Senin, 03 September 2018

Kesuksesan Helatan Asian Games Kemenangan Besar Indonesia




Kesuksesan Helatan Asian Games Kemenangan Besar Indonesia

JAKARTA - Luar biasa! Sukses dalam prestasi dan penyelenggaraan yang ditargetkan pemerintah Indonesia tercapai. Kontingen Merah Putih finis di peringkat keempat perolehan medali dengan 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

Secara penyelenggaraan, Indonesia dibanjiri pujian. Tak berlebihan bila pemerintah berambisi menghelat Olimpiade 2032. Pemerintah menilai Indonesia mampu menggelar event yang lebih prestisius, yakni Olim piade 2032.

Hal itu dilontarkan Presiden Joko Widodo setelah bertemu dengan Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach. “Setelah pengalaman luar biasa di Asian Games 2018, sekarang kami percaya bahwa kami bisa menjadi tuan rumah event olahraga terbesar Olimpiade,” kata Presiden Jokowi.

Keinginan Indonesia mendapat respons hangat dari Bach. Dia menilai, kemampuan Indonesia yang sukses menggelar Asian Games 2018 merupakan modal penting untuk memperbesar kans menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Indonesia harus bersaing ketat dengan tiga kandidat lain, yakni India, Australia, dan China. 

“Karena kesuksesan Asian Games 2018, Indonesia telah menunjukkan bahwa mereka memiliki persyaratan untuk menyelenggarakan Olimpiade yang sukses. Indonesia mampu mengombinasikan keramahan dan efektivitas. Itu adalah tujuan utama Olimpiade,” puji Bach.

Upacara penutupan Asian Games 2018 berlangsung meriah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, tadi malam, meski Jakarta diguyur hujan deras. Spektakulernya closing ceremony tersebut mengakhiri cerita indah Jakarta dan Palembang. Panggung upacara penutupan Asian Games silih berganti diisi musisi papan atas Tanah Air dan internasional.

Salah satunya bintang K-pop, Super Junior, yang membuat histeris puluhan ribu penonton, atlet, dan suka relawan lewat tiga lagu yang mereka bawakan. Pentolan Super Junior, Siwon, bangga dengan dipilihnya boy band tersebut dalam acara istimewa ini.

Siwon mengatakan, Energy of Asia yang merupakan slogan resmi dari Asian Games 2018 diakuinya sebagai energi global. “Indonesia tepat memilih slogan ini dan sangat keren. Memberikan energi adalah yang hal sangat penting,” ucapnya.

Selain Super Junior, ada juga boyband K-pop, Ikon, dan sederet musisi Indonesia, di antaranya Gigi, Siti Badriah, Lea Simanjuntak, RAN, Isyana Sarasvati, Bunga Citra Lestari, serta Bams Samsons. Ada juga Sidak Slatya dari India yang berduet dengan Denada.

“Bangga bisa ambil bagian dalam penutupan event olah raga terbesar di Asia yang tak setiap tahun digelar di sini,” ujar vokalis Gigi Armand Maulana kepada KORAN SINDO kemarin.

Di pesta olahraga terbesar di Asia ini, China tampil sebagai yang terbaik dengan mengumpulkan 132 emas, 92 perak, 65 perunggu. Di peringkat kedua Jepang mengoleksi 75 emas, 56 perak, 74 perunggu, lalu Korea Selatan (Korsel) di posisi ketiga dengan 49 emas, 58 perak, dan 70 perunggu. Adapun atlet renang Jepang Rikako Ikee dinobatkan sebagai atlet terbaik Asian Games 2018. Dia merebut 6 emas dan 2 perak.

Enam emas Ikee diraih dari nomor women 4x100 meter medley relay, women 4x100 meter freestyle relay, women 100 meter butter fly, women 50 meter butter fly, women 100 meter frees tyle, dan women 50 meter free style . Adapun medali perak direbut dari nomor women 4 x 200 meter freestyle relay dan mix ed 4 x 100 meter medley relay. 

Presiden Jokowi yang absen di SUGBK lantaran sedang mengunjungi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menyampaikan pesannya melalui telekonferensi. Meskipun Asian Games berakhir, dia berharap semangat dan energi kebersamaan negara-negara Asia tidak pernah padam.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi dan kebanggaan luar biasa bagi kontingen Indonesia. Berkat optimisme, berkat energi yang positif, perolehan medali emas jauh melebihi dari yang diharapkan,” ujarnya.

