benda yang telah lama ditekankan olehnya untuk menghadapi angkatan laut Cina.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Anggota PBB Sebut Israel Negara Apartheid


Para pemuda Palestina berjuang melawan tentara Israel.
Para pemuda Palestina berjuang melawan tentara Israel.
Foto: ACT                 

Israel klaim telah melakukan sejumlah perbaikan.


CB, JENEWA -- Negara-negara anggota PBB mengkritik Israel dalam sesi Human Rights Council (HRC) karena tidak mematuhi undang-undang hak asasi manusia dan resolusi PBB. Bahkan beberapa negara menyebut Israel sebagai negara apartheid.

Seperti dilansir Aljazirah, Rabu (24/1), kritik ini disampaikan saat Israel menjalani Third Period Periodic Review (UPR) , sebuah proses yang dipimpin oleh PBB yang dimaksudkan untuk menilai catatan hak asasi manusia masing-masing negara dan membuat rekomendasi untuk perbaikan.

"Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang dapat disebut negara apartheid," ujar delegasi Afrika Selatan kepada delegasi Israel dan anggota PBB yang berkumpul di Palais des Nations.

Delegasi tersebut menggemakan rekomendasi dari beberapa negara anggota yang menyerukan untuk mengakhiri pendudukan 50 tahun di wilayah Palestina. Sejumlah negara anggota PBB menyatakan keprihatinan atas situasi hak asasi manusia yang memburuk di Wilayah Pendudukan dan pelanggaran resolusi PBB secara terang-terangan.

"Kami meminta Israel untuk mematuhi undang-undang internasional dengan segera mengakhiri penjajahan kolonial dan kebijakan apartheid 50 tahun terhadap rakyat Palestina dan membongkar dinding ilegal dan memberi kompensasi kepada orang-orang Palestina atas semua kerugian yang terjadi karena kehadiran mereka," kata delegasi Palestina.

Yordania, UEA, Iran, Rusia, Malaysia dan negara-negara lain meminta Israel menghentikan pendudukan dan aneksasi tanah Palestina, pembangunan dan perluasan permukiman Israel, pemindahan paksa orang-orang Palestina dan pembongkaran rumah dan bangunan Palestina.

Inggris, Finlandia dan Austria di antara negara-negara lain yang menyatakan keprihatinan atas penahanan sewenang-wenang pada anak-anak.


Dalam sambutannya Duta Besar Israel, Aviva Raz Shechter secara terus terang menjelaskan bagaimana Israel akan menerima rekomendasi dari sesama anggota.
"Diskriminasi terus menerus terhadap Israel di HRC dan jumlah resolusi bias dan politis yang tak tertandingi yang diadopsi secara teratur oleh mayoritas para anggotanya tidak hanya bersaksi mengenai perlakuan tidak adil terhadap Israel tetapi juga terhadap kekurangan dewan itu sendiri, "katanya.

Shechter mengatakan Israel akan tunduk pada proses peninjauan dan menuntut perombakan HRC. "Saat ini, semakin banyak negara bergabung dengan Israel dalam mewujudkan bahwa pertunjukan absurd ini tidak dapat berlangsung selamanya dan reformasi itu perlu," katanya.

Shechter mengklaim Israel telah melakukan sejumlah perbaikan di bidang hak asasi manusia dibandingkan dengan tinjauan terakhir pada 2013. Hal ini termasuk inisiatif dan tindakan baru yang diambil oleh Israel untuk menegakkan hak-hak orang-orang penyandang cacat, minoritas, komunitas LGBT dan perempuan.

Namun, penjelesan Shechter tentang situasi orang-orang Palestina di Wilayah Pendudukan membuat banyak delegasi tidak terkesan. "Hubungan kita dengan Palestina akan terus menjadi prioritas tertinggi, dan terlepas dari kemunduran yang diketahui dalam proses perdamaian, kami akan terus mencari solusi abadi yang akan memungkinkan kedua bangsa kita hidup berdampingan," katanya.

