Selasa, 27 November 2018

UEA Ampuni 'Agen MI6' Inggris yang Dihukum Penjara Seumur Hidup



UEA Ampuni Agen MI6 Inggris yang Dihukum Penjara Seumur Hidup
Matthew Hedges, 31, akademisi Inggris yang diampuni pemerintah Uni Emirat Arab setelah dihukum penjara seumur hidup atas tuduhan spionase untuk MI6. Foto/REUTERS


DUBAI - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) memberikan pengampunan atau amnesti kepada seorang akademisi Inggris yang dihukum penjara seumur hidup. Akademisi bernama Matthew Hedges, 31, itu dituduh menjadi agen intelijen MI6.

Hedges ditangkap saat melakukan perjalanan ke Dubai pada awal Mei. Dia dianggap membahayakan militer, ekonomi dan keamanan politik UEA.

Kantor berita negara UEA, WAM, pada hari Senin (26/11/2018) merilis pernyataan pemberian amnesti untuk pria Inggris tersebut. Pengampunan diberikan oleh Presiden UEA Khalifa bin Zayed Al Nahyan dalam peringatan Hari Nasional EA yang jatuh pada hari Minggu kemarin.

"Hedges akan diizinkan untuk meninggalkan UAE setelah formalitas selesai," bunyi pernyataan pemimpin UEA tersebut.

Pada konferensi pers hari Senin, para pejabat Uni Emirat Arab mengklaim ada video berisi pengakuan Hedges bahwa dia merupakan kapten di MI6. Pengakuan ini janggal karena Hedges sebelumnya membantah bahwa dia adalah seorang mata-mata.

Wartawan tidak diizinkan untuk merekam video pengakuan itu.

"Keluarga dan saya menyambut berita pengampunan presiden dan tidak sabar menunggu Matt pulang ke rumah," kata istri Hedges, Daniela Tejada, yang dikutip Reuters.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt menyambut pemberian amnesti itu. Dia mengatakan London berterima kasih kepada UEA.

"Berita fantastis tentang Matthew Hedges. Meskipun kami tidak setuju dengan tuduhan, kami berterima kasih kepada pemerintah UEA untuk menyelesaikan masalah dengan cepat," katanya.

Hedges, seorang mahasiswa doktoral 31 tahun yang sedang dalam studi di Universitas Durham, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan memata-matai UEA.

Dia ditahan pada 5 Mei di Bandara Dubai saat dia bersiap untuk meninggalkan negara itu. Namun atas tuduhan spionase, dia ditangkap. 




Credit  sindonews.com