Jumat, 07 September 2018

Peraih Nobel Yaman Gugat Mohammed bin Salman, Pelanggaran HAM



Partai Islah, partai pendukung presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi , membatalkan keanggotaan Tawakoll Karman, peraih Nobel Perdamaian 2011, setelah menuding Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terlibat dalam perang saudara di Yaman.
Partai Islah, partai pendukung presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi , membatalkan keanggotaan Tawakoll Karman, peraih Nobel Perdamaian 2011, setelah menuding Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terlibat dalam perang saudara di Yaman.

CB, Jakarta - Peraih Nobel dan aktivis asal Yaman, Tawakol Karman, melayangkan gugatan terhadap Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed ke Mahkamah Kejahatan Internasional, ICC.
"Kedua petinggi itu dituding melakukan kejahatan perang," Middle East Monitor melaporkan.


Partai Islah, partai pendukung presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi , membatalkan keanggotaan Tawakoll Karman, peraih Nobel Perdamaian 2011, setelah menuding Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terlibat dalam perang saudara di Yaman.
Pekan lalu, para ahli di PBB membahas sebuah laporan mengenai pelanggaran kejahatan perang di Yaman dilakukan oleh pemerintah, pasukan koalisi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan militan Houthi.
Pada Sabtu 1 September 2018, Arab Saudi selaku pimpinan pasukan koalisi, mengaku bertanggung jawab atas serangan udara mematikan terhadap sebuah bus sekolah yang menewaskan 40 anak di Provinsi Saada, sebelah utara Sanaa.
Berbicara kepada Al Jazeera, Karman mengatakan, ada sejumlah laporan mengungkapkan mengenai serangkaian pelanggaran mengerikan dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Warga memeriksa bangunan yang rusak akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Amran, Yaman, 25 Juni 2018. REUTERS/Khaled Abdullah



Karman juga menyampaikan penolakannya terhadap penjualan senjata kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Menurutnya, berdasarkan sejumlah laporan, senjata tersebut digunakan untuk membunuh rakyat Yaman. Dia juga menekankan bahwa sejumlah negara telah berkontribusi baik langsung maupun tidak terlibat dalam pembunuhan warga Yaman.

Perang di Yaman telah berlangsung lebih dari lima tahun melibatkan kelompok militan Houthi dengan pemerintah Yaman dukungan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Sejumlah laporan mengatakan, akibat perang tersebut ribuan warga sipil di Yaman tewas termasuk perempuan dan anak-anak.






Credit  tempo.co