Shechter juga mengaku prihatin atas tindakan perwakilan PBB yang menggunakan sesi UPR untuk mempolitisir wacana hak asasi manusia. "Ini adalah sikap sinis dan munafik yang dimaksudkan untuk mendistorsi kenyataan," katanya.


Namun menurutnya Israel akan terus bekerja sama dengan HRC dan secara serius mempertimbangkan rekomendasi yang dibuat pada saat sesi berlangsung.

Sementara itu Direktur Jenderal Kementerian Kehakiman Israel,Emi Palmor, juga mengklaim adanya yperbaikan di pengadilan, mulai dari pengenalan beberapa hak dan pengamanan narapidana bagi tahanan remaja untuk mengambil alih penyelidikan atas keluhan terhadap Badan Keamanan Israel yang lebih dikenal dengan nama Shin Bet.


"Sebagian besar tidak akan mendengarkan apa yang saya katakan. Dewan ini belum mendapatkan reputasinya untuk kesetaraan atau ketidakberpihakan," katanya.


Credit  republika.co.id

Israel Tuduh PBB Bias Palestina

Aksi bela Palestina di San Francisco, AS (Ilustrasi)
Aksi bela Palestina di San Francisco, AS (Ilustrasi)
Foto: PressTV                 

Yordania meminta meminta Israel untuk menarik diri dari semua wilayah yang diduduki.


CB,  JENEWA -- Pemerintah Israel menuding PBB melakukan tindakan diskriminatif. Menurut Israel, sudah cukup banyak resolusi yang memperlihatkan bahwa PBB bias terhadap Palestina.

Duta Besar PBB untuk Israel Aviva Raz Shecter, yang menghadiri forum Jenewa, pada Selasa (23/1), mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB bahwa negaranya selalu membela HAM dan nilai-nilai demokrasi. Sebagai contoh, Israel, kata dia, selalu berupaya mengintegrasikan beragam komunitas dan agama.

Kendati demikian, ia menilai, PBB tak pernah berlaku adil terhadap Israel. Hal ini terutama disebabkan karena sikap dan kebijakan yang diambil negaranya terkait Palestina. Padahal, ia mengklaim, Israel menganggap hubungannya dengan Palestina sebagai prioritas tertinggi. Dan Israel akan terus mencari solusi abadi yang memungkinkan kedua negara hidup berdampingan.

Namun, Shecter menyayangkan sikap Dewan HAM PBB yang sangat bias dalam membela Palestina tanpa mau mempertimbangkan keadilan bagi Israel. "Jumlah resolusi politik dan bias satu sisi yang tak tertandingi yang diadopsi secara teratur oleh mayoritas anggota (Dewan HAM PBB), secara otomatis bersaksi tidak hanya terhadap perlakuan tidak adil bagi Israel, tapi juga terhadap kekurangan Dewan itu sendiri dan anggotanya," kata Shecter menerangkan.

Oleh sebab itu, ia menilai, sudah saatnya dilakukan perombakan dan reformasi di Dewan HAM PBB. "Teater absurd ini tidak bisa berlangsung selamanya," ujarnya.

Dalam forum tersebut, diplomat Yordania Akram Harahsheh menegaskan kembali pelanggaran yang telah dilakukan Israel. Ia mengecam upaya yang disebutnya sebagai usaha untuk merendahkan identitas Yerusalem yang diduduki. Ia pun meminta Israel untuk menarik diri dari semua wilayah yang diduduki sejak tahun 1967.

Pada Desember 2017, Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan itu segera memicu gejolak dan gelombang demonstrasi di sejumlah negara, khususnya negara-negara Arab.


AS dinilai telah mengubur potensi perdamaian antara Palestina dan Israel. Sebab Palestina diketahui mendambakan Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara mereka kelak.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


UE Khawatirkan Operasi Baru Turki di Suriah


UE Khawatirkan Operasi Baru Turki di Suriah
Menteri Luar Negeri UE, Frederica Mogherini mengatakan, Brussels prihatin bahwa operasi Turki di Afrin dapat merusak perundingan perdamaian Suriah di Jenewa. Foto/Istimewa


BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), Frederica Mogherini menyatakan, pihaknya merasa khawatir dengan operasi yang dilakukan Turki di Afrin, Suriah. Mogherini menuturkan, UE khawatir operasi ini akan menambah pelik situasi di Suriah.

