PM Inggris Theresa May. (REUTERS/Anthony Devlin/Pool)
Pemimpin Inggris mengatasi mosi tidak percaya dari faksi konservatif setelah dipicu oleh pendukung garis keras Brexit yang membenci kesepakatan dengan Uni Eropa bulan lalu.
Hasil ini membuat May akan kebal dari anggota Partai Konservatif. Pasalnya, partai ini tidak bisa mengajukan mosi serupa untuk beberapa tahun ke depan.
Namun, tidak akan menyelesaikan masalah utama May, yakni bagaimana cara membagi anggota parlemen untuk menyetujui kesepakatan Brexit.
Mata uang Inggris, Poundsterling langsung menguat pasca keputusan parlemen terhadap May.
Sebelum pemungutan suara dimulai, May mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia berencana untuk mundur sebelum pemilihan 2022.
Dilansir dari AFP, pernyataan ini May katakan saat mencari dukungan parlemen mengenai mosi tidak percaya. Anggota Parlemen Faksi Konservatif Alec Shelbrooke mengungkapkan May tidak berniat untuk memimpin pemilihan 2022.
"Dia mengatakan dia tidak berniat untuk memimpin pemilihan 2022," kata Shelbrooke, Rabu (13/12) kepada wartawan setelah pertemuan tertutup.
Credit cnnindonesia.com