Jumat, 15 Maret 2019

Eks Pejabat Militer India Sebut Jet Rafale Bisa Kalahkan Pakistan




Pilot Angkatan Udara India, Abhinandan Varthaman, tertangkap mliter Pakistan setelah pesawat MIG-21 Bison tertembak jatuh F-16. 92newshd
Pilot Angkatan Udara India, Abhinandan Varthaman, tertangkap mliter Pakistan setelah pesawat MIG-21 Bison tertembak jatuh F-16. 92newshd

CBNew Delhi – Bekas kepala staf angkatan udara India, Marsekal A. Y. Tipnis, mengatakan negaranya bisa mengalahkan jet tempur Pakistan jika telah mengoperasikan jet tempur buatan Prancis, Rafale.

India telah memulai pemesanan 36 jet tempur Rafale pada 2016. Namun, pengiriman jet tempur ini terhambat karena ada masalah pembayaran.
Tokoh oposisi Rahul Gandhi bahkan menuding PM India, Narendra Modi, terlibat korupsi dana pembelian jet tempur senilai US$8.7 miliar atau sekitar Rp124 triliun.

“Tujuan dari 24 jet tempur Pakistan adalah untuk menyerang Srinagar, pangkalan udara Awantipora. Jika India memiliki jet tempur Rafale saat itu, pilot angkatan udara dapat menghancurkan setidaknya 12 jet tempur Pakistan. Rafale akan menaikkan semangat pasukan,” kata Tipnis dalam sebuah forum seminar mengenai keamanan di New Delhi, India, pada Rabu, 13 Maret 2019.

Tipnis mengatakan ini terkait insiden pertempuran udara pada 27 Februari 2019 antara jet tempur MiG-21 Bison milik India dan Pakistan, yang diduga menggunakan F-26.

Pesawat tempur India menjatuhkan bom di wilayah Pakistan.[Aljazeera]


Pakistan mengklaim menembak jatuh dua jet tempur India dengan satu jet tempur mendarat di wilayah Kashmir yang dikontrol Islamabad. Satu pilot India berhasil ditahan dan kemudian dikembalikan ke New Delhi seperti dilansir Aljazeera.

Ini terjadi pasca serangan bom bunuh diri kelompok milisi ke pasukan paramiliter India di Kashmir, yang menewaskan sekitar 40 orang pada pertengahan Februari 2019. India menuding milisi itu berada di wilayah Pakistan dan mendapat perlindungan.
Baru-baru ini, dokumen mengenai kesepakatan pembelian jet tempur Rafale bocor ke publik setelah diberitakan oleh media The Hindu. Pemerintah India menuding media sengaja mempublikasikan informasi sensitif terkait kemampuan tempur jet Rafale.



Credit  tempo.co