Berbicara pasca pertemuan dengan Menteri Luar Negeri negara-negara UE, Mogherini mengatakan, Brussels prihatin bahwa operasi Turki di Afrin dapat merusak perundingan perdamaian Suriah di Jenewa dan menyebabkan kemerosotan situasi kemanusiaan di lapangan.

"Saya sangat khawatir," kata Mogherini mengomentari operasi yang sedang berlangsung, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (23/1).

Dia menekankan bahwa penting untuk memastikan keamanan warga sipil dan akses mereka terhadap bantuan kemanusiaan di tengah operasi tersebut. Dia juga menambahkan, penting untuk memastikan bahwa aktivitas militer difokuskan untuk menghabisi ISIS.

Situasi di Suriah menjadi sangat tegang setelah peluncuran "Operation Olive Branch" yang dilakukan Turki di Afrin. Pesawat Turki memulai serangan udara terhadap sasaran di Afrin pada hari Sabtu, sementara pasukan darat Turki memasuki wilayah tersebut pada hari Minggu.

Operasi tersebut telah menuai reaksi beragam dari dunia internasional. Damaskus menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Suriah. Rusia juga mengatakan bahwa prinsip integritas teritorial Suriah harus mendasar. Mesir dan Iran telah menunjuk fakta bahwa serangan yang sedang berlangsung dapat mengganggu inisiatif perdamaian di negara ini.

Inggris dan Amerika Serikat telah menggambarkan kekhawatiran Ankara mengenai keamanan perbatasannya sebagai hal yang sah, sementara Prancis datang dengan sebuah inisiatif untuk mengadakan sebuah pertemuan di Dewan Keamanan PBB. 




Credit  sindonews.com






Inggris: Barat Harus Segera Temukan Kelemahan Rusia


Inggris: Barat Harus Segera Temukan Kelemahan Rusia
Kepala Staf Umum militer Inggris, Jenderal Nick Carter mengatakan bahwa negara-negara Barat harus segera menentukan titik lemah Rusia. Foto/Istimewa


LONDON - Kepala Staf Umum militer Inggris, Jenderal Nick Carter saat berbicara di  Royal United Services Institute mengatakan bahwa negara-negara Barat harus segera menentukan titik lemah Rusia.

"Apa yang harus kita lakukan secara berbeda? Pertama-tama, saya berpikir bahwa kita harus menyadari bahwa Rusia menghormati kekuatan dan orang-orang yang mendukung mereka," kata Carter, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (23/1).

"Rencana awal untuk Ukraina adalah untuk memperoleh medan yang jauh lebih signifikan. Namun, Rusia terkejut oleh perlawanan Ukraina dan hanya mendapatkan sedikit keuntungan. Kita harus mengidentifikasi kelemahan Rusia dan kemudian bermanuver secara asimetris terhadap mereka," sambungnya.

Caeter kemudian menyarankan untuk membangun institusi di negara-negara tetangga yang dapat membantu negara-negara tersebut menahan tekanan dari luar dan mengurangi ketergantungan negara-negara Barat terhadap energi Rusia.

"Kita harus memberitahu penduduk Rusia apa yang sebenarnya sedang terjadi," ucap Carter.

Dia lalu menekankan pentingnya melindungi dunia maya, dengan menyatakan bahwa Inggris sangat rentan terhadap pengaruh dan disinformasi Rusia yang jahat dan  menambahkan bahwa penting untuk mempertahankan kehadiran NATO di Eropa Barat dan terus meningkatkan kemampuan aliansi tersebut. 






Credit  sindonews.com




Rusia Siap Jual Sistem Rudal S-400 ke Negara Asia Tenggara


Rusia Siap Jual Sistem Rudal S-400 ke Negara Asia Tenggara
Sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Foto/REUTERS


MOSKOW - Rusia kini gencar memasarkan sistem rudal pertahanan S-400 ke Timur Tengah dan negara-negara Asia Tenggara. Moskow mengklaim sedang bernegosiasi dengan negara-negara Timur Tengah dan Asia Tenggara yang tertarik untuk membeli sistem pertahanan udara mutakhirnya itu.

