Selasa, 26 Maret 2019

Kasus Ebola di Kongo Hampir Sentuh Seribu Kasus


Pekerja medis menggandeng seorang anak laki-laki yang terpapar virus ebola di pusat rehabilitasi Ebola di Beni, Kongo Timur. Ebola menjadi wabah penyakit terburuk kedua di Kongo, setidaknya 400 orang terpapar wabah tersebut. Foto diambil pada 9 September 2018.
Pekerja medis menggandeng seorang anak laki-laki yang terpapar virus ebola di pusat rehabilitasi Ebola di Beni, Kongo Timur. Ebola menjadi wabah penyakit terburuk kedua di Kongo, setidaknya 400 orang terpapar wabah tersebut. Foto diambil pada 9 September 2018.
Foto: AP

Ebola telah menyebabkan lebih dari 500 orang tewas di Kongo.




CB, DAKAR -- Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo (DRC) mencatat kasus Ebola di negara itu mencapai 944 kasus. Sebanyak 564 orang tewas sejak wabah ini melanda DRC Juli tahun lalu.

"Di antaranya 1.009 kasus demam berdarah yang dilaporkan, sebanyak 944 dikonfirmasi sebagai kasus Ebola," ujar pernyataan Kemenkes DRC seperti dikutip Anadoluu Agency, Senin.

Sementara, 59 orang masih mendapatkan perawatan untuk wabah Ebola. Sebanyak 321 orang sembuh dari virus yang awalnya dari hewan ini.

Rakyat DRC menerima vaksin sebagai antisipasi virus mewabah ke seluruh negeri. Sebanyak 91.826 orang diberikan vaksin anti-Ebola yang dimulai 8 Agustus tahun lalu.

Namun demikian, aksi kekerasan oleh sejumlah grup bersenjata di DRC membuat beberapa fasilitas penanganan Ebola ditutup. Hal tersebut mempersulit upaya petugas medis dalam mencegah agar wabah tidak meluas ke daerah lain.

Ebola merupakan demam tropis yang pertama kali muncul pada 1976 di Sudan dan DRC. Virus itu dapat ditularkan ke manusia dari hewan liar.

Ebola juga dilaporkan dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi atau mereka yang meninggal karena virus.

Ebola menyebabkan kekhawatiran global pada 2014 ketika wabah terburuk dunia dimulai di Afrika Barat, yang menewaskan lebih dari 11.300 orang. Ebola menginfeksi sekitar 28.600 ketika melanda Liberia, Guinea, dan Sierra Leone.




Credit  republika.co.id