Prestasi di Asian Games 2018 melebihi ekspektasi. Awalnya pemerintah hanya memasang target 16 emas. Pencak silat menjadi penyumbang terbanyak, yakni 14 emas.

Kendati sebagian besar medali didapat dari cabang olahraga non-Olimpiade, Indonesia juga memberikan kejutan dengan meraih emas di cabang olahraga Olimpiade seperti tenis. Torehan prestasi Asian Games 2018 membuat Indonesia percaya diri. Diharapkan, tren positif ini berlanjut di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, serta Asian Games 2022 di Hangzhou, China.

“Sampai jumpa di Hangzhou, kota kelahiran saya, tempat yang indah,” ujar taipan China Jack Ma yang hadir di panggung closing ceremony Asian Games 2018 tadi malam.

Bonus Atlet Cair

Presiden Jokowi secara simbolik menyerahkan tabungan berisi bonus bagi para atlet yang memperoleh medali Asian Games 2018. Hingga hari terakhir, Kontingen Indonesia kukuh di posisi keempat dengan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

Pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp210 miliar untuk bonus para. Tidak hanya yang mendapatkan gelar juara, atlet-atlet nonmedali pun dipastikan mendapatkan bonus.

“Negara masih menunggu prestasi Saudara-Saudara yang lebih banyak lagi. Indonesia berterima kasih sejarah emas yang Saudara-Saudara torehkan. Oleh karena itu saya sampaikan kepada Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi), bonus untuk para atlet peraih medali diberikan secepatnya sebelum acara penutupan dilakukan,” kata Jokowi saat bersilaturahmi dengan para atlet dan pelatih nasional peraih medali Asian Games 2018 di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Untuk atlet perseorangan peraih medali emas, perak, dan perunggu masing-masing memperoleh bonus apresiasi sebesar Rp1,5 miliar, Rp500 juta, dan Rp250 juta. Sementara untuk atlet beregu, peraih medali emas, perak, dan perunggu masing-masing mendapatkan Rp750 juta, Rp300 juta, dan Rp150 juta per orang.

“Ini adalah lompatan, lompatan besar yang bisa kita jadikan fondasi untuk prestasi-prestasi selanjutnya. Karena sebelumnya kita di urutan ke-17 (Asian Games 2014), sekarang urutan keempat, itu lompatan besar,” ungkapnya.

Presiden Jokowi menuturkan, prestasi yang diperoleh para atlet saat ini bukanlah hal yang instan. Menurutnya hal ini merupakan hasil dari persiapan, usaha, dan kerja keras para atlet dan pelatih dari berbagai cabang olahraga. Para atlet menempa diri melalui berbagai training, tryout, dan kompetisi baik di dalam ataupun luar negeri.

“Rakyat berterima kasih kepada Saudara-Saudara semuanya. Rakyat menyambut prestasi Saudara-Saudara dengan haru dan kebahagiaan. Rakyat sangat menghargai pengorbanan dan perjuangan Saudara- Saudara. Oleh karena itu saya tidak rela ada yang mencemooh prestasi Saudara-Saudara ini karena kita sebagai tuan rumah jadi diuntungkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia memberikan apresiasi kepada semua pihak dalam penyelenggaraan Asian Games. Menurutnya tidaklah mudah melayani 17.000 atlet dan ofisial, 7.000 wartawan, serta 150.000 suporter dari 45 negara. Terkait dengan bonus, Menpora Imam Nahrawi mengatakan pemerintah telah menganggarkannya sebesar Rp210 miliar.

“Untuk pelatih untuk emas Rp450 juta, perak Rp150 juta, dan perunggu Rp75 juta dari negara. Nanti akan kita berikan sendiri untuk pelatih dan asisten pelatih. Ada untuk nonmedali termasuk di situ,” paparnya.

Selain bonus uang, formasi CPNS khusus atlet pun menanti. Dia mengatakan sebagaimana sebelumnya, atlet berprestasi dimungkinkan untuk jadi CPNS tanpa seleksi. Selain itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) juga tengah menyiapkan bonus rumah bagi atlet bermedali emas.





Credit  sindonews.com