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan, sejumlah negara tertarik mengikuti jejak Turki yang telah sepakat membeli S-400.

”Negara lain telah menyatakan minatnya untuk membeli S-400, termasuk negara-negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara,” kata Shoigu.”Negosiasi yang relevan saat ini sedang berlangsung,” ujarnya, seperti dikutip Russia Today, semalam (23/1/2018).

Namun, Shoigu tidak merinci negara-negara Timur Tengah dan Asia Tenggara yang berminat memiliki sistem pertahanan canggih tersebut.

4 S-400 Disebar di Suriah

Sementara itu, militer Rusia mengerahkan empat unit sistem anti-pesawat S-400 tersebut ke Suriah. Video yang dirilis Kementerian Pertahanan menunjukkan kedatangan empat unit sistem itu. Yakni, dua unit dikerahkan ke Pangkalan Udara Khmeimim di Provinsi Latakia dan dua unit lainnya dikirim ke fasilitas maritim Rusia di Tartus.

Sitem rudal canggih itu saat ini juga digunakan militer Rusia. Sistem itu dirancang untuk menargetkan target aerodinamis maupun rudal balistik.

Menurut perusahaan pembuatnya, Almaz Antey, sistem rudal S-400 dapat menjangkau 36 target sekaligus.

Pada tahun 2015, Rusia mengerahkan sistem tersebut ke Khmeimim untuk memastikan keamanan pesawatnya selama operasi mereka melawan ISIS di Suriah.

Pengerahan tersebut terjadi setelah sebuah pesawat pembom Su-24 Rusia ditembak jatuh oleh pesawat jet tempur Turki atas tuduhan melanggar wilayah udara yang berbatasan dengan Suriah. Moskow membantah pesawat pembomnya melanggar wilayah udara Ankara. 



Credit  sindonews.com







Menhan AS Upayakan Cabut Larangan Kopassus Masuk Amerika


Menhan AS Upayakan Cabut Larangan Kopassus Masuk Amerika
Menhan RI, Ryamizard Ryacudu, menyebut Menhan AS, James Mattis, akan mengupayakan pencabutan larangan prajurit Kopassus masuk ke Amerika Serikat. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)


Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis akan mengupayakan pencabutan larangan bagi prajurit Komando Pasukan Khusus (kopassus) masuk ke AS.

"Kan dulu ada sanksi Kopassus enggak boleh ke situ dan lain-lain, dia (Mattis) akan usahakan mencabut itu," kata Ryamizard usai bertemu dengan Mattis di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (23/1).


Ryamizard tak menjelaskan secara rinci sanksi yang dimaksud. Ia hanya menyebut sanksi yang diberikan adalah larangan masuk ke AS bagi prajurit kopassus, tidak bisa latihan bersama dengan militer AS, dan sebagainya.

AS memang pernah mengeluarkan larangan bagi Kopassus karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan elite tersebut selama operasi, di antaranya di Timor Timur, kerusuhan 1998, dan beberapa insiden lainnya.


Sejumlah jenderal TNI pun di pernah dicekal masuk ke AS, antara lain Prabowo Subianto, Wiranto, Zacky Anwar Makarim, Pramono Edhie Wibowo, Sjafrie Sjamsoeddin, serta Gatot Nurmantyo.


Ryamizard memahami jika Presiden AS Donald Trump merupakan sosok orang yang keras dan tidak akan mudah dirayu untuk mencabut sanksi tersebut.

Namun, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu meyakini Mattis selaku Menteri Pertahanan AS merupakan orang yang bijak sehingga bisa mengupayakan pencabutan sanksi tersebut.

"Donald Trump keras, tapi Mattis ini paling didengar di kabinet sana karena dia orang yang paling bijak walaupun ia tentara keras tapi dia bijak, maka didengar. Mudah-mudahan didengar benar ya," tutur Ryamizard.




Credit  cnnindonesia.com







Mattis Tawari Ryamizard Alutsista AS


Mattis Tawari Ryamizard Alutsista AS
Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis menawarkan Indonesia untuk membeli alutsista buatan negaranya. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis menawarkan Indonesia untuk membeli alutsista buatan negaranya. Tawaran tersebut disampaikan Mattis dalam pertemuan  dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Selasa (23/1).

Menanggapi hal tersebut, Ryamizard menyatakan Indonesia masih mempertimbangkannya. "Kemudian ke depan pasti ada karena makin tahun kan ada yang harus diganti kan tua-tua sudah pesawat terbang," kata Ryamizard seusai bertemu dengan Mattis di Kantor Kemhan, Jakarta Selasa (23/1).

"Kalau mobil 100 tahun masih jalan, kalau pesawat 50 tahun kan ngeri-ngeri juga," imbuhnya.


Namun, Ryamizard menyebut Indonesia tidak akan membeli alutsista dalam jumlah besar dari AS dalam tiga sampai empat tahun ke depan.


Hal ini lantaran Indonesia tidak memiliki kebutuhan mendesak terhadap alutsista sebagai kebutuhan untuk berperang.

"Kita kan enggak perang, perang kita kan sama teroris, teroris kan enggak pakai gituan (senjata)," ucapnya.

Meski begitu, Ryamizard mengungkapkan tak akan begitu saja membeli alutsista dari AS karena juga harus melihat anggaran yang dimiliki oleh Kemhan untuk pembelian alutsista.

"Ya kalau ada duitnya (beli)," ujarnya.

Saat ini, kata Ryamizard, AS juga tengah mengurangi jumlah alutsista yang dimilikinya, sehingga Indonesia akan lebih mudah jika ingin membeli dari AS.

Dia menuturkan Indonesia juga telah membeli sejumlah pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat.


Credit  cnnindonesia.com

Ryamizard-Mattis Bahas LCS, Korut, ISIS hingga Rohingya
  
Ryamizard-Mattis Bahas LCS,  Korut,  ISIS hingga Rohingya
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis membahas isu Laut China Selatan, Korut, ISIS, hingga Rohingya. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)


Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis membahas beragam isu dalam pertemuan keduanya di Jakarta, Selasa (23/1).

Di antaranya masalah Laut China Selatan, program nuklir Korea Utara, milisi negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) hingga masalah pengungsi Rohingya.

Terkait masalah Korut, Ryamizard mengatakan  Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk saling menahan diri menanggapi konflik  di Semenanjung Korea itu, dan menyerahkannya ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk menyelesaikannya.


"Kita serahkan saja kepada PBB agar PBB menekan Korut, jangan melakukan tindakan tidak baik, ikuti hukum internasional," kata Ryamizard seusai pertemuan dengan Mattis di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (23/1).

Kedua Menhan juga membahas masalah pengamanan trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina di Laut Sulu terkait dengan pemberantasan terhadap kelompok ISIS.


Kepada Mattis, Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu juga menyampaikan tentang Konsep Our Eyes yang dibentuk Indonesia dengan negara-negara ASEAN. Konsep Our Eyes tersebut merupakan kerjasama di bidang intelijen dalam upaya saling tukar informasi intelijen untuk menangkal ancaman terorisme.

"Tadi Jenderal Mattis mengatakan dia akan bantu (Konsep Our Eyes), saya sangat senang, karena bagaimana pun AS alat-alatnya lebih canggih, kita perlu bantuan," kata Ryamizard.

Dia dan Mattis juga membicarakan perihal penanganan para pengungsi Rohingnya. Ryamizard menilai, penanganan para pengungsi Rohingya tersebut harus dilakukan dengan benar, sehingga para pengungsi Rohingya tersebut tidak menjadi bagian dari terorisme.

"Ini tidak boleh, maka itu penanganannya harus betul-betul, dan kita sudah setuju Jenderal Mattis tadi. Nah ini yang tadi kami bahas secara persaudaraan," ujarnya.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan sangat menghormati hubungan baik yang terjalin antara AS dengan Indonesia.

Mattis mengungkapkan AS akan terus berkomitmen untuk membangun kerjasama di sektor ekonomi, diplomatik dan keamanan dengan Indonesia di kawasan Pasifik.

Selain itu, lanjut Mattis, AS dan Indonesia juga akan terus bekerjasama secara militer serta memastikan sistem hukum dan norma internasional bisa berjalan dengan baik.

"Salah satunya memastikan kebebasan navigasi dijunjung setiap negara," kata Mattis.

Mattis menuturkan, wilayah maritim Indonesia di wilayah Pasifik merupakan wilayah vital, sehingga, lanjutnya AS kan membantu Indonesia dalam mengelola kedaulatan atas wilayah di Laut China Selatan serta Laut Natuna Utara.

"Kami merencanakan bantuan itu dalam waktu dekat, kami harus bekerjasama," ujarnya.


Credit  cnnindonesia.com













Selasa, 23 Januari 2018

Indonesia Sesalkan Penangkapan WNI Terduga ISIS di Malaysia


Indonesia Sesalkan Penangkapan WNI Terduga ISIS di Malaysia
Ilustrasi ISIS: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyesalkan Kepolisian Malaysia yang menangkap WNI terduga ISIS namun tak melaporkannya ke KBRI. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)


Jakarta, CB -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyesalkan tindakan Kepolisian Malaysia yang merilis kasus penangkapan Warga Negara Indonesia diduga terkait dengan teroris ISIS.

Indonesia menyesalkan tindakan tersebut lantaran Kepolisian Malaysia dianggap tidak memberikan pemberitahuan terlebih dahulu ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia.

Penyesalan Pemerintah Indonesia itu disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal.


“Indonesia menghormati hukum Malaysia dan menegaskan bahwa seperti halnya Malaysia, Indonesia juga memiliki komitmen yang sangat kuat untuk memberantas terorisme dan menghukum para pelakunya,” kata Iqbal, dalam pernyataannya yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (22/1).

“Namun, dalam kasus ini, kami sangat menyayangkan bahwa unit E8 Kepolisian Malaysia sudah merilis kasus ini dan identitas WNI yang dituduh terlibat ke publik/media, sebelum memberikan pemberitahuan kekonsuleran kepada KBRI Kuala Lumpur,” lanjutnya.

Sebelumnya, Kepolisian Malaysia dilaporkan menyatakan telah menangkap seorang ustaz dan pekerja konstruksi karena diduga terkait dengan kelompok teror ISIS.


Ustaz tersebut diketahui berkebangsaan Malaysia, sementara tersangka kedua adalah seorang warga negara Indonesia.

Kedua penangkapan diungkap pada Senin (22/1). Namun, WNI itu disebut telah ditangkap sejak 17 Januari lalu di Kuala Lumpur.

“Tindakan seperti ini sudah berulang kali dilakukan oleh Unit E8 Kepolisian Malaysia. Hal ini seharusnya tidak terjadi di antara dua negara sahabat yang memiliki sejarah panjang kerjasama di bidang counter terrorism,” kata Iqbal.

Iqbal juga menyebut tindakan Kepolisian Malaysia yang sudah membeberkan penangkapan WNI tanpa memberitahu KBRI bertentangan dengan kesepakatan Mandatory Consular Notification on Serious Crime pada Agustus lalu.

“Kami meminta agar KBRI Kuala Lumpur segera diberi akses kekonsuleran untuk mengklarifikasi status kewarganegaraan yang bersangkutan dan untuk mengetahui kasus ini secara lebih jelas,” kata Iqbal.
Dalam pernyataannya kepada media, Kepolisan Malaysia mencurigai keduanya berencana mencuri senjata api dari Markas Besar Kepolisian dan kantor-kantor polisi untuk melakukan serangan di Malaysia dan Indonesia.

Dia juga diyakini merekrut warga Indonesia lain dan mengibarkan bendera ISIS di situs konstruksi tempatnya bekerja untuk membuktikan kelompok teror itu masih aktif di Malaysia.

Otoritas setempat juga menyatakan kedua tersangka mempersenjatai diri dengan pisau dan memburu biksu Buddha di jalanan pada November lalu, untuk membalas perlakuan Myanmar terhadap Rohingya.




Credit  CNN Indonesia








Amerika Serikat Bakal Buka Kedutaan di Yerusalem pada 2019


Amerika Serikat Bakal Buka Kedutaan di Yerusalem pada 2019
Ilustrasi: Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence menyebut pemerintahnya akan memindahkan Kedutaan AS di Israel ke Yerusalem sebelum akhir 2019. (REUTERS/Ammar Awad)


Jakarta, CB -- Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan Kedutaan AS di Israel akan pindah ke Yerusalem sebelum akhir 2019. Pence mengatakan hal tersebut dalam pidatonya di depan Parlemen Israel, Senin (22/1).

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada bulan lalu, dan mengatakan akan segera memindahkan kedutaannya kota tersebut.

“Dalam beberapa pekan ke depan, pemerintah kami akan memajukan rencana untuk membuka Kedutaan AS di Yerusalem, dan kedutaan tersebut akan beroperasi sebelum akhir tahun depan,” kata Pence dalam pidatonya.


“Yerusalem adalah ibukota Israel, dan, dengan demikian, Presiden Donald Trump telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk segera memulai persiapan pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem,” lanjut Pence.

Pidato Pence di depan Parlemen Israel tersebut awalnya sempat terganggu dengan protes dari anggota parlemen yang mengajukan tanda protes berbahasa Arab dan Inggris berbunyi: “Yerusalem adalah ibukota Palestina”. Anggota tersebut lalu diusir oleh penjaga.

Pence merespons protes tersebut dengan senyuman dan mengatakan: “Saya dengan amat rendah hati berdiri di hadapan demokrasi yang semarak ini”.


Sebelumnya, AS menyatakan bahwa mereka membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun untuk mempersiapkan gedung perwakilan baru di Yerusalem.

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa AS bisa memindahkan kedubes itu dalam waktu satu tahun.

Meski diprotes oleh warga Palestina, Pemerintah Trump mengaku akan berkomitmen membantu negara tersebut dan dalam upaya dalam perdalamaian dengan Israel, yang telah terhenti selama empat tahun terakhir.

Menanggapi pidato Pence, Nabil Abu Rdainah, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Amerika Serikat mesti menjadi mediator yang adil.

“Bila Amerika Serikat menginginkan memerankan sebagai mediator proses perdamaian, mereka mesti menjadi mediator yang adil dan harus memenuhi resolusi (internasional),” kata Nabil Abu Rdainah.

Sebelum kunjungannya ke Israel, Pence menyempatkan diri berkunjung ke Mesir dan Yordania. Ia pun menyebut perubahan kebijakan di Yerusalem ini dilakukan Amerika Serika untuk kedamaian yang abadi.

“Amerika Serikat telah memilih fakta ketimbang fiksi, dan fakta adalah satu-satunya fondasi untuk perdamaian yang adil dan abadi,” kata Pence.
Mike Pence menjadi pejabat tinggi Amerika Serikat perdana yang bertandang ke Israel setelah keputusan kontroversial Presiden Donald Trump soal Yerusalem.

Kunjungan Pence ini pun dianggap dapat memperkeruh pertikaian antara Israel dan Palestina yang selama ini memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota masing-masing.

Namun, ketika ia berpidato dan sempat membandingkan kisah sejarah Yahudi dengan pembangunan Amerika Serikat, Pence mendapatkan tepuk tangan oleh anggota parlemen Israel.



Netanyahu pun menyambut hangat Mike Pence dan menyebut dia merupakan wakil presiden Amerika Serikat pertama yang mendapatkan kehormatan tersebut.

“Israel dan Amerika Serikat berjuang bersama untuk mencapai perdamaian sejati, perdamaian abadi, perdamaian dengan semua tetangga kami, termasuk Palestina.” kata Benjamin Netanyahu.


Credit  cnnindonesia.com